kab/kota: Bondowoso

  • Gunung Raung Meletus Perdana di 2025, Semburan Abu Vulkanik Capai 1.500 Meter

    Gunung Raung Meletus Perdana di 2025, Semburan Abu Vulkanik Capai 1.500 Meter

     

    Liputan6.com, Banyuwangi – Gunung Raung meletus pada Kamis (13/3/2025), pukul 06.59 WIB. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Raung teramati sekitar 1.500 meter di atas puncak atau 4.832 meter di atas permukaan laut (mdpl).

    Petugas Pos Pengamatan Gunung Raung Burhan Alethea dalam laporan tertulisnya mengatakan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut.

    “Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 7 mm dan durasi 34 detik,” katanya.

    Burhan juga mengatakan Gunung Raung berada pada status Level II (waspada), sehingga masyarakat dan pengunjung/wisatawan diimbau tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius tiga kilometer dan menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah.

    Erupsi yang terjadi pada Kamis ini pukul 06.59 WIB tersebut merupakan erupsi perdana Gunung Raung pada tahun 2025, sehingga petugas mencatat jumlah letusan gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi, Jawa Timur, itu  sebanyak satu kali.

     

  • Banjir Bandang Melanda Bondowoso Jembatan Penghubung Antar Dusun Ambruk

    Banjir Bandang Melanda Bondowoso Jembatan Penghubung Antar Dusun Ambruk

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO– Hujan deras yang melanda Bondowoso pada sore hari tak hanya membuat banjir bandang di Desa Sumber Salak, Kecamatan Curahdami, pada Rabu (12/3/2025) malm.

    Namun, satu jembatan di Dusun Patirana, Desa Wonosari, Kecamatan Grujugan, terputus.

    Menurut Yuliono Triandana, Kabid PK2 BPBD Bondowoso, jembatan yang putus ini merupakan satu-satunya akses jalan penghubung antar dusun.

    Jembatan ambruk berukuran panjang 12 meter, dan lebar 2 meter.

    “Tim Pusdalop sudah ke lokasi lakukan asessment,” ungkapnya.

    Ia menjabarkan, diperkirakan hujan deras yang terjadi membuat debit air sungai meningkat hingga membuat jembatan putus.

    Kondisi ini membuat, warga di Dusun Patirana berjumlah sekitar 90 KK terisolasi.

    “Ada puluhan KK yang terisolasi,” pungkasnya.

    Untuk informasi, hujan deras terjadi hampir merata di Bondowoso pada Selasa (12/3/2025) sore.

    Akibatnya ada dua titik yang terdampak banjir. Pertama di Desa Sumber Salak, Kecamatan Curahdami.

    Data diterima ada tiga rumah rusak ringan, dan satu fasum rusak, satu DAM juga jebol, serta beronjong sepanjang 500 meter jebol.

    Di Desa Wonosari, Kecamatan Grujugan air deras di sungai juga sebabkan satu jembatan putus.

  • Banjir Bandang Terjang Bondowoso, Warga Berlarian Selamatkan Diri ke Lokasi yang Lebih Tinggi

    Banjir Bandang Terjang Bondowoso, Warga Berlarian Selamatkan Diri ke Lokasi yang Lebih Tinggi

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Banjir bandang terjadi di Desa Sumber Salak, Kecamatan Curahdami, Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (12/3/2025) malam.  

    Hingga berita ini ditulis, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polres, TNI, pemerintah desa dan kecamatan bergotong royong membersihkan material banjir di lokasi. Seperti kayu dan ranting pohon.  

    Namun belum tuntas gotong royong, banjir yang lebih besar datang.

    Masyarakat pun berlarian ke lokasi yang lebih tinggi.  

    Kapolsek Curahdami, Iptu Sunardi, mengatakan, sebelum banjir melanda, terjadi hujan deras sejak pukul 16.00 WIB.

    Diperkirakan karena hujan, aliran sungai buangan dari Gunung Saeng meluap hingga merusak jalan desa.  

    “Merusak jalan desa, dan tiga rumah. Sementara kami data tiga rumah. Akan kami perbarui laporan berikutnya,” ungkapnya.  

    Ia memastikan tak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

    Namun, dirinya menyebut jalan penghubung desa diperkirakan putus karena banjir.  

    “Memutuskan jalan dari desa ke atas, Dusun Sumber Salak bagian atas. Akses terputus,” terangnya.  

    Disinggung tentang evakuasi warga, kata Sunardi, pihaknya masih akan melihat terlebih dahulu.

    Karena semula air surut pada pukul 21.00 WIB, namun sekarang tambah deras lagi.  

    “Kita lihat situasi lebih lanjut,” terangnya.  

    Kurniawan, warga Desa Sumber Salak, mengatakan, banjir terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Setelah hujan mengguyur sejak sore.

    Warga berlarian ke lokasi yang lebih tinggi.  

    “Jam 7an malam tadi yang banjir, itu yang parah di atas,” pungkasnya.  

    Dalam beberapa video yang beredar, tampak warga berlarian sembari membawa hewan ternaknya.

    Mereka menyelamatkan diri ke lokasi yang lebih tinggi. 

  • Raperda Pencegahan Perkawinan Anak Disahkan, Ini Respon Dinsos P3AKB Bondowoso

    Raperda Pencegahan Perkawinan Anak Disahkan, Ini Respon Dinsos P3AKB Bondowoso

    Bondowoso (beritajatim.com) – Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Bondowoso, Anisatul Hamidah, menyambut baik pengesahan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pencegahan Perkawinan Anak oleh DPRD Bondowoso pada Senin (10/3/2025) malam lalu.

    Dalam keterangannya kepada BeritaJatim.com pada Rabu (12/3/2025), Anisatul menegaskan bahwa regulasi ini akan menjadi landasan hukum yang kuat dalam upaya pencegahan perkawinan anak di Bondowoso.

    “Kami bersyukur Raperda Pencegahan Perkawinan Anak sudah disetujui. Artinya, ini menjadi penguat dan dasar bagi kami untuk melakukan upaya pencegahan perkawinan anak dengan lebih kuat lagi,” katanya.

    “Kami berharap, apa yang sudah kita lakukan bersama stakeholder dan masyarakat, serta ormas lintas sektor, dapat berjalan lebih optimal,” tambah dia.

    Menurutnya, dengan adanya raperda ini, Dinsos P3AKB memiliki payung hukum yang jelas dalam menjalankan program-program pencegahan.

    Selain itu, koordinasi antar pihak menjadi lebih strategis, memungkinkan sinergitas pentahelix yang melibatkan lintas sektor dan multi-pihak dalam implementasinya.

    “Pencegahan perkawinan anak bukan hanya tugas Dinsos P3AKB, tetapi juga melibatkan berbagai pihak, termasuk Pengadilan Agama (PA), Dinas Kesehatan (Dinkes), serta organisasi masyarakat seperti MUI dan Fatayat NU. Semua pihak memiliki peran penting dalam memastikan program ini berjalan efektif,” beber Anis.

    Salah satu aturan yang menjadi pedoman dalam upaya ini adalah pendewasaan usia perkawinan. Menurutnya, pendekatan ini harus dilakukan secara menyeluruh, mencakup berbagai aspek dari hulu hingga hilir.

    “Tidak hanya anak yang harus diberikan perlindungan, tetapi juga orang tua serta lingkungan sekitar perlu diberikan edukasi,” ucapnya.

    Ia menilai, pendidikan bagi orang tua dan lingkungan sangat penting agar mereka memahami pentingnya memberikan ruang bagi anak untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

    “Dengan begitu, anak-anak memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berkembang tanpa harus terjebak dalam perkawinan usia dini,” pungkasnya. (awi/ted)

  • Cuaca Jatim Besok Kamis, 13 Maret 2025: Hujan Akan Mengguyur 25 Wilayah, Magetan Hujan Berpetir

    Cuaca Jatim Besok Kamis, 13 Maret 2025: Hujan Akan Mengguyur 25 Wilayah, Magetan Hujan Berpetir

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah ramalan cuaca Jatim besok Kamis, 13 Maret 2025.

    Prediksi ini berdasarkan pada laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    Menurut BMKG, hujan akan mengguyur sebagian besar daerah di Jawa Timur.

    Sekira 25 kabupaten atau kota mengalami cuaca tersebut.

    Hujan mulai turun sekira pukul 03.00 WIB.

    Namun, hujan ringan tersebut hanya turun di Trenggalek, Situbondo, Sidoarjo, Pasuruan, Pamekasan, Pacitan, Mojokerto, Magetan, Lumajang, Lamongan, Batu, Jombang, Bondowoso, Bojonegoro, dan Bangkalan.

    Saat jam menunjukkan pukul 06.00 WIB, daerah yang terguyur hujan bertambah.

    Hanya Gresik, Jember, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, dan Sumenep yang bebas dari rintik hujan.

    Tujuh daerah itu diprediksi akan cerah berawan hingga berawan.

    Sekira pukul 09.00 WIB, cuaca cenderung berawan.

    Kendati demikian, hujan masih turun di Tuban, Sampang, Pamekasan, Ngawi, Lamongan, Surabaya, Mojokerto, Malang, Kota Batu, dan Bojonegoro.

    Magetan bahkan hujan lebat disertai petir.

    Siang, sore, hingga malam, seluruh wilayah akan berawan.

    Informasi lengkap mengenai ramalan cuaca Jatim besok 13 Maret 2025 ini bisa disimak melalui tautan ini: KLIK.

    Mengingat cuaca hujan, warga diharapkan membawa payung atau jas hujan sebelum bepergian.

    Para pengguna jalan diimbau berhati-hati lantaran jalanan licin.

    Selamat beraktivitas!

    —– 

    Berita Jatim dan berita seleb lainnya.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

  • Tukang Bakso di Jember Tipu Puluhan Orang Modus Investasi, Kerugian Capai Rp3 Miliar

    Tukang Bakso di Jember Tipu Puluhan Orang Modus Investasi, Kerugian Capai Rp3 Miliar

    Liputan6.com, Jember – Kasus dugaan penipuan investasi bodong dengan kedok arisan, masih saja terus terjadi. Sekitar 40 orang mengaku tertipu oleh seorang perempuan muda yang berprofesi sebagai tukang bakso. Para korban sebagian besar berasal dari sejumlah kecamatan di Jember, dan sisanya dari Bondowoso. 

    Terlapor dalam kasus ini adalah UL, seorang perempuan muda 31 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai penjual bakso di rumahnya yang ada di Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk. 

    “Kemarin hari Minggu (09/03/2025) kita sudah mendatangi rumah Mbak UL. Tapi dia tidak terlihat menunjukkan niatan untuk menyelesaikan persoalan. Minimal mengembalikan uang kami,” ujar Nurul Hasanah, Selasa (11/3/2025).

    Saat itu, situasi di rumah terlapor sempat memanas karena puluhan korban yang sudah habis kesabaran. Sebagian korban penipuan akhirnya menghubungi Polsek Jelbuk, meminta polisi untuk mengamankan terduga pelaku.

    “Yang mengamankan mbak UL bukan kami, tetapi polisi dari Polsek Jelbuk. Kemudian kami diarahkan untuk membuat laporan ke Polres Jember pada hari ini,” ungkap Nurul.

    Nurul menjelaskan, terduga pelaku penipuan investasi bodong UL ini membuat dua jenis arisan. Yakni arisan uang dan arisan barang. 

    Sebanyak 40 orang yang mengaku sebagai korban dan membuat laporan polisi itu adalah koordinator arisan yang sejauh ini telah berhasil merekrut hingga ratusan orang anggota. 

    Nurul Hasanah sendiri menjadi salah satu koordinator arisan barang yang dibuat UL. 

    Dalam arisan berbentuk barang, terlapor menjanjikan para anggota arisan akan mendapat sejumlah barang kebutuhan pokok atau sembako dengan harga murah. Mulai dari daging, telur, dan minyak goreng. 

    Tapi setelah korban menyetor uang, barang yang dijanjikan ternyata tak kunjung diberikan.

    “Kalau pakai telur itu, satu kerat itu Rp150 ribu murah kan? Nah itu dirupakan arisan juga beberapa bulan, banyak yang ikut. Ada juga mie goreng, gula, dan daging,” ujar Nurul. 

    Semula, perempuan berjilbab ini berharap dengan mengikuti arisan barang, bisa meringankan kebutuhannya menjelang lebaran. 

    “Kalau saya sendiri kerugian Rp15 juta, saya investasi untuk beli daging lebaran dengan harga Rp270 ribu per 3 Kg,” ucap Nurul dengan nada kesal. 

  • Hasil Inventarisasi KUD Aktif, Bondowoso Bakal Siapkan Koperasi Desa Merah Putih

    Hasil Inventarisasi KUD Aktif, Bondowoso Bakal Siapkan Koperasi Desa Merah Putih

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Di Bondowoso disebut meniliki koperasi usaha desa (KUD) sebanyaj 219. Artinya di setiap desa/kelurahan telah ada KUD.

    Hanya saja, disebut dari jumlah itu koperasi yang aktif sebanyak 180 dalam bentuk KUD (Koperasi Unit Desa), Kopwan dan Koperasi Gapoktan.

    Menurut Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, invetarisir koperasi ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan wacana Presiden Prabowo Subianto membentuk 70.000 Koperasi Desa Merah Putih pada Peringatan Hari Koperasi Nasional 12 Juli 2025 mendatang.

    “Kita menginventarisasi atau pemetaan ulang kesiapan masing-masing desa,” ujarnya, Senin (10/3/2025).

    Ia mengaku, telah mengikuti rapat Koordinasi Penguatan Ekonomi Desa bersama bupati/walikota se-Jawa timur, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (09/03/2025) kemarin.

    Dalam acara tersebut turut dibahasa tentang pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Ini  diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menurunkan kemiskinan di desa. 

    Karena itulah, pihaknya menyiapkan segala hal yang berhubungan dengan dibentuknya Koperasi Desa Merah Putih.

    “Persiapan itu sesuai juknis yang ada, baik terkait sarana prasarana, SDM maupun kesiapan seluruh Pemerintah Desa se-Kabupaten Bondowoso,” terangnya.

    Ia menyebut akan mensosialisasikan ini ke desa-desa untuk ditindak lanjuti.

    Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D)Kabupaten Bondowoso, Anisatul Hamidah menambahkan, terkait kesiapan ini secara rinci pihaknya akan membahas bersama Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag).

    “Mau tidak mau pemerintah desa harus menyiapkan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih sesuai tahapan yang ada,” pungkasnya.

  • JATIM TERPOPULER: Bondowoso Dilanda Angin Kencang – Dinsos Ponorogo Amankan Ibu Bawa Anak Ngemis

    JATIM TERPOPULER: Bondowoso Dilanda Angin Kencang – Dinsos Ponorogo Amankan Ibu Bawa Anak Ngemis

    TRIBUNJATIM.COM – Kumpulan berita peristiwa yang terjadi di Jawa Timur (Jatim) tersangkum dalam berita terpopuler Jatim, Minggu 9 Maret 2025.

    Berita pertama hujan disertai angin kencang melanda Desa Bandelan, Kecamatan Binakal, pada Sabtu (8/3/2025).

    Kemudian Satreskrim Polres Tuban mengungkap kasus penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak alias BBM subsidi jenis solar di wilayah Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Sabtu (8/3/2025).

    Selanjutnya Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo menangkap seorang ibu yang membawa anaknya berusia 2,5 tahun untuk mengemis.

    Berikut selengkapnya berita terpopuler Jatim hari ini, Minggu (9/3/2025) di TribunJatim.com.

    Bondowoso Dilanda Angin Kencang 3 Hari Berturut-turut, di Kecamatan Binakal 5 Rumah & 1 Musala Rusak

    DILANDA ANGIN KENCANG – Tim BPBD melakukan evakuasi pohon tumbang ke rumah warga terdampak hujan disertai angin kencang, di Desa Bandelan, Kecamatan Binakal, Bondowoso pada Sabtu (8/3/2025). Ada total 5 rumah, 1 Musala, 1 kandang, dan 1 pohon tumbang akibat angin kencang. (Istimewa/BPBD Bondowoso)

    Hujan disertai angin kencang melanda Desa Bandelan, Kecamatan Binakal, pada Sabtu (8/3/2025).

    Bencana hujan dengan angin ini menjadi yang ke tiga kalinya menghantam Bondowoso dalam tiga hari berturut-turut. Berawal di Perumahan PBI, Kelurahanan Nangkaan, Bondowoso, pada Kamis (6/3/2025).

    Kemarin Jum’at (7/3/2025), juga terjadi di Desa Sukokerto dan Sukodono, Kecamatan Pujer yang menyebabkan beberapa rumah rusak. 

    Menurut Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Bondowoso, Yuliono Triandono, hujan dengan angin kencang hari ini terjadi di dua dusun, Desa Bandelan, Kecamatan Binakal.

    Terperinci yakni di Dusun Krajan, ada 4 rumah warga rusak ringan. Dan satu Musala rusak ringan.

    Kemudian, di Dusun Karang Anyar, Desa Bandelan, ada 1 kandang ternak rusak ringan tertimpa pohon tumbang, dan 1 rumah warga rusak ringan.

    “Kalau menurut penuturan warga hujan dengan angin kencang tadi terjadi jam 15.36 WIB,” terangnya.

    Ia membenarkan video beredar sebuah garasi rumah warga juga atapnya ambruk akibat angin. Beruntung mobilnya berhasil dievakusi oleh pemilik rumah.

    “Tidak ada korban jiwa,” terangnya.

    Pria yang akrab disapa Yuli itu memastikan proses evakuasi pohon tumbang telah rampung dilakukan di lokasi bencana.

    Baca Selengkapnya

    2. Polres Tuban Ungkap Kasus Penyalahguanan BBM Bersubsidi, 1 Orang Ditetapkan Tersangka, 1 Masih DPO

    PENYALAHGUNAAN BBM – Satreskrim Polres Tuban ungkap kasus penyalahguanan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar di wilayah Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban pada Sabtu, (8/3/2025). Dari kejadian ini satu orang di amankan dan satu lagi masih DPO, selain mengamankan tersangka petugas juga mengamankan 3,5 ton solar bersubsidi yang hendak di distribusikan ke Jawa Tengah. (TribunJatim.com/Muhammad Nurkholis)

    Satreskrim Polres Tuban mengungkap kasus penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak alias BBM subsidi jenis solar di wilayah Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Sabtu (8/3/2025).

    Kasus ini bermula pada Hari Selasa 6 Maret 2025 pada pukul 22.00 WIB di sebuah lahan kosong di Desa Sugihan, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban.

    Kapolres Tuban, AKBP Oskar Syamsuddin, saat konferensi pers mengungkapkan jika dari kejadian ini terdapat satu orang yang diamankan dan ada satu lagi yang masih dalam pencarian. 

    “Kita amankan satu orang tersangka, selain itu ada satu lagi yang masih DPO,” ujar Oskar.

    Untuk identitas tersangka yang diamankan yaitu Mulyono (31) warga Dusun Krajan, Desa Sugihan, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban. Sedangkan untuk DPO saat ini pihak kepolisian masih melakukan pencarian untuk mencari keberadaan tersangka.

    Kemudian untuk proses penangkapan, Oskar menceritakan jika petugas mengamankan tersangka, saat hendak menyiapkan solar bersubsidi untuk di jual ke Jawa Tengah.

    “Setelah dilakukan penyelidikan, petugas melakukan penangkapan saat tersangka mau mengantar solar ke Jawa Tengah,” imbuhnya.

    Diketahui solar yang akan dibawa ke Jawa Tengah oleh tersangka, nantinya akan dijual ke sebuah industri.

    “Akan dijual di sebuah industri di Jawa Tengah,” bebernya.

    Dari kejadian ini petugas mengamankan sebanyak 3.5 ton solar, 1 unit truk warna kuning dengan nomor polisi S-9423-8,1 unit sepeda motor suzuki smash tidak berplat nomor beserta ronjot, 28 jerigen plastik ukuran 30 liter, 1 unit sanyo, 1 unit selang, dan potongan drum.

    Baca Selengkapnya

    3. Dinsos Ponorogo Amankan Ibu Bawa Anak Ngemis, Penghasilannya Melebihi Gaji PNS, Per Hari Rp 200 Ribu

    PENGEMIS KAYA RAYA – Pengemis WN bersama anaknya saat diminta keterangan di Kantor Dinsos P3A, Jalan Gondosuli, Kelurahan Nologaten, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim, Sabtu (8/3/2025). Dinsos P3A Ponorogo menangkap seorang ibu yang membawa anaknya berusia 2,5 tahun untuk mengemis. (Istimewa/Dinsos P3A)

    Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo menangkap seorang ibu yang membawa anaknya berusia 2,5 tahun untuk mengemis.

    Yang bikin tercengang, adalah penghasilan pengemis berinisial WN warga Kabupaten Madiun, Jawa Timur itu melebihi gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan IV.

    “Sehari Rp 200 ribu lebih, kalikan saja 30 hari. Bisa 6 juta sebulan. Gaji PNS saja kalah,” ungkap Kepala Dinsos P3A Ponorogo, Supriyadi, Sabtu (8/3/2025) sambil terkekeh.

    Supriyadi menjelaskan bahwa beberapa hari banyak aduan masyarakat. Bahwa  pengemis mulai bermunculan di perempatan Bumi Reog. Dari aduan itu, Dinsos P3A Ponorogo melakukan penertiban.

    “Kita melakukan penertiban yang kita amankan pengemis di perempatan pabrik es. Pengemis itu ibu-ibu bawa anak 2,5 tahun,” tuturnya.

    Terlebih, jelas dia, saat dilakukan penangkapan pukul 13.00 WIB. Diketahui cuaca di Kabupaten Ponorogo sedang panas-panasnya.

    “Pengakuannya pengemis itu di Pabrik es mulai pukul 10.00 WIB. Kita tertibkan sekitar pukul 13.00 WIB itu kita hitung penghasilannya Rp 160 ribu. Setelah didalami dapatnya sehari bisa Rp 200 ribu lebih,” katanya.

    Menurutnya WN melakoni pekerjaan sebagai pengemis selalu membawa anaknya. Hal itu dilakoni warga Kabupaten Madiun, Jatim untuk menarik simpati.

    “Ya kan orang kita itu kalau disentuh sedikit merasa kasihan. WN merasa nyaman dengan mengemis,” tambah Supriyadi saat dikonfirmasi Tribunjatim.com.

    Padahal, jelas dia, dari data WN merupakan penerima manfaat atau bantuan dari pemerintah. Anaknya juga mendapatkan bantuan PIP dan bansos yang lain.

    Baca Selengkapnya

    Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

  • PTPN I Regional 5 Tegas Lawan Penguasaan Lahan Ilegal di Ijen, Proses Hukum Berlanjut

    PTPN I Regional 5 Tegas Lawan Penguasaan Lahan Ilegal di Ijen, Proses Hukum Berlanjut

    Bondowoso (beritajatim.com) – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 5 menegaskan komitmennya dalam menegakkan hukum terhadap pihak-pihak yang secara ilegal menguasai lahan Java Coffee Estate (JCE) untuk kepentingan pribadi di kawasan Ijen, Bondowoso.

    Setelah majelis hakim Pengadilan Negeri Bondowoso menolak eksepsi tiga terdakwa provokator dalam sidang putusan sela pada 4 Maret 2025, persidangan kini memasuki tahap pembuktian dengan agenda pemeriksaan saksi dan ahli.

    Jaksa Penuntut Umum, Dwi Dutha Ari Sampurna, menyatakan bahwa seluruh eksepsi yang diajukan penasihat hukum para terdakwa telah masuk dalam pokok perkara, sehingga sidang akan berlanjut pada 11 Maret 2025 mendatang.

    “Tahap berikutnya adalah pemeriksaan saksi untuk menguatkan dakwaan,” ujar Dwi Dutha Ari Sampurna kepada BeritaJatim.com, Sabtu (8/3/2025).

    Manajer JCE, Heri Suciyoko, menegaskan bahwa perusahaan masih membuka kesempatan bagi pihak-pihak yang saat ini menguasai lahan secara ilegal untuk menyerahkan kembali lahan garapan secara sukarela. Jika tidak, langkah hukum akan ditempuh tanpa kompromi.

    “Hingga saat ini, empat dari 13 oknum telah menyerahkan lahan setelah melalui mediasi dengan kepala desa setempat. Namun bagi yang tetap bertahan, kami siap mengambil langkah hukum tegas,” kata Heri Suciyoko.

    Tiga terdakwa dalam kasus ini, yakni Jumari alias Haji Nawawi, Fajariyanto alias Wajar, dan Ahmad Yudi Purwanto, diduga sebagai provokator yang menghasut warga untuk menduduki lahan negara secara ilegal.

    Akibat tindakan ini, PTPN I Regional 5 mengalami kerugian hingga Rp1 miliar per tahun. Salah satu terdakwa, Jumari, diketahui sebagai residivis dengan catatan kasus serupa pada 2017.

    Lahan yang dikuasai secara ilegal digunakan untuk menanam sayuran seperti kol dan kentang, yang berisiko merusak lingkungan.

    Aktivitas ini diyakini berkontribusi terhadap bencana banjir bandang di kawasan Ijen pada 2020 dan 2023 akibat alih fungsi lahan yang tidak terkendali.

    Sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PTPN I Regional 5 memiliki tanggung jawab dalam mengelola aset negara.

    Java Coffee Estate merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mendukung program Bondowoso Republik Kopi (BRK) serta menjadikan Ijen sebagai pusat produksi kopi specialty dunia.

    Saat ini, perusahaan telah mengembangkan lahan kopi arabika seluas 3.500 hektare dan membuka lapangan kerja bagi 4.000 orang per hari.

    Ke depan, PTPN I Regional 5 berencana memperluas perkebunan kopi di Kebun Blawan seluas 483 hektare, yang diproyeksikan menyerap tenaga kerja hingga 700 orang per hari.

    Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Bondowoso.

    Menanggapi tudingan kriminalisasi terhadap warga, Heri Suciyoko menegaskan bahwa perusahaan hanya menjalankan hukum yang berlaku.

    “Sebaliknya, tindakan menguasai lahan negara secara ilegal adalah bentuk kriminalisasi terhadap negara. Ini mengancam kelestarian lingkungan dan kepentingan masyarakat luas,” tegasnya.

    PTPN I Regional 5 mengajak masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh oknum yang ingin memperkaya diri sendiri dengan merugikan negara.

    Sebagai solusi, perusahaan membuka peluang bagi petani lokal untuk terlibat dalam budidaya hortikultura dengan mengikuti regulasi yang berlaku.

    Dengan langkah ini, PTPN I Regional 5 menegaskan komitmennya dalam menjaga keberlanjutan perkebunan di Indonesia, memastikan bahwa penguasaan lahan ilegal tidak akan dibiarkan, serta menindak tegas setiap pelanggaran hukum demi kepentingan bersama. (awi/kun)

  • Aduan Kasus Penyaluran KUR Bank Jatim Lemah, Kajari Bondowoso: Tidak Ditemukan Kerugian Keuangan Negara

    Aduan Kasus Penyaluran KUR Bank Jatim Lemah, Kajari Bondowoso: Tidak Ditemukan Kerugian Keuangan Negara

    Bondowoso (beritajatim.com) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Bondowoso tengah mendalami dugaan pencatutan nama dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank Jatim tahun 2024.

    Meski begitu, hingga kini tidak ditemukan unsur kerugian keuangan negara dalam kasus tersebut.

    Kepala Kejari Bondowoso, Dzakiyul Fikri, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan dari enam pelapor yang merasa nama mereka digunakan tanpa sepengetahuan dalam pencairan dana KUR.

    Namun, berdasarkan dokumen yang diperoleh, pinjaman tersebut telah dilunasi.

    “Kami tetap menghargai setiap laporan dari masyarakat dan menindaklanjutinya sesuai prosedur. Setelah menerima laporan, kami melakukan pengumpulan bahan keterangan serta data-data yang relevan,” ujarnya kepada BeritaJatim.com, Jumat (7/3/2025).

    Untuk mendalami dugaan tersebut, Kejari Bondowoso telah membentuk tim khusus guna mengumpulkan data dan mengklarifikasi pihak-pihak terkait. Pihak Kejari juga telah mengundang perwakilan Bank Jatim serta para pelapor untuk dimintai keterangan.

    Dzakiyul Fikri menegaskan bahwa dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi, harus ada bukti nyata mengenai kerugian negara atau adanya aturan yang dilanggar.

    Ia juga merujuk pada Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 25 Tahun 2016, yang menyatakan bahwa unsur korupsi harus didasarkan pada kerugian keuangan negara yang nyata dan bukan sekadar potensi.

    Sementara Pimpinan Cabang Bank Jatim Bondowoso, Bambang Eko Budi Prakoso dikonfirmasi terpisah, membenarkan pihaknya telah dimintai keterangan.

    “Semuanya sudah kami sampaikan pada Kejaksaan,” kata Bambang Eko dikonfirmasi BeritaJatim.com, Jumat (7/3/2025) sore.

    Pihaknya juga menyebut bahwa semua tanggungan kredit dari 6 debitur telah dilunasi. Masing-masing per orang Rp 100 juta atau total Rp 600 juta. “Sudah dilunasi semua 100 persen,” terangnya. (awi/ted)