kab/kota: Bondowoso

  • Baru Ada 1 Dapur dari Total Kebutuhan 157 Dapur, Makan Bergizi Gratis di Jember Ditunda

    Baru Ada 1 Dapur dari Total Kebutuhan 157 Dapur, Makan Bergizi Gratis di Jember Ditunda

    Liputan6.com, Jember – Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang semula direncanakan akan terlaksana serentak di seluruh Indonesia pada Senin (6/1/2025) kemarin, ternyata tertunda di sejumlah daerah. 

    Beberapa daerah di Jawa Timur seperti Jember, Banyuwangi dan Bondowoso, dilaporkan menunda pelaksanaan program MBG hingga Senin (13/1/2025), pekan depan. Hal itu dikonfirmasi Dandim 0824 Jember Letkol Indra Andriyansyah. 

    “Memang ada beberapa daerah yang menunda. Seperti di Jember sendiri, kepala dapurnya menyetakan belum siap, karena alasan teknis yang tidak bisa kami sampaikan,” ujar Letkol Indra di sela-sela uji coba pelaksanaan program MBG di SDN Kamal 03 Kecamatan Arjasa, Jember pada Selasa (7/1/2025). 

    Pelaksanaan program MBG di tingkat nasional dipimpin koordinasinya oleh Badan Gizi Nasional (BGN) yang baru terbentuk beberapa waktu lalu. Sedangkan pelaksanaannya di tingkat daerah dikoordinasikan oleh TNI AD melalui masing-masing Kodim. 

    “Dari BGN menyatakan, kalau memang belum siap, jangan dipaksakan,” ungkap Indra. 

    Hingga hari Senin (6/1/2025) kemarin,  persiapan pelaksanaan program MBG di Jember bisa dibilang masih belum siap. Berdasarkan perhitungan Kodim 0824 Jember, dibutuhkan setidaknya 157 dapur sehat atau dapur pelaksanaan MBG, yang tersebar di masing-masing kecamatan. 

    Sebaran dapur MBG itu, yakni setiap dapur maksimal melayani 3 ribu porsi setiap harinya untuk setiap anak. Kecamatan Jelbuk yang memiliki 5.200 siswa, menjadi kecamatan dengan jumlah dapur MBG paling sedikit yakni 2 dapur. Sedang Kecamatan Patrang menjadi kecamatan paling banyak, yakni mencapai 12 dapur. 

     

  • Pemkab Bondowoso Dorong Ketahanan Pangan Melalui Dukungan Infrastruktur dan Kemitraan

    Pemkab Bondowoso Dorong Ketahanan Pangan Melalui Dukungan Infrastruktur dan Kemitraan

    Bondowoso (beritajatim.com) – Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan produktivitas sektor pertanian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso menyampaikan berbagai capaian dan program strategis.

    Kabupaten Bondowoso yang memiliki 159.299 rumah tangga pertanian dengan 32,49 persen di antaranya berada dalam rentang usia produktif 15–44 tahun, terus memanfaatkan potensi wilayahnya yang meliputi 23 kecamatan.

    Menurut Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso, Haeriyah Yuliati, potensi ini didukung oleh kondisi tanah yang subur, infrastruktur pertanian, serta kemitraan dengan berbagai pihak.

    “Alhamdulillah, bumi Bondowoso ini cukup subur sehingga banyak sekali produk pertanian yang melimpah, terutama buah-buahan seperti durian lokal yang tadi sudah dicicipi,” ungkap Haeriyah.

    Durian lokal khas Bondowoso dikenal dengan nama “Durian Kasur” karena teksturnya lembut dan bijinya kecil, serta “Durian Plotan” yang memiliki tekstur lengket seperti ketan.

    Di sisi lain, pada tahun 2024, luas tanaman padi mencapai 95.508 hektare, meningkat dari 79.054 hektare pada tahun sebelumnya, dengan produktivitas mencapai 6,17 ton per hektare.

    Tanaman jagung juga menunjukkan peningkatan dari 26.458 hektare di tahun 2023 menjadi 28.294 hektare pada 2024, dengan produktivitas 5,8 ton per hektare.

    Peningkatan ini tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Pusat berupa benih unggul, pompa air, rehabilitasi jaringan irigasi, serta sarana dan prasarana pascapanen.

    Haeriyah juga menyampaikan target besar Bondowoso pada tahun 2025, yakni perluasan area tanam padi hingga 130.374 hektare untuk memenuhi kebutuhan pangan yang meningkat di tengah situasi cuaca yang tidak menentu.

    Bondowoso dikenal dengan berbagai produk unggulan pertanian. Salah satunya adalah tape berbahan baku ubi kayu atau singkong yang menjadi ciri khas Desa Lombok Kulon dan Desa Sulek.

    “Selain itu, kopi Arabika dari lereng Ijen Raung dan Hyang Argopuro juga telah mendapatkan sertifikasi indikasi geografis, memperkuat branding Bondowoso Republik Kopi,” tuturnya.

    Potensi komoditas hortikultura seperti alpukat, mangga, dan durian tersebar di beberapa kecamatan, termasuk Cermee, Prajekan, Botolinggo, Pujer, Tlogosari, Tamanan, Maesan, Wonosari, dan Sumber Wringin.

    “Selain itu, tanaman biofarmaka seperti kunyit dan jahe terus dikembangkan melalui kemitraan dengan PT NSA,” ujarnya.

    Dalam sambutannya, Haeriyah menyoroti pentingnya kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten, TNI, Polri, dan para pemangku kepentingan untuk menjaga ketahanan pangan di Bondowoso.

    “Satu indikator keberhasilannya adalah meningkatnya produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani,” tegasnya. (awi/ian)

  • Digugat ke MK, Tim Hukum RAHMAD: Gugatan Paslon 02 Tak Berdasar

    Digugat ke MK, Tim Hukum RAHMAD: Gugatan Paslon 02 Tak Berdasar

    Bondowoso (beritajatim.com) – Tim hukum pasangan calon (Paslon) KH Abdul Hamid Wahid dan KH As’ad Yahya Syafi’i (RAHMAD) menegaskan kesiapan mereka menghadapi gugatan sengketa hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bondowoso 2024.

    Gugatan diajukan oleh Paslon Nomor Urut 02, Bambang Soekwanto dan Gus Bakir (Bagus) di Mahkamah Konstitusi (MK).

    Sebagai pihak terkait dalam perkara yang telah diregister dengan Nomor 184/PHPU.BUP-XXIII/2025 pada 3 Januari 2025, Paslon Rahmad memiliki legitimasi sebagai pemenang Pilkada Bondowoso 2024 berdasarkan penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bondowoso.

    Ketua Tim Hukum Paslon Rahmad, Sri Sugeng Pujiatmiko menegaskan bahwa pihaknya siap menghadapi gugatan yang diajukan oleh Paslon 02. Menurutnya, gugatan tersebut tidak memiliki dasar hukum yang kuat.

    “Gugatan yang diajukan oleh Paslon 02 adalah rubbish in election. Secara substansi, gugatan tersebut tidak memenuhi kualifikasi sebagai objek sengketa Pilkada,” tegasnya kepada BeritaJatim.com, Senin (6/1/2025).

    Sri Sugeng menyatakan bahwa Tim Hukum Paslon Rahmad telah menyiapkan keterangan tertulis, bukti-bukti pendukung, dan saksi-saksi yang akan dihadirkan dalam persidangan di MK.

    “Gugatan ini tidak berdasar dan tidak benar. Kami yakin dapat membuktikan kebenaran dalam persidangan,” ujar pengacara senior yang juga anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) ini.

    Sri Sugeng mengimbau masyarakat Kabupaten Bondowoso, termasuk para pendukung dan relawan Paslon Rahmad untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak benar.

    “Jangan melakukan tindakan di luar mekanisme hukum yang dapat mengganggu suasana kondusif. Kita harus menghormati proses hukum yang sedang berlangsung di MK,” ujarnya.

    Ia menekankan bahwa kemenangan Paslon Rahmad adalah hasil dari kepercayaan masyarakat Bondowoso melalui proses Pilkada yang berlangsung aman, damai, dan sesuai peraturan perundang-undangan.

    “Paslon Rahmad berkomitmen menjaga amanah yang telah diberikan masyarakat Bondowoso. Kami yakin, Pilkada ini dilaksanakan dengan prinsip jujur, adil, dan diawasi secara ketat oleh Bawaslu,” tambahnya.

    Di akhir pernyataannya, Sri Sugeng menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat Bondowoso yang telah memberikan dukungan kepada Paslon Rahmad.

    “Kemenangan Paslon Rahmad adalah kemenangan bersama masyarakat Bondowoso. Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungannya,” pungkasnya. (awi/ian)

  • 24 Hari Direaktivasi, Alun-alun Jember Nusantara Alami Beberapa Kerusakan

    24 Hari Direaktivasi, Alun-alun Jember Nusantara Alami Beberapa Kerusakan

    Jember (beritajatim.com) – Alun-alun Jember Nusantara mengalami beberapa kerusakan sejak direaktivasi pada Sabtu (14/12/2024). Komisi A DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengultimatum rekanan untuk memperbaikinya dalam jangka waktu dua pekan.

    Beberapa bagian yang rusak antara lain lantai granit, ring basket, genangan air, dan fasilitas kamar mandi. Selain itu, ada keluhan warga soal toilet atau kamar mandi yang terkunci sehingga tidak bisa dipakai.

    Hal ini dibahas dalam rapat dengar pendapat Komisi A dengan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Jember, dan rekanan, di gedung parlemen, Senin (6/1/2025).

    “Ada beberapa catatan dan masukan. Penyedia sudah siap dan berkomitmen untuk segera membenahi beberapa kekurangan. Ini masih masa pemeliharaan,” kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Jember Rahman Anda.

    Nantinya beberapa kerusakan akan dicek kembali. “Granit yang lepas akan dilihat penyedia. Mana granit yang berpotensi lepas. Mungkin ada beberapa titik yang kemarin lepas granitnya,” kata Rahman.

    Selain itu, Rahman akan memasang taman bermain di salah satu sudut alun-alun. “Kami sudah rencanakan tahun ini dengan anggaran Rp 200 juta. Mungkin di sebelah barat,” katanya.

    Rahman akan mengupayakan kamar mandi atau toilet tetap buka selama 24 jam setiap hari. “Paling tidak ada sisi yang tetap kami buka 24 jam. Kalau sekarang jam 12 malam kami tutup. Insyaallah, dengan sumber daya manusia yang kami punya, kami upayakan 24 jam tetap buka,” katanya.

    Ketua Komisi A Budi Wicaksono memberikan waktu dua pekan untuk memperbaiki semua kerusakan. “Kami kemudian akan cek ulang. Setelah dua minggu tidak boleh ada kerusakan lagi. Dinas Cipta Karya menyanggupi perbaikan,” katanya.

    Desain perencanaan alun-alun dimulai pada 2022 dan dilanjutkan dengan review dua tahun kemudian dengan nilai Rp 24 juta oleh CV Karya Parahita Konsultan Jember.

    Pembangunan landscape yang menghabiskan anggaran Rp 17,455 miliar dikerjakan PT Joglo Multi Ayu dari Jakarta Konsultan pengawasnya adalah PT Alocita Mandiri dengan anggaran Rp 311,623 juta.

    Alun-alun ini dilengkapi megatron yang diproduksi di Bandung. Pembangunan struktur videotron raksasa itu menghabiskan dana Rp 6,059 miliar dikerjakan oleh PT Wiratama Graha Raharja. Konsultan pengawasnya adalah Dinamika Konsultan dari Jember dengan anggaran Rp 98,522 juta.

    Kontrak pengeboran dan menara air sebesar Rp 459,699 juta.dikerjakan CV Sudut dari Bondowoso. Konsultan pengawasnya adalah Karya Parahita dengan anggaran Rp 24,5 juta. Sementara itu pembuatan patung garuda memakan anggaran Rp 26,750 juta dan dikerjakan badan usaha milik desa (BUMDes) dari Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

    Semua proyek itu sudah selesai pada 31 Desember 2024. Namun masih ada masa pemeliharaan selama 360 hari. “Kami kasih waktu dua minggu untuk mengecek, karena walau pekerjaan yang bagus, kalau ada yang rusak sedikit, pekerjaan yang bagus itu tidak akan terlihat. Akan jadi bulan-bulanan. Satu keramik rusak saja sudah heboh,” kata Budi.

    Tabroni, anggota Komisi A lainnya, mengibaratkan sedikit kerusakan di alun-alun tak ubahnya ‘nila setitik, rusak susu sebelanga’. “Artinya orang akan melihat dari hal yang paling jelek di dalamnya. Maka itu jadi catatan dari kami. Tapi itu sesuatu yang harus kita terima. Mau rusaknya sedikit, nol koma sekian sekian, harus jadi perhatian,” katanya.

    “Kita punya waktu dua minggu untuk melihat secara kompleks, menyeluruh, agar dalam setahun ke depan tidak terlihat lagi problemnya. Kita memberikan kenyamanan bagi masyarakat,” kata Tabroni.

    Wakil Ketua Komisi A Siswono mengancam akan membawa sampel campuran bahan-bahan material sejumlah kerusakan ke laboratorium untuk diuji, jika dalam dua pekan pembenahan tak dilakukan. “Kita tidak mau main-main. Ini hakikatnya kepentingan masyarakat. Kasihan Kepala Dinas,” katanya.

    Uji laboratorium dilakukan agar tidak ada spekulasi soal kualitas. “Ini agar tidak menduga-duga unsur kesalahannya,” kata Siswono.

    Siswono mempertanyakan kualitas rehabilitasi alun-alun jika masih ada kerusakan. Menurutnya, rekanan seharusnya mengantisipasi cuaca hujan yang bisa mengganggu kualitas. “Misalnya granit setelah dipasang, ditutup terpal dulu,” katanya.

    Siswono juga meminta agar toilet tidak dikunci. Dia mendesak Rahman agar menempatkan petugas penjaga toilet selama 24 jam untuk mencegah kerusakan dan toilet tetap bisa digunakan warga. “Pemerintah melayani masyarakat. Jangan sampai tidak adanya petugas, kamar mandi gampang rusak. Yang penting pemerintah bertanggung jawab dengan aktivitas masyarakat yang mau happy,” katanya. [wir]

  • Alun-alun Jember Nusantara Dilengkapi Taman Bermain Anak-Anak Tahun Ini

    Alun-alun Jember Nusantara Dilengkapi Taman Bermain Anak-Anak Tahun Ini

    Jember (beritajatim.com) – Alun-alun Jember Nusantara di Kabupaten Jember, Jawa Timur, akan dilengkapi fasilitas taman bermain untuk anak-anak tahun ini. Warga Jember diminta bisa menjaga dan merawat fasilitas di alun-alun tersebut.

    “Sudah ada programnya pada 2025. Memang tidak dimasukkan pada 2024. Semacam playground sederhana, bukan playground besar. Ada sarananya, meskipun tidak full, karena yang ditampilkan adalah kenyamanan semuanya,” kata Bupati Hendy Siswanto, usai menandatangani prasasti Tapak Kinarya Alun-Alun Jember Nusantara, Senin (6/1/2025).

    Ketiadaan wahana bermain untuk anak-anak di alun-alun ini sempat dilontarkan Tabroni, anggota Komisi A DPRD Jember, dalam rapat dengar pendapat yang digelar setelah upacara peringatan HUT Kabupaten Jember hari ini.

    “Kemarin kita punya alun-alun, ada ruang bermain untuk anak-anak. Sekarang tidak ada. Memang dalam desain pun tidak ada. Tapi banyak masukan dari masyarakat, bahwa kita perlu taman bermain anak-anak,” kata Tabroni.

    Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Jember Rahman Anda mengaku sudah menyiapkan Rp 200 juta untuk pembuatan taman bermain tahun ini. “Di blue print-nya, di sisi timur ada wall climbing. Mungkin di sebelah barat ada playground. Memang di luar pembangunan landscape,” katanya.

    Tak hanya taman bermain, Rahman akan mengupayakan kamar mandi atau toilet tetap buka selama 24 jam setiap hari. “Paling tidak ada sisi yang tetap kami buka 24 jam. Kalau sekarang jam 12 malam kami tutup. Insyaallah, dengan sumber daya manusia yang kami punya, kami upayakan 24 jam tetap buka,” kata Rahman.

    Desain perencanaan alun-alun dimulai pada 2022 dan dilanjutkan dengan review dua tahun kemudian dengan nilai Rp 24 juta oleh CV Karya Parahita Konsultan Jember.

    Pembangunan landscape yang menghabiskan anggaran Rp 17,455 miliar dikerjakan PT Joglo Multi Ayu dari Jakarta Konsultan pengawasnya adalah PT Alocita Mandiri dengan anggaran Rp 311,623 juta.

    Alun-alun ini dilengkapi megatron yang diproduksi di Bandung. Pembangunan struktur videotron raksasa itu menghabiskan dana Rp 6,059 miliar dikerjakan oleh PT Wiratama Graha Raharja. Konsultan pengawasnya adalah Dinamika Konsultan dari Jember dengan anggaran Rp 98,522 juta.

    Kontrak pengeboran dan menara air sebesar Rp 459,699 juta.dikerjakan CV Sudut dari Bondowoso. Konsultan pengawasnya adalah Karya Parahita dengan anggaran Rp 24,5 juta. Sementara itu pembuatan patung garuda memakan anggaran Rp 26,750 juta dan dikerjakan badan usaha milik desa (BUMDes) dari Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. [wir]

  •  Kodim Bondowoso Terima 6 Aduan Pesanan Fiktif Makan Bergizi Gratis, Ada yang Tertipu Ratusan Boks

     Kodim Bondowoso Terima 6 Aduan Pesanan Fiktif Makan Bergizi Gratis, Ada yang Tertipu Ratusan Boks

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca ari pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO–  Kodim 0822 Bondowoso kerap mendapatkan laporan tentang pemesanan fiktif bahan makanan untuk makan bergizi gratis (MBG).

    Beberapa diantaranya pengusaha catering, hotel dan pelaku UMKM dari luar dan dalam Bondowoso yang mendapatkan tawaran penipuan dengan modus program makan siang gratis.

    Menurut Komandan Kodim 0822 Bondowoso, Letkol Arh Achmad Yani, sudah ada sekitar enam aduan yang datang ke Kodim hingga Koramil tentang pemesanan yang mengatasnamakan Kodim Bondowoso untuk pelaksanaan MBG.

    Pemesanan seperti ratusan boks nasi kotak yang bahkan sudah dikirim ke salah satu Koramil Cermee. Kemudian, ada juga pemesanan abon, dan pemesanan bahan makanan lainnya.

    “Hampir sama seperti yang Kodim-kodim yang lain, masih ada beberapa pesanan, kurang lebih enam,” jelasnya.

    Ia menjelaskan, berdasarkan pengakuan pelaku UMKM mereka mendapatkan permintaan pesanan melalui Whatsapp. Kemudian, mereka menerima mentah-mentah pesanan itu.

    “Harusnya di check dulu,” ujarnya.

    Dirinya tak tahu pasti apa tujuan dari orang yang melakukan pemesanan tersebut. Namun memang sepertinya ada beberapa orang tak bertanggung jawab yang mencoba memanfaatkan situasi.

    “Saya kurang tahu, mungkin ada yang lain yang mencoba memanfaatkan situasi,” pungkasnya.

    Sebelum itu, Kodim 0822 Bondowoso juga membuat flyer yang berisi, agar masyarakat berhati-hati dan tak mudah percaya ajakan pembuatan  dapur sehat, penyediaan barang atau supplier MBG. 

    Termasuk, tak mudah tergiur ajakan kerja sama catering MBG, serta ajakan sebagai karyawan-karyawati MBG. 

    “Apabila ada ajakan seperti di atas agar datang/konfirmasi kebenarannya ke Kodim 0822 atau Koramil setempat,” seperti dikutip di flyer Kodim 0822 Bondowoso.

    Komandan Kodim 0822 Bondowoso, Letkol Arh Achmad Yani, memastikan bahwa pihaknya tidak pernah meminta dana atau menawarkan kerja sama berbayar terkait dengan program tersebut, dan semua layanan dipastikan gratis.

    “Gratis semua ini,” pungkasnya. 

  • Peralatan Dapur Belum Lengkap, Makan Bergizi Gratis di Bondowoso Belum Digelar

    Peralatan Dapur Belum Lengkap, Makan Bergizi Gratis di Bondowoso Belum Digelar

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca ari pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO– Pelaksanan makan bergizi gratis (MBG) bagi sekolah-sekolah di Bondowoso belum dilaksanakan sebagaimana Kick Off MBG yang dilakukan serentak se Indonesia, hari ini 6 Januari 2025. 

    Penyebabnya, karena masih ada beberapa peralatan dapur di satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang belum datang. Termasuk, kendaraan khusus dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang dikhususkan untuk mengangkut makanan ke sekolah-sekolah.

    Hal itu disampaikan oleh Komandan Kodim 0822 Bondowoso, Letkol Arh Acmad Yani, saat dikonfirmasi awak media di dapur SPPG.

    “Termasuk ada beberapa peralatan dapur yang belum komplit,” ujarnya.

    Menurut Achmad Yani, dari total alat dapur 98 item, kurang empat item. Di antaranya yakni meja, kompor dua tungku, kitchen sink, Cgezt  freezer yang 200 liter, dan meja palet. Item ini, disebutnya sangat signifikan untuk kegiatan memasak.

    “Secepatnya running. Selama dapur SPPG siap. Harapannya dalam satu minggu ini kelengkapannya bisa terpenuhi semua,” tuturnya.

    Ia menegaskan, untuk satu dapur ini pihaknya akan mendistribusikan pada 2.782 penerima manfaat MBG. Mereka merupakan siswa dari PAUD hingga SMA, dengan total 13 sekolah di Kecamatan Bondowoso.

    Kemudian, ditambah balita 171 orang, dan ibu hamil 34 orang. “Itu di kawasan kecamatan semua,” urainya.

    Sementara untuk bahan masakan, katanya ada yayasan yang aka mengkondisikan Supplier. Dan pihaknya telah meminta agar suppliernya wilayah Bondowoso. Sehingga, pelaksanaan memasak ini tak terhambat, karena bisa berkoordinasi secara langsung. 

    “Dalam satu SPPG ini, nanti akan ada satu yayasan. Yayasan ini yang nanti ditunjuk BGN, yang sifatnya kerjasama,” pungkasnya.

    Untuk informasi, di Bondowoso baru ada satu dapur SPPG yang telah dibentuk. Tepatnya yakni di Jl. Saliwiryo Pranowo, Kelurahan Badean, Kecamatan Bondowoso. Ata Eks kompleks markas 514 yang lama.

    Beberapa waktu lalu, Pj Bupati Bondowoso Muhammad Hadi Wawan Guntoro bahkan meninjau langsung kesiapan dapur tersebut.

    Sementara pada 13 Desember 2024 atau sekitar 3 minggu lalu. Kodim 0822 bahkan melakukan uji coba makan bergizi gratis untuk 250 siswa di SD Negeri 3 Kotakulon.

    Dalam uji coba di Bondowoso ini setiap porsi makanan yang diberikan pada siswa, terdiri dari ayam goreng, tempe goreng bumbu kuning, susu, buah melon, dan nasi putih. 

  • Digitalisasi Bisa Angkat Potensi Sektor Pariwisata, Begini Caranya

    Digitalisasi Bisa Angkat Potensi Sektor Pariwisata, Begini Caranya

    Jakarta: MDI Ventures bersama platform pembelajaran upskill berbasis teknologi Cakap melakukan kerja sama strategis lewat program Digibiz. Inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) ini berupa pelatihan manajemen bisnis pariwisata untuk UMKM di sekitar Kawah Ijen, Banyuwangi.
     
    Program ini menjawab tantangan pengembangan bisnis ekowisata di Kawah Ijen mulai kurangnya promosi, rendahnya kesadaran publik serta keterbatasan sumber daya manusia dalam pengelolaan pariwisata. Inisiatif Digibiz memberikan pelatihan dan keterampilan yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM.
     
    “Melalui inisiatif Digibiz, kami berharap dapat memberdayakan UMKM di sekitar Kawah Ijen untuk menghadapi tantangan sekaligus memanfaatkan potensi yang ada untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata CEO MDI Ventures Donald Wihardja dalam keterangan tertulisnya, Senin, 6 Januari 2025.
    Pelatihan ini diikuti 100 UMKM di Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember selama empat bulan. Program ini berfokus pada digitalisasi UMKM untuk mengoptimalkan operasional bisnis di desa wisata, pengelolaan toko souvenir, penyewaan perlengkapan mendaki, hingga restoran atau tempat makan khas.
     
    Digibiz merupakan kelanjutan program oleh MDI Ventures dan Cakap, yakni pelatihan digital marketing bagi lebih dari 50 pelaku UMKM yang beroperasi di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Pelatihan ini membuat 90 persen partisipan merasakan adanya peningkatan pendapatan.
     

     
    Chief Executive Officer (CEO) Cakap Tomy Yunus percaya pada kekuatan transformasi melalui pendidikan dan teknologi. Dalam program Digibiz 2024, Cakap menghadirkan Learning Management System (LMS) serta melibatkan praktisi pengajar berpengalaman untuk menyediakan kurikulum khusus.
     
    “Melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa pelaku UMKM tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam usaha mereka,” ungkap dia.
     
    Kerja sama MDI Ventures dan Cakap melalui program Digibiz tidak hanya berfokus di Kawah Ijen. Dengan potensi besar yang dimiliki UMKM di berbagai wilayah seperti Padang, Tanjung Pinang, dan Toraja, program ini terus mengeksplorasi cara untuk memperluas jangkauan sekaligus memperkuat dampaknya.
     
    Topik-topik pelatihan terkait sektor pariwisata, kuliner, dan budaya sedang disiapkan untuk menjawab kebutuhan unik para pelaku UMKM. Inisiatif ini menegaskan komitmen Digibiz dalam memberdayakan UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta berkelanjutan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (END)

  • Melihat Produksi Menu Makan Bergizi Gratis di Depok, Masak Ayam Filet dan Sayur Sejak Jam 3 Pagi – Halaman all

    Melihat Produksi Menu Makan Bergizi Gratis di Depok, Masak Ayam Filet dan Sayur Sejak Jam 3 Pagi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, DEPOK – Program pemberian makan bergizi gratis (MBG) serentak dilakukan di 26 provinsi di Indonesia, sejak Senin (6/1/2025). 

    Program MBG juga aakan diterima di Kota Depok, Jawa Barat pada Senin (6/1/2025).

    Sekitar 18 ribu porsi yang diproduksi oleh enam Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di hari pertama.

    Proses memasak dan mengemas menu MKG ini diawasi langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menjamin kualitasnya.

    Tribunnews.com Network melihat langsung  ke Dapur SPPG Cilangkap, Tapos.

    Ddi dapur ini terlihat proses produksi sudah bersiap sejak diniharu. 

    Petugas mulai menyiapkan menu MKG sekira pukul 03.00 WIB.

    Di hari pertama program MKG, Dapur SPPG Cilangkap memasak menu ayam fillet, sayur wortel buncis, tahu, dan tambahan buah jeruk.

    Tribunnews.com Network melihat langsung  ke Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cilangkap, Tapos tempat produksi menu makan bergizi grati

    Dandim 0508/Depok, Kolonel (INF) Iman Widhiarto menjelaskan, Dapur SPPG Cilangkap memproduksi 3 ribu porsi menu MKG.

    “Real kita sudah melaksanakan persiapan beberapa hari, kemudian finishing terakhir kemarin, hingga malam ini kita sudah mulai memasak,” kata Iman di lokasi.

    “Target setiap SPPG itu akan serving, menyediakan sekitar 3 ribu porsi makanan, jadi kalau hari ini beroperasional di Kota Depok ada 6 SPPG Jadi sekitar 18 ribu porsi,” sambungnya.

    Nantinya, puluhan ribu porsi menu MKG akan disalurkan ke sejumlah sekolah mulai tingkat TK, SD, SMP, dan SMA sederajat di wilayah Kota Depok. 

    MBG Perdana Sasar 3 Juta Siswa

    Program makan bergizi gratis (MBG) akan dimulai pelaksanaannya pada Senin (6/1/2025) senilai Rp 10.000 per anak. 

    Menurut Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Dedek Prayudi, ada sekitar 3,2 juta-3,3 juta siswa yang akan menerima manfaat MBG saat kick off program tersebut.

    “Jadi kita targetkan kurang lebih ada 3,2 juta atau 3,3 juta lah yang akan menerima manfaat makan bergizi gratis ketika kick off nanti tanggal 6 Januari,” ujar Dedek dilansir siaran Kompas TV, Sabtu (4/1/2024).

    Ia menjelaskan, nantinya akan ada sekitar 1.000 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang di berbagai daerah di Indonesia yang siap untuk melaksanakan MBG.

    Dalam sehari, satu SPPG akan bertanggungjawab memberikan makanan sebanyak 3.000-3.500 porsi.

    Terpisah, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati mengatakan, lebih dari 3 juta penerima makan bergizi gratis (MBG) itu merupakan target penerima manfaat pada Januari hingga Maret 2025.

    Di dalamnya akan nanti termasuk ibu hamil dan balita yang akan menerima MBG.

    Jumlah penerima makan bergizi gratis (MBG) akan ditingkatkan bertahap. 

    “Nantinya pada April-Juni penerima manfaat MBG akan bertambah menjadi 6 juta. Lalu, Juli-Agustus akan bertambah lagi jadi sekitar 15 juta penerima,” tutur Adita.

    Badan Gizi Nasional (BGN) melaksanakan uji coba program pemberian makan siang bergizi gratis di 47 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). (Dok. Humas BGN)

    “Targetnya pada 2025 ini sekitar 40 persen penerima manfaat dari MBG bisa terpenuhi,” lanjutnya.

    Adapun jumlah total penerima manfaat MBG yakni 82 juta orang.

    Program makan bergizi gratis (MBG) sendiri rencananya akan berjalan selama lima tahun hingga 2029.

    Sementara itu, untuk pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) selama 2025, pemerintah sudah menyiapkan dana sebesar Rp 71 triliun.

    Lebih lanjut Adita menjelaskan, program MBG akan langsung diberikan setiap hari selama hari masuk sekolah.

    Setiap harinya siswa sekolah akan dapat makanan senilai Rp 10.000.

    Nilai tersebut juga di luar unsur produksi dan jasa MBG.

     “Untuk menu bisa disesuaikan dengan daerah masing-masing. Sesuai situasi daerah setempat,” kata Adita.

    Ia mengungkapkan, pemberian makanan dilakukan di jam sekolah menurut tingkat satuan pendidikan, yakni mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), TK, SD, SMP dan SMA.

    “Kalau MBG kan memang tiap hari ya di jam-jam sekolah. Jadi setiap hari akan ada makan bergizi gratis,” kata Adita.

    Adita merinci untuk PAUD dan TK, makanan akan diberikan di pagi hari karena jam sekolah yang terbatas tidak sampai siang hari.

    Lalu untuk siswa SD makanan akan diberikan sebelum pukul 12.00 waktu setempat.

     “Sementara kalau SMP dan SMA itu di jam makan siang. Ini juga sesuai dengan beberapa uji coba yang sudah dilakukan oleh pemerintah,” katanya.
     

     Sebaran Dapur Pembagian Makanan

    Berdasarkan data yang dibagikan, 190 titik dapur SPPG yang tersebar di 26 provinsi di Indonesia. 

    Adapun, Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah titik lokasi SPPG terbanyak dengan total 57 titik lokasi SPPG yang dioperasikan. 

    Dapur itu bekerja sama dengan satuan koperasi, yayasan, hingga perusahaan perseroan terbatas.

    Uji coba program makan bergizi gratis di Sekolah Dasar Negeri Kedung Babak 1, Bogor. (Tribunnews/Reza Deni)

    Berikut daftar lengkap jumlah titik dapur SPPG di setiap kecamatan dari setiap provinsi yang terdaftar dalam dokumen yang dibagikan. 

    1. Aceh; 1 titik di Kecamatan Johan Pahlawan, 1 titik di Kecamatan Tapak Tuan, 1 titik di Kecamatan Bebesen, 1 titik di Kecamatan Babussalam, 1 titik di Kecamatan Peureulak, 1 titik di Kecamatan Ulee Kareng.

    2. Bali; 1 titik di Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.

    3. Banten; 1 titik di Kecamatan Pamulang, 1 titik di Kecamatan Pamulang Timur, 1 titik di Kecamatan Serpong.

    4. DI Yogyakarta; 1 titik di Kecamatan Banguntapan, 1 titik di Kecamatan Wonosari, 1 titik di Kecamatan Kalasan.

    5. DKI Jakarta; 1 titik di Kecamatan Mampang Prapatan, 1 titik di Kecamatan Kebayoran Lama, 2 titik di Kecamatan Pancoran, 1 titik di Kecamatan Duren Sawit.

    6.  Gorontalo;  1 titik di Kota Tengah.

    7. Jawa Barat; 1 titik di Kecamatan Bojong Soang, 1 titik di Kecamatan Cicalengka, 1 titik di Kecamatan Ciparay, 1 titik di Kecamatan Nagreg, 1 titik di Rancaekek, 1 titik di Kecamatan Batujajar, 1 titik di Kecamatan Cibitung, 1 titik di Pebayuran, 1 titik di Kecamatan Babakan Madang, 1 titik di Kecamatan Caringin, 1 titik di Kecamatan Banjarsari, 1 titik di Kecamatan Cugenang, 1 titik di Kecamatan Cikelet, 2 titik di Kecamatan Garut Kota, 1 titik di Kecamatan Sukawening, 2 titik di Kecamatan Tarogong Kidul, 1 titik di Kecamatan Karawang Barat, 1 titik di Kecamatan Cikampek, 2 titik di Kecamatan Majalengka, 2 titik di Cijulang, 1 titik di Kecamatan Pangandaran, 1 titik di Kecamatan Purwakarta, 1 titik di Purwakarta, 1 titik di Kecamatan Kalijati, 1 titik di Kecamatan Pegaden, 1 titik di Kecamatan Pegaden Barat, 1 titik di Kecamatan Purwadadi, 1 titik di Subang, 1 titik di Kecamatan Ciracap, 1 titik di Warungkiara, 1 titik di Kecamatan Rajapolah, 1 titik di Kecamatan Singaparna, 2 titik di Kecamatan Cicendo, 1 titik di Kecamatan Sukajadi, 2 titik di Kecamatan Bekasi Barat, 1 titik di Kecamatan Bekasi Selatan, 1 titik di Kecamatan Jatiasih, 1 titik di Kecamatan Tambun Selatan, 1 titik di Kecamatan Bogor Barat, 1 titik di Kecamatan Bogor Timur, 1 titik di Kecamatan Tanah Sareal, 1 titik di Tanah Sareal, 1 titik di Kecamatan Cimahi Utara, 1 titik di Kecamatan Kesambi, 1 titik di Kecamatan Sawangan, 5 titik di Kecamatan Tapos, 1 titik di Tapos, 1 titik di Kecamatan Cibeureum, 1 titik di Tawang.

    8. Jawa Tengah; 1 titik di Kecamatan Purwokerto Timur, 1 titik di Kandeman, 1 titik di Blora (Blora kota), 1 titik di Kecamatan Kebon Bimo, 4 titik di Kecamatan Ngemplak, 1 titik di Kecamatan Ketanggungan, 1 titik di Songgom, 1 titik di Cilacap Tengah, 1 titik di Kecamatan Jepara, 1 titik di Kecamatan Kalinyamatan, 1 titik di Gondangrejo, 1 titik di Kecamatan Colomadu, 1 titik di Kendal, 1 titik di Kecamatan Karangdowo, 1 titik di Kecamatan Mejobo, 1 titik di Margorejo, 1 titik di Wonopringgo, 1 titik di Pemalang, 1 titik di Kemangkon, 1 titik di Kecamatan Kemiri, 1 titik di Kecamatan Pituruh, 1 titik di Sragen, 1 titik di Kecamatan Baki, 1 titik di Sukoharjo, 1 titik di Slawi, 1 titik di Temanggung, 1 titik di Kecamatan Sidoarjo, 1 titik di Kecamatan Wonogiri, 1 titik di Kecamatan Kejajar, 1 titik di Magelang Selatan, 2 titik di Kecamatan Banyumanik, 1 titik di Kecamatan Ngaliyan, 1 titik di Kecamatan Semarang Utara, 1 titik di Tembalang, 1 titik di Jebres, 1 titik di Kecamatan Laweyan.

    9. Jawa Timur; 1 titik di Bangkalan, 1 titik di Kecamatan Modung, 1 titik di Rogojampi, 1 titik di Kecamatan Bojonegoro, 1 titik di Bondowoso, 1 titik di Kecamatan Grujugan, 1 titik di Patrang, 1 titik di Kecamatan Jombang, 1 titik di Kecamatan Lamongan, 1 titik di Kecamatan Paciran, 1 titik di Magetan, 3 titik di Kecamatan Bululawang,  1 titik di Kepanjen, 1 titik di Kecamatan Pacet, 1 titik di Ngawi, 1 titik di Pacitan, 1 titik di Pademawu, 1 titik di Ponorogo, 1 titik di Kecamatan Pejarakan, 1 titik di Candi, 1 titik di Kecamatan Sidokare, 1 titik di Situbondo,  1 titik di Kota Sumenep, 1 titik di Kalidawir, 1 titik di Kecamatan Kedungwaru, 1 titik di Manguharjo, 1 titik di Wonoasih, 1 titik di Kecamatan Wonocolo.

    10. Kalimantan Selatan; 1 titik di Kecamatan Banjarmasin Selatan, 1 titik di Kecamatan Banjarmasin Utara.

    11. Kalimantan Timur; 1 titik di Kecamatan Tenggarong.

    12. Kalimantan Utara; 1 titik di Kecamatan Nunukan Selatan.

    13. Kepulauan Riau; 1 titik di Kecamatan Bintan Timur, 1 titik di Kecamatan Tebing, 1 titik di Kecamatan Bunguran Timur, 1 titik di Kecamatan Batam Kota, 2 titik di Kecamatan Bengkong, 1 titik di Kecamatan Sagulung, 1 titik di Kecamatan Bukit Bestari.

    14. Lampung; 1 titik di Kecamatan Kalirejo, 1 titik di Kecamatan Pringsewu, 1 titik di Kecamatan Baradatu, 1 titik di Kecamatan Blambangan Umpu.

    15. Maluku; 2 titik di Kecamatan Teluk Ambon.

    16. Maluku Utara; 1 titik di Kecamatan Ternate Tengah, 1 tiitk di Pulau Ternate.

    17. Nusa Tenggara Timur; 1 titik di Kecamatan Kupang Tengah.

    18. Papua Barat; 1 titik di Ransiki, 1 titik di Manokwari Barat.

    19. Papua Selatan; 1 titik di Merauke.

    20. Riau; 1 titik di Kecamatan Bathin Solapan, 1 tiitk di Kecamatan Mandau, 1 titik di Kecamatan Tualang.

    21. Sulawesi Barat; 1 titik di Kecamatan Simboro.

    22. Sulawesi Selatan; 1 titik di Kecamatan Barru, 1 titik di Kecamatan Ujungbulu, 1 titik di Kecamatan Binamu, 1 titik di Kecamatan Mandai, 1 titik di Kecamatan Lalabata, 1 titik di Kecamatan Bringkanaya, 1 titik di Kecamatan Mamajang, 1 titik di Kecamatan Manggala

    23. Sulawesi Tenggara; 1 titik di Kecamatan Unaaha, 1 titik di Mandonga.

    24. Sulawesi Utara; 1 titik di Kecamatan Langoan Utara.

    25. Sumatera Barat; 1 titik di Kecamatan Pariaman Tengah.

    26. Sumatera Utara; 1 titik di Kecamatan Medan Timur.

    (WartaKotalive.com/M. Rifqi Ibnumasy) (Tribunnews.com/Kompas.com)

     

     

  • Tentang Program Makan Bergizi yang Dimulai Senin Ini, Sebaran Dapur, Jadwal Pembagian hingga Menu  – Halaman all

    Tentang Program Makan Bergizi yang Dimulai Senin Ini, Sebaran Dapur, Jadwal Pembagian hingga Menu  – Halaman all

     

    Tentang Program Makan Bergizi yang Dimulai Senin 6 Januri Hari Ini, Sebaran Dapur, Jadwal Pembagian hingga Menu 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintahan di bawah kendali Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menuntaskan janji kampanyenya menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai Senin (6/1/2024) hari ini. 

    Program ini disebut sebagai langkah besar dalam sejarah kebijakan sosial Indonesia untuk mengatasi masalah malnutrisi, stunting, serta mendorong penguatan ekonomi lokal ini dimulai di 26 provinsi. 

    Dapur-dapur yang sudah disiapkan akan mulai memroses makanan bergizi yang akan dibagikan kepada 3 juta penerima manfaat yang terdiri dari anak-anak, ibu hamil hingga ibu menyusui. 

    Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan program MBG ini tidak menunggu 100 hari, tepat hari ke-78 Prabowo Subianto menjadi Presiden janji kampanye direalisasikan. 

    “Ini merupakan tonggak bersejarah untuk bangsa Indonesia, untuk pertama kalinya Indonesia melaksanakan program pemenuhan gizi berskala nasional untuk balita, anak-anak sekolah, santri ibu hamil, dan menyusui,” kata Hasan dikutip Senin (6/1/2025).

    LantAs, apa dan bagaimana tentang Program MBG ini? Dimana rincian sebarannya? Kapan jadwal pembagian hingga menunya? 

    Berikut Tribunnews.com akan merangkum seputar  program Makan Bergizi Gratis (MBG)? 

    Sebarann 190 Dapur Program MBG

    Dijelaskan Hasan Nasbi, 190 dapur dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di 26 provinsi mulai ngebul atau beroperasi pada Senin (6/1/2024).

    Ratusan dapur tersebut beroperasi setelah pemerintah mulai melaksanaakn program MBG hari ini.

    Menurutnya jumlah dapur tersebut akan terus meningkat setiap harinya. 

    Diharapkan target 937 Dapur MBG dapat tercapai pada akhir Januari 2025, dengan pelaksanaan yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan kesiapan masing-masing daerah.

    Dapur-dapur yang siap beroperasi tersebut tersebar di 26 provinsi, mulai dari Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, D.K.I. Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua Barat dan Papua Selatan.

    Badan Gizi Nasional (BGN) melaksanakan uji coba program pemberian makan siang bergizi gratis di 47 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). (Dok. Humas BGN)

    “Setiap Dapur MBG dikelola oleh seorang kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN),” katanya.

    Kepala SPPG ini bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan seorang akuntan untuk memastikan pengawasan ketat terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan. 

    Selain memastikan kecukupan gizi dalam setiap porsi MBG, SPPG juga bertugas mengawasi standar kebersihan, pengelolaan gizi, dan pengolahan limbah di setiap Dapur MBG dengan ketat.

    “BGN berkomitmen untuk meminimalkan limbah. Bahkan, untuk mendukung keberlanjutan, nampan penyajian dirancang menggunakan bahan stainless steel yang higienis dan dapat digunakan ulang,” jelasnya.

    Seperti disampaikan oleh Presiden Prabowo, lanjut Hasan, pemerintah tidak libur pada Tahun Baru termasuk Sabtu dan Minggu, untuk memastikan kelancaran program MBG.

    Momentum dimulainya program ini juga bertepatan dengan dimulainya kegiatan belajar mengajar sebagian besar sekolah pada pekan ini. 

    Pemerintah menempatkan kesiapan Dapur MBG sebagai prioritas utama agar layanan dapat berjalan maksimal.

    Sebaran Dapur Pembagian Makanan

    Berdasarkan data yang dibagikan, 190 titik dapur SPPG yang tersebar di 26 provinsi di Indonesia. 

    Adapun, Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah titik lokasi SPPG terbanyak dengan total 57 titik lokasi SPPG yang dioperasikan. 

    Dapur itu bekerja sama dengan satuan koperasi, yayasan, hingga perusahaan perseroan terbatas.

    Uji coba program makan bergizi gratis di Sekolah Dasar Negeri Kedung Babak 1, Bogor. (Tribunnews/Reza Deni)

    Berikut daftar lengkap jumlah titik dapur SPPG di setiap kecamatan dari setiap provinsi yang terdaftar dalam dokumen yang dibagikan. 

    1. Aceh; 1 titik di Kecamatan Johan Pahlawan, 1 titik di Kecamatan Tapak Tuan, 1 titik di Kecamatan Bebesen, 1 titik di Kecamatan Babussalam, 1 titik di Kecamatan Peureulak, 1 titik di Kecamatan Ulee Kareng.

    2. Bali; 1 titik di Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.

    3. Banten; 1 titik di Kecamatan Pamulang, 1 titik di Kecamatan Pamulang Timur, 1 titik di Kecamatan Serpong.

    4. DI Yogyakarta; 1 titik di Kecamatan Banguntapan, 1 titik di Kecamatan Wonosari, 1 titik di Kecamatan Kalasan.

    5. DKI Jakarta; 1 titik di Kecamatan Mampang Prapatan, 1 titik di Kecamatan Kebayoran Lama, 2 titik di Kecamatan Pancoran, 1 titik di Kecamatan Duren Sawit.

    6.  Gorontalo;  1 titik di Kota Tengah.

    7. Jawa Barat; 1 titik di Kecamatan Bojong Soang, 1 titik di Kecamatan Cicalengka, 1 titik di Kecamatan Ciparay, 1 titik di Kecamatan Nagreg, 1 titik di Rancaekek, 1 titik di Kecamatan Batujajar, 1 titik di Kecamatan Cibitung, 1 titik di Pebayuran, 1 titik di Kecamatan Babakan Madang, 1 titik di Kecamatan Caringin, 1 titik di Kecamatan Banjarsari, 1 titik di Kecamatan Cugenang, 1 titik di Kecamatan Cikelet, 2 titik di Kecamatan Garut Kota, 1 titik di Kecamatan Sukawening, 2 titik di Kecamatan Tarogong Kidul, 1 titik di Kecamatan Karawang Barat, 1 titik di Kecamatan Cikampek, 2 titik di Kecamatan Majalengka, 2 titik di Cijulang, 1 titik di Kecamatan Pangandaran, 1 titik di Kecamatan Purwakarta, 1 titik di Purwakarta, 1 titik di Kecamatan Kalijati, 1 titik di Kecamatan Pegaden, 1 titik di Kecamatan Pegaden Barat, 1 titik di Kecamatan Purwadadi, 1 titik di Subang, 1 titik di Kecamatan Ciracap, 1 titik di Warungkiara, 1 titik di Kecamatan Rajapolah, 1 titik di Kecamatan Singaparna, 2 titik di Kecamatan Cicendo, 1 titik di Kecamatan Sukajadi, 2 titik di Kecamatan Bekasi Barat, 1 titik di Kecamatan Bekasi Selatan, 1 titik di Kecamatan Jatiasih, 1 titik di Kecamatan Tambun Selatan, 1 titik di Kecamatan Bogor Barat, 1 titik di Kecamatan Bogor Timur, 1 titik di Kecamatan Tanah Sareal, 1 titik di Tanah Sareal, 1 titik di Kecamatan Cimahi Utara, 1 titik di Kecamatan Kesambi, 1 titik di Kecamatan Sawangan, 5 titik di Kecamatan Tapos, 1 titik di Tapos, 1 titik di Kecamatan Cibeureum, 1 titik di Tawang.

    8. Jawa Tengah; 1 titik di Kecamatan Purwokerto Timur, 1 titik di Kandeman, 1 titik di Blora (Blora kota), 1 titik di Kecamatan Kebon Bimo, 4 titik di Kecamatan Ngemplak, 1 titik di Kecamatan Ketanggungan, 1 titik di Songgom, 1 titik di Cilacap Tengah, 1 titik di Kecamatan Jepara, 1 titik di Kecamatan Kalinyamatan, 1 titik di Gondangrejo, 1 titik di Kecamatan Colomadu, 1 titik di Kendal, 1 titik di Kecamatan Karangdowo, 1 titik di Kecamatan Mejobo, 1 titik di Margorejo, 1 titik di Wonopringgo, 1 titik di Pemalang, 1 titik di Kemangkon, 1 titik di Kecamatan Kemiri, 1 titik di Kecamatan Pituruh, 1 titik di Sragen, 1 titik di Kecamatan Baki, 1 titik di Sukoharjo, 1 titik di Slawi, 1 titik di Temanggung, 1 titik di Kecamatan Sidoarjo, 1 titik di Kecamatan Wonogiri, 1 titik di Kecamatan Kejajar, 1 titik di Magelang Selatan, 2 titik di Kecamatan Banyumanik, 1 titik di Kecamatan Ngaliyan, 1 titik di Kecamatan Semarang Utara, 1 titik di Tembalang, 1 titik di Jebres, 1 titik di Kecamatan Laweyan.

    9. Jawa Timur; 1 titik di Bangkalan, 1 titik di Kecamatan Modung, 1 titik di Rogojampi, 1 titik di Kecamatan Bojonegoro, 1 titik di Bondowoso, 1 titik di Kecamatan Grujugan, 1 titik di Patrang, 1 titik di Kecamatan Jombang, 1 titik di Kecamatan Lamongan, 1 titik di Kecamatan Paciran, 1 titik di Magetan, 3 titik di Kecamatan Bululawang,  1 titik di Kepanjen, 1 titik di Kecamatan Pacet, 1 titik di Ngawi, 1 titik di Pacitan, 1 titik di Pademawu, 1 titik di Ponorogo, 1 titik di Kecamatan Pejarakan, 1 titik di Candi, 1 titik di Kecamatan Sidokare, 1 titik di Situbondo,  1 titik di Kota Sumenep, 1 titik di Kalidawir, 1 titik di Kecamatan Kedungwaru, 1 titik di Manguharjo, 1 titik di Wonoasih, 1 titik di Kecamatan Wonocolo.

    10. Kalimantan Selatan; 1 titik di Kecamatan Banjarmasin Selatan, 1 titik di Kecamatan Banjarmasin Utara.

    11. Kalimantan Timur; 1 titik di Kecamatan Tenggarong.

    12. Kalimantan Utara; 1 titik di Kecamatan Nunukan Selatan.

    13. Kepulauan Riau; 1 titik di Kecamatan Bintan Timur, 1 titik di Kecamatan Tebing, 1 titik di Kecamatan Bunguran Timur, 1 titik di Kecamatan Batam Kota, 2 titik di Kecamatan Bengkong, 1 titik di Kecamatan Sagulung, 1 titik di Kecamatan Bukit Bestari.

    14. Lampung; 1 titik di Kecamatan Kalirejo, 1 titik di Kecamatan Pringsewu, 1 titik di Kecamatan Baradatu, 1 titik di Kecamatan Blambangan Umpu.

    15. Maluku; 2 titik di Kecamatan Teluk Ambon.

    16. Maluku Utara; 1 titik di Kecamatan Ternate Tengah, 1 tiitk di Pulau Ternate.

    17. Nusa Tenggara Timur; 1 titik di Kecamatan Kupang Tengah.

    18. Papua Barat; 1 titik di Ransiki, 1 titik di Manokwari Barat.

    19. Papua Selatan; 1 titik di Merauke.

    20. Riau; 1 titik di Kecamatan Bathin Solapan, 1 tiitk di Kecamatan Mandau, 1 titik di Kecamatan Tualang.

    21. Sulawesi Barat; 1 titik di Kecamatan Simboro.

    22. Sulawesi Selatan; 1 titik di Kecamatan Barru, 1 titik di Kecamatan Ujungbulu, 1 titik di Kecamatan Binamu, 1 titik di Kecamatan Mandai, 1 titik di Kecamatan Lalabata, 1 titik di Kecamatan Bringkanaya, 1 titik di Kecamatan Mamajang, 1 titik di Kecamatan Manggala

    23. Sulawesi Tenggara; 1 titik di Kecamatan Unaaha, 1 titik di Mandonga.

    24. Sulawesi Utara; 1 titik di Kecamatan Langoan Utara.

    25. Sumatera Barat; 1 titik di Kecamatan Pariaman Tengah.

    26. Sumatera Utara; 1 titik di Kecamatan Medan Timur.

    Tak Semua Dibagikan Saat Makan Siang

    Terpisah, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati menjelaskan tentang jadwal program MGB. 

    “Kalau MBG kan memang tiap hari ya di jam-jam sekolah. Jadi setiap hari akan ada makan bergizi gratis,” kata Adita.

    Adita merinci untuk PAUD dan TK, makanan akan diberikan di pagi hari karena jam sekolah yang terbatas tidak sampai siang hari.

    Lalu untuk siswa SD makanan akan diberikan sebelum pukul 12.00 waktu setempat.

    “Sementara kalau SMP dan SMA itu di jam makan siang. Ini juga sesuai dengan beberapa uji coba yang sudah dilakukan oleh pemerintah,” katanya.

    Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai koordinator program makan bergizi gratis akan melakukan tiga skema penyaluran makan bergizi gratis.

    Dilansir dari laman Indonesia.go.id, ketiga skema program tersebut, pertama, membangun dapur pusat. Kedua, BGN akan membangun dapur di sekolah atau pesantren dengan jumlah siswa minimal 2.000 orang.

    Ketiga, BGN akan melayani di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau dalam waktu setengah jam.

    Untuk daerah yang harus dijangkau dalam waktu satu hari, nanti dikirim menggunakan paket vacuum.

    Pengiriman untuk daerah terpencil dilakukan setiap satu bulan atau satu minggu dengan menu makan yang bervariasi.

    Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana mengatakan makan bergizi gratis akan disalurkan melalui satuan pelayanan di setiap daerah.

    Setiap satuan pelayanan akan mengelola anggaran yang cukup fantastis setiap tahunnya.

    “Satuan pelayanan ini akan mengelola antara Rp 9 miliar-Rp 11 miliar per tahun,” terang Dadan, dilansir Kontan.co.id (4/1/2025).

    Bocoran Menu Program Makan Bergizi Gratis

    Menu makanan yang disediakan vendor penyedia makanan (catering) di SMA TT (tribunjambi/yon rinaldi)

    Mantan Direktur Pengembangan Bisnis dan Manajemen Portofolio ID FOOD, Dirgayuza Setiawan, membocorkan menu makanan untuk program makan bergizi gratis (MBG).

    Menurut penulis buku “Pangan Indonesia” yang juga orang dekat Prabowo Subiantoini, menu makanan pada program makan bergizi gratis akan menyesuaikan bahan pokok yang diproduksi di tiap daerah. Artinya, menu makanan di tiap daerah bakal bervariasi.

    Menu makanan yang disediakan vendor penyedia makanan (catering) di SMA TT (tribunjambi/yon rinaldi)

    “Menu lain di Indonesia bakal berbeda, akan menyesuaikan dengan produksi di daerah masing-masing,” ujarnya dalam acara Annual International Forum on Economic Development and Public Policy (AIFED) ke-13, dikutip dari YouTube BKF Kemenkeu, Rabu (4/12/2024).

    Misalnya, tidak semua daerah akan mendapatkan menu karbohidrat utama berupa nasi. Untuk daerah yang tidak memproduksi beras, akan diganti dengan bahan makanan berkarbohidrat lain yang tersedia di daerah tersebut.

    “Tidak di setiap provinsi itu nasi menjadi karbohidrat utama, kami biarkan seperti itu. Jadi kita punya berbagai makanan yang variatif dan resilient food production berdasarkan kemampuan daerah untuk memproduksi pangan,” ucapnya.

    Untuk itu, dalam studi yang dilakukan Badan Pangan Nasional (BPN), menu makan bergizi gratis dibagi menjadi 11 wilayah.

    Komposisi menu dari masing-masing wilayah terdiri dari karbohidrat, lauk, buah, dan sayur yang berbeda tergantung bahan makanan yang diproduksi di tiap daerah.

    “Badan Pangan Nasional telah melakukan studi yang cukup lama dan membagi Indonesia menjadi 11 bagian,” kata dia.

    Dalam paparannya, Dirgayuza merincikan daftar menu makan bergizi gratis berdasarkan hasil kajian BPN tersebut, yaitu:

    Area 1 (sebagian besar Sumatera)
    Karbohidrat: nasi
    Lauk: daging ayam, tahu
    Buah: pepaya, manggis
    Sayur: kangkung

    Area 2 (Mentawai)
    Karbohidrat: sagu, talas
    Lauk: udang, ikan
    Buah: pisang, nangka, durian
    Sayur: daun pepaya

    Area 3 (Riau dan Bangka Belitung)
    Karbohidrat: sagu
    Lauk: udang, ikan
    Buah: pepaya, durian, nanas
    Sayur: kangkung, timun, terong

    Area 4 (Kalimantan)
    Karbohidrat: Talas, singkong
    Lauk: ikan, daging sapi
    Buah: pisang, rambutan, jeruk
    Sayur: wortel, kangkung, sawi hijau

    Area 5 (Banten dan Jawa tengah)
    Karbohidrat: nasi, jagung
    Lauk: daging ayam
    Buah: pepaya, jeruk
    Sayur: labu, buncis

    Area 6 (DI Yogyakarta dan Jawa Timur)
    Karbohidrat: nasi, jagung, singkong
    Lauk: udang, ikan, telur, daging
    Buah: manga, alpukat, buah naga
    Sayur: kol, kacang panjang, wortel

    Area 7 (Bali)
    Karbohidrat: nasi
    Lauk: ikan, tahu
    Buah: salak, jeruk, pisang, mangga
    Sayur: kangkung, sawi hijau, kacang hijau

    Area 8 (Nusa Tenggara Barat dan Timur)
    Karbohidrat: jagung, sorgum
    Lauk: daging sapi
    Buah: jeruk, pisang, pepaya
    Sayur: daun kelor, terong, pepaya

    Area 9 (Sulawesi)
    Karbohidrat: jagung, sorgum
    Lauk: daging sapi
    Buah: jeruk, pisang, pepaya
    Sayur: daun kelor, terong, pepaya

    Area 10 (Maluku)
    Karbohidrat: sagu, jagung, singkong
    Lauk: ikan, daging sapi
    Buah: pisang, mangga, jeruk, pepaya
    Sayur: pare, terong, kangkung

    Area 11 (Papua)
    Karbohidrat: sagu, singkong, ubi jalar
    Lauk: ikan, daging sapi, kacang-kacangan
    Buah: matoa, alpukat, jambu biji, duku, mangga
    Sayur: buncis, kembang pepaya

    (Tribunnews.com/Kontan.co.id/Kompas.com)