kab/kota: Bojonegoro

  • BMKG Juanda Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur hingga 17 September 2025

    BMKG Juanda Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur hingga 17 September 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Timur diminta waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi selama sepekan ke depan hingga 17 September 2025.

    Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan menjelaskan, bencana hidrometeorologi ini dipicu adanya gangguan gelombang atmosfer Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, serta gangguan atmosfer Low Frequency yang saat ini melintasi wilayah Jawa Timur.

    “Selain itu, suhu muka laut yang masih cukup hangat di sekitar Selat Madura turut mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” kata Taufiq Hermawan, Kamis (11/9/2025).

    Menurut Taufiq, potensi cuaca ekstrem tersebut dapat muncul bersamaan dengan turunnya hujan di sejumlah daerah Jawa Timur, di antaranya Kabupaten Bondowoso, Jember, Jombang, Kediri, Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Lumajang, Madiun, Mojokerto, Nganjuk, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Malang, Pacitan, Bojonegoro, Tuban, Banyuwangi, dan Trenggalek.

    “Hidrometeorologi meliputi hujan sedang – lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es hingga 17 September 2025,” jelasnya.

    Taufiq juga mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, terutama di wilayah dengan topografi curam. Menurutnya, kawasan bergunung dan tebing rawan terdampak bencana seperti banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, hingga berkurangnya jarak pandang.

    “Wilayah dengan topografi curam, bergunung atau tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem,” tutupnya. [ram/beq]

  • Ini Daftar 12 Kandidat Lolos Seleksi Akhir Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Pemkab Bojonegoro

    Ini Daftar 12 Kandidat Lolos Seleksi Akhir Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Pemkab Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Panitia seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro resmi mengumumkan peserta yang berhasil lolos tahap akhir. Dari empat formasi jabatan kepala dinas yang dibuka, masing-masing posisi diisi oleh tiga kandidat dengan nilai tertinggi. Selanjutnya, nama-nama tersebut akan diserahkan kepada Bupati Bojonegoro untuk proses penetapan pejabat definitif.

    Plt Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Bojonegoro, Achmad Gunawan, memastikan seluruh tahapan seleksi berjalan sesuai aturan.

    “Proses seleksi sudah selesai. Hasilnya telah kami laporkan ke Bupati untuk ditindaklanjuti,” ujarnya, Kamis (11/9/2025).

    Pengumuman hasil akhir seleksi ini tertuang dalam surat bernomor 013/PANSEL-JPTP/BJN/2025 tentang Hasil Seleksi Terbuka JPTP Pemkab Bojonegoro Tahun 2025.

    Berikut daftar nama peserta yang lolos seleksi akhir JPTP Pemkab Bojonegoro:

    Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan

    Dery Aprilian, S.STP, MM (Camat Baureno)
    Hari Kristianto, S.STP, M.Si (Sekretaris BKPP Bojonegoro)
    Novita Sari, S.STP, M.PSDM (Camat Kasiman)

    Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

    Masirin, S.STP, MM (Camat Padangan)
    Moch. Rudianto, S.Hut, M.Si (Kabid Ketahanan Pangan DKPP)
    Zaenal Fanani, S.Pi, MP (Sekretaris DKPP Bojonegoro)

    Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Penataan Ruang

    Ir. Chusaivi Ivan Rachmanto, ST, MM (Sekretaris Dinas PUBMPR)
    David Yudha Prasetya, ST, MT (Kabid Pengadaan Barang/Jasa)
    Iwan Sopian, ST, MM (Camat Ngasem)

    Kepala Dinas Sosial

    Achmad Syoleh Fatoni, S.STP (Kabid Persampahan dan RTH DLH Bojonegoro)
    Agus Susetyo Hardianto, S.STP, MM (Sekretaris Dinas Sosial)
    Dian Rokhmawati Ikhtiyorini, S.STP, MM (Camat Sumberrejo)

    [lus/beq]

  • Waspada! Magetan dan Ngawi Masuk Daerah Rawan Cuaca Ekstrem pada 10-17 September 2025

    Waspada! Magetan dan Ngawi Masuk Daerah Rawan Cuaca Ekstrem pada 10-17 September 2025

    Magetan (beritajatim.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di Jawa Timur yang berlaku pada 10–17 September 2025.

    Dalam peringatan tersebut disebutkan sejumlah daerah berpotensi terdampak, termasuk Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi, dengan ancaman hujan sedang hingga lebat yang disertai petir, angin kencang, bahkan berisiko menimbulkan banjir, banjir bandang, tanah longsor, hingga puting beliung.

    Selain Magetan dan Ngawi, wilayah lain yang masuk kategori rawan meliputi Kabupaten Bondowoso, Jember, Jombang, Kediri, Kota Batu, Kota Malang, Lumajang, Madiun, Mojokerto, Nganjuk, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Ponorogo, Malang, Pacitan, Bojonegoro, Tuban, Banyuwangi, Trenggalek, serta Kota Malang. Dengan cakupan wilayah yang luas, BMKG mengingatkan bahwa potensi gangguan aktivitas masyarakat akibat kondisi cuaca ini cukup besar.

    Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, Taufiq Hermawan, menjelaskan fenomena ini dipicu oleh adanya gangguan gelombang atmosfer yang sedang aktif.

    “Beberapa faktor seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, serta gangguan Low Frequency memengaruhi dinamika atmosfer di Jawa Timur. Selain itu, suhu muka laut yang masih cukup hangat di sekitar Selat Madura turut mendorong pertumbuhan awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” ungkapnya.

    BMKG Juanda mengimbau masyarakat serta instansi terkait agar lebih waspada terhadap perubahan cuaca mendadak. Wilayah dengan topografi curam, bergunung, dan tebing dianggap paling rawan terdampak bencana hidrometeorologi.

    Risiko yang bisa terjadi antara lain banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang akibat hujan lebat.

    Taufiq menegaskan pentingnya kewaspadaan dini agar potensi kerugian maupun korban jiwa bisa ditekan.

    “Kami minta masyarakat untuk selalu memantau perkembangan kondisi cuaca terbaru yang kami sampaikan melalui website, media sosial resmi BMKG Juanda, maupun saluran komunikasi 24 jam,” ujarnya.

    Sebagai langkah antisipasi, BMKG Juanda menyediakan layanan informasi cuaca terkini melalui website https://stamet-juanda.bmkg.go.id, kanal media sosial @infobmkgjuanda, serta saluran telepon di nomor (031) 8668989 dan WhatsApp 0895800300011. Informasi peringatan dini juga diperbarui setiap tiga jam agar masyarakat dapat segera mengetahui perkembangan terbaru.

    Dengan adanya peringatan dini ini, BMKG berharap masyarakat Jawa Timur, khususnya di wilayah rawan seperti Magetan dan Ngawi, dapat lebih berhati-hati dalam beraktivitas. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi kunci untuk mengurangi dampak buruk dari cuaca ekstrem yang diperkirakan akan berlangsung selama sepekan ke depan. [fiq/ian]

  • Hijaukan Lahan dengan Bibit Kelapa, Lapas Bojonegoro Bangkitkan Kembali Kejayaan Masa Lalu

    Hijaukan Lahan dengan Bibit Kelapa, Lapas Bojonegoro Bangkitkan Kembali Kejayaan Masa Lalu

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bojonegoro mengambil langkah nyata dalam pelestarian lingkungan dengan menanam ratusan bibit pohon kelapa di kawasan Desa Mojoranu, Kecamatan Dander.

    Kegiatan yang digelar pada Selasa (9/9/2025) ini tidak hanya bertujuan untuk penghijauan, tetapi juga untuk memberdayakan warga binaan dan mengingatkan pada kejayaan komoditas kelapa yang pernah berjaya di Bojonegoro.

    Pada masa lalu, Bojonegoro, khususnya di kawasan sekitar Desa Wedi, Kecamatan Kapas, dikenal sebagai penghasil kelapa yang signifikan. Kebun-kebun kelapa kala itu menjadi sumber ekonomi bagi banyak warga.

    Sayangnya, keemasan itu memudar seiring waktu akibat berbagai tantangan, termasuk serangan hama kuwawung yang menyebabkan pohon tidak berbuah dan akhirnya mati kering. Upaya penanaman ini diharapkan dapat mengembalikan sedikit dari spirit kejayaan tersebut dengan pendekatan yang lebih modern dan terkelola.

    Kegiatan penanaman dimulai pukul 08.00 WIB dan dihadiri secara langsung oleh Kepala Lapas Kelas IIA Bojonegoro, Hari Winarca. Turut hadir dalam acara tersebut perwakilan Forkopimcam Dander, seluruh Aparat Penegak Hukum (APH) setempat, serta staf Lapas Bojonegoro.

    Dalam sambutannya, Hari Winarca menekankan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata kontribusi Lapas terhadap kelestarian ekosistem. “Ini adalah komitmen kami untuk mendukung program pemerintah dalam menjaga dan memulihkan lingkungan,” ujarnya.

    Winarca juga menyoroti nilai ekonomis dari pohon serba guna ini. “Pohon kelapa memiliki nilai jangka panjang yang tinggi. Mulai dari buah, batang, hingga daunnya dapat dimanfaatkan. Pelibatan warga binaan dalam proses ini merupakan sarana pelatihan untuk mengasah keterampilan mereka di bidang agrikultur,” tambahnya.

    Diharapkan, bibit-bibit kelapa yang ditanam tidak hanya tumbuh menghijaukan kawasan Mojoranu, tetapi juga menjadi investasi masa depan. Bagi warga binaan, keterampilan merawat dan mengelola tanaman ini dapat menjadi bekal berharga untuk berintegrasi kembali dengan masyarakat dan membangun kehidupan yang lebih mandiri setelah menjalani masa hukuman. [lus/aje]

  • Polrestabes Surabaya gagalkan peredaran sabu-sabu dan ekstasi

    Polrestabes Surabaya gagalkan peredaran sabu-sabu dan ekstasi

    “Masing-masing berinisial AR, 33 tahun, warga Bandung, Jawa Barat, HD, 26 tahun, warga Bekasi, Jawa Barat, SH, 32 tahun, warga Bojonegoro, Jawa Timur dan DS, 29 tahun, warga Tuban, Jawa Timur,”

    Surabaya (ANTARA) – Aparat Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menggagalkan peredaran narkotika jenis sabu-sabu seberat total 84,7 kilogram, selain juga pil ekstasi sebanyak 40.328 butir.

    Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Luthfie Sulistiawan menjelaskan barang bukti tersebut diamankan dari empat orang pengedar.

    “Masing-masing berinisial AR, 33 tahun, warga Bandung, Jawa Barat, HD, 26 tahun, warga Bekasi, Jawa Barat, SH, 32 tahun, warga Bojonegoro, Jawa Timur dan DS, 29 tahun, warga Tuban, Jawa Timur,” katanya kepada wartawan di Surabaya, Selasa.

    Kapolrestabes Kombes Pol Luthfie mengungkapkan empat pelaku tersebut berasal dari dua kelompok berbeda dengan wilayah peredaran di Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Jawa Barat.

    “Namun dalam satu jaringan kelompok besar yang mendapat pasokan sabu-sabu asal Pontianak, Kalimantan Barat,” ujarnya.

    Keempat pengedar ini, lanjut Kombes Pol Luthfie, tidak saling mengenal.

    “Mereka tidak saling mengenal karena sistem jaringannya terputus atau peredarannya dikenal dengan istilah ranjau. Tapi dari dua kelompok ini memang sama-sama ngambilnya dari wilayah di Kalimantan Barat,” ucapnya.

    Pewarta: Willi Irawan/Hanif Nashrullah
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kekeringan di Bojonegoro, BPBD Salurkan 120 Ribu Liter Air Bersih

    Kekeringan di Bojonegoro, BPBD Salurkan 120 Ribu Liter Air Bersih

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Memasuki musim kemarau sejumlah warga di Kabupaten Bojonegoro telah terdampak bencana kekeringan. Sebagai langkah cepat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah melakukan pendistribusian air bersih di daerah yang mengalami kekeringan.

    Sedikitnya, hingga Senin (8/9/2025) BPBD Bojonegoro telah mendistribusikan sebanyak 120.000 liter air bersih di 10 titik pada 8 kecamatan. Atau sebanyak 24 tangki dengan kapasitas sebesar 5.000 liter.

    Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Heru Wicaksi mengatakan, memasuki musim kemarau, pihaknya telah menyiapkan bantuan air bersih bagi warga yang mengalami kekeringan. Daerah yang terdampak bisa mengajukan permintaan dropping air bersih melalui pemerintah desa masing-masing.

    “Kami telah siapkan air bersih untuk daerah yang kekeringan. Jadi mangga (silakan) bagi desa yang kekeringan bisa melaporkan ke kita,” ujarnya saat melakukan distribusi air bersih di Desa Meduri Kecamatan Margomulyo, Senin (8/9/2025).

    Heru menambahkan, hingga saat ini pihaknya sudah menerima laporan kekeringan dari delapan kecamatan di sepuluh titik, di antaranya Kecamatan Kepohbaru (SMA N 1 Kepohbaru, Dusun Kepoh, MTsN Kepohbaru), Kecamatan Sugihwaras (Desa Siwalan).

    Kemudian di Kecamatan Sumberejo (Desa Karangdinoyo), Kecamatan Temayang (Desa Papringan), Kecamatan Sekar (Desa Bobol), Kecamatan Margomulyo (Desa Meduri), Kecamatan Dander (Sekolah Rakyat Desa Ngumpakdalem), dan Kecamatan Sukosewu (Desa Sumberejokidul). [lus/kun]

  • Dalam Sepekan, Lima Sepeda Motor di Bojonegoro Raib, Pelaku Masih Buron

    Dalam Sepekan, Lima Sepeda Motor di Bojonegoro Raib, Pelaku Masih Buron

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Dalam kurun waktu sepekan, kasus pencurian sepeda motor (curanmor) di wilayah hukum Polres Bojonegoro sudah terjadi sebanyak lima kali. Pelaku yang menjalankan aksinya di lima kecamatan berbeda itu kini masih buron.

    Kasus pencurian pertama terjadi pada Jumat (5/9/2025) tiga kejadian curanmor sekaligus. Pertama, di halaman Masjid An-Nidhom Desa Bulu, Kecamatan Sugihwaras. Pelaku menggondol Honda Scoopy yang tengah diparkir saat pemiliknya menunaikan ibadah salat.

    “Benar, pemiliknya bernama Isa Anshori (22) warga Desa Bulu. Saat ini kami masih lidik (penyelidikan),” ungkap Kapolsek Sugihwaras, AKP Wahjoe Febri, Senin (8/9/2025).

    Selanjutnya, lokasi kedua, di Desa Pekuwon, Kecamatan Sumberrejo, sebuah Suzuki Smash dengan Nomor Polisi S-3124-CE juga dilaporkan hilang. Namun, Kapolsek Sumberrejo, Iptu Zakaria Abdul Rahim, saat berusaha dikonfirmasi perihal kejadian tersebut, belum merespon.

    Kemudian, tempat kejadian perkara (TKP) ketiga, di Desa Payaman, Kecamatan Ngraho, motor Honda Beat dengan Nomor Polisi B-4289-BJO milik warga setempat, juga dilaporkan hilang, saat ditinggal pemiliknya mancing di kawasan setempat.

    “Motornya dibawa mancing oleh anak pelapor. Dan terparkir di area pemancingan. Untuk pelaku masih dalam pengejaran, semoga segera tertangkap,” kata Kapolsek Ngraho, Iptu Sutaryanto.

    TKP keempat, terjadi pada Sabtu (6/9/2025) di Desa Drokilo, Kecamatan Kedungadem, sebuah Honda Scoopy dengan Nomor Polisi S-2966-AD juga dilaporkan hilang saat terparkir di Masjid desa setempat. Peristiwa ini, dibenarkan oleh Kapolsek Kedungadem, AKP Matsuiswanto. “Benar, kejadiannya pada Sabtu malam Minggu. Posisi kuncinya masih nempel,” ujar AKP Matsuiswanto.

    Rentetan pencurian ini berlanjut pada hari ini, Senin (8/9/2025), dimana sebuah Honda Vario S-4881-BA yang terparkir di Balai Desa Tulungagung, Kecamatan Baureno, turut digasak maling. Namun, pihak kepolisian masih belum menerima laporan dari pihak korban. “Masih dalam penyilidikan. Masih memeriksa dan mencari keterangan saksi-saksi,” tutur Kapolsek Baureno, Iptu M Sholeh.

    Sementara itu, Kanit 1 Pidana Umum (Pidum) Satreskrim Polres Bojonegoro, Ipda Michael Manansi mengungkapkan, dirinya akan segera melakukan penyelidikan terhadap rentetan curanmor yang marak di sejumlah wilayah di Bojonegoro ini. “Langsung (kami) selidiki, mas,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Polisi lulusan Akpol tahun 2022 ini memaparkan, para petugas sedikit mengalami kesulitan dalam mendeteksi maling-maling yang masih berkeliaran ini, disebabkan modus mereka mengambil motor yang kuncinya masih menempel.

    “Karena modusnya kunci nempel, untuk pelaku sedikit sulit diidentifikasi. Karena pekerjaan utamanya bukan itu,” tutur polisi asal Padang, Sumatera ini.

    Ipda Michael menghimbau, kepada warga Kabupaten Bojonegoro untuk selalu waspada terhadap kendaraan pribadi. Ia menekankan, agar kunci masih menempel tidak menjadi kebiasaan, walaupun ditinggal hanya dalam waktu singkat. “Jangan jadi kebiasaan untuk membiarkan kunci menempel di kendaraan walau ditinggal sebentar,” pesannya. [lus/kun]

  • Kekeringan Meluas, 8 Kecamatan di Bojonegoro Ajukan Bantuan Air Bersih ke BPBD

    Kekeringan Meluas, 8 Kecamatan di Bojonegoro Ajukan Bantuan Air Bersih ke BPBD

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Warga RT 01 RW 08 Dusun Meduri, Desa Meduri, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, kembali menghadapi krisis air bersih menasuki musim kemarau tahun ini. Sedikitnya 30 rumah tangga di wilayah tersebut terdampak kekeringan dan mulai kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari.

    Kepala Desa Meduri, Hariyono, mengatakan laporan dari warga masuk sejak sebulan terakhir. Masyarakat yang terdampak harus menempuh jarak sekitar 5 kilometer untuk mengambil air dari sungai atau sumber terdekat.

    “Setelah ada laporan, kami langsung mengajukan bantuan distribusi air bersih ke BPBD Bojonegoro agar kebutuhan warga bisa segera tertangani,” ujarnya, Senin (8/9/2025).

    Salah seorang warga, Suyatun, mengaku cukup kesulitan saat harus mencari air. “Kami biasanya pergi ke sungai yang masih ada airnya, jaraknya sekitar 5 kilometer dari rumah. Itu pun harus naik sepeda motor sambil membawa jerigen,” tuturnya.

    Menanggapi laporan tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro langsung menyalurkan bantuan air bersih pada Senin (8/9/2025). Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Heru Wicaksi, menyebut distribusi dilakukan menggunakan satu unit truk tangki berkapasitas 5.000 liter.

    “Air ini diperkirakan mencukupi kebutuhan warga hingga dua sampai tiga hari. Jika ada permintaan lagi, kami siap kirim kembali agar tidak ada warga yang kesulitan air bersih,” jelasnya.

    Heru menambahkan, hingga saat ini pihaknya sudah menerima laporan kekeringan dari delapan kecamatan di sepuluh titik, di antaranya Kecamatan Kepohbaru (SMA N 1 Kepohbaru, Dusun Kepoh, MTsN Kepohbaru), Sugihwaras (Desa Siwalan), Sumberejo (Desa Karangdinoyo), Temayang (Desa Papringan), Sekar (Desa Bobol), Margomulyo (Desa Meduri), Dander (Sekolah Rakyat Desa Ngumpakdalem), dan Sukosewu (Desa Sumberejokidul).

    BPBD Bojonegoro mengimbau masyarakat yang terdampak untuk segera melapor melalui pemerintah desa setempat agar distribusi air bersih bisa dilakukan lebih cepat. [lus/suf]

  • Umat Tionghoa Gelar Sembahyang Arwah di Klenteng Hok Swie Bio Bojonegoro

    Umat Tionghoa Gelar Sembahyang Arwah di Klenteng Hok Swie Bio Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Klenteng Hok Swie Bio di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kabupaten Bojonegoro, dipadati ribuan warga saat umat Tionghoa menggelar ritual sembahyang arwah, Minggu (7/9/2025).

    Tradisi tahunan ini menjadi momen untuk mendoakan arwah leluhur sekaligus para pendiri bangsa yang telah berjasa memerdekakan Indonesia. Selain itu, juga digelar proses rebutan gunungan dari hasil bumi dan jajanan.

    Dipimpin oleh Ketua Bidang Peribadahan Klenteng Hok Swie Bio, Kho Tjhiang San, umat Tionghoa mengelilingi altar klenteng sebanyak tiga kali sebelum berdoa di depan puluhan gunungan berisi hasil bumi, makanan, hingga buah-buahan.

    Prosesi sembahyang arwah berlangsung khidmat. Bagi umat Tionghoa, gunungan yang sudah didoakan diyakini membawa berkah dan rezeki.

    Puncak acara berlangsung meriah saat panitia menabuh bedug tanda dimulainya rebutan gunungan. Ratusan warga langsung menyerbu aneka isi gunungan, mulai dari hasil bumi, makanan, buah-buahan, pakaian, hingga perlengkapan elektronik yang memang disediakan panitia.

    Kho Tjhiang San menjelaskan, ritual ini diikuti umat Tionghoa dari berbagai daerah di Indonesia bahkan ada yang datang dari luar negeri. Menurutnya, sembahyang arwah bukan hanya wujud bakti kepada leluhur, tetapi juga bentuk penghormatan kepada para pejuang yang telah mengorbankan jiwa raga demi kemerdekaan bangsa.

    “Tradisi ini mengajarkan kita untuk tidak melupakan jasa leluhur dan para pendiri bangsa. Doa yang dipanjatkan diharapkan membawa keberkahan bagi semua,” ungkap Kho San.

    Ritual sembahyang arwah di Klenteng Hok Swie Bio Bojonegoro selalu menjadi daya tarik masyarakat. Selain nuansa religius yang kental, tradisi rebutan gunungan juga menjadi momen yang ditunggu-tunggu warga karena sarat dengan nilai kebersamaan dan berbagi. [lus/suf]

  • Ratusan Relawan Baguss Jatim Bersih-bersih Sisa Kebakaran Grahadi

    Ratusan Relawan Baguss Jatim Bersih-bersih Sisa Kebakaran Grahadi

    Surabaya (beritajatim.com) – Ratusan relawan Barisan Gus dan Santri (Baguss) Jatim melakukan aksi bersih-bersih lima ruangan di sisi Barat Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (7/9/2025) sejak pukul 08.00 pagi hingga malam nanti.

    Ruangan yang dibersihkan itu terdiri dari ruang kerja Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak, ruang kerja Kabiro Umum Yanuar Rachmadi, ruang protokoler, ruang Kabag Rumah Tangga dan stafnya serta Gudang milik Biro Umum.

    Acara ini dihadiri Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur I Nyoman Gunadi, Ketua Barisan Gus dan Santri (Baguss) Jatim Gus Zakariah dan Sekreraris Baguss Jatim Gus Mohaimin.

    Serta juga dihadiri Sekjen Baguss Pusat, Gus Yusuf Hidayat dan KH Hakim Rofiqi, Ketua Baguss Kabupateh Bojonegoro.

    “Ada 117 orang relawan Baguss Jatim yang ikut kegiatan bersih-bersih di Grahadi pasca dibakar oknum massa pendemo ini. Kami mewakili hampir seluruh pesantren yang ada di Jawa Timur mengenang bahwa gedung sejarah di Jawa Timur ini perlu dijaga kelestariannya, perlu dirawat dengan senang hati dengan penuh rasa jiwa ksatria. Tentunya santri adalah mencerminkan sebuah akhlak, segala-galanya akhlak ada di jiwanya santri,” ujar Sekretaris Baguss Jatim, Gus Mohaimin kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (7/9/2025).

    “Kami hadir pada hari Minggu ini. Kami terpanggil secara hati nurani untuk membersihkan gedung yang pernah diperjuangkan oleh para pahlawan-pahlawan yang dulu, yang membuat Indonesia menjadi merdeka. Kecintaan kepada tanah air adalah sebagian dari iman. Itu yang dikumandangkan oleh para kiai-kiai sepuh Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan lainnya,” imbuhnya.

    Gus Mohaimin menambahkan, sebanyak 117 orang itu terdiri dari 17 pengasuh pondok sekaligus pengurus Baguss dan 100 murid, murni adalah dari santriwati dan santri laki-laki.

    “Hari ini kami ingin tuntaskan sampai nanti malam. Ini karena besok harus dilakukan pemeliharaan lanjutan oleh Dinas PU Cipta Karya Pemprov Jatim. Di sini juga hadir Pak Nyoman selaku kepala dinas yang mendampingi para santri, ada juga dari tim ahli cagar budaya. Sehingga, kita bukan hanya membersihkan, tapi mengamankan. Aset-aset yang ada di gedung ini termasuk aset sejarah. Baik paku, genteng dan seterusnya karena banyak yang tertimbun, tapi Alhamdulillah banyak aset-aset sejarah cagar budaya masih terlindungi dan tidak mengurangi nilai perjuangan para pahlawan Indonesia. Merdeka, Merdeka, Merdeka. Terima kasih,” pungkasnya. [tok/aje]