kab/kota: Bojonegoro

  • Sejumlah Desa di Bojonegoro Mulai Ajukan Permintaan Distribusi Air Bersih

    Sejumlah Desa di Bojonegoro Mulai Ajukan Permintaan Distribusi Air Bersih

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Musim kemarau yang berlangsung sejak pertengahan tahun mulai dirasakan dampaknya oleh warga di sejumlah wilayah Kabupaten Bojonegoro. Sejumlah desa pun mengajukan permintaan distribusi air bersih kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

    Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Heru Wicaksi melalui Kasi Kegawatdaruratan dan Logistik, Agus Purnomo, menyampaikan bahwa hingga awal September 2025 sudah ada enam titik yang mengajukan bantuan air bersih.

    Enam daerah yang telah mengajukan distribusi air bersih itu berada di SMAN Kepohbaru, Desa Karangdinoyo Kecamatan Sumberejo, Desa Siwalan Kecamatan Sugihwaras, Desa Bobol Kecamatan Sekar, Desa Papringan Kecamatan Temayang, serta Desa Meduri Kecamatan Margomulyo.

    “Semua lokasi ini masuk kategori kekeringan sedang atau kategori kuning. Artinya, kecukupan air bersih hanya mampu bertahan 2 sampai 3 hari jika tidak segera mendapat distribusi tambahan,” jelas Agus, Sabtu (6/9/2025).

    Pada Jumat (5/9/2025), BPBD telah menyalurkan air bersih satu tangki ke Desa Papringan, Dukuh Krajan, Kecamatan Temayang. Bantuan ini ditujukan untuk 15 KK atau sekitar 90 jiwa. Keesokan harinya, Sabtu (6/9/2025), distribusi kembali dilakukan di Desa Meduri, Kecamatan Margomulyo, berupa satu tangki air bersih dan dua lembar terpal, yang dibagikan kepada 60 KK atau 150 jiwa.

    Agus menambahkan, BPBD Bojonegoro terus menghimpun data dari laporan pemerintah desa terkait potensi kekeringan di tahun ini. “Prediksi kekeringan masih kita pantau. Informasi soal potensi kekeringan ini sebenarnya sudah kita sampaikan ke desa dan kecamatan sejak jauh hari, sehingga mereka bisa bersiap,” ungkapnya.

    Dengan mulai adanya permintaan air bersih dari desa-desa terdampak, BPBD Bojonegoro menyiapkan langkah lanjutan agar distribusi bantuan bisa menjangkau seluruh wilayah yang membutuhkan. [lus/kun]

  • Seleksi Terbuka Jabatan Sekda Bojonegoro Resmi Dimulai

    Seleksi Terbuka Jabatan Sekda Bojonegoro Resmi Dimulai

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kursi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bojonegoro yang kosong sejak September 2024 akhirnya mulai dilelang. Panitia seleksi (Pansel) secara resmi mengumumkan pembukaan pendaftaran melalui laman Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Bojonegoro.

    Pengumuman itu tertuang dalam Nomor: 012/Pansel-JPTP-Sekda/BJN/2025 tentang seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi pratama Sekda Bojonegoro tahun 2025. Dokumen tersebut ditandatangani langsung oleh Ketua Pansel, Indah Wahyuni.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BKPP Bojonegoro, Achmad Gunawan, menjelaskan bahwa masa pendaftaran seleksi Sekda Bojonegoro dibuka mulai 4 September hingga 18 September 2025 atau selama 15 hari kerja.

    “Pendaftaran kami buka selama 15 hari. ASN yang berminat dipersilakan segera melengkapi dokumen persyaratan,” terang Gunawan yang juga menjabat sebagai Kepala Bappeda Bojonegoro, Jumat (5/9/2025).

    Setelah berkas pendaftar dikumpulkan, tahap berikutnya adalah seleksi administrasi dan penelusuran rekam jejak. Hasil seleksi administrasi dijadwalkan akan diumumkan pada 22 September 2025.

    Gunawan menegaskan, lelang jabatan ini terbuka bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dari seluruh wilayah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. [lus/but]

  • Kebakaran Hanguskan Rumah Petani di Bojonegoro, Diduga Akibat Korsleting Listrik

    Kebakaran Hanguskan Rumah Petani di Bojonegoro, Diduga Akibat Korsleting Listrik

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebuah rumah milik seorang petani di Dusun Klampisan, Desa Mlinjeng, Kecamatan Sumberrejo, ludes dilalap si jago merah pada Jumat (5/9/2025) dini hari. Kebakaran yang diduga berasal dari korsleting listrik itu menimbulkan kerugian material mencapai Rp 155 juta.

    Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bojonegoro, Ahmad Agus Salim, mengatakan pihaknya menerima laporan kebakaran pada pukul 03.20 WIB dari seorang pelajar bernama Rizal (19).

    Usai mendapat laporan, petugas dari Pos Sumberrejo langsung bergerak menuju lokasi dua menit kemudian, pukul 03.22 WIB. “Tim tiba di Titik Konsentrasi Kebakaran (TKK) pukul 03.35 WIB setelah menempuh perjalanan sekitar 11 kilometer,” jelas Agus kepada awak media.

    Dengan dikerahkan tiga unit mobil pemadam—satu unit dari Pos Sumberrejo dan masing-masing satu unit dari Pos Kedungadem dan Pos Baureno—serta sepuluh personel, api berhasil dipadamkan secara penuh pada pukul 04.43 WIB.

    Rumah milik Sumari (50), seorang petani, hangus terbakar 100 persen. Bangunan berukuran 5×18 meter beserta seluruh isinya itu diperkirakan mengalami kerugian senilai Rp 150 juta. Kebakaran juga merambat dan merusak sekitar 5 persen bagian rumah tetangga milik Darto, dengan estimasi kerugian Rp 5 juta.

    “Penyebab kebakaran diduga kuat akibat korsleting listrik. Pemadaman berjalan lancar dan aman terkendali,” ujar Agus menambahkan.

    Meskipun menimbulkan kerugian material yang tidak sedikit, peristiwa ini berlangsung tanpa korban jiwa maupun luka-luka. Yang patut disyukuri, upaya pemadaman yang cepat dan terkoordinasi berhasil mencegah api menjalar ke rumah-rumah di sekitarnya.

    Petugas berhasil menyelamatkan aset warga sekitar yang nilainya sangat signifikan, termasuk rumah dan harta benda milik Wawan (senilai ±Rp250 juta), Darto (±Rp80 juta), Yakop (±Rp250 juta), dan Ibu Surati (±Rp150 juta).

    Usai memadamkan api, petugas tidak langsung beranjak. Mereka memberikan sosialisasi kepada warga setempat tentang pencegahan kebakaran, penanganan awal saat kebakaran terjadi, serta tugas dan fungsi dari Dinas Damkarmat setempat. [lus/aje]

  • Kenakan Batik, 181 Eks Jamaah Islamiyah Jatim Mantapkan Transformasi Ideologi

    Kenakan Batik, 181 Eks Jamaah Islamiyah Jatim Mantapkan Transformasi Ideologi

    Surabaya (beritajatim.com)–  181 eks Jamaah Islamiyah (JI) Jawa Timur menjalani pembekalan pemantapan transformasi ideologi, Kamis (4/9/2025) kemarin. Acara ini merupakan bagian dari proses perubahan eks JI usai mengumumkan bubar pada 2024 lalu.

    Pemantapan transformasi ideologi ini merupakan kerjasama antara eks pimpinan JI seperti ustadz Para Wijayanto, ustadz Chairul Anam atau akrab dipanggil Bravo (eks panglima perang JI), ustadz Widi Joko (eks Ketua Bidang HI), dan ustad Joko Priyono (eks Ketua Sasana) bersama Densus 88 Anti teror juga Rumah Wasathiyah.

    Dalam acara ini, 181 eks JI datang dari Bojonegoro, Lamongan, Madura, Gresik, Pasuruan, Jombang, Mojokerto, Kediri, Malang, Blitar dan Tulungagung. Mereka berkumpul untuk berdiskusi hingga muncul kesimpulan untuk setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Ustadz Para Wijayanto yang merupakan mantan Umar (pimpinan) tertinggi di Jamaah Islamiyah menyampaikan pentingnya transformasi atau perubahan ideologi kepada mantan anggota hingga lapisan paling bawah. Acara seperti ini, mampu memantapkan para anggota untuk tidak kembali ke ideologi yang keliru.

    “Kami mengkaji, berdiskusi dengan para ulama yang ahli dalam keilmuannya. Dari situlah kami menyadari bahwa apa yang dulu kami lakukan itu keliru. Sehingga, hari ini saya sampaikan pentingnya kita menuju Wasathiyah untuk membangun kesadaran baru ideologi sehat dan moderat,” kata Ustadz Para Wijayanto.

    Dalam pemaparan kepada 181 anggota eks JI yang hadir, Ustadz Para Wijayanto menekankan agar tidak ragu dalam bertransformasi. Utamanya, transformasi dari sikap ekstrem menjadi moderat dalam beragama.

    Ia memaparkan berbagai bukti penafsiran dari berbagai sumber ilmiah yang diyakini oleh umat muslim. Dalam analisis yang dilakukan oleh para alim ulama lain bersama rujukan kitab, para pimpinan eks JI tidak menemukan agama Islam merestui kekerasan dan intoleransi.

    “Jadi kita harus bertransformasi. Mulai dari cara berpikir dalam memahami agama, cara berperilaku. Kemudian cara berdakwah atau menyampaikan pikiran,” jelasnya.

    Dalam acara ini, para anggota eks JI diberikan keleluasaan untuk saling berdiskusi, melempar pertanyaan kepada mantan pimpinannya. Namun, setiap pertanyaan yang dilontarkan dapat dijawab dengan lugas.

    Para pimpinan tidak menjawab pertanyaan para eks anggota hanya berdasarkan opini. Tapi, juga dengan studi literasi dari berbagai kitab yang diyakini kebenarannya. Sehingga mampu menjawab sisa keraguan yang selama ini masih dipendam oleh eks anggota JI di Jawa Timur.

    “Kedepan tentu tujuannya agar para anggota eks JI bisa bergabung untuk memperdalam ilmu di organisasi Islam yang sudah diakui pemerintah seperti di Muhammadiyah lalu NU. Dan juga mantap untuk setia kepada NKRI,” tegas Para Wijayanto.

    Dalam acara ini, ratusan eks anggota JI mengenakan pakaian batik dan juga menyanyikan lagu kebangsaan. Mereka sepakat bahwa kedepan kehadiran mereka tidak menyebar ketakutan. Namun harus menjadi manfaat dengan memegang teguh ideologi sehat dan moderat. Sehingga, memilih Wasathiyah (jalan tengah) merupakan win-win solution agar tetap cinta NKRI. [ang/aje]

  • Over Kapasitas: TPA Banjarsari Bojonegoro Dilalap Api, Pemadaman Butuh Waktu 2 Hari

    Over Kapasitas: TPA Banjarsari Bojonegoro Dilalap Api, Pemadaman Butuh Waktu 2 Hari

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Akhirnya, setelah berjuang selama dua hari penuh, kobaran api di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Banjarsari, Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro berhasil dipadamkan sepenuhnya. Operasi pemadaman resmi ditutup pada pukul 16.00 WIB hari ini, Kamis (4/9/2025).

    Kebakaran yang menghanguskan tumpukan sampah di lokasi itu pertama kali dilaporkan pada dini hari sebelumnya, Rabu (3/9/2025) sekitar pukul 03.45 WIB. Saat itu, petugas satpam dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang sedang patroli melihat percikan api yang kemudian membesar dengan cepat.

    “Kondisinya memang cukup sulit. Banyak sampah plastik dan angin bertiup kencang, jadi api mudah sekali merembet dan meluas,” jelas Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Damkarmat Bojonegoro, Ahmad Agus Salim yang memimpin langsung operasi pemadaman.

    Sementara belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran serta nilai kerugian akibat kebakaran tersebut. Insiden kebakaran tersebut tidak ada korban jiwa. “Penyebab kebakaran masih penyelidikan, untuk nilai kerugian masih dalam perhitungan DLH Bojonegoro,” jelasnya.

    Dalam operasi pemadaman tersebut, gabungan personil dikerahkan secara maksimal. Sebanyak 25 petugas dari Damkarmat dan 10 dari BPBD Bojonegoro turun ke lapangan dengan dibackup empat unit mobil pemadam (fire truck) dan empat unit mobil penyuplai air (water supply).

    Dari sisi DLH, Kepala DLH Bojonegoro Luluk Alifah menerangkan bahwa pemadaman total sempat terkendala karena api menyebar di bawah tumpukan sampah (landfill). “Petugas harus memastikan semua sumber api kecil yang tertimbun benar-benar padam agar tidak menjalar lagi,” ujarnya.

    Kejadian ini juga menyoroti masalah kapasitas TPA Banjarsari yang sudah overload. Dengan luas 4,9 hektar, TPA ini didesain untuk menampung 134.440 meter kubik sampah. Namun, volume sampah yang masuk setiap harinya bisa mencapai 65-70 ton.

    “TPA Banjarsari saat ini sudah melebihi kapasitas. Tahun 2025 ini kami memang sedang melakukan perluasan,” pungkas Luluk. [lus/aje]

  • Kejari Bojonegoro Kalahkan Jurnalis FC 2-1 di Laga Persahabatan HUT Kejaksaan ke-80

    Kejari Bojonegoro Kalahkan Jurnalis FC 2-1 di Laga Persahabatan HUT Kejaksaan ke-80

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Laga persahabatan fun football mempertemukan tim Kejaksaan Negeri (Kejari) Bojonegoro melawan Jurnalis FC Bojonegoro di Stadion Letjen H Sudirman, Rabu (3/9/2025). Pertandingan ini digelar dalam rangka memperingati HUT Kejaksaan RI ke-80.

    Pertandingan berlangsung seru dan penuh gelak tawa dari kedua kesebelasan. Sejak menit awal, kedua tim tampil ngotot untuk menunjukkan permainan terbaiknya. Tim Jurnalis FC sempat memberi perlawanan ketat, namun Kejari Bojonegoro akhirnya keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1 lewat perpanjangan waktu.

    Gol penentu kemenangan Kejari Bojonegoro tercipta di babak tambahan, disambut sorak-sorai pendukung yang hadir di tribun. Sementara itu, Jurnalis FC harus mengakui keunggulan lawannya meski tampil cukup solid sepanjang pertandingan.

    Meski kalah, tim Jurnalis FC tetap menanggapi hasil tersebut dengan penuh canda. Pelatih Jurnalis FC, Imam Nurcahyo mengungkapkan jika sejak awal permainan, rekan-rekan wartawan sudah tampil apik meski fisik menjadi kendala.

    “Banyak yang tenaganya habis di tengah pertandingan. Untuk permainan sudah mulai ada peningkatan, meski beberapa kali laga sudah terbiasa menelan pil kekalahan,” ujar pria yang juga sebagai penanggung jawab beritabojonegoro.com.

    Sementara Kepala Kejari Bojonegoro yang turut hadir menyampaikan apresiasi atas semangat kebersamaan yang terjalin dalam laga persahabatan ini. “Momentum HUT Kejaksaan RI ke 80 bukan hanya seremonial, tapi juga mempererat silaturahmi dengan masyarakat, termasuk rekan-rekan media,” ujarnya.

    Pertandingan persahabatan ini ditutup dengan sesi foto bersama dan suasana penuh keakraban antara aparat kejaksaan dan jurnalis yang sehari-hari bertemu di lapangan tugas berbeda. [lus/ian]

  • Demo di DPRD Bojonegoro, Poster Tuntutan Dicopoti Massa Lain

    Demo di DPRD Bojonegoro, Poster Tuntutan Dicopoti Massa Lain

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Aksi unjuk rasa yang digelar puluhan warga di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro, berakhir dengan pencopotan poster yang berisi tuntutan aksi.

    Aksi pembersihan ini dilakukan oleh sejumlah orang berpakaian kaus hitam saat massa demonstran belum sepenuhnya bubar.

    “Kami merasa sangat kecewa dengan cara pencopotan poster-poster yang menjadi tuntutan demonstrasi,” ujar salah seorang demonstran, Okky, Rabu (3/9/2025).

    Sekitar 50 orang yang terorganisir dari akun media sosial Bojonegoro Melawan tersebut sebelumnya telah menyampaikan aspirasi melalui orasi dan aksi teaterikal. Mereka juga memasang sejumlah poster dan melakukan mural di pagar gedung dewan yang menjadi simbol protes.

    Namun, tak lama setelah orasi usai, sekelompok orang dengan kostum berwarna hitam langsung membersihkan dan mencopot semua poster serta tulisan yang ditempelkan massa. Insiden ini memantik kecaman dari para pengunjuk rasa.

    Pendemo menempelkan poster tuntutan di pagar gedung DPRD Kabupaten Bojonegoro.

    Salah seorang orator, Naura, menegaskan bahwa menyampaikan pendapat adalah hak konstitusional warga negara dalam sistem demokrasi.

    “Mereka (pemerintah) mencekik rakyat dengan pajak yang cukup tinggi. Rakyat yang berani menyuarakan kebenaran, selalu direpresi. Perlawanan ini tidak akan berhenti di sini. Kami akan selalu melakukan konsolidasi rakyat,” serunya dalam orasi.

    Untuk diketahui, aksi demo ini menyuarakan sembilan tuntutan utama yang ditujukan kepada pemerintah. Tuntutan tersebut berfokus pada isu keadilan ekonomi, penegakan HAM, dan kebijakan fiskal yang pro-rakyat.

    Sembilan Tuntutan Massa Aksi:

    1. Penghapusan hak istimewa dan pemotongan gaji pejabat negara, perwira tinggi, komisaris BUMN, dan direktur, untuk dialihkan ke pendanaan pendidikan dan kesehatan gratis.

    2. Pemotongan anggaran untuk lembaga dan kementerian yang dinilai tidak berkaitan langsung dengan kesejahteraan rakyat, seperti Pertahanan, Kepolisian, dan Kejaksaan, guna mendukung subsidi rakyat.

    3. Kenaikan Upah Buruh, penurunan pajak untuk rakyat, dan peningkatan pajak progresif bagi perusahaan besar, perbankan, dan konglomerat.

    4. Pembebasan tanpa syarat para aktivis yang ditahan.

    5. Penangkapan, pengadilan, dan pemenjaraan aparat yang menjadi pelanggar HAM.

    6. Pemotongan anggaran dan pelucutan institusi Kepolisian yang dianggap sebagai alat represif.

    7. Militer kembali ke barak dan tidak mencampuri urusan sipil.

    8. Penyitaan harta koruptor dan konglomerat.

    9. Pengalihan pajak dari pengemplang untuk membiayai pendidikan dan kesehatan gratis, serta subsidi untuk kesejahteraan buruh dan rakyat.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak DPRD Bojonegoro maupun aparat kepolisian setempat terkait insiden pencopotan dan tuntutan dari para pengunjuk rasa. Kapolres Bojonegoro AKBP Afrian Satya Permadi saat dikonfirmasi belum memberikan jawaban. Situasi di lokasi telah kondusif pasca bubarnya massa. [lus/but]

  • Viral Info Hari Rabu Bakal Ada Demo di Tuban Gabungan Bojonegoro dan Lamongan, Polres Pastikan Hoax

    Viral Info Hari Rabu Bakal Ada Demo di Tuban Gabungan Bojonegoro dan Lamongan, Polres Pastikan Hoax

    Tuban (beritajatim.com) – Beredar kabar di sosial media akan ada demo di Kabupaten Tuban gabungan dari Kabupaten Lamongan dan Bojonegoro dengan lokasi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban, Polres Tuban pastikan kabar tersebut hoax.

    Adapun isi sebaran di group Whatsapp yakni bertuliskan “Info dari bapak Babinkamtibmas Kelurahan Latsari, bahwa besok pada hari Rabu, tanggal 3 September 2025 rencana ada demo gabungan dari Kabupaten Lamongan dan Bojonegoro di titik lokasi gedung DPRD TUBAN, untuk itu dimohon kepada mas/mbak beserta keluarganya (ibu dan anak) jangan keluar rumah, DUMP dan atas kerja samanya di sampaikan, terima kasih”.

    Sontak seruan tersebut viral dan jadi perbincangan di sosial media. Mengingat, kondisi saat ini demo merajalela di kota-kota besar lainnya.

    Namun, saat dikonfirmasi Plt. Kasi Humas Polres Tuban, IPTU Siswanto bahwa kabar tersebut dipastikan tidak benar.

    “Hoax mbak,” ujar IPTU Siswanto, Senin (01/09/2025).

    Sementara itu, Bhabinkantibmas Polres Tuban juga turut memberikan informasi di media sosial bahwa sebaran tersebut merupakan info hoax. Sehingga, harapannya Tuban adem ayem.

    Meski begitu, salah seorang warga, Wati (40) asal Tuban mengaku takut jika ada demo seperti di sosial media yang viral sampai membakar gedung-gedung.

    “Semoga tidak jadi demo ya mbak, takut kalau lihat di Tiktok banyak yang dibakar, semoga Tuban adem ayem gak ikut-ikutan,” tutup Wati. [dya/ian]

  • Bupati Setyo Wahono Ajak Warga Jaga Ketenangan dan Waspada Provokasi

    Bupati Setyo Wahono Ajak Warga Jaga Ketenangan dan Waspada Provokasi

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Menyikapi memanasnya situasi Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap tenang dan menjaga kedamaian.

    Dalam pesannya yang disampaikan kepada publik, Setyo Wahono menekankan pentingnya persatuan dan kewaspadaan terhadap informasi yang belum jelas kebenarannya.

    “Saudara-saudara masyarakat Bojonegoro yang saya cintai, menyikapi situasi Kamtibmas yang sedang berkembang di tanah air, mari kita bersama-sama menjaga ketenangan, kedamaian, serta memperkuat persatuan,” imbuhnya, Senin (1/9/2025).

    Ia secara khusus mengingatkan agar warga tidak mudah terprovokasi oleh isu atau informasi yang berseliweran, terutama yang belum dapat dipastikan akurasinya. Menurutnya, hal tersebut berpotensi merusak kerukunan dan persaudaraan yang telah lama dibangun bersama.

    Bupati kelahiran Desa Dolokgede Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro itu meyakini bahwa kedewasaan masyarakat dalam menyikapi setiap perkembangan situasi akan sangat menentukan terciptanya suasana yang aman dan tentram di lingkungan mereka.

    “Kedewasaan dan kebijaksanaan kita dalam menyikapi setiap perkembangan akan sangat menentukan tercapainya suasana yang aman dan tentram di sekitar,” ujarnya.

    Di akhir pesannya, Bupati menggaungkan semangat ‘Jogo Bojonegoro’ atau menjaga Bojonegoro. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk terus bergandengan tangan mewujudkan Kabupaten Bojonegoro yang adem, bahagia, makmur, dan membanggakan.

    “Dengan semangat kebersamaan, kegotongroyongan, serta rasa cinta kepada tanah kelahiran, kita wujudkan Bojonegoro yang maju dan sejahtera,” pungkasnya. [lus/but]

  • Ratusan Prajurit TNI Disiagakan di Bojonegoro, Antisipasi Kerusuhan

    Ratusan Prajurit TNI Disiagakan di Bojonegoro, Antisipasi Kerusuhan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Menyusul kerusuhan yang terjadi di sejumlah daerah, ratusan prajurit TNI di Kabupaten Bojonegoro mulai disiagakan untuk menjaga keamanan wilayah. Pada Senin (1/9/2025), pasukan ditempatkan di titik-titik rawan, objek vital, hingga melakukan patroli rutin.

    Komandan Kodim (Dandim) 0813 Bojonegoro, Letkol Czi Arief Rahman Hakiem, menyampaikan bahwa kerusuhan yang meluas di beberapa daerah berpotensi menular ke Bojonegoro. Untuk itu, langkah antisipasi segera dilakukan dengan menggerakkan pasukan TNI.

    “Sebanyak tiga kompi atau sekitar 400 prajurit kita siagakan selama 24 jam. Tujuannya menjaga keamanan dan memantau aktivitas masyarakat agar tetap kondusif,” jelasnya.

    Selain standby di Markas Kodim, pasukan juga disebar di sejumlah titik strategis, antara lain kantor perbankan, stasiun kereta api, terminal, serta perkantoran pemerintahan. Penempatan ini dilakukan untuk memberikan rasa aman sekaligus menjaga kelancaran aktivitas masyarakat.

    “Ini kita lakukan supaya kegiatan berjalan lancar dan masyarakat Bojonegoro merasa tenang,” tambah perwira lulusan Akademi Militer tahun 2004 itu.

    Sementara itu, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi isu-isu liar yang beredar. Menurutnya, kabar yang tidak jelas sumbernya bisa memicu perpecahan dan mengganggu kerukunan yang selama ini terjaga.

    “Menyikapi situasi Kamtibmas yang sedang berkembang di tanah air mari kita bersama-sama menjaga ketenangan, kedamaian, serta memperkuat persatuan,” ujarnya.

    Bupati kelahiran Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, itu menegaskan pentingnya kedewasaan dalam menghadapi dinamika sosial. Ia mengajak warga untuk memperkuat semangat kebersamaan demi terciptanya suasana aman dan tenteram.

    “Mari kita per kokoh semangat Jogo Bojonegoro dengan terus bergandengan tangan menjaga Bojonegoro agar tetap adem, bahagia, makmur dan membanggakan dengan semangat kebersamaan, kegotongroyongan, serta rasa cinta kepada tanah kelahiran,” pungkasnya. [lus/suf]