kab/kota: Bojonegoro

  • Camat Kasiman Bojonegoro Disanksi Buntut Viral Mudik Pakai Mobil Dinas – Halaman all

    Camat Kasiman Bojonegoro Disanksi Buntut Viral Mudik Pakai Mobil Dinas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mengambil tindakan tegas terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menggunakan mobil dinas untuk mudik Lebaran.

    Kasus ini mencuat setelah video yang menunjukkan mobil dinas tersebut viral di media sosial.

    ASN yang terlibat dalam penggunaan mobil dinas untuk mudik adalah Camat Kasiman, Novita Sari.

    Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, mengungkapkan sanksi yang dijatuhkan kepada Novita berupa teguran dan pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) sebesar 25 persen selama tiga bulan.

    Nurul Azizah menegaskan, tindakan ini merupakan bentuk penegakan disiplin dan komitmen Pemkab Bojonegoro dalam menjaga integritas ASN.

    “Berdasarkan hasil rapat. Diberikan sanksi teguran lisan dan pemotongan TPP 25 persen selama 3 bulan,” tegas Nurul, Senin (15/4/2025).

    Sanksi ini diberikan setelah dilakukan pemeriksaan oleh Inspektorat dan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Bojonegoro yang menemukan pelanggaran dalam penggunaan kendaraan dinas untuk kepentingan pribadi di luar wilayah tugas.

    Nurul Azizah juga menambahkan, pemberian sanksi ini menjadi peringatan keras bagi seluruh ASN di lingkungan Pemkab Bojonegoro agar lebih berhati-hati dan bijak dalam menggunakan fasilitas negara.

    Camat Kasiman, Novita Sari, mengakui perbuatannya dan menyampaikan permohonan maaf.

    Dia menyatakan siap menerima apapun hukuman atau sanksi yang diberikan.

    Novita juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya di kemudian hari.

    “Kami sebagai ASN tentunya siap mentaati aturan dan menerima pembinaan yanh dilakukan oleh pembina kepegawaian, dan kami mengucapkan terimakasih atas perhatiannya dan kami (berjanji) tidak akan mengulanginya lagi,” tuturnya.

    Sebelumnya, sebuah video berdurasi 17 detik memperlihatkan mobil dinas berplat merah S 1228 BP melaju di jalan Tol Sumatra, wilayah Lampung, saat momen mudik Lebaran Idul Fitri pada Minggu (6/4/2025).

    Mobil dinas tersebut merupakan kendaraan operasional untuk pemerintahan di tingkat kecamatan di lingkungan Pemkab Bojonegoro.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • 3 Hari Tenggelam di Sungai Bengawan Madiun, Remaja Asal Ngawi Ditemukan Tewas Dekat Bendungan Bojonegoro
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        15 April 2025

    3 Hari Tenggelam di Sungai Bengawan Madiun, Remaja Asal Ngawi Ditemukan Tewas Dekat Bendungan Bojonegoro Surabaya 15 April 2025

    3 Hari Tenggelam di Sungai Bengawan Madiun, Remaja Asal Ngawi Ditemukan Tewas Dekat Bendungan Bojonegoro
    Tim Redaksi
    NGAWI, KOMPAS.com
    – Seorang remaja asal Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi yang tenggelam di
    Sungai Bengawan Madiun
    tiga hari lalu akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
    Jenazah Rangga Dwi Saputra (14), siswa salah satu SMPN di Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur itu ditemukan tak bernyawa di dekat Bendungan Karangnongko, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Senin (14/4/2025).
    Petugas Basarnas Unit Siaga Bojonegoro, Novix Heryadi yang dikonfirmasi Senin (14/4/2025) membenarkan penemuan jenazah Rangga di dekat Bendungan Karangnongko itu.
    “Kami mendapatkan informasi dari pekerja proyek bendungan melihat sosok jenazah mengapung. Setibanya di lokasi kami langsung mengevakuasi jasad korban tadi sore,” kata Novix.
    Setelah evakuasi, kata Novix, petugas langsung berkoordinasi dengan keluarga korban.
    Keluarga korban pun datang dan dipastikan bahwa jenazah yang ditemukan adalah remaja yang tenggelam di Sungai Bengawan Madiun, Sabtu (12/4/2025) lalu.
    “Keluarga memastikan jenazah itu adalah Rangga Dwi Saputra (14), remaja yang dilaporkan tenggelam di Sungai Bengawan Madiun, Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan tiga hari yang lalu. Keluarga mengetahui dari ciri fisik korban dan dari celana pendek bermotif yang dikenakan korban,” ujar Novix.
    Usai divisum luar, jenazah Rangga diserahkan ke RSUD dr Soeroto Ngawi untuk kepentingan pemeriksaan lanjut.
    Novix menyampaikan, saat pencarian jenazah korban, tim gabungan banyak mengalami persoalan. Sebab, saat proses evakuasi petugas harus berhadapan dengan medan yang curam.
    Selain itu, kata Novix, titik penemuan mayat berada di pusaran air Bendungan Karangnongko.
    Tak hanya itu, tiga hari selama proses pencarian petugas, arus
    sungai Bengawan Madiun
    deras serta cuaca yang tidak menentu.
    “Posisi medan yang curam serta berdekatan dengan pusaran air menjadi jenazah korban cukup sulit dievakuasi,” ucap Novix.
    Diberitakan sebelumnya, seorang remaja bernama Rangga Dwi Saputra (14) asal Kecamatan Kwadungan dilaporkan hilang tenggelam di Sungai Bengawan Madiun yang tak jauh dari rumahnya, Sabtu (12/4/2025) siang.
    Korban dilaporkan tenggelam saat mandi bersama tiga temannya di anakan sungai Bengawan Solo tersebut.
    Diduga, korban tidak bisa berenang sehingga hanyut terseret arus sungai saat mandi di Sungai Bengawan Madiun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Ngawi Tenggelam di Bengawan Solo Ditemukan di Bojonegoro

    Warga Ngawi Tenggelam di Bengawan Solo Ditemukan di Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Warga Ngawi yang dilaporkan tenggelam di Sungai Bengawan Madiun akhirnya ditemukan meninggal dunia di Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro.

    Korban ditemukan Senin (14/4/2025) sekitar pukul 15.00 WIB dan dievaluasi oleh tim Basarnas Bojonegoro

    Setelah berhasil dievakuasi, korban teridentifikasi sebagai Rangga Dwi Saputra (13), pelajar asal Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi. Korban dilaporkan hanyut pada Sabtu (12/4/2025) di Sungai Bengawan Madiun, Dusun Wage, Desa Purwosari.

    “Korban dikenali keluarga dari ciri fisik dan celana pendek berwarna coklat muda yang dikenakannya. Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ujar Kapolsek Margomulyo, AKP Agus Diantara, Selasa (15/4/2025).

    Setelah pemeriksaan medis, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan sesuai adat setempat dengan disaksikan Kepala Desa Purwosari Suyono. Pihaknya mengimbau warga agar lebih waspada, khususnya bagi anak-anak yang beraktivitas di sekitar sungai. [lus/beq]

  • Siswa SMP di Ngawi Hanyut di Bengawan Madiun, Jasad Ditemukan 50 Km dari Lokasi

    Siswa SMP di Ngawi Hanyut di Bengawan Madiun, Jasad Ditemukan 50 Km dari Lokasi

    Ngawi (beritajatim.com) – Peristiwa tragis terjadi di Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Seorang siswa SMP berinisial RD berusia 14 tahun dilaporkan hanyut terbawa arus deras Sungai Bengawan Madiun pada Sabtu (12/4/2025) siang sekitar pukul 12.00 WIB.

    Pencarian intensif oleh tim SAR gabungan akhirnya membuahkan hasil pada Senin (14/4/2025) pukul 15.00 WIB. Komandan Basarnas Unit Siaga SAR Bojonegoro, Novix Heriyadi, mengonfirmasi bahwa korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

    “Pada Senin (14/4/2025) pukul 15.00 tim SAR gabungan ya telah mengevakuasi korban RD, yang mana tadi menurut info dari petugas proyek Bendungan Karangnongko yang ada di Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro tadi menemukan jenazah remaja mengapung,” ungkap Novix Heriyadi.

    Jenazah ditemukan mengambang di dekat bendungan yang berjarak sekitar 50 kilometer dari lokasi awal korban hanyut. Proses evakuasi sempat mengalami kendala karena medan yang curam.

    “Posisinya dia korban ini mengambang, pada saat evakuasi kami mengalami agak kesulitan karena di sini di situ posisinya curam,” lanjut Novix.

    Setelah proses evakuasi selesai, pihak keluarga datang ke lokasi untuk memastikan identitas korban. Jenazah dikenali dari pakaian yang digunakan, termasuk celana pendek yang dipakai saat kejadian. Yakni celana pendek dengan motif batik kecil.

    Pihak kepolisian sektor Margomulyo langsung menghubungi Puskesmas Margomulyo untuk pelaksanaan visum luar. Selanjutnya, jenazah dibawa ke RSUD Ngawi untuk proses lebih lanjut.

    Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan saat beraktivitas di area sungai, terutama bagi anak-anak di lingkungan permukiman yang berdekatan dengan aliran air berarus deras.

    Diketahui, orban berinisial RD, merupakan siswa kelas VII di SMP Negeri Kwadungan. Dia dikabarkan tenggelam saat sedang mandi bersama tiga orang temannya di sungai yang berada tepat di belakang rumahnya. Kejadian mendadak ini memicu kepanikan warga setempat, terlebih sang ibu korban, Sri Hartini (40), yang langsung menangis histeris setelah mengetahui kabar tersebut.

    Sri Hartini, seorang ibu rumah tangga dan istri dari Sukarno (48), mendapat kabar dari ketiga teman anaknya yang bergegas lari ke rumah meminta pertolongan. Lokasi kejadian hanya berjarak sekitar 100 meter dari rumah korban. [fiq/but]

  • Bau Menyengat dari Pabrik Tembakau di Bojonegoro Muncul Lagi, Siswa Dipulangkan Lebih Awal

    Bau Menyengat dari Pabrik Tembakau di Bojonegoro Muncul Lagi, Siswa Dipulangkan Lebih Awal

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Aktivitas produksi tembakau yang dilakukan PT Sata Tec Indonesia di Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro kembali menimbulkan masalah. Bau menyengat yang berasal dari pabrik itu muncul lagi dalam dua hari terakhir dan mengganggu lingkungan sekitar, terutama bagi siswa di SDN Sukowati yang terletak tepat di samping pabrik. Akibatnya, sejumlah pelajar terpaksa dipulangkan lebih awal karena tak kuat menahan bau yang menyengat selama proses belajar mengajar.

    “Kalau baunya muncul setelah kegiatan belajar mengajar tidak apa-apa, tapi ini saat proses belajar mengajar dan terpaksa tadi kita pulangkan lebih awal,” ujar Sutarji, seorang guru di SDN Sukowati, pada Sabtu (12/4/2025).

    Pihak sekolah memutuskan untuk memulangkan siswa lebih awal guna mengantisipasi kemungkinan dampak buruk terhadap kesehatan anak didik. “Kita takut kalau kesehatan anak didik kami terganggu, jadi keputusan memulangkan lebih awal diambil pihak sekolahan,” jelas Sutarji.

    Pabrik PT Sata Tec Indonesia sebelumnya telah disegel oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro pada 6 Februari 2025 karena beroperasi tanpa izin produksi yang sah. Pabrik ini hanya memiliki izin untuk bangunan gudang, bukan untuk aktivitas produksi tembakau. Meskipun penyegelan telah dilakukan, bau dari pabrik tersebut kembali mengganggu warga, terutama anak-anak yang sedang belajar di sekolah.

    Menanggapi masalah ini, Wakil Ketua DPRD Bojonegoro, Mitroatin, mengatakan bahwa pihaknya belum menerima konfirmasi mengenai kelengkapan izin dari PT Sata Tec Indonesia. “Dalam waktu dekat kita akan segera memanggil dinas terkait, mulai dari Satpol PP, DLH, serta DPTM-PTSP untuk mengklarifikasi apakah PT Sata Tec sudah mengurus izinnya,” ujar Mitroatin.

    Mitroatin menambahkan, jika perusahaan tersebut sudah memiliki izin produksi, sangat disayangkan jika bau yang mengganggu ini masih terjadi, terutama yang berdampak pada proses belajar mengajar. “Apalagi ini menggangu proses belajar mengajar anak didik kita, ini sangat kita sayangkan,” ungkapnya.

    Hingga kini, pihak PT Sata Tec Indonesia belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan bau yang mengganggu proses belajar mengajar di SDN Sukowati. [lus/beq]

  • Warga Bojonegoro Berburu Ikan Pladu di Sungai Bengawan, Hasilnya Mengejutkan

    Warga Bojonegoro Berburu Ikan Pladu di Sungai Bengawan, Hasilnya Mengejutkan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebuah fenomena unik terjadi di Bendung Gerak Sungai Bengawan Solo, turut Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, di mana warga setempat berbondong-bondong menangkap ikan dalam keadaan mabok atau pladu, Sabtu (12/4/2025).

    Kejadian yang sempat direkam warganet itu memperlihatkan antusiasme warga dalam mengumpulkan ikan yang terlihat lemah dan mudah ditangkap. Dalam video yang diunggah dalam media sosial Facebook itu terlihat ikan yang diperoleh ukurannya cukup besar.

    “Pladu gaes, iwake uwakeh (pladu guys, ikannya banyak,” ujar dalam caption video yang diunggah warganet, Ardi Pangkas.

    Dalam video tersebut, terlihat warga menggunakan berbagai metode untuk menangkap ikan, mulai dari jaring hingga panah. Sebagian besar berhasil mendapatkan ikan kecil jenis wader, namun ada juga yang beruntung memperoleh ikan jambal khas Bengawan Solo dengan ukuran cukup besar.

    Fenomena ikan mabuk atau pladu sendiri kerap terjadi saat musim tertentu, diduga akibat perubahan kualitas air atau kandungan oksigen yang menurun, membuat ikan menjadi lemas dan mudah ditangkap. Meski menjadi rezeki bagi warga, aktivitas ini juga memicu kekhawatiran akan dampaknya terhadap ekosistem sungai jika dilakukan secara berlebihan.

    Warga memanfaatkan momen pladu tersebut untuk mendapatkan ikan segar, baik untuk dikonsumsi sendiri maupun dijual ke pasar lokal. Sementara dalam video yang diunggah dalam grup itu juga mendapat banyak tanggapan dari warganet. [lus/ian]

  • Rombongan Bonek Kecelakaan di Jalan Tol Pekalongan, Lanjut Setia Dukung Persebaya ke GBK

    Rombongan Bonek Kecelakaan di Jalan Tol Pekalongan, Lanjut Setia Dukung Persebaya ke GBK

    Surabaya (beritajatim.com) – Bus rombongan Bonek, suporter Persebaya Surabaya mengalami kecelakaan di KM 331 Tol Pekalongan, saat perjalanan menuju Jakarta, hari Sabtu (12/4).

    Bus membawa rombongan Bonek sekitar 55 orang itu kecelakaan dengan sebuah mobil Honda BR-V yang melawan arus di ruas jalan tol, sekitar pukul 05.00 WIB pagi.

    Koordinator Suporter Persebaya, Husain Ghozali atau akrab disapa Cak Cong, membenarkan informasi tersebut. Kata dia kecelakaan terjadi di tol Pekalongan.

    “Benar rombongan Bonek yang dari Surabaya ada laka di KM 331 (Tol Pekalongan). Lawannya mobil BR-V yang nekat lawan arah di tol. Di dalam mobil tersebut banyak rokok ilegal,” kata Cak Cong, Sabtu (12/4).

    Cak Cong menyampaikan seluruh penumpang supoter Bonek di dalam bus selamat, dan melanjutkan perjalanan menuju Jakarta, untuk menonton laga Persija vs Persebaya di Gelora Bung Karno (GBK) hari ini.

    “Mungkin ada yang sudah masuk GBK. Rombongan Bonek bukan hanya dari Surabaya saja, ada yang dari Tuban, Bojonegoro, Mojokerto bahkan ada yang dari Jogja,” ucap Cak Cong.

    Sementara itu, dari informasi dihimpun, kecelakaan Bus rombongan suporter Bonek dengan Mobil BR-V itu menewaskan seorang pengemudi BR-V. Sedangkan kedua kendaraan sama sama ringsek. [ram/ian]

  • Pemkab Bojonegoro ajukan tambahan alokasi pupuk bersubsidi

    Pemkab Bojonegoro ajukan tambahan alokasi pupuk bersubsidi

    Bupati Bojonegoro sudah mengirimkan surat permohonan ke Kementan, agar alokasi pupuk 2025 di Bojonegoro dipenuhi sesuai RDKK

    Bojonegoro (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, mengajukan tambahan alokasi pupuk bersubsidi ke Kementerian Pertanian (Kementan) agar sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) para petani di wilayah setempat.

    “Bupati Bojonegoro sudah mengirimkan surat permohonan ke Kementan, agar alokasi pupuk 2025 di Bojonegoro dipenuhi sesuai RDKK,” kata Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro Zaenal Fanani di Bojonegoro, Jumat.

    Zaenal menyebutkan sesuai data RDKK Kabupaten Bojonegoro, kebutuhan pupuk bersubsidi jenis urea sebanyak 65.661 ton dengan alokasi dari Kementerian Pertanian sebanyak 65.893 ton.

    Sementara untuk kebutuhan NPK sebanyak 72.644 ton dengan alokasi 42.141 ton atau 52 persen dari total kebutuhan.

    Sedangkan pupuk organik dibutuhkan sebanyak 58.482 ton dan mendapatkan alokasi 18.083 ton atau 30 persen dari total kebutuhan.

    “Memohon Kementan untuk memenuhi (penambahan alokasi) sesuai lahan pertanian Bojonegoro seluas 83 ribu hektare,” jelas Zaenal.

    Kecukupan pupuk, lanjut Zaenal, dibutuhkan sektor pertanian supaya pemupukan bisa dilakukan secara berimbang.

    Pola pemupukan yang baik dilakukan dengan mengalokasikan lima kuintal pupuk organik, tiga kuintal pupuk NPK dan dua kuintal pupuk urea untuk lahan seluas satu hektare.

    “Untuk luas lahan satu hektare, pemupukan paling baik dengan pola 5-3-2. Jika kekurangan pupuk, hasilnya tidak bisa maksimal,” terangnya.

    Dalam kesempatan itu Zaenal menambahkan bahwa penggunaan pupuk organik dinilai memiliki manfaat yang sangat besar, di antaranya adalah untuk memperbaiki struktur tanah, penyerapan unsur hara, menetralkan air dan memperbaiki organisme tanah.

    Selain itu Zaenal mengimbau para petani yang memasuki Musim Tanam kedua (MT 2) untuk menggunakan pupuk organik yang cukup, terutama daerah-daerah yang kekurangan air.

    Pupuk organik dapat diproduksi sendiri oleh petani dengan menggunakan sisa tanaman, kotoran hewan maupun bahan baku organik yang ada di sekitar petani.

    “Pupuk organik dapat melembabkan tanah dan mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia,” katanya.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah/Muhammad Yazid
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kronologi Truk Tabrak Gapura di Magetan, 2 Orang Terjepit dan Meninggal

    Kronologi Truk Tabrak Gapura di Magetan, 2 Orang Terjepit dan Meninggal

    Magetan (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di wilayah Kabupaten Magetan. Sebuah truk bermuatan bata ringan mengalami kecelakaan tunggal dan menabrak gapura batas kabupaten di Jalan Parang-Ponorogo, tepatnya di Desa Sayutan, Kecamatan Parang, Magetan, Kamis (10/4/2025). Akibat insiden tersebut, dua orang meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Korban diketahui adalah sopir truk bernama Abdul Manaf (52), warga Desa Trenggulunan, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, serta kernetnya, Ahmad Dahlan (34), warga Desa Ngadiluweh, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro.

    Keduanya tewas di tempat akibat terjepit bodi depan kendaraan yang rusak berat setelah menabrak gapura perbatasan wilayah Magetan dan Ponorogo.

    Berdasarkan keterangan warga setempat, Riyadi, truk terlihat melaju sangat kencang dari arah atas sebelum terdengar suara keras. “Ya, dari atas sudah kencang sekali truk ini, dan shdab oleng begitu katanya dari sana kan terdengar suara dor gitu,” ungkapnya.

    Ia juga menyebut bahwa suara keras diduga berasal dari ban yang lepas sebelum kendaraan menabrak gapura.
    Keterangan serupa juga disampaikan oleh Anggarayuda, warga lainnya di lokasi.

    “Kelihatannya dari atas itu sudah remnya bling dan di itu juga bannya meletus satu, jadi meluncur dari atas langsung menabrak ke tugu perbatasan,” ujarnya.

    Menurutnya, kedua korban tewas seketika di dalam kabin setelah truk menghantam bagian atas gapura dengan keras.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Magetan, Iptu Sulanjar, membenarkan kejadian tersebut dan mengatakan pihaknya telah menerima laporan dan langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP).

    “Kami menerima laporan ada kecelakaan laka tunggal di Desa Perbatasan Desa Sayutan antara Magetan dengan Ponorogo. Kendaraan truk bermuatan batu ringan. Jalannya menurun sehingga terjadi laka tunggal menabrak gapura perbatasan,” jelasnya.

    Iptu Sulanjar menambahkan, saat ini olah TKP dan pendalaman masih dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan. Namun dugaan awal adalah rem blong dan pecah ban yang menyebabkan sopir kehilangan kendali di jalan menurun.

    Berkat kesigapan petugas bersama warga sekitar, proses evakuasi korban berhasil dilakukan kurang lebih dalam waktu satu jam, dan korban langsung dilarikan ke rumah sakit.

    Truk yang mengalami kecelakaan diketahui berasal dari Bojonegoro dan membawa muatan bata ringan ke sebuah toko bangunan di wilayah Ponorogo.

    Peristiwa tragis ini kembali mengingatkan pentingnya pemeriksaan rutin kendaraan, terutama yang melewati jalur menurun dengan muatan berat. Pihak kepolisian mengimbau agar pengemudi lebih berhati-hati dan memastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum digunakan. [fiq/but]

  • Kecelakaan Mobil Rombongan Umrah di Gresik, Cucu Tewas di Pangkuan Kakeknya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        10 April 2025

    Kecelakaan Mobil Rombongan Umrah di Gresik, Cucu Tewas di Pangkuan Kakeknya Surabaya 10 April 2025

    Kecelakaan Mobil Rombongan Umrah di Gresik, Cucu Tewas di Pangkuan Kakeknya
    Editor
    GRESIK, KOMPAS.com
    – Kecelakaan maut yang terjadi di jalan raya Duduksampeyan, Gresik merenggut nyawa tujuh orang, Kamis (10/4/2025).
    Dari ketujuh korban itu ada cucu dan kakeknya yang tewas saat duduk di kursi depan.
    Dari tujuh orang tewas, enam diantaranya mengantar umroh, satu penumpang atas nama Muhammad Aqib (27) yang hendak berangkat umrah juga meninggal dunia.
    Dalam video amatir, MAF (3), warga Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban duduk di pangkuan kakeknya, Besar, 65 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban.
    Mereka berdua duduk di kursi depan sebelah kiri.
    Diketahui mobil Panther tersebut memuat 7 penumpang, termasuk pengemudinya. Sementara bus terdapat sekitar 15 penumpang.
    Seluruh penumpang mobil dinyatakan meninggal dunia. Rencana pergi ke tanah suci berakhir duka.
    Salah satu saksi mata Tiyaya menceritakan betapa ngerinya kecelakaan maut tersebut.
    Mobil Panther DK 1157 FCL oleng menghantam bus Rajawali Indah S-7707-UA yang dikendarai Suwarno, asal Tuban.
    Bus berangkat dari arah berlawanan. Ada tujuh orang di dalam mobil, diantaranya, anak kecil.
    Kecelakaan maut membuat mobil ringsek bagian depan. Bagian sebelah kanan atau kursi pengemudi. Ringsek parah tidak berbentuk.
    “Semuanya meninggal di dalam mobil itu tadi, tumpuk jadi satu, sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik,” ujarnya.
    Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Ipda Andri Aswoko saat ditemui di lokasi kejadian mengungkapkan, kronologi ngerinya kecelakaan maut tersebut. Semuanya bermula dari ban mobil yang selip.
    “Kronologi kejadian bermula saat mobil Panther DK-1157-FCL yang memuat rombongan umrah dari Tuban melaju dari arah barat menuju timur (Lamongan ke Gresik) kemudian ban sebelah kiri selip,” ujar dia.
    Mobil Panther dikemudikan Akhmad Basuki, 49 tahun, asal Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban tersebut dalam perjalanan ke Surabaya mengantarkan salah satu penumpangnya untuk berangkat menjalankan ibadah umrah.
    Meereka mengejar keberangkatan pesawat menuju tanah suci.
    Naas, setibanya di Jalan Raya Duduksampeyan, kejadian tak terduga merenggutnya nyawa rombongan yang berisi tujuh orang tersebut.
    “Saat di TKP Jalan Raya Duduksampeyan, pengemudi mobil Panther hendak mendahului truk dari sisi kiri. Hingga ban mobil sebelah kiri keluar ke bahu jalan,” tambah Aswoko.
    Nahas, saat hendak naik lagi ke badan jalan ban mobil tersebut selip. Mobil berwarna biru tua itu akhirnya oleng kekanan hingga melewati marka jalan.
    “Saat bersamaan dari arah berlawanan (timur ke barat) melaju bus dengan nomor polisi S-7704-UA yang dikemudikan Suwarno, 46 tahun, asal Tuban. Sehingga terjadi kecelakaan,” ujar dia.
    Akibat benturan keras yang terjadi, mobil Panther dan bus sama-sama mengalami ringsek parah.
    Tujuh penumpang mobil meninggal dunia, sementara sopir dan kenek bus mengalami patah tulang.
    “Empat orang meninggal dunia di TKP, tiga korban sempat kritis dinyatakan meninggal dunia juga. Jadi seluruh penumpang mobil Panther sebanyak tujuh orang meninggal dunia,” ungkapnya.
    Berikut ini daftar korban meninggal dunia penumpang mobil Panther :
    1. Muhammad Aqib, 27 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban. (Yang berangkat umrah)
    2. Besar, 65 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban
    3. Lislikah, 53 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban
    4. Wiwik Sunarti, 43 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban
    5. Akhmad Basuki, 49 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban (pengemudi)
    6. M. Al Fatih, 3 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban
    7. Hafiz Gandawiharja, 17 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban
    Daftar Korban Luka :
    1. Khoirul Anam, 22 tahun, asal Bojonegoro, kenek bus
    2. Suwarno, 46 tahun, asal Tuban, sopir bus (patah tulang).
     
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
    Laka Mobil Rombongan Umroh di Jalan Raya Duduksampeyan Gresik, Cucu Tewas di Pangkuan Sang Kakek
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.