kab/kota: Bondowoso

  • Tumpahan Solar di Jalan Raya Grujugan Bondowoso Diduga dari Truk Fuso

    Tumpahan Solar di Jalan Raya Grujugan Bondowoso Diduga dari Truk Fuso

    Bondowoso (beritajatim.com) – Tumpahan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar kembali terjadi di wilayah Kabupaten Bondowoso pada Senin (3/6/2025) malam. Kejadian ini dilaporkan sekitar pukul 23.00 WIB oleh warga yang melintas di Jalan Raya Jember–Bondowoso, tepatnya di wilayah Kecamatan Grujugan.

    Plt Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Bondowoso, Martanto, mengatakan peristiwa tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 22.30 WIB. Tumpahan solar diduga berasal dari sebuah truk fuso bermuatan serbuk kayu yang melaju dari arah Jember menuju Asembagus.

    “Setelah menerima laporan dari masyarakat, petugas kami langsung menuju lokasi dan melakukan penyemprotan serta pembersihan di titik-titik tumpahan solar,” jelas Martanto saat dikonfirmasi, Selasa (3/6/2025) pagi.

    Dalam penanganan tersebut, Damkar Bondowoso mengerahkan satu unit kendaraan water supply. Pihak Polsek Grujugan dan Koramil Grujugan juga terlibat dalam pengamanan lokasi guna mencegah kecelakaan lalu lintas.

    Martanto menyebut kejadian serupa sudah beberapa kali terjadi di Bondowoso. “Selain di Grujugan, sebelumnya juga pernah terjadi di Kelurahan Tamansari dan Kecamatan Maesan,” ujarnya.

    Ia mengimbau para pengemudi kendaraan, khususnya sopir truk, agar lebih teliti memeriksa kondisi kendaraan sebelum melaju.

    “Kami minta para sopir memastikan tutup tangki BBM tertutup dengan rapat dan benar, terutama setelah mengisi bahan bakar. Kebocoran solar di jalan bisa membahayakan pengendara lain,” tegasnya.

    Damkar Bondowoso juga mengingatkan masyarakat untuk segera melapor jika melihat potensi bahaya seperti tumpahan BBM di jalan raya. [awi/beq]

  • Iseng Pakai Cincin Lama, Perempuan di Bondowoso Minta Bantuan Damkar

    Iseng Pakai Cincin Lama, Perempuan di Bondowoso Minta Bantuan Damkar

    Bondowoso (beritajatim.com) – Seorang perempuan muda asal Desa Penanggungan, Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso, terpaksa meminta bantuan ke petugas Pemadam Kebakaran (Damkar), Senin (2/6/2025) malam pukul 23.20 WIB, setelah cincin yang dikenakannya tak bisa dilepas dari jari.

    Korban bernama Refina Ayu (23) datang langsung ke Markas Komando (Mako) Damkar Bondowoso dalam kondisi jari tengah tangan kanannya membengkak akibat cincin yang sudah lama tidak dipakai.

    “Awalnya saya coba pakai cincin lama sekitar jam 10 malam. Tapi pas mau dilepas, malah nggak bisa dan makin sakit,” keluh Refina.

    Refina sempat mencoba berbagai cara untuk melepaskan cincin tersebut. “Sudah saya coba pakai sabun dan minyak, tetap tidak berhasil,” akunya.

    Takut jari membengkak lebih parah, Refina akhirnya memutuskan mendatangi pos Damkar untuk meminta bantuan. Petugas yang berjaga segera memeriksa kondisi jari dan menyiapkan alat khusus untuk mengevakuasi cincin. Proses evakuasi berlangsung sekitar 30 menit dan berhasil diselesaikan dengan aman pada pukul 23.50 WIB.

    Plt Kepala Bidang Damkar Bondowoso, Martanto, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyatakan bahwa Damkar siap memberikan bantuan dalam berbagai situasi darurat, tak terbatas pada kebakaran saja.

    “Kami lakukan evakuasi cincin dengan alat khusus secara hati-hati agar tidak menambah luka pada jari korban. Alhamdulillah, cincin berhasil dilepas dan jari korban aman,” terang Martanto.

    Ia juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati saat memakai perhiasan, terutama yang sudah lama tidak digunakan dan kemungkinan ukurannya tidak lagi sesuai.

    “Kami terbuka untuk berbagai pertolongan darurat. Jika mengalami kejadian serupa, masyarakat bisa segera menghubungi kami,” imbaunya. [awi/beq]

  • Penggunaan Anggaran Bondowoso Night Run 2025 Disoal, Ini Jawaban Pemkab

    Penggunaan Anggaran Bondowoso Night Run 2025 Disoal, Ini Jawaban Pemkab

    Bondowoso (beritajatim.com) – Penyelenggaraan Bondowoso Night Run 2025 pada Sabtu malam (31/5/2025) di Alun-Alun Raden Bagus Asra menuai sorotan publik. Meski didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), panitia tetap memungut biaya pendaftaran dari peserta sebesar Rp 100 ribu per orang.

    Kegiatan lari malam yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) ini berhasil menarik 2.500 peserta. Dengan tarif pendaftaran tersebut, panitia diperkirakan mengantongi dana hingga Rp 250 juta. Peserta mendapatkan jersey official, dan untuk 200 pendaftar pertama disediakan tambahan string bag. Selain itu, event ini juga didukung sponsor dari produk minuman isotonik dan air mineral.

    Situasi ini memunculkan pertanyaan publik terkait transparansi dan efisiensi penggunaan anggaran. Menanggapi hal itu, Kepala Disparbudpora Bondowoso, Mulyadi, menyatakan bahwa pungutan dilakukan untuk menutupi kebutuhan yang tidak tercakup dalam anggaran APBD.

    “Dengan efisiensi anggaran tahun ini, maka biaya pendaftaran digunakan untuk pembelian kaos dan asuransi. Semua peserta kami asuransikan melalui BPJS Ketenagakerjaan,” jelas Mulyadi, Minggu (1/6/2025).

    Ia menjelaskan, anggaran yang tersedia dari APBD hanya sekitar Rp 170 juta setelah dipotong pajak. Adapun biaya teknis penyelenggaraan tetap ditanggung oleh pemerintah daerah. Mulyadi menegaskan bahwa secara regulasi tidak ada pelanggaran karena pungutan tersebut tidak masuk dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).

    Animo peserta disebut melebihi ekspektasi panitia, bahkan memecahkan rekor keikutsertaan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

    “Tahun ini hanya 5K, sesuai permintaan atlet lokal karena sifatnya fun run. Tapi tahun depan, insya Allah akan kami tambah dengan rute 10K,” tambahnya.

    Menariknya, ajang ini turut diikuti oleh peserta dari luar negeri. “Salah satu peserta dari Kenya, dia mendaftar secara online,” ungkapnya.

    Wakil Bupati Bondowoso, As’ad Yahya Syafi’i, menyatakan kegiatan ini berdampak positif terhadap perekonomian lokal, terutama pelaku UMKM. Ia memastikan event ini akan terus digelar secara rutin sebagai agenda tahunan Pemkab Bondowoso.

    “Insya Allah event ini akan menjadi agenda tahunan. Kita tetap akan berupaya menggelar kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, walaupun dengan keterbatasan anggaran,” kata As’ad.

    Ia juga menambahkan bahwa Pemkab akan mendorong event-event serupa yang mampu menggerakkan pariwisata dan ekonomi kreatif lokal, seperti Ijen Trail Running yang kini telah beralih menjadi ajang internasional di Banyuwangi. [awi/beq]

  • Peringati Hari Lahir Pancasila, Warga Bondowoso Gelar Diskusi “Pancasila Reborn”

    Peringati Hari Lahir Pancasila, Warga Bondowoso Gelar Diskusi “Pancasila Reborn”

    Bondowoso (beritajatim.com) – Sejumlah elemen masyarakat di Bondowoso memperingati Hari Lahir Pancasila dengan menggelar diskusi kebangsaan bertajuk “Pancasila Reborn” di Desa Pancoran, Kecamatan/Kabupaten Bondowoso, Minggu (1/6/2025) malam.

    Diskusi berlangsung hangat dan santai, dihadiri Wakil Ketua DPRD Bondowoso dari Fraksi PDIP, Sinung Sudrajad, bersama perwakilan Pemuda Muhammadiyah, komunitas Sataretanan Dhibik (STD), mahasiswa GMNI, serta masyarakat umum. Mereka berdiskusi sambil menikmati kopi, merokok, makan polo pendem, dan ditutup dengan makan nasi kotak bersama.

    Tema “Pancasila Reborn” diangkat sebagai refleksi atas kekhawatiran memudarnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat. Desy Natalia (23), peserta dari Kecamatan Pujer, menyoroti lemahnya penghayatan terhadap sila ketiga. “Persatuan Indonesia seakan hanya menjadi slogan. Toleransi antarumat juga mulai memudar, padahal kita menjunjung sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujarnya.

    Senada dengan itu, Dedi, warga Pancoran yang juga alumnus GMNI, mengingatkan pentingnya meneladani peradaban Nusantara. Ia mencontohkan kejayaan Kerajaan Kutai Martadipura pada abad ke-4 dan Kalingga di bawah Ratu Shima pada abad ke-6 sebagai bukti bahwa bangsa Indonesia memiliki akar peradaban yang kuat. “Sebab saat bangsa lain masih dalam kegelapan, kita sudah hidup dalam tatanan beradab,” ungkapnya.

    Dalam forum tersebut, Sinung Sudrajad mendorong evaluasi sistem demokrasi Indonesia yang dinilainya menjauhkan masyarakat dari nilai-nilai Pancasila. “Jangan harap sila kelima—Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia—terwujud, kalau sila keempat tidak dijalankan dengan benar,” ucapnya.

    Sinung mengkritik sistem proporsional terbuka yang berlaku sejak 2009 karena dinilai membuka celah praktik politik uang dan manipulasi politik. Ia mendorong agar sistem pemilu dikembalikan ke proporsional tertutup. “Agar nilai-nilai permusyawaratan perwakilan benar-benar hidup,” tegas politisi asal Kelurahan Nangkaan tersebut. [awi/beq]

  • Pohon Tumbang di Tegalampel Bondowoso, Separuh Jalan Tertutup

    Pohon Tumbang di Tegalampel Bondowoso, Separuh Jalan Tertutup

    Bondowoso (beritajatim.com) — Hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Bondowoso pada Jumat sore, 30 Mei 2025, menyebabkan sebuah pohon asam tumbang di Jl Tegalampel, RT 16 RW 04, Desa Pejaten.

    Akibat kejadian ini, separuh akses jalan tertutup dan kabel jaringan internet terputus. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bondowoso, Sigit Purnomo, menyampaikan bahwa kejadian terjadi sekitar pukul 15.38 WIB.

    “Kami menerima laporan dari warga melalui WhatsApp. Setelah dicek ke lokasi, ternyata dahan pohon patah karena kondisinya yang sudah lapuk, diperparah oleh terpaan angin kencang,” kata Sigit pada BeritaJatim.com, Jumat (30/5/2025) petang.

    Petugas BPBD Bondowoso mengevakuasi pohon tumbang di Tegalampel, Jumat (30/5/2025). (BPBD Bondowoso)

    Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD bersama Koramil Pejaten, Dinas PUPR, dan Pemerintah Desa Pejaten langsung turun ke lokasi. Proses penanganan selesai pada pukul 16.33 WIB.

    “Tim kami dari Pusdalops dan agen BPBD langsung melakukan assessment dan bergerak cepat menangani pohon tumbang. Tidak ada kendala berarti di lapangan,” tambah Sigit.

    Hingga pukul 17.03 WIB, situasi di wilayah Kabupaten Bondowoso dilaporkan dalam kondisi aman dan terkendali, meski cuaca masih terpantau hujan ringan di beberapa titik.

    “Kami mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama di kawasan yang banyak ditumbuhi pohon tua atau lapuk,” terang Sigit. (awi/but)

  • Tiga Besar Kandidat Sekda Bondowoso Masih Dirahasiakan, Menunggu Pertek BKN

    Tiga Besar Kandidat Sekda Bondowoso Masih Dirahasiakan, Menunggu Pertek BKN

    Bondowoso (beritajatim.com) – Tiga besar kandidat terbaik hasil seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso masih dirahasiakan.

    Proses saat ini masih menunggu terbitnya persetujuan teknis (pertek) dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebelum diumumkan ke publik.

    Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bondowoso, Mahfud Junaidi, menjelaskan bahwa pihaknya belum bisa mengungkap siapa saja tiga kandidat teratas hasil seleksi. Hal itu karena proses verifikasi masih berjalan di BKN.

    “Setelah diverifikasi oleh BKN, ya baru akan kami umumkan siapa saja tiga kandidat besar Sekda Bondowoso. Saat ini masih dalam proses verifikasi, baik nilai, ketentuan, dan sebagainya. Nanti setelah pertek BKN keluar, baru tiga besar itu akan diumumkan,” ujarnya, Jumat (30/5/2025).

    Ia menegaskan bahwa pemilihan tiga nama terbaik merupakan kewenangan penuh Panitia Seleksi (Pansel), yang berbasis pada hasil penilaian terintegrasi dalam sistem aplikasi.

    “Penentuan itu di tangan Pansel. Karena ini kan berbasis aplikasi, secara otomatis berkaitan dengan nilai. Misalnya si A hasilnya sekian, si B sekian. Pansel sudah mengirim tiga nama, dan yang tahu tiga nama itu ya hanya Pansel. Kami tidak punya kewenangan,” jelas Mahfud.

    Sebelumnya, Ketua Pansel, Prof. Dr. Ach. Halim Soebahar, MA., dalam pengumuman bernomor 11/PANSEL-JPTP-SEKDA/V/2025 tertanggal 29 Mei 2025, menyatakan bahwa seluruh tahapan seleksi, termasuk penulisan makalah dan wawancara, telah digelar pada 26 Mei 2025 di Kantor BKD Provinsi Jawa Timur di Surabaya.

    “Masih proses di Wasdal BKN, begitu alur perteknya,” ujar Prof Halim saat dikonfirmasi.

    Adapun delapan peserta yang mengikuti tahapan seleksi sejak administrasi hingga wawancara antara lain:
    1. Drs. Agung Tri Handono, S.H., M.M. – Kepala Dispendukcapil Bondowoso
    2. Dr. Fathur Rozi, M.Fil.I – Kepala DPMD Kabupaten Probolinggo
    3. Dr. Hari Cahyono, S.T., M.M. – Asisten Administrasi Umum Setda Bondowoso
    4. Hendri Widotono, S.Pt., M.P. – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bondowoso
    5. Dr. Mohammad Imron, M.M.Kes. – Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setda Bondowoso
    6. Sholikin, S.Pd., S.H., M.Si. – Sekretaris DPRD Bondowoso
    7. Drs. Sigit Purnomo, M.M. – Kepala BPBD Bondowoso
    8. Taufan Restuanto, S.Pd., M.Si. – Staf Ahli Bidang Perekonomian, Pembangunan, dan Keuangan Setda Bondowoso

    Nama tiga besar masih disimpan hingga terbitnya pertek dari BKN. Setelah itu, Bupati Abdul Hamid Wahid akan memilih satu dari tiga kandidat tersebut sebagai Sekda definitif. (awi/ted)

  • Diikuti 66 Stan, PAKASI 2025 Hadirkan Inovasi Desa dan Perkuat Ketahanan Pangan

    Diikuti 66 Stan, PAKASI 2025 Hadirkan Inovasi Desa dan Perkuat Ketahanan Pangan

    Surabaya (beritajatim.com) – Pameran Kampung Kreasi (PAKASI) 2025 resmi dibuka di Royal Plaza Surabaya dan akan berlangsung hingga 1 Juni 2025. Mengusung tema ‘Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan dalam Rangka Penguatan Ketahanan Pangan’, kegiatan ini memasuki tahun ke-6 penyelenggaraan dan terus menjadi wadah strategis bagi desa-desa di Jawa Timur untuk menampilkan potensi terbaiknya.

    PAKASI 2025 menghadirkan 66 stan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) kabupaten/kota se-Jawa Timur, serta partisipasi khusus dari Dinas PMD Kalimantan Selatan. Penyelenggara juga menggandeng perguruan tinggi sebagai mitra dalam program pendampingan dan pengembangan kapasitas desa.

    Kepala Dinas PMD Jawa Timur, Budi Sarwoto menyampaikan, bahwa PAKASI telah menjadi simbol kemandirian desa yang semakin kokoh dan terarah. “Tahun ke-6 ini menegaskan konsistensi kami dalam mendorong desa tumbuh lewat inovasi dan kolaborasi multipihak. Desa-desa di Jawa Timur kini lebih siap bersaing, bukan hanya di pasar lokal, tapi juga nasional bahkan global,” ujarnya.

    Selain memamerkan produk unggulan desa, PAKASI 2025 juga menyuguhkan sejumlah kegiatan seperti talkshow, workshop kreatif, pelatihan UMKM, serta layanan perizinan usaha gratis. Salah satu program unggulan yang menarik perhatian pengunjung adalah Borong Berkah di Panggung, yang digelar setiap sore dan menyediakan sembako murah untuk masyarakat umum. Program ini bertujuan membantu memenuhi kebutuhan pokok warga dengan harga terjangkau di tengah fluktuasi pasar.

    Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, turut hadir dan menyampaikan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam memperkuat desa sebagai pusat ekonomi dan ketahanan pangan. Ia menyebutkan bahwa Jawa Timur kini memiliki lebih dari 4.000 desa mandiri, tertinggi secara nasional.

    Di sektor pangan, Jawa Timur mencatatkan sejumlah keunggulan signifikan, antara lain surplus 500 ribu ekor sapi potong, 526 ribu ekor kambing, dan 1.717 ekor kerbau. Selain itu, produktivitas tebu di Bondowoso mencapai 20 ton per hektare, jauh melampaui rata-rata nasional yang hanya 5 ton. Padi pun tetap menjadi komoditas unggulan dengan produktivitas tertinggi secara nasional.

    Pada misi dagang yang dilaksanakan di Balikpapan, Kalimantan Timur, 8 Mei lalu, produk desa dari Jawa Timur mencatat nilai transaksi mencapai Rp 1,04 triliun. Hal ini membuktikan potensi besar yang dimiliki desa untuk menembus pasar yang lebih luas apabila didukung oleh inovasi dan peningkatan kualitas produk.

    PAKASI 2025 kembali menegaskan perannya sebagai panggung inovasi, kolaborasi, dan pertumbuhan desa. Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap acara ini menjadi pendorong semangat bagi seluruh pelaku desa untuk terus meningkatkan kapasitas, kreativitas, dan kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan. (tok/ian)

  • Seleksi Sekda Bondowoso Masuki Tahap Akhir, 3 Nama Sudah Diserahkan ke Bupati

    Seleksi Sekda Bondowoso Masuki Tahap Akhir, 3 Nama Sudah Diserahkan ke Bupati

    Bondowoso (beritajatim.com) – Seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPT) untuk posisi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso kini memasuki tahap akhir. Panitia seleksi resmi menyerahkan tiga nama ASN terbaik kepada Bupati Abdul Hamid Wahid untuk dipilih sebagai Sekda definitif.

    Ketua Panitia Seleksi, Prof. Dr. Ach. Halim Soebahar, MA., dalam pengumuman bernomor 11/PANSEL-JPTP-SEKDA/V/2025 tanggal 29 Mei 2025, menjelaskan bahwa tahapan seleksi makalah dan wawancara telah selesai dilaksanakan pada Senin, 26 Mei 2025 di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur, Surabaya.

    Saat ini, proses tengah menunggu penerbitan persetujuan teknis (pertek) dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). “Masih proses di Wasdal BKN, begitu alur perteknya,” ungkap Prof Halim saat dikonfirmasi BeritaJatim.com, Kamis (29/5/2025).

    Seleksi ini diikuti delapan peserta ASN yang sebelumnya lolos tahap administrasi, CAT, penulisan makalah, dan wawancara. Dari jumlah tersebut, tiga nama terbaik akhirnya direkomendasikan kepada Bupati Abdul Hamid Wahid.

    Peserta yang memenuhi syarat antara lain:

    Drs. Agung Tri Handono, S.H., M.M. – Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bondowoso
    Dr. Fathur Rozi, M.Fil.I – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Probolinggo
    Dr. Hari Cahyono, S.T., M.M. – Asisten Administrasi Umum Setda Bondowoso
    Hendri Widotono, S.Pt., M.P. – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bondowoso
    Dr. Mohammad Imron, M.M.Kes. – Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setda Bondowoso
    Sholikin, S.Pd., S.H., M.Si. – Sekretaris DPRD Bondowoso
    Drs. Sigit Purnomo, M.M. – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso
    Taufan Restuanto, S.Pd., M.Si. – Staf Ahli Bidang Perekonomian, Pembangunan, dan Keuangan Setda Bondowoso

    Identitas tiga nama yang direkomendasikan masih dirahasiakan hingga proses pertek selesai. Setelah pertek diterbitkan, Bupati Abdul Hamid Wahid akan menentukan satu nama untuk diangkat sebagai Sekda definitif Kabupaten Bondowoso. [awi/beq]

  • DPRD Bondowoso Usulkan Klinik Pertanian di Setiap Kios Pupuk Subsidi

    DPRD Bondowoso Usulkan Klinik Pertanian di Setiap Kios Pupuk Subsidi

    Bondowoso (beritajatim.com) – Komisi II DPRD Bondowoso mengusulkan pembentukan klinik pertanian di setiap kios pupuk bersubsidi sebagai solusi konkret mengatasi masalah pendataan dan distribusi pupuk yang masih sering bermasalah di tingkat petani.

    Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, Tohari, mengatakan bahwa akar masalah sering kali berasal dari ketidakakuratan data dalam sistem e-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok). “Masih banyak ditemukan di lapangan, entah karena kekeliruan atau karena lahan petani yang belum terdata dalam e-RDKK. Kalau dari awal perencanaannya benar, maka distribusinya pun pasti akan tepat sasaran,” ujarnya pada beritajatim.com beberapa waktu lalu.

    Tohari menegaskan kesalahan data berdampak langsung pada hak petani. Jika lahan tidak tercatat, petani tidak akan mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi karena kios hanya melayani berdasarkan data dalam sistem. Ia juga menyoroti lemahnya kemampuan administrasi ketua kelompok tani yang bertugas menginput data e-RDKK.

    Selain itu, komunikasi antara petani dan penyuluh pertanian lapangan (PPL) sering terkendala waktu dan mekanisme formal seperti undangan resmi. “Ini membuka celah yang cukup besar dalam pembaruan data dan penyampaian masalah di lapangan,” tambah legislator dari PKB tersebut.

    Karena itu, Komisi II mendorong agar setiap kios pupuk memiliki klinik pertanian yang dikelola langsung oleh Dinas Pertanian bersama para PPL. “Di kios, petani pasti datang untuk mengambil pupuk. Di situ momen yang sangat pas untuk bertemu langsung, memperbaiki data, menyampaikan masalah, dan menerima arahan,” terang Tohari.

    Klinik pertanian tersebut diharapkan menjadi pusat konsultasi, pembaruan data petani, pengecekan kebutuhan riil, serta sarana edukasi penggunaan pupuk dan teknologi pertanian lainnya. “Ini bagian dari pendekatan yang lebih langsung dan merakyat,” tegasnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bondowoso, Hendri Widotono, menyambut baik gagasan tersebut. Ia menjelaskan bahwa klinik pertanian akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian. “Jadi mendekatkan apa sih kebutuhan petani. Kalau ada serangan hama penyakit, ada petugas hama penyakit dan bisa milih obatnya apa. Jadi bisa langsung dieksekusi di situ (kios),” jelas Hendri.

    Pembentukan klinik pertanian ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Bondowoso di bawah kepemimpinan Ra Hamid dan Ra As’ad dalam mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, terutama petani. “Petani butuhnya apa? Kita launching bulan depan,” pungkasnya. [awi/beq]

  • Akses Jalan Jetis–Dadapan Sempat Tertutup Pohon Tumbang, BPBD Bondowoso Tangani dalam Dua Jam

    Akses Jalan Jetis–Dadapan Sempat Tertutup Pohon Tumbang, BPBD Bondowoso Tangani dalam Dua Jam

    Bondowoso (beritajatim.com) – Hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Curahdami pada Rabu siang (28/5/2025) mengakibatkan pohon Sengon Buto tumbang di kawasan petak 48 Perhutani Desa Jetis.

    Pohon berdiameter sekitar 50 cm itu roboh menutup total akses jalan alternatif selebar 1,5 meter yang menghubungkan Desa Jetis Kecamatan Curahdami dengan Desa Dadapan Kecamatan Grujugan.

    Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, menyampaikan bahwa pihaknya menerima laporan awal dari warga melalui pesan WhatsApp pada pukul 13.00 WIB.

    Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan assessment dan penanganan darurat.

    “Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” kata Sigit pada BeritaJatim.com, Rabu (28/5/2025) sore.

    Walaupun demikian, dampak yang terjadi cukup signifikan. Sebab pohon tumbang menimpa kabel PLN dan menutup akses jalan yang biasa digunakan warga.

    Dalam penanganan di lokasi, BPBD Bondowoso bekerja sama dengan Perangkat Desa Jetis, Perhutani RPH Wringin Tapong, serta pihak Kecamatan Curahdami.

    BPBD Bondowoso mengevakuasi pohon tumbang di jalan jetis-dadapan, Rabu (28/5/2025). (BPBD Bondowoso)

    Pembersihan dan evakuasi pohon tumbang berhasil diselesaikan oleh TRC BPBD pada pukul 15.35 WIB atau sekitar dua jam pasca-kejadian.

    “Penanganan berjalan lancar tanpa kendala. Kini, jalan sudah bisa dilalui kembali dan situasi di wilayah tersebut terpantau aman dan kondusif,” tambahnya.

    Sementara itu, pihak BPBD terus memantau perkembangan cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi di wilayah Bondowoso.

    Sigit juga mengimbau masyarakat agar waspada terhadap kondisi cuaca buruk yang bisa terjadi sewaktu-waktu, serta segera melapor jika menemukan kondisi darurat di lingkungannya. (awi/ted)