kab/kota: Bondowoso

  • Seleksi Calon Sekda Bondowoso Masuk Tahap Asesmen, 8 Kandidat Ikuti Tes

    Seleksi Calon Sekda Bondowoso Masuk Tahap Asesmen, 8 Kandidat Ikuti Tes

    Bondowoso (beritajatim.com) – Seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso tahun 2025 memasuki tahapan asesmen, Selasa (20/5/2025).

    Delapan kandidat yang lolos seleksi administrasi secara resmi mengikuti rangkaian tes yang digelar di Aula lantai dua Badan Kepegawaian Provinsi Jawa Timur.

    Mereka adalah Fathur Rozi, Kepala DPMD Kabupaten Probolinggo; Hendri Widotono, Kepala DPKP Bondowoso; Sigit Purnomo, Kalaksa BPBD Bondowoso dan Mohammad Imron, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setda Bondowoso.

    Kemudian Agung Trihandono, Kepala Dispendukcapil Bondowoso; Hari Cahyono, Asisten Administrasi Umum Setda Bondowowo; Sholikin, Sekretaris DPRD Bondowoso; dan Taufan Restuanto, Staf Ahli Bidang Perekonomian Pembangunan dan Keuangan Setda Bondowowo.

    Kepala BKPSDM Bondowoso, Mahfud, menyatakan bahwa tahapan ini bertujuan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, dan kapasitas individu yang akan menduduki jabatan Sekda.

    “Tahapan ini sangat krusial karena dapat mengukur potensi calon sekda dari sisi kemampuan manajerial, kepemimpinan, komunikasi, dan kemampuan memecahkan masalah,” ujarnya pada BeritaJatim.com, Selasa (20/5/2025).

    Rangkaian asesmen dilakukan secara ketat dan profesional oleh lembaga asesor independen yang telah tersertifikasi.

    Tes meliputi Computer Assist Test (CAT), wawancara, diskusi kelompok terarah atau Focus Group Discussion (FGD), serta metode lainnya sesuai standar penilaian resmi.

    Mahfud memastikan seluruh proses seleksi dilaksanakan secara terbuka, adil, dan transparan. “Kami menjamin hasil akhir nanti telah melalui prosedur yang sah dan akuntabel,” tegasnya.

    Hasil asesmen ini nantinya menjadi salah satu bahan pertimbangan penting bagi Panitia Seleksi dalam menentukan tiga besar calon Sekda yang akan direkomendasikan kepada Bupati Bondowoso. (awi/but)

  • Delapan Kandidat Ikuti Tahapan Asesmen Seleksi Sekda Bondowoso 2025

    Delapan Kandidat Ikuti Tahapan Asesmen Seleksi Sekda Bondowoso 2025

    Bondowoso (beritajatim.com) – Seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso tahun 2025 memasuki tahapan asesmen pada Selasa (20/5/2025). Delapan kandidat yang sebelumnya lolos seleksi administrasi secara resmi mengikuti rangkaian tes di Aula lantai dua Badan Kepegawaian Provinsi Jawa Timur.

    Kedelapan peserta tersebut yakni Fathur Rozi (Kepala DPMD Kabupaten Probolinggo), Hendri Widotono (Kepala DPKP Bondowoso), Sigit Purnomo (Kalaksa BPBD Bondowoso), Mohammad Imron (Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setda Bondowoso), Agung Trihandono (Kepala Dispendukcapil Bondowoso), Hari Cahyono (Asisten Administrasi Umum Setda Bondowoso), Sholikin (Sekretaris DPRD Bondowoso), serta Taufan Restuanto (Staf Ahli Bidang Perekonomian Pembangunan dan Keuangan Setda Bondowoso).

    Kepala BKPSDM Bondowoso, Mahfud, menyampaikan bahwa tahapan asesmen ini sangat krusial dalam menjaring calon Sekda yang mumpuni. “Tahapan ini sangat krusial karena dapat mengukur potensi calon sekda dari sisi kemampuan manajerial, kepemimpinan, komunikasi, dan kemampuan memecahkan masalah,” ujarnya.

    Asesmen dilakukan secara ketat dan profesional oleh lembaga asesor independen yang telah tersertifikasi. Tes meliputi Computer Assist Test (CAT), wawancara, diskusi kelompok terarah atau Focus Group Discussion (FGD), serta metode lainnya sesuai standar penilaian resmi.

    Mahfud menegaskan bahwa seluruh proses seleksi dilaksanakan secara terbuka, adil, dan transparan. “Kami menjamin hasil akhir nanti telah melalui prosedur yang sah dan akuntabel,” tegasnya.

    Hasil asesmen ini nantinya akan menjadi bahan pertimbangan penting bagi Panitia Seleksi dalam menyusun tiga besar nama calon Sekda yang akan diajukan kepada Bupati Bondowoso untuk dipilih salah satu. [awi/beq]

  • Sound Horeg Bikin Resah, DPR RI Desak Polisi Turun Tangan

    Sound Horeg Bikin Resah, DPR RI Desak Polisi Turun Tangan

    Jakarta (beritajatim.com) – Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKB Abdullah menyebut, festival atau arak-arakan sound horeg membuat resah masyarakat. Dia mendesak, pihak kepolisian turun tangan untuk menertibkan kegiatan yang sering mendapat protes warga itu.

    “Dan banyak sekali protes dari masyarakat soal karnaval sound horeg. Terutama suara bising yang ditimbulkan,” ujarnya, Senin (19/5/2025).

    Parahnya, menurut Abdullah, masyarakat yang protes dengan acara itu malah disalahkan. Peserta sound horeg tidak terima ketika diprotes. Dengan akuhnya mereka memarahami warga yang protes.

    “Itu kan tidak bisa dibiarkan. Mereka sudah merasa benar. Padahal suara bising dari sound horeg itu sangat mengganggu. Rumah saja bisa rusak, apalagi telinga kita,” jelasnya.

    Abdullah mengaku, tidak bisa membayangkan jika arak-arakan itu sound horeg itu melintas di rumah orang yang sedang sakit atau orang yang sedang beribadah. Tentu, kegiatan itu sangat mengganggu.

    Abdullah menilai, karnaval atau kegiatan sound horeg menimbulkan banyak masalah. Untuk itu, Abdullah meminta pihak kepolisian untuk turun tangan mangatasi persoalan itu. Polisi dan pemerintah daerah bisa membuat aturan yang ketat terhadap kegiatan yang sering menimbulkan masalah tersebut.

    “Kegiatan seperti itu jangan dibiarkan tanpa ada aturan yang jelas. Kalau tidak diatur, maka akan terus menimbulkan masalah,” tegas Abdullah.

    Sebelumnya, sound horeg yang sedang mengikuti arak-arakan di Bondowoso, Jawa Timur tiba-tiba tumbang dan menimpa beberapa warga yang sedang berjalan di belakangnya. Untungnya, korban hanya mengalami luka-luka.

    Berikutnya, battle sound horeg yang digelar di pesisir laut Desa Wates, Kecamatan Nguling, dan Desa Semedusari, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Kegiatan yang tidak berizin itu menuai protes, karena dinilai bisa mengganggu biota laut.

    Hasil kajian National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menegaskan bahwa suara bising bisa mengganggu sistem komunikasi satwa laut, seperti paus dan lumba-lumba.

    Tidak hanya itu, karnaval sound horeg juga sering diprotes karena menyebabkan atap dan dinding rumah rusak, bahkan peserta arak-arakan sound horeg membongkar pagar milik warga, karena menghalangi jalannya kendaraan yang mengangkut sound horeg. (hen/ted)

  • Delapan Pejabat Lolos Seleksi Administrasi Calon Sekda Bondowoso 2025

    Delapan Pejabat Lolos Seleksi Administrasi Calon Sekda Bondowoso 2025

    Bondowoso (beritajatim.com) – Sebanyak delapan pejabat dinyatakan lolos seleksi administrasi dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso tahun 2025.

    Pengumuman ini disampaikan Panitia Seleksi (Pansel) Terbuka yang diketuai Prof. Dr. Abdul Halim Soebahar, MA pada Senin, 19 Mei 2025.

    Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bondowoso, Mahfud Junaidi, mengatakan jumlah pelamar yang memenuhi syarat administrasi sesuai ketentuan Pansel berjumlah delapan orang.

    “Semua peserta ini telah melalui verifikasi dokumen secara ketat sesuai regulasi seleksi terbuka JPT,” ujar Mahfud pada BeritaJatim.com, Senin (19/5/2025).

    Ia menjelaskan, para peserta yang lolos seleksi administrasi ini akan mengikuti tahapan selanjutnya, yaitu seleksi assessment pada Selasa, 20 Mei 2025 di Kantor BKN Provinsi Jawa Timur, Surabaya, mulai pukul 07.00 WIB sampai selesai.

    “Assessment ini akan mengukur kompetensi manajerial dan sosial kultural para kandidat,” imbuhnya.

    Mahfud menambahkan, proses seleksi terbuka ini mengedepankan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan kompetensi. Ia berharap seluruh tahapan dapat berjalan lancar hingga terpilih Sekda definitif yang mampu mendorong percepatan pembangunan Bondowoso.

    Delapan peserta yang dinyatakan memenuhi syarat administrasi antara lain:

    Drs. Agung Tri Handono, S.H., M.M. – Kepala Dispendukcapil Bondowoso
    Dr. Fathur Rozi, M.Fil.I – Kepala DPMD Probolinggo
    Dr. Hari Cahyono, S.T., M.M. – Asisten Administrasi Umum Setda Bondowoso
    Hendri Widotono, S.Pt., M.P. – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bondowoso
    dr. Mohammad Imron, M.M.Kes. – Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Bondowoso
    Sholikin, S.Pd., S.H., M.Si. – Sekretaris DPRD Bondowoso
    Drs. Sigit Purnomo, M.M. – Kepala BPBD Bondowoso
    Taufan Restuanto, S.Pd., M.Si. – Staf Ahli Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Keuangan Setda Bondowoso

    [awi/beq]

  • Wabup Bondowoso Tinjau Kaligedang, Pastikan Situasi Kondusif dan Ekonomi Pulih

    Wabup Bondowoso Tinjau Kaligedang, Pastikan Situasi Kondusif dan Ekonomi Pulih

    Bondowoso (beritajatim.com) – Situasi di Desa Kaligedang, Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso, mulai menunjukkan pemulihan. Aktivitas warga kembali berjalan normal seiring membaiknya kondisi keamanan di wilayah tersebut.

    Wakil Bupati Bondowoso, As’ad Yahya Syafi’i, turun langsung ke Kaligedang akhir pekan lalu untuk memastikan stabilitas dan kondusivitas tetap terjaga. Ia didampingi sejumlah pejabat daerah, di antaranya Kepala Dinas Kominfo Ghozal Rawn, Kepala Dispendukcapil Agung Trihandoko, serta Plt Kepala Badan Kesbangpol Taufan Restuanto.

    Rombongan disambut Camat Ijen Wisnu Hartono, perwakilan TNI dan Polri, serta tokoh masyarakat dan dua kepala desa, yaitu Sukarto dari Kaligedang dan Sadik dari Sempol. Suasana pertemuan berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan.

    “Kami hadir ke Ijen untuk bersilaturahmi dengan Muspika, tokoh masyarakat, dan unsur lainnya, guna menyerap informasi langsung di lapangan,” ujar Ra As’ad, alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo.

    Ra As’ad menyebutkan bahwa kunjungan tersebut mendapat restu dari Bupati Abdul Hamid Wahid. Tujuannya adalah memastikan roda ekonomi masyarakat dan sektor pariwisata kembali berjalan dengan baik dalam situasi yang sudah aman dan kondusif.

    Pemerintah Kabupaten Bondowoso, lanjutnya, tengah mengupayakan solusi komprehensif terhadap berbagai persoalan yang sempat muncul di wilayah Ijen. Upaya tersebut melibatkan banyak pihak, mulai dari PTPN, Perhutani, organisasi keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah, hingga unsur masyarakat.

    “Mudah-mudahan dari masukan-masukan yang kami serap ini bisa kami sampaikan ke Bupati untuk menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan terbaik yang saling menguntungkan,” ujarnya.

    Ia berharap masyarakat dapat kembali bekerja, anak-anak bisa belajar dengan tenang, dan seluruh aktivitas sosial serta ekonomi berjalan seperti sediakala. [awi/beq]

  • Tersangkut Dahan, Sound Horeg di Bondowoso Jatuh Timpa Seorang Perempuan: Luka di Kepala

    Tersangkut Dahan, Sound Horeg di Bondowoso Jatuh Timpa Seorang Perempuan: Luka di Kepala

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebuah insiden mengejutkan terjadi saat parade sound horeg berlangsung di Desa Sumberanyar, Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, pada Minggu (18/5/2025).

    Sebuah tumpukan sound system yang dibawa menggunakan truk colt diesel mendadak jatuh dan menimpa salah satu perempuan yang berada tepat di belakang sound. Akibat dari kejadiaan tersebut, perempuan yang turut mengiringi pawai ini mengalami luka di bagian kepala.

    Awalnya, peristiwa tersebut terjadi saat iring-iringan kendaraan sound system melintas di jalan desa yang dipadati warga. Truk yang mengangkut tumpukan peralatan suara itu membawa sound system hingga menjulang tinggi di atas bak. Nahas, bagian paling atas dari tumpukan tersebut tersangkut pada dahan pohon di pinggir jalan.

    Akibatnya, rangkaian sound system yang ada di paling atas terlepas dan jatuh tepat ke arah perempuan yang berada di belakang truk. Dalam kondisi luka di kepala, ia segera dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat menggunakan sepeda motor oleh warga yang berada di lokasi kejadian.

    Parade sound horeg sendiri merupakan kegiatan hiburan masyarakat yang cukup populer di sejumlah daerah Jawa Timur, termasuk Bondowoso. Biasanya, acara ini diadakan dalam rangka menyemarakkan hari besar atau perayaan tertentu.

    Hal ini pun sontak mengundang respon warganet. Tak sedikit dari mereka yang menyayangkan adanya kegiatan tersebut. Lantaran sound horeg dianggap hanya memberikan dampak negatif.

    “Ya kan dari kemaren isinya musibah terus dari sound horeg, dari orang jatuh, orang ketabrak truknya, kaca dan bangunan rumah ancur ,jembatan di rusak , pohon ditebangin, ini orang kejatuhan sound ya miris liatnya kapokmu kapan,” geram (et) roger***. (fyi/ted)

  • Pawai Imtihan Madrasah, Remaja di Bondowoso Tertimpa Sound Horeg

    Pawai Imtihan Madrasah, Remaja di Bondowoso Tertimpa Sound Horeg

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Kegiatan pawai Imtihan di madrasah Uswatun Hasanah di Desa Sumberanyar, Kecamatan Jambesari Darusollah, Kabupaten Bondowoso jadi sorotan dan viral.

    Penyebabnya, pawai yang melibatkan parade sound horeg itu berujung nahas bagi Nadia, seorang remaja setempat.

    Dalam video amatir, terlihat Nadia berada tepat di belakang sebuah kendaraan yang mengangkut beberapa shaf sound system.

    Korban mengikuti kendaraan tersebut. Walaupun suara bass keras menggema, telinga Nadia tampak biasa saja.

    Peristiwa nahas terjadi sekira pukul 10.00 WIB. Sound system yang ditumpuk paling atas menyangkut ranting pohon mangga.

    Disebabkan tali pengikat kurang kuat, sound system itu jatuh tepat mengenai kepala Nadia. Sontak warga sekitar yang melihat menjerit.

    Nadia kemudian dilarikan ke Puskesmas Jambesari Darusollah untuk penanganan medis. Setelah itu, Polsek Jambesari memediasi kejadian itu.

    Panitia penyelenggara dan pemilik Sound Shafa Audio meminta maaf pada Nadia. Mereka berjanji akan lebih berhati-hati ke depannya jika menggelar acara serupa.

    Nadia pun memaafkan. Ia mengaku dalam keadaan sehat dan bisa menjalankan aktifitas seperti biasanya.

    “Saya tidak akan melakukan penuntutan pada panitia manapun dan pemilik sound system. Saya menganggap kejadian tersebut murni musibah,” ungkapnya. [awi/aje]

  • Kejar Target 31 Mei, Bondowoso Genjot Koperasi Merah Putih, Baru 6 dari 209 Desa Terbentuk

    Kejar Target 31 Mei, Bondowoso Genjot Koperasi Merah Putih, Baru 6 dari 209 Desa Terbentuk

    Bondowoso (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Bondowoso terus menggenjot percepatan pembentukan koperasi desa (Kopdes) merah putih di seluruh wilayahnya.

    Hingga pertengahan Mei 2025, baru 6 dari 209 desa yang berhasil menggelar musyawarah desa (Musdes) pembentukan Kopdes.

    Padahal, pemerintah pusat menargetkan seluruh desa sudah terbentuk koperasinya paling lambat 31 Mei 2025.

    Pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan menetapkan batas akhir pembentukan Kopdes merah putih pada 31 Mei 2025.

    Namun di Bondowoso, hingga Jumat (16/5/2025), baru 6 desa di 3 kecamatan yang sudah melaksanakan Musdes dan membentuk koperasi.

    Plt Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso, Nunung Setyaningsih melalui Kabid Koperasi, Navi Setiawan menjelaskan beberapa hal.

    Hingga saat ini, baru Desa Kemuningan dan Gentong di Kecamatan Taman Krocok; Desa Tanahwulan dan Sumberpakem di Kecamatan Maesan; serta Desa Gadingsari dan Jeruksoksok di Kecamatan Binakal yang telah Musdes.

    “Rencana kami dengan DPMD, pembentukan akan dipacu lebih cepat. Targetnya pagi dan sore minimal tiga desa. Jadi minimal enam desa per hari,” ujarnya pada BeritaJatim.com, Kamis (15/5/2025) malam.

    Namun, ia mengakui pelaksanaan belum optimal karena kesiapan jadwal dari desa-desa masih belum seragam.

    Hanya tiga kecamatan yang sudah menyatakan siap pekan ini yakni Taman Krocok, Maesan dan Binakal. DPMD akan memetakan kesiapan desa-desa lainnya, agar mulai Senin (19/5/2025) setidaknya bisa dibentuk enam Kopdes per hari.

    Diskoperindag awalnya menargetkan pembentukan koperasi di 46 desa, lalu meningkat menjadi 50 desa.

    Target realistis tersebut ditetapkan karena dari total 209 desa dan 10 kelurahan di Bondowoso, pembentukan di seluruh desa butuh waktu yang panjang. Meski begitu, Navi menyebut banyak desa yang antusias ingin membentuk Kopdes.

    “Kami sudah siapkan pilot project di 2 desa per kecamatan. Jadi setidaknya pada 12 Juli nanti, akan ada desa percontohan yang masing-masing memiliki 6 gerai usaha. Launching nasional akan dilakukan pada tanggal itu,” katanya.

    Fokus Unit Usaha Diserahkan ke Desa

    Soal bentuk usaha koperasi, Diskoperindag menyerahkan sepenuhnya ke potensi dan kemampuan masing-masing desa.

    Unit usaha bisa berupa agen LPG 3 kg, kios pupuk bersubsidi, toko swalayan, hingga apotek sederhana. Saat ini, enam Kopdes yang telah terbentuk masih bersifat umum. Tahapan selanjutnya adalah perencanaan usaha dan permodalan.

    “Kami menargetkan Kopdes di Bondowoso ini minimal bisa menjadi penyalur pupuk dan LPG 3 kg, sesuai arahan Gubernur,” imbuh Navi.

    Potret Koperasi di Bondowoso: Simpan Pinjam Mendominasi

    Hingga akhir 2024, terdapat 975 koperasi aktif di Bondowoso. Mayoritas adalah koperasi simpan pinjam, mencakup sekitar 95 persen dari total koperasi yang ada.

    Namun, hanya sekitar 200 koperasi yang dinyatakan sehat. Selebihnya tidak aktif, tidak melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT), hingga mengalami macet usaha.

    “Simpan pinjam adalah sektor berisiko tinggi. Kalau tidak dikelola dengan prinsip kehati-hatian dan analisa usaha yang baik, akan menimbulkan pinjaman macet,” jelas Navi.

    Fenomena maraknya koperasi non-aktif ini sebagian besar disebabkan koperasi yang berdiri hanya untuk mendapatkan fasilitas pemerintah di era 1994–2000. Namun tidak mampu bertahan karena lemahnya pengelolaan dan modal terbatas.

    Saat ini, Diskoperindag tengah menyusun rencana pembubaran koperasi non-aktif. Akan tetapi, proses tersebut cukup panjang karena melibatkan usulan dari anggota atau pemerintah, dan harus melalui verifikasi kementerian.

    Tiga koperasi yang mengajukan pembubaran sejak 2015 pun belum mendapat SK pembubaran hingga kini.

    Kontribusi ke PDRB Hanya 1,24 Persen

    Meski jumlah koperasi cukup banyak, kontribusi koperasi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bondowoso masih tergolong kecil, hanya sekitar 1,24 persen. Total volume usaha koperasi di 2024 tercatat sekitar Rp 328 miliar.

    “Kecilnya kontribusi ini karena mayoritas koperasi kita masih pada tahap simpan pinjam. Usaha lain masih minim,” kata Navi.

    Strategi DPMD: 1 Kecamatan 1 Desa Lokus

    Sementara itu, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Bondowoso juga ikut tancap gas. Plt Kepala DPMD Aries Agung Sungkowo melalui Kabid Penataan dan Kerjasama Desa, Lukman Zafata mengurainya.

    Lukman mengatakan, pihaknya menerapkan strategi pendampingan satu kecamatan satu desa sebagai lokus percontohan.

    “Kita sudah membentuk tim yang akan bekerja pagi dan siang. Senin dan Selasa (19–20 Mei), lima tim akan mendampingi pembentukan Kopdes di lima desa pada pagi hari dan lima desa lagi pada siang harinya. Jadi total 20 desa di 20 kecamatan selama dua hari,” terangnya.

    Sedangkan 3 kecamatan lainnya (Bondowoso punya 23 kecamatan), sudah terbentuk Kopdes. Di antaranya Taman Krocok (14/5/2025), Maesan (15/5/2025) dan Binakal (16/5/2025).

    Dalam rangka percepatan itu, DPMD Bondowoso mengundang seluruh camat untuk rapat bersama menentukan pemetaan desa lokus prioritas di masing-masing kecamatan, Jumat (16/5/2025) sore.

    DPMD memastikan bahwa musdes akan terus berjalan, baik yang dijadwalkan maupun yang inisiatif langsung dari kecamatan.

    “Kita yang mendampingi setidaknya pembentukan 23 kopdes. Setelah itu camat, pendamping desa (PD) dan pendamping lokal desa (PLD) yang bergerak agar 31 Mei nanti semua desa di Bondowoso sudah terbentuk Kopdes,” urainya. (awi/ian)

  • PHIG Petakan 22 Anak Gunung Kaldera Ijen, Ini Tujuannya

    PHIG Petakan 22 Anak Gunung Kaldera Ijen, Ini Tujuannya

    Bondowoso (beritajatim.com) – Upaya mempertahankan status Ijen sebagai bagian dari Unesco Global Geopark terus dilakukan. Salah satunya melalui kegiatan bertajuk Mapping the Journey: 22 Anak Gunung Kaldera Ijen Purba yang digelar oleh Pengurus Harian Ijen Geopark (PHIG) Bondowoso bersama sejumlah pihak.

    Ketua PHIG Bondowoso, Tantri Raras Ningtyas menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memetakan pola perjalanan dari tujuh puncak utama (seven summit) yang berada di kawasan Ijen Geopark.

    Hasil pemetaan tersebut akan menjadi gambaran potensi wisata minat khusus di wilayah Ijen, sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar.

    “Ini adalah bagian dari program Ijen Geopark untuk memenuhi rekomendasi Unesco menjelang revalidasi status Geopark tahun depan,” ungkap Tantri pada BeritaJatim.com, Jumat (16/5/2025).

    Kegiatan ini melibatkan komunitas PHIG, Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI), dan akademisi dari berbagai universitas.

    Ia berharap ke depan ada sinergi nyata dari seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) yang tergabung dalam tim teknis Ijen Geopark untuk bersama-sama mengembangkan potensi kawasan dan menyukseskan revalidasi.

    Sementara itu, Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, potensi wisata Bondowoso sangat besar, tetapi butuh kesiapan masyarakat dan infrastruktur pendukung.

    “Kesiapan masyarakat, jalan, air, serta budaya menyambut wisatawan harus dibangun mulai dari tingkat desa,” ulasnya.

    Kata Bupati, kelompok sadar wisata dan koperasi yang mendukung sektor pariwisata juga perlu disinergikan antar lembaga. “Tidak cukup hanya mengandalkan pemerintah,” ujar Ra Hamid, sapaan akrabnya.

    Ia menegaskan bahwa pembangunan sektor wisata harus dilakukan dari akar rumput dengan melibatkan masyarakat secara aktif agar dampaknya benar-benar terasa luas. (awi/but)

  • Patriot Pangan Jatim Dikukuhkan, Gus Ubaid: Dukung Program Prabowo-Gibran

    Patriot Pangan Jatim Dikukuhkan, Gus Ubaid: Dukung Program Prabowo-Gibran

    Surabaya (beritajatim.com) – Tokoh muda NU, Ubaidillah Amin (Gus Ubaid) mengatakan, pengukuhan Patriot Pangan Jawa Timur menunjukkan bahwa GP Ansor sebagai gerakan muda NU sangat mendukung program pemerintahan Prabowo-Gibran.

    Acara pengukuhan ini dihadiri langsung Kasatkornas Banser, Gus Syafiq sekaligus Kasatgas Ketahanan Pangan GP Ansor, Gus syafril dan beberapa pengurus pusat serta Jawa Timur.

    “Kami sebagai Ketua Dewan Pembina Relawan Gibran BerKopyah (GBK) sangat senang dan mendukung apa yang dilaksanakan oleh GP Ansor. Ini karena mayoritas anggota Relawan GBK adalah anak muda NU dan tergabung dalam GP Ansor,” tegas Gus Ubaid, Jumat (16/5/2025).

    “Kami melihat sangat tepat sekali apa yang dilakukan oleh Ansor Jatim dengan melaunching dan dikukuhkannya patriot ketahanan pangan Jatim di Kabupaten Jember. Ini karena kami melihat Jember sebagai kabupaten yang surplus di bidang pertanian, baik itu padi, edamame, tembakau, jagung, dan lainnya. Dan, kami menyaksikan langsung saudara Denny Prasetia (promotor ketahanan pangan GP Ansor Jember) ini anak muda yang sudah lama sekali sangat konsen bergerak di bidang kemandirian pangan, seperti tanaman tebu, pisang kavendis, perikanan gurami,” imbuhnya.

    Bahkan, lanjut Gus Ubaid, Denny telah mengajak anak-anak muda di sekitar Jember yang putus sekolah ataupun tidak memiliki pekerjaan jelas, yang dahulunya ikut geng motor, kenakalan remaja, diajak berkebun dan bertani.

    “Dan, hari ini kita ke Kabupaten Bondowoso untuk memanen tanaman kopi ijen arabica, bersama masyarakat LMDH dan Perhutani. Yang mayoritas masyarakat LMDH ini teman-teman muda GP Ansor dan juga relawan Gibran BerKopyah. Kami mendukung penuh visi misi Bapak Presiden Prabowo terkait ketahanan pangan dan swasembada pangan, karena para relawan kami bukan memulai tapi sdh melaksanakan bertahun-tahun. Dan, dengan adanya komitmen pemerintahan Prabowo-Gibran, kami semacam mendapatkan angin surga untuk menghidupkan kembali jiwa muda petani Indonesia,” pungkasnya. [tok/aje]