kab/kota: Bondowoso

  • Penarikan DAK Irigasi Rp4,2 Miliar Dinilai Ancam Ketahanan Pangan di Bondowoso

    Penarikan DAK Irigasi Rp4,2 Miliar Dinilai Ancam Ketahanan Pangan di Bondowoso

    Bondowoso (beritajatim.com) – Penarikan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp4,2 miliar untuk sektor irigasi oleh pemerintah pusat menuai kritik dari DPRD Bondowoso. Kebijakan ini dinilai bertentangan dengan semangat pembangunan nasional yang mengusung tema ketahanan pangan.

    Ketua Komisi III DPRD Bondowoso, Sutriyono, mengatakan bahwa dana tersebut semula direncanakan untuk kegiatan rehabilitasi saluran irigasi, waduk, dan infrastruktur penunjang pertanian lainnya.

    “Informasi yang kami terima, penarikan ini bagian dari efisiensi anggaran pusat,” ujar Sutriyono, Senin (14/4/2025).

    Penarikan dana tersebut merujuk pada Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 29 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran. Namun, menurut Sutriyono, hal ini justru menjadi bumerang bagi daerah-daerah agraris seperti Bondowoso.

    “Di daerah, kami sangat bergantung pada irigasi untuk mendukung pertanian,” tegasnya.

    Sutriyono menilai kebijakan penarikan ini berpotensi menghambat produktivitas pertanian yang masih sangat bergantung pada sistem irigasi tradisional. Ia juga menyayangkan belum adanya kejelasan terkait mekanisme pengembalian dana tersebut.

    “Kalau pun ditarik, apakah nanti akan kembali dalam bentuk proyek dari pusat? Atau bagaimana mekanismenya? Kami di daerah belum mendapat penjelasan pasti,” tambahnya.

    Komisi III DPRD Bondowoso pun mempertanyakan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam merumuskan kebijakan strategis semacam ini. Menurut Sutriyono, anggaran untuk irigasi selama ini jauh lebih kecil dibanding sektor jalan dan bina marga.

    “Harus ada komunikasi yang lebih baik agar tidak ada kebijakan yang justru merugikan daerah,” pungkasnya. [awi/beq]

  • Hendak Pulang ke Jember, Mobil Ekspedisi Terperosok di Bondowoso

    Hendak Pulang ke Jember, Mobil Ekspedisi Terperosok di Bondowoso

    Bondowoso (beritajatim.com) – Sebuah mobil ekspedisi air minum dalam kemasan (AMDK) asal Jember terperosok ke dalam selokan di Jalan R.A. Kartini, Kelurahan Blindungan, Kecamatan Bondowoso, Minggu (13/4/2025) malam.

    Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bondowoso berhasil mengevakuasi kendaraan tersebut. Proses evakuasi membutuhkan waktu nyaris satu jam setelah diterimanya laporan.

    Plt Kabid Damkar pada Satpol PP dan Damkar Kabupaten Bondowoso, Martanto membenarkan adanya laporan mobil yang terperosok sekitar pukul 19.10 WIB.

    “Petugas langsung menuju lokasi setelah mendapat laporan dari pengemudi. Proses evakuasi berlangsung cepat dan mobil berhasil diangkat sekitar pukul 20.00 WIB,” ujar Martanto pada BeritaJatim.com.

    Evakuasi ekspedisi AMDK oleh tim Damkar Bondowoso, Minggu (13/4/2025) malam. (Satpol PP dan Damkar Bondowoso)

    Martanto menambahkan, setelah melakukan pengecekan, petugas segera menyiapkan peralatan evakuasi dan melakukan penarikan kendaraan hingga berhasil naik dari selokan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

    “Mobil diketahui dalam perjalanan kembali ke kantor Jember usai menyelesaikan pengiriman barang di wilayah Bondowoso,” ucapnya.

    Mobil tersebut dikemudikan oleh Pak Ifha (27), warga Perumahan Istana Bondowoso Blok F19. Saat itu, Pak Ifha hendak memundurkan kendaraan setelah sebelumnya parkir di pinggir jalan.

    Apesnya, ban belakang mobil justru terperosok ke dalam selokan trotoar. Kendaraan pun tak bisa bergerak maju.

    “Saya panik, lalu ingat pernah lihat Damkar evakuasi mobil di TikTok, akhirnya saya hubungi mereka,” terang Pak Ifha. (awi/but)

  • Pelayanan Lamban di RSUD Bondowoso, Keluarga Pasien Kecelakaan Marah, Baru Ditangani setelah 2 Jam – Halaman all

    Pelayanan Lamban di RSUD Bondowoso, Keluarga Pasien Kecelakaan Marah, Baru Ditangani setelah 2 Jam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Keluarga seorang pasien korban kecelakaan lalu lintas mengeluhkan pelayanan medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Koesnadi Bondowoso pada Sabtu, 5 April 2025.

    Molyadi, paman korban, menyatakan kekecewaannya terhadap penanganan medis yang dianggap lamban, meskipun kondisi keponakannya kritis akibat pendarahan hebat.

    Pasien yang tidak disebutkan namanya tersebut mengalami kesulitan bernapas dan pendarahan di bagian hidung.

    Molyadi mengungkapkan bahwa keponakannya masuk ke IGD sekitar pukul 17.00 WIB.

    Namun, meski dalam keadaan darurat, penanganan intensif baru dilakukan setelah dua jam, tepatnya pada pukul 22.15 WIB, setelah ia mengajukan protes keras kepada petugas.

    “Saya sudah tanya ke petugas karena pasien tak bisa napas dan terus keluar darah. Tapi katanya harus nunggu giliran karena belum kritis,” ungkap Molyadi dengan nada kecewa.

    Menanggapi keluhan tersebut, Direktur RSUD dr Koesnadi Bondowoso, Yus Priatna, memberikan penjelasan mengenai prosedur yang dijalankan.

    Menurutnya, seluruh langkah di IGD sudah sesuai dengan standar operasional.

    Yus menjelaskan bahwa proses pemeriksaan menjadi lebih lama karena kompleksitas kasus yang dialami pasien.

    “Pasien datang pada pukul 16.23 WIB dan langsung dilakukan pemasangan infus, pemeriksaan laboratorium, EKG, rontgen thorax, dan CT scan. Pada pukul 19.00 WIB, pasien mulai diberikan obat-obatan,” jelas Yus Priatna.

    Ia juga menyebutkan bahwa laporan kondisi pasien diteruskan kepada dokter penanggung jawab pasien (DPJP) dr Fahriansyah pada pukul 21.32 WIB.

    DPJP kemudian memberikan arahan untuk merujuk pasien ke RS Paru Jember karena keterbatasan fasilitas untuk tindakan rekonstruksi di RSUD dr Koesnadi.

    Proses komunikasi dengan RS Paru Jember dimulai pada pukul 21.46 WIB dan disetujui sekitar pukul 23.56 WIB.

    Menurut Yus Priatna, DPJP kemudian memberikan arahan agar pasien dirujuk ke RS Paru Jember karena di RSUD dr Koesnadi tidak tersedia fasilitas untuk tindakan rekonstruksi yang dibutuhkan pasien.

    “Proses komunikasi dengan RS Paru Jember dimulai pukul 21.46 WIB. Sekitar pukul 23.56 WIB, pihak RS Paru menyetujui rujukan tersebut,” tambahnya.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Java Coffee, Warisan Kopi Arabika Jawa yang Mendunia

    Java Coffee, Warisan Kopi Arabika Jawa yang Mendunia

    Liputan6.com, Yogyakarta – Selama lebih dari tiga abad, kopi Arabika dari Jawa Timur dan Jawa Tengah telah menjadi komoditas global yang dikenal dengan sebutan java coffee. Dibawa oleh VOC sejak abad ke-18, kopi ini memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dari varietas kopi lainnya di dunia.

    Mengutip dari berbagai sumber, kopi Jawa pertama kali dibudidayakan secara luas pada masa kolonial Belanda. VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) memulai ekspor kopi Jawa ke Eropa pada awal abad ke-18.

    Hal ini menjadikannya salah satu kopi pertama yang diperdagangkan secara internasional. Nama java kemudian menjadi istilah generik untuk kopi di banyak negara.

    Kopi Arabika Jawa Timur dan Jawa Tengah dikenal dengan profil rasa yang halus dan beraroma kacang. Asamitasnya rendah, membuatnya mudah dinikmati tanpa rasa yang terlalu tajam.

    Beberapa perkebunan di Jawa menghasilkan kopi dengan sentuhan manis alami. Di Jawa Timur, daerah seperti Malang, Bondowoso, dan Jember dikenal sebagai sentra produksi kopi Arabika.

    Sementara di Jawa Tengah, wilayah Temanggung, Wonosobo, dan Dieng menjadi penghasil kopi berkualitas tinggi. Perkebunan peninggalan Belanda masih beroperasi di beberapa daerah ini.

    Kopi Jawa banyak diproses dengan metode basah (wet process), yang menghasilkan karakter rasa yang bersih. Beberapa produsen juga mengembangkan teknik semi-washed atau honey process untuk menciptakan variasi rasa yang lebih kompleks.

    Beberapa petani juga mulai mengembangkan varietas kopi yang lebih tahan terhadap panas. Ada pula yang memindahkan kebun ke ketinggian lebih tinggi untuk mempertahankan kualitas biji kopi.

    Meski tidak sebesar produsen kopi lain seperti Brasil atau Vietnam, java coffee tetap memiliki pangsa pasar khusus. Kopi ini sering dicari oleh para pecinta kopi yang menyukai karakter klasik dan sejarah panjang di balik setiap bijinya.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Polres Bondowoso Amankan 2 Pengedar Sabu Antarwilayah

    Polres Bondowoso Amankan 2 Pengedar Sabu Antarwilayah

    Bondowoso (beritajatim.com) – Satuan Reserse Narkoba Polres Bondowoso berhasil mengamankan dua orang pengedar sabu lintas wilayah pada Jumat (11/4/2025) dini hari.

    Kedua pelaku berinisial ML dan AF ditangkap saat hendak mengedarkan paket sabu di Jalan Desa Pengarang, Kecamatan Jambesari Darussholah, Kabupaten Bondowoso.

    Kapolres Bondowoso melalui Kasat Resnarkoba, Iptu Nurudin menjelaskan, penangkapan tersebut merupakan tindak lanjut dari informasi masyarakat yang diterima pada Rabu (9/4/2025) terkait dugaan peredaran narkotika jenis sabu di wilayah Bondowoso.

    “Setelah dilakukan penyelidikan, petugas mengamankan dua orang pelaku yang baru saja mengantarkan satu paket sabu ke pembeli dan berencana mengantarkan paket lainnya,” jelas Iptu Nurudin pada BeritaJatim.com, Sabtu (12/4/2025).

    Dari hasil penggeledahan, petugas mengamankan sejumlah barang bukti yang berkaitan langsung dengan tindak pidana tersebut.

    Di antaranya satu potongan sedotan berisi satu klip sabu seberat 0,41 gram, dua unit ponsel merek Xiaomi, satu korek api warna biru, serta satu unit sepeda motor Honda Revo Fit bernopol AG 2506 AZ.

    “Barang haram itu dibeli dari seorang pengedar asal Jember berinisial YG (dalam lidik) seharga Rp1.100.000 untuk dijual kembali di wilayah Bondowoso,” imbuhnya.

    Saat ini kedua pelaku beserta barang bukti telah diamankan di Mapolres Bondowoso untuk proses penyidikan lebih lanjut. (awi/kun)

  • Polres Bondowoso Tangkap Pengedar Pil Koplo di Jambesari Darussholah

    Polres Bondowoso Tangkap Pengedar Pil Koplo di Jambesari Darussholah

    Bondowoso (beritajatim.com) – Satuan Reserse Narkoba Polres Bondowoso kembali mengungkap kasus peredaran pil koplo yang meresahkan masyarakat. Seorang pria berinisial AK (31), warga Dusun Beddian, Desa Jambesari, Kecamatan Jambesari Darussholah, ditangkap usai diduga mengedarkan sediaan farmasi berupa pil berlogo Y dan DMP tanpa izin resmi.

    Kapolres Bondowoso AKBP Harto Agung Cahyono, melalui Kasat Resnarkoba Iptu Nurudin, menyampaikan bahwa pengungkapan ini bermula dari laporan masyarakat yang mencurigai adanya transaksi obat-obatan ilegal di wilayah tersebut.

    “Setelah dilakukan penyelidikan, pada Jumat (11/4/2025) sekitar pukul 15.30 WIB, tersangka AK berhasil diamankan di rumahnya,” ujar Iptu Nurudin pada BeritaJatim.com, Sabtu (12/4/2025).

    Dalam penangkapan itu, polisi menyita barang bukti berupa satu box berisi 92 butir pil logo Y dan 8 butir pil logo DMP.

    Pil tersebut diketahui dibeli AK dari wilayah Kalisat, Jember, lalu diedarkan kembali di Bondowoso untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

    “Pelaku tidak memiliki keahlian atau izin yang sah dalam peredaran sediaan farmasi ini. Murni karena motif ekonomi,” imbuhnya.

    Kini AK telah ditahan di Mapolres Bondowoso untuk menjalani proses hukum. Ia dijerat dengan Pasal 435 jo Pasal 138 ayat (2) subsider Pasal 436 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. (awi/kun)

  • Satu Tewas dan Dua Luka, Polres Bondowoso Tangkap Terduga Pelaku Tabrak Lari

    Satu Tewas dan Dua Luka, Polres Bondowoso Tangkap Terduga Pelaku Tabrak Lari

    Bondowoso (beritajatim.com) – Satuan Lalu Lintas Polres Bondowoso kembali berhasil mengungkap kasus tabrak lari yang menewaskan satu orang dan melukai dua lainnya di Desa Poncogati, Kecamatan Curahdami, pada Senin (7/4/2025) sekitar pukul 18.35 WIB.

    Kecelakaan tersebut melibatkan sebuah truk Mitsubishi tanpa identitas yang saat itu melaju dari arah barat dan menabrak sepeda motor Honda Beat yang datang dari arah berlawanan. Truk tersebut langsung kabur meninggalkan lokasi kejadian.

    Kapolres Bondowoso AKBP Harto Agung Cahyono, melalui Kasat Lantas AKP Achmat Rochan, menyampaikan bahwa korban meninggal dunia atas nama Murlik Wijaya (49), warga Desa Petung, Kecamatan Pakem.

    Dua korban lainnya, Widiyanti Puji Lestari (20) dan seorang balita Putri Cahaya Ramadani (3), mengalami luka-luka.

    “Usai kejadian, kami langsung mendatangi lokasi, mengevakuasi korban ke RSUD dr. Koesnadi dan melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan bukti serta menelusuri rekaman CCTV,” ujar AKP Achmat Rochan pada BeritaJatim.com, Sabtu (12/4/2025)..

    Dari hasil penelusuran, petugas menemukan serpihan bodi truk berwarna hijau serta jejak kendaraan terekam di sejumlah CCTV, termasuk milik Dinas Perhubungan.

    Hal ini mengarahkan penyelidikan ke beberapa lokasi, mulai dari Suboh-Situbondo hingga Tamanan-Bondowoso.

    Puncaknya, pada Kamis (10/4/2025) sekitar pukul 16.10 WIB, Unit Gakkum Satlantas berhasil menemukan truk bernomor polisi P-8288-UV dan pengemudinya di gudang beras wilayah Mayang, Jember. Pelaku diketahui bernama Baidhowi (31), warga Kelurahan Mrawan, Kecamatan Mayang.

    “Pelaku langsung diamankan bersama barang bukti truk ke kantor Unit Gakkum Polres Bondowoso untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Rochan.

    Tersangka dijerat dengan Pasal 310 ayat (4) dan/atau Pasal 312 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. (awi/ian)

  • 585 Pipa untuk Pemulihan Dampak Banjir Longsor di Tlogosari Bondowoso

    585 Pipa untuk Pemulihan Dampak Banjir Longsor di Tlogosari Bondowoso

    Bondowoso (beritajatim.com) – Sebanyak 585 batang pipa PVC ukuran 3 inci dan 53 lem pipa diserahkan kepada warga Desa Pakisan, Kecamatan Tlogosari, Kabupaten Bondowoso, Kamis (10/4/2025).

    Bantuan ini merupakan wujud penanganan pascabencana banjir dan longsor yang terjadi pada Desember 2024 lalu.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso, Sigit Purnomo, menjelaskan bahwa bantuan tersebut berasal dari BPBD Provinsi Jawa Timur dan disalurkan melalui BPBD Kabupaten Bondowoso.

    “Bantuan ini untuk mempercepat pemulihan akses air bersih dari mata air di Dusun Sumbermas yang menyuplai empat dusun, yaitu Sumbermas, Babatan, Sukoanyar, dan Sukobiyung,” jelasnya.

    Menurut Sigit, infrastruktur saluran air yang rusak akibat bencana membuat warga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.

    Karena itu, distribusi bantuan pipa menjadi langkah strategis dalam proses pemulihan.

    Penyerahan bantuan dilakukan di lokasi Desa Pakisan, Kecamatan Tlogosari, dan dihadiri oleh perwakilan dari BPBD Kabupaten Bondowoso, Pemerintah Kecamatan Tlogosari, serta Pemerintah Desa Pakisan.

    BPBD Bondowoso juga mengerahkan kendaraan operasional R4 (Panther) untuk mendukung kegiatan tersebut.

    “Ini adalah bentuk komitmen kami dalam memastikan kebutuhan dasar warga segera terpenuhi pascabencana. Sinergi dengan pemerintah provinsi dan desa sangat penting dalam proses ini,” tambah Sigit. (awi/but)

  • Mahasiswa Bondowoso Tewas Tabrakan dengan Bus AKAP di Jalur Pantura Probolinggo

    Mahasiswa Bondowoso Tewas Tabrakan dengan Bus AKAP di Jalur Pantura Probolinggo

    Probolinggo (beritajatim.com) -Kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa kembali terjadi di jalur Pantura Kabupaten Probolinggo, Rabu (9/4/2025). Seorang mahasiswa asal Kabupaten Bondowoso meninggal dunia setelah sepeda motor yang dikendarainya bertabrakan dengan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Jalan Raya Bayeman, Kecamatan Tongas.

    Korban meninggal dunia dalam insiden ini adalah Aril Bahtiar (20), mahasiswa asal Desa Bendoarum, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso. Sementara itu, rekannya yang dibonceng, Rio Satriyarso (21), mahasiswa asal Desa Cindogo, Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso, mengalami luka berat dan harus mendapatkan perawatan intensif.

    Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 06:15 WIB di Jalan Raya Bayeman, Tongas, Probolinggo, yang merupakan jalur utama penghubung Surabaya-Jember/Banyuwangi. Lokasi kejadian dikenal sebagai salah satu titik rawan kecelakaan di jalur Pantura Probolinggo.

    Kecelakaan melibatkan sepeda motor Honda dengan nomor polisi P 4513 BV yang dikendarai Aril Bahtiar, dan Bus Jawa Indah bernomor polisi P 7051 UG. Bus AKAP tersebut diketahui dikemudikan oleh Bagus Aprilianto.

    Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Probolinggo, Ipda Faruk Rachmad Hidayat, menjelaskan kronologi kejadian bermula saat kedua mahasiswa berboncengan melaju dari arah timur ke barat (arah Probolinggo/Jember menuju Surabaya). “Motor Honda P-4513-BV berjalan dari timur ke barat,” ujarnya

    Sesampainya di lokasi kejadian (TKP), lanjut Faruk, dari arah berlawanan (barat ke timur) melaju Bus Jawa Indah. “Diduga pengendara motor, Aril Bahtiar, lelah atau mengantuk sehingga laju kendaraan motor tersebut oleng atau pindah jalur ke kanan (utara), masuk ke jalur bus,” paparnya.

    Karena jarak yang sudah sangat dekat antara kedua kendaraan setelah motor berpindah jalur, tabrakan hebat pun tak terhindarkan. Kerasnya benturan mengakibatkan kedua pengendara motor terpental dan mengalami luka parah.

    Kedua korban segera dilarikan ke RSUD Tongas, Kabupaten Probolinggo, untuk mendapatkan pertolongan medis. “Akibat kejadian tersebut, korban Aril Bahtiar dan Rio Satriyarso mengalami luka-luka dan dibawa ke RSUD Tongas. Namun akibat kecelakaan ini, satu orang (Aril Bahtiar) dinyatakan meninggal dunia, sementara satunya (Rio Satriyarso) mengalami luka berat,” tutupnya. [ada/beq]

  • Percikan Api dari Tiang Listrik Gegerkan Warga Sekitar SMK 2 Bondowoso

    Percikan Api dari Tiang Listrik Gegerkan Warga Sekitar SMK 2 Bondowoso

    Bondowoso (beritajatim.com) – Percikan api dari tiang listrik di Jalan A. Yani, tepatnya di depan SMK 2 Bondowoso, membuat warga sekitar panik. Kejadian ini berlangsung Selasa (8/4/2025) malam.

    Beruntung, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bondowoso sigap menangani kejadian tersebut sehingga tidak sampai menimbulkan kebakaran besar.

    Kepala Satpol PP dan Damkar Bondowoso, Slamet Yantoko, menjelaskan kejadian bermula sekitar pukul 18.30 WIB.

    Saat itu, kondisi hujan rintik-rintik dan salah satu warga, Imam Lawi (40), yang berjualan sate Blitar di sekitar lokasi, melihat percikan api dari salah satu tiang listrik dekat jembatan.

    “Percikan itu kemudian menjalar ke empat titik tiang listrik lain di sekitar lokasi. Mbak Prily, salah satu warga, segera datang ke Mako Damkar untuk melaporkan kejadian,” terang Slamet kepada beritaJatim.com, Rabu (9/4/2025).

    Menindaklanjuti laporan tersebut, Damkar langsung menuju lokasi Tempat Kejadian Kebakaran (TKK) dengan mengerahkan armada Carcentro.

    Petugas juga berkoordinasi dengan pihak PLN dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) setempat.

    “Setelah pengecekan, kami lakukan penyemprotan di salah satu titik yang dinilai paling berisiko. Alhamdulillah, tidak ada korban dalam kejadian ini,” tegasnya.

    Slamet mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika melihat gejala korsleting atau percikan api dari instalasi listrik, terutama saat cuaca hujan atau lembab.

    “Hal ini penting untuk mencegah potensi kebakaran yang lebih besar,” tutup Slamet. [awi/aje]