kab/kota: Bojonegoro

  • Warga Krangkong Bojonegoro Temukan Ratusan Bra Bekas di Gedung Sekolah Dasar Terbengkalai

    Warga Krangkong Bojonegoro Temukan Ratusan Bra Bekas di Gedung Sekolah Dasar Terbengkalai

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Warga Desa Krangkong, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro, digegerkan dengan penemuan satu karung berisi ratusan bra bekas di sebuah bangunan sekolah yang sudah lama tidak digunakan atau gedung terbengkalai.

    Peristiwa ini bermula pada Minggu (18/5/2025) sekitar pukul 13.00 WIB, ketika seorang warga setempat bernama Hadi pulang dari sawah. Ia melihat sekelompok anak-anak bermain di lapangan desa sambil membawa beberapa bra.

    Merasa curiga, Hadi kemudian menanyai anak-anak tersebut mengenai asal barang tersebut. “Anak-anak itu bilang dapat dari dalam ruang kelas bekas SDN Krangkong yang sudah tidak dipakai sejak 2019,” ujar Hadi.

    Atas temuannya itu, Hadi segera melaporkan ke Kepala Desa Krangkong. Pihak desa kemudian meneruskan laporan ke Polsek Kepohbaru.

    Kapolsek Kepohbaru, Iptu Supriyanto membenarkan adanya laporan tersebut. Pihaknya langsung mendatangi lokasi dan mengamankan barang bukti berupa satu karung berisi sekitar 150 bra bekas.

    “Barang bukti sudah kami bawa ke Polsek Kepohbaru untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” terang Iptu Supriyanto.

    Hingga kini, pihak kepolisian masih menelusuri asal muasal ratusan bra bekas tersebut dan tujuan penyimpanannya di dalam ruang kelas yang kosong. Kejadian itu juga diunggah di media sosial oleh netizen dan mendapat banyak komentar. [lus/ted]

  • Warga Terdampak Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Tinggalkan Pengungsian

    Warga Terdampak Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Tinggalkan Pengungsian

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sejumlah warga di Kelurahan Ledokwetan Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro sempat mengungsi setelah rumah yang ditempati terdampak luapan banjir Sungai Bengawan Solo. Kini, banjir surut dan mereka sudah meninggalkan pengungsian.

    Tampak di tempat pengungsian yang disediakan yakni di Gedung Serba Guna Jalan KH Mansyur Kelurahan Ledokwetan sudah lengang. Tidak ada aktivitas pengungsi. Sebelumnya ada delapan warga yang mengungsi karena rumahnya terendam banjir setinggi kurang lebih 70 centimeter (cm).

    “Sudah mulai dini hari tadi banjir surut dan kembali ke rumah,” ujar salah seorang warga lorong 1 Kelurahan Ledokwetan Kecamatan Bojonegoro, Suyanto, Minggu (18/5/2025).

    Diberitakan sebelumnya, delapan warga Kelurahan Ledokwetan Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro mulai mengungsi sekitar pukul 19.30 WIB, kemarin. Warga yang mengungsi adalah warga RT 21 yang rumahnya tergenang setinggi kurang lebih 70 centimeter.

    “Rumah mereka tergenang banjir luapan sungai Bengawan Solo setinggi kurang lebih 70 centimeter,” kata Anton sebelumnya.

    Sementara diketahui, banjir luapan Sungai Bengawan Solo di Kelurahan Ledokwetan menggenangi sebanyak 143 rumah dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 343 kepala keluarga. Selain di kelurahan Ledokwetan, banjir juga menggenangi Kelurahan Jetak dan Banjarejo.

    “Di Kelurahan Jetak 3 rumah terendam dengan ketinggian antara 10-30 centimeter. Sedangkan di Banjarejo ada satu rumah dengan ketinggian sekitar 50 centimeter,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Heru Wicaksi.

    Kemudian di Kecamatan Kalitidu, menggenangi Desa Leran dan Sukoharjo masing-masing rumah tergenang sebanyak enam rumah. Ketinggian genangan antara 30 centimeter. Sedangkan di Kecamatan Dander ada dua desa tergenang di Desa Ngulanan dan Desa Ngablak yang menggenangi jalan.

    “Semua daerah yang sebelumnya terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo saat ini sudah surut,” tambahnya. [lus/aje]

  • Pelepasan 71 Calon Jemaah Haji Kloter 56 Asal Bojonegoro, Bupati Setyo Wahono Titip Doa untuk Kemajuan Daerah

    Pelepasan 71 Calon Jemaah Haji Kloter 56 Asal Bojonegoro, Bupati Setyo Wahono Titip Doa untuk Kemajuan Daerah

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebanyak 71 calon jemaah haji asal Kabupaten Bojonegoro dari Kloter 56 diberangkatkan ke Asrama Haji Embarkasi Sukolilo (AHES) Surabaya pada Minggu pagi, 18 Mei 2025. Prosesi pelepasan berlangsung khidmat di Pendopo Malowopati, yang menjadi titik awal keberangkatan. Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, hadir langsung untuk melepas para jemaah.

    Para jemaah dijadwalkan tiba di AHES Surabaya pukul 06.20 WIB. Dalam sambutannya, Bupati Setyo Wahono menyampaikan doa dan harapan terbaik untuk kelancaran ibadah seluruh jemaah selama di tanah suci. Ia juga menitipkan doa khusus bagi kemajuan Kabupaten Bojonegoro.

    “Jaga niat, hati, dan keimanan selama menjalankan ibadah haji. Tetaplah sabar, ikhlas, dan khusyuk dalam setiap prosesi ibadah di tanah suci,” pesan Bupati kepada para jemaah.

    Ia juga menambahkan harapan agar seluruh jemaah diberi kelancaran dan keselamatan mulai dari keberangkatan, selama menjalankan rangkaian ibadah haji, hingga kepulangan ke tanah air dalam keadaan sehat dan membawa predikat haji mabrur. “Kami mendoakan keselamatan dan kelancaran bapak ibu semua,” imbuhnya.

    Selain memberikan sambutan, Bupati Setyo Wahono juga memohon doa dari para jemaah agar berbagai program pembangunan dan pelayanan publik yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.

    Turut hadir dalam prosesi pelepasan tersebut, Wakil Bupati Nurul Azizah, istri Bupati, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, serta perwakilan dari Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro. Mereka secara langsung menyapa dan mengantar para jemaah menuju armada bus yang telah disiapkan.

    Untuk diketahui, pada musim haji tahun 2025 ini, Kabupaten Bojonegoro memberangkatkan total sebanyak 1.675 calon jemaah haji yang terbagi dalam beberapa kelompok terbang (kloter). [lus/suf]

    Jadwal pemberangkatan sebagai berikut:

    Kloter 63: 19 Mei 2025
    Kloter 64, 65, 66, dan 67: 20 Mei 2025
    Kloter 83: 25 Mei 2025
    Kloter 86: 26 Mei 2025
    Kloter 87 dan 88: 27 Mei 2025

  • Lima Warga Bojonegoro Tewas dalam Kecelakaan di Tawangmangu, Wakil Bupati Sampaikan Duka Cita

    Lima Warga Bojonegoro Tewas dalam Kecelakaan di Tawangmangu, Wakil Bupati Sampaikan Duka Cita

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Duka mendalam menyelimuti Kabupaten Bojonegoro setelah lima warganya meninggal dunia dalam kecelakaan tragis di kawasan wisata Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (17/5/2025).

    Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, turut hadir mengantar jenazah para korban ke rumah duka di Kecamatan Padangan, Minggu dini hari (18/5/2025). Didampingi Kepala Pelaksana BPBD dan Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro, ia menyerahkan santunan secara langsung kepada keluarga korban sebagai bentuk empati dan kehadiran pemerintah di tengah masyarakat yang berduka.

    “Atas nama Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga seluruh korban diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan,” ucap Nurul Azizah saat menyampaikan sambutan di kediaman salah satu korban.

    Usai doa bersama dan penyerahan santunan, para korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Padangan.

    Kronologi Kecelakaan

    Kecelakaan terjadi pada Sabtu pagi sekitar pukul 10.15 WIB di Dusun Banaran, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu. Sebuah minibus Isuzu Elf bernomor polisi S 7338 AA yang mengangkut rombongan wisatawan dari Bojonegoro menuju Air Terjun Jumog diduga mengalami rem blong saat menuruni jalan curam.

    Akibatnya, lima penumpang meninggal dunia dan 12 orang lainnya mengalami luka-luka dengan tingkat keparahan berbeda. Para korban luka saat ini dirawat di RSUD Karanganyar dan Puskesmas Tawangmangu.

    Daftar Korban

    Korban meninggal dunia:
    Endang Murtini
    Salma (anak-anak)
    Ana Rubi (45), warga Padangan, Bojonegoro
    Atik (49), warga Padangan, Bojonegoro
    Satu korban masih dalam proses identifikasi

    Korban luka-luka (dirawat di RSUD Karanganyar dan Puskesmas Tawangmangu):

    Neneng Yanti (45), Cepu
    Lasmini Ningsih (56), Cepu
    Rumi (49), Cepu
    Tatik (45), Cepu
    Ana Ruhti (45), Padangan
    Akri (49), Padangan

    Sudo Asih (51), Padangan
    Lilik Mabarwati, Cepu
    Muh. Ilham Ariza Putra (9), Padangan
    Siti Kotriah, Bojonegoro
    Muhammad Nurtriani, Padangan
    Sopir (masih dalam pendataan)

    Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menyatakan komitmennya untuk terus mendampingi proses penanganan korban, mulai dari layanan medis hingga pemulangan jenazah dan dukungan psikososial bagi keluarga yang terdampak.

    Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk memastikan kelayakan kendaraan sebelum melakukan perjalanan jauh, terutama ke kawasan wisata pegunungan dengan medan ekstrem. [lus/suf]

  • Warga Dusun Tretes Sampaikan Aspirasi Pembangunan ke Wabup Bojonegoro saat Bersih Desa

    Warga Dusun Tretes Sampaikan Aspirasi Pembangunan ke Wabup Bojonegoro saat Bersih Desa

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Perayaan Bersih Desa di Desa Pragelan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, Jumat (16/5/2025), tak sekadar menjadi ajang pelestarian tradisi, tetapi juga momentum penting bagi warga untuk menyampaikan aspirasi pembangunan.

    Momen ini dimanfaatkan oleh warga Dusun Tretes yang secara langsung berdialog dengan Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah.

    Kegiatan yang dihadiri ratusan warga ini berlangsung meriah, sekaligus menjadi ruang terbuka bagi komunikasi dua arah antara pemerintah daerah dan masyarakat. Dalam sesi dialog, warga menyuarakan sejumlah kebutuhan mendesak terkait infrastruktur dan fasilitas umum yang masih minim di wilayah mereka.

    Salah satu aspirasi utama yang disampaikan adalah permintaan perbaikan jalan sepanjang lima kilometer yang kondisinya rusak berat. Warga menilai bahwa peningkatan kualitas jalan ini sangat vital guna mendukung mobilitas harian, kelancaran aktivitas ekonomi lokal, serta akses yang lebih cepat terhadap layanan publik.

    Selain infrastruktur jalan, warga juga mengusulkan pembangunan masjid yang lebih representatif sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial di dusun tersebut. Tak hanya itu, kebutuhan akan fasilitas kesehatan juga menjadi sorotan. Mereka berharap pemerintah dapat membangun Polindes (Pondok Bersalin Desa) untuk menunjang layanan kesehatan dasar, khususnya bagi ibu dan anak.

    Menanggapi berbagai usulan tersebut, Wakil Bupati Nurul Azizah menyampaikan apresiasi atas keterbukaan warga dalam menyampaikan kebutuhan riil di lapangan. Ia berkomitmen untuk menindaklanjuti aspirasi warga melalui koordinasi lintas instansi.

    “Pemerintah hadir bukan hanya untuk mendukung tradisi dan budaya lokal, tetapi juga untuk menjawab kebutuhan pembangunan yang diharapkan masyarakat,” ujar Nurul Azizah.

    Kunjungan kerja Wakil Bupati ke Desa Pragelan ini sekaligus menunjukkan perhatian dan keterlibatan aktif Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam menjangkau wilayah pelosok. Melalui dialog langsung seperti ini, Pemkab Bojonegoro berharap dapat menyusun kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat desa. [lus/suf]

  • Bus Simasganteng Rute Tuban–Bojonegoro Disambut Antusias, Pelayanan Gratis dan Nyaman Jadi Andalan

    Bus Simasganteng Rute Tuban–Bojonegoro Disambut Antusias, Pelayanan Gratis dan Nyaman Jadi Andalan

    Tuban (beritajatim.com) – Bus Simasganteng milik Pemerintah Kabupaten Tuban mendapat sambutan positif dari masyarakat di dua kabupaten, yakni Tuban dan Bojonegoro. Layanan transportasi gratis ini dinilai sangat membantu mobilitas warga, khususnya pada hari libur seperti Minggu (18/5/2025).

    Sejak keberangkatan dari Terminal Kebonsari Tuban pukul 05.00 WIB, Bus Simasganteng sudah dipenuhi oleh penumpang yang hendak menuju Bojonegoro. Rute yang dilalui mencakup sejumlah titik penting. Selain Stasiun Bojonegoro, penumpang juga turun di Rumah Sakit Bojonegoro dan Terminal Bojonegoro, sesuai kebutuhan masing-masing.

    Salah satu pengguna layanan, Sulasih (50), warga Kalitidu, Bojonegoro, mengaku sangat terbantu dengan hadirnya bus gratis ini. “Kebetulan anak saya kerja di Tuban, kalau libur gini kemarin ke Tuban naik Bus ini, terus sekarang pulang ke Bojonegoro juga naik bus ini,” ujar Sulasih.

    Ia menyebut bahwa layanan ini bukan hanya memudahkan warga Tuban, tetapi juga masyarakat Bojonegoro yang selama ini kesulitan mendapatkan akses transportasi umum antar kabupaten. Menurutnya, kenyamanan dan keramahan kru bus menjadi nilai tambah tersendiri.

    “Busnya juga nyaman dan hampir setiap hari full, ada yang pernah sampai berdiri gak dapat kursi,” bebernya.

    Sulasih juga menyoroti profesionalisme para kru bus yang tidak menerima hadiah dari penumpang, meski dengan alasan terima kasih sekalipun. “Pernah kemarin itu kita sungkan ya, kita niat mau ngasih rokok karena tak mau dibayar, tapi ditolak sama drivernya, bahkan dikasih jajan juga tidak mau,” ungkap Sulasih.

    Ia pun menyampaikan harapan agar layanan ini bisa terus berjalan demi membantu mobilitas warga. “Semoga berkah pak sopirnya, sukses selalu,” kata Sulasih.

    Sebagai catatan penting, bagi penumpang yang ingin turun di Stasiun Bojonegoro, diwajibkan menunjukkan tiket Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai bentuk konfirmasi rencana perjalanan. Hal ini bertujuan agar penjadwalan dan estimasi waktu keberangkatan kereta tetap akurat dan tidak mengalami keterlambatan.

    Layanan Bus Simasganteng menjadi salah satu inovasi pelayanan publik yang patut diapresiasi. Tidak hanya memfasilitasi kebutuhan masyarakat, tetapi juga menghadirkan transportasi yang layak, aman, dan manusiawi. [dya/suf]

  • Banjir Luapan Bengawan Solo di Bojonegoro, Warga Mulai Mengungsi

    Banjir Luapan Bengawan Solo di Bojonegoro, Warga Mulai Mengungsi

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebanyak delapan warga Kelurahan Ledokwetan Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro mulai mengungsi. Mereka mengungsi di Gedung Serba Guna Jalan KH Mansyur Kelurahan Ledokwetan karena rumahnya tergenang banjir luapan Sungai Bengawan Solo.

    “Warga mulai mengungsi sekitar pukul 19.30 WIB, dimungkinkan masih bertambah jumlah pengungsi karena malam ini masih banyak yang jualan,” ujar Lurah Ledokwetan, Kecamatan Bojonegoro, Anton, Sabtu (17/5/2025).

    Menurutnya, pihak kelurahan sendiri telah menyiapkan dua tempat pengungsian. Selain di gedung serba guna juga di kantor Kelurahan Ledokwetan yang ada di Jalan MH Thamrin. Warga yang mengungsi adalah warga RT 21 yang rumahnya tergenang setinggi kurang lebih 70 centimeter. “Rumah mereka tergenang banjir luapan sungai Bengawan Solo setinggi kurang lebih 70 centimeter,” kata Anton.

    Sementara diketahui, banjir luapan Sungai Bengawan Solo di Kelurahan Ledokwetan menggenangi sebanyak 143 rumah dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 343 kepala keluarga. Selain di kelurahan Ledokwetan, banjir juga menggenangi Kelurahan Jetak dan Banjarejo.

    “Di Kelurahan Jetak 3 rumah terendam dengan ketinggian antara 10-30 centimeter. Sedangkan di Banjarejo ada satu rumah dengan ketinggian sekitar 50 centimeter,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Heru Wicaksi.

    Kemudian di Kecamatan Kalitidu, menggenangi Desa Leran dan Sukoharjo masing-masing rumah tergenang sebanyak enam rumah. Ketinggian genangan antara 30 centimeter. Sedangkan di Kecamatan Dander ada dua desa tergenang di Desa Ngulanan dan Desa Ngablak yang menggenangi jalan. [lus/kun]

  • Mobil Camry Hanyut Terseret Banjir di Kecamatan Gayam Bojonegoro, Begini Ceritanya

    Mobil Camry Hanyut Terseret Banjir di Kecamatan Gayam Bojonegoro, Begini Ceritanya

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bojonegoro mengakibatkan Sungai Kali Gandong meluap pada Sabtu (17/5/2025) malam, menyebabkan banjir di sejumlah desa di Kecamatan Gayam. Dampak paling parah terjadi di Desa Bonorejo dan Mojodelik.

    Dampak banjir tersebut, diantaranya menyeret satu unit mobil milik warga di RT 07 RW 02 Desa Bonorejo Sukijan. Mobil jenis sedan Camry tahun 2006 sebelumnya terparkir di pinggir Sungai Gandong yang melintas di Kecamatan Gayam.

    “Mobil terparkir digarasi yang ada di pinggir Sungai Gandong. Saat banjir terseret banjir karena arus deras,” ujar Kepala Desa Bonorejo Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro, Rochmad Aksan, Sabtu (17/5/2025).

    Setelah terseret arus sungai, mobil terhenti setelah tersangkut di pohon pisang. Sementara kondisi mobil belum bisa evakuasi karena kondisi arus sungai masih deras. “Kondisi belum bisa dievakuasi karena arus sungai masih deras,” tambahnya.

    Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Heru Wicaksi, menyampaikan dampak banjir luapan Sungai Gandong di Kecamatan Gayam, selain menghanyutkan satu unit mobil, juga menggenangi rumah warga dan menyebabkan kerusakan fasilitas umum serta kerugian di beberapa titik.

    Di Desa Bonorejo, satu lokasi usaha penggergajian kayu milik Sukijan (warga RT 07/RW 02) tergenang air setinggi kurang lebih tujuh meter. Sementara, di desa Mojodelik, empat rumah warga tergenang dengan ketinggian sekitar 1 meter.

    Tak hanya itu, banjir juga mengakibatkan putusnya satu jembatan penghubung antara Desa Mojodelik (Kecamatan Gayam) dan Desa Ngrejeng (Kecamatan Purwosari), sehingga akses transportasi warga terganggu. Saat ini, banjir di wilayah tersebut sudah surut. [lus/kun]

  • Banjir Luapan Kali Gandong juga Rendam Dua Desa di Ngambon Bojonegoro, Ketinggian Sampai 1,5 Meter

    Banjir Luapan Kali Gandong juga Rendam Dua Desa di Ngambon Bojonegoro, Ketinggian Sampai 1,5 Meter

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Banjir akibat luapan Kali Gandong terjadi di wilayah Kecamatan Ngambon, Kabupaten Bojonegoro, Sabtu dini hari (17/5/2025). Hujan deras yang mengguyur sejak Jumat malam menyebabkan air sungai meluap dan menggenangi permukiman serta fasilitas umum di dua desa, yakni Desa Ngambon dan Desa Karangmangu.

    Ketua RT 14 RW 04 Dusun Karang, Desa Ngambon, Mario, menjelaskan bahwa air mulai masuk ke rumah warga sekitar pukul 01.30 WIB. “Hujan turun sejak pukul 19.30 WIB hingga sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Air mulai masuk rumah pukul 01.30 dan surut pada pukul 04.00 WIB,” jelasnya.

    Tercatat, banjir menggenangi rumah-rumah warga dengan ketinggian air berkisar antara 50 cm hingga 1,5 meter. Rumah warga terdampak di antaranya milik:
    RT 14 RW 04: Salim, Rumadi, Karjono, Waras Adi Sucipto, Kusnadi
    RT 12 RW 03: Darti (tergolong kelompok rentan karena penglihatan terganggu) dan Samirin

    Sementara itu, di Dusun Semek, Desa Karangmangu, air juga merendam permukiman warga yang berada di RT 06, 07, dan 08 RW 02. Kepala Desa Karangmangu melaporkan kejadian ini pada pukul 03.30 WIB, yang langsung ditindaklanjuti oleh tim gabungan dari perangkat desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta petugas BPBD Kabupaten Bojonegoro.

    Kapolsek Ngambon, AKP M Thohir, mengonfirmasi bahwa luapan sungai disebabkan oleh curah hujan tinggi di hulu Kali Gandong. Ia menyebutkan fasilitas umum yang terdampak meliputi jalan dusun sepanjang 50 meter di RT 07, 08, dan 09 RW 02, serta area perkebunan jagung seluas 20.000 meter persegi.

    “Rata-rata tinggi genangan air mencapai 50 cm. Saat ini air sudah surut dan situasi berangsur normal,” jelas Kapolsek.

    Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, warga diimbau tetap waspada terhadap potensi banjir susulan mengingat intensitas hujan masih cukup tinggi di wilayah Bojonegoro dan sekitarnya. [lus/ian]

  • Banjir Luapan Kali Gandong Rendam Lima Desa di Purwosari Bojonegoro, Satu Rumah Hanyut dan 9 Kambing Tewas

    Banjir Luapan Kali Gandong Rendam Lima Desa di Purwosari Bojonegoro, Satu Rumah Hanyut dan 9 Kambing Tewas

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Banjir akibat luapan Sungai Gandong kembali melanda wilayah Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, pada Sabtu pagi (17/5/2025). Hujan deras yang mengguyur sejak Jumat malam (16/5) menyebabkan air sungai meluap dan merendam permukiman, jembatan, serta fasilitas warga di lima desa.

    Kapolsek Purwosari IPTU Subeki melaporkan bahwa banjir mulai terjadi sejak pukul 05.00 WIB. Banjir merendam sejumlah rumah warga dengan ketinggian variasi antara 50 cm hingga 100 cm. Sementara saat ini banjir tersebut sudah surut. Warga sudah membersihkan material banjir yang masuk ke dalam rumah.

    “Luapan sungai terjadi setelah hujan deras turun sejak Jumat malam hingga Sabtu dini hari. Tidak ada korban jiwa, namun kerugian material cukup signifikan,” ungkapnya.

    Berikut sebaran dampak banjir di Kecamatan Purwosari:

    Desa Ngrejeng

    Sebanyak 16 rumah warga tergenang air. Selain itu, jembatan kayu penghubung Desa Ngrejeng dan Dusun Sogo, Desa Mojodelik Kecamatan Gayam, hanyut terbawa arus deras Sungai Gandong.

    Desa Tlatah

    Jembatan penghubung antara Desa Tlatah dan Mojodelik tergenang air, namun tidak terdapat kerusakan atau korban jiwa.

    Desa Punggur

    Banjir menggenangi Dusun Poncotan dan membuat sejumlah warga mengungsi ke tempat aman. Sebanyak 16 warga terdampak dengan rumah tergenang. Tidak ada korban jiwa dilaporkan.

    Desa Pojok

    Banjir turut menggenangi jembatan penghubung antara Desa Pojok dan Desa Bonorejo, Kecamatan Gayam. Meski terdampak, tidak ada kerusakan atau korban jiwa di wilayah ini.

    Desa Purwosari

    Dampak terparah terjadi di Desa Purwosari, tepatnya di Dusun Sambong:

    Rumah milik Marjis, warga RT 07/RW 07, terendam air. Tujuh ekor kambing mati terjebak dalam rumah, sementara dua ekor berhasil diselamatkan oleh Kapolsek dengan berenang mengevakuasi. Rumah kayu milik Nurkayah, warga RT 01/RW 08, hanyut terbawa arus. Diperkirakan kerugian mencapai Rp20 juta.

    Petugas dari Polsek Purwosari dan BPBD Bojonegoro telah melakukan evakuasi, pendataan korban, dan menginventarisasi kerugian akibat banjir. Bantuan logistik dan sembako juga disalurkan kepada warga terdampak.

    “Air sudah mulai surut, namun warga tetap kami imbau waspada karena potensi cuaca ekstrem masih bisa terjadi,” pungkas IPTU Subeki. [lus/ian]