kab/kota: Bondowoso

  • Damkar Bondowoso Evakuasi Sarang Tawon Vespa, Sempat Sengat Bocah

    Damkar Bondowoso Evakuasi Sarang Tawon Vespa, Sempat Sengat Bocah

    Bondowoso (beritajatim.com) – Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bondowoso mengevakuasi sarang tawon vespa yang berada di Dusun Sraten II, Desa Prajekan Kidul, Kecamatan Prajekan, Selasa, 8 April 2025 malam.

    Evakuasi dilakukan setelah seekor tawon sempat menyengat seorang anak warga setempat.

    Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) dan Damkar Bondowoso, Slamet Yantoko, mengatakan, laporan awal diterima dari seorang warga bernama Ibu Dina yang tinggal di Jalan Raya Situbondo, Dusun Sraten II.

    “Ibu Dina menghubungi kami melalui akun Instagram Damkar Bondowoso. Ia melaporkan adanya sarang tawon vespa di sekitar rumahnya, dan sehari sebelumnya anaknya disengat tawon tersebut,” ujar Slamet kepada BeritaJatim.com, Rabu (9/4/2025).

    Tim Damkar kemudian melakukan pengecekan dan langsung mengevakuasi sarang tawon pada malam harinya demi keamanan warga.

    “Evakuasi kami lakukan pada malam hari untuk meminimalkan risiko. Alhamdulillah, proses berjalan lancar dan sarang berhasil diamankan,” jelasnya.

    Slamet mengimbau masyarakat yang menemukan sarang tawon, khususnya jenis vespa yang cukup agresif, agar segera melapor ke petugas.

    “Jangan dibiarkan terlalu lama karena bisa membahayakan, apalagi kalau sampai ada korban tersengat,” pungkasnya. (awi/ted)

  • Rekomendasi Destinasi Wisata Terbaik untuk Keluarga

    Rekomendasi Destinasi Wisata Terbaik untuk Keluarga

    Liputan6.com, Yogyakarta – Berkumpul bersama keluarga saat akhir pekan menjadi momen menyenangkan yang tak terlupakan. Tak hanya berlibur, momen ini juga bisa menjadi waktu yang tepat untuk bersantai sambil menikmati keindahan alam Indonesia.

    Saat ini, sudah banyak destinasi wisata yang bisa jadi pilihan liburan bersama keluarga dalam mengisi waktu luang. Mengutip dari laman Kemenpar RI, berikut rekomendasi wisata terbaik untuk keluarga:

    1. Candi Borobudur

    Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, merupakan salah satu situs warisan budaya UNESCO yang populer. Pengunjung akan dimanjakan dengan keindahan arsitektur, ukiran, dan relief candi yang menawan.

    Selain itu, kawasan ini juga menawarkan pemandangan alam sekitar yang sejuk dan indah. Terkait keindahan arsitekturnya, Candi Borobudur memiliki arsitektur yang unik dan megah dengan total 10 tingkat.

    Tingkat pertama berbentuk persegi dan tingkat selanjutnya berbentuk lingkaran. Candi Borobudur juga dihiasi dengan lebih dari 2.600 panel relief dan 504 stupa.

    2. Kawah Ijen

    Kawah Ijen menjadi salah satu destinasi keluarga yang wajib dikunjung saat datang ke Jawa Timur. Lokasinya yang membentang dari Kabupaten Bondowoso hingga Kabupaten Banyuwangi, menjadikan kawasan ini memiliki pesona kawah yang sangat indah.

    Kawasan ini juga menawarkan tempat terbaik untuk melihat matahari terbit dan terbenam. Daya tarik lainnya adalah keberadaan api biru yang terjadi karena pembakaran gas alam yang keluar dari dalam tanah.

    3. Sari Ater Hot Spring Resort

    Sari Ater Hot Spring Resort belokasi di Jalan Raya Ciater, Subang, Jawa Barat. Pengunjung berkesempatan untuk merelaksasi diri dengan berendam di air panas alami.

    Air panas tersebut berasal dari Gunung Tangkuban Perahu. Adapun suhu airnya bisa mencapai sekitar 43-46 derajat Celsius. Selain berendam, pengunjung juga bisa menikmati berbagai aktivitas menarik di Sari Ater Hot Spring Resort, seperti berendam, berenang, memancing, serta bermain olahraga air.

    4. Taman Nasional Baluran

    Taman Nasional Baluran adalah sebuah taman nasional yang terletak di Jawa Timur, tepatnya di Situbondo. Taman nasional ini menawarkan pesona alam yang indah berupa padang sahara.

    Selain itu, pengunjung dapat melihat habitat asli dari berbagai macam satwa. Pengunjung juga bisa berkunjung ke hutan mangrove yang ada di sekitar kawasan Taman Nasional Baluran.

    5. Taman Safari Indonesia

    Taman Safari Cisarua atau Taman Safari Indonesia Bogor adalah sebuah kawasan wisata yang terletak di Cisarua, Bogor. Terdapat lebih dari 8.700 satwa dari 400 spesies di taman ini.

    Selain itu, ada banyak aktivitas menarik yang bisa dilakukan di sini, mulai dari Safari Tour hingga berjalan-jalan berkeliling taman dengan kendaraan selama 45 menit. Pengunjung juga bisa menikmati lebih dari 20 wahana permainan, tujuh exhibit satwa, serta sembilan pertunjukan di area rekreasi.

    Saat malam hari, terdapat safari malam menjelajahi kehidupan malam satwa liar dengan menaiki kereta wisata terbuka. Tentu saja, para pemandu siap mendampingi pengunjung.

     

  • Polres Bondowoso Tangkap Sopir Truk Tabrak Lari Tewaskan Dua Warga Saat Malam Lebaran

    Polres Bondowoso Tangkap Sopir Truk Tabrak Lari Tewaskan Dua Warga Saat Malam Lebaran

    Bondowoso (beritajatim.com) – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bondowoso berhasil mengungkap dan menangkap pelaku tabrak lari yang menewaskan dua warga pada malam Lebaran. Pelaku diketahui bernama Pak Jani, seorang sopir truk pengangkut tebon jagung asal Kabupaten Bondowoso.

    Peristiwa tragis ini terjadi pada Minggu dini hari, 6 April 2025, sekitar pukul 01.30 WIB di Jalan Bondowoso–Besuki, tepatnya di depan rumah warga bernama Miskijo, Desa Selolembu, Kecamatan Curahdami. Truk Mitsubishi bernopol N 8454 NN menabrak sepeda motor Honda Vario P 3766 XM yang ditumpangi dua korban, lalu kabur meninggalkan lokasi kejadian.

    Kasat Lantas Polres Bondowoso AKP Achmat Rochan menyebut korban atas nama Ahmad Solehuddin dan penumpangnya, Muhammad Sutrisno, sempat dilarikan ke RSUD dr. Koesnadi Bondowoso. Namun, nyawa keduanya tak tertolong akibat luka berat.

    Ahmad mengalami luka robek di wajah serta pendarahan dari telinga dan hidung, sementara Muhammad mengalami patah tulang, luka robek di kepala, dan pendarahan hebat.

    Unit Gakkum Satlantas Polres Bondowoso langsung bergerak cepat setelah menerima laporan kecelakaan. Mereka melakukan olah TKP, mengevakuasi korban, dan mengumpulkan bukti. Salah satu petunjuk penting yang ditemukan di lokasi adalah spion kanan truk berwarna oranye yang tertinggal.

    “Kami juga memeriksa sejumlah rekaman CCTV milik warga sekitar. Dari sana, kami memperoleh ciri-ciri kendaraan pelaku dan akhirnya mengarah pada truk pengangkut tebon jagung,” ungkap AKP Achmat Rochan, Selasa (8/4/2025).

    Penyelidikan sempat dilakukan ke pasar hewan Mayang, Jember, namun belum membuahkan hasil. Petugas akhirnya mendapat informasi bahwa truk tersebut memasuki area PT. Bumi Kironggo Joyo, pabrik ternak sapi perah di Rejoagung, Sumber Wringin, sekitar pukul 03.12 WIB pada hari kejadian.

    Berkat kerja sama dengan manajemen pabrik dan kepala desa setempat, polisi berhasil mengidentifikasi kendaraan dan pengemudinya. Pelaku akhirnya diamankan pada Senin, 7 April 2025, pukul 11.00 WIB dan dibawa ke Kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Bondowoso untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Pelaku dijerat dengan Pasal 310 ayat (4) dan/atau Pasal 312 UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, karena menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang menewaskan dua orang dan melarikan diri dari TKP,” tegas Kasat Lantas. [awi/beq]

  • Pasien Pendarahan Lamban Ditangani, Keluarga Marah di RSUD Bondowoso, Dirawat Intensif setelah 2 Jam – Halaman all

    Pasien Pendarahan Lamban Ditangani, Keluarga Marah di RSUD Bondowoso, Dirawat Intensif setelah 2 Jam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Keluarga seorang pasien korban kecelakaan lalu lintas mengeluhkan pelayanan medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Koesnadi Bondowoso, Jawa Timur pada Sabtu (5/4/2025).

    Keluarga bernama Molyadi yang merupakan paman korban mengaku kesal dengan penanganan medis terhadap keponakannya.

    Menurutnya, saat itu kondisi pasien sudah dalam keadaan kritis, sebab korban mengalami pendarahan hebat di bagian hidung hingga kesulitan bernapas.

    Saat Molyadi menanyakan terkait kapan keponakannya akan ditangani, jawaban dari petugas kurang memuaskan.

    “Saya sudah tanya ke petugas, karena pasien tak bisa napas dan terus keluar darah. Tapi katanya harus nunggu giliran karena belum kritis,” ujar Molyadi dengan nada kecewa, Sabtu (5/4/2025) malam.

    Ia menambahkan, pasien tersebut masuk ke IGD sekitar pukul 17.00 WIB.

    Setelah dua jam, dia mendapat informasi bahwa pasien akan dirujuk ke rumah sakit lain karena keterbatasan alat di RSUD dr Koesnadi Bondowoso.

    Namun menurut Molyadi, penanganan intensif baru dilakukan sekitar pukul 22.15 WIB.

    Hal itu dilakukan setelah dirinya memprotes keras kepada petugas di rumah sakit.

    Dia menyayangkan pelayanan yang ia nilai tidak adil dan tidak profesional.

    “Bayangkan, dari pukul delapan malam sampai lewat jam sepuluh baru ditangani serius. Itu pun setelah saya video dan marah-marah,” tegasnya.

    Klarifikiasi Pihak RSUD

    Menanggapi keluhan tersebut, Direktur RSUD dr Koesnadi Bondowoso, Yus Priatna, memberikan penjelasan bahwa seluruh prosedur di IGD sudah dijalankan sesuai standar operasional. 

    Menurut Yus Priatna, pemeriksaan tersebut menjadi lebih lama dari biasanya lantaran kompleksitas kasus yang dialami pasien.

    “Pasien datang pada pukul 16.23 WIB. Setelah itu langsung dilakukan pemasangan infus, pemeriksaan laboratorium, EKG, rontgen thorax, dan CT scan,” jelasnya, Minggu (6/4/2025).

    Yus Priatna juga menyebutkan, pada pukul 19.00 WIB, pasien mulai diberikan obat-obatan dan luka-lukanya dirawat. 

    Kemudian, laporan kondisi pasien diteruskan kepada dokter penanggung jawab pasien (DPJP), dr Fahriansyah, yang merespons pada pukul 21.32 WIB.

    Menurut Yus Priatna, DPJP kemudian memberikan arahan agar pasien dirujuk ke RS Paru Jember karena di RSUD dr Koesnadi tidak tersedia fasilitas untuk tindakan rekonstruksi yang dibutuhkan pasien.

    “Proses komunikasi dengan RS Paru Jember dimulai pukul 21.46 WIB. Sekitar pukul 23.56 WIB, pihak RS Paru menyetujui rujukan tersebut,” tambahnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim-Timur dengan judul Keluarga Pasien Marah-Marah di IGD RSUD dr. Koesnadi Bondowoso, Korban Kritis Lamban Ditangani

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJatim-Timur.com/Sinca Ari Pangestu)

  • Bansos Dicairkan Ponakan, Lansia di Bondowoso Tak Terima Haknya

    Bansos Dicairkan Ponakan, Lansia di Bondowoso Tak Terima Haknya

    Bondowoso (beritajatim.com) – Seorang lansia bernama Supatmi (80) asal Dusun Trebung, Desa Karanganyar, Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso, diketahui tidak lagi menerima bantuan sosial (bansos). Padahal namanya masih tercatat sebagai penerima aktif dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

    Fakta tersebut terungkap setelah Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Bondowoso melakukan asesmen lapangan bersama sejumlah pihak pada Sabtu (5/4/2025).

    Tim terdiri dari pekerja sosial Dinsos, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), petugas Puskesmas Tegalampel, perangkat desa, dan media.

    Rumah Supatmi (80)

    Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso, Anisatul Hamidah menjelaskan, Mbah Supatmi tercatat masih menerima bansos Jaminan Kesehatan Nasional Penerima Bantuan Iuran (JKN PBI) dan sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Namun, dana BPNT yang seharusnya ia terima tidak sampai ke tangannya.

    “Status bantuannya masih aktif dan sudah realisasi. Tapi ternyata dicairkan oleh oknum anggota keluarganya sendiri, dan tidak diserahkan kepada yang bersangkutan,” ungkap Anisatul Hamidah kepada BeritaJatim.com, Minggu (6/4/2025).

    Dalam asesmen itu juga ditemukan bahwa Supatmi hidup sendiri di rumah yang sangat memprihatinkan. Rumah berdinding gedek bambu dan berlantai tanah tersebut nyaris roboh dimakan usia. Suaminya telah lama meninggal dan ia tidak memiliki anak.

    Meski hidup dalam kondisi serba kekurangan, Mbah Supatmi menolak untuk tinggal di panti jompo maupun menerima bantuan permakanan lansia.

    “Beliau masih ingin mandiri, ingin beraktivitas dan memasak sendiri. Kami sangat menghormati keinginan itu,” kata Anisatul.

    Program bedah rumah sempat ditawarkan namun Mbah Supatmi menolak. Alasannya karena merasa tidak mampu menyediakan konsumsi untuk para tukang selama proses pembangunan.

    Untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, Dinsos P3AKB mengusulkan sejumlah bantuan yang bisa segera disalurkan kepada Supatmi.

    Di antaranya berupa bantuan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RST), sembako, sandang, alat kebersihan diri, alat masak, serta kasur dan selimut.

    “Kami juga telah melakukan mediasi bersama Kepala Desa dan pihak keluarga. Dari situ terungkap bahwa ponakan beliau sendiri yang mencairkan bantuan tersebut. Yang bersangkutan sudah mengakui perbuatannya,” ujar Anisatul.

    Dinsos P3AKB Bondowoso memastikan akan terus memantau kondisi Mbah Supatmi dan mengupayakan hak-haknya agar dapat kembali diterima dengan layak. (awi/but)

    INFOGRAFIS

    Identitas Penerima Bansos
    – Nama: Supatmi
    – Usia: 80 tahun
    – Alamat: Dusun Trebung, Desa Karanganyar, Kec. Tegalampel
    – Status: Masih masuk DTKS

    Program:
    – JKN PBI (aktif)
    – Sembako/BPNT (aktif tapi tidak diterima)

    Fakta Temuan Dinsos P3AKB Bondowoso
    – Bansos BPNT dicairkan oleh ponakan
    – Mbah Supatmi tidak menerima uang tersebut
    – Tinggal sendiri, tanpa anak, rumah tidak layak huni
    – Menolak tinggal di panti dan bantuan permakanan
    – Menolak bedah rumah karena tak mampu biayai konsumsi tukang

    Usulan Bantuan Mendesak
    1. Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RST)
    2. Bantuan Sembako
    3. Sandang
    4. Alat kebersihan diri
    5. Alat masak
    6. Kasur dan selimut

    Kutipan Kepala Dinsos
    > “Status bantuannya masih aktif dan sudah realisasi. Tapi ternyata dicairkan oleh oknum keluarganya sendiri.”
    — Anisatul Hamidah, Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso

  • Anak 13 Tahun Terperosok Selokan Tamansari, Diselamatkan Damkar Bondowoso

    Anak 13 Tahun Terperosok Selokan Tamansari, Diselamatkan Damkar Bondowoso

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Seorang anak berusia 13 tahun bernama Nabil terperosok ke dalam selokan di kawasan Perumahan Cluster Wijaya Kusuma, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bondowoso, Sabtu (5/4/2025) siang.

    Beruntung, tim Damkar Bondowoso berhasil mengevakuasi korban dalam kondisi selamat.

    Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kabupaten Bondowoso, Slamet Yantoko membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, laporan masuk sekitar pukul 14.30 WIB dan proses evakuasi selesai sekitar pukul 15.30 WIB.

    “Begitu menerima laporan, tim langsung meluncur ke lokasi dan melakukan pengecekan serta menyiapkan peralatan evakuasi. Alhamdulillah, korban berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat,” terang Slamet Yantoko kepada beritaja tim.com, Minggu (6/4/2025).

    Peristiwa bermula saat Nabil hendak memancing di selokan belakang rumah warga di kawasan tersebut. Namun, ketika hendak menyeberang di atas jembatan besi kecil, kakinya terpeleset hingga jatuh ke dalam selokan.

    Temannya yang berada di lokasi, Irwan, dengan sigap menghubungi petugas Damkar Bondowoso melalui sambungan telepon darurat. Tim kemudian segera datang dan mengevakuasi korban dengan hati-hati menggunakan peralatan khusus.

    Setelah berhasil dikeluarkan, kondisi Nabil diketahui dalam keadaan stabil dan tidak mengalami luka serius.

    “Ini adalah salah satu bentuk kesiapsiagaan tim Damkar Bondowoso dalam merespons cepat setiap laporan warga,” tambah Slamet Yantoko.

    Masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati saat beraktivitas di sekitar saluran air, terutama anak-anak. Jika terjadi situasi darurat, warga bisa langsung menghubungi Damkar Bondowoso. [awi/aje]

  • Pesantren di Perbatasan Jember-Bondowoso Ini Rayakan Idul Fitri Lebih Awal Sehari dari Penetapan Pemerintah

    Pesantren di Perbatasan Jember-Bondowoso Ini Rayakan Idul Fitri Lebih Awal Sehari dari Penetapan Pemerintah

    Liputan6.com, Jember – Pondok Pesantren Mahfilud Dluror yang ada di Desa Suger, Kecamatan Jelbuk menggelar salat Idul Fitri pada hari ini, Minggu (30/3/2025) atau sehari lebih awal dari versi yang ditetapkan pemerintah. 

    Meski berlebaran lebih awal sehari, jumlah puasa yang dijalani pesantren ini tetap 30 hari, seperti halnya lebaran versi pemerintah. Sebab, Pondok Pesantren Mahfilud Dluror menetapkan awal puasa atau 1 Ramadan pada 28 Februari 2025, atau sehari lebih awal dari versi pemerintah. 

    Penetapan yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Mahfilud Dluror ini tidak hanya diikuti oleh santri dan juga warga yang ada di Desa Suger, Jember. Namun juga sejumlah desa yang ada di Kecamatan Maesan, Bondowoso. Sebab, Desa Suger merupakan desa di Jember yang berbatasan langsung dengan Bondowoso. 

    Penetapan awal puasa dan Idul Fitri maupun Idul Adha yang berbeda dengan versi pemerintah, bukan hal baru bagi santri dan masyarakat di sekitar Pondok Pesantren Mahfilud Dluror. 

    Menurut KH Ali Wafa, pemimpin pesantren, pihaknya memiliki dasar perhitungan tersendiri dalam menetapkan awal puasa dan lebaran. Yakni berdasarkan sistem perhitungan (hisab) yang merujuk pada kitab Najhatul Majalis, karya Syaikh Abdurrahman As-Sufuri Asy-Syafii. Sistem tersebut bernama sistem Khumasi.

    “Di pesantren ini, insyaallah sudah dilakukan sejak tahun 1911, saat pesantren ini didirikan oleh kakek saya, KH Muhammad Sholeh. Beliau berguru kepada KH Abdul Hamid Misbat, dari Pondok Pesantren Banyuanyar, Madura,” tutur Lora Ali Wafa, Minggu (30/3/2025)

    Kata Khumasi yang dalam bahasa Indonesia berarti lima, merujuk pada cara menetapkan awal puasa dan lebaran selisih lima hari dari penetapan tahun sebelumnya. Sistem ini dikemukakan oleh Imam Ja’far Ash-Shodiq, salah satu keturunan Nabi Muhamamd SAW.

    “Kitab Najhatul Majalis ini setebal 246 halaman, isinya berbagai hal seputar fiqh (hukum Islam), tak hanya soal awal puasa dan lebaran,” papar KH Ali Wafa.

    Karena menggunakan perhitungan tanpa melihat bulan (rukyatul hilal), KH Ali Wafa sudah dapat menetapkan awal bulan Ramadan dan Syawal lama. 

    “Saya biasa berijtihad untuk menghitung penetapan awal puasa dan Syawal untuk jangka waktu 8 tahun,” tutur pria yang juga akrab disapa Lora Ali.

    Lora merupakan panggilan kehormatan dalam masyarakat Madura untuk menyapa putra kiai atau tokoh agama.

     

    Menilik Ritual Salat Idul Fitri Penganut Islam Aboge di Banyumas

  • Sebagian Warga Solo dan Jember Sholat Idul Fitri Hari Ini 30 Maret 2025, Ungkap Alasan Lebaran Lebih Awal

    Sebagian Warga Solo dan Jember Sholat Idul Fitri Hari Ini 30 Maret 2025, Ungkap Alasan Lebaran Lebih Awal

    PIKIRAN RAKYAT – Sejumlah masjid di Kota Solo, Jawa Tengah, dan di perbatasan Jember-Bondowoso, Jawa Timur, telah melaksanakan Shalat Idul Fitri pada Minggu, 30 Maret 2025, meskipun pemerintah menetapkan 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

    Perbedaan ini terjadi karena metode penetapan 1 Syawal yang mereka gunakan berbeda dari pemerintah.

    Shalat Idul Fitri di Solo

    Sejumlah warga sudah menjalankan Shalat Idul Fitri di Solo, Jawa Tengah, Minggu 30 Maret 2025.

    Di Kota Solo, salah satu masjid yang telah menggelar Shalat Id adalah Masjid Al-Bakrie, Mojosongo, Jebres. Ratusan jamaah, baik pria maupun wanita, turut serta dalam pelaksanaan ibadah tersebut.

    Takmir Masjid Al-Bakrie, Sulaiman, menjelaskan bahwa pelaksanaan Shalat Id dilakukan karena mengikuti rukyat global. Menurutnya, hilal telah terlihat di Arab Saudi, sehingga 1 Syawal ditetapkan lebih awal.

    “Kami mengambil rukyat global dalam melihat hilal, sehingga kami mengikuti penetapan 1 Syawal hari ini,” ucapnya.

    Sulaiman juga mengungkapkan bahwa penetapan ini baru diketahui pada Sabtu malam, sehingga pemberitahuan kepada jamaah dilakukan secara mendadak. Namun, pihak takmir telah melakukan persiapan sebelumnya untuk kemungkinan pelaksanaan Shalat Id pada hari Minggu.

    Selain Masjid Al-Bakrie, Masjid Al-Hidayah Sriwedari juga menggelar Shalat Id pada hari yang sama. Khatib masjid tersebut, Taufan Wahyu, menegaskan bahwa mereka berpedoman pada rukyat global dalam menetapkan 1 Syawal.

    “Kami ingin mencontoh Nabi yang memulai puasa dan berbuka dengan hilal. Sedangkan di Saudi sudah terlihat hilal,” ujarnya.

    Lebaran Lebih Awal di Jember-Bondowoso

    Di perbatasan Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso, ratusan warga sekitar Pondok Pesantren Mahfilud Dluror dan Ponpes Salafiyah Syafi’iyah di Desa Suger Kidul juga merayakan Idul Fitri pada Minggu, 30 Maret 2025.

    Pelaksanaan Shalat Id di pondok pesantren tersebut mendapat pengamanan dari aparat Polsek Jelbuk, mengingat lokasi masjid berada di perbatasan dengan lalu lintas yang cukup padat.

    Pengurus Ponpes Salafiyah Syafi’iyah, Irwanto, menjelaskan bahwa jamaah di ponpes ini telah berpuasa lebih awal, yaitu sejak 28 Februari 2025, berdasarkan kitab salaf Nushatul Majaalis wa Muntahobul Nafaais yang telah diterapkan sejak tahun 1826.

    Metode yang mereka gunakan disebut sistem khumasi, yang memastikan mereka telah berpuasa selama 30 hari.

    “Kami memang puasa lebih awal yakni pada 28 Februari 2025 berdasarkan kitab salaf yang diterapkan sejak tahun 1826 dengan sistem khumasi, sehingga genap kami berpuasa 30 hari,” katanya.

    Irwanto menambahkan bahwa penetapan 1 Syawal di ponpes mereka dilakukan melalui metode hisab dan rukyat, tetapi berbeda dari metode yang digunakan oleh pemerintah dan Muhammadiyah. Keputusan ini telah dilakukan secara turun-temurun selama ratusan tahun.

    “Hampir setiap tahun memang penetapan awal puasa dan 1 Syawal berbeda dengan pemerintah atau lebih awal, namun kami tetap menghormati warga yang masih menjalankan puasa hari ini, sehingga merayakan Lebaran secara sederhana,” tuturnya.

    Irwanto juga menegaskan bahwa tidak ada paksaan bagi warga sekitar pondok pesantren untuk mengikuti keputusan ini. Masyarakat bebas memilih kapan mereka ingin merayakan Idul Fitri. Meskipun begitu, banyak jamaah yang datang dari Kabupaten Jember dan Bondowoso untuk mengikuti Shalat Id di pesantren tersebut.

    Pengamanan dari Pihak Kepolisian

    Kapolsek Jelbuk, AKP Brisan Imanulla, menyatakan bahwa pihaknya bersama aparat tiga pilar melakukan pengamanan agar ibadah berjalan dengan lancar. Selain menjaga ketertiban, mereka juga mengatur arus lalu lintas di sekitar lokasi masjid, mengingat letaknya berada di perbatasan dua kabupaten yang cukup ramai kendaraan.

    “Alhamdulillah pelaksanaan shalat Id berjalan lancar dan kami juga dibantu oleh petugas keamanan ponpes, sehingga situasi berjalan kondusif dan kami juga mengatur arus lalu lintas karena lokasi pesantren berada di perbatasan dua kabupaten yang cukup padat kendaraan melintas,” ujarnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Sebagian Warga di Jember-Bondowoso Rayakan Lebaran Hari Ini

    Sebagian Warga di Jember-Bondowoso Rayakan Lebaran Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – Sebagian masyarakat yang berada di sekitar Pondok Pesantren Mahfilud Dluror dan Ponpes Salafiyah Syafi’iyah di Desa Suger Kidul, Kabupaten Jember, Jawa Timur merayakan Lebaran lebih awal dari penetapan pemerintah yakni pada hari ini, Minggu (30/3/2025).

    Ratusan orang dari jamaah dua pondok pesantren itu terlihat memadati masjid yang berada di dalam pesantren untuk melaksanakan salat Id dengan mendapatkan pengamanan dari aparat Kepolisian sektor (Polsek) Jelbuk karena lokasinya berada di perbatasan dengan lalu lintas yang cukup padat.

    “Kami memang puasa lebih awal yakni pada 28 Februari 2025 berdasarkan kitab salaf Nushatul Majaalis wa Muntahobul Nafaais yang diterapkan sejak tahun 1826 dengan sistem khumasi, sehingga genap kami berpuasa 30 hari,” kata Pengurus Ponpes Salafiyah Syafi’iyah, Irwanto di Desa Suger Kidul.

    Dia mengatakan pihaknya melakukan penetapan 1 Syawal 1446 Hijriah dengan metode hisab dan rukyat. Namun, metodenya berbeda dengan cara yang dilakukan pemerintah dan Muhammadiyah karena hal tersebut sudah dilakukan turun temurun ratusan tahun lalu.

    “Hampir setiap tahun memang penetapan awal puasa dan 1 Syawal berbeda dengan pemerintah atau lebih awal, namun kami tetap menghormati warga yang masih menjalankan puasa hari ini, sehingga merayakan Lebaran secara sederhana,” tuturnya.

    Selama ini tidak ada paksaan kepada warga sekitar pondok pesantren untuk mengikuti hasil ijtihad di ponpes tersebut karena masyarakat bebas memilih dalam merayakan Lebaran 2025. Namun, sebagian jamaah yang mengikuti salat id tersebut berasal dari Kabupaten Jember dan Bondowoso.

    Sementara Kapolsek Jelbuk AKP Brisan Imanulla mengatakan pihaknya bersama tiga pilar melakukan pengamanan di sekitar lokasi masjid yang digunakan shalat Id agar ibadah yang dilakukan ratusan warga berjalan dengan khusyuk. 

    “Alhamdulillah pelaksanaan shalat Id berjalan lancar dan kami juga dibantu oleh petugas keamanan ponpes, sehingga situasi berjalan kondusif dan kami juga mengatur arus lalu lintas karena lokasi pesantren berada di perbatasan dua kabupaten yang cukup padat kendaraan melintas,” katanya. 

    Masyarakat di Desa Suger Kidul tersebut sudah terbiasa dengan perbedaan dalam mengawali puasa Ramadhan dan penetapan Hari Raya Idul Fitri yang dianggap sebagai anugerah dan tidak menjadi penghalang untuk mewujudkan kerukunan bersama.

  • Cuaca Indonesia Hari Ini Jumat 28 Maret 2025: Langit Pagi Mayoritas Cerah – Page 3

    Cuaca Indonesia Hari Ini Jumat 28 Maret 2025: Langit Pagi Mayoritas Cerah – Page 3

    Berdasar informasi dari BMKG, cuaca ekstrem diperkirakan akan berlangsung selama 4-5 hari ke depan, termasuk di Jawa Timur.

    Untuk itu, BPBD Jatim memastikan pihaknya akan siaga 24 jam sepanjang musim tersebut serta guna mendukung kelancaran dan keselamatan masyarakat dalam melakukan mudik dan balik saat libur lebaran tahun ini.

    “Sesuai arahan Ibu Gubernur, BPBD menjadi salah satu dari lima OPD yang tidak mendapatkan libur guna memastikan kesiapan penanganan bencana dan keadaan darurat saat musim lebaran tahun ini,” ujar Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Sabtu (22/3/2025).

    Gatot mengungkapkan, tahun ini posko khusus di beberapa wilayah tidak didirikan karena kebijakan efisiensi. Namun, posko pusat di kantor BPBD Jatim tetap melakukan pemantauan dan koordinasi 24 jam.  

    “Seluruh BPBD di kabupaten/kota juga telah diarahkan untuk siaga di daerah masing-masing, terutama dalam menghadapi potensi bencana seperti, longsor dan banjir,” ungkapnya.

    Beberapa wilayah yang menjadi perhatian utama dalam pemantauan bencana, di antaranya, meliputi kawasan Mataraman, seperti, Trenggalek, Magetan, dan Pacitan.

    “Selanjutnya wilayah Sidoarjo, Malang Raya dan Pantai Selatan, serta wilayah Tapal Kuda, seperti, Bondowoso dan Situbondo. Sementara, wilayah Madura dan sisi utara Jatim diprediksi dalam kondisi relatif aman,” ujar Gatot.

    Kabid KL Satriyo Nurseno menambahkan, kesiapan BPBD Jatim ini juga didukung para personel Tim Reaksi Cepat (TRC) yang akan melakukan pemantauan 24 jam.

    “Kami tetap siaga 24 jam dengan sistem shift, dari yang biasanya tiga shift menjadi dua shift. Setiap shift terdiri dari 15-20 personel untuk memastikan kesiapan penanganan di seluruh wilayah,” tambahnya.

    Selain kesiapan personel, BPBD Jatim juga telah memastikan ketersediaan logistik untuk mendukung penanganan bencana serta berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Perhubungan untuk membantu kelancaran arus mudik dan balik.

    Satriyo juga mengajak masyarakat dan awak media untuk berperan aktif dalam memberikan informasi terkait bencana yang terjadi.

    “Jika ada kejadian bencana yang belum terpantau oleh kami, mohon segera melaporkan melalui call center 117 atau melalui nomor WhatsApp posko BPBD 0813-3200-9050,” pintanya.

    Dengan kesiapsiagaan ini, BPBD Jatim berharap dapat memberikan respon cepat dan efektif dalam menghadapi segala kemungkinan selama masa mudik dan balik lebaran.