kab/kota: Bondowoso

  • Pohon Tumbang Diterjang Angin Kencang Tutup Akses Jalan Amir Kusman Bondowoso

    Pohon Tumbang Diterjang Angin Kencang Tutup Akses Jalan Amir Kusman Bondowoso

    Bondowoso (beritajatim.com) – Angin kencang disertai hujan ringan mengakibatkan pohon tumbang di Jalan Amir Kusman, Bondowoso, pada Sabtu (19/4/2025) pukul 12.29 WIB. Peristiwa ini sempat menutup sebagian akses jalan dan memutus kabel listrik milik warga.

    Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, mengungkapkan bahwa kejadian ini disebabkan oleh kondisi pohon yang sudah lapuk dan tidak mampu menahan terpaan angin. Warga yang melihat kejadian tersebut segera melaporkan ke BPBD melalui WhatsApp.

    “Begitu laporan masuk, Tim Reaksi Cepat (TRC) langsung kami turunkan ke lokasi. Pukul 12.35, penanganan pohon tumbang sudah selesai,” kata Sigit kepada beritajatim.com, Sabtu siang (19/4/2025).

    Dalam proses evakuasi dan pembersihan, BPBD bekerja sama dengan personel dari Kodim 0822 dan Polres Bondowoso. Penanganan berlangsung cepat dan lancar tanpa kendala yang berarti.

    “Tidak ada kendala dalam penanganan di lapangan. Alhamdulillah, situasi saat ini sudah aman dan lalu lintas kembali lancar,” tambah Sigit.

    Adapun tim yang terlibat dalam evakuasi ini terdiri dari personel TRC, Pusdalops, dan Danru. Mereka di antaranya Miftahul Ulum, Rudi Hartono, Gracia Sangra, Sofyan Febrianto, Dodik F.A, Bima B, dan M. Subhan Z.

    BPBD Bondowoso terus memantau perkembangan cuaca dan mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama di wilayah Kecamatan Ijen dan sekitarnya yang masih mengalami hujan ringan. [awi/beq]

  • Detik-detik Pria ODGJ Ngamuk Tombak Ayah Kandung di Bondowoso, Pelaku Depresi usai Jadi TKI – Halaman all

    Detik-detik Pria ODGJ Ngamuk Tombak Ayah Kandung di Bondowoso, Pelaku Depresi usai Jadi TKI – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Bondowoso – Seorang pria dengan gangguan jiwa berinisial AZ mengamuk dan menganiaya ayah kandungnya di Desa Gentong, Kecamatan Taman Krocok, Kabupaten Bondowoso, pada Jumat (18/4/2025) sekitar pukul 04.30 WIB.

    Peristiwa ini terjadi saat warga baru saja selesai melaksanakan shalat subuh di masjid setempat.

    Menurut keterangan warga, Masidah, AZ tiba-tiba menyerang ayahnya dengan cara mencekik leher dan menombak telinga menggunakan besi pagar sepanjang satu meter.

    “Warga yang melihat langsung berusaha membantu dan memegangi AZ,” ungkap Masidah.

    Akibat serangan tersebut, ayah AZ mengalami luka robek di telinga yang memerlukan delapan jahitan.

    Setelah kejadian, warga segera melaporkan insiden ini kepada pihak kepolisian dan TNI setempat.

    “Kami takut, ini sudah terjadi dua kali. Dulu, bapaknya juga terluka,” tambah Masidah.

    Bripka Feri Andri, Babhinkamtibmas Desa Gentong, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa korban berhasil diselamatkan dan segera dibawa ke Puskesmas Taman Krocok untuk mendapatkan perawatan.

    Latar Belakang Pelaku

    Mozayyana, Pendamping Sosial Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, menjelaskan bahwa AZ sebelumnya tidak pernah mendapatkan perawatan medis.

    “Informasi dari keluarga, AZ mulai menunjukkan gejala depresi setelah gagal berinvestasi pasca pulang sebagai TKI dari Malaysia,” tuturnya.

    Mozayyana menambahkan bahwa AZ memiliki sifat introvert dan tertutup.

    Setelah dievakuasi, AZ dirawat di RSUD dr Koesnadi dan akan menjalani pengobatan di Poli Jiwa Paviliun Seroja selama 15 hingga 20 hari.

    “Setelah dinyatakan membaik, AZ akan dipulangkan dengan konsumsi obat dan kontrol rutin,” jelas Mozayyana.

    Semua biaya perawatan akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

    (Surya.co.id/Sinca Ari Pangistu)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Mantan TKI Asal Bondowoso Terjerat Investasi Bodong: Depresi Berat, Aniaya Ayah Kandung

    Mantan TKI Asal Bondowoso Terjerat Investasi Bodong: Depresi Berat, Aniaya Ayah Kandung

    Bondowoso (beritajatim.com) – Seorang mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia berinisial AZ depresi berat pasca terjerat investasi bodong.

    Warga asal Desa Gentong, Kecamatan Taman Krocok, Kabupaten Bondowoso ini sampai depresi berat. Stres tinggi membuat perilakunya meresahkan warga sekitar.

    “Sampai-sampai AZ menganiaya ayah kandungnya sendiri,” kata Anisatul Hamidah, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Bondowoso, Jumat (18/4/2025).

    Selama bekerja di Malaysia, AZ disebut berinvestasi jor-joran. Puncaknya, AZ sampai menjual sapi orang tuanya.

    “Ternyata investasi yang digelutinya bodong. AZ akhirnya stres karena hartanya habis ketika pulang dari Malaysia,” tuturnya.

    Kemudian, Dinsos P3AKB Bondowoso mengevakuasi AZ di kediamannya pada Jumat (18/4/2025) sore sekira pukul 15.45 WIB pasca peristiwa penganiayaan itu.

    “Dalam proses evakuasi tidak ada perlawanan. Tapi proses pendekatan sebelum evakuasi cukup lama sampai akhirnya yang bersangkutan mau dievakuasi,” tuturnya.

    Kini AZ telah dievakuasi ke RSUD Dr. H. Koesnadi. Tepatnya di paviliun Seroja. Tempat khusus untuk penanganan pasien yang memiliki gangguan psikis. (awi/ted)

  • Bikin Melongo, Pengemis Lansia di Bondowoso Raup Rp600.000 per Hari dan Sudah Haji

    Bikin Melongo, Pengemis Lansia di Bondowoso Raup Rp600.000 per Hari dan Sudah Haji

    GELORA.CO –  Pendapatan seorang pengemis lanjut usia (lansia) di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur ini bikin melongo. Dalam sehari, pengemis lansia tersebut mampu meraup uang sebesar Rp600.000. Selain itu, pengemis tersebut juga sudah menunaikan ibadah haji dan umrah. 

    Aksi pengemis lansia itu terungkap setelah terjaring Razia petugas Satpol PP Bondowoso, Jumat (18/4/2025). Razia pengemis menyusul banyaknya aduan masyarakat yang mengeluhkan maraknya pengemis. 

    Dalam Razia tersebut, petugas Satpol PP mengamankan tiga pengemis di sejumlah tempat di antaranya lampu merah, sekolah Yima, dan perempatan SPBU Tamansari.

    Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Bondowoso, Nanang Dwi Haryanto mengatakan, satu dari tiga pengemis yang diamankan tersebut membuat petugas Satpol PP melongo setelah mendengar dalam sehari meraup uang Rp300.000-600.000.

    “Pengemis tersebut asal Desa Dawuhan, Kecamatan Tenggarang. Dia mengaku telah bergelar hajjah. Pengemis tersebut juga mengaku mengantongi uang Rp600.000 dari hasil mengemis,“ katanya.

    Dia menambahkan, razia pengemis dan gelandangan tersebut akan rutin dilakukan untuk menekan banyaknya pengemis berkeliaran.

  • Empat Wisata di Bondowoso Segera Terapkan E-Ticketing, Mulai dari Arak-Arak hingga Blawan

    Empat Wisata di Bondowoso Segera Terapkan E-Ticketing, Mulai dari Arak-Arak hingga Blawan

    Bondowoso (beritajatim.com) – Sebanyak empat objek wisata unggulan di Kabupaten Bondowoso akan mulai menerapkan sistem tiket elektronik (e-ticketing) sebagai upaya peningkatan layanan dan transparansi pengelolaan keuangan.

    Empat destinasi wisata tersebut adalah Pemandangan Arak-Arak di Kecamatan Wringin, Black Lava Plalangan, Kawah Wurung, dan Pemandian Air Panas Blawan yang berada di Kecamatan Sempol.

    Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Bondowoso, Mulyadi, mengatakan bahwa sistem e-ticketing akan memudahkan pengunjung dalam proses pembelian tiket sekaligus memudahkan pengelola dalam pencatatan pendapatan secara digital.

    “Kami tadi bersama Bank Jatim mengunjungi objek wisata Pemandangan Arak-Arak dalam rangka persiapan e-ticketing. Di lokasi ini, sinyal internet memadai, sehingga sangat mendukung penerapan sistem ini,” kata Mulyadi pada BeritaJatim.com, Rabu (16/4/2025).

    Mulyadi menyebut, faktor sinyal menjadi penentu utama dalam penerapan e-ticketing. Oleh karena itu, sebelum diterapkan, pihaknya memastikan kondisi jaringan di setiap lokasi wisata.

    Selain Arak-Arak, destinasi wisata Ijen juga masuk dalam rencana penerapan e-ticketing. Menurutnya, langkah ini akan memberi dampak positif pada pengelolaan pendapatan asli daerah (PAD) karena penghitungan hasil tiket masuk bisa dilakukan secara real time.

    “Besok, Bank Jatim akan datang ke kantor untuk sosialisasi penggunaan aplikasi e-ticketing kepada para pengelola wisata,” tuturnya.

    Transparansi pengelolaan pendapatan daerah dari sektor wisata juga akan lebih transparan dengan penerapan e-ticketing.

    “Intinya, kami ingin memberi kemudahan bagi wisatawan dan memastikan sistem keuangan destinasi lebih transparan,” tegasnya.

    Objek wisata pemandangan arak-arak yang terletak di Kecamatan Wringin, Bondowoso. Destinasi wisata ini bakal menerapkan e-ticketing bulan ini. (Deni Ahmad Wijaya/BeritaJatim.com)

    Setelah empat lokasi tersebut, destinasi wisata lain di Kabupaten Bondowoso akan menyusul penerapan sistem serupa.

    “Bulan ini kami targetkan wisata arak-arak dan kawah wurung rampung. Bulan depan Black Lava dan Pemandian Air Panas. Untuk wisata lainnya menyusul,” terang Mulyadi.

    Berdasarkan data terhimpun, tiket masuk di wisata pemandangan arak-arak sebesar Rp 10 ribu per orang untuk wisatawan domestik.

    “Sedangkan wisatawan mancanegara Rp 20 ribu. Target PAD untuk wisata arak-arak selalu terpenuhi 100 persen sebesar Rp 135 juta per tahun,” sebutnya. (awi/ted)

  • Bocah 4 Tahun Tenggelam di Kolam Penampungan Air Sawah di Bondowoso

    Bocah 4 Tahun Tenggelam di Kolam Penampungan Air Sawah di Bondowoso

    Bondowoso (beritajatim.com) – Seorang bocah laki-laki berinisial FMAF (4) ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di kolam penampungan air sawah di Dusun Krocok, Desa Taman, Kecamatan Taman Krocok, Kabupaten Bondowoso, Selasa (15/4/2025) sore.

    Kasi Humas Polres Bondowoso, Iptu Bobby Dwi Siswanto, membenarkan peristiwa tragis tersebut. Ia menyebutkan, korban ditemukan tak bernyawa sekitar pukul 15.00 WIB di kolam yang terletak di sawah milik Din alias P. Bahori dan disewa oleh seorang petani bernama P. Alim alias Gita.

    “Korban bermain bersama temannya, A, sejak pukul 11.00 WIB. Sekitar pukul 14.00 WIB, saksi P. Alim yang sedang menyiram lahan dipanggil oleh A yang melaporkan bahwa korban tenggelam di kolam,” terang Iptu Bobby kepada BeritaJatim.com, Rabu (16/4/2025).

    Kolam tempat korban tenggelam memiliki ukuran kedalaman sekitar 1,5 meter, lebar 1,5 meter, dan panjang 4,5 meter. Setelah menerima laporan dari A, saksi segera menuju lokasi dan berusaha menyelamatkan korban dengan mengangkat tubuhnya ke pematang sawah dan memberikan pertolongan pertama. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.

    “Korban sempat dibawa ke Puskesmas Kecamatan Taman Krocok oleh para saksi, namun dinyatakan telah meninggal dunia. Selanjutnya, jenazah korban dibawa pulang oleh pihak keluarga,” lanjut Iptu Bobby.

    Sebelum kejadian, pihak keluarga sempat mencari keberadaan FMAF sekitar pukul 12.00 WIB karena tak kunjung pulang. Sayangnya, korban baru ditemukan setelah dilaporkan tenggelam.

    Jenazah korban telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Krocok, Desa Taman, Kecamatan Taman Krocok. [awi/beq]

  • Mobil Sayur Menumpuk di Malam Hari, Pasar Induk Bondowoso Macet Parah

    Mobil Sayur Menumpuk di Malam Hari, Pasar Induk Bondowoso Macet Parah

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Kemacetan sempat terjadi di sekitar Pasar Induk Bondowoso pada malam hari akibat antrean kendaraan pengangkut sayur.

    Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP dan Damkar Bondowoso, Nanang Dwi Hariyanto, menyebut penyebab utama karena parkir kendaraan yang tidak sesuai kesepakatan.

    “Itu (kegiatan malam) kemarin cuma menata parkir. Karena parkir ada di dua sisi. Kesepakatan bulan-bulan lalu, harusnya di kanan semua, tapi ternyata ada yang di kiri. Akhirnya macet. Ada yang keluar dari pasar, membuat mobilitas ke jalur Situbondo akhirnya terhambat,” kata Nanang pada BeritaJatim.com, Rabu (16/4/2025).

    Menurut data Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso, setiap malam terdapat sekitar 50 hingga 70 mobil dari luar kota yang datang untuk berdagang sayur.

    Mereka berdagang khususnya antara pukul 19.00 hingga 00.00 WIB. Kemacetan paling parah terjadi antara pukul 19.00 hingga 20.00 WIB.

    Meski demikian, Nanang menyebut seluruh pedagang sayur sangat kooperatif dan bahkan mengusulkan pembentukan paguyuban. Struktur organisasi dengan ketua dan sekretaris pun tengah disiapkan.

    “Alhamdulillah, pedagang sayur semua kooperatif bahkan minta dibentuk paguyuban. Banyak yang mendukung. Mereka datang dari Lumajang, Jember, Banyuwangi, dan Ijen,” jelasnya.

    Untuk mencegah kemacetan terulang, Satpol PP bersama Diskoperindag dan Satuan Lalu Lintas Polres Bondowoso akan rutin melakukan patroli lintas instansi ke depannya. [awi/aje]

  • PT Medco Cahaya Geothermal Ikut Perbaiki Jalan Menuju Kawah Wurung Bondowoso

    PT Medco Cahaya Geothermal Ikut Perbaiki Jalan Menuju Kawah Wurung Bondowoso

    Bondowoso, (beritajatim.com) – PT Medco Cahaya Geothermal mulai menunjukkan kontribusinya terhadap pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bondowoso.

    Perusahaan energi panas bumi yang beroperasi di Kecamatan Ijen itu telah memperbaiki akses jalan menuju kawasan wisata Kawah Wurung.

    Plt Kepala Dinas Bina Sumber Daya dan Bina Konstruksi (BSBK) Bondowoso, Ansori, mengungkapkan bahwa perbaikan jalan Kabupaten tersebut dilakukan sepanjang lebih dari satu kilometer dengan lebar 4 meter.

    “Medco tahun ini ikut memperbaiki infrastruktur jalan di Kecamatan Ijen, Bondowoso. Salah satunya, jalan menuju kawasan wisata Kawah Wurung. Dengan Eksisting jalan beton kondisi rusak berat , kemudian diperbaiki dengan aspal hotmix,” jelas Ansori pada BeritaJatim.com, Rabu (16/4/2025).

    Menurutnya, perbaikan jalan tersebut telah rampung pada awal tahun 2025 dan dinilai sangat penting karena menjadi salah satu akses utama menuju destinasi wisata unggulan di kawasan pegunungan Ijen.

    Berdasarkan data terhimpun, PT Medco Cahaya Gheotermal tahun ini ikut memperbaiki jalan sepanjang 3 kilometer.

    Perbaikan itu dari persimpangan jalan hingga pos 1 menuju kawasan wisata Kawah Wurung. Rinciannya, 1 KM lebih merupakan ruas jalan kabupaten. Sedangkan sisanya bukan ruas jalan Kabupaten.

    Sebelumnya, Komisi III DPRD Bondowoso juga menyoroti pentingnya kontribusi nyata PT Medco terhadap pembangunan daerah, termasuk infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

    Ketua Komisi III, Sutriyono, menegaskan bahwa perusahaan seharusnya tidak hanya fokus pada eksploitasi sumber daya alam.

    “Harusnya bisa bantu pembangunan infrastruktur, akses jalan, hingga fasilitas umum untuk warga. Komitmen itu sudah disepakati sejak awal,” ujarnya.

    Ia menambahkan, kehadiran Medco di Bondowoso harus mampu memberikan manfaat yang lebih luas, terlebih anggaran infrastruktur daerah pada tahun 2025 mengalami pemangkasan drastis akibat Inpres Nomor 1 Tahun 2025. Dari sebelumnya Rp 102 miliar, anggaran tersebut kini hanya tersisa Rp 58 miliar.

    Dengan kondisi fiskal yang terbatas, kontribusi pihak swasta seperti Medco menjadi harapan besar bagi pemerintah daerah untuk tetap bisa mendorong pembangunan, terutama di wilayah-wilayah strategis seperti kawasan wisata. [awi/aje]

  • Bondowoso Darurat Jalan Rusak, Anggaran Infrastruktur 2025 Dipangkas

    Bondowoso Darurat Jalan Rusak, Anggaran Infrastruktur 2025 Dipangkas

    Bondowoso (beritajatim.com) – Komitmen Pemerintah Kabupaten Bondowoso untuk menuntaskan persoalan infrastruktur jalan kembali diuji.

    Ketua Komisi III DPRD Bondowoso, Sutriyono, menyatakan bahwa kondisi jalan rusak semakin mengkhawatirkan, sementara anggaran perbaikan justru mengalami pemangkasan signifikan pada 2025.

    Menurut Sutriyono, setelah tiga tahun fokus pada penanganan dampak pandemi Covid-19, tahun 2024 sebenarnya diharapkan menjadi titik awal pemulihan infrastruktur.

    Namun, realisasinya jauh dari harapan. Anggaran Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, dan Bina Konstruksi (BSBK) Bondowoso hanya sebesar Rp46,9 miliar dan hanya mampu memperbaiki 32,35 kilometer jalan.

    Itupun mencakup berbagai kegiatan seperti pemeliharaan, pelebaran, hingga pembangunan jembatan.

    “Tiap hari jalan rusak makin bertambah volumenya. Tiga tahun belakangan sudah sangat besar kerusakannya. Makanya kami menyatakan Bondowoso darurat jalan. Tapi 2024 belum bisa maksimal karena ruang fiskal masih sempit,” kata Sutriyono pada BeritaJatim.com, Selasa (15/4/2025).

    Harapan sempat tumbuh di awal tahun 2025, seiring dengan pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Bupati-Wakil Bupati KH Abdul Hamid Wahid – KH As’ad Yahya Syafi’i (RAHMAD).

    Terlebih, kedua pasangan pemimpin ini mengusung visi program RANTAS (Infrastruktur Tuntas).

    Namun, munculnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran dan KMK 29 Tahun 2025, membuat kondisi berubah drastis.

    Dana Alokasi Umum (DAU) earmark bidang PUPR yang sebelumnya mencapai Rp 61,4 miliar kini ditarik pusat.

    Bahkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk irigasi sebesar Rp4,2 miliar juga ikut hilang. Alhasil, kekuatan anggaran Dinas BSBK tahun 2025 yang semula dirancang Rp102 miliar, kini hanya tersisa Rp58 miliar.

    “Dari jumlah itu, hanya Rp27 miliar untuk penanganan jalan dan Rp4 miliar untuk irigasi. Itu semua untuk satu tahun. Dengan kondisi ini, perkiraan kita hanya akan mampu membangun sekitar 25 kilometer jalan,” jelas Sutriyono.

    Ia menambahkan, DPRD dan Pemkab Bondowoso tetap berkomitmen terhadap tema pembangunan nasional.

    Upaya untuk menambal kekurangan anggaran akan dilakukan dengan mengoptimalkan Silpa, sisa DAU, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

    “Sekarang tinggal bagaimana kita bisa memaksimalkan sumber dana yang ada. Karena kalau hanya mengandalkan transfer dari pusat, jelas tidak cukup untuk mengejar ketertinggalan infrastruktur jalan,” pungkasnya. [awi/beq]

  • Empat Orang Luka Ringan Akibat Pohon Tumbang di Jalan Mawar Bondowoso

    Empat Orang Luka Ringan Akibat Pohon Tumbang di Jalan Mawar Bondowoso

    Bondowoso (beritajatim.com) – Sebuah pohon tumbang menimpa pengguna jalan di Jalan Mawar, Kelurahan Badean, Kabupaten Bondowoso, pada Senin (14/4/2025) sore sekitar pukul 17.05 WIB. Peristiwa ini menyebabkan empat orang mengalami luka ringan.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Sigit Purnomo, menyampaikan bahwa tumbangnya pohon diduga akibat kondisi pohon yang sudah lapuk.

    “Begitu kami mendapatkan laporan dari warga melalui grup WhatsApp BPBD, Tim Reaksi Cepat langsung menuju lokasi untuk melakukan penanganan,” kata Sigit pada BeritaJatim.com.

    Saat tim BPBD tiba di lokasi, keempat korban sudah tidak berada di tempat kejadian. Meski demikian, tim tetap melakukan assessment dan pemotongan pohon menggunakan alat chainsaw agar akses jalan bisa segera dibuka kembali.

    “Pohon tumbang sempat menutup arus lalu lintas, namun kini jalan sudah kembali bisa dilewati. Kami pastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” tambahnya.

    Dalam penanganan tersebut, BPBD Bondowoso melibatkan sejumlah pihak antara lain Agen Informasi Bencana Jawa Timur, Satlantas Polres Bondowoso, Pemadam Kebakaran, pihak PLN, dan warga setempat.

    Menurut laporan Pusdalops BPBD, kondisi cuaca saat ini di wilayah Bondowoso terpantau cerah dan situasi telah dinyatakan aman dan terkendali.

    “Seluruh proses evakuasi telah selesai, dan kami akan terus memantau situasi untuk mengantisipasi potensi bencana serupa,” pungkas Sigit. (awi/ian)