kab/kota: Bojonegoro

  • Mendagri: Gibran Tak Dapat Satyalancana, Tapi…

    Mendagri: Gibran Tak Dapat Satyalancana, Tapi…

    Surabaya (beritajatim.com) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka tidak mendapatkan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha.

    Namun, Wakil Presiden terpilih itu hanya dapat penghargaan kinerja Pemerintah Daerah di Hari Puncak Otonomo Daerah (Otodo).

    “Saya sampaikan penghargaan yang diberikan dalam bentuk Satyalancana pada sejumlah kepala daerah termasuk Khofifah. Kalau Mas Gibran tidak dapat Satyalancana tetapi dapat piagam penghargaan masuk kelompok kedua (Pemda) itu,” kata Tito, usai upacara Hari Otoda di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (25/4/2024).

    Tito menyampaikan alasan Gibran yang telah terpilih menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia itu absen hadir di event nasional ini karena bentrok dengan jadwal kegiatan yang padat.

    Usai dinyatakan terpilih menjadi Wapres, kata dia, Gibran banyak jadwal pertemuan. Putra sulung Presiden Joko Widodo itu hanya menitipkan pesan terima kasih atas penghargaan yang diberikan.

    “Saya sangat memahami (agenda Gibran) sampai malam mungkin, sedang kita acaranya pagi jadi saya dapat informasi tidak dapat hadir karena waktunya sangat mepet sekali. Tapi beliau menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan yang tekah diberikan,” ujarnya.

    Sekedar diketahui 14 nama kepala daerah yang mendapatkan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha yakni :

    1. Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa.

    2. BupatiSumedang, Dr. H Dony Ahmad Munir.

    3. Bupati Kulon Progo, Drs. H. Sutedjo.

    4. Bupati Wonogori, Joko Sutopo.

    5. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar.

    6. Bupati Bojonegoro, Dr. Hj. Anna Mu’awanah.

    7. Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta.

    8. Bupati Hulu Sungai Selatan, Drs. H Achmad Fikri.

    9.Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa.

    10. Walikota Medan, Muhammad Bobby Alif Nasution.

    11. Walikota Serang, H. Syafrudin.

    12. Walikota Bogor, Bima Arya.

    13.Walikota Surabaya, Eri Cahyadi.

    14. Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara.

    [asg/beq]

  • Kronologi Lengkap Perempuan di Bojonegoro Meninggal Dijaga Anjing

    Kronologi Lengkap Perempuan di Bojonegoro Meninggal Dijaga Anjing

     

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Jalan Jaksa Agung Suprapto di Kelurahan Karangpacar, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro kemarin siang hingga petang mendadak ramai. Mobil-mobil petugas dari kepolisian, ambulans, serta dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) setempat parkir berjejer menarik perhatian masyarakat maupun pengguna jalan yang melintas.

    Para petugas tersebut sedang melakukan evakuasi jenazah seorang yang ditemukan meninggal dunia. Perempuan sebatang kara. Tinggal di rumah yang hanya bersama anjing peliharaannya.

    Namun, saat akan melakukan evakuasi, anjing peliharaan itu berusaha menjaga majikannya. Anjing berjenis Jawa dengan perawakan besar itu menyerang petugas yang akan masuk rumah.

    Menurut Kapolsek Kota Bojonegoro Kompol Mukodam, meninggalnya Djoewita (78), warga Jalan Jaksa Agung Suprapto itu diketahui Rabu (24/4/2024) sekitar pukul 14.30 WIB. Ceritanya saat itu, Frendi Mohan selaku tetangga korban hendak mengirim makanan sekitar pukul 08.00 WIB.

    Frendi memanggil-manggil korban dari luar pagar. Namun, korban tidak memberi tanggapan.

    “Tetangganya itu belum curiga karena biasanya korban kalau pagi biasa keluar rumah setelah menyapu halaman dan akan pulang siang,” ujar Mukodam, Kamis (25/4/2024).

    Karena hingga siang gembok pagar masih terkunci dan lampu teras masih menyala, Frendi Mohan kembali mendatangi rumah korban sekitar pukul 12.30 WIB. Tujuannya juga untuk mengantar makan siang.

    Hal yang sama dia lakukan. Beberapa kali panggilan tidak ada tanggapan. Hanya terdengar gonggongan anjing dari dalam rumah.

    “Akhirnya Frendi ini menghubungi keponakan korban bernama Mari. Serta menanyakan keberadaan Djoewita yang tidak terlihat dari pagi hingga siang. Ternyata keponakannya itu juga tidak tahu,” terangnya.

    Dari situ, Frendi akhirnya curiga. Ia kemudian menghubungi ketua RT setempat karena khawatir terjadi sesuatu hal pada korban. Mengingat setiap hari, Djoewita hidup sebatang kara dan sudah tua. Ketua RT 17 Kelurahan Karangpacar lalu melaporkan ke Kantor Kelurahan serta menghubungi Babinsa serta Bhabinkamtibmas setempat.

    “Anggota Piket Polsek Bojonegoro Kota mendatangi TKP setelah mendapat laporan. Petugas akhirnya memutuskan untuk membuka paksa gembok pagar rumah korban karena tidak ada akses jalan lain untuk masuk ke halaman rumah korban,” imbuh Mukodam.

    Setelah berhasil masuk, petugas melihat dari celah-celah jendela rumah. Saat itu terlihat korban sudah dalam kondisi tertelungkup di lantai kamar.

    Mengetahui hal itu, Petugas aegera menghubungi Tim Damkar untuk mengevakuasi anjing milik korban yang saat itu masih menjaga jenazah Djoewita di dalam rumah.

    Setelah proses panjang, akhirnya anjing milik korban berhasil dievakuasi dan dibawa menjauh di ruang terpisah dari jenazah korban. Petugas bersama dengan Tim Identifikasi Polres dan Tim Medis Puskesmas Bojonegoro kemudian mengevakuasi dan melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah Djoewita.

    “Hasil pemeriksaan luar, ada luka pada kepala bagian dahi korban akibat terbentur lantai tempat jenazah tersebut tertelungkup. Diduga korban sudah meninggal kurang dari 24 jam dan lebih dari 6 jam,” terangnya.

    Saat meninggal, perempuan beretnis Tionghoa itu masih menggunakan pakaian dan berlilit handuk. Kehidupannya yang sebatang kara dan sudah tua, untuk makan minum bergantung kepada tetangga dan kerabat.

    “Korban ini juga merupakan salah satu penerima bantuan sosial dari pemerintah,” imbuh Kepala Kelurahan Karangpacar Kabupaten Bojonegoro Erwina Sri.

    Korban, menurut kerabat, juga menderita sakit lambung. Di kamarnya ditemukan beberapa jenis obat seperti Mylanta, Promag, Tolak Angin, Diapet, dan Puyer 19 yang diduga berkaitan dengan sakit lambung. [lus/beq]

  • Pers yang Sehat, PWI Bojonegoro Gelar Seminar Literasi Media

    Pers yang Sehat, PWI Bojonegoro Gelar Seminar Literasi Media

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bojonegoro menggelar seminar dalam rangka perayaan Hari Pers Nasional (HPN) dengan tema “Literasi Media dalam Mengawal Clean and Good Governance” di Ruang Angling Dharma Pemkab Bojonegoro, Rabu (24/4/2024).

    Dalam seminar tersebut mengundang kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat se-Kabupaten Bojonegoro, dan perangkat desa. Ketua PWI Bojonegoro, M Yazid menyampaikan, dari seminar tersebut diharapkan bisa menggali sekat antara pers dan pemangku kebijakan.

    Sehingga tidak ada yang merasa dirugikan dan mampu membedakan media arus utama (taat asas) dan media lainnya, agar terwujud clear and good governance yang komprehensif.

    “Melalui seminar ini, bertujuan untuk sosialsiasi peran dan fungsi pers sesuai dengan UU Pers dan Kode Etik Wartawan. Serta, pemahaman akan pentingnya media massa, dan memperkuat fuungsi pers dalam pembangunan daerah,” ulas Yazid.

    Yazid menambahkan, saat ini PWI bersama organisasi profesi pers lainnya dan organisasi perusahaan pers di Bojonegoro sedang mencanangkan posko pengaduan masyarakat, untuk menerima laporan dari masyarakat jika mendapati oknum wartawan yang meresahkan atau merugikan, baik tingkat desa maupun kabupaten.

    “Kami berharap perlu kerjasama semua pihak untuk kolaborasi dan mendukung terciptanya pers yang sehat dan bersih ke depannya,” harap Yazid.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bojonegoro, Nurul Azizah yang hadir pada kesempatan tersebut, menyampaikan bahwa media massa menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Berita apaupun sekarang sudah bisa diakses dalam HP di genggaman.

    “Dalam kesempatan Seminar Literasi Media dalam Mengawal Clean and Good Governance ini, tujuanya untuk mengawal pemerintahan yang bersih. Bagaimana program pembangunan bisa terakses oleh masyarakat secara meluas,” ujar Nurul.

    Sekda juga menyampaikan, pada seminar ini dihadiri oleh OPD, camat, dan kepala desa. Yang mana, mereka adalah sumber berita bagi media. “Ada sumber berita, media adalah sarana, dan insan pers adalah pengunggah berita. Jika sudah bersatu, maka tidak ada lagi persepsi, tetapi berita fakta yang keakuratannya tidak lagi diragukan sebagai hoaks, karena adanya proses verifikasi informasi,” tuturnya.

    Pada seminar ini, hadir sebagai narasumber dari Wakil Ketua PWI Jatim, Wahyu Kuncoro, Humas Polres Bojonegoro, dan dimoderatori oleh Ketua Ademos, Mohammad Kundori. [lus/aje]

  • Mendagri: Gibran Tak Dapat Satyalancana, Tapi…

    Gibran Absen di Puncak Peringatan Hari Otoda di Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, absen di Puncak Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) yang digelar di Balai Kota Surabaya, Kamis (25/4/2024). Padahal, Gibran dikabarkan akan menerima Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Bhakti Praja Nugraha bersama 15 kepala daerah lainnya.

    Pantauan beritajatim.com, hanya terlihat menantu Presiden Joko Widodo yakni Wali Kota Medan, Bobby Nasution hadir dan menerima penghargaan itu. Sedangkan Gibran tak terlihat baik di kursi peserta maupun saat penyerahan.

    Tanda penghormatan penghargaan sekali seumur hidup tersebut diberikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Menariknya, Khofifah Indar Parawansa satu-satunya Gubernur yang mendapatkan tanda kehormatan itu Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha.

    Para kepala daerah pun khidmat mengukuti jalanannya acara meski hujan mengguyur halaman Balai Kota Surabaya sejak pukul 07.00 WIB hingga saat ini 09.00 WIB.

    Sebelumnya 15 nama kepala daerah yang bakal disebut mendapatkan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha yakni :

    1. Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa.

    2. Bupati Sumedang, Dr. H Dony Ahmad Munir.

    3. Bupati Kulon Progo, Drs. H. Sutedjo.

    4. Bupati Wonogori, Joko Sutopo.

    5. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar.

    6. Bupati Bojonegoro, Dr. Hj. Anna Mu’awanah.

    7. Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta.

    8. Bupati Hulu Sungai Selatan, Drs. H Achmad Fikri.

    9.Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa.

    10. Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Alif Nasution.

    11. Wali Kota Serang, H. Syafrudin.

    12. Wali Kota Bogor, Bima Arya.

    13. Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.

    14. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

    15. Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara.

    [asg/beq]

  • Jasad Perempuan yang Dijaga Anjing Berhasil Dievakuasi

    Jasad Perempuan yang Dijaga Anjing Berhasil Dievakuasi

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Tim Inafis Kepolisian Resort (Polres) Bojonegoro akhirnya berhasil mengevakuasi jasad perempuan yang tewas di dalam rumah dijaga anjing peliharaannya, Rabu (24/4/2024) sore.

    Jasad tersebut berhasil dievakuasi dan dibawa ke RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro setelah anjing peliharaannya diamankan oleh petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Bojonegoro.

    Hasil identifikasi petugas kepolisian, kondisi mayat posisi tengkurap. Kematian korban bernama Djoewita (78) Warga RT 17 RW 03 Kelurahan Karangpacar Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro diduga belum lama, karena belum ada tanda-tanda pembusukan.

    “Memang korban sebatangkara dan tinggal di rumah ditemani anjing peliharaannya,” ujar Kepala Kelurahan Karangpacar, Kabupaten Bojonegoro, Erwina Sri saat berada di lokasi.

    Pihaknya belum mengetahui pasti penyebab kematian korban. Namun, diduga terjatuh saat hendak bangun dari tempat tidur. Selain itu, di dalam kamar korban juga ditemukan banyak obat penyakit lambung. “Kalau menurut kerabatnya korban ini sudah lama sakit lambung. Setiap hari ada kerabatnya yang mengantar makanan ke sini,” tambahnya.

    Dari situ, kematian korban diketahui. Saat kerabat korban hendak mengantarkan makanan beberapa kali dipanggil dari luar rumah tidak ada respon. Hanya suara anjing dari dalam rumah yang menggonggong. “Dari situ tetangga curiga, kemudian dilaporkan ke RT dan diteruskan ke kelurahan. Akhirnya dilaporkan petugas kepolisian dan Damkarmat,” pungkasnya. [lus/kun]

  • Perempuan Sebatang Kara Bojonegoro Tewas di Kamarnya

    Perempuan Sebatang Kara Bojonegoro Tewas di Kamarnya

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Seorang perempuan sebatang kara, Djoewita (78) asal Kelurahan Karangpacar Kabupaten Bojonegoro yang tewas di dalam kamar rumahnya diduga alami sakit. Korban diketahui meninggal dunia oleh kerabatnya pada Rabu (24/4/2024) siang.

    Kasat Reskrim Polres Bojonegoro AKP Fahmi Amarullah mengatakan, kematian korban dugaan awal karena sebelumnya sudah mengidap penyakit. Hal itu dikuatkan di dalam kamar korban terdapat banyak obat untuk penyakit lambung.

    “Dugaan awal sakit, Mas. Sudah tua. Hasil keterangan saksi juga pernah diajak berobat tetapi korban menolak,” ujarnya kepada jurnalis beritajatim.com.

    Kematian korban, lanjut AKP Fahmi, belum lama. Dari tanda-tanda tubuh jenazah belum ditemukan adanya pembusukan. Kondisi hanya kaku. Saat dievakuasi, kondisi mayat keadaan tengkurap di lantai kamar. Diduga terjatuh saat bangun dari tempat tidur.

    “Kematian korban kurang dari 24 jam (dari saat ditemukan),” imbuhnya.

    Sebelumnya, proses evakuasi mayat korban berjalan dramatis. Sebab, anjing peliharaan korban sempat menyerang petugas yang akan masuk ke rumah. Setelah anjing peliharaan tersebut berhasil dijinakkan, pihak kepolisian kemudian langsung melakukan identifikasi. [lus/ian]

  • Anjing Jaga Majikan Sudah Meninggal Akhirnya Ditaklukkan Damkar Bojonegoro

    Anjing Jaga Majikan Sudah Meninggal Akhirnya Ditaklukkan Damkar Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Dua petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bojonegoro bertugas menjaga anjing peliharaan yang tuannya meninggal dunia agar tidak menyerang petugas yang akan melakukan identifikasi.

    Dua petugas Damkarmat Bojonegoro menjaga anjing peliharaan di ruang terpisah. Sebelumnya, anjing tersebut sempat menyerang petugas yang berusaha membuka pintu rumah tuannya. Pengamanan anjing peliharaan itu berjalan dramatis karena anjing tidak dalam kondisi diikat.

    Kali pertama diketahui, anjing tersebut menjaga tuannya yang sudah dalam kondisi meninggal dunia di lantai dalam kamar. Saat petugas berusaha masuk untuk melakukan identifikasi, anjing tersebut berlaku agresif. Pada akhirnya, petugas Damkarmat berhasil menggiring anjing tersebut ke ruang terpisah dari tuannya.

    “Anjing dalam kondisi liar, tidak diikat menggunakan tali. Kami kemudian menggiring anjing ke ruang dapur dengan memberinya makan,” ujar Kepala Bidang Penyelamatan dan Pemadaman Damkarmat Bojonegoro, Zaenul Ma’arif, Rabu (24/4/2024).

    Sekitar satu jam anjing itu dijaga di ruang dapur oleh dua petugas Damkarmat Bojonegoro. Setelah si tuan pemilik anjing dibawa ke RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, baru kemudian anjing tersebut ditaklukkan. “Selanjutnya anjing peliharaan itu dibawa kerabat pemilik,” terangnya.

    Sekadar diketahui, anjing peliharaan milik Djoewita (78) warga RT 17 RW 03 Kelurahan Karangpacar Kabupaten Bojonegoro itu tetap setia menemani tuannya meski sudah meninggal. Si pemilik anjing diduga belum lama meninggal di dalam kamar rumah.

    Kejadian itu kali pertama diketahui tetangga serta kerabat yang hendak mengirim makanan. Beberapa kali dipanggil dari luar rumah tidak ada tanggapan. Hanya anjingnya yang menggonggong dari dalam rumah. Karena curiga akhirnya melaporkan itu ke Ketua RT setempat dan dilanjutkan ke kelurahan.

    “Pihak kelurahan mendapat laporan kemudian diteruskan ke petugas berwajib. Setelah berhasil dievakuasi ini untuk seluruh prosesi pengurusan mayat ditangani pihak klenteng. Karena korban sebatangkara,” ujar Kepala Kelurahan Karangpacar, Erwina Sri. [lus/ted]

  • Jasad Perempuan Bojonegoro Dijaga Anjing, Petugas Mendekat Diserang

    Jasad Perempuan Bojonegoro Dijaga Anjing, Petugas Mendekat Diserang

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Seekor anjing di Bojonegoro masih setia menjaga majikannya yang sudah meninggal. Anjing tersebut tidak membiarkan petugas yang akan mengevakuasi jasad majikannya. Sejumlah petugas yang mendekat langsung diserang, Rabu (24/4/2024). Sehingga evakuasi berjalan cukup lama.

    Informasi yang diterima jurnalis beritajatim.com menyebut, perempuan yang hidup sebatang kara bersama anjingnya itu diketahui meninggal oleh tetangganya. Lantas dilaporkan ke Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) agar dievakuasi.

    Namun, petugas Damkarmat Bojonegoro yang akan mengevakuasi jasad perempuan bernama Djuwita (78) warga Jalan Jaksa Agung Suprapto nomor 96 RT 17 RW 03, Kelurahan Karang Pacar Kabupaten Bojonegoro itu diserang oleh anjing yang menjaganya.

    “Kami mendapat laporan dari warga. Saat ini petugas masih berusaha menjinakkan anjing peliharaan yang menjaga korban,” ujar Kepala Dinas Damkarmat Bojonegoro, Rabu (24/4/2024) sekitar pukul 16.00 WIB.

    Selain pihak Damkarmat Bojonegoro, pihak kepolisian, kelurahan maupun TNI juga berada di lokasi. Sementara, informasi mengenai meninggalkannya korban masih butuh konfirmasi lebih lanjut. [lus/but]

  • Pemancing Temukan Jasad Penambang Pasir di Bengawan Solo Bojonegoro

    Pemancing Temukan Jasad Penambang Pasir di Bengawan Solo Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Penambang pasir yang dilaporkan tenggelam di Sungai Bengawan Solo pada Senin (22/4/2024) ditemukan. Jasad korban ditemukan berjarak sekitar 23 kilometer dari lokasi kejadian, Rabu (24/4/2024) sekitar pukul 00.05 WIB.

    Jasad Ahmad Arif (35) warga RT 04 RW 01 Desa Semanding Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro ditemukan oleh warga yang sedang mencari ikan. Jasad korban muncul di Sungai Bengawan Solo turut Desa Ngadirejo Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban.

    “Jasadnya ditemukan warga yang mencari ikan, kemudian dilaporkan ke posko berjarak sekitar 23 km dari lokasi kejadian,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Laela Nor Aeny, Rabu (24/4/2024).

    Setelah mendapat laporan tersebut, Tim SAR Gabungan kemudian melakukan evakuasi jasad penambang pasir kemudian dibawa ke RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro untuk divisum. “Setelah divisum dan disucikan, kemudian diserahkan ke keluarga,” tambahnya.

    Untuk diketahui, Ahmad Arif penambang pasir tradisional di Sungai Bengawan Solo itu dilaporkan tenggelam pada Senin (22/4/2024) sekitar pukul 12.00 WIB. Ia saat itu bersama tiga penambang lain sedang mengangkut pasir. Tiba-tiba perahu yang ditumpangi tenggelam.

    Tiga penambang yang lain selamat, sementara korban diduga tidak bisa menyelamatkan diri karena tidak memiliki kemampuan berenang. [lus/but]

  • Tabrak Median dan Warung di Lamongan, Pikap Berisi Satu Keluarga Ini Terbalik

    Tabrak Median dan Warung di Lamongan, Pikap Berisi Satu Keluarga Ini Terbalik

    Lamongan (beritajatim.com) – Satu unit mobil pikap di Kabupaten Lamongan menabrak warung lalu terbalik. Sebelumnya, pikap ini juga sempat menabrak median jalan dan oleng hingga menabrak sebuah motor.

    Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, pikap yang mengalami laka itu bernopol L 9475 CG dan dikemudikan oleh Arga Umami (32), warga asal Kabupaten Bojonegoro. Nahasnya, ia tak sendirian, ditemani istri dan anaknya yang baru berusia 5 bulan.

    “Iya mas, terjadi kecelakaan lalu lintas di ruas jalan poros nasional Lamongan-Babat, tepatnya di ruas jalan yang ada di Desa Kebonsari, Sukodadi,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Lamongan Ipda Hadi Siswanto, Selasa (23/4/2024).

    Mengenai kronologinya, Ipda Hadi menyebutkan bahwa awalnya pikap tersebut melaju di jalan poros nasional Lamongan-Babat, tepatnya di ruas jalan Desa Kebonsari, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan atau dari arah timur menuju barat.

    Setibanya di TKP, sambung Hadi, pengemudi pikap tidak mampu mengendalikan kemudinya. Alhasil pikap mengalami oleng ke arah kanan.

    “Saat oleng itulah, pikap lalu menabrak median tengah jalan. Miring ke kiri dan sempat menabrak sepeda motor bernopol G 6750 MI,” imbuhnya.

    Sepeda motor itu, tutur Hadi, dikendarai oleh Suparman (35), warga asal Tegal, yang membonceng Siti. Kala itu, sepeda motor itu berjalan dari arah timur ke barat di lajur kiri. Setelah itu, pikap menabrak warung hingga kemudian terbalik.

    Meski tak ada korban jiwa dalam kejadian ini, ungkap Hadi, namun pengendara motor yang berboncengan itu mengalami luka ringan dan harus dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

    “Bagi para pengendara agar lebih berhati-hati. Patuhi rambu lalu lintas dan istirahat sejenak apabila mengantuk atau lelah selama perjalanan,” tutupnya. [riq/ian]