kab/kota: Bojonegoro

  • Begini Kondisi Jasad Korban Tenggelam di Bengawan Solo turut Desa Kanor Bojonegoro Setelah 15 Hari

    Begini Kondisi Jasad Korban Tenggelam di Bengawan Solo turut Desa Kanor Bojonegoro Setelah 15 Hari

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Jasad Tasam bin Sarim (67), warga Dusun Kanor, Desa Kanor, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, yang hilang setelah terseret arus Sungai Bengawan Solo pada 21 Januari 2025, akhirnya ditemukan pada Rabu (5/2/2025) sekitar pukul 09.15 WIB.

    Jasad tersebut ditemukan dalam kondisi terapung dan telah mengalami pembusukan.

    Menurut Kapolsek Kanor, AKP Slamet Hariyanto, korban sebelumnya dilaporkan hilang saat mencari kayu hanyut di Sungai Bengawan Solo pada Selasa (21/1/2025) sekitar pukul 15.15 WIB.

    Saat itu, korban terlihat melambaikan tangan dan tersangkut di tumpukan kayu sebelum akhirnya tenggelam terseret arus. Upaya warga untuk menolong dengan melempar tali jangkar tidak berhasil.

    Jasad korban ditemukan oleh warga yang sedang mencari pasir tradisional di sekitar Sungai Bengawan Solo, tepatnya di sebelah selatan Jembatan Kare, Desa Semambung, Kecamatan Kanor. Setelah diidentifikasi oleh keluarga, jasad tersebut dikonfirmasi sebagai Tasam bin Sarim.

    Ciri-ciri mayat yang ditemukan antara lain mengenakan kaos lengan panjang warna hijau dan celana pendek hitam, dengan kondisi tubuh yang sudah melepuh akibat pembusukan.

    Tim SAR/BPBD Kabupaten Bojonegoro bersama Polres Bojonegoro segera melakukan evakuasi dan membawa jasad ke RSUD Bojonegoro untuk pemeriksaan visum luar. Hasil pemeriksaan medis menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban.

    “Setelah proses identifikasi selesai, jasad diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” pungkas Kapolsek Kanor, AKP Slamet. [lus/ted]

  • List Wilayah Kerja Aplikasi WPONE yang Sudah Scam

    List Wilayah Kerja Aplikasi WPONE yang Sudah Scam

    JABAR EKSPRES – Kabar aplikasi penghasil uang WPONE yang sudah scam menjadi pembahasan sehari-hari oleh membernya. Namun anehnya, masih saja ada yang promosi mencari member baru.

    Padahal di beberapa wilayah sudah diumumkan bahwa aplikasi penghasil uang WPONE sudah scam dan tidak bisa lagi melakukan penarikan seperti biasanya.

    Aplikasi yang dikenal dengan sebutan Smart Wallet versi 2 ini, sudah aktif beroperasi di Indonesia sejak 7 bulan lalu. Meski mengklaim resmi karena memiliki beberapa dokumen perijinan, namun tetap saja tidak memiliki legalitas di Indonesia, karena tidak terdaftar dalam Otoritas Jasa Keuangan.

    Dengan demikian, Aplikasi WPONE sesungguhnya merupakan investasi ilegal atau investasi bodong yang mengeruk dana dari masyarakat dan diduga merupakan money game ber skema ponzi.

    Baca juga : Penarikan Selalu Ditolak, Benarkah Aplikasi Penghasil Uang WPONE Sudah Tamat

    Hal ini terlihat jelas buktinya pada beberapa wilayah yang mengalami scam. Dimana member sudah tidak bisa lagi melakukan penarikan uang jika tidak memenuhi persyaratan.

    Adapun syarat yang diberlakukan oleh aplikasi adalah mengharuskan member mencari 10 member baru untuk bergabung.

    Bukan hanya itu, aplikasi juga sempat menjanjikan bonus bagi anggotanya yang berhasil merekrut member baru, dengan ketentuan :

    Mengajak 1 aggota akan dapat bonus Rp50.000
    Mengajak 2 aggota akan dapat bonus Rp200.000
    Mengajak 3 aggota akan dapat bonus Rp300.000
    Mengajak 4 aggota akan dapat bonus Rp400.000
    Mengajak 5 aggota akan dapat bonus Rp500.000
    Namun bonus tersebut hanya berlaku sampai akhir Januari lalu.

    Kini beredar unggahan di media sosial yang menyebutkan bahwa aplikasi tersebut sudah scam dibeberapa wilayah, diantaranya :

    – WPONE Bojonegoro dan sekitarnya dengan mentor bernama Audry, dimana ratusan anggotanya sudah tidak bisa WD selama sekitar satu minggu lebih.

    – WPONE Banyumas dengan Mentor Tara Hasna, yang sudah 3 minggu tidak bisa WD juga

    – WPONE Cilacap dengan Mentor Tara Hasna, yang sudah 3 minggu tidak bisa WD juga

    Baca juga : Diguncang Isu SCAM, Apakah Aplikasi WPONE Masih Aman Jadi Penghasil Uang?

    – WPONE Bandung dengan Mentor Tara Hasna, yang sudah 3 minggu tidak bisa WD juga

  • Misteri Jasad Mengapung di Bengawan Solo, Terungkap Setelah 15 Hari Hilang

    Misteri Jasad Mengapung di Bengawan Solo, Terungkap Setelah 15 Hari Hilang

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Jasad seorang lelaki ditemukan mengapung di aliran sungai Bengawan Solo turut sekitar jembatan Kanor-Rengel (Kare) Desa Semambung Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro, Rabu (5/2/2025) sekitar pukul 09.30 WIB. Jasad tersebut ternyata adalah seorang warga yang telah 15 hari dinyatakan hilang.

    Warga yang mengetahui jasad tersebut kemudian langsung melaporkan ke pemerintah desa setempat dan diteruskan ke BPBD Bojonegoro. Tim Basarnas bersama BPBD Bojonegoro kemudian melakukan evaluasi jasad lelaki itu.

    “Setelah dievakuasi, atas persetujuan keluarga jasad kemudian dibawa ke RSUD Bojonegoro untuk divisum,” ujar Kalaksa BPBD Bojonegoro Laela Noer Aeny melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Bojonegoro Agus Purnomo.

    Temuan jasad lelaki di sekitar jembatan kare tersebut diduga merupakan korban terseret arus dan tenggelam di Sungai Bengawan Solo atas nama Tasam (60) warga RT 01 RW 04 Desa/Kecamatan Kanor pada Selasa (21/1/2025) sekitar pukul 15.00 WIB yang belum ditemukan.

    Korban diketahui saat itu sedang mencari kayu dengan menggunakan jangkar. Ia menempatkan jangkar atau gantol dari tepi sungai. Setelah menyantol kayu ia menariknya ke tepian. Namun, saat itu kondisi sungai terpanjang di Pulau Jawa itu sedang banjir.

    Korban diduga terseret karena tidak kuat menarik kayu yang dia dapat ke tepi sungai. Setelah dilaporkan hilang, korban kemudian dilakukan pencarian oleh Tim SAR Gabungan. Namun selama 7 hari pencarian korban tidak berhasil ditemukan. [lus/aje]

  • DPRD Bojonegoro Panggil Perusahaan Tembakau yang Dilaporkan Cemari Lingkungan

    DPRD Bojonegoro Panggil Perusahaan Tembakau yang Dilaporkan Cemari Lingkungan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro memanggil sejumlah pihak untuk mencari solusi adanya laporan pencemaran lingkungan pengolahan tembakau di Desa Sukowati Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro, Selasa (4/2/2025).

    Warga sekitar pabrik PT Sata Tec yang bergerak dalam pengolahan tembakau itu sebelumnya mengeluh dengan adanya bau menyengat yang diduga berasal dari aktivitas perusahaan. Bahkan seorang warga dilarikan ke rumah sakit diduga akibat gangguan pernapasan dan mual dari cemaran tersebut.

    Rapat kerja gabungan pimpinan bersama Komisi A dan C DPRD Bojonegoro dipimpin oleh Wakil Ketua Mitroatin. Politisi Partai Golkar itu menanyakan terkait status perizinan terhadap pabrik pengolahan tembakau itu. Sehingga mengganggu aktivitas masyarakat setempat.

    Menanggapi itu Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bojonegoro Yusnita Liasari mengonfirmasi bahwa PT Sata Tec hanya memiliki izin gudang tembakau, bukan izin pengolahan, sehingga harus menyesuaikan dokumen legalnya.

    “Berdasarkan data kami, PT Sata Tec hanya memiliki izin pendirian gudang tembakau. Padahal, perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan tembakau, sehingga harus mengubah izin yang dimiliki,” jelas Yusnita.

    Sementara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro juga telah merespon laporan pencemaran lingkungan dari aktivitas PT Sata Tec. Bahkan, DLH Bojonegoro telah memberikan sanksi administrasi karena perusahaan tidak memiliki dokumen UKL-UPL, padahal lahan operasionalnya melebihi 2 hektar.

    Selain itu, menurut Kabid Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro Erna Zulaikha, pihaknya juga telah menerbitkan surat peringatan pertama terkait polusi udara yang mengganggu warga di sekitar wilayah operasional pabrik.

    “Kami telah memberikan sanksi administrasi karena perusahaan ini belum memiliki izin Upaya Pengelolaan Lingkungan (UPL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL), padahal lahan yang digunakan lebih dari dua hektar,” ujar.

    Dalam pertemuan tersebut juga menghadirkan warga terdampak, salah satunya Saiful, yang menyampaikan keluhan masyarakat sekitar. Menurutnya, sejak November 2024, warga kerap mengalami gangguan kesehatan seperti pusing, mual, dan sesak napas akibat bau menyengat dari pabrik.

    “Kami berharap perusahaan ini bisa menyerap tenaga kerja lokal, tetapi juga harus memperhatikan lingkungan sekitar. Selain itu, lokasi pabrik yang berdekatan dengan sekolah dasar, TK, dan tempat mengaji anak-anak sangat tidak sesuai dengan aturan yang mengharuskan jarak minimal 500 meter dari fasilitas pendidikan,” ungkap Saiful.

    Pihak perwakilan PT Sata Tec Wahyu, mengakui bahwa perusahaan masih dalam proses mengurus perizinan. “Kami sedang berupaya menyelesaikan perizinan tersebut dan berharap prosesnya dapat segera tuntas,” kata Wahyu. [lus/ian]

  • Pantauan BMKG, Bojonegoro Tak Mengalami Hari Tanpa Hujan di Awal Februari 2025

    Pantauan BMKG, Bojonegoro Tak Mengalami Hari Tanpa Hujan di Awal Februari 2025

    Bojonegoro (beritajatim.com) – BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Stasiun Klimatologi Jawa Timur merilis update terkini mengenai kondisi cuaca di wilayah Provinsi Jawa Timur.

    Berdasarkan pantauan Pos Hujan, data mencakup Hari Tanpa Hujan (HTH) berturut-turut, distribusi curah hujan Dasarian III Januari 2025, serta prakiraan curah hujan Dasarian I Februari 2025.

    Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Laela Noer Aeny, dalam rilis yang diterima dari BMKG menyebut, secara umum, wilayah Jawa Timur mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) dalam kriteria Sangat Pendek.

    Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar daerah di Jawa Timur masih sering diguyur hujan, meskipun intensitasnya bervariasi. Termasuk di wilayah Kabupaten Bojonegoro.

    Distribusi curah hujan Dasarian III Januari 2025 di Kabupaten Bojonegoro masih berpotensi mengalami hujan dengan kriteria menengah hingga sangat tinggi. Dengan begitu, pihaknya mengimbau agar daerah yang berpotensi banjir dan longsor masyarakat perlu waspada. “Beberapa wilayah bahkan mengalami curah hujan sangat tinggi (>300 mm),” ujarnya, Selasa (4/2/2025).

    Sementara, curah hujan Dasarian I Februari 2025 sesuai prakiraan BMKG bahwa curah hujan pada Dasarian I Februari 2025 di Jawa Timur umumnya berada dalam kriteria menengah (51-150 mm). Peluang terjadinya hujan dengan intensitas ini mencapai lebih dari 90 persen.

    Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Laela Noer Aeny, mengimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca terbaru dari BMKG dan BPBD setempat. “Masyarakat diharapkan waspada terhadap potensi banjir, longsor, dan genangan air, terutama di wilayah dengan curah hujan tinggi,” ujarnya. [lus/suf]

    Beberapa wilayah yang mengalami hujan dengan kriteria menengah hingga sangat tinggi:

    – Kabupaten Bangkalan
    – Bojonegoro
    – Jombang
    – Kediri
    – Madiun
    – Malang
    – Mojokerto
    – Ngawi
    – Pamekasan
    – Pasuruan
    – Probolinggo
    – Sampang
    – Sumenep
    – Tulungagung

  • Masalah Ekonomi dan Judi Online Picu Ratusan Pasutri di Bojonegoro Bercerai

    Masalah Ekonomi dan Judi Online Picu Ratusan Pasutri di Bojonegoro Bercerai

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Ratusan pasangan suami istri (Pasutri) di Kabupaten Bojonegoro memutuskan untuk mengakhiri hubungan pernikahan mereka melalui Pengadilan Agama (PA) Bojonegoro. Data terbaru menunjukkan, pada Januari 2025 saja, tercatat 208 perkara perceraian yang masuk ke meja sidang PA Bojonegoro.

    Faktor Pemicu Perceraian Terbesar
    Masalah ekonomi menjadi penyebab utama perceraian di Bojonegoro, dengan 90 kasus yang tercatat. Faktor ini mencakup pendapatan rendah, manajemen keuangan yang buruk, ketidakseimbangan finansial, serta suami yang tidak bekerja atau tidak memberikan nafkah yang layak.

    Selain itu, perselisihan dan pertengkaran terus-menerus juga menjadi penyumbang signifikan, dengan 74 kasus perceraian. Sementara itu, kecanduan judi online oleh suami turut berkontribusi dalam 15 kasus perceraian.

    Pernikahan Dini dan Kurangnya Kedewasaan
    Panitera Muda Pengadilan Agama Bojonegoro, Bayu Endrayurota, mengungkapkan bahwa selain faktor ekonomi, pernikahan dini juga menjadi pemicu tingginya angka perceraian. Rata-rata pasangan menikah di usia muda, sekitar 20 tahun, dan banyak yang bercerai sebelum mencapai 5 tahun pernikahan.

    “Banyak pasangan yang menikah langsung setelah lulus SMA, di usia 19 atau 20 tahun. Kurangnya kedewasaan dalam menghadapi masalah rumah tangga, ditambah jenjang pendidikan yang rendah, turut memperparah situasi ini,” jelas Bayu, Selasa (4/2/2025).

    Dampak Sosial dan Upaya Penanganan
    Tingginya angka perceraian di Bojonegoro tidak hanya menjadi masalah hukum, tetapi juga berdampak pada kondisi sosial masyarakat. Pemerintah dan lembaga terkait diharapkan dapat memberikan edukasi tentang pentingnya persiapan finansial dan psikologis sebelum menikah, serta meningkatkan kesadaran akan bahaya judi online.

    “Dengan memahami faktor-faktor ini, diharapkan masyarakat Bojonegoro dapat lebih siap menghadapi tantangan rumah tangga dan mengurangi angka perceraian di masa depan,” pungkas Bayu Endrayurota. [lus/kun]

  • 9 Daerah Bakal Hujan saat Siang hingga Malam, Termasuk Sumenep Mojokerto, Cuaca 4 Februari 2025

    9 Daerah Bakal Hujan saat Siang hingga Malam, Termasuk Sumenep Mojokerto, Cuaca 4 Februari 2025

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah ramalan cuaca Jatim hari ini, Selasa, 4 Februari 2025.

    Beberapa daerah diprediksi hujan saat siang hingga malam.

    Hal tersebut berdasarkan pada laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    Menurut BMKG, Sumenep dan Mojokerto termasuk dalam daftar daerah yang akan diguyur hujan.

    Hujan berintensitas ringan ini akan mulai turun pada pukul 11.00 WIB.

    Di waktu ini, Sumenep akan hujan dan bertahan hingga sore hari.

    Di sisi lain, Situbondo juga hujan saat sore, sekira pukul 15.00, 16.00, dan 17.00 WIB.

    Saat malam, Bangkalan, Gresik, Jombang, Mojokerto, Lamongan, Madiun, Nganjuk, Ngawi, dan Sumenep bakal diguyur hujan ringan.

    Perkiraan waktu turun hujan ini sekira pukul 18.00, 19.00, dan 20.00 WIB.

    Hanya hujan di Sumenep yang bertahan hingga pukul 21.00 WIB.

    Selain cuaca hujan, daerah Jawa Timur cenderung berawan saat siang.

    Sekira pukul 14.00 WIB, Bondowoso dan Jember akan cerah berawan.

    Jember bahkan cerah pada pukul 15.00 WIB, sementara Bondowoso dan Bangkalan cerah berawan.

    Kabut juga akan terjadi di beberapa wilayah, yaitu Gresik, Bojonegoro, Lamongan, dan Tuban.

    Berhubung cuaca hujan, warga diharapkan membawa payung atau jas hujan sebelum beraktivitas di luar ruangan.

    Para pengguna jalan juga diimbau berhati-hati sebab jalanan licin.

    Informasi lengkap mengenai ramalan cuaca Jatim ini bisa diakses melalui tautan ini: KLIK.

    Selamat beraktivitas!

    —–

    Berita Jatim dan berita seleb lainnya.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

  • Tebing Bengawan Solo Longsor Tutup Akses Jalan di Malo Bojonegoro

    Tebing Bengawan Solo Longsor Tutup Akses Jalan di Malo Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Tanah longsor terjadi di tebing Sungai Bengawan Solo yang terletak di Dusun Semanding, RT 9 RW 2, Desa Kemiri, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, pada Kamis, 30 Januari 2025, sekitar pukul 03.15 WIB.

    Hujan deras yang mengguyur sejak Rabu, 29 Januari 2025, pukul 16.30 WIB, serta fluktuasi tinggi muka air Sungai Bengawan Solo diduga menjadi pemicu utama longsor tersebut. Akibatnya, akses jalan antara Dusun Semanding dan Gemolong harus ditutup karena membahayakan.

    “Dampak longsor itu mengakibatkan kerusakan pada jalan penghubung antara Dusun Semanding dan Dusun Gemolong. Jalan tersebut merupakan akses vital bagi warga setempat,” ujar Kepala Desa Kemiri, Anwar Jain, Senin (3/2/2025).

    Anwar Jain menambahkan bahwa akses transportasi antara kedua dusun itu ditutup untuk menghindari risiko kecelakaan. Pihak desa telah memasang rambu peringatan dan menutup jalan poros tersebut. Sebagai solusi sementara, Pemdes setempat telah membuat akses jalan darurat.

    Tebing sungai yang longsor memiliki dimensi sepanjang 30 meter, lebar 7 meter, dan ketinggian 6 meter. Untuk mengatasi dampak longsor ini, Pemdes Kemiri bersama masyarakat dan personil TNI-Polri melakukan kerja bakti dengan memasang penahan longsor darurat.

    Kapolsek Malo Polres Bojonegoro, Iptu Sri Budi, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan respons cepat dari jajaran TNI-Polri dan pemerintah setempat dalam menghadapi dampak longsor yang menghambat mobilitas warga. Meski demikian, masyarakat masih dapat menggunakan akses alternatif yang tersedia.

    Selain membersihkan material longsor dan memperbaiki jalan, kegiatan ini juga mencakup pembersihan area sekitar yang terdampak. “Forkopimca Malo merasa penting untuk segera melakukan perbaikan agar warga bisa kembali beraktivitas dengan lancar,” kata Sri Budi.

    Sebagai langkah penanganan darurat, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Bojonegoro, Laela Noer Aeny, menyatakan bahwa BPBD telah memberikan bantuan berupa sesek bambu dan karung berisi tanah untuk menahan longsor lebih lanjut. [lus/beq]

  • Bojonegoro Manfaatkan Hujan Atasi Krisis Air Bersih, Bisa Diminum

    Bojonegoro Manfaatkan Hujan Atasi Krisis Air Bersih, Bisa Diminum

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kabupaten Bojonegoro kini menguji coba program inovatif Panen Air Hujan sebagai solusi mengatasi krisis air bersih yang kerap terjadi saat musim kemarau. Program tersebut secara bertahap akan diterapkan di daerah yang mengalami kekeringan.

    Program ini tidak hanya menyediakan air untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga menghasilkan air yang aman langsung diminum dan dimasak. “Airnya bening, rasanya segar dan tidak getar,” ujar O’im usai meminum langsung olahan air hujan tersebut, Senin (3/2/2025).

    Salah satu desa yang menjadi lokasi uji coba adalah Desa Jatimulyo, Kecamatan Tambakrejo. Di desa ini, sebanyak 10 titik telah dipasangi Instalasi Pemanen Air Hujan (IPAH), dengan setiap titik dilengkapi tangki berkapasitas 1.000 liter untuk memenuhi kebutuhan air satu kepala keluarga (KK).

    Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Ademos Indonesia dan Universitas Gajah Mada (UGM), yang bertujuan membantu masyarakat Bojonegoro mengatasi masalah kekurangan air bersih.

    Menurut perwakilan Ademos Indonesia, Zaenal Arifin, sistem IPAH memanfaatkan air hujan yang mengalir dari talang rumah. Air tersebut kemudian disaring melalui tiga tahap filtrasi, yaitu filter daun, debu kasar, dan debu halus, sebelum ditampung dalam tangki penampungan.

    “Setelah melalui proses penyaringan, air hujan sudah bisa langsung digunakan,” jelas Arifin saat ditemui di Desa Jatimulyo.

    Selain itu, sisa air yang meluber dari tangki penampung akan dialirkan ke dalam tanah melalui pipa pembuangan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan cadangan air tanah, sehingga saat musim kemarau tiba, warga masih memiliki simpanan air yang cukup.

    Total, IPAH yang sudah terpasang ada 30 unit IPAH di berbagai lokasi di Bojonegoro. Selain di Desa Jatimulyo, program ini juga diimplementasikan di Desa Nganti, Kecamatan Ngraho, dengan 10 titik, serta di Desa Bakalan, Kecamatan Tambakrejo, dengan 3 titik.

    Selain itu, IPAH juga dipasang di SMPN Purwosari, Kecamatan Ngasem, dan Kecamatan Baureno, masing-masing dengan 2 titik, serta satu unit di kantor Ademos Indonesia di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo.

    Kepala Dusun Kramanan, Desa Jatimulyo, Nyamin mengungkapkan bahwa program ini sangat membantu warga, terutama saat musim kemarau. “Warga sering kesulitan mencari air bersih. Bahkan, sumur bor sedalam 50 meter pun airnya sudah asin dan tidak bisa digunakan,” ujarnya.

    Salah satu penerima manfaat, Edi Hariyanto, mengaku sangat terbantu dengan adanya IPAH. “Airnya bisa langsung diminum, bahkan terasa lebih segar. Alhamdulillah, kami tidak perlu lagi mengambil air dari sumber mata air yang jauh,” tuturnya.

    Zaenal Arifin menambahkan, ke depan program ini akan dikembangkan lebih luas ke daerah-daerah lain di Bojonegoro yang mengalami kesulitan air bersih. “Kami berharap program ini bisa menjadi solusi jangka panjang untuk masalah krisis air di Bojonegoro,” pungkasnya.

    Dengan adanya program Panen Air Hujan, masyarakat Bojonegoro tidak hanya mendapatkan akses air bersih yang lebih mudah, tetapi juga turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya alam secara bijak. [lus/beq]

  • Kecelakaan Maut di Bojonegoro, Pejalan Kaki Tewas Tertabrak Sepeda Motor

    Kecelakaan Maut di Bojonegoro, Pejalan Kaki Tewas Tertabrak Sepeda Motor

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan lalu lintas maut terjadi di Jalan PUK Ngasem-Kalitidu, tepatnya di Desa Ngantru, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, pada Sabtu (1/2/2025) malam sekitar pukul 19.15 WIB.

    “Kecelakaan ini melibatkan seorang pejalan kaki dan pengendara sepeda motor, yang mengakibatkan korban jiwa,” ujar Kepala Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Bojonegoro, Ipda Septian Nur Pratama.

    Berdasarkan keterangan saksi, kecelakaan terjadi ketika sepeda motor Suzuki Skywave bernomor polisi S-6852-D yang dikendarai oleh Ladi (48), warga Desa Ngujo, RT 4/RW 2, Kecamatan Kalitidu, sedang melaju dari arah selatan menuju utara dengan kecepatan sedang.

    Tiba-tiba, seorang pejalan kaki bernama Maniran (65), warga Desa Ngantru, RT 19/RW 2, Kecamatan Ngasem, menyeberang jalan secara mendadak dari barat ke timur. Meskipun pengendara sepeda motor telah membunyikan klakson, Maniran tidak mendengar dan akhirnya tertabrak.

    Akibat kejadian tersebut, Maniran mengalami luka berat dan dilarikan ke Puskesmas Ngasem. Sayangnya, korban dinyatakan meninggal dunia saat tiba di puskesmas. Sementara itu, Ladi, pengendara sepeda motor, hanya mengalami luka ringan.

    Kepala Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Bojonegoro, IPDA Septian Nur Pratama, mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berkendara maupun berjalan kaki, terutama di malam hari.

    “Kami mengingatkan pengendara untuk mengurangi kecepatan dan pejalan kaki untuk memastikan kondisi aman sebelum menyeberang,” ujarnya. [lus/suf]