kab/kota: Bondowoso

  • 17 Wilayah Jatim Diprediksi Hujan Petir Besok Senin, 27 Januari 2025, Sejak Pagi hingga Malam

    17 Wilayah Jatim Diprediksi Hujan Petir Besok Senin, 27 Januari 2025, Sejak Pagi hingga Malam

    TRIBUNJATIM.COM – Belasan wilayah di Jawa Timur akan hujan besok Senin, 27 Januari 2025.

    Waktu guyuran hujan ini terjadi pagi, siang, sore, atau pun malam.

    Intensitas hujan adalah ringan hingga lebat disertai petir.

    Informasi ini berdasarkan pada laporan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG).

    Hujan ini akan turun sejak pukul 06.00 WIB, yaitu di Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Malang, Situbondo, dan Trenggalek.

    Hujan tetap berlanjut pada pukul 09.00 WIB di Probolinggo, Pasuruan, Nganjuk, Malang, Kota Batu, Kediri, Jombang,Jember, dan Bondowoso.

    Sementara siang, sekira pukul 12.00 WIB, hujan petir mengguyur Pamekasan, sementara wilayah lain akan hujan ringan.

    Cuaca serupa juga terjadi di Tulungagung, Malang, Madiun, Kediri, Banyuwangi, dan Bangkalan.

    Sementara saat malam, hujan akan turun di Bangkalan, Banyuwangi, Pamekasan, Sampang, dan Sumenep.

    Selain hujan petir, hujan ringan juga cenderung turun saat siang dan sore.

    Cuaca berawan juga mendominasi wilayah yang tak hujan sepanjang hari.

    Informasi lengkap mengenai ramalan cuaca Jatim besok ini dapat diakses melalui tautan ini: KLIK.

    Sebab cuaca akan hujan, warga diharapkan membawa jas hujan atau payung sebelum beraktivitas ke luar ruangan.

    Para pengguna jalan juga diimbau berhati-hati sebab jalanan licin.

    Selamat beraktivitas!

    —–

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

  • Waspadai Longsor di Ledokombo Jember Selama Musim Libur Bersama

    Waspadai Longsor di Ledokombo Jember Selama Musim Libur Bersama

    Jember (beritajatim.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, menjadi salah satu lokasi rawan longsor skala menengah pada musim libur bersama, 26-30 Januari 2025.

    Selain Ledokombo, kerawanan tanah longsor skala menengah dan tinggi ada di Arjosari Kabupaten Pacitan, Pujon Kabupaten Malang, Junrejo Kota Batu. Sementara kerawanan skala rendah di Binakal Kabupaten Bondowoso.

    BMKG meminta pemerintah daerah bersiap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Ada lima tindakan yang perlu dilakukan untuk antisipasi longsor.

    Pertama, menghindari berada di kawasan rawan tanah longsor mulai saat hujan. Kedua, tidak mengganggu atau melakukan penggalian pada lereng-lereng di kawasan rawan tanah longsor. Ketiga, dalam kondisi tidak hujan perlu memastikan drainase pada dan di sekitar lereng berfungsi dengan optimal.

    Keempat, mewaspadai tanda-tanda lereng akan longsor, segera menghindar dari lereng dan melapor ke aparat yang berwenang untuk segera dilakukan pengamanan lokasi.

    Kelima, memperhatikan tanda-tanda awal tanah longsor, seperti: muncul rembesan air atau aliran air dari lereng, pohon atau tegakan pada lereng tiba-tiba miring, munculnya retakan atau amblesan tanah pada lereng, lereng tampak menggembung, dan jendela/pintu rumah yang berada di daerah lereng tiba-tiba sulit dibuka.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember Widodo Julianto meminta masyarakat bersama Desa Tanggap Bencana (Destana), relawan, dan muspika untuk terus memantau dan mengevaluasi kondisi lingkungan untuk mengurangu risiko bencana.

    “Masyarakat juga harus dapat ikut aktif menjaga lingkungan antara lain kebersihan, terutama saluran drainase. Jangan membangun bangunan di dekat tebing yang rawan longsor dan ikut mengelola kawasan dengan lebih.bijak,” kata Widodo, Minggu (26/1/2025). [wir]

  • BPBD Mojokerto Ingatkan Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan

    BPBD Mojokerto Ingatkan Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengingatkan terkait cuaca ekstrem dalam satu pekan kedepan. Hal tersebut disampaikan setelah Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan surat peringatan.

    Surat dengan nomor e.T/KL.00.02/004/KB/I/2025 tanggal 25 Januari 2025 tersebut berisi himbauan BMKG terkait potensi curah hujan lebat hingga ekstrem di sebagian wilayah Indonesia. Peringatan dini cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana longsor disampaikan untuk periode tanggal 26-30 Januari 2025.

    Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo’i mengatakan, BMKG mengeluarkan surat terkait prediksi bencana longsor untuk periode tanggal 26-30 Januari 2025. “BMKG memantau fenomena atmosfer yang mempengaruhi cuaca di Indonesia pada akhir Januari ini,” ungkapnya, Minggu (26/1/2025).

    Dalam surat yang ditujukan kepada Pj Gubernur Jawa Timur dan Kalak BPBD Kabupaten/Kota di Jawa Timur tersebut, Angin Monsun Asia masih mendominasi diperkuat oleh pengaruh La Niña lemah serta aktifnya dinamika atmosfer lainnya. Akibatnya mendukung adanya peningkatan potensi hujan di berbagai wilayah.

    “Termasuk sebagian Sumatra dan Pulau Jawa. Berdasarkan analisis tersebut, BMKG memprediksi pada tanggal 26 30 Januari 2025 hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Jawa Timur,” katanya.

    Berdasarkan hasil pemetaan oleh PVMBG, Badan Geologi, terdapat beberapa daerah di wilayah Provinsi Jawa Timur yang berpotensi rawan tanah longsor skala menengah hingga tinggi. Dalam satu pekan kedepan diprediksi berpotensi hujan sedang sangat lebat.

    “Rawan tanah longsor skala menegah ada diprediksi terjadi di Arjosari Kabupaten Pacitan, Pujon Kabupaten Malang, Junrejo Kota Batu, Ledokombo Kabupaten Jember, dan Binakal Kabupaten Bondowoso. Sementara rawan tanah longsor skala tinggi di Arjosari Kabupaten Pacitan, Pujon Kabupaten Malang, dan Junrejo Kota Batu,” jelasnya.

    Masih kata Kalak, BMKG merekomendasikan kepada Pemerintah Daerah, pihak terkait dan masyarakat untuk siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. BMKG juga memberikan himbauan kepada masyarakat untuk antisipasi longsor.

    “Yakni menghindari berada di kawasan rawan tanah longsor mulai saat hujan, tidak mengganggu atau melakukan penggalian pada lereng-lereng di kawasan rawan tanah longsor. Dalam kondisi tidak hujan perlu memastikan drainase pada dan di sekitar lereng berfungsi dengan optimal,” jelasnya.

    Mewaspadai apabila terjadi tanda-tanda lereng akan longsor, segera menghindar dari lereng dan melapor ke aparat yang berwenang untuk segera dilakukan pengamanan lokasi dan memperhatikan tanda-tanda awal tanah longsor. Seperti muncul rembesan air atau aliran air dari lereng, pohon atau tegakan pada lereng tiba-tiba miring.

    “Munculnya retakan atau amblesan tanah pada lereng, lereng tampak menggembung, dan jendela atau pintu rumah yang berada di daerah lereng tiba-tiba sulit dibuka. Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi info BMKG,” lanjutnya.

    Selain itu, tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. BMKG juga akan terus memperbaharui prakiraan cuaca berdasarkan dinamika atmosfer terkini dan informasi cuaca lengkap serta beberapa rekomendasi.

    “Yakni terkait rekomendasi aksi dini, antisipasi, dan mitigasi dampak potensi cuaca ekstrem sepanjang periode musim hujan,” pungkasnya. [tin/aje]

  • Diterjang Tanah Longsor, Jembatan Penghubung Dua Desa di Bondowoso Ambruk

    Diterjang Tanah Longsor, Jembatan Penghubung Dua Desa di Bondowoso Ambruk

    Bondowoso (beritajatim.com) – Bencana tanah longsor menerjang Dusun Krajan 1, Desa Dawuhan, Kecamatan Grujugan. Hal itu dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Bondowoso pada Sabtu (25/1/2025) sore.

    Longsor tersebut menyebabkan ambruknya jembatan penghubung antara Desa Dawuhan dan Desa Wanisodo yang merupakan jalur poros desa. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso, Sigit Purnomo, menyampaikan bahwa kejadian ini dilaporkan sekitar pukul 17.30 WIB.

    Hujan membuat aliran air di Sungai Taman menjadi deras dan menyebabkan tanah di sekitar jembatan labil hingga akhirnya ambruk.

    “Jembatan dengan ukuran panjang 10 meter, lebar 7 meter, dan tinggi 5 meter ini sangat vital karena menghubungkan dua desa. Kejadian ini mengakibatkan akses utama warga terganggu,” ujar Sigit Purnomo.

    Menurut Sigit, BPBD Bondowoso bersama sejumlah instansi terkait langsung turun ke lokasi untuk melakukan assessment awal.

    Instansi yang terlibat di antaranya Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BSBK), Dinas Perkim, Koramil Grujugan, Polsek Grujugan, serta pemerintah kecamatan dan desa setempat.

    “Kami sudah melakukan penilaian di lokasi kejadian. Saat ini, hujan sudah reda, dan hasil assessment akan segera kami koordinasikan dengan dinas teknis terkait untuk penanganan lebih lanjut,” tambahnya.

    Sementara itu, upaya darurat yang dibutuhkan saat ini adalah pembangunan jembatan sementara agar akses warga dapat kembali normal. “Kami juga akan mengajukan anggaran melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) 2025 untuk pembangunan jembatan sementara dan pemasangan bronjong,” jelasnya.

    Namun, ada beberapa kendala yang dihadapi tim di lapangan, terutama cuaca yang kurang mendukung. Meskipun demikian, langkah-langkah penanganan tetap dilakukan demi meminimalisasi dampak bencana ini.

    BPBD Bondowoso berharap ada percepatan koordinasi dengan berbagai pihak terkait agar solusi jangka pendek seperti jembatan darurat segera terealisasi.

    Selain itu, Sigit mengimbau warga untuk tetap waspada, mengingat potensi hujan deras masih dapat terjadi di wilayah Bondowoso. “Keselamatan masyarakat menjadi prioritas. Makanya, kami terus berkoordinasi dengan semua pihak agar penanganan bencana ini bisa berjalan maksimal,” pungkasnya. [awi/suf]

  • Hasil SPI KPK Pemkab Jember Kalahkan Banyuwangi dan Bondowoso

    Hasil SPI KPK Pemkab Jember Kalahkan Banyuwangi dan Bondowoso

    Jember (beritajatim.com) – Hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) 2024 yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengalahkan hasil yang dicapai Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan Pemerintah Kabupaten Bondowoso.

    Pemkab Jember memperoleh 67,27 poin. Sementara Pemkab Banyuwangi memperoleh 66,84 poin dan Bondowoso memperoleh 66,01 poin. Jember juga mengalahkan Pemerintah Kota Batu (66,79) dan Pemkab Gresik (59,78) dan hampir menyamai Pemerintah Provinsi Jawa Timur (67,83).

    Kendati mengalahkan sejumlah kabupaten di Eks Karesidenan Besuki, Bupati Hendy Siswanto belum puas. “Nilai Jember lebih jelek dibandingkan 2023 yang mencapai nilai 74,98,” katanya, Sabtu (25/1/2025).

    SPI KPK 2024 untuk Pemkab Jember menunjukkan level rentan atau merah. Sementara tahun sebelumnya, Pemkab Jember mendapat predikat level waspada atau kuning. Menurutnya, ini tak lepas dari peningkatan standar penilaian SPI oleh KPK. “Saya berharap ke depan bisa lebih baik lagi, karena pada 2023, posisi Jember bagus,” kata Hendy.

    Namun Pemkab Jember tak sendirian memperoleh penilaian rentan. Dari 38 pemerintah kabupaten dan kota serta pemerintah provinsi, tidak ada yang memperoleh nilai pada level terjaga atau hijau. Sebanyak 18 kabupaten dan kota serta Pemprov Jatim memperoleh level rentan dan sisanya sebanyak 20 pemerintah kabupaten dan kota di Jatim memperoleh predikat waspada.

    Dalam situs resminya, KPK menyebut program SPI diinisiasi sebagai bagian dari upaya nasional dalam menekan risiko korupsi dan meningkatkan integritas serta kualitas layanan publik. Survei ini melibatkan pegawai pemerintah, masyarakat pengguna layanan, dan para pakar yang terampil dalam evaluasi kinerja instansi pemerintah.

    SPI diharapkan dapat memberikan gambaran komprehensif mengenai tingkat integritas dan potensi risiko korupsi pada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah (K/L/PD). Survei ini juga tidak hanya menjadi alat untuk mengukur integritas pemerintah, tapi juga sebagai langkah konkret dalam memerangi korupsi yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan publik secara keseluruhan.

    Hendy mengatakan, penurunan nilai SPI Pemkab Jember terkait dengan situasi dalam pemilihan kepala daerah. “Banyak sekali laporan pengaduan yang berakibat pada dipanggilnya teman-teman OPD (Organisasi Perangkat Daerah) oleh aparat penegak hukum terkait dugaan korupsi dalam pengelolaan anggaran,” katanya.

    “Namun alhamdulillah, sampai hari ini, teman-teman bekerja dengan tetap profesional. Insyaallah tidak berakibat apa-apa. Semakin banyaknya laporan terhadap OPD, akan berdampak terhadap penilaian. Sedang dilaporkan saja akan jadi penilaian yang menurunkan nilai SPI Kabupaten Jember,” kata Hendy.

    Hendy berharap nilai SPI saat ini akan menjadi pemacu jajaran birokrasi. “SPI kembali pada diri kita sendiri, bahwa kita akan melaksanakan APBD dengan benar atau tidak. Kembali pada personal masing-masing. Selama mengikuti regulasi, semua akan aman,” katanya.

    Kendati banyak banyak yang dilaporkan ke penegak hukum oleh lembaga swadaya masyarakat, Hendy tidak gusar. “Ini bentuk kepedulian terhadap Jember dan itu bagian checks and balancing dari LSM terhadap penggunaan APBD,” katanya. [wir]

  • Ilham, Pawang Hujan asal Banyuwangi Ngaku Pernah Pawangi Proyek IKN
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        24 Januari 2025

    Ilham, Pawang Hujan asal Banyuwangi Ngaku Pernah Pawangi Proyek IKN Surabaya 24 Januari 2025

    Ilham, Pawang Hujan asal Banyuwangi Ngaku Pernah Pawangi Proyek IKN
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Seorang pria merapal doa-doa khusus sambil memegang keris dan sesajen di sudut
    Stadion Diponegoro
    Banyuwangi.
    Pemandangan itu terlihat saat pertandingan Persewangi Banyuwangi kontra Persebo 1964 Bondowoso, Jumat (24/1/2025) petang.
    Dia adalah
    Ilham Triadi Negoro
    , pria 58 tahun yang dikenal sebagai
    pawang hujan
    asal Banyuwangi, dan bahkan disebut telah malang melintang hingga level nasional.
    “Nama lengkap saya, gelar dari Keraton Surakarta Hadiningrat, KRT Ilham Triadi Negoro,” kata Ilham saat memperkenalkan diri.
    Dia menceritakan sulitnya memitigasi cuaca selama pertandingan babak 32 besar Liga 4 Jatim yang digelar di Stadion Diponegoro Banyuwangi.

    Insha Allah
    lancar-lancar saja. Tapi tantangannya berat karena hujan,” ujar Ilham.
    Ilham mengaku mulai menekuni pekerjaan ini sejak tahun 2006, berawal dari membeli keris dari pemilik yang sebelumnya telah meninggal dunia.
    “Beli dari seseorang mengganti dari orang yang sudah meninggal,” kata dia.
    “Ada enam keris, salah satunya ada keris yang memiliki pamor sebagai ‘singkir’ yang bisa menangkal atau mengalihkan hujan atau angin,” sambung Ilham.
    Sebagai pawang hujan, Ilham mengaku harus mempersiapkan segala kebutuhan dengan baik dan tidak memaksakan diri.
    “Sebenarnya lagu spiritual tidak bisa seketika. Jika spontanitas, maka badan saya sakit semua. Harus terkonsep mulai malam,” ucap dia.
    Belasan tahun menjalani profesi sebagai pawang hujan, Ilham mengingat pengalaman terbaiknya ketika mengawal percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara (
    IKN
    ).
    “Di bulan Juli sampai Agustus 2024 saya membantu percepatan pembangunan di IKN atas permintaan Kementerian PUPR,” ujar Ilham.
    Ilham menceritakan, selama menjadi pawang hujan di IKN -yang notabene merupakan kawasan di tengah hutan lebat- dia mendapatkan banyak tantangan mistis.
    “Di hutan lebat dengan luas 80 hektar, ada saja tantangan mistisnya. Tapi
    alhamdulillah
    saya hanya menemui dalam mimpi,” ujar dia singkat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Persewangi Banyuwangi dan Persebo 1964 Bondowoso Dipastikan Lolos ke Babak 16 Besar Liga 4 Jatim

    Persewangi Banyuwangi dan Persebo 1964 Bondowoso Dipastikan Lolos ke Babak 16 Besar Liga 4 Jatim

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

    TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Persewangi Banyuwangi dan Persebo 1964 Bondowoso memastikan diri lolos pada babak 16 besar Liga 4 Jatim.

    Kedua tim saling berhadapan pada laga terakhir pertandingan Grup AA.

    Pertandingan yang berlangsung di Stadion Diponegoro Banyuwangi, Jumat (24/1/2025), ditutup dengan hasil 3-1 untuk kemenangan Persewangi Banyuwangi.

    Dengan hasil itu, Persewangi memuncaki klasemen dengan total raihan 7 poin, hasil dua kemenangan dan sekali imbang.

    Sementara Persebo menduduki peringkat runner-up meski kalah dalam pertandingan terakhir.

    Sama-sama mengantongi empat poin dengan Persid Jember, Persebo unggul produktivitas gol.

    Laga Persewangi Banyuwangi vs Persebo 1964 Bondowoso berlangsung alot.

    Kedua tim saling memburu kemenangan berebut kursi teratas klasemen.

    Pada babak pertama, Persewangi membuka gol pada menit ke-15 melalui kaki Lutfi Bachtiar.

    Tanpa pengawalan di depan gawang, Lutfi memanfaatkan umpan menyilang dari M Ilham.

    Persebo menyamakan kedudukan melalui tendangan keras Firman Setiawan yang dilesatkan dari luar kotak penalti pada awal babak kedua.

    Hasil imbang membuat keduanya tampil saling ngotot.

    Keberuntungan berpihak pada Persewangi setelah mereka mendapat tendangan besar di depan kotak penalti pada menit-77.

    Peluang tak disia-siakan, sayap kanan Persewangi, Anies Mujiono mencetak gol melalui tendangan bebas apik.

    Bola sepakan Anies melaju ke sisi kanan gawang Persebo hingga menjadi gol.

    Gol penutup Persewangi tercipta pada menit ke-80 oleh Lutfi Bachtiar.

    Kedudukan 3-1 untuk keunggulan Persewangi bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.

    Pelatih Persewangi, Alexander Saununu mengaku bersyukur timnya dapat lolos ke babak lanjutan dengan status juara grup.

    “Hari ini perjuangan tim membuahkan hasil,” kata Saununu, usai laga.

    Saununu akan mematangkan tim menyambut babak 16 besar.

    Rencananya, Persewangi akan kembali mengajukan diri sebagai tuan rumah pada babak tersebut.

    “Kami akan melakukan yang terbaik,” lanjutnya.

    Manajer Persebo, Subangkit mengatakan, anak asuhnya telah bekerja keras sepanjang perjalanan.

    Ia bersyukur timnya tetap lolos ke babak selanjutnya.

    “Mungkin anak-anak beban bermain melawan tuan rumah. Sehingga mereka kurang bisa bermain lepas,” kata dia.

    Hasil pertandingan 32 besar, kata dia, akan menjadi evaluasi menyambut laga lanjutan.

  • Kembangkan SDM Terampil, BPVP Banyuwangi Cetak Ribuan Peserta Pelatihan pada 2024
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 Januari 2025

    Kembangkan SDM Terampil, BPVP Banyuwangi Cetak Ribuan Peserta Pelatihan pada 2024 Nasional 24 Januari 2025

    Kembangkan SDM Terampil, BPVP Banyuwangi Cetak Ribuan Peserta Pelatihan pada 2024
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Ditjen Binalavotas) akan menargetkan 1 juta orang yang akan mengikuti pelatihan pada 2025.
    Pelatihan itu dilakukan  melalui sinergi dan kolaborasi dengan berbagai lembaga pelatihan vokasi, baik milik pemerintah maupun swasta.
    Hal itu dilakukan sebagai upaya mengembangkan sumber daya manusia (SDM) terampil dan berdaya saing dengan berbagai pilihan program pelatihan.
    Program pelatihan yang dilaksanakan Balai Pelatihan Vokasi, antara lain program pelatihan teknisi (menengah tinggi), program pelatihan berbasis kompetensi (PBK) dan tailor made training (TMT). 
    Program pelatihan Teknisi dan PBK menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja. 
    Kedua program pelatihan tersebut dilaksanakan di
    workshop
    Balai Pelatihan Vokasi. 
    Selain itu, ada juga terobosan program pelatihan berupa program pelatihan Tailor Made Training (TMT) yang merupakan terobosan baru untuk mendekatkan para pencari kerja dan dunia kerja dengan program pelatihan yang disesuaikan potensi daerah dan kebutuhan pasar kerja, serta wirausaha.
    Salah satu balai pelatihan vokasi yang secara intensif melaksanakan pelatihan adalah Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi, Jawa Timur.
    Kepala Biro Humas
    Kemenaker
    Sunardi Manampiar Sinaga mengatakan, pada 2024,
    BPVP Banyuwangi
    gencar mengadakan pelatihan berbasis kompetensi.
    Pelatihan dari berbagai jenis kejuruan itu, di antaranya kejuruan pariwisata, yang meliputi
    restaurant attendant, front office, room attendant, tour guide
    , dan barista.
    Selain itu, pelatihan dengan kejuruan teknologi pengolahan hasil pertanian (
    processing
    ) meliputi pembuatan roti dan kue, pengolahan buah, dan pengolahan ikan. 
    Kejuruan teknologi informasi dan komunikasi, yang meliputi desain grafis,
    practical office

    advance
    , operator komputer muda, dan pemasangan jaringan komputer. 
    Kejuruan otomotif yang meliputi servis sepeda motor dan pemeliharaan kendaraan ringan. 
    Kemudian, kejuruan pertanian meliputi pelatihan pembudidayaan sayuran hidroponik dan
    smart farming
    , pengelasan, dan
    fashion technology.
    “Pada 2024, BPVP Banyuwangi telah melatih 5.352 peserta dengan 80 persen di antaranya berasal dari masyarakat Banyuwangi,” ucapnya dalam siaran pers, Jumat (24/1/2025).
    Sunardi menambahkan, BPVP Banyuwangi juga melaksanakan program pelatihan TMT yang telah dilaksanakan di wilayah kerja meliputi Kabupaten Banyuwangi, Jember, Lumajang, Pasuruan, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, dan Kota Probolinggo.
    Ia menjelaskan, pelatihan TMT bertujuan meningkatkan profesionalisme dan meningkatkan kualitas SDM. 
    Lembaga atau komunitas yang dapat mengusulkan kegiatan pelatihan TMT sangat beragam, mulai dari perusahaan swasta, lembaga pemerintah, hingga kelompok masyarakat dan komunitas tertentu.
    Proses pengajuan program pelatihan dimulai dengan pengajuan melalui
    e-proposal,
    dilanjutkan dengan verifikasi administrasi yang mencakup legalitas lembaga pengusul, kurikulum yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
    Sunardi mengatakan, pelatihan itu mencakup berbagai bidang kompetensi, seperti pembuatan roti dan kue, pengelolaan sampah, pelatihan bordir, dan pelatihan yang langsung diimplementasikan bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM) di berbagai sektor.
    “Sesuai arahan Bapak Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli bahwa Kemenaker akan terus melakukan upaya peningkatan kompetensi masyarakat supaya siap terjun ke dunia kerja,” katanya.
    Dia menjelaskan, setiap tahun, kebutuhan kerja sangat dinamis sehingga pelatihan itu diharapkan disambut pemerintah daerah.
    “Para kepala daerah bisa memetakan kebutuhan pelatihan berdasarkan potensi unggulan daerahnya supaya tepat sasaran,” ungkapnya.
    Adapun kolaborasi itu bisa dilakukan melalui program pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Daerah dan atau berkolaborasi dengan Unit Pelaksanaan Teknis Pusat (UPTP) BLK Kemenaker dalam merancang program pelatihan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5 Destinasi Wisata di Indonesia Ini Lahir dari Cerita Legenda

    5 Destinasi Wisata di Indonesia Ini Lahir dari Cerita Legenda

    3. Gunung Tangkuban Perahu

    Gunung Tangkuban Perahu berada di antara Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Konon, terciptanya gunung ini berkaitan dengan cerita legenda cinta terlarang antara anak dan ibu kandungnya.

    Sebuah cerita legenda mengisahkan Sangkuriang dan Dayang Sumbi. Dayang Sumbi mengajukan syarat meminta dibuatkan perahu dan membendung sungai Citarum dalam satu malam untuk Sangkuriang yang ingin menikahinya.

    Mirip seperti kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang, syarat yang diajukan Dayang Sumbi semata-mata demi menggagalkan keinginan Sangkuriang. Namun, Sangkuriang meminta bantuan pada kekuatan gaib demi mewujudkan syarat tersebut.

    Karena hampir berhasil, Dayang Sumbi kemudian menggagalkannya dengan meminta bantuan penduduk. Ia dan penduduk membuat suasana seakan-akan sudah pagi dengan memaksa ayam berkokok dan menebarkan boeh rarang (kain putih hasil tenunan).

    Merasa dicurangi, Sangkuriang pun menendang perahu tersebut hingga terbalik. Perahu itu kemudian membentuk Gunung Tangkuban Perahu.

    Saat ini, Gunung Tangkuban Perahu menjadi salah satu gunung berapi aktif yang memiliki kawah vulkanik. Gunung ini memiliki ketinggian 2.084 mdpl.

    4. Pantai Air Manis

    Pantai Air Manis di Sumatra Barat berkaitan dengan cerita legenda populer Malin Kundang. Cerita ini mengandung makna bahwa seorang anak hendaknya selalu berbakti kepada orang tua.

    Dikisahkan, Malin Kundang yang telah sukses berkunjung ke kampung halamannya. Namun saat sang ibu memanggilnya, ia pura-pura tidak mengenali dan menolak kehadiran wanita tersebut.

    Merasa sedih dan sakit hati, sang ibu pun mengutuk malin kundang menjadi batu. Alhasil, terciptalah batu yang menyerupai orang sedang bersujud di Pantai Air manis, Padang Selatan, Sumatra Barat.

    5. Pulau Komodo

    Pulau Komodo merupakan salah satu situs warisan dunia yang diakui UNESCO pada 1991. Ternyata, destinasi wisata ini juga dipercaya lahir dari cerita legenda.

    Konon, komodo sebenarnya merupakan salah satu anak kembar dari seorang putri yang dijuluki sebagai Putri Naga dan suaminya Moja. Karena malu memiliki anak berwujud kadal (Ora), ia pun mengasingkan anak tersebut ke dalam hutan.

    Suatu hari, saudara kembar Ora bernama Gerong yang berwujud manusia hendak membunuhnya dengan menggunakan tombak saat berburu ke hutan. Ketika hendak menombak, ibu mereka datang dan memberitahu kejadian yang sebenarnya. Sejak saat itu, komodo dan manusia hidup berdampingan.

    Penulis: Resla

  • Banjir dan Longsor Landa Kecamatan Wringin Bondowoso: Rendam 4 Rumah dan 10 Petak Sawah

    Banjir dan Longsor Landa Kecamatan Wringin Bondowoso: Rendam 4 Rumah dan 10 Petak Sawah

    Bondowoso (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso melaporkan terjadinya bencana banjir dan longsor di Kecamatan Wringin.

    Peristiwa ini dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB.

    Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, menyatakan bahwa bencana tersebut berdampak di dua lokasi, yakni Dusun Laok Peh RT 02 RW 01 dan Dusun Nangger RT 10 RW 03 Desa Ambulu, Kecamatan Wringin.

    “Longsor mengakibatkan tembok gedung RA Nurul Hikmah jebol, sementara banjir akibat tanggul jebol merendam empat rumah warga dan sepuluh petak sawah seluas sekitar 1,5 hektare,” ujar Sigit kepada beritaJatim.com, Kamis (23/1/2025)

    Menurut laporan, longsor terjadi akibat kondisi tanah yang gembur dan terkikis, sementara banjir terjadi akibat meluapnya air setelah tanggul jebol. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

    BPBD Bondowoso bersama sejumlah pihak, termasuk pemerintah desa, Polsek Wringin, Koramil Wringin, dan warga sekitar, langsung melakukan penanganan di lokasi.

    Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD yang dipimpin oleh Koordinator TRC, Ardy, segera melaksanakan pembersihan material longsor dengan menggunakan cangkul dan sekop. Proses pembersihan selesai pada pukul 16.50 WIB.

    “Kami juga telah melakukan assessment cepat di lokasi terdampak untuk menentukan langkah tindak lanjut. Saat ini kondisi sudah aman terkendali, dan jalan raya di Desa Ambulu sudah dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat,” tambah Sigit.

    Hingga berita ini diturunkan, cuaca di wilayah Bondowoso terpantau mendung, dan tim BPBD tetap siaga untuk mengantisipasi potensi bencana lanjutan.

    BPBD mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar daerah rawan longsor dan banjir untuk selalu waspada, terutama saat intensitas hujan tinggi.

    “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan koordinasi dengan semua pihak dalam menangani bencana, demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat Bondowoso,” pungkas Sigit Purnomo. (awi/ted)