kab/kota: Bondowoso

  • Pemkab Bondowoso Resmi Buka Seleksi 11 Kepala OPD, Sekda Jamin Transparansi dan Bebas Calo Jabatan

    Pemkab Bondowoso Resmi Buka Seleksi 11 Kepala OPD, Sekda Jamin Transparansi dan Bebas Calo Jabatan

    Bondowoso (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso resmi mengumumkan pelaksanaan seleksi terbuka atau open bidding untuk 11 posisi Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Eselon II pada Desember 2025. Seleksi ini bertujuan menjaring kandidat yang profesional dan kompeten, serta menjamin proses yang transparan bebas dari praktik kecurangan jabatan.

    Pendaftaran hingga masa pengumuman hasil seleksi telah disusun dengan jadwal yang ketat. Masa pendaftaran dibuka mulai 1 hingga 15 Desember, diikuti dengan pemberkasan hingga 16 Desember. Sementara itu, pengumuman hasil seleksi administrasi dijadwalkan pada 17 Desember.

    Seluruh tahapan seleksi teknis, mulai dari pembuatan makalah hingga tes wawancara, dijadwalkan tuntas paling lambat 28 Desember.

    “Sementara pengumuman hasil akhir pada 9 Januari 2026,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Fathur Rozi pada Beritajatim.com, Selasa, 2 Desember 2025.

    Menurut Fathur Rozi, penetapan jadwal ini memastikan semua tahapan seleksi tuntas pada Desember. Tujuannya agar penggunaan anggaran untuk proses seleksi melalui P-APBD 2025 dapat terserap secara sah.

    “Januari kan tinggal pengumumannya saja,” tuturnya.

    Sekda Bondowoso berharap seleksi terbuka eselon II ini akan menghasilkan para pemimpin OPD yang profesional dan kompeten di bidangnya. Penempatan SDM berkualitas dianggap krusial untuk akselerasi pembangunan daerah.

    “Kita ingin menempatkan orang tepat di tempat yang tepat,” tegasnya.

    Sebanyak 11 posisi Kepala OPD yang saat ini dilelang terbuka merupakan jabatan strategis yang mencakup berbagai sektor layanan publik. Posisi tersebut antara lain:

    Dinas Binamarga, Sumberdaya Air dan Bina Konstruksi (BSBK)
    Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora)
    Dinas Kesehatan (Dinkes)
    Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo)
    Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag)
    Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
    Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Sekwan)
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
    Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)
    Badan Kepegawaian dan Sumber daya Manusia (BKPSDM)
    Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber daya Manusia

    Fathur Rozi memastikan bahwa proses open bidding ini akan digelar se-transparan dan seadil mungkin. Pihaknya dengan tegas menyatakan tidak akan ada praktik jual beli jabatan di lingkungan Pemkab Bondowoso.

    “Jika ada yang menawarkan dan meminta uang untuk jabatan tertentu, laporkan saja. Kita akan tindak tegas,” pesannya.

    Mengenai peserta, aturan seleksi terbuka memperbolehkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari luar daerah untuk ikut berkompetisi. Ini membuka peluang bagi Bondowoso untuk mendapatkan talenta terbaik, meski tidak berasal dari SDM “lokal”.

    “Aturannya memperbolehkan. Tapi saya yakin kok dengan kualitas dan kompetensi ASN kita (PNS Bondowoso),” kata Fathur Rozi.

    Kontestasi jabatan eselon II ini biasanya akan diramaikan oleh para ASN yang saat ini berada di Eselon III, meliputi jabatan camat, sekretaris dinas, kepala bagian, hingga kepala bidang. [awi/beq]

  • Sekda Bondowoso Tegaskan 3 Kriteria Kacong Jebbing: Brain, Beauty, dan Behavior

    Sekda Bondowoso Tegaskan 3 Kriteria Kacong Jebbing: Brain, Beauty, dan Behavior

    Bondowoso (beritajatim.com) – Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Fathur Rozi, menegaskan bahwa ajang Kacong Jebbing 2025 bukan sekadar kontes kecantikan, tetapi ruang pencarian duta daerah yang memiliki kapasitas lengkap.

    Hal itu ia sampaikan saat diwawancarai usai grand final Kacong Jebbing yang digelar di GOR Pelita Bondowoso, Minggu (30/11/2025) malam.

    Menurutnya, penilaian dalam ajang ini tidak berhenti pada fisik semata. “Ini bukan hanya persoalan kontestasi bagaimana menemukan secara fisik yang bagus, indah, tinggi, cantik. Ada tiga penilaian, yang pertama brain,” ujar Fathur Rozi.

    Ia menjelaskan, unsur brain mencakup wawasan luas, terutama tentang Bondowoso, serta pengetahuan umum yang menjadi bekal penting bagi duta wisata. “Yang kedua beauty, kecantikan ini bukan hanya fisik atau wajah, tetapi personality. Inner beauty itu yang kita tekankan,” lanjutnya.

    Adapun unsur ketiga adalah behavior. “Perilakunya juga harus bagus. Harapannya, mereka mampu mendongkrak nilai-nilai yang ada di Bondowoso, misalnya di bidang pariwisata, lingkungan, pendidikan, ekonomi, hingga kesehatan,” ujarnya.

    Sekda menegaskan bahwa keberadaan Kacong Jebbing diharapkan dapat memperkuat promosi destinasi wisata Bondowoso agar semakin dikenal luas. Ia menyebutkan bahwa para finalis dan para juara nantinya akan dilibatkan dalam berbagai kegiatan pembangunan daerah.

    “Semangatnya bagaimana memunculkan destinasi-destinasi wisata Bondowoso lebih masif lagi, lebih dikenal oleh masyarakat luas melalui adik-adik duta wisata ini,” katanya.

    Setelah penetapan lima besar dan pemilihan juara 1, 2, dan 3, para pemenang akan mengikuti pembekalan intensif. Juara pertama akan dikirim mewakili Bondowoso dalam ajang Raka-Raki Jawa Timur. Namun, Fathur menekankan bahwa aspek seremonial bukanlah tujuan utama.

    “Substansinya bukan itu. Yang penting adalah bersama-sama membangun Bondowoso melalui smart branding city,” tuturnya. Branding tersebut, lanjutnya, meliputi sektor wisata, pendidikan, dan lingkungan.

    Fathur Rozi berharap para duta terpilih benar-benar menjadi bagian dari proses pembangunan Bondowoso, bukan sekadar ikon. “Kita berharap mereka betul-betul terlibat, sehingga ada karya nyata dari adik-adik ini untuk bersama-sama membangun Bondowoso,” pungkasnya.

    Ajang Kacong Jebbing sendiri merupakan kontes pemilihan duta wisata tingkat kabupaten, serupa dengan Abang None di Jakarta, yang setiap tahun digelar untuk memperkuat promosi daerah dan mengembangkan kapasitas generasi muda Bondowoso. (awited)

  • Daftar UMK Jatim 2026 Jika Cuma Naik 6,5% di 38 Kabupaten & Kota

    Daftar UMK Jatim 2026 Jika Cuma Naik 6,5% di 38 Kabupaten & Kota

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah disebut tengah merumuskan formula kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang bakal diikuti oleh kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2026. Saat ini kalangan buruh juga masih menantikan pengumuman UMK Jawa Timur 2026.

    Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli menyampaikan bahwa pemerintah masih memfinalisasi peraturan pemerintah (PP) bari tentang pengupahan, yang memuat formula hingga rentang kenaikan upah minimum tahun depan.

    “Kita berharap sebenarnya dari patokan jadwal tentu sebelum 31 Desember 2025, jadi untuk diterapkan bulan Januari. Sekali lagi karena kita sedang menyiapkan PP yang baru, tidak ada kemudian kita harus sesuai dengan PP yang lama,” kata Yassierli dalam konferensi pers di Kantor Kemnaker, Jakarta Selatan, Rabu (26/11/2025).

    Ketika ditanya perihal ketentuan indeks tertentu atau alfa dalam formula UMP 2026, Yassierli enggan memberikan bocoran. Dia hanya berujar bahwa kenaikan UMP tahun depan tidak ditetapkan satu angka sebagaimana UMP 2025 yang naik 6,5%.

    Sementara pada kesempatan sebelumnya, para pekerja melalui Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengusulkan persentase kenaikan upah minimum sebesar 8,5% hingga 10,5%.

    Adapun, besaran UMK Provinsi Jawa Timur tahun ini diatur dalam Keputusan Gubernur Jawa Timur No: 100.3.3.1/775/KPTS/013/2024 Tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Timur 2025.

    Pada daftar UMK Jawa Timur 2025, Kota Surabaya masih menempati posisi tertinggi dengan Rp4.961.753,00. Sementara daerah terendah adalah Kabupaten Situbondo dengan Rp2.335.209,00.

    Berikut asumsi UMK Jawa Timur apabila posisinya dinaikkan minimal 6,5%.

    Kota Surabaya Rp5.284.267,00
    Kabupaten Gresik Rp5.190.951,65
    Kabupaten Sidoarjo Rp5.187.094,22
    Kabupaten Pasuruan Rp5.183.237,85
    Kabupaten Mojokerto Rp5.171.667,696
    Kabupaten Malang Rp3.784.510,457
    Kota Malang Rp3.735.692,05
    Kota Batu Rp3.578.896,29
    Kota Pasuruan Rp3.576.864,21
    Kabupaten Jombang Rp3.340.909,26
    Kabupaten Tuban Rp3.248.676,00
    Kota MojokertoRp3.227.983,00
    Kabupaten Lamongan Rp3.207.929,66
    Kabupaten Probolinggo Rp3.183.608,46
    Kota Probolinggo Rp3.063.639,71
    Kabupaten Jember Rp3.023.153,73
    Kabupaten Banyuwangi Rp2.992.798,04
    Kota Kediri Rp2.739.564,46
    Kabupaten Bojonegoro Rp2.689.265,58
    Kabupaten Kediri Rp2.654.843,72
    Kota Blitar Rp2.642.744,25
    Kabupaten Tulungagung Rp2.631.402,00
    Kabupaten Lumajang Rp2.587.698,66
    Kota Madiun Rp2.579.551,82
    Kabupaten Blitar Rp2.570.902,31
    Kabupaten Magetan Rp2.563.175,74
    Kabupaten Sumenep Rp2.562.996,82
    Kabupaten Nganjuk Rp2.561.617,08
    Kabupaten Ponorogo Rp2.559.172,34
    Kabupaten Madiun Rp2.556.361,87
    Kabupaten Ngawi Rp2.553.813,32
    Kabupaten Bangkalan Rp2.553.410,75
    Kabupaten Trenggalek Rp2.533.415,96
    Kabupaten Pamekasan Rp2.531.105,91
    Kabupaten Pacitan Rp2.517.985,66
    Kabupaten Bondowoso Rp2.499.957,34
    Kabupaten Sampang Rp2.487.507,96
    Kabupaten Situbondo Rp2.487.026,59

  • Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Bondowoso, 2 Mobil Warga Tertimpa

    Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Bondowoso, 2 Mobil Warga Tertimpa

    Bondowoso (beritajatim.com) — Angin kencang yang melanda wilayah Kelurahan Kademangan, Kabupaten Bondowoso, Jumat (28/11/2025) siang, menyebabkan satu pohon kersen tumbang dan menimpa kabel PLN, kabel Telkom, serta dua mobil warga.

    Peristiwa terjadi sekitar pukul 14.51 WIB dan tidak menimbulkan korban jiwa.

    Plt Kalaksa BPBD Bondowoso, Kristianto, menjelaskan bahwa laporan pertama diterima melalui pesan berantai WhatsApp. Tim Pusdalops dan TRC langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan asesmen dan penanganan cepat.

    “Kami langsung menurunkan personel untuk memastikan tidak ada bahaya lanjutan. Evakuasi pohon tumbang dilakukan menggunakan chainsaw dan seluruh tahapan berjalan lancar,” kata Kristianto.

    Menurutnya, lokasi kejadian berada di RT 25 RW 01, Kelurahan Kademangan. Selain menimpa jaringan PLN dan Telkom, batang pohon juga mengenai dua kendaraan yang sedang terparkir. BPBD berkoordinasi dengan warga untuk memastikan area aman sebelum proses pemotongan batang dilakukan.

    “Syukurlah tidak ada korban luka. Situasi di lapangan cepat terkendali karena warga juga sigap membantu proses evakuasi,” ujarnya.

    Personel yang diterjunkan antara lain Ulum (Danru), Zhikr (Agen Bencana Jatim), Gracia Sangra (TRC), Subhan dan Dodik (Pusdalops), serta Sofyan dan Bima dari TRC. Seluruh proses evakuasi dinyatakan selesai pada sore hari.

    Hingga laporan disusun, kondisi cuaca di Kademangan terpantau cerah. Aktivitas masyarakat kembali normal, sementara BPBD telah melaporkan penanganan kejadian ini kepada pimpinan untuk tindak lanjut yang diperlukan.

    Kristianto mengimbau masyarakat tetap waspada mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Bondowoso.

    “Pantau informasi resmi dan segera laporkan jika ada situasi berbahaya. Respons cepat itu penting untuk mencegah risiko lebih besar,” tutupnya. (awi/ted)

  • Polres Bondowoso Amankan Seorang Kakek Diduga Pelaku Pencabulan Anak di Bawah Umur

    Polres Bondowoso Amankan Seorang Kakek Diduga Pelaku Pencabulan Anak di Bawah Umur

    Bondowoso (beritajatim.com) – Polres Bondowoso berhasil menangkap seorang kakek yang diduga melakukan tindakan pencabulan terhadap anak di bawah umur. Pelaku, Ibrahim (60), warga Desa Pecalongan, Sukosari, ditetapkan sebagai tersangka setelah melakukan kekerasan seksual sebanyak tiga kali.

    Menurut keterangan resmi dari Kasat Reskrim Polres Bondowoso, Iptu Wawan Triono, pelaku mengakui telah melakukan aksinya di tiga tempat berbeda, yaitu di kamar mandi sebuah sekolah, di dalam kelas, dan di areal persawahan.

    Untuk membujuk korban agar tidak menceritakan perbuatannya, tersangka memberikan uang sebesar Rp 5 ribu setiap kali melakukan tindakan tersebut. “Pelaku sudah kami tahan untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Wawan Triono saat dikonfirmasi di Mapolres Bondowoso, Kamis (27/11/2025).

    Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti dan memintai keterangan dari beberapa saksi terkait kejadian tersebut.

    Berdasarkan hasil penyelidikan, tersangka akan dikenai pasal berlapis, yaitu Pasal 81 ayat 2, jo Pasal 76D subs Pasal 82 ayat 1, jo Pasal 76E UU No 35 Tahun 2014 dan/atau Pasal 6 huruf a, b, dan c UU No 12 Tahun 2022. Ancaman hukuman bagi pelaku maksimal mencapai 15 tahun penjara.

    Kasat Reskrim menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pendalaman kasus ini demi memastikan keadilan dan perlindungan terhadap korban. Hingga berita ini diturunkan, proses hukum terhadap Ibrahim masih berlangsung dan pelaku masih dalam tahanan polisi. (awi/kun)

  • Bus Terjun ke Jurang di Perbatasan Situbondo-Bondowoso, 7 Orang Termasuk Sopir Luka-luka

    Bus Terjun ke Jurang di Perbatasan Situbondo-Bondowoso, 7 Orang Termasuk Sopir Luka-luka

    Liputan6.com, Jakarta – Kecelakaan tunggal yang melibatkan sebuah bus penumpang terjadi di perbatasan Situbondo pada Minggu (23/11/2025). Bus tersebut terjun ke jurang, menyebabkan tujuh penumpang mengalami luka-luka.

    Kasat Lantas Polres Situbondo, AKP Nanang Hendra Irawan, menjelaskan bahwa insiden ini terjadi di jalur arak-arak perbatasan Bondowoso-Situbondo.

    “Total korban luka-luka akibat kecelakaan tunggal ini ada tujuh orang termasuk sopir bus dan kenek bus,” ujar AKP Nanang saat dihubungi di Situbondo, Jawa Timur, Minggu, dikutip dari Antara, Minggu (23/11/2025).

    Menurut dia, Satlantas Polres Situbondo dan Satlantas Polres Bondowoso telah berkoordinasi terkait dengan evakuasi korban kecelakaan dan dibawa ke layanan kesehatan terdekat yakni Puskesmas Wringin (Bondowoso).

    Informasi sementara, lanjut AKP Nanang, tujuh orang korban dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan medis, sedangkan anggota Satlantas Polres Situbondo dan Bondowoso di lokasi kejadian melakukan olah tempat kejadian perkara guna mengetahui pasti penyebab terjunnya bus penumpang tersebut ke jurang.

     

  • Kecelakaan Bus Bondowoso–Surabaya, Tujuh Korban Luka, Termasuk Sopir dan Kenek

    Kecelakaan Bus Bondowoso–Surabaya, Tujuh Korban Luka, Termasuk Sopir dan Kenek

    Situbondo (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan bus yang melibatkan jurusan Bondowoso–Surabaya terjadi di jalur Arak-arak, menyebabkan tujuh orang mengalami luka-luka, termasuk sopir dan kenek bus, Minggu, 23 November 2025. Kejadian ini menarik perhatian publik setelah laporan dari masyarakat diterima oleh pihak kepolisian.

    Menurut Kasatlantas Polres Bondowoso, AKP Achmat Rochan, insiden tersebut terjadi di perbatasan antara Kabupaten Bondowoso dan Situbondo. “Kami menerima laporan tentang kecelakaan yang terjadi di wilayah perbatasan Bondowoso–Situbondo. Meski kecelakaan terjadi di wilayah Situbondo, kami tetap melakukan pertolongan dan koordinasi dengan Satlantas Polres Situbondo,” ujar AKP Achmat Rochan dalam keterangannya.

    Pihak kepolisian langsung menindaklanjuti laporan tersebut dengan mengerahkan Unit Gakkum dan Unit Turjagwali Satlantas Polres Bondowoso menuju lokasi. Setelah dilakukan pengecekan di lapangan, ternyata kecelakaan terjadi di wilayah Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo, yang berbatasan dengan Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso.

    “Data awal menunjukkan bahwa tujuh orang mengalami luka, terdiri dari satu sopir, satu kenek, dan lima penumpang. Semua korban langsung dievakuasi ke Puskesmas Wringin untuk mendapatkan perawatan medis,” jelas AKP Achmat Rochan lebih lanjut.

    Dari informasi yang diperoleh, sopir bus mengalami patah tulang dan harus dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Sementara itu, penumpang lainnya dilaporkan hanya mengalami luka ringan.

    Kapolres Situbondo, AKBP Rezi Darmawan, juga membenarkan bahwa kecelakaan tersebut terjadi di wilayah hukumnya. Namun, ia mengarahkan media untuk mengonfirmasi lebih lanjut ke Satlantas Polres Situbondo. Saat dikonfirmasi, Kapolres menginformasikan bahwa ia sedang berada di luar kota, yaitu di Banyuwangi, untuk persiapan menuju Jakarta.

    Hingga berita ini diturunkan, upaya konfirmasi lebih lanjut ke Kasatlantas Polres Situbondo, AKP Nanang Hendra Irawan, belum mendapatkan respons. Pihak kepolisian masih belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab kecelakaan. [awi/suf]

  • Bupati Bondowoso Tinjau Perbaikan Jalan Rawan Jatuh Menuju Wisata Batu So’on Solor

    Bupati Bondowoso Tinjau Perbaikan Jalan Rawan Jatuh Menuju Wisata Batu So’on Solor

    Bondowoso (beritajatim.com) – Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid meninjau langsung proyek perbaikan jalan rawan jatuh di Desa Solor, Kecamatan Cermee, Sabtu (22/11/2025), sebagai langkah percepatan peningkatan akses menuju objek wisata Batu So’on Solor. Ruas tersebut selama bertahun-tahun menjadi titik yang sering memicu kecelakaan, terutama saat musim hujan karena kondisi jalan licin dan menanjak.

    Jalur ini merupakan akses utama menuju Batu So’on Solor, formasi batu megalitik yang kerap disebut “Stonehenge”-nya Bondowoso. Perbaikan infrastruktur di titik ini menjadi krusial lantaran lokasinya berada tepat di atas jalur masuk kawasan wisata.

    Plt Kepala Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, dan Bina Konstruksi (BSBK) Bondowoso, Ansori, menjelaskan bahwa pekerjaan bersumber dari APBD awal 2025 dengan fokus pada ruas Solor–Pancur sepanjang 360 meter, lebar 3 meter, dan nilai anggaran sekitar Rp400 juta.

    “Kegiatan ini berasal dari usulan masyarakat. Pada titik yang dikunjungi Bapak Bupati itu, warga sering jatuh. Karena elevasi jalannya menanjak, dan kami menggunakan konstruksi beton untuk perbaikannya,” kata Ansori di lokasi.

    Struktur badan jalan dibangun menggunakan kombinasi lapen (lapis penetrasi) dan akan dilanjutkan overlay memakai aspal ACWC. Ansori menyebut SPMK dikeluarkan pada Oktober 2025 dengan target penyelesaian 7 Desember 2025. Hingga saat ini progres telah mencapai 50 persen.

    “Dipastikan pengerjaannya akan sesuai jadwal yang telah ditetapkan,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa warga sebelumnya mengusulkan agar seluruh ruas hingga ke aspal lama di bagian atas dikerjakan sekaligus, namun perbaikan dilakukan bertahap menyesuaikan alokasi anggaran tahun berjalan.

    Peninjauan bupati menjadi penanda bahwa akses menuju Batu So’on terus dibenahi demi menjawab keluhan masyarakat terkait jalan rusak serta meningkatkan keamanan pengendara.

    “Peningkatan kualitas infrastruktur diharapkan mendorong kenyamanan kunjungan ke Batu So’On dan memperkuat ekonomi lokal,” pungkas Ansori. [awi/beq]

  • Air Hujan Bondowoso Tercemar Mikroplastik, Santriwati PP Nurussalam Temukan Lima Sumber Pencemar

    Air Hujan Bondowoso Tercemar Mikroplastik, Santriwati PP Nurussalam Temukan Lima Sumber Pencemar

    Bondowoso (beritajatim.com) – Air hujan di sejumlah lokasi di Bondowoso terdeteksi mengandung mikroplastik. Temuan ini berasal dari kegiatan riset citizen science yang dilakukan 15 santriwati Pondok Pesantren (PP) Nurussalam, Sumber Kemuning, Kecamatan Tamanan, dalam rangka Program Jawa Timur Young Changemaker Academy (JAYCA) 2025.

    “Kami awalnya kaget mengetahui air hujan di Bondowoso tercemar mikroplastik. Setelah itu kami mengamati kondisi lingkungan sekitar pondok dan menemukan sampah plastik dibakar, dibuang sembarangan, dan menumpuk di tepi jalan. Perilaku masyarakat inilah yang menjadi sumber mikroplastik,” ujar Siti Fatimah, pengurus santriwati PP Nurussalam, Selasa (19/11/2025).

    Program JAYCA berlangsung dua hari. Pada hari pertama peserta menerima pelatihan pemantauan kualitas air, uji mikroplastik pada air hujan, dan inventarisasi persoalan lingkungan.

    Hari kedua mereka merumuskan solusi dan membuat media kampanye publik. Mentor JAYCA 2025, Prigi Arisandi, menyatakan kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran Gen Z Jawa Timur mengenai krisis iklim dan mendorong mereka merancang solusi aplikatif di lingkungannya.

    Uji laboratorium sederhana dilakukan pada air hujan dari tiga titik: Badean, Koncer, dan Sumber Kemuning. Hasilnya menunjukkan air hujan di Bondowoso telah mengandung serat mikroplastik (fiber) dalam jumlah signifikan.

    Tabel hasil uji menunjukkan, per liter air hujan:
    – Badean: 52 partikel
    – Koncer: 34 partikel
    – Sumber Kemuning: 36 partikel
    – Air galon isi ulang: 9 partikel

    “Di pondok kami menemukan 36 partikel mikroplastik dalam satu liter air hujan. Jenis yang teridentifikasi berupa fiber dengan ukuran di bawah 5 milimeter. Identifikasi dilakukan memakai mikroskop dengan pembesaran 40 hingga 100 kali,” ujar Cindi Yuniantika, anggota tim JAYCA PP Nurussalam.

    Tim juga menguji air sungai dan bendungan Kemuning. Hasilnya, air sungai mengandung lebih dari 41 partikel mikroplastik per liter, sementara air sumber memiliki 26 partikel.

    Prigi Arisandi menyebut pencemaran seperti ini terjadi secara nasional. “Indonesia menjadi penyumbang sampah plastik terbesar ketiga ke laut, lebih dari 3 juta ton per tahun. Sekitar 56 persen sampah dibakar dan 10 persen dibuang ke sungai. Pada akhirnya sampah ini pecah menjadi mikroplastik dan mencemari udara hingga jatuh kembali melalui air hujan,” katanya.

    Sebagai bagian investigasi, santriwati menelusuri sepanjang satu kilometer area sekitar pondok. Mereka menemukan lima sumber utama penyebaran mikroplastik:

    1. Pembakaran sampah plastik secara terbuka di hampir setiap rumah.
    2. Sampah plastik tercecer di jalan; ditemukan 925 potong sampah plastik di sepanjang 1 km.
    3. Sampah plastik yang mengendap dan menyumbat saluran air.
    4. Pembuangan sampah liar di lahan kosong.
    5. Sampah plastik terapung di Sungai Sumber Kemuning, mulai popok hingga styrofoam.

    “Banyak serpihan plastik yang sudah hancur dan terbawa angin maupun air. Ini yang kemudian menjadi mikroplastik,” kata Bidahyatul Fitriani, peserta JAYCA dari SMK Nurussalam.

    Temuan tersebut membuat para peserta sepakat untuk memulai perubahan dari diri sendiri. Laila Mufida, siswi SMK Pertanian Nurussalam, menyampaikan enam komitmen aksi:
    – Mengurangi dan menolak penggunaan plastik sekali pakai.
    – Menggerakkan budaya guna ulang dengan tumbler, rantang, dan tas kain.
    – Membuat poster imbauan agar masyarakat tidak membuang sampah ke sungai.
    – Mendorong penyediaan tempat sampah yang memadai.
    – Mengkampanyekan larangan pembakaran sampah plastik.
    – Menggunakan media sosial untuk mengajak masyarakat berperilaku ramah lingkungan.

    Para santriwati berharap hasil temuan ini menjadi peringatan dini bagi masyarakat Sumber Kemuning dan Bondowoso secara luas agar menghentikan kebiasaan membakar sampah plastik dan mulai mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

    Krisis iklim, bagi mereka, bukan lagi isu global yang jauh, tetapi persoalan nyata yang jatuh bersama setiap tetes hujan di halaman pondok. (awi/ian)

  • Dibalik Kisruh Penanaman Alpukat di Kawah Wurung Bondowoso

    Dibalik Kisruh Penanaman Alpukat di Kawah Wurung Bondowoso

    Bondowoso, (beritajatim.com) — Rencana penanaman ribuan pohon alpukat di kawasan padang savana Kawah Wurung Bondowoso berujung polemik setelah viral di media sosial. Perhutani, DPRD, dan Disparbudpora menyatakan bahwa kekisruhan ini berawal dari kesalahan teknis dalam penentuan lokasi dan miskomunikasi terkait tumpang tindih kerja sama di area tersebut.

    Administratur Perhutani KPH Bondowoso, Misbakhul Munir, menegaskan bahwa polemik memang berawal dari kekeliruan lokasi. Dalam peta kerja Perhutani, satu petak lahan di Kawah Wurung ternyata memiliki dua kerja sama aktif: satu untuk usaha budidaya alpukat, satu lagi untuk pengembangan wisata.

    “Yang beririsan dengan kawasan wisata Kawah Wurung itu petak 92c. Saat ini sudah kami alihkan ke petak yang memang tempatnya alpukat,” jelas Misbakhul Munir, Rabu, 19 November 2025.

    Ia menekankan bahwa Perhutani belum melakukan penanaman pohon alpukat, melainkan baru menggali lubang sebagai persiapan. Rencana awal menargetkan 3.000 pohon alpukat yang membutuhkan area 30–40 hektare.

    Sebagian besar penolakan muncul karena area savana merupakan ikon pariwisata Bondowoso dan tidak boleh disentuh pembangunan jenis apa pun.

    Munir mengaku Perhutani berada dalam posisi dilematis. Tahun sebelumnya, pegiat lingkungan meminta kawasan tersebut dihijaukan. Namun di sisi lain, wisatawan dan pengelola menuntut savana dipertahankan apa adanya sebagai nilai jual pariwisata. “Jadi kami dilema. Satu sisi disuruh menghijaukan, satu sisi mempertahankan keasrian wisata,” ujarnya.

    Rencana lokasi kini dialihkan ke kawasan agroforestry sayur, namun Perhutani masih melakukan pengukuran dan rembuk dengan masyarakat penggarap.

    Ia menyebut perpindahan ini harus dilakukan hati-hati karena berpotensi menimbulkan gesekan. “Silakan tanami yang masih kosong, tetapi tanaman sayurnya jangan dihilangkan dan hutannya jangan ditebang,” katanya.

    Wakil Ketua DPRD Bondowoso, Sinung Sudrajad, menilai keputusan pembatalan penanaman di Kawah Wurung adalah langkah tepat. Ia menegaskan kawasan tersebut merupakan salah satu kawasan strategis pariwisata Bondowoso, sehingga perencanaan apa pun harus melewati kajian matang dan sesuai dengan regulasi tata ruang.

    “Kami harap ke depan, rencana membuat wilayah penghijauan atau lainnya harus betul-betul dikaji. Ada payung hukum, ada RT/RW dan AD/TR, serta klausul kerja sama antara pemkab, Perhutani, dan BUMN lain,” jelasnya dikonfirmasi terpisah.

    Sinung mengakui bahwa ada sebagian pihak yang mendukung penanaman alpukat dengan alasan untuk menghambat mobil jeep yang kerap keluar-masuk savana secara liar, sehingga merusak keasrian. Namun ia menilai langkah tersebut bukan solusi.

    “Seharusnya bisa ada larangan kendaraan roda empat masuk area savana, atau dibuatkan jalur khusus agar tidak liar,” ujar legislator PDIP tersebut.

    Sinung mengapresiasi Perhutani karena membatalkan rencana itu dan meyakini masih banyak lahan lain yang membutuhkan penghijauan. Ia juga menilai alpukat sulit berbuah jika ditanam di lingkungan savana Kawah Wurung.

    Plt Kepala Disparbudpora Bondowoso, Andrie Antio Zola, menyampaikan terima kasih kepada masyarakat dan pegiat wisata yang turut mengawal kelestarian kawasan tersebut.

    Menurut Zola, dukungan publik di media sosial menunjukkan bahwa warga Bondowoso sangat peduli terhadap keberlanjutan wisata daerah. “Komunikasi terakhir dengan Perhutani menyebut rencana reboisasi akan dilakukan di titik lain. Untuk lokasinya kami masih menunggu update,” katanya.

    Ia menegaskan bahwa padang savana Kawah Wurung tidak akan disentuh reboisasi, karena merupakan ikon wisata Bondowoso dan menjadi objek favorit para kreator konten, mulai dari YouTuber, influencer, hingga artis.

    Andrie juga mengakui bahwa polemik ini muncul karena adanya miskomunikasi antara lembaga terkait. Pihaknya berkomitmen untuk lebih berhati-hati dan melakukan kajian mendalam dalam setiap rencana pengembangan di kawasan wisata. (awi/kun)