kab/kota: Bondowoso

  • Gempa Magnitudo 3,7 Guncang Bondowoso, Titik Pusat Diduga di Wilayah Pegunungan Argopuro

    Gempa Magnitudo 3,7 Guncang Bondowoso, Titik Pusat Diduga di Wilayah Pegunungan Argopuro

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,7 mengguncang wilayah Bondowoso pada Jumat (13/6/2025) pukul 00.49 WIB.

    Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak pada koordinat 7,85 Lintang Selatan dan 113,76 Bujur Timur atau sekitar 20 kilometer barat laut dari pusat kota Bondowoso. Kedalaman gempa tercatat sangat dangkal, hanya 2 kilometer di bawah permukaan tanah.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Sigit Purnomo, membenarkan kejadian tersebut dan memperkirakan bahwa episentrum gempa berada di wilayah Pakem, tepatnya di kawasan pegunungan Argopuro.

    “Iya benar. Perkiraan jika 20 km ke barat laut dari titik nol (alun-alun) Bondowoso itu di wilayah Pakem. Jadi titik gempa diperkirakan masuk wilayah pegunungan Argopuro,” ujarnya pada BeritaJatim.com, Jumat (13/6/2025) pagi.

    Ia menjelaskan bahwa secara umum gempa bumi dibedakan menjadi dua jenis, yakni gempa tektonik dan vulkanik.

    Gempa vulkanik terjadi akibat aktivitas gunung berapi, sementara gempa tektonik dipicu oleh pergerakan lempeng bumi.

    “Meski Bondowoso tidak berada di pesisir, kita berada di atas lempeng Eurasia, yang membentang meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, hingga Maluku. Artinya, potensi terjadinya gempa bumi tetap ada,” tambahnya.

    Warga Desa Pakem, Kecamatan Pakem, Dedi Fathola, turut merasakan kuatnya guncangan. Ia mengatakan gempa terjadi saat tengah malam dan cukup mengagetkan. “Tadi malam sekitar jam 1 gempanya. Keras sekali. Kaca rumah sampai bergetar,” ungkap Dedi.

    Wawan, warga Kelurahan Badean, Kecamatan/Kabupaten Bondowoso juga merasakan getaran gempa. “Keras getarannya tapi sebentar. Cuma beberapa detik saja,” akunya.

    BPBD Bondowoso saat ini sedang menghimpun informasi dari para camat di wilayah lereng Argopuro untuk menginventarisasi dampak gempa.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa. BPBD mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik, serta selalu waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. [awi/aje]

  • Ustaz di Sumberjambe Berikan Saran kepada BPBD Jember Soal Gunung Raung

    Ustaz di Sumberjambe Berikan Saran kepada BPBD Jember Soal Gunung Raung

    Jember (beritajatim.com) – Gunung Raung yang terletak di wilayah Kabupaten Banyuwangi dan Jember, Jawa Timur, mengalami erupsi, Rabu (11/6/2025) pagi. Muzammil, seorang ustaz yang tinggal di Desa Gunung Malang, Kecamatan Sumberjambe, memberikan saran kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember.

    “Ustaz Muzammil menyarankan agar pos pantau dipinjami handy talky untuk mempercepat komunikasi, karena biasanya jika tanda – tanda alam dari Gunung Raung sudah muncul, jaringan handphone sering hilang,” kata Kepala BPPD Jember Widodo Yulianto, Kamis (12/6/2025).

    Selain itu BPBD Jember diminta melatih relawan Desa Gunung Malang, memasang spanduk sebagai tanda posko pantau, dan memantau secara berkala perkembangan erupsi Gunung Raung.

    Muzammil bukan sembarang ustaz. Dia adalah Ketua Desa Tanggap Bencana (Destana) Gunung Malang. Jarak titik rumahnya ke kawah Raung kurang lebih 16 kilometer. Destana adalah program pemerintah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat desa dalam menghadapi dan mengatasi berbagai jenis bencana.

    Erupi kembali terjadi pada pukul 04.41 WIB, Kamis (12/6/2025) dengan ketinggian kolom abu teramati kurang lebih seribu meter di atas puncak atau kurang lebih 4.332 meter di atas permukaan laut. “Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah selatan,” kata Widodo.

    Menurut Widodo, erupsi berlangsung menerus. Rekaman seismik didominasi Tremor menerus dengan amplitudo maksimum 4 milimeter. Status Gunung Raung sendiri pada Level II atau waspada). “Masyarakat dan pengunjung/wisatawan dilarang mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius tiga kilometer dan menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah,” katanya.

    BPBD Jember sudah berkoordinasi dengan BPBD Banyuwangi dan Bondowoso. “Hari ini kita kirim tim pantau ke pos pantau di Songgon Banyuwangi untuk berkoordinasi dengan petugas pengamat,” kata Widodo.

    “Sejauh ini semua masih aman terkendali. Masyarakat diimbau tidak panik. Mohon informasikan kepada BPBD bila ada dampak aktifitas Gunung Raung terhadap masyarakat,” kata Widodo. [wir]

  • Dina Lorenza Ajak Kolaborasi Daerah Tapal Kuda demi Majukan UMKM

    Dina Lorenza Ajak Kolaborasi Daerah Tapal Kuda demi Majukan UMKM

    Jakarta, Beritasatu.com – Artis sekaligus Anggota Komisi VII DPR, Dina Lorenza, mendorong seluruh pemangku kepentingan pariwisata di wilayah Tapal Kuda Jawa Timur yang meliputi Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso untuk berkolaborasi dalam memperkuat daya saing usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di tingkat nasional maupun internasional agar bisa menarik perhatian para wisatawan.

    “Untuk meningkatkan daya saing UMKM di Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso, kita harus berkolaborasi agar pariwisata regional bisa berkembang dan dilirik wisatawan dan ini harus melibatkan semua pihak,” kata Dina, dikutip dari akun Instagram pribadinya, @dinalorenza1975, Kamis (12/6/2025).

    Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat itu menilai, penguatan daya tarik wisata regional akan membuka peluang besar bagi UMKM lokal untuk tumbuh dan naik kelas. Ia mencontohkan potensi produk unggulan daerah seperti kopi, batik, dan olahan laut yang perlu mendapatkan panggung lebih luas melalui jalur wisata terintegrasi.

    “Salah satu caranya mungkin membuat paket wisata, seperti Banyuwangi ke Pulau Merah, lalu Baluran di Situbondo dan Kawah Ijen di Bondowoso. Kalau semua bekerja sama insyaallah pariwisata akan lebih berkembang,” jelasnya.  

    Sebagai wakil rakyat dari daerah Tapal Kuda, ia mengaku berkomitmen untuk terus mendorong keterlibatan pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pariwisata dan Kementerian Ekonomi Kreatif dalam mempromosikan potensi pariwisata wilayah timur Pulau Jawa tersebut.

    “Saya akan terus mendorong pemerintah pusat untuk memberikan dukungan konkret agar kolaborasi ini berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat di Jawa Timur,” pungkas Dina.

  • Pohon Tumbang di Bondowoso Timpa Pengendara Motor

    Pohon Tumbang di Bondowoso Timpa Pengendara Motor

    Bondowoso(beritajatim.com) — Insiden pohon tumbang terjadi di depan Balai Desa Kejawan, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso, Kamis (12/6) dini hari sekitar pukul 01.45 WIB.

    Pohon diduga tumbang karena bagian akarnya terbakar, menyebabkan batang kehilangan kekuatan dan roboh ke jalan raya.

    Kejadian ini menimpa seorang pengendara motor bernama Juriyanto, warga Desa Grujugan Kidul, yang sedang dalam perjalanan menuju pasar.

    Akibat tertimpa pohon, Juriyanto mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke RS Mitra Medika untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

    “Dari hasil assessment di lokasi, diketahui bahwa pohon tumbang karena bagian akarnya terbakar. Kami langsung mengerahkan tim ke lokasi setelah menerima laporan,” ujar Kalaksa BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo.

    Selain menimpa korban, pohon tumbang juga menyebabkan kabel Telkom putus dan sempat menutup akses jalan raya Tamanan–Bondowoso. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD bersama Agen Informasi Bencana Jatim 5.5, Pemerintah Desa Kejawan, dan warga sekitar segera melakukan evakuasi dan pembersihan.

    Dalam proses penanganan, BPBD mengerahkan satu unit kendaraan operasional dan berbagai alat seperti chainsaw, tali tampar, tangga, dan linggis. Penanganan berjalan lancar tanpa kendala berarti.

    “Hingga pukul 03.05 WIB, penanganan selesai dilakukan dan arus lalu lintas kembali normal. Saat ini wilayah Bondowoso terpantau aman dan cuaca juga cerah,” jelas Sigit.

    Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. BPBD Bondowoso mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran sembarangan di sekitar pohon besar yang berada dekat dengan akses jalan umum. (awi/ted)

  • Gunung Raung di Jatim Erupsi 1.000 Meter, Wisatawan Dilarang Bermalam di Sekitar Kawah

    Gunung Raung di Jatim Erupsi 1.000 Meter, Wisatawan Dilarang Bermalam di Sekitar Kawah

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gunung Raung yang ada di Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Jatim, mengalami beberapa kali erupsi sejak Kamis dini hari (12/6/2025). Erupsi Gunung Raung pertama terjadi pada pukul 00.55 WIB, dengan kolom abu letusan mencapai 1.000 meter. Erupsi kedua terjadi pada pukul 02.05 WIB, kemudian pukul 03.00 WIB. Erupsi selanjutnya terjadi pada pukul 04.30 WIB, dan terakhir terjadi pada pukul 04.41 WIB, dengan kolom abu mencapai 1.000 meter di atas puncak, atau sekitar 4.332 meter di atas permukaan laut.

    Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    Petugas Pos Pantau Gunung Raung Mukijo dalam laporan tertulisnya mengimbau masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Ruang untuk waspada, dilarang mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 km dan menuruni kaldera, serta diimbau untuk tidak bermalam di kawasan kawah.

    Sepanjang 2025, Gunung Raung di Jatim tercatat sudah meletus sebanyak 12 kali. Hingga hari ini, Kamis, 12 Juni 2025, pukul 06.33 WIB, Gunung Raung masih berstatus Waspada (Level II).

     

     

  • Dina Lorenza Ajak Kolaborasi Daerah Tapal Kuda demi Majukan UMKM

    Profil Dina Lorenza, dari Aktris hingga Jadi Anggota Komisi VII DPR

    Jakarta, Beritasatu.com – Dina Lorenza Audria, aktris dan presenter berbakat, kini menorehkan prestasi baru sebagai anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk periode 2024–2029.

    Terpilih mewakili Partai Demokrat dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur III, yang meliputi Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso, Dina Lorenza membawa semangat pengabdian untuk menyuarakan aspirasi masyarakat.

    Berikut ini profil lengkap dan perjalanan karier Dina Lorenza.

    Profil Dina Lorenza

    Dina Lorenza Audria lahir di Jakarta pada 22 Mei 1975. Ia menempuh pendidikan dasar di SD Yasporbi, melanjutkan ke SMPN 115, dan SMA Negeri 3 Jakarta. Pendidikan tingginya di Universitas Terbuka difokuskan pada ilmu pemerintahan dan komunikasi, khususnya bidang hubungan masyarakat (Humas).

    Karier gemilang Dina di dunia hiburan dimulai pada awal 1990-an melalui ajang Cover Girl. Namanya melejit berkat peran dalam sinetron populer, seperti “Gerhana”, “Si Yoyo”, dan “Tukang Bubur Naik Haji”.

    Selain berakting, Dina juga dikenal sebagai pembawa acara infotainment ternama, seperti “Hot Shot” di SCTV. Pesona dan bakatnya menjadikan Dina Lorenza salah satu figur publik yang dicintai masyarakat Indonesia.

    Pada Pemilu 2024, Dina Lorenza mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari dapil Jawa Timur III. Dengan perolehan suara mencapai 52.983, dia berhasil mengamankan kursi di legislatif.

    Pada 1 Oktober 2024, Dina resmi dilantik sebagai anggota DPR dan ditugaskan di Komisi VII, yang membidangi sektor energi, inovasi dan teknologi, lingkungan hidup, serta industri strategis.

    Sebagai anggota Komisi VII DPR, Dina Lorenza aktif terlibat dalam pembahasan isu-isu strategis nasional, seperti transisi energi, pengawasan sektor pertambangan, dan pengembangan industri hilirisasi.

    Meski berlatar belakang dunia hiburan, Dina menunjukkan dedikasi luar biasa dalam memahami dan memperjuangkan isu-isu krusial di tingkat nasional. Komitmennya terhadap keberlanjutan dan kemajuan industri mencerminkan visinya untuk Indonesia yang lebih baik.

    Selain karier politiknya, Dina Lorenza dikenal sebagai ibu tunggal yang inspiratif. Ia kerap menyuarakan pentingnya pendidikan, kemandirian perempuan, dan peran aktif wanita dalam politik. Dalam berbagai wawancara, Dina menegaskan keputusannya terjun ke dunia politik bukanlah sekadar perpanjangan ketenaran, melainkan wujud pengabdian tulus kepada masyarakat.

    Transformasi Dina Lorenza dari bintang hiburan menjadi anggota DPR menunjukkan semangatnya yang luar biasa dalam berkontribusi untuk bangsa. Sebagai anggota Komisi VII, dia kini memikul tanggung jawab besar untuk mengawasi kebijakan strategis yang berdampak pada kemajuan Indonesia.

  • Pemkab Bondowoso Naikkan Uang Transport Guru PAUD

    Pemkab Bondowoso Naikkan Uang Transport Guru PAUD

    Bondowoso (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso menunjukkan komitmennya dalam menjaga keberlanjutan pendidikan dasar. Salah satunya dengan menaikkan uang transport guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), meski kondisi keuangan daerah tengah mengalami tekanan.

    Kebijakan tersebut diapresiasi oleh Ketua DPD Partai Golkar Bondowoso, Ady Kriesna, Senin (10/6/2025).

    Ia menyampaikan bahwa melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun ini, Pemkab telah menyetujui kenaikan uang transport guru PAUD sebagai bentuk perhatian terhadap tenaga pendidik di level paling dasar.

    “InsyaAllah, melalui PAK, honor guru PAUD sudah mulai naik. Ini adalah bentuk keberpihakan pemerintah terhadap kualitas pendidikan anak-anak kita,” ujarnya.

    Data dari Dinas Pendidikan Bondowoso menyebutkan, terdapat sekitar 3.153 guru PAUD yang akan menerima kenaikan uang transport.

    Kepala Dinas Pendidikan Bondowoso, Haeriyah Yuliati, merinci bahwa sebanyak 2.750 guru PAUD dengan masa kerja lebih dari 5 tahun yang sebelumnya menerima uang transport Rp 350 ribu per bulan, kini naik menjadi Rp 400 ribu per bulan.

    Sementara itu, bagi guru PAUD dengan masa kerja di bawah 5 tahun, uang transport dinaikkan dari Rp 100 ribu menjadi Rp 200 ribu per bulan, yang jumlahnya 403 orang.

    “Semua itu akan disalurkan pada P-APBD bulan Juli 2025 ini. Penerimanya nanti akan mendapatkan SK Bupati,” terang Haeriyah saat dikonfirmasi terpisah, Selasa (10/6/2025).

    Kenaikan uang transport ini merupakan salah satu bentuk komitmen Pemkab dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik di sektor pendidikan anak usia dini, yang dinilai sangat penting dalam membentuk fondasi karakter generasi mendatang. (awi/but)

  • Bondowoso Luncurkan Satu Kecamatan Satu Klinik Pertanian, Jadi Inisiator Nasional

    Bondowoso Luncurkan Satu Kecamatan Satu Klinik Pertanian, Jadi Inisiator Nasional

    Bondowoso (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Bondowoso resmi meluncurkan program “Satu Kecamatan Satu Klinik Pertanian” yang dimulai dari Kecamatan Maesan, Selasa (10/6/2025). Inisiatif ini digadang-gadang menjadi yang pertama di Indonesia sebagai model integrasi layanan pertanian dari hulu ke hilir.

    Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, H. Tohari, menyebut klinik pertanian sebagai inovasi strategis yang membangkitkan sektor pertanian dan mengatasi stagnasi regenerasi petani. “Banyak sarjana pertanian yang tidak mau bertani. Dengan adanya klinik ini, kami ingin pertanian kembali bergairah dan mendorong geliat ekonomi dari bawah,” ujarnya.

    Tohari menjelaskan bahwa klinik pertanian akan terhubung langsung dengan kios pupuk bersubsidi yang menjadi titik temu utama antara petani dan penyuluh pertanian lapangan (PPL). “Tidak ada petani di Bondowoso yang tidak datang ke kios. Maka, kita rancang interaksi langsung di sana—antara petani dan PPL. Masalah RDKK bisa langsung dikoreksi, dan jika ada kendala teknis yang tidak bisa ditangani PPL, akan dibantu oleh para formulator,” terangnya.

    Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, menegaskan bahwa klinik pertanian adalah bentuk komitmen nyata pemerintah daerah dalam memperkuat ekosistem pertanian secara menyeluruh. Menurutnya, klinik ini akan berfungsi sebagai pusat edukasi, konsultasi, hingga solusi lapangan bagi para petani.

    “Kita ingin bukan hanya swasembada, tapi juga kesejahteraan dan daya saing petani meningkat,” ujar Bupati Hamid.

    Bupati juga menyoroti kompleksitas tantangan pertanian seperti anomali iklim, serangan hama, dan kompetisi harga, yang mendorong perlunya pendekatan heksahelix—melibatkan pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, media, dan sektor keuangan.

    Melalui program ini, Pemkab juga akan memperkenalkan transformasi digital di sektor pertanian, memperluas akses terhadap asuransi tani, dan menjalin kemitraan strategis dengan BUMN di sektor pangan dan distribusi.

    “Pola ini bukan sekadar regulasi, tapi jadi karakter pertanian Bondowoso ke depan. Ini mungkin pertama di Tapal Kuda, Jawa Timur, bahkan nasional,” tegasnya.

    Program “Satu Kecamatan Satu Klinik Pertanian” akan diperluas secara bertahap ke seluruh wilayah Bondowoso. Pemerintah akan menggandeng Dinas Pertanian, DPRD, serta mitra dan formulator pertanian untuk memastikan program berjalan optimal hingga ke tingkat desa. [awi/beq]

  • Pemkab Bondowoso Usulkan Perbaikan 494 Km Jalan Rusak, Trial di Desa Ramban Kulon

    Pemkab Bondowoso Usulkan Perbaikan 494 Km Jalan Rusak, Trial di Desa Ramban Kulon

    Bondowoso (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Bondowoso mengusulkan perbaikan sepanjang 494 kilometer jalan rusak dari total lebih dari 1.382 kilometer ruas jalan yang mengalami kerusakan. Upaya ini menjadi bagian dari langkah strategis Pemkab untuk meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

    Langkah awal program ini ditandai dengan pelaksanaan trial jalan di sejumlah titik, salah satunya di Desa Ramban Kulon, Kecamatan Creme, pada Senin (9/6/2025). Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid dan Penjabat Sekretaris Daerah, sebagai bentuk dukungan penuh terhadap proses validasi teknis yang dilakukan oleh Dinas Bina Marga Sumberdaya Air dan Bina Konstruksi (BSBK) Bondowoso.

    Plt Kepala Dinas BSBK Bondowoso, Ansori, menyebutkan bahwa prioritas perbaikan difokuskan pada jalan kabupaten dan jalan desa yang memiliki peran vital dalam menghubungkan antarwilayah serta mendukung pusat-pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan.

    “Dari total jalan rusak, kami pilih 494 kilometer yang paling mendesak dan strategis untuk diperbaiki,” ujarnya.

    Ansori menjelaskan bahwa usulan perbaikan jalan tersebut kini tengah menunggu persetujuan anggaran dari pemerintah pusat maupun provinsi. Pihaknya telah menyampaikan pengajuan anggaran dan berharap prosesnya bisa segera rampung agar pekerjaan fisik dapat dimulai dalam waktu dekat.

    Kegiatan trial jalan yang dilakukan tidak hanya menjadi simbol dimulainya program, tetapi juga berfungsi untuk memvalidasi data dan mengklasifikasikan tingkat kerusakan secara faktual di lapangan. Hal ini dilakukan agar rencana perbaikan yang disusun benar-benar tepat sasaran dan sesuai kebutuhan masyarakat.

    “Survei lanjutan juga akan terus kami lakukan agar seluruh ruas jalan yang rusak terdata dengan lengkap dan akurat,” imbuhnya.

    Melalui program ini, Pemkab Bondowoso menargetkan peningkatan aksesibilitas masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang selama ini terisolasi karena kondisi jalan yang rusak berat. Perbaikan jalan diharapkan menjadi pemicu tumbuhnya aktivitas ekonomi lokal secara lebih merata dan berkelanjutan. [awi/beq]

  • Kapal Cepat Banyuwangi–Denpasar Diluncurkan, Fraksi PDIP Jatim Desak Koordinasi dan Keadilan Sosial

    Kapal Cepat Banyuwangi–Denpasar Diluncurkan, Fraksi PDIP Jatim Desak Koordinasi dan Keadilan Sosial

    Surabaya (beritajatim.com) — Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Martin Hamonangan mendesak Pemprov Jatim dan Bali memperkuat komunikasi kelembagaan agar pelaksanaan peluncuran layanan kapal cepat rute Banyuwangi–Denpasar yang direncanakan berlangsung pada 16 Juni 2025 tidak menimbulkan gesekan administratif maupun sosial.

    Martin menilai bahwa proyek ini berpotensi besar membawa manfaat, namun tidak boleh luput dari prinsip keadilan sosial dan koordinasi antarwilayah.

    “Kami mendesak Pemprov Jatim untuk semakin inten melakukan pertemuan resmi dengan Pemprov Bali, difasilitasi oleh Kementerian Perhubungan. Koordinasi ini krusial agar tidak terjadi konflik regulasi, perbedaan standar teknis, atau bahkan resistensi sosial di daerah tujuan,” tegas Martin, Sabtu (7/6/2025).

    Lebih lanjut, Martin menegaskan pentingnya studi komprehensif sebelum layanan kapal cepat dioperasikan secara massal. Menurutnya, evaluasi menyeluruh perlu dilakukan terhadap dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang mungkin ditimbulkan oleh proyek ini.

    “Kami minta agar sebelum peluncuran, dilakukan kajian mendalam, bagaimana dampaknya terhadap nelayan lokal, pelaku UMKM sekitar pelabuhan, lalu lintas laut, dan kesiapan infrastruktur penunjang,” ujarnya.

    Martin juga menegaskan perlunya skenario darurat jika terjadi hambatan operasional yang bisa merugikan masyarakat. Dia mencontohkan potensi gangguan teknis, lonjakan penumpang, atau bahkan bencana alam sebagai risiko yang harus diantisipasi.

    “Harus ada rencana darurat bila terjadi gangguan teknis, lonjakan penumpang, atau bencana alam. Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kurangnya antisipasi,” sambungnya.

    Sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Jatim IV (Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso), Martin menyatakan akan terus memantau implementasi rute kapal cepat dari Pelabuhan Marina Boom Banyuwangi menuju Serangan, Denpasar, Bali. Dia menyebutkan bahwa manfaat layanan ini tidak boleh terbatas pada segelintir kalangan.

    “Kami mendukung inisiatif ini selama proyek ini benar-benar berpihak pada rakyat, bukan hanya melayani kelas menengah atas atau kepentingan wisata eksklusif. Fraksi PDI Perjuangan akan berdiri paling depan untuk memastikan bahwa kapal cepat ini jadi alat pemerataan manfaat,” tegasnya.

    Dalam konteks arus mudik dan lonjakan penumpang pada hari libur, Martin melihat kapal cepat ini bisa menjadi solusi konkret dari penumpukan antrean di penyeberangan tradisional Ketapang–Gilimanuk. Terutama bagi pelaku usaha kecil dan pekerja harian yang membutuhkan kecepatan dan kepastian waktu perjalanan.

    “Kapal cepat Banyuwangi–Denpasar harus jadi jembatan keadilan sosial, bukan simbol ketimpangan antarwilayah. Ini harus menjadi bukti bahwa negara hadir melalui transportasi publik yang aman, terjangkau, dan tepat waktu,” pungkas Martin. [asg/ian]