kab/kota: Bojonegoro

  • Dedi Mulyadi Kagum Pendapatan Kades Terkaya, Hasilkan Rp 30 Juta Perhari di Luar Honor Kepala Daerah

    Dedi Mulyadi Kagum Pendapatan Kades Terkaya, Hasilkan Rp 30 Juta Perhari di Luar Honor Kepala Daerah

    TRIBUNJATIM.COM – Kang Dedi Mulyadi tampak kagum dan mengapresiasi seorang kepala desa atau Kades di Purwakarta, Jawa Barat.

    Kepala desa ini dinobatkan sebagai yang terkaya di Indonesia, berpenghasilan Rp 30 juta per hari.

    Saking kayanya bahkan kepala desa (Kades) ini memiliki 2 istri sekaligus untuk melengkapi kebahagiaannya.

    Demul berkesempatan mengunjungi langsung kediaman si kades sekaligus berbincang tentang kesuksesannya.

    Menurut Dedi Mulyadi, cara kades satu ini memperoleh rejeki di luar honor kepala desa bisa dijadikan contoh baik.

    Diketahui kades tersebut bernama Mahdum asal Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

    Sosok Mahdum merupakan Kepala Desa Ciririp, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta.

    Kades Mahdum memiliki penghasilan Rp30 juta per hari yang didapatkan di luar tugasnya sebagai perangkat desa.

    Kades Mahdum diketahui memiliki bisnis ikan air tawar yang setiap hari dikirim ke Pasar Muara Angke hingga Pasar Bojonegoro, Merak.

    Hal itu diketahui saat kades Mahdum dikunjungi Dedi Mulyadi di kediaman mewahnya, kala itu Demul masih menjabat sebagai anggota DPR RI.

    Mantan anggota DPR RI yang juga sekaligus mantan Bupati Purwakarta tersebut diketahui sengaja mengunjungi rumah Mahdum.

    Dilansir dari YouTube (18/2/2025), seperti dikutip TribunJatim.com via TribunnewsMaker.com, pria yang akrab disebut Kang Dedi tersebut berkunjung ke rumah kades Mahdum.

    “Kades sukses nih. Usaha ikan dan jual dari Jatiluhur ke Muara Angke, Muara Baru, Pasar Bojonegoro Merak.”

    “Berangkat kirim jam 4 sore sampai jam 12 malam. Setiap hari hampir 15 ton,” tutur Dedi.

    SOSOK KADES KAYA – Mahdum Kepala Desa Ciririp, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, ketika ditemui di kediamannya, Jumat (1/10/2021). Mahdum disebut sebagai kades terkaya di Indonesia. (Tribun Jabar / Irvan Maulana)

  • Cuaca Jatim Besok, 22 Februari 2025: Mayoritas Daerah Dilanda Hujan, Intensitas Ringan hingga Sedang

    Cuaca Jatim Besok, 22 Februari 2025: Mayoritas Daerah Dilanda Hujan, Intensitas Ringan hingga Sedang

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah ramalan cuaca Jatim besok Sabtu, 22 Februari 2025.

    Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mayoritas daerah dilanda hujan besok.

    Intensitas hujan yaitu ringan dan sedang.

    Hujan mulai mengguyur sekira pukul 06.00 WIB, yaitu di Bangkalan, Blitar, Jember, Jombang, Kediri, Kota Batu, Malang, Mojokerto, Lumajang, Madiun, Magetan, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Tuban, dan Tulungagung.

    Saat pukul 09.00 WIB, hujan juga turun di hampir seluruh wilayah Jawa Timur.

    Tak hanya ringan, intensitas sedang akan terjadi, yaitu di Bojonegoro, Bondowoso, Madiun, Malang, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, dan Situbondo.

    Wilayah yang tak hujan akan mengalami cuaca berawan, seperti Gresik, Pasuruan, Probolinggo, dan Sumenep.

    Hujan masih mengguyur sekira pukul 12.00 WIB.

    Wilayah yang dimaksud tersebut antara lain:

    Sumenep
    Sidoarjo
    Probolinggo
    Pasuruan
    Ngawi
    Magetan
    Lumajang
    Bojonegoro

    Cuaca cenderung berawan saat sore dan malam.

    Namun, Tulungagung akan berkabut pada sekira pukul 18.00 dan 21.00 WIB.

    Informasi lengkap mengenai ramalan cuaca ini dapat diakses melalui tautan ini: KLIK.

    Selamat beraktivitas!

    —–

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

  • Ambil Sampel di PAD B Sukowati, DLH Jatim: Lihat Saja Ada Tanaman yang Mati atau Tidak – Page 3

    Ambil Sampel di PAD B Sukowati, DLH Jatim: Lihat Saja Ada Tanaman yang Mati atau Tidak – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur melakukan pengambilan sampel air dan tanah di lokasi yang diduga tercemar pengeboran PAD B PEP Sukowati Field di Desa Ngampel Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro, Rabu (19/2/2025).

    Usai melihat kondisi sawah dan saluran air serta mengambil sampel, DLH Jatim memilih irit bicara. Nampak hati-hati menjawab pertanyaan wartawan.

    Kepala Bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur, Ainul Huri menjelaskan untuk membuktikan ada tidaknya pencemaran di sekitar lapangan PAD B PEP Sukowati Field harus berdasar hasil uji laboratorium.

    “Kalau dampaknya secara visual, bisa dilihat langsung, tanpa saya harus menjelaskan. Apakah (tanaman) sawahnya ada yang mati,” ujarnya, ditulis Jumat (21/2/2025).

    Tanaman Masih Subur

    Saat diminta untuk mendiskripkan bagaimana kondisi lapangan yang dia lihat, Ainul justru meminta kepada jurnalis yang ikut dalam kegiatan tersebut, untuk menilai sendiri bahwa kondisinya tidak ada tanaman padi yang mati.

    Terutama, di lahan persawahan yang sekarang sedang ditanami padi. Lahan tersebut paling dekat dengan kawasan yang diduga tercemar. Antara lokasi dan sawah tersebut hanya dipisah aliran irigasi.

    Sementara pantauan jurnalis saat mengikuti pengambilan sampel di sekitar lapangan PAD B PEP Sukowati Field, nampak tanaman padi yang beririsan langsung dengan kawasan yang diduga tercemar masih nampak tumbuh hijau. Ekosistem air di aliran parit tersebut juga masih nampak terjaga. Yakni dengan banyak dijumpai ikan-ikan.

    Dari pengamatan lapangan, tim DLH bersama tim Direktorat Krimsus Subdit IV Tipiter Polda Jatim dan Satreskrim Polres Bojonegoro mengambil sampel di tujuh titik sekitar lokasi yang diduga tercemar ceceran solar. Yakni, empat titik di air dan tiga titik di kawasan darat.

    “Hasil dari uji laboratorium itu, paling cepat keluar 15 hari pasca pengujian,” katanya.

     

  • Rumah di Ngampel Terbakar, Damkar Bojonegoro Padamkan Api dari Atap

    Rumah di Ngampel Terbakar, Damkar Bojonegoro Padamkan Api dari Atap

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Rumah di RT 01 RW 01, Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro terbakar pada Jumat (21/2/2025). Kebakaran diduga dipicu korsleting listrik yang menghanguskan satu unit rumah warga dan menimbulkan kerugian material diperkirakan mencapai Rp30 juta.

    Berdasarkan laporan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Bojonegoro, kebakaran diperkirakan bermula sekitar pukul 10.30 WIB. Tim Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bojonegoro Pos Kota menerima laporan pada pukul 10.57 WIB dan segera bergerak menuju lokasi kejadian pukul 11.00 WIB.

    “Petugas tiba di tempat kejadian perkara (TKP) pukul 11.05 WIB dan berhasil memadamkan api sepenuhnya pada pukul 11.50 WIB,” ujar Kepala Dinas Damkarmat Bojonegoro, Siswoyo saat turut ke lokasi kebakaran.

    Mantan kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bojonegoro itu menjelaskan bahwa titik api berasal dari atas plafon rumah korban, diduga akibat korsleting listrik. Operasi pemadaman dilakukan dari atas atap rumah karena titik api berada di plafon. Sehingga operasi pemadaman lebih efektif.

    “Kami mengerahkan 2 unit mobil pemadam kebakaran dan dibantu 1 unit water supply dari BPBD. Total personil yang terlibat sebanyak 12 orang,” ujar Siswoyo.

    Meski satu rumah hangus terbakar, upaya pemadaman yang cepat berhasil menyelamatkan empat bangunan rumah di sekitarnya dengan total aset terselamatkan diperkirakan mencapai Rp1 miliar. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini. Sebanyak 11 jiwa berhasil diselamatkan.

    Korban kebakaran, Eka (40), seorang ibu rumah tangga, mengaku syok atas kejadian tersebut. “Saya sedang di dapur ketika tiba-tiba melihat asap tebal keluar dari plafon rumah,” ujarnya.

    Selain melakukan pemadaman, petugas Damkarmat juga memberikan sosialisasi kepada warga setempat tentang cara mencegah kebakaran, penanganan awal kebakaran, serta tugas dan fungsi Dinas Damkarmat. [lus/beq]

  • Akhir Tragis Pasutri di Tuban, Istri Dibunuh Suami di Kolong Ranjang, Pelaku Kabur dan Akhiri Hidup – Halaman all

    Akhir Tragis Pasutri di Tuban, Istri Dibunuh Suami di Kolong Ranjang, Pelaku Kabur dan Akhiri Hidup – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Misteri kematian S (52), wanita paruh baya asal Desa Margosuko, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim) pada jasadnya ditemukan di kolong ranjang, Selasa (18/2/2025) mulai menemukan titik terang.

    S diduga dibunuh oleh suaminya sendiri, MK (52).

    Namun, polisi terpaksa harus menghentikan penyelidikan kasus ini lantaran sang terduga pelaku MK juga ditemukan tewas.

    Keberadaan MK sempat ditelusuri polisi setelah penemuan jasad korban S di kolong ranjang rumahnya itu.

    Hingga kemudian, MK diketahui kabur dan bersembunyi di rumahnya di Dusun Krajan, Desa Trate, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, Jatim.

    Pada Rabu (19/2/2025) sore, saat digerebek polisi, MK ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi gantung diri.

    “Saat kita lakukan penyelidikan di rumah MK, dia sudah meninggal dunia dalam kondisi gantung diri,” kata Kasatreskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander, dilansir TribunJatim.com.

    Di rumah MK, petugas juga menemukan beberapa barang bukti seperti gelang emas dan uang tunai. 

    Dengan ditemukannya barang bukti tersebut, keluarga meyakini bahwa barang-barang ini merupakan barang milik korban S.

    Dimas juga mengungkapkan hasil autopsi korban S yang didapati ada luka jeratan di lehernya.

    “Dari hasil autopsi, penyebab kematian diduga karena dijerat tali sebab ada jeratan di leher,” jelas Dimas.

    Meski begitu, kata Dimas, penyelidikan kasus dugaan pembunuhan ini akan dihentikan mengingat sang terduga pelaku sudah meninggal dunia.

    “Kasus seperti ini kita arahkan dilakukan pemberhentian penyelidikan, karena meninggal dunia,” tandasnya.

    Motif

    Kanit Jatanras Satreskrim Polres Tuban, Ipda Mohammad Rudi menyebutkan bahwa pelaku sempat meminum racun sebelum gantung diri.

    Adapun mengenai motif pembunuhan tersebut, dugaannya mengarah pada masalah ekonomi sehingga timbul percekcokan antar pasangan suami istri (pasutri) yang berujung pada pembunuhan.

    “Kami masih mendalami motifnya, sementara ini dugaan kami mengarah pada masalah ekonomi,” ungkap Rudi, Rabu, dilansir dari Kompas.com.

    Sebelumnya, S dan MK sempat dikabarkan hilang mulai pada hari Minggu (16/2/2025) siang.

    Kemudian pada hari Senin (17/2/2025) keluarga melakukan upaya pencarian dan membuat laporan ke polisi.

    Hingga akhirnya, pada hari Selasa keluarga S menemukan korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa di kolong ranjang.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Penyelidikan Kasus Wanita Tuban Tewas di bawah Ranjang Berhenti, Polisi Temukan Suami Tak Bernyawa

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJatim.com/Muhammad Nurkholis) (Kompas.com/Hamim)

  • Setyo Wahono-Nurul Azizah Resmi Dilantik Jadi Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro 2025-2030, Fokus 8 Program Prioritas

    Setyo Wahono-Nurul Azizah Resmi Dilantik Jadi Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro 2025-2030, Fokus 8 Program Prioritas

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pasangan Setyo Wahono-Nurul Azizah resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro periode 2025-2030 oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada Kamis (20/2/2025) di Istana Negara, Jakarta.

    Pelantikan ini menandai dimulainya kepemimpinan baru di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dengan fokus pada delapan program prioritas yang akan direalisasikan dalam 100 hari pertama kerja.

    Delapan program unggulan atau quick wins yang akan dijalankan dalam satu tahun pertama kepemimpinan Setyo Wahono meliputi, Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Digitalisasi, Revitalisasi BUMD dan Regulasi Prioritas, Ketersediaan Air, Kesejahteraan Petani, Pendidikan Unggul, Kesehatan Masyarakat, Lingkungan Berkelanjutan, serta Pengentasan Kemiskinan.

    “Kami berharap dukungan, kolaborasi, dan sinergi dari semua elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Bojonegoro yang lebih makmur, sejahtera, dan membanggakan,” ujar Bupati asal kelahiran Desa Dolokgede Kecamatan Tambakrejo Bojonegoro itu.

    Pelantikan ini merupakan bagian dari rangkaian pelantikan serentak 961 kepala daerah di seluruh Indonesia, termasuk 33 gubernur dan wakil gubernur, 363 bupati dan 362 wakil bupati dan 85 wali kota dan wakil gubernur. Presiden Prabowo Subianto menyebut, momen ini sebagai sejarah baru bagi pemerintahan Indonesia.

    “Ini menandakan betapa besar bangsa Indonesia, demokrasi yang hidup dan dinamis. Meskipun berbeda partai, agama, suku, kita memiliki tugas dan tujuan yang sama, yaitu membangun Indonesia,” tegas Prabowo.

    Presiden juga berpesan kepada seluruh kepala daerah yang dilantik untuk memberikan pelayanan dan pengabdian maksimal kepada masyarakat. “Atas nama bangsa dan negara, saya mengingatkan, saudara dipilih sebagai abdi dan pelayan rakyat. Jadi harus menjaga kepentingan rakyat dan berjuang untuk kehidupan rakyat yang lebih baik,” pesannya.

    Usai pelantikan, para kepala daerah akan mengikuti retret selama sepekan mulai 21 hingga 28 Februari 2025 di Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan ini diharapkan dapat mempersiapkan para pemimpin daerah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka ke depan.

    Dengan dilantiknya Setyo Wahono dan Nurul Azizah, masyarakat Bojonegoro berharap adanya percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di berbagai sektor. Keduanya diharapkan dapat membawa Bojonegoro menuju kemajuan yang lebih baik dalam lima tahun ke depan. [lus/kun]

  • Kasus Wanita Tewas di Bawah Ranjang di Tuban: Suami Ditemukan Tewas, Penyelidikan Dihentikan – Halaman all

    Kasus Wanita Tewas di Bawah Ranjang di Tuban: Suami Ditemukan Tewas, Penyelidikan Dihentikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi menghentikan penyelidikan kasus kematian S, seorang wanita berusia 52 tahun asal Desa Margosuko, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

    S ditemukan tidak bernyawa di kolong ranjang, Rabu (19/2/2025).

    Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander, mengungkapkan hasil autopsi menunjukkan adanya luka jeratan di leher korban.

    “Penyebab kematian diduga karena dijerat tali, sebab ada jeratan di leher,” jelas Dimas.

    Setelah menerima laporan mengenai kejadian ini, pihak kepolisian melakukan penyelidikan terhadap suami korban, MK, yang juga berusia 52 tahun dan diduga sebagai pelaku.

    Namun, saat petugas tiba di rumah MK di Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, mereka menemukan MK sudah tidak bernyawa dengan kondisi gantung diri.

    “Saat kita lakukan penyelidikan di rumah MK, dia sudah meninggal dunia dalam kondisi gantung diri,” imbuh Dimas.

    Di lokasi kejadian, petugas menemukan beberapa barang bukti, termasuk gelang emas dan uang tunai.

    Keluarga meyakini barang-barang tersebut merupakan milik S.

    Motif pembunuhan ini masih belum diketahui secara pasti, namun karena terduga pelaku dan korban sudah tidak bernyawa, penyelidikan akan dihentikan.

    “Kasus seperti ini kita arahkan dilakukan pemberhentian penyelidikan, karena meninggal dunia,” pungkasnya.

    Sebagai informasi tambahan, S dan MK dilaporkan hilang sejak Minggu (16/2/2025).

    Keluarga melakukan pencarian dan melapor ke polisi pada hari Selasa (18/2/2025), sebelum akhirnya menemukan S tidak bernyawa di kolong ranjang.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Polisi Akan Periksa ASN Terkait Dugaan Gratifikasi Perizinan Toko Modern di Bojonegoro

    Polisi Akan Periksa ASN Terkait Dugaan Gratifikasi Perizinan Toko Modern di Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bojonegoro tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait dugaan gratifikasi dan pungutan liar (pungli) dalam proses perizinan pendirian toko modern di Kabupaten Bojonegoro.

    Dalam penyelidikan itu, dalam waktu minggu depan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disdagkop-UM) serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) akan diperiksa sebagai saksi.

    Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Bayu Adjie Sudarmono, mengonfirmasi bahwa hingga saat ini telah dilakukan pemanggilan terhadap lima orang, pemilik toko modern. Dari lima pemilik toko modern baru tiga orang yang sudah hadir dan dua diantaranya masih mangkir.

    “Dua orang pemilik toko modern yang tidak hadir ini satu orang karena masih berada di luar negeri dan satu tidak ada konfirmasi,” ujar AKP Bayu, Kamis (20/2/2025).

    Polemik perizinan toko modern di Bojonegoro telah menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan, termasuk di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. DPRD Bojonegoro bahkan telah menggelar beberapa kali hearing dengan pihak-pihak terkait untuk membahas masalah ini.

    Selain itu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Bojonegoro juga telah melakukan penertiban terhadap toko modern yang belum memiliki izin, dengan mengeluarkan surat peringatan (SP) kepada toko-toko tersebut.

    Penyelidikan ini masih terus berlangsung, dan pihak kepolisian menyatakan akan terus memperbarui informasi seiring perkembangan kasus. Dugaan awal mengarah pada praktik gratifikasi dan pungli yang diduga melibatkan sejumlah pihak dalam proses perizinan toko modern. [lus/kun]

  • Dramatis! Usai Habisi Nyawa Istrinya, Sang Suami Gantung Diri

    Dramatis! Usai Habisi Nyawa Istrinya, Sang Suami Gantung Diri

    Tuban (beritajatim.com) – Geger seorang wanita berinisial S (52) di Tuban ditemukan tewas di bawah ranjang, ternyata korban dibunuh oleh suaminya sendiri di Desa Margosuko, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban.

    Diketahui korban ditemukan pada Selasa 18 Februari 2025 dalam keadaan sudah tidak bernyawa, sedangkan suaminya yang berinisial A (52) ini juga menghilang.

    Menurut Kasat Reskrim Polres Tuban AKP Dimas Robin Alexander bahwa awalnya S ditemukan meninggal dunia kemarin dan langsung dibawa ke RSUD Koesma Tuban untuk dilakukan autopsi.

    “Jadi S ini ditemukan oleh anaknya dan mendapati ibunya meninggal dunia, serta ayahnya tidak ada di rumah,” ujar AKP Dimas Robin Alexander. Rabu (19/02/2025).

    Kemudian, anaknya mencoba menghubungi orang tuanya. Namun, tidak bisa dihubungi. Karena merasa khawatir, keluarga korban akhirnya melaporkan ke pihak Kepolisian dan mencari suami S.

    “Dari pencarian itu, suaminya kabur ke Bojonegoro dan tadi ditemukan meninggal dunia dengan gantung diri,” terang Dimas sapanya.

    Lanjut, korban S ini saat ditemukan di kolong ranjang memang ada bekas jeratan, sehingga dilakukan autopsi untuk menemukan penyebab dari meninggalnya korban.

    “Untuk barang bukti masih kita cari, karena ada jeratan di leher korban dan kasus ini dihentikan proses penyidikan karena terduga pelaku juga sudah meninggal dunia,” tutup Dimas. [ayu/ian]

  • Penyelidikan Kasus Wanita Tuban Tewas di bawah Ranjang Berhenti, Polisi Temukan Suami Tak Bernyawa

    Penyelidikan Kasus Wanita Tuban Tewas di bawah Ranjang Berhenti, Polisi Temukan Suami Tak Bernyawa

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis

    TRIBUNJATIM.COM, TUBAN – Polisi hentikan penyelidikan kasus meninggalnya S (52) wanita paruh baya asal Desa Margosuko, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban yang ditemukan tidak bernyawa di kolong ranjang, Rabu (19/2/2025).

    Menurut Kasat Reskrim Polres Tuban AKP Dimas Robin Alexander, jika dari hasil otopsi jenazah S, didapati ada luka jeratan di lehernya.

    “Dari hasil autopsi, penyebab kematian diduga karena dijerat tali sebab ada jeratan di leher,” ujar Dimas.

    Lebih lanjut Dimas mengatakan, jika usai mendapatkan laporan atas kejadian ini, pihaknya juga melakukan penyelidikan kepada suami korban yang berinisial MK (52) yang diduga adalah pelaku atas kejadian ini.

    Namun, saat petugas datang di rumah MK yang berada di Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, ternyata MK sudah tidak bernyawa dengan kondisi gantung diri.

    “Saat kita lakukan penyelidikan di rumah MK, dia sudah meninggal dunia dalam kondisi gantung diri,” imbuhnya. 

    Saat berada di rumah MK petugas juga menemukan beberapa barang bukti seperti gelang emas dan uang tunai. 

    Dengan ditemukannya barang bukti tersebut, keluarga meyakini bahwa barang-barang ini merupakan barang milik S.

    Untuk motif pembunuhan ini Dimas masih belum mengetahuinya secara pasti, namun karena terduga pelaku dan korban sudah tidak bernyawa maka penyelidikan akan dilakukan pemberhentian.

    “Kasus seperti ini kita arahkan dilakukan pemberhentian penyelidikan, karena meninggal dunia,” pungkasnya.

    Sebagai Informasi tambahan S dan MK sempat dikabarkan hilang mulai pada hari Minggu (16/2) siang, kemudian pada hari Senin (17/2) keluarga melkukan upaya pencarian dan membuat lapiran ke Polisi, di hari Selasa (18/2) keluarga S menemukan S telah tidak bernyawa di kolong ranjang.