Jadwal, Rute, dan Tarif KA Sancaka Utara Mulai 1 Februari 2025
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Kereta Api (KA) Sancaka Utara resmi beroperasi perdana pada Sabtu (1/2/2025) dari Stasiun Pasar Turi Surabaya.
Kereta ini melayani perjalanan dari Surabaya menuju Cilacap dengan
jadwal keberangkatan pukul 07.00 WIB
dan tiba di Stasiun Cilacap pada pukul 15.58 WIB.
Di hari pertama operasionalnya, ratusan penumpang telah melakukan pemesanan tiket dari berbagai stasiun di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya.
Tercatat, sebanyak 98 penumpang berangkat dari Stasiun Pasar Turi, 32 penumpang dari Stasiun Lamongan, 38 penumpang dari Stasiun Babat, dan 161 penumpang dari Stasiun Bojonegoro.
Executive Vice President KAI Daop 8 Surabaya, Wisnu Pramudyo, menjelaskan bahwa KA Sancaka Utara menggunakan komposisi terdiri dari 4 kereta eksekutif dan 4 kereta bisnis dengan total kapasitas 456 tempat duduk per hari.
”
Harga tiket KA Sancaka Utara
untuk kelas bisnis dibanderol mulai Rp 240.000, dan kelas eksekutif dibanderol mulai Rp 355.000,” kata Wisnu dalam keterangan tertulis, Sabtu siang.
Menurutnya, kehadiran KA Sancaka Utara bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta mendukung mobilitas demi pemerataan ekonomi.
KA Sancaka Utara berhenti di beberapa stasiun dalam perjalanannya.
Di wilayah Daop 8 Surabaya, kereta ini berhenti di tiga stasiun, yakni:
Dengan hadirnya KA Sancaka Utara, diharapkan semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan layanan transportasi kereta api sebagai alternatif perjalanan yang nyaman dan efisien.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Bojonegoro
-
/data/photo/2025/02/01/679dabc018ec0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jadwal, Rute, dan Tarif KA Sancaka Utara Mulai 1 Februari 2025 Surabaya 2 Februari 2025
-
/data/photo/2025/01/21/678f8e18356e1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mengenal KA Sancaka Utara, Rute Baru dari Surabaya ke Cilacap Surabaya 1 Februari 2025
Mengenal KA Sancaka Utara, Rute Baru dari Surabaya ke Cilacap
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Kereta Api (KA) Sancaka Utara resmi beroperasi perdana pada hari ini, Sabtu (1/2/2025), dengan rute dari Stasiun Pasar Turi
Surabaya
.
Kereta ini dijadwalkan berangkat dari Stasiun Surabaya Pasarturi pukul 07.00 WIB dan tiba di Stasiun Cilacap pada pukul 15.58 WIB.
Pada hari pertama operasinya, ratusan penumpang telah melakukan pemesanan tiket di berbagai stasiun di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya.
Dari Stasiun Pasar Turi tercatat 98 penumpang, Stasiun Lamongan 32 penumpang, Stasiun Babat 38 penumpang, dan Stasiun Bojonegoro 161 penumpang.
Executive Vice President KAI Daop 8 Surabaya, Wisnu Pramudyo, menjelaskan bahwa komposisi KA Sancaka Utara terdiri dari 4 kereta eksekutif dan 4 kereta bisnis, dengan total kapasitas mencapai 456 tempat duduk setiap harinya.
“Harga tiket KA Sancaka Utara untuk kelas Bisnis dibanderol mulai Rp 240.000, dan kelas Eksekutif dibanderol mulai Rp 355.000,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu siang.
Dok PT KAI Daop 8 Surabaya KA Sancaka Utara
Wisnu menambahkan bahwa kehadiran KA Sancaka Utara merupakan upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat serta mendukung mobilitas untuk pemerataan ekonomi.
Selama perjalanan di wilayah Daop 8 Surabaya, KA Sancaka Utara berhenti di tiga stasiun.
Di Stasiun Lamongan, kereta ini tiba pukul 07.33 WIB dan berangkat kembali pada pukul 07.36 WIB.
Di Stasiun Babat Lamongan, kedatangan dijadwalkan pukul 08.00 WIB dan keberangkatan pada pukul 08.03 WIB, sementara di Stasiun Bojonegoro, KA Sancaka tiba pukul 08.33 WIB dan berangkat pukul 09.05 WIB.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Dua Truk Tronton Kecelakaan di Jalan Menanjak Bojonegoro-Babat
Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan lalu lintas melibatkan dua truk tronton terjadi di Jalan Raya Bojonegoro-Babad, tepatnya di Desa Gunungsari, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, pada Sabtu (1/2/2025) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Kecelakaan ini mengakibatkan satu pengemudi mengalami luka-luka.
Berdasarkan informasi dari Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Bojonegoro, kecelakaan melibatkan dua truk tronton dengan nomor polisi L 9916 UM yang dikemudikan oleh M Maftuhin (53) asal Desa Wonorejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, dan truk tronton bernomor polisi N 8699 UA yang dikemudikan oleh Karli (59) asal Desa Mayangan, RT 02/RW 06, Kabupaten Probolinggo.
Kepala Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Bojonegoro, Ipda Septian Nur Pratama mengatakan, berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian, truk tronton bernomor polisi N 8699 UA yang dikemudikan Karli sedang melintas dari arah timur ke barat. Saat tiba di lokasi kejadian, truk tersebut mengalami mogok karena kerusakan mesin di jalan menanjak.
Pada saat bersamaan, truk tronton bernomor polisi L 9916 UM yang dikemudikan M Maftuhin, yang berada di belakang, tidak dapat menghindar karena kurang konsentrasi. “Akibatnya, terjadi tabrakan antara kedua kendaraan,” ujar Septian.
Akibat kecelakaan tersebut, M Maftuhin mengalami luka babras dan segera dilarikan ke Puskesmas Gunungsari Baureno untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara itu, Karli, pengemudi truk tronton lainnya, dilaporkan tidak mengalami luka serius.
IPDA Septian menegaskan pentingnya konsentrasi pengemudi saat berkendara, terutama di jalan menanjak dan berliku. “Kami mengimbau para pengendara untuk selalu waspada dan menjaga jarak aman, terutama di kondisi jalan yang menantang seperti ini,” ujarnya.
Apalagi, lanjut Septian, Jalan Raya Bojonegoro-Babad, khususnya di wilayah Desa Gunungsari, dikenal sebagai area rawan kecelakaan. Meskipun, di seputaran lokasi sudah ada penanda jalan dan rambu-rambu keselamatan. [lus/beq]
-

Pemkab Tuban Bersinergi dengan Bulog Bojonegoro
Tuban (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban menggandeng Perum Bulog dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani dengan menyerap gabah dan beras langsung dari petani setempat.
Langkah strategis ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan serta mengurangi ketergantungan terhadap impor beras.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban, Eko Julianto, mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Menteri Pertanian guna memastikan Bulog dapat menyerap sebanyak mungkin gabah dan beras dari petani lokal.
“Langkah ini bertujuan untuk mengurangi impor beras serta memberikan kepastian pasar bagi petani,” ujar Eko Julianto, Jumat (31/01/2025).
Eko menambahkan bahwa Bulog telah membuat kesepakatan bersama guna meningkatkan nilai tambah bagi petani. Selain itu, inisiatif ini juga diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian.
“Dalam tiga tahun terakhir, jumlah petani di Kabupaten Tuban mengalami penurunan hingga 13 persen. Ini menunjukkan perlunya inovasi dalam sektor pertanian agar profesi ini tetap menarik dan menguntungkan,” paparnya.
Profesi petani yang selama ini dianggap kurang menguntungkan perlu mendapatkan perhatian serius. Dengan adanya jaminan harga dan pasar dari Bulog, diharapkan kesejahteraan petani meningkat sehingga lebih banyak anak muda tertarik untuk bertani.
Bulog Bojonegoro Siap Menyerap Gabah dengan Harga Kompetitif
Pimpinan Cabang Perum Bulog Bojonegoro, Ferdinan Dharma Atmaja, menegaskan bahwa petani harus menjaga kualitas hasil panennya agar dapat diserap oleh Bulog.Saat ini, petani dapat menjual gabah ke Bulog melalui Sentra Pelayanan Pertanian (SPP) di Bojonegoro atau melalui mitra Bulog yang tersebar di berbagai kecamatan.
“Bulog siap membeli Gabah Kering Panen dengan harga minimal Rp6.500 per kilogram,” ungkap Ferdinan Dharma Atmaja.
Lebih lanjut, Ferdinan mendorong kelompok tani (Gapoktan) untuk menjalin kemitraan dengan Bulog. Dengan begitu, informasi mengenai mekanisme penyerapan gabah dapat tersebar luas kepada petani di berbagai wilayah.
“Target penyerapan 3 juta ton beras dari petani harus tercapai agar ketahanan pangan nasional semakin kuat,” pungkasnya.
Langkah sinergis ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi sektor pertanian di Tuban dan sekitarnya, sehingga kesejahteraan petani semakin meningkat dan ketahanan pangan nasional semakin terjaga. (ted)




