kab/kota: Bojonegoro

  • Remaja Magetan Hilang Ditemukan Meninggal di Sungai Bengawan Solo Bojonegoro

    Remaja Magetan Hilang Ditemukan Meninggal di Sungai Bengawan Solo Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Warga dihebohkan dengan penemuan jasad seorang remaja perempuan di aliran Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Desa Payaman, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro.

    Jenazah tersebut diketahui merupakan Ilut Apriliani (15), warga Desa Lembeyan Wetan, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, yang sebelumnya dilaporkan hilang sejak Jumat (10/5/2025).

    Penemuan jasad itu terjadi pada Minggu (11/5/2025) pukul 16.48 WIB. Proses identifikasi dilakukan di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, tempat korban dibawa untuk dilakukan visum. Pihak Polres Bojonegoro kemudian berkoordinasi dengan Polres Magetan khususnya Polsek Lembeyan terkait temuan jenazah yang cirinya mirip dengan remaja di Magetan yang dikabarkan hilang.

    Kapolsek Lembeyan, AKP Sunarto, mengonfirmasi identitas korban. Dia mengajak pihak keluarga untuk memeriksa ke Bojonegoro guna memastikan identitas jenazah tersebut. “Korban dikenali berdasarkan ciri-ciri fisik, yakni gigi gingsul di bagian depan, rambut pendek, dan berkulit sawo matang. Setelah dilakukan pengecekan secara saksama, keluarga memastikan bahwa jenazah tersebut adalah Ilut Apriliani,” kata Sunarto.

    Sebelumnya, Ilut dikabarkan hilang setelah berpamitan keluar rumah untuk menyusul ibunya ke hutan di sekitar kawasan Desa Lembeyan Wetan, Kecamatan Lembeyan, Magetan. Namun, setelah kepergiannya, korban tidak kunjung kembali hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

    Saat ini, penyebab kematian masih dalam penyelidikan. Pihak kepolisian melakukan pendalaman untuk mengetahui kronologi lengkap serta kemungkinan adanya unsur kekerasan atau faktor lain di balik kejadian tragis tersebut. (ted)

  • Ali Mufthi Terpilih Aklamasi sebagai Ketua DPD Golkar Jawa Timur 2025–2030 di Musda XI

    Ali Mufthi Terpilih Aklamasi sebagai Ketua DPD Golkar Jawa Timur 2025–2030 di Musda XI

    Surabaya (beritajatim.com) – Ali Mufthi resmi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Timur periode 2025–2030 dalam Musyawarah Daerah (Musda) XI yang digelar di Hotel Shangri-La, Surabaya, pada Minggu (11/5/2025) dini hari.

    Anggota DPR RI sekaligus Presidium KAHMI Jatim itu menggantikan Muhammad Sarmuji, yang kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar. Ali terpilih menjadi nakhoda baru Partai Golkar Jatim setelah menjadi calon tunggal dan memperoleh dukungan penuh dari seluruh peserta Musda, dengan total 44 suara.

    Pimpinan sidang, Zulfikar Arse Sadikin menyatakan bahwa Ali Mufthi menjadi satu-satunya calon yang diusulkan dan didukung oleh semua unsur peserta Musda. “Kami pimpinan Sidang Musda XI Golkar menetapkan Saudara Ali Mufthi sebagai Ketua Golkar Jatim periode 2025–2030,” tegas Zulfikar.

    Peserta Musda terdiri dari 38 suara DPD II kabupaten/kota se-Jawa Timur, 1 suara DPD Golkar Jatim, 1 suara DPP Golkar, 1 suara dari Dewan Penasihat (Wanhat), 1 suara organisasi sayap, 1 suara ormas pendiri, dan 1 suara ormas yang didirikan Partai Golkar.

    Pimpinan sidang juga menetapkan tim formatur yang diketuai oleh Ali Mufthi, dengan empat anggota lainnya yakni Wihaji (mewakili DPP), Mitroatin (Ketua DPD II Bojonegoro), Adi Krisna (Ketua DPD II Bondowoso), dan Adi Wibowo (Ketua Depidar SOKSI Jatim/mewakili ormas pendiri).

    “Tim Formatur diberi waktu paling lama 30 hari untuk menyelesaikan susunan kepengurusan DPD Partai Golkar Jatim periode 2025-2030,” jelas Zulfikar.

    Setelah terpilih, Ali Mufthi langsung dikukuhkan dalam Sidang Pleno VII dan melakukan serah terima Pataka berlambang Pohon Beringin sebagai simbol kepemimpinan Partai Golkar di Jatim selama lima tahun ke depan.

    “Pertama, kami ucapkan syukur kepada Allah semoga diberi jalan yang mudah, dikasih resources yang mudah oleh Allah untuk mewujudkan cita-cita harapan seluruh kader Partai Golkar Jatim. Saya sebagai ketua terpilih, matur suwun sanget, terima kasih sebanyak-banyaknya,” ujar Ali usai dikukuhkan.

    Terkait langkah awalnya sebagai Ketua DPD, Ali menegaskan pentingnya menyusun struktur kepengurusan. “Agenda terdekat setelah terpilih adalah menyusun struktural kepengurusan DPD Golkar Jatim. Kami akan bentuk pengurus, dikasih waktu 30 hari,” ucapnya.

    Ali juga memastikan bahwa tidak ada faksi-faksi dalam tubuh Golkar Jatim. Ia menyebut proses aklamasi menjadi bukti bahwa Golkar Jatim dalam kondisi solid dan kondusif.

    Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Golkar, M Sarmuji, menegaskan sahnya Musda XI ini karena seluruh mekanisme telah dijalankan sesuai aturan organisasi.

    “Alhamdulillah, Musda Jawa Timur dilalui dengan seluruh mekanismenya, tidak ada satu mekanisme pun yang tertinggal. Semua rapat-rapat diikuti secara tertib sesuai dengan aturan yang ada,” ujar Sarmuji.

    Ia juga menyebutkan bahwa suasana adem dan penuh musyawarah khas Jawa Timur turut mewarnai proses Musda kali ini, bahkan sejak tahapan pramusda berlangsung.

    “Jadi, pramusdanya sudah dilalui, lalu sebelumnya juga terjadi berbagai macam permusyawaratan yang barangkali tidak terekspos secara publik. Tetapi inilah musda khas Jawa Timur. Terpilih secara mufakat, secara aklamasi atas hasil musyawarah seluruh peserta musda,” pungkasnya. [tok/suf]

  • Legalkan Sumur Minyak Tua, DPRD Jatim Dukung Keterlibatan Masyarakat Lewat BUMD dan Koperasi

    Legalkan Sumur Minyak Tua, DPRD Jatim Dukung Keterlibatan Masyarakat Lewat BUMD dan Koperasi

    Surabaya (beritajatim.com) — Pemerintah pusat tengah menyiapkan regulasi baru untuk mengelola sumur minyak tua yang selama ini digarap masyarakat secara swadaya. Melalui skema integrasi ke dalam Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan koperasi, regulasi ini diharapkan dapat melegalkan aktivitas tersebut sekaligus meningkatkan pendapatan daerah.

    Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan, Ony Setiawan, menyambut baik langkah ini. Dia menilai bahwa keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sumur tua seharusnya diarahkan secara legal dan profesional, tanpa menghilangkan hak ekonomi lokal.

    “Selagi punya kemanfaatan bisnis yang lebih bagus, ya kenapa tidak dilakukan,” kata Ony saat ditemui di Gedung DPRD Jatim, Jumat (9/5/2025).

    Ony yang juga berasal dari Daerah Pemilihan Bojonegoro-Tuban mengungkapkan, kawasan Bojonegoro memiliki potensi besar dari sumur-sumur minyak tua, terutama di wilayah Kedewan. Sebagian besar sumur tersebut dulunya merupakan aset Pertamina yang kini ditinggalkan.

    Berdasarkan data dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur, terdapat lebih dari 250 sumur tua di Bojonegoro. Sekitar 60 persen di antaranya masih aktif dikelola masyarakat melalui koperasi dan kelompok tani, namun status hukumnya belum sah sepenuhnya.

    “Ada beberapa sumur sisa yang dikelola koperasi. Kemudian BUMD juga punya. Kalau secara ekonomi lebih bagus, silakan saja tinggal sharing saja. Yang penting kejelasan hukum dan transparansi pengelolaan,” tambah Ony.

    Ony menyebut, legalisasi ini tidak hanya akan memberi kepastian hukum, tetapi juga membuka jalan bagi investor untuk masuk dan membantu pengembangan infrastruktur energi lokal. Dengan dukungan kelembagaan seperti BUMD dan koperasi, sistem pengelolaan juga bisa lebih tertib dan akuntabel.

    “Selama ini iya, bermanfaat meningkatkan ekonomi masyarakat. Kalau itu sudah berjalan, tinggal ditata saja agar lebih profesional,” ujarnya.

    Meski demikian, Ony tetap memberi catatan kritis. Dia menyebutkan bahwa tidak semua sumur tua layak untuk dikelola lebih lanjut karena memerlukan studi teknis dan peralatan khusus.

    “Potensi tidak ada apa tidak, minyak memerlukan alat khusus dan ahli. Kalau investasi biar tepat. Biar tidak ada yang dirugikan,” tegasnya.

    Hingga kini, Kementerian ESDM bersama dinas terkait di provinsi dan kabupaten/kota tengah menyusun regulasi teknis yang mengatur tata kelola sumur tua. Skema yang diusulkan adalah pengelolaan oleh BUMD sebagai badan hukum utama, sementara koperasi tetap dilibatkan sebagai mitra operasional.

    Dengan produksi harian sekitar 2.800 barel dari sektor sumur tua di Jatim, atau sekitar 1,5 persen dari total nasional, legalisasi ini dinilai strategis.

    Pemerintah daerah menargetkan potensi kontribusi ke PAD bisa meningkat hingga Rp50 miliar per tahun jika pengelolaan dilakukan secara sah dan terstruktur. [asg/ian]

  • Didesak Buka Stasiun KA Tuban, Mas Lindra: Itu Kewenangan Pusat

    Didesak Buka Stasiun KA Tuban, Mas Lindra: Itu Kewenangan Pusat

    Tuban (beritajatim.com) – Viralnya penolakan Bus Si Mas Ganteng berhenti di Stasiun Bojonegoro oleh tukang becak dan ojek online (ojol) memicu gelombang desakan masyarakat agar Kabupaten Tuban memiliki kembali jalur dan stasiun kereta api aktif. Desakan itu disampaikan melalui berbagai media sosial milik Pemkab dan Bupati Tuban, Jumat (09/05/2025).

    Masyarakat berharap akses transportasi kereta api tidak lagi bergantung pada stasiun di Bojonegoro atau Babat, Lamongan. Mereka meminta agar jalur kereta aktif kembali di wilayah Tuban seperti yang pernah ada pada era Hindia-Belanda.

    Sebagai informasi, Kabupaten Tuban memiliki sejarah panjang perkeretaapian. Pada tahun 1920, jalur Babat–Tuban dibuka oleh pemerintah kolonial, namun kini telah lama tidak beroperasi. Lokasi bekas Stasiun Tuban di Kelurahan Doromukti kini telah berubah menjadi kawasan permukiman padat. Lahan tersebut masih tercatat sebagai aset milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).

    Menanggapi ramainya permintaan dari warga, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky yang akrab disapa Mas Lindra menyatakan bahwa pihaknya tidak memiliki kewenangan membuka kembali jalur tersebut. Menurutnya, keputusan tersebut berada sepenuhnya di tangan pemerintah pusat.

    “Itu kan kewenangannya bukan di Kabupaten, semuanya keputusan pusat,” ujar Mas Lindra saat ditemui di Gedung DPRD Tuban.

    Meski begitu, Mas Lindra memastikan bahwa Pemkab Tuban sudah menyampaikan usulan kepada pemerintah pusat agar jalur kereta api ke Tuban bisa diaktifkan kembali. Ia menilai keberadaan stasiun akan mendukung pertumbuhan sektor industri di daerahnya.

    “Kami dari Pemkab sudah menggenjot beliau-beliau dari pemerintah pusat untuk diaktifkan karena potensi industri di Tuban bismillah semakin berkembang,” tegasnya.

    Mas Lindra menegaskan bahwa pihaknya siap mendorong dan memfasilitasi proses, namun tidak bisa membuat keputusan final. “Kalau kembalinya jalur kereta, kita kembalikan kebijakan dari pusat,” katanya.

    Wacana pembukaan kembali jalur kereta api Tuban juga pernah mencuat dalam rencana pembangunan Kilang Minyak milik PT Pertamina Rosneft. Dalam rencana tersebut, akan dibangun jalur kereta dari Babat (Lamongan) ke Merakurak (Tuban) guna mendukung distribusi logistik kilang yang ditargetkan beroperasi pada 2027. [dya/beq]

  • Bus Si Mas Ganteng Tuban Akan Layani Rute ke Stasiun Babat Lamongan

    Bus Si Mas Ganteng Tuban Akan Layani Rute ke Stasiun Babat Lamongan

    Tuban (beritajatim.com) – Meski masih menuai pro dan kontra, Pemerintah Kabupaten Tuban berencana membuka rute baru layanan Bus Si Mas Ganteng menuju Stasiun Babat, Kabupaten Lamongan. Langkah ini diambil menyusul tingginya permintaan masyarakat akan akses transportasi umum yang terintegrasi dengan layanan kereta api.

    Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, menyampaikan hal tersebut usai rapat paripurna DPRD Tuban beberapa waktu lalu. Ia mengatakan, meskipun Kabupaten Tuban tidak memiliki stasiun, Pemkab tetap berkomitmen menghadirkan transportasi antar-jemput gratis bagi warganya.

    “Ada juga masukan dari masyarakat untuk pengantaran di Stasiun Babat, Insya Allah akan kita tambah akses ke sana,” ujar Mas Lindra, Jumat (9/5/2025).

    Menurutnya, layanan Bus Si Mas Ganteng ke Stasiun Bojonegoro telah membantu mobilitas warga Tuban, terutama yang sebelumnya kesulitan menjangkau moda transportasi kereta api karena keterbatasan akses.

    “Kemarin ada masyarakat yang mengeluhkan juga yang dari Jatirogo tidak bisa mengakses ke Stasiun Bojonegoro,” lanjutnya.

    Sebagai tindak lanjut, Mas Lindra telah menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban untuk mengkaji rute baru ke Stasiun Babat, termasuk mengatur jadwal operasional dan kesiapan armada.

    “Saat ini kita sedang komunikasi dengan Wakil Gubernur Jatim, Mas Emil, dan Insya Allah beliau akan membantu komunikasi penggunaan yang di Kabupaten Lamongan itu,” jelasnya.

    Meski begitu, rencana pengoperasian rute menuju Stasiun Babat masih dalam tahap kajian dan uji coba. Pemerintah daerah memastikan keputusan akhir tetap mempertimbangkan efektivitas dan kebutuhan masyarakat. [dya/beq]

  • Jelang Libur Waisak, KAI Siapkan 980 Ribu Kursi dan 2.441 Perjalanan

    Jelang Libur Waisak, KAI Siapkan 980 Ribu Kursi dan 2.441 Perjalanan

    Jakarta

    PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyiagakan 980.929 ribu tempat duduk pada periode libur Waisak dan cuti bersama selama 9 hingga 14 Mei 2025, dengan rincian 825.297 untuk Kereta Api (KA) Jarak Jauh dan 155.632 tempat duduk KA Lokal.

    Hingga Kamis (8/5/2025) pagi tadi, KAI mencatat penjualan tiket KA Jarak Jauh sebesar 487.762 tiket, atau 59% dari kapasitas yang tersedia. Sementara KA Lokal, tercatat sebanyak 72.459 tiket telah terjual, setara 47% dari total kursi yang disediakan.

    Vice President Public Relations KAI Anne Purba menuturkan, antusiasme masyarakat menggunakan kereta api untuk berbagai kegiatan perjalanan terus meningkat menjelang hari libur Waisak dan cuti bersama. Karenanya, KAI turut menambahkan kapasitas, perjalanan, hingga mengoptimalkan layanan.

    “KAI telah melakukan antisipasi melalui peningkatan kapasitas, penambahan perjalanan, dan optimalisasi layanan di lapangan,” ujar Anne dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/5/2025).

    Selain menyiagakan tempat duduk, KAI juga mengoperasikan 2.441 perjalanan kereta sepanjang periode 9 hingga 14 Mei 2025, termasuk sejumlah KA tambahan untuk memenuhi permintaan yang meningkat, terutama pada rute-rute favorit pelanggan.

    Beberapa KA tambahan yang dioperasikan pada 8 hingga 13 Mei 2025 mencakup KA Kaligung (Semarang Poncol – Tegal pp), KA Sancaka (Surabaya Gubeng – Yogyakarta pp), dan KA Batavia (Solo Balapan – Gambir pp).

    “Penambahan ini berdasarkan evaluasi okupansi dan kebutuhan konektivitas antarkota,” jelas Anne.

    Untuk rute regional Jawa Timur, KAI menambah perjalanan KA Arjuno Ekspres relasi Surabaya Gubeng – Malang (pp) pada periode 9 hingga 13 Mei, guna melayani lonjakan penumpang di lintas pendek padat tersebut.

    KAI juga menghadirkan KA Sancaka Utara relasi Surabaya Pasarturi – Cilacap (pp) yang beroperasi sepanjang 1-31 Mei 2025. Kereta ini melalui sejumlah kota penting seperti Bojonegoro, Cepu, Solo, Yogyakarta, dan Kroya, serta menjadi penghubung strategis jalur utara ke selatan Jawa.

    KAI mengantisipasi lonjakan penumpang pada H-1 dan H+1 Hari Raya Waisak, sehingga rekayasa operasional dan pola distribusi perjalanan dilakukan secara dinamis. Tujuannya adalah menghindari kepadatan di satu waktu dan menjaga keteraturan arus penumpang.

    “Kami terus berkoordinasi lintas divisi untuk memastikan seluruh sarana dan prasarana dalam kondisi prima selama libur panjang. Pemeriksaan intensif juga dilakukan pada sarana, lintas rel, serta fasilitas pelayanan stasiun,” ungkapnya.

    Anne menambahkan, pelanggan dapat membeli tiket melalui aplikasi Access by KAI, website booking.kai.id, dan mitra resmi lainnya. Ia pun mengimbau masyarakat untuk merencanakan perjalanan lebih awal agar dapat memilih jadwal dan rute yang diinginkan.

    “KAI akan terus berkomitmen menghadirkan transportasi publik yang terpercaya, inklusif, dan berkelanjutan. Kami berterima kasih atas kepercayaan pelanggan, dan siap melayani perjalanan Anda dengan sepenuh hati,” tutup Anne.

    Lihat juga video “KAI Group Catat Rekor, 23 Juta Pemudik Gunakan Moda Kereta Api” di sini:

    (rrd/rrd)

  • BNN Jatim Gandeng Karang Taruna Bojonegoro Kampanyekan Anti Narkoba di Tingkat Desa

    BNN Jatim Gandeng Karang Taruna Bojonegoro Kampanyekan Anti Narkoba di Tingkat Desa

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur menggelar kampanye edukatif bertajuk “Dari Pemuda, Untuk Desa, Lawan Narkoba” di Pendopo Balai Desa Kauman, Kabupaten Bojonegoro, Rabu (7/5/2025).

    Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya penguatan peran pemuda dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan pedesaan.

    Ketua Forum Pemuda Pelopor Bojonegoro, Agitya Kristantoko, membuka diskusi dengan menekankan pentingnya peran aktif pemuda dalam menciptakan perubahan positif di desa. “Pemuda bukan hanya agen perubahan, tetapi harus menjadi pelaku utama perubahan itu sendiri,” tegas Agitya dalam penyampaiannya.

    Sesi dilanjutkan oleh Alvin Pradika, penyuluh dari BNNP Jawa Timur, yang memberikan edukasi mengenai jenis-jenis narkoba, dampak buruknya, serta pendekatan pencegahan berbasis komunitas. Alvin menegaskan bahwa narkoba bukan sekadar isu hukum, tapi juga menyangkut aspek sosial dan kemanusiaan.

    “Pencegahan harus dimulai dari keluarga dan komunitas. Ketahanan desa terhadap narkoba hanya bisa terbentuk melalui keterlibatan seluruh elemen masyarakat,” jelas Alvin.

    Kepala Desa Kauman, Yulia Purwaningtyasari, mengapresiasi langkah kolaboratif ini dan berharap kegiatan serupa bisa berlanjut. “Ini adalah inisiatif yang sangat baik. Pemerintah desa tentu mendukung program-program yang berdampak positif, khususnya untuk generasi muda,” ujarnya.

    Sebagai bentuk komitmen terhadap inklusivitas, panitia juga menghadirkan penerjemah bahasa isyarat bagi peserta difabel, memastikan bahwa semua kalangan masyarakat memiliki akses yang sama terhadap informasi penting tentang bahaya narkoba.

    Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan akan muncul gerakan kolektif dari pemuda desa untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan bebas dari narkoba.

    Untuk diketahui, acara ini diprakarsai oleh Karang Taruna Bina Muda Desa Kauman dan diikuti puluhan peserta yang terdiri dari pemuda dan tokoh masyarakat setempat. Kegiatan tersebut menghadirkan dua narasumber utama yang memberikan perspektif berbeda namun saling melengkapi dalam melawan ancaman narkotika. [lus/aje]

  • Diprotes, Bus Si Mas Ganteng Tak Lagi Turunkan Penumpang di Stasiun Bojonegoro

    Diprotes, Bus Si Mas Ganteng Tak Lagi Turunkan Penumpang di Stasiun Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Operasional Bus Si Mas Ganteng rute Tuban–Bojonegoro terpaksa diubah setelah mendapat protes dari para tukang ojek dan pebecak di sekitar Stasiun Bojonegoro. Mereka menilai kehadiran bus yang menawarkan fasilitas gratis dan langsung menuju stasiun merugikan pendapatan mereka.

    Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Kabupaten Tuban dan Bojonegoro sepakat mengalihkan lokasi penurunan penumpang. Mulai Kamis (8/5/2025), Bus Si Mas Ganteng tidak lagi diizinkan menaikkan atau menurunkan penumpang di Stasiun Bojonegoro, melainkan dialihkan ke Terminal Rajekwesi.

    “Ini hasil koordinasi awal kami dengan Dishub Bojonegoro, untuk mengondusifkan situasi,” ujar Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan DLHP Tuban, Imam Isdarmawan.

    Dengan skema baru ini, penumpang kereta yang hendak melanjutkan perjalanan ke Tuban harus menggunakan ojek atau becak menuju Terminal Rajekwesi. Imam menegaskan, perubahan ini bersifat sementara dan bisa dievaluasi ulang dalam koordinasi lanjutan. Ia menyebut skema transportasi publik tetap harus mengacu pada UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

    Sementara itu, Dishub Bojonegoro akan memperketat pengawasan terhadap tukang ojek dan pebecak agar tidak mematok tarif di luar batas kewajaran. “Masyarakat bisa melapor ke Dishub jika menemukan tarif yang tidak wajar. Kami akan tindaklanjuti,” kata Muhammad Aris Hidayatullah, Kepala Bidang Angkutan Darat dan Air Dishub Bojonegoro.

    Bus Si Mas Ganteng adalah program andalan Pemkab Tuban untuk menyediakan transportasi aman, nyaman, dan terintegrasi. Bus ini melayani rute Tuban–Bojonegoro dengan keberangkatan pagi dan sore, masing-masing pukul 05.00 WIB dan 16.15 WIB dari Tuban, serta pukul 07.30 WIB dan 18.30 WIB dari Bojonegoro. [lus/beq]

  • Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Maut Purworejo: Mereka Ustazah Semua, Semoga Syahid

    Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Maut Purworejo: Mereka Ustazah Semua, Semoga Syahid

    TRIBUNJATENG.COM – Identitas sebelas korban meninggal dalam kecelakaan maut di Purworejo, Rabu (7/5/2025).

    Kecelakaan itu menyisakan duka mendalam bagi para kerabat dan keluarga korban.

    Kecelakaan terjadi antara truk tronton pengangkut pasir bernomor polisi B 9970 BYZ dengan angkutan kota (angkot) yang membawa para ustazah, guru SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi’iyah Magelang.

    Di Jalan Magelang-Purworejo, wilayah Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, kecelakaan terjadi pada pukul 11:00 WIB.

    Diduga mengalami rem blong dan menabrak angkot,

    Kendaraan angkot yang ditumpangi 13 ustazah dan 1 orang supir remuk tidak berupa pasca kecelakaan. 

    Truk terguling, muatan pasir tumpah. Satu rumah di lokasi kejadian rusak parah terdampak kecelakaan.

    Sebanyak 11 orang korban dilaporkan meninggal dunia, termasuk di dalamnya 10 orang ustazah. Sementara itu, 4 orang korban mengalami luka parah, dan 2 orang korban luka ringan.

    Penyebab kecelakaan hingga kini masih dalam penyelidikan polisi.

    Para korban juga masih mendapatkan perawatan medis di sejumlah rumah sakit di Purworejo.

    DIDUGA REM BLONG – kecelakaan maut melibatkan dump truk dengan angkutan kota (angkot) menewaskan 11 orang dan enam korban luka-luka di Jalan Purworejo–Magelang, tepatnya di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Rabu (6/5/2025). Para korban tewas belum teridentifikasi. (Dok Polda Jateng) (IST)

    Kronologi: Ustazah korban kecelakaan hendak melayat ke Purworejo

    Diwartakan Tribunjogja.com sebelumnya, para ustazah yang juga merupakan guru SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi’iyah Magelang rencananya hendak melayat ke Purworejo. 

    Ditemui wartawan Tribunjogja.com di SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi’iyah Magelang, Rabu (7/5/2025) siang, salah satu orang tua siswa anggota komite sekolah, Bhineke Giandika, mengatakan, para ustazah hendak bertakziah karena bapak dari kepala sekolah yang meninggal dunia.

    “Salah satu, bapak dari kepala sekolah kami meninggal dunia, kami mau bertakziah ke sana,” kata Bhineke.

    Ia mengatakan, para guru (termasuk ustazah) dan anggota komite sekolah dibebaskan untuk melayat pagi atau siang.

    “Kami sudah mengoordinir sendiri bahwa kita dibagi beberapa kloter, tapi nggak itu, nggak terkoordinir ibaratnya, ya yang bisa pagi, (berangkat) pagi, yang bisa siang, (berangkat) siang, kebetulan saya siang,” tuturnya.

    Bhineke mengatakan, kemarin malam (Selasa, 6 Mei 2025) para ustazah memberi info bahwa siswa akan pulang lebih awal pukul 09:00 WIB pagi agar ustazah bisa takziah.

    “Memang ustazah menginformasikan malam itu untuk anak-anak pulang jam 9 pagi karena memang akan takziah ke Purworejo. Saya dapat informasi dari grup WhatsApp,” ungkapnya.

    Sementara itu, Ketua Komite SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi’iyah, Wahid Ghozali mengungkapkan, pihak sekolah yang menuju ke Purworejo untuk takziah antara lain ustazah (guru), komite sekolah, dan pemilik yayasan.

    Rombongan berangkat dari SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi’iyah Magelang ke Purworejo menggunakan 5 unit mobil, pada pukul 10:00 WIB.

    Sebanyak 2 unit mobil diisi para guru, 1 mobil diisi komite, dan 1 mobil untuk keluarga yayasan. Sementara itu, 1 mobil lainnya adalah mobil milik Wahid. Ia memutuskan berangkat ke Purworejo dengan mengendarai mobil sendiri.

    Mobil Wahid semula berada di urutan terakhir.

    Namun, saat sampai di Bangjo Salaman, Wahid menyalip rombongan di depannya dan tiba terlebih dahulu di lokasi takziah Purworejo.

    Setibanya di lokasi, Wahid langsung melakukan salat jenazah. 

    Tak berselang lama setelah itu, ia mendapat kabar bahwa satu mobil angkot yang diisi belasan ustazah mengalami kecelakaan dan mayoritas ustazah di dalamnya meninggal dunia.

    Wahid mengaku sangat kaget atas kejadian tersebut.

    “Saya kaget. Saya tidak bisa berkata apa-apa. Setelah ada kabar-kabar lagi. Kami komunikasi dengan pemilik yayasan, saya tahu tidak ada pengurus yayasan yang di sekolah, akhirnya saya pulang untuk mengondikasikan di sekolah,” katanya.

    Wahid berharap, ustazah para korban kecelakaan maut di Purworejo dapat meninggal dunia dalam keadaan syahid.

    “Korbannya ustazah semua. Semoga mereka mati syahid. Karena perginya bukan untuk hura-hura, melainkan untuk bertakziah,” ujar Wahid.

    Sepengetahuan Wahid, mobil angkot yang kecelakaan berisi 13 ustazah dan 1 sopir sehingga totalnya 14 orang. 

    “Korban kecelakaan satu mobil angkot itu, isinya setahuku 13 guru, 14 orang dengan sopir,” ungkapnya.

    Firasat mimpi korban dan suara burung di tengah malam

    AMBULANS : Tangkapan layar dari Facebook Ariy Koukka pada Rabu (7/5/2025) – Suasana Ambulans Berdatangan Evakuasi 11 Korban Tewas dan 6 Korban Luka Kecelakaan Maut di Purworejo (Facebook Ariy Koukka)

    Diwartakan Tribunjogja.com sebelumnya, Mutiah ibunda dari salah satu ustazah korban kecelakaan (almarhumah Isna Hayati) mengungkapkan, putrinya sempat mimpi buruk sebelum meninggal dunia.

    Almarhumah Isna Hayati bercerita kepada sang ibu, bahwa ia bermimpi kakaknya meninggal dunia, namun hidup lagi.

    “Kakak saya meninggal tapi kok hidup lagi. Lah kok tiba-tiba anak saya (Isna) meninggal, kaget tak menyangka kalau anak saya dipanggil Gusti Allah,” ucap Mutiah saat ditemui Tribunjogja.com di rumah duka, Rabu (7/5/2025). 

    “Anak saya dua. Isna anak nomer dua,” ujarnya. 

    Selain soal mimpi, Mutiah juga mengungkapkan bahwa malam sebelum kejadian (Selasa, 6 Mei 2025) tetangga sekitar mendengar ada burung di atas rumah.

    “Tetangga bilang semalam ada burung, sekitar tengah malam,” ungkapnya.

    Mutiah mengaku ikhlas dengan kepergian anak keduanya untuk selama-selamanya. 

    Data Daftar Korban Kecelakaan Maut di Purworejo

    Kapolres Purworejo, AKBP Andry Agustiano, pada Rabu siang mengatakan, Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Purworejo segera turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    “Dampak dari kecelakaan ini sangat serius. Sebanyak 11 orang meninggal dunia di tempat dan enam lainnya mengalami luka. Kami masih melakukan proses identifikasi terhadap seluruh korban,” ujarnya.

    Dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com, Rabu (7/5/2025), Kapolres Purworejo AKBP Andry Agustiano mengonfirmasi bahwa sopir truk tronton yang kecelakaan di Purworejo adalah Ladis (48), warga Bojonegoro, Jawa Timur.

    Sopir truk itu mengalami luka-luka dan saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit. 

    “Sopir masih dilakukan perawatan di rumah sakit,” kata Kapolres Purworejo, dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com.

    Berikut daftar nama dan identitas 11 korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Purworejo

    Korban meninggal dunia

    Aulia Anggi Pratiwi (26), warga Muntilan, Magelang 
    Divya Kreswinannda (25), warga Mertoyudan, Magelang
    Isna Hayati (27), warga Mendut, Mungkid, Magelang
    Naely Nur Sadiyah (23), warga Jenis Srambianak, Mungkid, Magelang
    Finna Mukarromah (28), warga Rambeana, Mungkid, Magelang
    Siti Khur Fatimah (28), guru, warga Ngaglik, Borobudur, Magelang
    Hesti Nurngaini Rahayu (24), pelajar, warga Panujo, Borobudur, Magelang
    Umi Rohman (27), pelajar, warga Rambe Anak, Mungkid, Magelang
    Melani Septiani (25), pelajar, warga Ambartawang, Mungkid, Magelang 
    Neli Suroya (36), wiraswasta, warga Paremono, Mungkid, Magelang 
    Edi Sunaryo (71), wiraswasta, warga Ngerajek, Mungkid, Magelang

    Berikut daftar sementara korban selamat dalam kecelakaan maut di Purworejo hari ini : 

    Mila Mudianawati (ustazah/guru) – Kritis, dirawat di RSI Purworejo (Bojong, Banjarnegoro)
    Ayu Salwa Naziatun (ustazah/guru) – Selamat, dirawat di RSI Purworejo (asal Ngluwar)
    Suvita (ustazah/guru) – Selamat, dirawat di RSI Purworejo (Kalinegoro)
    Ladis (48), supir truk, warga Bojonegoro, Jawa Timur – Selamat, luka-luka
    Miyatun (pemilik rumah) – Selamat, luka-luka

    Sebagai catatan, daftar nama korban bersifat sementara dan akan diperbarui apabila ada info terbaru. (*)

     

  • Ketersediaan Hewan Kurban di Bojonegoro Cukup, Segini Jumlahnya

    Ketersediaan Hewan Kurban di Bojonegoro Cukup, Segini Jumlahnya

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, jumlah ketersediaan hewan kurban di Kabupaten Bojonegoro dirasa cukup. Sesuai data yang ada di Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Bojonegoro jumlah hewan kurban sebanyak 55.576 ekor. Jumlah tersebut, meliputi sapi, kambing, dan domba.

    Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Disnakkan Bojonegoro, drh Lutfi Nurrohman mengatakan, jumlah hewan kurban yang ada di Kabupaten Bojonegoro tersebut sudah memenuhi kebutuhan. “Ketersediaan hewan kurban di Bojonegoro tahun ini insyaallah cukup,” ujarnya, Rabu (7/5/2025).

    Dokter Luthfi sapaan karibnya menjelaskan, sebanyak 55.567 ekor hewan kurban ini, rinciannya sapi ada 18.400 ekor, kambing 12.835 ekor, dan domba 24.341 ekor.

    Kesiapan Disnakkan Kabupaten Bojonegoro menjelang hari raya Iduladha ini, lanjut Dokter Luthfi, diantaranya telah melaksanakan pemeriksaan hewan kurban di peternak, yang bakal dikirimkan untuk kurban, baik yang diperuntukkan di Kabupaten Bojonegoro maupun ke luar daerah.

    Sedangkan, saat disinggung kondisi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Bojonegoro yang sempat mewabah, Luthfi mengklaim, jika situasi PMK telah terkendali disaat menjelang lebaran kurban ini.

    “Untuk pencegahannya dengan (memberikan) vaksinasi PMK, menjaga ternak sehat (agar) tidak kontak dengan ternak sakit, dan menjaga kebersihan kandang,” terangnya.

    Kepada masyarakat Bojonegoro yang hendak membeli hewan untuk kurban, pihaknya menghimbau, agar membeli hewan kurban yang sehat dengan dibuktikan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), yang ditandatangani dokter hewan berwenang. “Selain itu, hewan yang akan dibeli harus cukup umur. Untuk sapi minimal poel 1 cacat, umur kurang lebih satu tahun, dan tidak cacat,” pungkasnya. [lus/kun]