kab/kota: Bojonegoro

  • DPRD Bojonegoro Mediasi Dugaan Pungli Pengangkatan PPPK di Dinas Pendidikan

    DPRD Bojonegoro Mediasi Dugaan Pungli Pengangkatan PPPK di Dinas Pendidikan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Dugaan praktik pungutan liar (pungli) dalam proses pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2025 di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro mulai mendapat sorotan serius dari kalangan legislatif. Komisi C DPRD Bojonegoro resmi menggelar mediasi untuk mengusut dugaan tersebut, Kamis (12/6/2025).

    Mediasi berlangsung secara tertutup di ruang Komisi C dan dihadiri oleh sejumlah pihak, antara lain dua korban pungli, Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro Anwar Murtadlo, Plt Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Bojonegoro Hari Kristianto, serta perwakilan internal Komisi C. Namun, oknum yang diduga sebagai pelaku pungli tidak terlihat dalam forum tersebut.

    Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro Ahmad Suprianto memimpin langsung jalannya mediasi. Tujuan utama pertemuan ini adalah menindaklanjuti laporan masyarakat sekaligus membuka ruang klarifikasi terhadap pihak-pihak terkait.

    Sebelumnya, Anggota Komisi C DPRD Bojonegoro Natasha Devianti mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan adanya dugaan pungli yang melibatkan oknum pegawai Dinas Pendidikan. Total terdapat 24 orang korban yang tercatat dalam laporan tersebut.

    “Dari total korban, masih ada 12 orang yang belum menerima pengembalian uang dengan nilai mencapai Rp449 juta,” jelas Natasha Devianti.

    Kasus ini mencuat setelah beberapa calon PPPK mengaku dimintai sejumlah uang untuk memperlancar proses pengangkatan mereka sebagai aparatur sipil negara melalui jalur perjanjian kerja. Dugaan praktik pungli tersebut menimbulkan keresahan di kalangan tenaga honorer dan memantik reaksi publik.

    Komisi C DPRD Bojonegoro berkomitmen menindaklanjuti pengaduan ini secara serius demi menjaga integritas proses rekrutmen ASN di lingkungan Pemkab Bojonegoro, khususnya sektor pendidikan. Mereka juga mendorong pengembalian uang kepada para korban serta meminta penegak hukum ikut mengawal penanganan kasus ini jika ditemukan unsur pidana. [lus/beq]

  • Dari Orang Sakit, Pendapatan Dinkes dan RSUD Bojonegoro tahun 2024 Capai Rp406 Miliar

    Dari Orang Sakit, Pendapatan Dinkes dan RSUD Bojonegoro tahun 2024 Capai Rp406 Miliar

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Empat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Bojonegoro pada tahun anggaran 2024 menerima pendapatan sebesar Rp406,7 miliar. Sumber pendapatan dari biaya pengobatan orang sakit itu terbanyak dari RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo.

    Sesuai data laporan pelaksanaan APBD Dinas Kesehatan tahun 2024, pendapatan Dinas Kesehatan sepanjang tahun lalu sebesar Rp13,2 miliar. Kemudian RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo sebesar Rp274,9 miliar, RSUD Padangan sebesar Rp69,7 miliar, RSUD Sumberrejo sebesar Rp38,3 miliar, dan RSUD Kepohbaru sebesar Rp10,4 miliar.

    “Sumber pendapatan dari Dinas Kesehatan ini dari Puskesmas dan Labkesda,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, Ninik Susmiati, Rabu (11/6/2025).

    Semua pendapatan yang diperoleh itu dikelola sendiri oleh masing-masing rumah sakit. Sebab, kata Ninik, semua RSUD di Bojonegoro sudah menerapkan sistem Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah (BLUD RSUD). “(Pendapatan itu) tetap jadi PAD. Dihitung in out, tidak disetor,” jelasnya.

    Sementara Direktur RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro Ani Pudjiningrum saat dikonfirmasi terkait penggunaan terbesar anggaran di RSUD Bojonegoro melalui ponsel pintarnya belum memberikan tanggapan hingga berita ini ditulis dan diunggah. [lus/kun]

  • Geopark Bojonegoro Mulai Diverifikasi Tim VGN Menuju UNESCO Global Geopark

    Geopark Bojonegoro Mulai Diverifikasi Tim VGN Menuju UNESCO Global Geopark

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro kedatangan Tim Verifikasi Geopark Nasional (VGN) dalam rangka revalidasi Geopark Bojonegoro sebagai langkah awal menuju status UNESCO Global Geopark (UGGp). Penyambutan berlangsung di Rumah Dinas Bupati Bojonegoro, Selasa (10/6/2025), dipimpin langsung oleh Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah.

    Tim VGN dijadwalkan melakukan proses revalidasi hingga Sabtu (14/6/2025), dengan melibatkan sejumlah pihak nasional dan daerah, termasuk perwakilan Kementerian ESDM, Kementerian PPN/Bappenas, Bappeda Provinsi Jawa Timur, Forum Geopark Jawa Timur, pengelola Geopark Bojonegoro, serta jajaran OPD setempat.

    Dalam sambutannya, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menjelaskan bahwa sejak tahun 2017, Pemkab Bojonegoro telah menjalankan kolaborasi lintas sektor serta melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan Geopark Bojonegoro.

    “Upaya tersebut ditujukan agar geopark menjadi destinasi wisata edukatif sekaligus mendorong ekonomi lokal berbasis pelestarian alam dan budaya,” katanya, Rabu (11/6/2025).

    Setyo Wahono menegaskan bahwa Geopark Bojonegoro memiliki potensi kuat melalui struktur geologi seperti antiklin dan kekayaan budaya lokal yang unik. Bupati berharap hasil revalidasi ini dapat menjadi salah satu rekomendasi untuk pengakuan dari UNESCO.

    “Kami juga meminta masukan dari tim verifikator demi penyempurnaan pengelolaan geopark ke depan, dengan prinsip partisipatif dan berkelanjutan demi mewujudkan Bojonegoro yang lebih Bahagia, Makmur dan Membanggakan,” imbuhnya.

    Sementara Ketua Tim Asesor Geopark Nasional, Hanang Samodra, menyatakan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk menilai sejauh mana Geopark Bojonegoro masih memegang teguh prinsip geopark nasional. Ia menyebut bahwa standar penilaian nasional hampir setara dengan yang diterapkan UNESCO.

    “Validasi dilakukan melalui observasi lapangan serta telaah data pendukung, dan hasilnya diharapkan memberi dampak positif serta membuka peluang untuk penilaian internasional,” ujarnya.

    Sementara Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bojonegoro sekaligus General Manager Geopark Bojonegoro, Kusnandaka Tjatur Prasetijo, menambahkan bahwa Bojonegoro kini memiliki fasilitas Pusat Informasi Geologi (PIG) sebagai sarana edukasi publik dan promosi geopark.

    “Wilayah Geopark Bojonegoro mencakup seluruh wilayah administratif kabupaten, dan menjadi satu-satunya geopark di Indonesia yang mengangkat tema petroleum dan gas,” terangnya.

    Geopark Bojonegoro saat ini memiliki 16 geosite, 3 biosite, dan 8 cultural site yang tersebar di berbagai lokasi. Di antaranya adalah Petroleum Wonocolo, Kayangan Api, Kedung Lantung, dan struktur Antiklin untuk geosite unggulan. Sementara itu, agrowisata Belimbing, Penangkaran Rusa Malo, dan kawasan hutan jati menjadi andalan biosite. Sedangkan untuk budaya, terdapat Kampung Samin, Wayang Thengul, Tari Thengul, dan seni Tayub.

    Untuk memperkuat promosi, Pemkab Bojonegoro akan menggelar Festival Geopark pada akhir Juni 2025. Acara ini akan dikolaborasikan dengan Bojonegoro Wastra Batik Festival pada 18–21 Juni sebagai upaya memperkenalkan potensi Geopark Bojonegoro secara luas serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan warisan geologi.

    Dengan berbagai potensi dan dukungan yang ada, Geopark Bojonegoro diharapkan segera mendapat pengakuan sebagai UNESCO Global Geopark dan menjadi kebanggaan baru Kabupaten Bojonegoro di tingkat dunia. [lus/kun]

  • Bojonegoro Wastra Batik Festival 2025 Siap Digelar, Tampilkan Ragam Tradisional hingga Modern

    Bojonegoro Wastra Batik Festival 2025 Siap Digelar, Tampilkan Ragam Tradisional hingga Modern

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) akan menggelar Bojonegoro Wastra Batik Festival 2025, sebuah ajang promosi budaya dan ekonomi kreatif yang menampilkan beragam batik tradisional hingga modern.

    Festival ini dijadwalkan berlangsung selama enam hari, mulai 16 hingga 21 Juni 2025 di kawasan Alun-Alun Bojonegoro.

    Dengan mengusung tema Batik Melejit, Ekonomi Meningkat, Masyarakat Bahagia, Makmur dan Membanggakan, acara ini akan menjadi magnet wisata budaya sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya sektor industri batik dan UMKM.

    Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro, Welly Fitrama mengatakan, Bojonegoro Wastra Batik Festival 2025 tidak hanya menghadirkan pameran batik dari berbagai motif dan desain, mulai dari gaya tradisional, etnik, hingga modern, tapi juga dimeriahkan sejumlah kegiatan menarik.

    “Festival ini menjadi ruang bagi para pelaku usaha batik untuk berjejaring, belajar, dan tentu saja memasarkan produknya. Ada dampak ekonomi langsung ke masyarakat karena pengunjung akan datang ke Bojonegoro dan berinteraksi dengan pelaku UMKM,” ujar Welly, Jumat (6/6/2025).

    Welly menegaskan, batik bukan sekadar warisan budaya, namun juga peluang besar untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Lewat acara ini, para pengrajin bisa bertemu dengan komunitas batik dari daerah lain seperti Jawa Tengah dan Jawa Barat. Ini bisa memicu kolaborasi dan inovasi dalam dunia batik,” tambahnya.

    Tak hanya sektor fashion, pelaku ekonomi kreatif lainnya juga turut serta, termasuk kuliner khas Bojonegoro. Bahkan, pergerakan ekonomi masyarakat lokal seperti jasa penginapan rumah warga, becak, dan ojek pun diharapkan meningkat seiring tingginya kunjungan selama festival berlangsung.

    “Intinya, Bojonegoro Wastra Batik Festival 2025 ini bukan hanya untuk mengenalkan batik, tapi juga mengajak masyarakat luar datang, berwisata, dan merasakan sendiri potensi budaya dan ekonomi yang kami miliki,” pungkasnya. [lus/aje]

    Agenda Bojonegoro Wastra Batik Festival 2025:

    – Pemilihan Desain Muda Bojonegoro
    – Lomba Ilustrasi Desain Batik tingkat SMA/SMK se-Jawa Timur
    – Fashion Show Batik
    – Talkshow dan Workshop Batik
    – Lomba Mewarnai dan Menggambar Batik untuk anak
    – Malam Musik dan Grand Final Kange Yune Bojonegoro 2025

    Sejumlah artis nasional dan figur publik seperti Arumi Bachsin, Anaz Khairun, Jessie Gunawan, Masddho, Adinda Cresheilla, dan Ghea Indrawari dijadwalkan turut hadir memeriahkan festival ini.

  • Warga Bojonegoro Ramai Cuci Jeroan Hewan Kurban di Bengawan Solo

    Warga Bojonegoro Ramai Cuci Jeroan Hewan Kurban di Bengawan Solo

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sungai Bengawan Solo menjadi tempat favorit warga Bojonegoro untuk mencuci jeroan hewan kurban. Aliran sungai yang bersih memudahkan warga dalam membersihkan sisa-sisa kotoran yang ada dalam jeroan hewan kurban baik sapi maupun kambing.

    Salah satu aliran sungai yang melintas di Kabupaten Bojonegoro yang banyak dipakai warga diantaranya di Jalan MH Thamrin Gang Rukun, Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan Bojonegoro. Mencuci jeroan hewan di sungai dinilai lebih praktis dan hemat air.

    “Di sini alirannya cukup deras dan tepinya tidak terlalu curam, jadi aman untuk mencuci,” ujar salah seorang warga yang mencuci jeroan kambing, Ahmad, Jumat (6/6/2025).

    Menurut warga lain, Yanto, lokasi tersebut sudah menjadi pemandangan rutin setiap tahun saat Hari Raya Iduladha. Biasanya berlangsung selama dua hari, menyesuaikan waktu penyembelihan oleh panitia kurban di masjid maupun musala sekitar.

    “Besok justru kemungkinan lebih ramai karena banyak yang menyembelih di hari kedua Idul Adha,” pungkasnya. [lus/aje]

  • Beri Arahan Pada Kurasi Produk Kerajinan Kota Kediri, Mbak Wali Berharap Ini Pada Mereka

    Beri Arahan Pada Kurasi Produk Kerajinan Kota Kediri, Mbak Wali Berharap Ini Pada Mereka

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati memberikan arahan kepada pelaku usaha yang mengikuti Kurasi Produk Kerajinan Kota Kediri. Acara berlangsung di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Kamis (05/06/2025). Produk dari pelaku usaha ini akan dikurasi oleh tim kurator dari Rumah Kurasi Pemerintah Kota Kediri.

    “Jadi memang IKM ini memiliki peranan penting dimana IKM ini menjadi sumber pendapatan daerah. Kota Kediri ini punya banyak potensi di dunia ekonomi kreatif. Ada banyak produk seperti tenun, batik, kerajinan, dan lainnya,” ujarnya.

    Wali kota termuda ini menyadari bahwa tantangan industri kreatif saat ini sangat dinamis dan kompetitif. Di tengah persaingan pasar terbuka yang begitu ketat, hanya produk-produk berkualitas dan memiliki nilai tambahlah yang mampu bertahan serta berkembang. Konsumen kini pun semakin cerdas dan menuntut lebih dari sekadar harga.

    Konsumen akan mencari keunikan dan kualitas dari produk yang akan dibeli. Maka dari itu pelaku usaha harus terus berinovasi dan meningkatkan kualitas. Salah satu langkahnya dengan mengikuti kurasi produk. Kurasi ini berkaitan dengan aspek pemasaran.

    “Kurasi yang dilakukan ini untuk menyeleksi legalitas, kualitas dan packaging produk dari 38 IKM yang hadir. Tentu saya juga mengapresiasi Bapak Ibu sekalian yang ingin maju dan berkompetisi di tahap kurasi ini. Pasti semua sudah menyiapkan keberanian lebih dan produk terbaiknya,” jelasnya.

    Mbak Wali mengungkapkan kegiatan kurasi ini merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Kota Kediri untuk mendukung IKM Kota Kediri semakin siap bersaing di kancah yang lebih luas. Ini selaras dengan Sapta Cita, Produktif, Kreatif, dan Inovatif. Harapannya dengan adanya kurasi ini kualitas produk-produk Kota Kediri terus meningkat, serta menambah desain kemasan lebih menarik lagi.

    “Harapannya dengan kurasi ini dapat mendorong Bapak Ibu untuk menggunakan teknologi yang tepat guna. Sehingga produk panjenengan bisa bersaing di kancah internasional,” ungkapnya.

    Kepala Disperdagin Wahyu Kusuma Wardhani menambahkan dari 38 IKM yang mengikuti kurasi ini akan dipilih 30 yang dapat mengikuti berbagai festival dan pameran Dekranasda tahun 2025. Antara lain Pameran Wastra Batik Festival di Bojonegoro, Pameran HUT Dekranasda, dan Pameran Kriya Nusa.

    Tentu pemilihan siapa yang berhak mengikuti pameran juga disesuaikan dengan tema pamerannya. Pendaftaran IKM untuk mengikuti kurasi ini dibuka secara online mulai tanggal 18-31 Mei lalu.

    “Jadi nanti setelah dikurasi akan ada raport nya berupa sertifikat. Dimana sertifikat tersebut berlaku dua tahun. Dari Rumah Kurasi juga memiliki standar produk yang dapat mengikuti pameran,” imbuhnya.

    Selanjutnya Mbak Wali mengecek satu persatu produk-produk yang dikurasi. Turut hadir, Ketua Dekranasda Faiqoh Azizah Mohammad Qowimuddin, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Endang Kartikasari.

    Kepala Dinkop UMTK Bambang Priyambodo, Kepala Bagian Perekonomian Tetulo Erwin, Ketua Rumah Kurasi Pemerintah Kota Kediri Setyo Hadi, pelaku usaha, dan tamu undangan lainnya. [nm/ian]

  • Pola Asuh Cegah Stunting, Bunda Cantika Ajak Alumni SOTH Jadi Penggiat Parenting di Bojonegoro

    Pola Asuh Cegah Stunting, Bunda Cantika Ajak Alumni SOTH Jadi Penggiat Parenting di Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro, Bunda Cantika, menegaskan bahwa pola asuh orang tua memegang peran kunci dalam upaya pencegahan stunting pada anak. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri prosesi wisuda Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) di Balai Desa Temayang, Kecamatan Temayang, beberapa waktu lalu.

    Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Bojonegoro ini merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah dalam memperkuat ketahanan keluarga serta menekan angka stunting secara berkelanjutan.

    “Pola asuh yang tepat menjadi kunci penting dalam membentuk generasi sehat dan berkualitas,” ujar Bunda Cantika, sapaan akrab istri Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, Kamis (5/6/2025).

    Ia menjelaskan bahwa stunting tidak semata disebabkan oleh faktor genetik, tetapi juga karena kurangnya asupan gizi, terutama pada periode emas 1.000 hari pertama kehidupan anak. Dalam program SOTH, para orang tua—khususnya ibu—dibekali berbagai ilmu seputar pengasuhan anak, pemenuhan gizi, menjaga kesehatan, membentuk konsep diri yang positif, serta pentingnya peran aktif dalam tumbuh kembang buah hati.

    “Harapan saya, lulusan SOTH tidak hanya menerapkan ilmu untuk keluarga sendiri, tapi juga menjadi penggiat pola asuh yang baik di lingkungannya,” tegasnya.

    Menurut Bunda Cantika, angka stunting di Bojonegoro mengalami penurunan sebesar 2 persen dibanding tahun sebelumnya. Penurunan ini menjadi indikasi keberhasilan upaya bersama antara pemerintah, masyarakat, serta para alumni SOTH yang aktif menerapkan ilmu parenting yang mereka peroleh selama pelatihan.

    “Ini menjadi bukti bahwa kita bisa menekan angka stunting jika semua pihak bergerak bersama, termasuk para ibu yang telah mengikuti pelatihan selama setahun ini,” lanjutnya.

    Selain membahas soal pengasuhan dan gizi, Bunda Cantika juga mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi penggunaan teknologi oleh anak-anak. Ia menekankan bahwa di era digital seperti sekarang, orang tua harus selalu meningkatkan pengetahuan agar tidak tertinggal dalam mendampingi anak.

    “Kita harus update dan upgrade pengetahuan sebagai orang tua. Anak-anak sekarang sangat tergantung teknologi, jadi peran orang tua sangat krusial dalam membimbing dan mengawasi aktivitas anak,” tutupnya.

    Sebagai informasi, Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) merupakan program pembelajaran yang dirancang untuk memberdayakan orang tua, khususnya ibu, dalam menerapkan pola asuh yang tepat dan bijak pada anak, dengan fokus pada masa pertumbuhan awal yang berkaitan erat dengan risiko stunting. [lus/beq]

  • Cuaca di Makkah Cukup Bersahabat Jelang Puncak Ibadah Haji

    Cuaca di Makkah Cukup Bersahabat Jelang Puncak Ibadah Haji

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji 1446 H/2025 M, kondisi cuaca di Makkah cukup bersahabat. Suhu udara pada siang hari diperkirakan berkisar 41 derajat Celsius, masih dalam batas yang bisa ditoleransi oleh para jemaah.

    “Cuaca hari ini cukup bersahabat, tidak terlalu ekstrem. Ini cukup membantu jemaah agar tidak terlalu cepat lelah,” ujar Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) asal Bojonegoro, Retno Mei Nur Ika, Rabu (4/6/2025).

    Pada pelaksanaan puncak ibadah haji 1446 H/2025 M, rangkaian ibadah cukup padat mulai Kamis (5/6/2025) besok. Diawali dengan wukuf di Padang Arafah, dilanjutkan mabit (bermalam) di Muzdalifah, melontar jumrah di Mina, thawaf ifadah di Kakbah, sa’i di antara Shafa dan Marwah, hingga ditutup dengan thawaf wada’ sebagai penanda berakhirnya seluruh rangkaian haji.

    Retno menambahkan, meskipun kondisi cuaca masih mendukung, pihaknya tetap mengimbau jemaah haji asal Bojonegoro untuk menjaga kebugaran tubuh. Oleh karena itu, seluruh jemaah diimbau untuk menghindari aktivitas fisik berlebihan di luar hotel.

    “Jemaah tidak boleh banyak beraktivitas di luar. Mereka perlu menyimpan energi agar kuat saat puncak haji besok,” imbuhnya.

    Retno yang juga perawat di RS Aisyiyah Bojonegoro menambahkan, tidak ada pemeriksaan kesehatan menyeluruh menjelang puncak ibadah. Namun, pemantauan intensif tetap dilakukan khusus bagi jemaah dengan risiko tinggi (risti).

    “Pemantauan dilakukan secara berkala untuk jemaah risti. Sementara yang lain cukup dipantau secara umum,” ungkapnya.

    Ia menyebutkan bahwa secara umum kondisi kesehatan jemaah haji asal Bojonegoro berada dalam keadaan baik. Keluhan yang muncul pun bersifat ringan, seperti batuk dan pilek. “Alhamdulillah, sebagian besar jemaah dalam kondisi sehat. Kalau pun ada keluhan, jemaah datang sendiri ke ruang kesehatan untuk periksa dan ambil obat,” pungkas Retno. [lus/aje]

  • Jelang Iduladha 2025, Hewan Kurban di Bojonegoro Dijamin Bebas PMK

    Jelang Iduladha 2025, Hewan Kurban di Bojonegoro Dijamin Bebas PMK

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Menjelang Hari Raya Iduladha 2025, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Bojonegoro memastikan tidak ada temuan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di wilayah setempat.

    Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Disnakkan Bojonegoro, drh Lutfi Nurrahman menyampaikan, sejak pertengahan Mei 2025, kasus PMK di daerahnya sudah dinyatakan terkendali. “Tidak ada temuan kasus PMK mulai pertengahan Mei,” ujarnya, Rabu (4/6/2025).

    Menurutnya, kondisi tersebut dapat dicapai berkat pemantauan rutin serta pemeriksaan kesehatan hewan ternak secara berkala, baik milik warga maupun yang masuk ke Bojonegoro. Hal ini dilakukan menyusul pengalaman saat wabah PMK sempat merebak sebelumnya.

    Menghadapi momen Iduladha, Disnakkan juga telah mengambil sejumlah langkah antisipasi. Salah satunya dengan menggelar bimbingan teknis (bimtek) Juru Sembelih Halal (Juleha) yang diikuti oleh para juru sembelih dan pengurus takmir masjid.

    “Kami juga memeriksa hewan kurban, baik yang berada di kandang peternak maupun lapak pedagang. Terutama yang akan dikirim ke luar daerah, untuk memastikan bebas dari penyakit termasuk PMK,” imbuhnya.

    Sementara itu, soal ketersediaan hewan kurban, Disnakkan mencatat Kabupaten Bojonegoro memiliki populasi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan lokal. Total terdapat 62.376 ekor hewan kurban yang siap dipasarkan, terdiri dari 18.400 ekor sapi, 19.635 ekor kambing, dan 24.341 ekor domba.

    “Kebutuhan hewan kurban sudah dapat dipenuhi dari peternak Kabupaten Bojonegoro sendiri,” pungkas drh Lutfi.

    Sementara salah seorang peternak kambing di Desa Simbatan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro, Imron mengungkapkan, jika dalam momen Iduladha 2025 ini permintaan hewan kurban cukup tinggi. Dari jumlah 250 ekor kambing yang ada di kandangnya, kini hanya tinggal sekitar 30 ekor yang belum terjual.

    “Saat ini permintaan cukup tinggi. Untuk harga sendiri relatif dari Rp1,5 juta hingga Rp4 juta,” ujar Imron. [lus/ian]

  • Kemenag Lamongan Serukan Penguatan Nilai Agama Tanggapi Isu Grup Gay di Media Sosial

    Kemenag Lamongan Serukan Penguatan Nilai Agama Tanggapi Isu Grup Gay di Media Sosial

    Lamongan (beritajatim.com) – Kemunculan grup bernama Gay Tuban Lamongan Bojonegoro di media sosial Facebook memicu keresahan publik. Menanggapi hal ini, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lamongan, Muhammad Muhlisin Mufa, menegaskan pentingnya penguatan nilai-nilai agama sebagai langkah preventif terhadap penyimpangan perilaku.

    “Kami mengajak seluruh masyarakat untuk kembali memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Nilai-nilai agama merupakan benteng utama dalam mencegah perilaku yang menyimpang dari ajaran agama,” ujar Muhlisin, Rabu (4/6/2025).

    Menurutnya, peran keluarga, tokoh agama, dan lembaga pendidikan sangat krusial dalam pengawasan dan pencegahan perilaku menyimpang, terutama di kalangan generasi muda.

    “Pengawasan harus dimulai dari lingkungan terdekat. Keluarga adalah garda terdepan dalam menjaga anak-anak dari pengaruh negatif, termasuk dari komunitas atau aktivitas yang menyimpang,” ujarnya.

    Muhlisin menambahkan, pendekatan edukatif dan peningkatan kesadaran masyarakat terkait bahaya penyimpangan seksual perlu terus dilakukan, baik dari sisi agama, sosial, maupun psikologis.

    “Melalui pendidikan agama yang kuat dan pemahaman moral yang baik, masyarakat akan lebih mampu membentengi diri dari pengaruh-pengaruh yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa dan ajaran agama,” katanya.

    Sebagai bentuk respons, Kemenag Lamongan menyatakan kesiapan untuk bersinergi dengan instansi terkait serta tokoh masyarakat dalam melakukan pembinaan keagamaan, kampanye sosial, dan berbagai upaya lain guna memperkuat komitmen terhadap norma agama dan etika sosial.

    “Kami tidak hanya menyikapi ini sebagai fenomena media sosial, tetapi sebagai peringatan untuk kembali meneguhkan peran agama dalam kehidupan sehari-hari,” tutup Muhlisin.

    Sebelumnya, grup Facebook yang mengatasnamakan Gay Tuban Lamongan Bojonegoro dilaporkan memicu kegaduhan dan kekhawatiran warga. Grup tersebut diketahui memiliki lebih dari 10 anggota, dan saat ini tengah dalam penyelidikan pihak kepolisian guna mencegah dampak negatif yang lebih luas. [fak/beq]