kab/kota: Bojonegoro

  • Tanggul Bengawan Solo Jebol, Lahan Pertanian di Lamongan Terendam

    Tanggul Bengawan Solo Jebol, Lahan Pertanian di Lamongan Terendam

    Lamongan (beritajatim.com) – Tanggul Bengawan Solo yang berada di wilayah Desa Pringgoboyo berbatasan dengan Desa Gedangan, Kecamatan Maduran, mengalami jebol, Kamis (23/1/2025).

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Joko Raharto, mengatakan jebolan tanggul tersebut diperkirakan memiliki kedalaman 4 meter dengan panjang 7 meter.

    “Perkiraan jebolnya tanggul tadi pagi, sekitar pukul 04.00 WIB,” kata Joko, Kamis (23/1/2025).

    Jebolnya tanggul non teknis tersebut disebabkan beberapa hal. Pertama karena kondisi tanggul Bengawan Solo tersebut sebelumnya pernah mengalami longsor.

    “Tanggul non teknis yang sekarang jebol pernah dilaporakan ke BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Bengawan Solo mengalami longsor pada bulan Desember 2024. Pada saat itu mengalami kelongsoran dengan dimensi panjang 17 meter, lebar 4,5 meter dan tinggi 2 meter,” kata Joko, Kamis (23/1/2025).

    Kondisi tanggul yang kurang prima, kemudian ditambah dengan naiknya tinghi muka air (TMA) Bengawan Solo dengan status siaga merah, sehingga mengakibatkan tanggul non teknis tersebut tidak bisa menahan derasnya aliran sungai.

    “Ditambah lokasi jebolnya tanggul posisinya berada di tikungan luar,” tuturnya.

    Jebolnya tanggul mengakibatkan lahan pertanian yang berada di sekitar lokasi terendam seluas kurang lebih 10 hektare. Sebagian lahan baru saja panen jagung. Namun sebagian baru saja ditanami padi.

    Lebih lanjut Joko menyampaikan, saat ini uoaya penanganan sedang dilakukan. BPBD Lamongan, telah mengirimkan bantuan logistik banjir berupa gedek bambu sebanyak 20 buah, batang bambu, terpal, serta karung.

    “BBWS Wilayah Bojonegoro dan PU-SDA Lamongan, juga telah mengirimkan 2 ekskavator untuk penanganan tanggul non teknis Bengawan Solo yang jebol ini,” ucapnya. (fak/ted)

  • Pj. Gubernur Sebut 22 Kepala Daerah di Jatim Dilantik 6 Februari, Mana Saja?

    Pj. Gubernur Sebut 22 Kepala Daerah di Jatim Dilantik 6 Februari, Mana Saja?

    Surabaya (beritajatim.com) – Pj. Gubernur Jatim, Adhy Karyono, menyebutkan terdapat 22 kepala daerah di Jatim yang bakal dilantik pada 6 Februari 2025. 22 kepala daerah tersebut terpilih dalam Pilkada 2024 dan tidak muncul gugatan di MK.

    “Kami akan klarifikasi ke atas. Yang jelas, bahwa sebelumnya akan dilaksanakan pelantikan serentak menunggu mereka yang bersengketa di MK, tapi saat ini sudah ada kepastian dua kali pelantikan. Yang tidak bersengketa, bisa dilantik pada 6 Februari 2025. Yang ada sengketa dibedakan hari pelantikannya,” ujar Adhy di Gedung Negara Grahadi, Kamis (23/1/2025).

    Mengenai lokasi pelantikan di IKN atau Jakarta, Adhy menjawab tidak tahu. “Silakan tanya ke Seskab Mayor Teddy. Tapi yang jelas dilantik oleh Presiden RI Pak Prabowo,” ujarnya.

    Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan bahwa pelantikan seluruh kepala daerah yang tidak bersengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) akan dilangsungkan di Jakarta pada 6 Februari 2025.

    Tito mengatakan, pelantikan digelar di Jakarta, karena Jakarta masih berstatus sebagai ibu kota dan belum ada keputusan presiden untuk memindahkan ibu kota ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

    Di Jawa Timur, ada 22 pilkada kabupaten/kota yang tidak mengajukan gugatan MK.

    “Di Jatim yang tidak ada gugatan MK di 22 kabupaten/kota,” kata Komisioner KPU Jatim, Choirul Umam saat dikonfirmasi terpisah.

    Berikut daftar 22 kepala daerah terpilih yang sudah ditetapkan oleh KPU dan tidak bersengketa di MK:

    1. Pacitan: Indrata Nur Bayuaji dan Gagarin Sumrambah

    2. Trenggalek: Mochamad Nur Arifin dan Syah Muhammad Natanegara

    3. Kabupaten Blitar: Rijanto-Beky Hardiansyah

    4. Kabupaten Kediri: Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa

    5. Lumajang: Indah Amperawati-Yudha Adji Kusuma

    6. Jember: Gus Fawait-Djoko Santoso

    7. Situbondo: Yusuf Rio Wahyu Prayogo-Ulfiah

    8. Kabupaten Probolinggo: Gus Muhammad Haris-Ra Fahmi AHZ

    9. Kabupaten Pasuruan: Rusdi Sutejo-M Shohib Asrori

    10. Sidoarjo: Subandi-Mimik Idayana

    11. Kabupaten Mojokerto: Muhammad Al Barra-Muhammad Rizal Oktavian

    12. Jombang: Warsubi-KH Salmanudin Yazid

    13. Kabupaten Madiun: Hari Wuryanto-Purnomo Hadi

    14. Ngawi: Ony Anwar Harsono-Dwi Rianto Jatmiko

    15. Bojonegoro: Setyo Wahono-Nurul Azizah

    16. Tuban: Aditya Halindra Faridzky-Joko Sarwono

    17. Kota Kediri: Vinanda Prameswati-KH Qowimmudin Thoha

    18. Kota Pasuruan: Adi Wibowo-M Nawawi

    19. Kota Mojokerto: Ika Puspitasari-Rachman Sidharta Arisandi

    20. Kota Madiun: Maidi-Bagus Panuntun

    21. Kota Surabaya: Eri Cahyadi-Armuji

    22. Kota Batu: Nurrochman-Heli Suyanto

    [tok/beq]

  • Dicari 2 Hari, Warga Bojonegoro Tenggelam di Bengawan Solo Belum Ditemukan

    Dicari 2 Hari, Warga Bojonegoro Tenggelam di Bengawan Solo Belum Ditemukan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pada hari kedua pencarian terhadap Taslam (60), warga Desa/Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, yang hilang saat mencari kayu bakar di Sungai Bengawan Solo, belum membuahkan hasil.

    Pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan sejak Senin (22/1/2025) ini masih terus berlanjut dan rencananya akan dilanjutkan besok. Sebab, dalam operasi pencarian pada hari kedua ini belum membuahkan hasil.

    Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Laela Nor Aeny, mengatakan bahwa operasi pencarian hari kedua belum membuahkan hasil. Tim SAR terus memperluas area pencarian hingga sejauh 28,71 kilometer dari titik lokasi kejadian.

    “Pencarian diperluas dengan melibatkan berbagai pihak, namun korban belum ditemukan,” ujar Aeny.

    Dalam upaya pencarian, sebanyak 92 personel SAR gabungan diterjunkan. Tim ini terdiri dari anggota BPBD, Basarnas, TNI-Polri, serta potensi SAR di Bojonegoro. Pencarian dilakukan dengan menggunakan perahu LCR dan dibagi dalam tiga titik SRU (Search and Rescue Unit).

    Titik pertama berada di lokasi kejadian, titik kedua di Tambangan Gedongarum, dan titik ketiga di Jembatan Cincin yang berbatasan antara Bojonegoro dan Babat-Lamongan.

    Sebelumnya, Taslam dilaporkan tenggelam pada Selasa (21/1/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, korban sedang mencari kayu bakar di tepi Sungai Bengawan Solo, namun tiba-tiba terpeleset dan terbawa arus. Kejadian tersebut terjadi di tengah tingginya debit air sungai.

    Salah seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut langsung melaporkan dan berusaha mencari pertolongan.

    Pencarian terus dilakukan dengan harapan dapat segera menemukan korban dan memberikan kepastian kepada keluarga yang sedang menunggu kabar. Sulitnya pencarian juga dipengaruhi debit air sungai yang sedang tinggi.

    Saat ini debit sungai terpanjang di Pulau Jawa itu sedang berada di siaga 3 (merah). Pada pukul 18.00 WIB, tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo di papan peilschaal Taman Bengawan Solo diangka 14.30 MDPL dengan tren turun dari sebelumnya pada pukul 17.00 WIB diangka 14.32 MDPL. [lus/but]

  • Bengawan Solo Siaga, Air Mulai Meluap ke Pemukiman Warga Bojonegoro

    Bengawan Solo Siaga, Air Mulai Meluap ke Pemukiman Warga Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Tinggi muka air (TMA) sungai Bengawan Solo wilayah Kabupaten Bojonegoro meluap. Tren sungai terpanjang di Pulau Jawa itu saat ini memasuki siaga merah dengan tren naik. Air mulai meluap ke sejumlah pemukiman warga, Selasa (22/1/2025).

    Sesuai data dari Perusahaan Umum Jasa Tirta Divisi Jasa Asa III Bengawan Solo, Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro pada pukul 11.00 WIB, diangka 14.33 MDPL dan meningkat pada pukul 14.00 WIB menjadi 14.34 MDPL. Pada posisi TMA tersebut Bengawan Solo sudah masuk siaga merah.

    Meluapnya sungai terpanjang di Pulau Jawa itu mulai menggenangi pemukiman. Sedikitnya ada enam desa di empat kecamatan yang sudah banjir. Air mulai menggenangi pemukiman saat masuk siaga merah sejak dini hari tadi.

     

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Laela Noer Aeny mengatakan, dampak meluapnya sungai Bengawan Solo, sudah ada enam desa di empat kecamatan yang terdampak. Pihak BPBD juga telah menyiapkan door latch untuk mengantisipasi luapan air yang melintas tanggul wilayan kota.

    Enam desa yang terendam yakni, Desa Ngulanan dan Desa Ngablak Kecamatan Dander. Dengan ketinggian genangan sekitar 20-30 centimeter. Kecamatan Bojonegoro ada dua, di Kelurahan Ledokwetan dan Ledokkulon, dengan tinggi genangan antara 10-25 centimeter.

    Kemudian di Desa Kalisari kawasan persawahan yang tergenang dengan luas sekitar 174 hektare. Serta Kecamatan Kalitidu di Desa Leran delapan rumah tergenang dengan rata-rata ketinggian 50 centimeter dan Desa Sukoharjo enam rumah terdampak.

    “Di Desa Sukoharjo 1 rumah hunian tergenang dan 5 rumah bagian dapur dengan ketinggian sekitar 30-60 centimeter,” pungkasnya. [lus/beq]

  • Imbas Banjir Grobogan, KAI Sebut Ada 6 Perjalanan KA Dibatalkan – Page 3

    Imbas Banjir Grobogan, KAI Sebut Ada 6 Perjalanan KA Dibatalkan – Page 3

    KAI menyampaikan permohonan maaf kepada para pelanggan atas gangguan perjalanan tersebut.

    Bagi pelanggan yang terdampak akibat pembatalan perjalanan ini, dapat membatalkan tiketnya di stasiun dan bea tiket akan dikembalikan 100 persen (di luar biaya pemesanan).

    Sebelumnya, KAI melakukan skenario pola operasi memutar atau pengalihan jalur terhadap sejumlah perjalanan kereta api sebagai dampak banjir yang terjadi di petak jalan antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati, Grobogan.

    “Sebagai bentuk tanggap darurat, KAI telah memberlakukan skenario pola operasi pada perjalanan kereta api terdampak,” kata EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

    Agus menyebutkan kereta api yang dialihkan jalurnya pertama, KA 231 Ambarawa lintas Surabaya – Semarang (Sbi-Smc) memutar via Gresik (Gbn)-Gundih (Gd)-Babat (Bbg)-Semarang (Smc). Kedua, KA 61 Sembrani lintas Surabaya – Jakarta (Sbi-Smt-Gmr) memutar via Gbn-Gd-Bbg-Smt.

    Ketiga, KA 284 Parcel Utara lintas Kalibodri-Surabaya (Kpb-Smt-Sbi) memutar via Smt-Bbg-Gd-Gbn. Keempat, KA 1 Argo Bromo Anggrek lintas Surabaya-Jakarta (Sbi-Smt-Gmr) memutar via Sbi-Sgu-Kts-Sk-Bbg-Smt, dengan penyesuaian untuk penumpang di Stasiun Bojonegoro.

    Genangan air setinggi 20 cm pada Km 32+5/7 memaksa jalur ini ditutup sementara, mulai pukul 04.44 WIB demi keselamatan perjalanan kereta api.

     

  • Bengawan Solo di Bojonegoro Siaga Banjir, Satu Orang Hilang Terseret Arus

    Bengawan Solo di Bojonegoro Siaga Banjir, Satu Orang Hilang Terseret Arus

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Muka air sungai Bengawan Solo sedang naik. Pada Selasa (21/1/2025) pukul 20.00 WIB di papan duga Taman Bengawan Solo (TBS) menunjukkan angka 13.55 MDPL dengan tren naik. Pada kondisi  ini, satu orang dilaporkan hilang terseret arus.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Laela Noer Aeny mengatakan, satu orang yang dilaporkan tenggelam atas nama Tasam (60) warga RT 01, RW 04 Desa/Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Korban dilaporkan tenggelam sekitar pukul 15.00 WIB.

    “Korban tenggelam di sungai Bengawan Solo turut Desa/Kecamatan Kanor saat mencari kayu di sungai,” ujar perempuan yang dilantik sebagai Kalaksa BPBD Bojonegoro pada Maret 2024 lalu itu.

    Menurut Aeny, sebelum tenggelam, korban sedang mencari kayu di sungai dengan cara menggantol menggunakan batang bambu. Diduga saat kait berhasil nyantol sasaran, diperkirakan kayu terlalu besar dan korban ikut terseret arus sungai.

    “Diperkirakan kayu terlalu besar dan beban berat. Korban tidak mampu menarik dan terseret arus dan tenggelam di Bengawan Solo,” jelasnya.

    Tim SAR gabungan yang dikoordinasikan oleh BPBD Bojonegoro saat ini masih melakukan pencarian. Proses pencarian korban melibatkan sejumlah potensi SAR atau relawan. Hingga pencarian dihentikan pada pukul 18.00 WIB korban belum berhasil ditemukan dan pencarian akan dilanjutkan besok. [lus/ian]

  • Bengawan Solo Siaga 1, BPBD Bojonegoro Minta Warga Waspada

    Bengawan Solo Siaga 1, BPBD Bojonegoro Minta Warga Waspada

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Bojonegoro memasuki siaga 1. Banjir di sungai terpanjang di Pulau Jawa itu menunjukkan tren kenaikan.

    Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Bojonegoro, Laela Nor Aeny mengatakan, sejumlah wilayah yang ada di hulu Sungai Bengawan Solo saat ini kondisinya banjir. Sehingga pihaknya meminta warga waspada.

    “Kami menunggu perkembangan selanjutnya, kalau kondisi posisi sekarang sudah siaga hijau, dengan tren naik,” ujar Any, Selasa (21/1/2025).

    Perempuan yang pernah menjabat sebagai Camat Kepohbaru itu mengaku, pihaknya selalu waspada dan siaga jika sewaktu-waktu banjir luapan dari sungai Bengawan Solo meluap di wilayah Kabupaten Bojonegoro.

    “Kami tetap selalu waspada dan siaga. Kami juga menghimbau warga di bantaran Bengawan untuk waspada, karena tren (air) terus naik,” pungkasnya.

    Sementara diketahui, sesuai dengan laporan perkembangan tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo di wilayah papan pantau wilayah kota pada pukul 13.00 WIB menunjukkan 12.55 MDPL atau masuk siaga 1 (hijau) banjir dengan tren naik.

    Kemudian pada pukul 15.00 WIB, tren naik diangka 12.97 MDPL dan hingga mendekati siaga 2. Status siaga 2 ini jika TMA sudah menunjukkan angka 13.06 MDPL. [lus/but]

  • Mayat Perempuan Ditemukan di Bubulan Bojonegoro, Diduga Meninggal karena Riwayat Penyakit

    Mayat Perempuan Ditemukan di Bubulan Bojonegoro, Diduga Meninggal karena Riwayat Penyakit

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kejadian mengejutkan terjadi di Desa Bubulan, Kecamatan Bubulan, Kabupaten Bojonegoro. Mayat seorang perempuan bernama Damis (52), seorang petani setempat, ditemukan tergeletak di pematang sawah miliknya pada Senin (20/1/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.

    Menurut Kapolsek Bubulan Polres Bojonegoro, AKP Baderudin, korban sebelumnya berpamitan kepada suaminya, Karyani, untuk pergi ke sawah sekitar pukul 10.00 WIB. Namun, hingga malam hari, korban tidak juga kembali ke rumah.

    “Keluarga korban kemudian melakukan pencarian, dan akhirnya sekitar pukul 23.30 WIB, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di sawah miliknya,” ujar AKP Baderudin.

    Korban ditemukan dalam posisi membujur dari timur ke barat, menghadap ke utara, di pematang sawah miliknya. Berdasarkan keterangan dari keluarga dan tetangga, korban memiliki riwayat penyakit darah tinggi dan asam lambung yang sudah lama dideritanya.

    Setelah menerima laporan, kepolisian setempat langsung melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian. Kapolsek Bubulan, AKP Baderudin, mengonfirmasi bahwa hasil pemeriksaan awal oleh tenaga medis Puskesmas Bubulan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan fisik atau penganiayaan pada tubuh korban.

    “Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, diduga korban meninggal dunia akibat faktor kesehatan yang sudah lama dideritanya,” ungkapnya.

    Meski demikian, penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kematian. Pihak keluarga juga menunggu hasil pemeriksaan medis lanjutan.

    Sementara itu, warga sekitar merasa terkejut atas kejadian ini. Damis dikenal sebagai warga yang baik dan aktif dalam kegiatan masyarakat.

    Kapolsek Bubulan mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit tertentu. “Dengan adanya kejadian ini, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan memperhatikan kesehatan,” tambahnya. [lus/beq]

  • Tender Pengerjaan Sirkuit GOR Utama Bojonegoro Dibatalkan, Kualitas Jadi Sorotan

    Tender Pengerjaan Sirkuit GOR Utama Bojonegoro Dibatalkan, Kualitas Jadi Sorotan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Proyek pembangunan sirkuit di area GOR Utama Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, batal dilanjutkan melalui sistem tender. Informasi pembatalan tersebut tercantum di laman Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemkab Bojonegoro.

    Kontrak proyek bernomor 027/202.2PPK.DINPORA/IX/2024, yang direncanakan menggunakan APBD 2024 senilai Rp 3,95 miliar, dinyatakan batal. Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Pemkab Bojonegoro, Joni Agus Handoko, mengonfirmasi hal ini.

    “Untuk paket tersebut dibatalkan oleh PPK,” kata Joni, Selasa (21/1/2025).

    Menurut Joni, pembatalan tender dilakukan karena adanya kesalahan dalam Dokumen Pemilihan, yang tidak sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Sebagai gantinya, dinas terkait akan menggunakan metode e-purchasing untuk pengerjaan bangunan tersebut.

    “Dari dinas terkait PPK untuk paket tersebut memakai metode pemilihan e-purchasing (katalog konstruksi),” tambah Joni.

    Di lokasi pembangunan, sirkuit yang memanfaatkan lahan parkir GOR Utama sudah mulai terbentuk dengan lapisan aspal. Namun, kondisi di lapangan mendapat kritik dari berbagai pihak, termasuk Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bojonegoro, Andri Hirmawan.

    “Kualitas sirkuit saat ini jauh dari apa yang kita lihat di Kanjuruhan Malang. Baik fasilitas dan kondisi aspalnya,” ujar Andri, yang sebelumnya dilibatkan dalam proses perencanaan.

    Menurut Andri, kondisi sirkuit saat ini dianggap membahayakan keselamatan, baik karena kualitas aspal yang mulai rusak maupun kurangnya fasilitas keamanan seperti pembatas lintasan.

    “Saat ini mulai banyak warga yang tahu kalau di situ dijadikan sirkuit, terus coba-coba ngetes motor, tapi tidak ada savetynya, seperti pembatas dari karung maupun ban di lintasan. Apalagi di tempat itu juga banyak warga yang olahraga, baik lari maupun jalan kaki,” tambahnya.

    Meski proyek tender telah dibatalkan, publik masih menantikan langkah konkret dari Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Bojonegoro untuk memperbaiki fasilitas tersebut dan memastikan keamanannya. Hingga kini, Kepala Dispora Bojonegoro, Amir Syahid, belum memberikan tanggapan terkait kondisi terkini pembangunan sirkuit ini. [lus/beq]

  • Marak Jeratan Senar di Jembatan Suramadu, Mahasiswa UTM Geruduk Polres Bangkalan

    Marak Jeratan Senar di Jembatan Suramadu, Mahasiswa UTM Geruduk Polres Bangkalan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahmad Faisol

    TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – Puluhan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar aksi unjuk rasa sambil membakar ban bekas di depan Polres Bangkalan, Jalan Soekarno-Hatta, Senin (20/1/2025).

    Aksi itu sebagai bentuk protes, menyoroti kinerja kepolisian dan pemerintah atas maraknya insiden pemotor terjerat senar dan benang dalam tiga hari terakhir saat melintasi Jembatan Suramadu.

    Dua insiden pemotor terjerat senar dan benang di jalur sepeda motor Jembatan Suramadu tujuan Madura maupun sebaliknya, memantik kegelisahan bagi masyarakat pelintas. Termasuk bagi mahasiswa UTM yang berasal dari luar Pulau Madura.

    “Keresahan-keresahan terutamanya yang ada di lingkungan Kabupaten Bangkalan. Kalau memang memahami yang kita maksud, apa yang kita rasakan bersama, tidak ada barisan-barisan (polisi) seperti ini. Seharusnya kalian membuka ruang dan akses kepada kami,” tegas seorang mahasiswa dari mimbar orasi.

    Sepert diketahui, keberadaan senar dan benang di Jembatan Suramadu, khususnya di jalur kendaraan roda dua mulai memakan korban. Mahasiswa UTM asal Bojonegoro, M Bagus Sugianto menjadi korban pertama.

    Ia harus mendapatkan tindakan medis berupa 5 jahitan di pipi kirinya setelah laju motornya menyambar seutas senar di jalur motor Jembatan Suramadu tujuan Madura pada Jumat (17/1/2025) sekitar pukul 16.45 WIB. Kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Sukolilo, Bangkalan.  

    Insiden kedua terjadi pada Minggu (19/1/2025) sore. Seorang pria pengendara sepeda motor terjerat senar di bagian leher saat berkendara bersama isteri dan anaknya di jalur motor Jembatan Suramadu tujuan Surabaya.

    Meski tidak membuat laporan polisi, namun peristiwa kedua itu dibenarkan Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono di hadapan awak jurnalis pada Senin (20/1/2025). Korban kedua diketahui berasal dari Kecamatan Tragah dan mendapatkan perawatan medis di Surabaya.

    Sebelum menggelar aksi dengan membakar ban bekas di Polres Bangkalan, puluhan mahasiswa sempat menggelar aksi di pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Madura. Maraknya aksi begal sepeda motor di Kabupaten Bangkalan juga menjadi sorotan mahasiswa.

    Sebagaimana disampaikan Ketua Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UTM, Bahrul Ulum di sela aksi unjuk rasa. Menurutnya, pembangunan pos-pos polisi khususnya di kawasan sekitar Kampus UTM tidak ada gunanya.

    “Kinerjanya tidak becus karena maraknya pembegalan sehingga Kapolres Bangkalan ini atensi juga dari polda. Keberadaan pos polisi itu hanya untuk serap anggaran dan dilaporkan bahwasanya sudah dibangun pos-pos polisi. Tetapi tidak ada satupun orang di sana, bahkan kami melihat pos polisi di Timur UTM itu cuma diisi satpam, bukan polisi,” ujar Bahrul Ulum.

    Presiden Mahasiswa UTM, Moh Anis Anwari turut menyoroti kinerja pihak kepolisian dan pemerintah dalam upaya menjaga keamanan Jembatan Suramadu. Sehingga memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pelintas.   

    “Kami menyayangkan betul kinerja kepolisian dan juga pemerintah karena kami tahu betul, bahwa Jembatan Suramadu tidak hanya sebagai pilar ekonomi tetapi juga pilar pendidikan. Pengaruhnya kepada kami mahasiswa UTM,” ungkap Anis.

    Ia menjelaskan, saat ini populasi mahasiswa di UTM tidak hanya berasal dari Madura bahkan lebih dari 50 persen berasal dari luar Pulau Madura. Aksi mahasiswa sejatinya bukan semata karena salah seorang korbannya adalah mahasiswa UTM, namun lebih kepada jaminan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat termasuk mahasiswa dari luar Pulau Madura saat melintasi Jembatan Suramadu. 

    “Yang kami sangat sayangkan adalah kemarin di media ada pernyataan dari petugas Suramadu bahwa itu adalah bukan benang dipasang utnuk kejahatan. Namun faktanya yang kami kritisi bukanlah tujuan benang itu , tetapi bagaimana kemudian Jembatan Suramadu bisa menjadi akses perlintasan yang nyaman dan aman bagi semua masyarakat, tidak menimbulkan korban seperti kemarin,” pungkasnya