kab/kota: Bojonegoro

  • Dua Jemaah Haji Bojonegoro Meninggal di Makkah

    Dua Jemaah Haji Bojonegoro Meninggal di Makkah

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kabar duka kembali datang dari jemaah haji asal Kabupaten Bojonegoro. Satu lagi jemaah dikabarkan meninggal dunia saat menjalani serangkaian ibadah haji di Makkah. Sehingga, sudah ada dua jemaah yang meninggal pada musim haji tahun 2025.

    Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro, M Abdulloh Ahfidz mengatakan, jemaah haji asal Bojonegoro yang dikabarkan meninggal dunia bernama Abdul Majid Nur Faqih Umar (62) asal Desa Sidomukti, Kecamatan Kepohbaru. Jemaah meninggal pada Minggu (1/6/2025) sore waktu Arab Saudi.

    “Almarhum dilaporkan meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit An Nur, Makkah Al Mukaromah lantaran sakit pada Minggu (1/6/2025) sore waktu Arab Saudi,” ujarnya, Senin (2/6/2025).

    Jemaah kloter 64 itu meninggal saat menjalani perawatan di rumah sakit. Dari informasi yang diterima Hafid, sebelumnya, almarhum diketahui menjalani perawatan intensif di rumah sakit An Nur, Makkah Al Mukaromah. Namun, Dia tidak memberikan informasi detail mengenai sakit apa yang diderita almarhum. “Setelah mendapatkan perawatan intensif, jemaah tersebut dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 16.30 WAS,” tambahnya.

    Dengan meninggalnya Abdul Majid, tercatat sudah dua jamaah haji asal Bojonegoro yang berpulang di Tanah Suci. Sebelumnya, Masiah (65), warga Desa Purwoasri, Kecamatan Sukosewu, yang juga tergabung dalam kloter 64, juga meninggal dunia pada Rabu (22/5/2025) sekitar pukul 22.16 waktu Arab Saudi.

    Sebelumnya, sebanyak 1.674 jemaah haji asal Kabupaten Bojonegoro yang terbagi dalam lima kloter yakni 64, 65, 66, 67 dan kloter 68 telah diberangkatkan dari pendopo Malowopati Bojonegoro pada tanggal 19 dan 20 Mei 2025 dan di rencanakan pulang ke tanah air pada tanggal 1 juli 2025. [lus/kun]

  • Sidak PT Sata Tec, Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Mual hingga Pertanyakan Izin Operasi

    Sidak PT Sata Tec, Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Mual hingga Pertanyakan Izin Operasi

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Mitroatin ke pabrik pengolahan tembakau PT Sata Tec Indonesia di Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Senin (2/6/2025), diwarnai kejadian tak biasa.

    Selain ke lokasi pabrik, sidak juga dilakukan di SDN Sukowati yang berdekatan dengan lokasi pabrik. Saat berada di lingkungan SDN Sukowati yang berdekatan dengan lokasi pabrik, Mitroatin mengaku mual akibat bau menyengat dari aktivitas produksi pabrik tersebut.

    Sidak dilakukan bersama sejumlah anggota Komisi A DPRD menyusul keluhan warga dan pelajar mengenai bau menyengat yang kembali tercium di sekitar area sekolah pasca penyegelan pabrik beberapa waktu lalu.

    “Kalau benar perizinan pabrik ini sudah keluar, sangat ironis kondisinya seperti ini. Bau menyengat masih sangat terasa, apalagi di lingkungan sekolah,” ujar Mitroatin usai sidak.

    Pihaknya mengaku akan segera memanggil Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro dan instansi terkait lainnya untuk mengecek kejelasan izin operasional yang dikantongi pabrik tersebut. Menurutnya, jika izin sudah diberikan, seharusnya tidak ada dampak lingkungan yang merugikan masyarakat sekitar.

    “Kami akan cari solusi terbaik. Pabrik bisa tetap beroperasi, tapi jangan sampai anak-anak sekolah terganggu kesehatannya,” tambah politisi Partai Golkar itu.

    Mitroatin juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terbuka terhadap investasi yang masuk. Namun, ia menekankan pentingnya memperhatikan dampak lingkungan dalam setiap kegiatan usaha.

    “Investasi memang penting untuk membuka lapangan kerja, tapi tetap harus memperhatikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat,” tandasnya.

    Hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen PT Sata Tec Indonesia belum memberikan tanggapan resmi atas hasil sidak tersebut. Sementara itu, keluhan bau menyengat dari pelajar dan warga sekitar masih terus disuarakan. [lus/kun]

  • RSUD Bojonegoro Tegaskan Dugaan Pungli CPNS Ulah Oknum

    RSUD Bojonegoro Tegaskan Dugaan Pungli CPNS Ulah Oknum

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro akhirnya angkat bicara soal dugaan pungutan liar (pungli) dalam proses rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang menyeret nama salah satu pegawainya berinisial W.

    Kepala Bagian Program, Hukum dan Humas RSUD Sosodoro, Abdul Aziz, menegaskan bahwa dugaan pungli tersebut merupakan tindakan pribadi dan tidak ada kaitannya dengan kebijakan resmi rumah sakit.

    “Tindakan itu murni dilakukan oleh individu, bukan mewakili institusi. Manajemen telah menegaskan sejak awal bahwa proses seleksi CPNS maupun PPPK tidak dipungut biaya sepeser pun,” ujar Aziz, Senin (2/6/2025).

    Menurut Aziz, rumah sakit telah melakukan klarifikasi kepada pihak-pihak yang mengaku sebagai korban. Meskipun oknum W masih aktif sebagai ASN, proses hukum tetap berjalan sesuai peraturan yang berlaku. Pihaknya juga membuka ruang bagi masyarakat lain yang merasa menjadi korban untuk segera melapor.

    “Namun jika ada masyarakat yang merasa menjadi korban, kami himbau untuk segera melapor ke instansi terkait,” imbuhnya.

    Aziz menegaskan, manajemen RSUD tidak akan mentoleransi pelanggaran serupa di lingkungan kerja. Sanksi hukum hingga pemecatan akan diberlakukan bagi siapa pun yang terbukti melanggar.

    Sebelumnya, seorang warga berinisial PR mengaku telah mentransfer uang sebesar Rp25 juta dari total permintaan Rp60 juta kepada oknum W, sebagai syarat agar anaknya yang saat itu magang di RSUD dapat diangkat menjadi CPNS. Bukti transfer tertanggal 9 September 2024 telah dilampirkan dalam aduan korban.

    Menanggapi kasus ini, Komisi C DPRD Bojonegoro menyatakan akan memanggil pihak manajemen RSUD untuk dimintai klarifikasi. Anggota Komisi C, Natasha Devianti, menyebut pemanggilan akan dilakukan dalam waktu dekat.

    “Kami akan minta penjelasan langsung dari pihak rumah sakit. Kalau terbukti benar, kami akan rekomendasikan sanksi tegas karena ini menyangkut kepercayaan publik,” tegas Natasha, politisi PDI Perjuangan.

    Ia menilai praktik pungli dalam rekrutmen CPNS merupakan kejahatan serius dan mencederai integritas pelayanan publik, khususnya di sektor kesehatan. [lus/beq]

  • Gaji ke-13 dan Tukin ASN Bojonegoro dan Lamongan Cair Hari Ini

    Gaji ke-13 dan Tukin ASN Bojonegoro dan Lamongan Cair Hari Ini

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Gaji ke-13 dan tunjangan kinerja (Tukin) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Bojonegoro dan Lamongan resmi dicairkan hari ini, Senin (2/6/2025). Pencairan dilakukan melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Bojonegoro dengan total anggaran lebih dari Rp20,6 miliar.

    Kepala KPPN Bojonegoro, Teguh Ratno Sukarno, menyebutkan bahwa kebijakan pencairan gaji ke-13 dan Tukin ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan ASN, terutama dalam menghadapi kebutuhan menjelang tahun ajaran baru dan Idul Adha.

    “Total nilai gaji ke-13 yang akan disalurkan sebesar Rp20.630.290.450, meliputi Kabupaten Bojonegoro dan Lamongan,” ujar Teguh.

    Dari total dana tersebut, ASN di Kabupaten Bojonegoro menerima sebesar Rp10,5 miliar, sementara ASN di Kabupaten Lamongan menerima sekitar Rp10,1 miliar. Penyaluran tersebut mencakup 4.242 penerima yang terdiri dari 1.934 personel Polri, 1.957 PNS, 213 PPPK, 5 PPNPN, 121 pegawai penerima Tukin, serta satu pejabat negara.

    Teguh menambahkan, pihaknya mendorong seluruh satuan kerja (satker) agar segera menyelesaikan proses administrasi agar pencairan berjalan tepat waktu. “Kami pastikan pencairan dilakukan secara efisien agar manfaatnya segera dirasakan oleh para ASN,” tandasnya.

    Berikut rincian penyaluran di Kabupaten Bojonegoro:

    Pengadilan Negeri Bojonegoro: Rp3.131.000
    Pengadilan Agama Bojonegoro: Rp405.095.400
    Kejaksaan Negeri Bojonegoro: Rp476.009.000
    Kementerian Agama Bojonegoro: Rp3.928.064.500
    PPPK Kemenag Bojonegoro: Rp737.967.400
    Polres Bojonegoro: Rp4.614.643.900
    Rumah Sakit Bhayangkara Bojonegoro: Rp184.633.800
    KPU Bojonegoro: Rp61.057.700
    Balai Pemasyarakatan Bojonegoro: Rp98.693.300

    [lus/beq]

  • Kemenkum HAM Jatim Sahkan 3.011 Koperasi Merah Putih

    Kemenkum HAM Jatim Sahkan 3.011 Koperasi Merah Putih

    Surabaya (beritajatim.com) – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Jawa Timur mencatatkan capaian tertinggi secara nasional dalam pengesahan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP). Hingga 1 Juni 2025 pukul 10.00 WIB, tercatat sebanyak 3.011 koperasi telah disahkan melalui Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) milik Kementerian Hukum dan HAM.

    Jumlah tersebut setara dengan 35 persen dari total desa dan kelurahan di Jawa Timur, sekaligus menempatkan provinsi ini di posisi teratas secara nasional, mengungguli Jawa Tengah (1.674 koperasi), Aceh (837), dan Jawa Barat (749).

    Kepala Kantor Wilayah Kemenkum HAM Jatim, Haris Sukamto, mengapresiasi kerja kolaboratif berbagai pihak dalam mendorong percepatan proses pengesahan badan hukum koperasi. “Tiga daerah telah menuntaskan 100 persen proses Musdesus dan pengesahan badan hukum koperasi. Ini menjadi tonggak penting bagi kemandirian ekonomi desa,” ujarnya.

    Tiga daerah yang berhasil meraih capaian 100 persen pengesahan koperasi adalah Kabupaten Nganjuk, Ponorogo, dan Sidoarjo. Masing-masing daerah menyelesaikan proses pengesahan pada 27 Mei, 30 Mei, dan 1 Juni 2025.

    Meskipun mencetak rekor tertinggi, Haris menyebut masih ada delapan daerah di Jawa Timur yang progres pengesahannya sangat rendah, bahkan nol persen meski seluruh desa telah menyelesaikan Musdesus. Daerah tersebut antara lain Kota Blitar, Kota Pasuruan, Kabupaten Bojonegoro, Magetan, Madiun, dan Pasuruan.

    Sebagai tindak lanjut, Kemenkum HAM Jatim telah menyiapkan langkah strategis untuk percepatan, seperti supervisi langsung dan asistensi teknis di delapan daerah tertinggal, finalisasi penginputan 1.981 koperasi yang telah selesai pemberkasan di notaris namun belum masuk sistem SABH, serta dokumentasi praktik baik dari daerah yang sukses untuk direplikasi.

    “Target kami jelas: seluruh desa dan kelurahan di Jawa Timur memiliki koperasi berbadan hukum yang siap menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” tegas Haris. [uci/beq]

  • Cuaca Bojonegoro Hari Ini 2 Juni 2025 Cerah Berawan: Bengawan Solo, Status Normal

    Cuaca Bojonegoro Hari Ini 2 Juni 2025 Cerah Berawan: Bengawan Solo, Status Normal

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Cuaca di Kabupaten Bojonegoro pada Senin, 2 Juni 2025 diperkirakan berlangsung cerah berawan sepanjang hari. Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta pantauan visual BPBD Bojonegoro, tidak terdapat potensi cuaca ekstrem atau bencana yang perlu diwaspadai hari ini.

    Sejak pagi, kondisi langit diperkirakan berawan dengan suhu sekitar 26 derajat Celsius dan kelembapan udara tinggi di angka 87 persen. Angin bertiup dari arah timur dengan kecepatan 2 km/jam. Memasuki siang hari, suhu meningkat hingga 30 derajat Celsius dengan cuaca cerah dan angin timur berhembus lebih kencang mencapai 14,2 km/jam.

    Kelembapan udara menurun menjadi 67 persen, menandakan cuaca yang cukup panas di tengah hari. Menjelang malam, cuaca kembali berawan dengan suhu yang menurun ke angka 26 derajat Celsius. Arah angin bergeser dari timur laut dengan kecepatan 4,8 km/jam dan kelembapan kembali naik hingga 92 persen.

    Pada dini hari, kondisi cerah berawan diprediksi akan terus berlanjut dengan suhu minimum 24 derajat Celsius dan kelembapan mencapai 91 persen. Angin bertiup dari arah timur dengan kecepatan sekitar 6,1 km/jam.

    Hasil pantauan visual cuaca di seluruh wilayah Bojonegoro, baik di kota maupun bagian timur, barat, dan selatan, menunjukkan kondisi cerah berawan secara merata. Hal ini mendukung kegiatan masyarakat yang akan beraktivitas di luar ruangan sepanjang hari.

    Sementara itu, menurut Kepala Seksi Kegawatdaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro, Agus Purnomo, berdasarkan data dari Perusahaan Umum Jasa Tirta III Bengawan Solo, Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo tercatat berada pada angka 8,90 meter.

    “Status debit air dinyatakan normal dengan tren menurun, sehingga tidak terdapat potensi banjir dalam waktu dekat,” ujarnya.

    Laporan dari BPBD Bojonegoro juga menyatakan bahwa tidak ada kejadian bencana yang dilaporkan hingga saat ini. Namun, Agus Purnomo, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca serta mengikuti informasi resmi dari instansi terkait.

    “Diharapkan masyarakat dapat menjalani aktivitas harian dengan lancar dan tetap menjaga kesehatan di tengah fluktuasi suhu dan kelembapan udara,” pungkasnya. [lus/aje]

  • Ramai Group Gay Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Aktivis Minta Atensi Pemerintah & Aparat

    Ramai Group Gay Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Aktivis Minta Atensi Pemerintah & Aparat

    Tuban (beritajatim.com) – Selain group fantasi di media sosial Facebook, kini ramai diperbincangkan group Gay Tuban, Lamongan, Bojonegoro yang ada di Facebook hingga viral. Kini, group tersebut berisikan 10,9 ribu anggota dan berisikan konten fantasi sesama jenis.

    Sontak, group ini menjadi perbincangan serius terlebih di kalangan aktivis sangat menyayangkan perilaku generasi muda yang menyimpang.

    Ketua PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tuban, Ahmad Wafa Amrillah mengatakan, bahwa adanya group tersebut perlu disikapi dengan serius, mengingat yang ada di dalam group rata-rata usia remaja.

    “Perlu adanya edukasi untuk mereka, peran penting media disini juga diperlukan,” tutur Ahmad Wafa Amrillah, minggu (01/05/2025).

    Ia menjelaskan, peran media yakni untuk mengontrol dan memberikan edukasi kepada mereka agar tidak terlibat lebih jauh. “Karena anak muda sekarang itu kan seringkali fomo atau ikut-ikutan, sehingga dikhawatirkan banyak yang mengikuti arus,” ujar Wafa sapaannya.

    Selain itu, anak muda terkadang menganggap hal seperti ini wajar dan hal biasa. Sehingga, sangat merusak masa depan. Oleh karena itu, Wafa berharap ada atensi dari Pemerintah maupun aparat dalam menyikapi group tersebut.

    “Tentu menyikapi dengan tegas keberadaan group ini, karena melihat pengikutnya sangat banyak, sehingga harus dibentengi,” terang Wafa.

    Aktivis pergerakan ini juga setuju apabila ada sosialisasi secara langsung, selain edukasi melalui peran media. Terlebih edukasi di lingkungan pendidikan juga diperlukan.

    “Karena ini juga menyangkut akhlak dan moral anak-anak muda itu sendiri, khawatirnya banyak yang ikut-ikutan, terutama di kalangan anak-anak sekolah,” imbuhnya.

    Pihaknya juga menyampaikan bahwa untuk menyikapi hal ini dilakukan secara bersama-sama, baik masyarakat, orang tua, guru-guru yang ada di sekolah dan pengawasan oleh pemerintah serta memberikan atensi tegas dengan diblokirnya group tersebut.

    “Wewenangnya kan ada di pemerintah dan aparat ya harus dipertegas untuk menangani group itu,” pungkasnya. [dya/ted]

  • Car Free Night Malioboro Bikin Wisata Malam Makin Berkesan

    Car Free Night Malioboro Bikin Wisata Malam Makin Berkesan

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Malam mulai merangkak naik di Yogyakarta, tetapi denyut kehidupan di kawasan Malioboro justru semakin terasa. Di tengah libur panjang akhir pekan dan peringatan Kenaikan Isa Almasih, destinasi legendaris ini kembali jadi magnet bagi ribuan pelancong dari berbagai penjuru Indonesia.

    Langkah-langkah kaki berpadu dengan tawa riang memenuhi trotoar. Para wisatawan, tua-muda, sibuk mengabadikan momen dengan latar belakang ikonik seperti papan nama Malioboro, gedung-gedung kolonial, hingga lampu-lampu jalanan yang memancarkan cahaya hangat.

    Tak hanya foto-foto, mereka juga menyerbu toko-toko suvenir yang berjajar di sepanjang jalan. Kaos khas Jogja, batik, hingga gantungan kunci bergaya klasik diborong sebagai buah tangan. Semuanya ditawarkan dengan harga bersahabat, khas keramahan Yogyakarta.

    Menambah kenyamanan, sejak pukul 18.00 hingga 21.00 WIB, di Malioboro diberlakukan sebagai kawasan car free night. Tanpa bising knalpot dan lalu-lalang kendaraan, suasana menjadi lebih tenang, memberi ruang bagi wisatawan untuk menikmati suasana malam dengan santai. Suasana ini pun membuat wisatawan terkesan.

    “Seru banget, ramai, dan tentunya tidak ngebosenin,” ujar Ayu Clara, wisatawan asal Bojonegoro, Sabtu (31/5/2025) malam.

    Di sela keramaian, terdengar derap pelan kaki-kaki kuda. Andong, kendaraan tradisional khas Jogja, siap mengantar pengunjung menyusuri pesona kota dengan tempo yang lebih lambat.

  • Ditolak Lamaran, Pria di Tuban Siram Mantan Pacar dengan Air Keras

    Ditolak Lamaran, Pria di Tuban Siram Mantan Pacar dengan Air Keras

    Tuban (beritajatim.com) – Seorang pria di Kabupaten Tuban nekat menyiramkan air keras ke wajah mantan pacarnya karena sakit hati setelah lamarannya ditolak. Peristiwa itu terjadi di pinggir jalan wilayah Desa Sumurgung, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, pada Selasa (27/5/2025) pagi.

    Korban berinisial SK (32) mengatakan, ia telah membuat janji untuk bertemu dengan pelaku bernama Budiono sekitar pukul 08.15 WIB. Namun, saat pertemuan berlangsung, pelaku justru menyiramkan air keras ke arah wajah korban tanpa peringatan.

    Serangan itu mengenai bagian pipi, leher, dan lengan kanan korban, yang menyebabkan luka bakar serius. Setelah melakukan aksinya, Budiono langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor ke arah Desa Jetak, Kecamatan Montong.

    Kapolsek Montong, AKP Waheru, membenarkan insiden tersebut. Ia menyebut dugaan kuat bahwa pelaku nekat melakukan penyerangan karena kecewa lamaran cintanya ditolak oleh orang tua korban.

    “Akibat peristiwa ini, korban mengalami luka bakar serius dan segera melapor ke Polsek Montong,” ujar AKP Waheru, Kamis (29/5/2025).

    Saat ini, polisi telah menerima laporan dari korban dan tengah memburu pelaku yang diketahui berdomisili di Bojonegoro.

    “Pelaku ini lokasinya di Bojonegoro, jadi masih kami lakukan penyelidikan,” tambah AKP Waheru. [dya/beq]

  • Bupati Bojonegoro Setop Hibah Antar Daerah, Fokus Anggaran untuk Pengentasan Kemiskinan

    Bupati Bojonegoro Setop Hibah Antar Daerah, Fokus Anggaran untuk Pengentasan Kemiskinan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menegaskan akan menghentikan pemberian hibah kepada daerah lain selama masa kepemimpinannya. Kebijakan ini diambil demi memfokuskan anggaran pada program-program pengentasan kemiskinan di Bojonegoro.

    “Angka kemiskinan kita masih tinggi di Jawa Timur. Maka dari itu, kita akan fokus pada upaya pengentasan kemiskinan dan tidak akan memberikan hibah ke daerah lain,” ujar Wahono dalam acara “Sapa Bupati” di Pendopo Malowopati, Pemkab Bojonegoro, Rabu (28/5/2025).

    Sebelumnya, Pemkab Bojonegoro sempat mengalokasikan dana hibah dalam jumlah besar ke beberapa daerah, antara lain Rp29,8 miliar ke Kabupaten Lamongan, Rp35 miliar ke Kabupaten Blora (Jawa Tengah), dan Rp1,2 miliar ke Kabupaten Sumedang.

    Meski demikian, Wahono menyebut masih ada pengecualian untuk Kabupaten Lamongan terkait pembelian lahan pembangunan Waduk Pejok. Alasannya, sebagian area waduk berada di wilayah Bojonegoro dan manfaatnya langsung dirasakan oleh warga Bojonegoro.

    “Karena sebagian wilayah Waduk Pejok masuk Bojonegoro dan penerima manfaatnya juga warga kita, maka hibah berupa pembelian lahan di Lamongan tetap akan dilakukan,” jelasnya.

    Selain menghentikan hibah, Wahono juga menyatakan bahwa Pemkab Bojonegoro tidak akan mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan nasional yang rusak.

    “Kita masih punya banyak pekerjaan rumah, terutama dalam pengentasan kemiskinan. Masih banyak ruang kelas yang rusak, dan masih banyak warga Bojonegoro yang belum sejahtera,” pungkasnya. [lus/beq]