kab/kota: Bondowoso

  • Dilaporkan Hilang di Kawah Ijen Bondowoso, Wisatawan Sumenep Ditemukan Selamat

    Dilaporkan Hilang di Kawah Ijen Bondowoso, Wisatawan Sumenep Ditemukan Selamat

    Bondowoso (beritajatim.com) – Seorang wisatawan asal Kabupaten Sumenep sempat dilaporkan hilang di kawasan wisata Kawah Ijen, Bondowoso, pada Minggu (23/2/2025) malam. Wisatawan bernama Khoirud Dian (19) itu akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat pada Senin (24/2/2025) pagi.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso, Sigit Purnomo, membenarkan adanya kejadian tersebut. Berdasarkan laporan yang diterima, korban tergabung dalam rombongan wisatawan berjumlah 45 orang dari Madura yang berkunjung ke Kawah Ijen pada Minggu malam.

    “Sekitar pukul 23.30 WIB, korban berpamitan kepada dua rekannya, Robi dan Wahyu, untuk turun lebih awal dengan alasan ingin mengunjungi saudaranya di Bondowoso. Namun, hingga pagi hari, korban belum sampai ke tujuan, sehingga dilaporkan hilang,” ujar Sigit Purnomo kepada BeritaJatim.com.

    BPBD Kabupaten Bondowoso menerima laporan hilangnya wisatawan ini pada Senin (24/2/2025) pukul 07.47 WIB melalui media sosial WhatsApp. Menindaklanjuti laporan tersebut, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Polsek Sempol, Koramil Sempol, Puskesmas Sempol, BKSDA Sempol, Puskesmas Pujer, serta warga sekitar segera melakukan pencarian.

    “Tim langsung melakukan assessment di lapangan, mendokumentasikan kejadian, serta berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait. Beruntung, korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat pada pukul 08.30 WIB,” lanjutnya.

    Setelah ditemukan, korban langsung diperiksa oleh tenaga kesehatan untuk memastikan kondisinya baik. Saat ini, Khoirud Dian telah berada di rumah saudaranya di RT 13 RW 01 Desa Sukodono, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso.

    Sigit Purnomo mengimbau para wisatawan yang berkunjung ke Kawah Ijen agar selalu berkoordinasi dengan pemandu wisata serta memastikan keselamatan selama berada di kawasan tersebut.

    “Jika ada kondisi darurat, segera laporkan ke pihak berwenang agar bisa segera ditindaklanjuti,” pungkasnya. [awi/beq]

  • Cerita Usaha Rengginang Bu Sum di Bondowoso, Baru 3 Tahun Tapi Sudah Merambah ke Pasar-Pasar

    Cerita Usaha Rengginang Bu Sum di Bondowoso, Baru 3 Tahun Tapi Sudah Merambah ke Pasar-Pasar

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Usaha rumahan rengginang di  Desa Sempol, Kecamatan Prajekan, RT 15 RW 7, baru tiga tahun berdiri. Namun, rengginang rasa-rasanya sudah menjadi primadona di pasar-pasar Bondowoso.

    Rengginang merk Bu Sum ini dalam sehari mampu memproduksi ratusan pak rengginang aneka rasa. Sebut saja rengginang rasa cumi-cumi, ikan tongkol, dan terasi.

    Harganya cukup murah, berkisar Rp 13.000 hingga Rp 14.000 per pak.

    Sumiati (60), pemilik usaha Rengginang Bu Sum, mengatakan, resep rasa rengginang miliknya didapat dari seorang pengusahan rengginang dari Situbondo.yang sudah puluhan tahun. Namun, agar berbeda dirinya memberikan sentuhan-sentuhan rasa berbeda.

    “Saya kasih bumbu lebih,” katanya pada TribunJatim.com, Minggu (23/2/2025).

    Saat ini rengginangnya sudah merambah ke pasar-pasar di Bondowoso. 

    Dalam sehari dirinya memasak sekitar 50 kilogram ketan dan jika diolah bisa mendapat 110an pak rengginang. Ratusan pak rengginang itu ludes dibeli para penjual di pasar-pasar.

    Sebut saja Pasar Wonosari, Pasar Prajekan, Pasar Cermee, Pasar Induk Bondowoso, dan lainnya.

    “Kadang ada yang jemput kesini,” ungkapnya pada Minggu (23/2/2025).

    Ia menjelaskan, bahan-bahan rengginangnya dibelikan di pasar Cermee. Sebut saja ketan, bumbu-bumbu, cumi-cumi, ikan tongkol, dan lainnya.

    Kemudian, untuk pengolahannya ini dilakukan sejak pukul 18.00 malam hari.

    Dimulai dari merendam ketan, selama sekitar 10 sampai 12 jam. Selanjutnya, ketan itu dikukus hingga matang, dan dibumbui.

    “Baru setelah itu dikukus lagi, dan dicetak,” ujarnya.

    Dicetak di atas sasak alat penjemuran yang terbuat dari kayu dengan dilapisi jaring agar tak lengket. Usai itu, baru dijemur dengan waktu sekitar 1-1,5 jam. Bergantung cuaca panas.

    “Jika musim hujan seperti sekarang tetap dibiarkan di luar. Karena kan bisa terhembus angin,” ujarnya.

    Menurutnya, dalam sehari ada sekitar 12 pekerja wanita yang mayoritas merupakan ibu rumah tangga di sekitar tempat usaha. Mereka bekerja setiap hari.

    “Iya warga sini, saya senang bisa buka lapangan kerja untuk mereka,” urainya.

    Dirinya masih akan menambah pekerja lagi. Karena, biasanya jelang lebaran akan lebih banyak pesanan dari berbagai wilayah di Bondowoso.

    Selain itu, Sumiati mengharapkan ada bantuan dari pemerintah berupa peralatan memasak rengginang. Seperti kompor, kukusan ketan, dan lainnya.

    “Mudah-mudahan ada perhatian pemerintah,” pungkasnya.

  • Pembangunan Tol Probolinggo-Besuki Capai 73,53%

    Pembangunan Tol Probolinggo-Besuki Capai 73,53%

    Jakarta

    PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (PT JPB) mencatat progres pembangunan tahap I Tol Probolinggo-Banyuwangi mencapai 73,53% hingga 16 Februari 2025.

    Pembangunan Tahap I merupakan pembangunan dari Probolinggo sampai dengan Besuki yang terbagi atas 3 Paket Pekerjaan Konstruksi yaitu Paket 1 (Gending-Kraksaan), Paket 2 (Kraksaan-Paiton) hingga Paket 3 (Paiton-Besuki).

    Direktur Utama PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi Adi Prasetyanto mengatakan, untuk pembebasan lahan hingga 16 Februari 2025, PT JPB mencatat progresnya telah mencapai 99,55%. Ia menyebutkan, sesuai dengan Permenko Perekonomian No. 9 Tahun 2022, pembebasan lahan dan pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi difokuskan pada ruas Probolinggo-Besuki.

    “Pembangunan tol ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mewujudkan konektivitas merata di seluruh Indonesia, yang menjadi salah satu prioritas dalam agenda Asta Cita. Dengan selesainya Tahap I, kami optimis dapat mendukung penguatan ekonomi wilayah Jawa Timur sekaligus mengurangi kesenjangan infrastruktur antar wilayah. Secara keseluruhan, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 175,4 km terbagi menjadi dua Tahap Pembangunan. Sesuai dengan kebijakan pemerintah, saat ini baru dilaksanakan tahap Gending-Besuki sepanjang 50 km,” ujar Adi dalam keterangannya, Sabtu (22/2/2025).

    Adi menambahkan, Tol Probolinggo-Banyuwangi tidak hanya memperlancar arus logistik dan mobilitas masyarakat, tetapi juga menjadi katalisator pengembangan sektor pariwisata, pertanian, dan industri di kawasan Tapal Kuda (Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Lumajang, Pasuruan, Situbondo, Probolinggo). Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk mempercepat transformasi ekonomi berbasis infrastruktur berkelanjutan.

    “Jika pembebasan lahan sesuai dengan target, maka pengerjaan kontruksi untuk Segmen Gending-Kraksaan ditargetkan dapat selesai pada Maret 2025 dan dapat digunakan untuk fungsional selama periode libur Hari Lebaran Tahun 2025, sedangkan untuk Segmen Kraksaan-Besuki ditargetkan selesai di tahun 2025.

    “Dalam membangun jalan tol ini, kami bersama kontraktor pelaksana, konsultan pengawas dan konsultan pengendali mutu akan memastikan keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan kesehatan kerja, keselamatan publik hingga keselamatan lingkungan. Kami juga menjaga TKDN dalam proyek ini, sebanyak mungkin menggunakan sumber daya setempat dalam pekerjaan, termasuk penyediaan tenaga kerja, peralatan serta bahan dalam negeri,” ungkap Adi.

    Pembangunan Tahap I Probolinggo-Besuki akan memiliki tiga Gerbang Tol (GT), yaitu GT Kraksaan, GT Paiton, dan GT Besuki. Selain itu juga akan memiliki 3 buah simpang susun yaitu SS Kraksaan, SS Paiton dan SS Besuki.

    Secara keseluruhan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi terbagi atas tujuh seksi, yaitu Seksi 1 Gending-Kraksaan (12,88 km), Seksi 2 Kraksaan-Paiton (11,20 km), Seksi 3 Paiton-Besuki (25,60 km), Seksi 4 Besuki-Situbondo (42,30 km), Seksi 5 Situbondo-Asembagus (16,76 km), Seksi 6 Asembagus-Bajulmati (37,45 km), dan Seksi 7 Bajulmati-Ketapang (29,21 km).

    Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikelola oleh PT JPB yang nantinya dapat memangkas waktu tempuh Probolinggo s.d Besuki yang semula sekitar 1 jam 15 menit menjadi 30 menit dengan kecepatan rata-rata 80-100 km/jam. Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi merupakan ruas pamungkas dari jaringan Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan ujung barat hingga ujung timur pulau Jawa untuk meningkatkan konektivitas serta mempermudah mobilitas orang, barang dan jasa.

    (ada/ara)

  • Cuaca Jatim Besok, 22 Februari 2025: Mayoritas Daerah Dilanda Hujan, Intensitas Ringan hingga Sedang

    Cuaca Jatim Besok, 22 Februari 2025: Mayoritas Daerah Dilanda Hujan, Intensitas Ringan hingga Sedang

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah ramalan cuaca Jatim besok Sabtu, 22 Februari 2025.

    Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mayoritas daerah dilanda hujan besok.

    Intensitas hujan yaitu ringan dan sedang.

    Hujan mulai mengguyur sekira pukul 06.00 WIB, yaitu di Bangkalan, Blitar, Jember, Jombang, Kediri, Kota Batu, Malang, Mojokerto, Lumajang, Madiun, Magetan, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Tuban, dan Tulungagung.

    Saat pukul 09.00 WIB, hujan juga turun di hampir seluruh wilayah Jawa Timur.

    Tak hanya ringan, intensitas sedang akan terjadi, yaitu di Bojonegoro, Bondowoso, Madiun, Malang, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, dan Situbondo.

    Wilayah yang tak hujan akan mengalami cuaca berawan, seperti Gresik, Pasuruan, Probolinggo, dan Sumenep.

    Hujan masih mengguyur sekira pukul 12.00 WIB.

    Wilayah yang dimaksud tersebut antara lain:

    Sumenep
    Sidoarjo
    Probolinggo
    Pasuruan
    Ngawi
    Magetan
    Lumajang
    Bojonegoro

    Cuaca cenderung berawan saat sore dan malam.

    Namun, Tulungagung akan berkabut pada sekira pukul 18.00 dan 21.00 WIB.

    Informasi lengkap mengenai ramalan cuaca ini dapat diakses melalui tautan ini: KLIK.

    Selamat beraktivitas!

    —–

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

  • PMII Bondowoso Demo, Tuntut Pembatalan Efisiensi Anggaran Pendidikan

    PMII Bondowoso Demo, Tuntut Pembatalan Efisiensi Anggaran Pendidikan

    Bondowoso (beritajatim.com) – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bondowoso menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Bondowoso pada Jumat (22/2/2025) siang.

    Mereka menuntut pemerintah membatalkan kebijakan efisiensi anggaran pendidikan yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.

    Athoilah, selaku koordinator lapangan aksi, menegaskan bahwa kebijakan efisiensi tersebut berpotensi menurunkan kualitas pendidikan, baik di sekolah menengah maupun perguruan tinggi.

    Selain itu, pemangkasan anggaran juga berdampak pada ketidaklayakan lingkungan pembelajaran, khususnya di Bondowoso.

    “Tuntutan kami jelas, menolak efisiensi anggaran pendidikan. Kami meminta Komisi IV DPRD Bondowoso untuk menindaklanjuti hal ini,” kata korlap aksi.

    Ratusan mahasiswa PMII Cabang Bondowoso aksi di depan gedung DPRD setempat, Jumat (21/2/2025). (Deni Ahmad Wijaya/BeritaJatim.com)

    Dalam waktu 7 x 24 jam, lanjutnya, DPRD Bondowoso harus membuat surat pernyataan yang menjamin tidak ada efisiensi anggaran pendidikan di Bondowoso.

    “Jika tuntutan ini tidak dipenuhi dalam waktu seminggu, kami akan kembali turun aksi dengan massa yang lebih besar,” sergah Athoilah.

    Dalam aksi tersebut, mahasiswa juga menyoroti dampak pemangkasan anggaran terhadap Kementerian Pendidikan Menengah serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Teknologi, dan Sains.

    Mereka khawatir kebijakan ini akan berdampak luas, termasuk berkurangnya beasiswa KIP-K dan naiknya biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT).

    Menanggapi tuntutan mahasiswa, Wakil Ketua DPRD Bondowoso Imam Khalid Andi Wijaya dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan bahwa pihaknya telah membahas isu ini dengan tim anggaran.

    “Sebetulnya kami sudah bergerak sejak Inpres Nomor 1 Tahun 2025 muncul. DPRD sudah memanggil tim anggaran untuk membicarakan efisiensi ini, dan kami sepakat bahwa jika menyangkut pendidikan serta kesejahteraan masyarakat, kami menolak efisiensi,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Imam Khalid menjelaskan bahwa Bondowoso mengalami pemangkasan anggaran sekitar Rp 55 miliar.

    DPRD masih menghitung dampak refocusing anggaran tersebut dan akan terus mengawal kebijakan agar sektor pendidikan tidak terkena imbasnya.

    “Kami di DPRD juga punya teman-teman di DPR RI. Insya Allah, kami akan terus bersuara agar kebijakan efisiensi ini tidak merugikan masyarakat, terutama di sektor pendidikan,” tambahnya. (awi/but)

  • Sempat Angkut Pasir di Sungai, Pria Bondowoso Ditemukan Tak Bernyawa, Tangan Masih Pegang Sekop

    Sempat Angkut Pasir di Sungai, Pria Bondowoso Ditemukan Tak Bernyawa, Tangan Masih Pegang Sekop

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca ari pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Seorang pria berusia 53 tahun di Dusun Tegal Manik, Desa Tegal Pasir, Kecamatan Jambesari Darus Sholah, Kabupaten Bondowoso, ditemukan meninggal dunia, pada Jum’at (21/2/2025).

    Korban meninggal bernama Ngadi, yang ditemukan meninggal dalam kondisi telanjang dada usai pamit mengambil pasir di sungai dekat rumahnya untuk keperluan pribadi.

    Ahmad, tetangga korban, mengatakan, Ngadi ditemukan meninggal oleh anak kecil yang sedang bermain mercon. Ditemukan, dalam kondisi terlentang dengan sekop pasir di tangannya.

    “Terlentang tadi pegang sekop pasir,” katanya.

    Ia menerangkan, diketahui korban jam 15.02 WIB masih menyapanya sembari menaikkan pasir ke atas sungai. Namun, semua warga terkejut saat anak tetangga berlari ke rumah korban memberi tahu kondisi korban yang sudah meninggal dunia.

    “Airnya di sungai itu cuma semata kaki,” terangnya.

    Katanya, warga langsung bersama keluarga menuju ke lokasi untuk melakulan evakuasi. Sembari melaporkan kejadian ini pada Polsek setempat.

    Pantauan di lokasi, evakuasi dilakukan pada sekitar pukul 17.15 WIB oleh warga sekitar. Diikuti tim dari Polsek, Puskesmas, dan TRC BPBD.

    Kapolsek Jambesari Darusallah, Iptu Supriyanto, mengatakan tim identifikasi dan tenaga kesehatan di Puskesmas Jambesari Ds telah memastikan bahwa korban meninggal wajar. Tak ada tanda-tanda kekerasan.

    “Meninggal dengan wajar,” ungkapnya.

    Ia menerangkan, berdasarkan keterangan keluarga yang bersangkutan tak ada riwayat penyakit. Bahkan, sebelum berangkat sempat menurunkan salon speaker masjid usai sholat Jum’at.

    Hingga setelah dari Masjid itu, korban langsung menuju lokasi mengambil pasir yang jaraknya 300 meter dari rumahnya.

    “Jarak 300 meter dari lokasi ke rumahnya” pungkasnya.

  • Ratusan Mahasiswa PMII Geruduk DPRD Bondowoso, Tolak Efisiensi Anggaran, ‘Indonesia Gelap’

    Ratusan Mahasiswa PMII Geruduk DPRD Bondowoso, Tolak Efisiensi Anggaran, ‘Indonesia Gelap’

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bondowoso mendemo kantor DPRD setempat, pada Jum’at (21/2/2025) sore.

    Dalam aksinya mereka tak hanya orasi yang menunjukkan kekecewaan terhadap efisiensi anggaran di berbagai sektor. Termasuk bidang pendidikan.

    Namun juga menyampaikan opininya dengan membakar ban dan membaca tahlil bersama-sama.

    Terdengar dalam orasi teriakan “Indonesia Gelap, Efesiensi Cemas, Efisiensi Gemas”. Terlihat juga tulisan-tulisan poster yang dibawa para mahasiswa. Seperti di antaranya, “Kenyang Kagak, Begok iya, #IndonesiaGelap” , “Guru Honorer jadi guru horo karena efisiensi anggaran”, “Efisiensi Rakyat, Kabinet Gemoy”.

    Usai orasi, para pendemo diperbolehkan masuk ke halaman Gedung DPRD Bondowoso.

    Koordinator aksi, Attoillah, mengatakan, tuntutan dari para mahasiswa yakni menolak efisiensi angggaran yang ada di Inpres tahun 2025, khususnya di bidang pendidkan.

    Karena hal ini diprediksinya bisa berdampak penurunan kualitas pendidikan. Serta tidak layaknya lingkungan pendidikan di Bondowoso.

    “PMII Cabang menuntut komisi 4 bagaimana menindaklanjuti itu semua, menjamin tak ada efisiensi di bidang pendidikan,,” ujarnya.

    Ketua PC PMII Bondowoso, Mohammad Holik, menegaskan jika nantinya tuntutan mereka tak terpenuhi maka pihaknya akan turun aksi lagi. Bahkan, akan menurunkan massa lebih banyak.

    “Satu minggu depan kalau ini tidak terealisasi oleh DPRD kita akan menurunkan aksi lebih banyak,” ujarnya.

    Wakil Ketua DPRD Bondowoso, Andi Khalid Wijaya yang menemui pendemo mengatakan, legislatif sepakat jika masalah pendidikan, dan hal-hal yang menyentuh langsung kesejahteraan masyarakat, menolak efisiensi.

    “Pimpinan bersepakat hal-hal yang meyangkut kesejahteraan masyarakat kami menolak. Dan itu juga kebijakan Prabowo,” ujar anggota Fraksi PPP didampingi dua anggota DPRD lainnya dari Golkar dan PKB.

    Ia menerangkan, di Bondowoso untuk efisiensi anggaran masih dihitung terus. Menanggu tim anggaran untuk bersepakat dengan DPRD.

    “Kami juga kan punya teman-teman DPR RI untuk bersuara,” pungkasnya.

  • WASPADA Hujan Petir Melanda 13 Daerah Jatim Besok Kamis, 20 Februari 2025, saat Pagi atau Sore

    WASPADA Hujan Petir Melanda 13 Daerah Jatim Besok Kamis, 20 Februari 2025, saat Pagi atau Sore

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah ramalan cuaca Jatim besok Kamis, 20 Februari 2025.

    Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), belasan daerah Jawa Timur akan hujan lebat disertai petir.

    Waktu hujan turun adalah pagi atau sore.

    Sekira pukul 06.00 WIB, Jombang, Kediri, Kota Batu, Malang, Pasuruan, Lumajang, Magetan, Mojokerto, dan Nganjuk akan merasakan cuaca tersebut.

    Sementara daerah lainnya, di waktu bersamaan, akan hujan ringan, seperti di Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bondowoso, Gresik, Jember, Surabaya, Pamekasan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Situbondo, Trenggalek, dan Tulungagung.

    Hujan ini juga diprediksi masih bertahan pada pukul  09.00 WIB.

    Hujan petir melanda Kota batu, Madiun, Pasuruan, Probolinggo, Ngawi, Pasuruan, dan Probolinggo, sementara Tuban, Situbondo, Mojokerto, Magetan, Lamongan, Jember, Bondowoso, Bojonegoro, Banyuwangi, dan Bangkalan akan hujan ringan.

    Saat siang, cuaca cenderung berawan.

    Hujan kembali turun saat sore di Pasuruan dan Probolinggo saat pukul 15.00 WIB.

    Selepas waktu-waktu di atas, cuaca di Jawa Timur cenderung berawan.

    Informasi lengkap mengenai ramalan cuaca Jatim besok, 20 Februari 2025, dapat diakses melalui tautan ini: KLIK.

    Jangan lupa berdoa saat hujan turun.

    1. Doa ketika Turun Hujan

     اَللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيًّا وَسَيِّبًا نَافِعًا

    Allahumma shayyiban haniyya wa sayyiban nafi‘a.

    Artinya: 

    Wahai Tuhanku, jadikan ini hujan terpuji kesudahannya dan menjadi aliran air yang bermanfaat.

    2. Doa ketika Hujan Versi Singkat

    اللَّهُمَّصَيِّباًنَافِعاً

    Allahumma shoyyiban naafi’an

    Artinya:

    Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.

    3. Doa ketika Hujan Deras atau Lebat

    اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

    Allahumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa. Allahumma ‘alal akaami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

    Artinya: 

    Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.

    Ilustrasi hujan. (Pexels)

    4. Doa ketika Hujan Disertai Petir

     اَلًلهُمَ لا تقتلنا بغضبك ولا تهلكنا بعذابك وعافنا قبل ذلك

    Allahumma laa taqtulna bighadhabika walaa tuhliknaa bi’adzaabika wa ‘afinaa qabla dzalika.

    Artinya:

    Ya Allah, janganlah kau bunuh diriku dengan kemarahan-Mu, dan janganlah kau rusak diriku dengan siksa-Mu, dan maafkanlah aku sebelum semua itu.

    5. Doa ketika Hujan Disertai Angin Kencang

    اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ خَيْرَهَا وَ خَيْرَ مَا فِيْهَا وَ خَيْرَمَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَ أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَ شَرِّمَا فِيْهَا وَ شَرِّمَا أُرْسِلَتْ بِهِ

    Allahumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bih.

    Artinya: 

    Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya.

    —–

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

  • 24 Tahun Tak Pernah Direhab, Musala di Bondowoso Diperbaiki Jelang Ramadan Lewat Program TMMD 123

    24 Tahun Tak Pernah Direhab, Musala di Bondowoso Diperbaiki Jelang Ramadan Lewat Program TMMD 123

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Musala An Nawawi, di Desa Gunosari, Kecamatan Tlogosari jadi salah satu sasaran rehab kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123.

    Perbaikannya sudah dilaksanakan sejak 10 Februari 2025. Kini, terlihat sudah sekitar 50 persen perbaikan dilakukan.

    Mulai dari kerangka atap yang semula dari kayu, pada rehab sekarang telah menggunakan almunium. Sebagian temboknya juga sudah diplester, kusen juga sudah terlihat diperbarui.

    Ustad Sunawin (60), tokoh agama di musala itu mengatakan, terkahir kali tempat ibadah tersebut direhab pada tahun 2000 lalu. Artinya sudah hampir 24 tahun digunakan untuk berbagai kegiatan keagamaan.

    “Ini sudah sejak tahun 2000, baru pertama kali ini direnovas,” tuturnya pada TribunJatimTimur.com pada Rabu (19/2/2025).

    Ia menjelaskan, musala tersebut selama ini tak hanya untuk salat lima waktu warga. Namun juga kegiatan belajar mengaji anak-anak.

    Setiap malam, ada sekitar 50an anak-anak yang mengaji. Termasuk, anak-anak PAUD yang sekolahnya tepat di sebelah kiri musola.

    “Yang ngaji anaknya 50an kalau malam itu. Kalau sore madrasah,” ujarnya.

    Pantauan di lokasi, terlihat sejumlah TNI dan warga sekitar bergantian membopong genteng untuk dipasang. Kemudian, sebagian lagi terlihat tengah membuat pondasi untuk tangga menuju musola.

    Seorang perempuan paruh baya sedang menyiapkan kopi, minuman segar, dan makanan di teras rumahnya.

    “Ini untuk  bapak yang kerja dek,” kata Ustad Sunawin pada awak media.

    Dia sendiri merasa bersyukur atas rehab yang dilakukan jelang ramadan ini. Karena memang musala ini tiap Ramadan dijadikan tempat beribadah salat tarawih warga. 

    Komandan Kodim Bondowoso, Letkol Arh Acmad Yani, mengatakan, memang pelaksanaan TMMD 123 seremonial pembukaannya dilakukan mulai hari ini pada Rabu (19/2/2025).

    Namun, ada beberapa pembangunan fisik yang sudah lebih dulu dilakukan sejak 10 Februari lalu. Salah satunya yakni Musola An Nawawi ini.

    Karena, pihaknya mengejar waktu dari banyaknya sasaran TMMD ke 123 di dua desa di Kecamatan Tlogosari.

    “Sehingga kurang lebih sekarang sudah kisaran 50 persen,” ujarnya.

    Dia menyebut segala sasaran dari pelaksanaan TMMD ini merupakan usulan dari masyarakat.

  • DPRD Bondowoso Desak Bupati Segera Rampungkan Perbup Pendidikan Pancasila

    DPRD Bondowoso Desak Bupati Segera Rampungkan Perbup Pendidikan Pancasila

    Bondowoso (beritajatim.com) – DPRD Bondowoso mendesak Bupati dan Wakil Bupati Bondowoso terpilih, KH. Abdul Hamid Wahid – KH. As’ad Yahya Syafi’i, segera merampungkan Peraturan Bupati (Perbup) Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan setelah pelantikan mereka pada Kamis (20/2/2025).

    Wakil Ketua DPRD Bondowoso, Sinung Sudrajad, menegaskan bahwa Perda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan telah disahkan oleh DPRD pada Desember 2024. Namun, hingga kini, aturan pelaksananya belum diterbitkan oleh eksekutif, sehingga implementasi kebijakan tersebut masih tertunda.

    “Bagaimana bisa perda itu dilaksanakan kalau kelengkapannya belum tuntas pembahasan di tingkat eksekutif,” kata Sinung pada BeritaJatim.com, Rabu (19/2/2025).

    Legislator PDI Perjuangan ini meminta Bupati Ra Hamid untuk segera mengambil langkah konkret setelah dilantik agar regulasi ini dapat segera diterapkan.

    “Untuk itu, bupati terlantik harus sat-set kerjanya, menimbang pentingnya Perda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan itu,” terang Sekretaris DPC PDIP Bondowoso ini.

    Selain itu, Sinung juga mendesak organisasi perangkat daerah (OPD) yang berwenang untuk mempercepat penyelesaian Rancangan Peraturan Bupati (Raperbup) dan segera mengajukannya ke bagian hukum.

    “Jadi, raperbup yang sudah disusun segera kirim ke Bakesbang, dan segera diajukan ke bagian hukum agar waktunya tidak molor lagi,” pintanya.

    Perda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan ini digagas sebagai upaya untuk menangkal semakin lunturnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sosial masyarakat.

    Sinung menjelaskan bahwa perda ini akan diterapkan melalui dua pendekatan, yakni formal dan informal.

    Pendekatan formal akan memasukkan Pendidikan Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan mulai dari tingkat PAUD hingga SMP dengan rekomendasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

    Sementara itu, secara informal, sosialisasi akan dilakukan hingga tingkat RT/RW oleh petugas dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) serta beberapa OPD yang ditunjuk oleh bupati.

    Selain Perda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, DPRD Bondowoso juga akan segera mengesahkan Raperda Pemajuan Kebudayaan dan Kearifan Lokal.

    Fraksi PDIP Bondowoso yang menggagas kedua regulasi ini menegaskan pentingnya perda tersebut untuk melestarikan budaya daerah serta memperkuat identitas Bondowoso sebagai kawasan UNESCO Global Geopark (UGG).

    “Alam dan budaya harus lestari, masyarakat harus sejahtera dalam bingkai falsafah Pancasila,” pungkas Sinung. [awi/beq]