kab/kota: Bojonegoro

  • Empat Warga Bojonegoro Tewas dalam Kecelakaan Tunggal di Tawangmangu, Ini Identitasnya

    Empat Warga Bojonegoro Tewas dalam Kecelakaan Tunggal di Tawangmangu, Ini Identitasnya

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal yang terjadi di kawasan wisata Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu pagi (17/5/2025), mengakibatkan lima korban meninggal dunia, empat di antaranya merupakan warga Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro.

    Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 10.15 WIB di Dusun Banaran, RT 01 RW 01, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu. Informasi tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro, Mohammad Aris Hidayatullah.

    “Benar, kami sudah melakukan koordinasi dengan Dishub Karanganyar terkait insiden ini,” jelasnya saat dikonfirmasi media.

    Kecelakaan melibatkan kendaraan minibus Isuzu Elf dengan nomor polisi S 7338 AA yang dikemudikan Heri Purwanto, warga Padangan. Mobil tersebut mengangkut total 17 orang, termasuk dua anak-anak, dalam perjalanan wisata.

    Berdasarkan data sementara, empat penumpang dilaporkan tewas di lokasi kejadian. Sementara itu, 12 orang lainnya mengalami luka-luka dan segera dibawa ke RSUD Karanganyar untuk mendapatkan perawatan medis. Salah satu korban meninggal dunia masih belum teridentifikasi hingga berita ini ditulis.

    Berikut ini identitas para korban meninggal dunia:

    1. Ana Rubi, 45 tahun, warga Padangan RT 10/RW 03, meninggal di lokasi kejadian.
    2. Atik, 49 tahun, warga Padangan RT 10/RW 03, meninggal di lokasi kejadian.
    3. Salma, 5 tahun, anak-anak, warga Padangan RT 10/RW 03, meninggal di lokasi kejadian.
    4. Sri Mulyani, 58 tahun, warga Padangan RT 10/RW 03, meninggal di lokasi kejadian.
    5. Korban kelima, masih dalam proses identifikasi oleh pihak berwenang. [lus/ian]

  • Banjir Kali Gandong di Kecamatan Gayam Bojonegoro, Empat Rumah Terendam, Jembatan Putus, dan Satu Mobil Terseret Arus

    Banjir Kali Gandong di Kecamatan Gayam Bojonegoro, Empat Rumah Terendam, Jembatan Putus, dan Satu Mobil Terseret Arus

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bojonegoro mengakibatkan Sungai Kali Gandong meluap pada Sabtu (17/5/2025) malam, menyebabkan banjir di sejumlah desa di Kecamatan Gayam. Dampak paling parah terjadi di Desa Bonorejo dan Mojodelik.

    Salah seorang warga di RT 12 RW 03 Desa Mojodelik Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro, Lismi mengungkapkan, banjir luapan Sungai Gandong tersebut mulai masuk rumah pada Sabtu (17/5/2025) sekitar pukul 03.00 WIB. Air limpasan dari Sungai Gandong berwarna coklat keruh dengan deras masuk ke rumah.

    “Secara bertahap air juga naik terus sampai ketinggian mencapai 1 meter. Hingga sekitar jam 6 pagi air baru surut,” ujarnya.

    Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Heru Wicaksi, menyampaikan dampak banjir luapan Sungai Gandong itu, selain menggenangi rumah warga juga menyebabkan kerusakan fasilitas umum serta kerugian di beberapa titik.

    Di Desa Bonorejo, satu lokasi usaha penggergajian kayu milik Sukijan (warga RT 07/RW 02) tergenang air setinggi kurang lebih tujuh meter. Sebuah mobil Toyota Camry tahun 2006 milik korban turut terseret arus banjir.

    Sementara di Desa Mojodelik, empat rumah warga tergenang banjir dengan ketinggian air sekitar satu meter. Tak hanya itu, banjir juga mengakibatkan putusnya satu jembatan penghubung antara Desa Mojodelik (Kecamatan Gayam) dan Desa Ngrejeng (Kecamatan Purwosari), sehingga akses transportasi warga terganggu.

    Menanggapi peristiwa ini, BPBD Bojonegoro bersama BPBD Provinsi Jawa Timur segera melakukan peninjauan lokasi, koordinasi dengan pemerintah desa, serta menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak banjir. Kondisi saat ini banjir sudah surut dan warga secara bergotong royong membersihkan material banjir yang masuk ke rumah.

    “Tim kami sudah di lapangan melakukan asesmen dan memberikan bantuan darurat. Kami imbau warga untuk tetap waspada dan berhati-hati mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi,” ujar Heru.

    BPBD juga meminta masyarakat yang tinggal di bantaran sungai agar siaga terhadap kemungkinan banjir susulan akibat curah hujan tinggi di wilayah hulu. Mengingat, saat ini tinggi muka air di Sungai Bengawan Solo juga dalam posisi siaga merah dengan tren naik. [lus/ian]

  • Banjir Luapan Sungai Gandong di Bojonegoro Genangi Dua Desa di Kecamatan Ngasem

    Banjir Luapan Sungai Gandong di Bojonegoro Genangi Dua Desa di Kecamatan Ngasem

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Ngasem pada Jumat sore (16/5/2025) menyebabkan Sungai Gandong meluap dan merendam permukiman warga di dua desa, yakni Desa Bandungrejo dan Desa Setren.

    Hujan dengan intensitas tinggi mulai terjadi sekitar pukul 16.30 WIB dan berlangsung hingga Sabtu dini hari pukul 01.00 WIB.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Heru Wicaksono, mengungkapkan bahwa banjir disebabkan oleh peningkatan debit air Sungai Gandong akibat curah hujan yang sangat tinggi.

    “Air meluap ke permukiman warga dan menggenangi puluhan rumah di dua desa,” jelas Heru, Sabtu (17/5/2025).

    Menanggapi kejadian ini, BPBD Bojonegoro segera menerjunkan personel ke lokasi kejadian untuk melakukan asesmen serta berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat. Selain itu, BPBD juga menyerahkan bantuan berupa paket sembako kepada warga terdampak.

    “Kami pastikan penanganan cepat dilakukan untuk membantu warga. Saat ini kondisi air sudah surut dan warga mulai membersihkan rumahnya,” tambah Heru.

    Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui BPBD mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai agar tetap waspada, terutama saat musim hujan, guna mengantisipasi potensi banjir susulan.

    Dampak Banjir

    Di Desa Bandungrejo, empat rumah warga di RT 07 RW 04 terendam air dengan ketinggian sekitar 1 meter. Warga terdampak antara lain Sukemi, Warsito, Parjono, dan Karsini.

    Sementara di Desa Setren, 15 rumah warga tergenang dengan ketinggian air sekitar 50 cm. Rumah-rumah yang terdampak berada di RT 15 dan RT 14 RW 06, dihuni oleh warga seperti Simun, Tarsini, Warsan, Hadi, Ikhsanudin, Dasiman, Tamsir, Yatin, Gimah, Arifin, Sugeng, Yasmin, Waidi, Dasiyem, dan Priono. [lus/ian]

  • Diguyur Hujan, Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Siaga Banjir

    Diguyur Hujan, Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Siaga Banjir

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Hujan yang terjadi beberapa waktu terakhir membuat debit sungai Bengawan Solo mengalami peningkatan. Intensitas hujan yang tinggi dan berlangsung cukup lama membuat debit sungai terpanjang di Pulau Jawa itu pada status siaga hijau atau siaga 1 banjir.

    Kasi Kegawatdaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Agus Purnomo, mengatakan, meningkatnya tinggi muka air (TMA) sungai Bengawan Solo yang melintas di Kabupaten Bojonegoro itu karena wilayah hulu juga tren airnya sedang tinggi.

    “Kenaikan TMA ini dipengaruhi kiriman dari hulu Jawa Timur maupun Jawa Tengah. Selain itu juga karena hujan lokal yang terjadi,” ujarnya, Sabtu (17/5/2025).

    Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, yang diperoleh dari perusahaan umum (Perum) Jasa Tirta Devisi Jasa Asa III Sungai Bengawan Solo pada Sabtu (17/5/2025) pukul 08.00 WIB, TMA di Bengawan Solo wilayah Karangnongko berada di angka 27.18 meter di atas permukaan laut (MDPL).

    Sedangkan TMA di wilayah Kota Bojonegoro pada waktu yang sama di angka 12.28 MDPL. Pihak BPBD Bojonegoro, menetapkan status sungai terpanjang di Pulau Jawa ini pada level siaga 1 atau siaga hujau bencana banjir. [lus/but]

  • Remaja Tewas usai Sepeda Motor Tabrak Truk Mogok di Jalan Raya Bojonegoro–Babat

    Remaja Tewas usai Sepeda Motor Tabrak Truk Mogok di Jalan Raya Bojonegoro–Babat

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di wilayah hukum Polres Bojonegoro. Seorang pelajar tewas dan satu lainnya luka-luka setelah sepeda motor yang mereka kendarai menabrak truk mogok di pinggir jalan.

    Peristiwa nahas ini terjadi pada Jumat, (16/5/2025) sekitar pukul 14.30 WIB di Jalan Raya Bojonegoro–Babat, tepatnya di wilayah Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro.

    Korban meninggal dunia adalah Muhammad Sharul Nizam (17), pelajar asal Desa Karangdayu, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro. Saat kejadian, ia mengendarai sepeda motor Honda Vario bernopol S 5781 AAA dan membonceng rekannya, Praditya Anugrah Ramadhan (17), pelajar asal desa yang sama.

    “Praditya pembonceng sepeda motor mengalami luka ringan dan masih dalam perawatan,” ujar Kanit Penegakkan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Bojonegoro Ipda Septian Nur Pratama.

    Sementara itu, Ipda Septian, pengemudi truk box bernopol S 9021 AE yang ditabrak, Wisnu Wirawan (33), warga Desa Tanjungharjo, Kecamatan Kapas, dilaporkan selamat dan tidak mengalami luka.

    Berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian, truk yang dikemudikan Wisnu mengalami kerusakan mesin dan berhenti di sisi jalan sebelah selatan. Pada saat bersamaan, sepeda motor yang dikendarai korban melaju dari arah timur ke barat.

    Diduga karena kondisi hujan yang menyebabkan jalan licin dan terbatasnya jarak pandang, pengendara motor tidak dapat menghindar hingga menabrak bagian belakang truk tersebut. Akibat benturan keras, kedua remaja terjatuh dan mengalami luka cukup serius.

    “Mereka segera dievakuasi ke RSUD Bojonegoro. Namun, nyawa Muhammad Sharul Nizam tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia dalam perawatan medis,” lanjut polisi Perwira Pertama itu.

    Pihak Satlantas Polres Bojonegoro kini telah meminta keterangan dari sejumlah saksi guna menyelidiki lebih lanjut penyebab pasti kecelakaan. [lus/ian]

  • 59 Desa di Bojonegoro Sudah Gelar Musyawarah Pembentukan Koperasi Merah Putih

    59 Desa di Bojonegoro Sudah Gelar Musyawarah Pembentukan Koperasi Merah Putih

    Bojonegoro (beritajatim.com) — Sebanyak 59 desa di Kabupaten Bojonegoro tercatat telah menggelar musyawarah desa khusus sebagai langkah awal pembentukan Koperasi Merah Putih. Jumlah ini setara dengan 13,72% dari total desa dan kelurahan yang menjadi target pendirian koperasi di wilayah kota Migas ini.

    Capaian tersebut disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Pembentukan Koperasi Merah Putih yang digelar oleh Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Bojonegoro di Pendopo Malowopati, Jumat (16/5/2025). Acara ini diikuti oleh 28 camat dan lebih dari 400 kepala desa serta lurah se-Kabupaten Bojonegoro.

    Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, Retno Wulandari, menyampaikan bahwa sosialisasi ini bertujuan mempercepat proses pembentukan koperasi di tingkat desa. “Kegiatan ini memberikan pemahaman dan mendorong percepatan pendirian Koperasi Merah Putih di desa dan kelurahan,” jelasnya.

    Pemkab Bojonegoro menargetkan musyawarah desa dapat dirampungkan pada akhir Mei 2025. Selanjutnya, hasil musyawarah menjadi dasar pengajuan pembentukan koperasi yang ditargetkan tuntas pada Juli 2025.

    Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menekankan pentingnya peran koperasi dalam memperkuat ekonomi kerakyatan. Ia menyebut sinergi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci sukses pembentukan koperasi di desa. “Koperasi adalah soko guru perekonomian Indonesia. Maka dari itu, dukungan dari semua pihak sangat penting,” tegasnya.

    Untuk mendukung percepatan, pemerintah daerah juga memberikan bantuan pembiayaan jasa notaris guna mempermudah proses administrasi hukum koperasi. Wakil Bupati Nurul Azizah menambahkan, kesiapan kepala desa dan lurah sangat krusial agar target pendirian koperasi tepat waktu.

    Sementara itu, menurut data dari Dinas Koperasi Provinsi Jawa Timur, hingga pertengahan Mei 2025, sudah 3.030 desa/kelurahan di Jawa Timur yang menggelar musyawarah desa koperasi, dan 37 di antaranya telah memproses Surat Administrasi Badan Hukum (SABH).

    Dengan semakin banyaknya desa di Bojonegoro yang memulai proses pembentukan Koperasi Merah Putih, diharapkan sektor ekonomi berbasis kerakyatan dapat tumbuh kuat dan berkelanjutan dari tingkat desa. [lus/kun]

  • Prakiraan Cuaca di Bojonegoro Hari ini Jumat 16 Mei 2025 Cerah Berawan, Kapan Hujan Deras?

    Prakiraan Cuaca di Bojonegoro Hari ini Jumat 16 Mei 2025 Cerah Berawan, Kapan Hujan Deras?

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro melaporkan prakiraan cuaca dan kondisi terkini wilayah Bojonegoro pada Jumat, 16 Mei 2025. Berdasarkan data dari BMKG dan pantauan visual, cuaca secara umum didominasi kondisi cerah berawan hingga terjadi hujan.

    Pada pagi hari, cuaca diprediksi berawan dengan suhu 27°C, kelembapan 88%, dan angin bertiup dari arah selatan dengan kecepatan 2,7 km/jam. Memasuki siang hari, wilayah Bojonegoro diperkirakan akan diguyur hujan ringan dengan suhu naik menjadi 28°C. Angin bertiup dari timur laut dengan kecepatan 18,5 km/jam dan kelembapan udara turun menjadi 85%.

    Pada malam hari hingga dini hari, cuaca kembali berawan dengan suhu berkisar antara 25°C hingga 24°C dan kelembapan mencapai lebih dari 94%. Angin bertiup dari arah timur dan tenggara dengan kecepatan sekitar 4,2 hingga 6,2 km/jam.

    Berdasarkan rilis yang dikirim Pusdalops BPBD Bojonegoro ke sejumlah grup WhatsApp itu menyebut, secara visual wilayah Bojonegoro Kota, Bojonegoro Selatan, Timur, dan Barat dilaporkan cerah. Hingga laporan ini disusun, tidak terdapat kejadian bencana di wilayah Bojonegoro.

    Sementara itu, berdasarkan pantauan debit Sungai Bengawan Solo dari Perum Jasa Tirta Divisi Jasa ASA III, tinggi muka air (TMA) tercatat pada angka 10.95 meter pada pukul 06.00 WIB. Status debit air dinyatakan normal dengan tren turun. [lus/aje]

  • 95 KK di Wilayah Pengeboran Minyak EMCL Layak Terima Program Gayatri Bojonegoro

    95 KK di Wilayah Pengeboran Minyak EMCL Layak Terima Program Gayatri Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Alas Institute, salah satu dari lima mitra pelaksana program pemberdayaan ayam petelur di wilayah operasi ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), telah menyelesaikan survei calon penerima manfaat di tiga desa ring 1 Lapangan Migas Banyu Urip, Blok Cepu.

    Survei ini merupakan tindak lanjut dari peluncuran program Ayam Petelur untuk Keluarga Pra-Sejahtera Produktif oleh EMCL yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui inisiatif Gerakan Ayam Petelur Mandiri (Gayatri). Peluncuran program ini ditandai secara simbolis oleh Bupati Setyo Wahono.

    Ketua Alas Institute, Arul Efansyah, menyampaikan bahwa survei dilakukan sejak 7 April hingga 7 Mei 2025 di Desa Bonorejo dan Sudu, Kecamatan Gayam, serta Desa Leran, Kecamatan Kalitidu. “Kami mencatat total 95 kepala keluarga calon penerima manfaat, masing-masing 35 KK di Bonorejo dan Sudu, serta 25 KK di Leran,” ujar Arul, Kamis (15/5/2025).

    Namun, data tersebut masih akan diverifikasi ulang karena ditemukan beberapa ketidaksesuaian, seperti nama calon penerima yang telah meninggal atau tidak bersedia ikut program. Data yang telah diklarifikasi akan dikoordinasikan dengan pemerintah desa sebelum diserahkan ke Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Bojonegoro.

    Survei bertujuan menilai kelayakan, kebutuhan, kesiapan, serta potensi dampak program terhadap kesejahteraan calon penerima manfaat. Setelah data final ditetapkan, tahap selanjutnya mencakup sosialisasi, pelatihan, pembangunan kandang, distribusi sarana prasarana, pemberian pakan dan ayam, serta pendampingan dan evaluasi program.

    Sementara itu, External Engagement & Socioeconomic Manager EMCL, Tezhart Elvandiar, menegaskan bahwa penetapan calon penerima manfaat dilakukan bersama pemerintah desa sesuai arahan Bupati, dan mengacu pada Data Miskin Daerah (Damisda). “Data calon penerima manfaat mengacu pada Damisda,” tandas Etang, sapaan karib Tezhart Elvandiar.

    Program ini akan menjangkau 16 desa di sekitar wilayah operasi EMCL, meliputi 12 desa di Kecamatan Gayam, dua desa di Kalitidu, dan dua desa di Kecamatan Dander. [lus/suf]

  • KDM Kirim Anak Nakal ke Barak Militer, Khofifah Tak Setuju Sebutan Anak Nakal!

    KDM Kirim Anak Nakal ke Barak Militer, Khofifah Tak Setuju Sebutan Anak Nakal!

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM) kembali menjadi sorotan publik setelah kebijakannya yang tegas terhadap anak-anak nakal. Yakni, dengan mengirim mereka ke barak militer untuk mendapatkan pendidikan kedisiplinan.

    “Ojo membanding-bandingkan rek, wes toh. Ya Allah, saya itu sangat tidak setuju kalau mereka disebut anak nakal. Saya selalu bilang ‘N akal’ adalah akal yang tidak terhingga. Sampeyan kan tahu kita Jatim punya sekolah-sekolah taruna untuk memberi pendidikan karakter,” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan usai menerima kunjungan Mr. Kwok Fook Seng, Ambassador of the Republik Singapore di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (15/5/2025).

    Khofifah tidak mau menyebut anak nakal. Ini karena bahwa pada dasarnya seorang anak itu dilahirkan putih atau fitroh.

    “Penyebutan pun menurut saya hati-hati sekali. Anak-anak itu terlahir fitroh, yang bilang siapa, yang bilang Nabi Muhammad, Rasulullah. Tapi kemudian diberi warna A, warna B, warna C itu tanggung jawab kita semua. Kalau sekolah menguatkan karakter, kita sudah mendapatkan warisan dari zaman Gubernur Pakde Karwo, yakni SMA Taruna Nala di Malang dan SMA Taruna Angkasa di Madiun. Baru kemudian, di era saya, melanjutkan SMA Taruna Brawijaya di Kediri, SMA Taruna Bhayangkara di Banyuwangi, SMA Taruna Madani Pasurian dan sekarang ini sedang menyiapkan SMA Taruna Pamong Praja, bekerja sama dengan IPDN di Bojonegoro,” jelasnya.

    Khofifah menegaskan, melalui penguatan karakter anak diharapkan seorang anak bisa menjadi speaker nasionalisme dan speaker kebangsaan. “Jadi, melalui sekolah-sekolah taruna itu tadi. Saya dengan segala permohonan maaf, jangan lagi menyebut anak itu nakal. Mereka itu terlahir putih, suci dan fitroh,” pungkasnya. (tok/ian)

  • Ratusan PNS Tenaga Pendidik di Bojonegoro Berkurang pada Tahun 2025

    Ratusan PNS Tenaga Pendidik di Bojonegoro Berkurang pada Tahun 2025

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro memprediksi jumlah guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) akan menurun pada 2025, menyusul 271 tenaga pendidik yang memasuki masa pensiun. Secara keseluruhan, Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Bojonegoro mencatat 424 PNS akan pensiun tahun ini.

    Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi Aparatur BKPP Bojonegoro, Daniar Surya Adi Permana, merinci bahwa selain guru, pensiun juga akan dialami oleh 26 tenaga kesehatan dan 127 pegawai teknis lain. “Kami telah menyiapkan formasi pengganti untuk menjaga kontinuitas layanan publik,” ujarnya, Kamis (15/5/2025).

    Sebagai antisipasi kekosongan kursi PNS, Pemkab Bojonegoro telah menerbitkan 3.129 Surat Keputusan (SK) pengangkatan ASN, terdiri atas 635 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan 2.494 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Daniar menegaskan, pengisian kursi guru akan diprioritaskan melalui jalur PPPK agar proses belajar mengajar tetap berjalan optimal.

    “Dengan kekuatan tenaga pendidik baru dari PPPK, diharapkan tidak ada gangguan pada layanan pendidikan meski terjadi pensiun massal,” kata Daniar.

    Langkah strategis ini sekaligus menjawab tantangan demografi PNS di Bojonegoro dan memastikan sektor pendidikan serta layanan publik lainnya tetap prima di tengah transisi kepegawaian. Selain itu, saat ini seleksi PPPK tahap II Pemkab Bojonegoro juga masih berjalan. Sebanyak 2.108 peserta kini mengikuti tahapan tes hari terakhir.

    Sebanyak 2.108 peserta tersebut akan memperebutkan 1.507 formasi yang tersedia dalam rekrutmen PPPK tahap II tahun anggaran 2024. [lus/kun]