kab/kota: Bojonegoro

  • Abdulloh Umar Bawa DPRD Bojonegoro Raih Legislatif Jatim Award 2025

    Abdulloh Umar Bawa DPRD Bojonegoro Raih Legislatif Jatim Award 2025

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Dedikasi dan sejumlah program inovatif yang digagas Ketua DPRD Bojonegoro, Abdulloh Umar, dalam mendorong pelayanan publik dan perlindungan sosial berbuah penghargaan bergengsi. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berhasil menyabet Legislatif Jatim Award 2025 untuk kategori Kinerja Terbaik Legislator Tingkat Kabupaten/Kota.

    Penghargaan tersebut diterima Umar, panggilan akrabnya, dalam acara penganugerahan yang digelar oleh JTV di Studio JTV Surabaya, Selasa (16/9/2025) malam. Acara yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, anggota DPR RI, serta para pimpinan DPRD se-Jatim itu menjadi saksi apresiasi atas kerja nyata yang telah dilakukan.

    Penghargaan ini bukanlah sekadar simbol. Dewan juri yang melakukan seleksi ketat selama dua bulan menilai konsistensi dan hasil nyata dari komitmen Umar sejak dilantik sebagai Ketua DPRD. Visinya tentang pelayanan publik yang inklusif dan pembangunan berkeadilan diwujudkan dalam sejumlah terobosan kebijakan.

    Di bawah kepimpinannya, DPRD Bojonegoro menunjukkan kinerja gemilang dengan menyelesaikan 17 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) pada 2025. Sebanyak 13 di antaranya telah ditetapkan menjadi Perda. Beberapa diantaranya adalah Raperda inovatif seperti Bantuan Hukum bagi Masyarakat Miskin, Pangan Mandiri, dan yang paling mendapat sorotan adalah Raperda Dana Abadi Daerah—satu-satunya di Indonesia yang sedang menunggu persetujuan akhir dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri.

    Keistimewaan malam itu tidak berhenti pada Umar. Lembaga DPRD Bojonegoro secara keseluruhan juga meraih penghargaan terpisah untuk kategori Kinerja Terbaik Lembaga dalam Pelaksanaan Fungsi Legislasi Pembangunan Daerah. Prestasi ganda ini semakin menegaskan bahwa kolaborasi solid antara pimpinan, anggota, dan sekretariat dewan telah menciptakan ekosistem legislasi yang efektif.

    Abdulloh Umar, yang juga legislator dari Dapil III (Kecamatan Kanor, Kepohbaru, dan Baureno), menyatakan bahwa penghargaan ini adalah buah dari kerja kolektif. “Capaian ini justru akan kami jadikan cambuk untuk bekerja lebih keras lagi menghadirkan kebijakan yang pro-rakyat,” ujar Umar usai menerima penghargaan.

    Dengan torehan prestasi ini, DPRD Bojonegoro under leadership Abdulloh Umar meneguhkan komitmennya untuk terus hadir sebagai mitra pemerintah daerah dalam mengawal pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan memperkuat perlindungan sosial menuju Bojonegoro yang lebih maju, inklusif, dan sejahtera. [lus/ian]

  • Satpol PP Ngawi Tingkatkan Patroli untuk Cegah Pelajar Membolos dan Pacaran di Taman

    Satpol PP Ngawi Tingkatkan Patroli untuk Cegah Pelajar Membolos dan Pacaran di Taman

    Ngawi (beritajatim.com) – Satpol PP Kabupaten Ngawi akan meningkatkan patroli di sejumlah titik rawan yang kerap dijadikan tempat pacaran pasangan muda-mudi.

    Langkah ini diambil setelah petugas mengamankan dua sejoli di bawah umur yang kedapatan bermesraan di Taman Komunitas Hijau, Desa Grudo, Kecamatan Ngawi, pada Senin (15/9/2025)

    Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol PP Ngawi, Budiono, menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin kejadian serupa kembali terulang.

    “Kita akan patroli ke beberapa tempat, khususnya di titik yang jadi langganan pasangan muda-mudi pacaran. Masyarakat juga kami imbau segera melapor jika ada aktivitas meresahkan di ruang publik,” ujarnya.

    Dua pelajar yang diamankan masing-masing berinisial RRA (16) dan BR (15), asal Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro. Saat diamankan, keduanya membolos sekolah dan hanya berpelukan di area taman.

    “Karena masih di bawah umur, kami lakukan pendataan, memanggil orang tua dan pihak sekolah, lalu dipulangkan,” tambah Budiono.

    Ia mengakui Taman Komunitas Hijau memang sering menjadi lokasi nongkrong remaja. Oleh karena itu, selain meningkatkan patroli, Satpol PP akan memperkuat koordinasi dengan sekolah dan orang tua untuk mengawasi perilaku pelajar.

    “Sekolah harus ikut mengawasi siswanya, orang tua juga harus memperhatikan anak-anaknya agar tidak membolos. Kami akan bertindak jika ada yang kedapatan melanggar ketertiban di ruang publik,” pungkas Budiono. [fiq/ted]

  • Elf Terguling di Madiun, Tujuh Korban Jalani Perawatan di RSUD Caruban

    Elf Terguling di Madiun, Tujuh Korban Jalani Perawatan di RSUD Caruban

    Madiun (beritajatim.com) – Sebanyak tujuh korban kecelakaan mobil elf bernopol AE 7601 FB yang terguling di Jalan Raya Madiun–Surabaya KM 10, Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Selasa (16/9/2025) pukul 08.30 WIB menjalani perawatan di RSUD Caruban, Kabupaten Madiun.

    Dua di antaranya harus dirawat inap karena mengalami patah tulang, sementara lima korban lainnya hanya mengalami luka ringan hingga luka robek yang memerlukan jahitan sehingga diperbolehkan rawat jalan.

    “Dua korban yang kami rawat inap mengalami patah tulang. Sedangkan untuk driver mengalami open fraktur atau patah tulang terbuka di jari tangan kiri. Namun dari semua korban tidak ada yang mengalami kondisi syok, pingsan, atau muntah-muntah,” jelas drg Farid Amirudin, Direktur RSUD Caruban.

    Adapun identitas korban yang dirawat di RSUD Caruban yakni:

    Mohammad Fajar Asidiq (21), sopir elf asal Ngawi
    Nur Aiman Al Barik (12), asal Madiun
    Mohammad Fahri Amirul Fauson (13), asal Ngawi
    Ubaidillah Abror Givada (13), asal Ngawi
    Ferri Adriansah (24), asal Madiun
    Fadli Tanpa Arrohman (13), asal Bojonegoro
    Wujud Fahri (25), asal Nganjuk

    Ketujuh korban tersebut merupakan bagian dari rombongan 27 santri Pondok Pesantren Salafiyah Sholawat asal Dusun Klubuk, Desa Kedungrejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.

    Sebelumnya, mobil elf yang membawa rombongan santri tersebut terguling saat melaju dari arah barat ke timur. Polisi masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kecelakaan. [rbr/beq]

  • Potensi Cuaca Ekstrem, Pemprov Jatim-BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca

    Potensi Cuaca Ekstrem, Pemprov Jatim-BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca

    Surabaya (beritajatim.com) – BMKG Stasiun Juanda telah memberikan peringatan bahwa mulai tanggal 12 sampai 17 September 2025 akan terjadi potensi cuaca ekstrem. Yakni, hujan intensitas sedang hingga deras.

    “Maka telah dilakukan koordinasi antara Gubernur Jatim dan Kepala BNPB. Sehingga, hasilnya adalah akan dilaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jawa Timur mengingat adanya potensi cuaca ekstrem terjadi hujan intensitas sedang hingga deras. Pos operasi sejak tanggal 12 September itu ada di Lanudal Base Ops Juanda menggunakan anggaran APBN BNPB,” kata Sekretaris BPBD Jatim yang juga Plh Kalaksa BPBD Jatim, Andhika Nurrahmad Sudigda, Senin (15/9/2025).

    Posko OMC ada di Lanudal Base Ops Juanda ini dalam rangka penanganan darurat Bencana Hidrometeorologi di Provinsi Jatim Tahun 2025.

    Bencana Hidrometeorologi seperti hujan sedang hingga lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es ini melanda 22 dilayah di Jatim.

    Dalam rilis BMKG Stasiun Juanda, ada 22 kabupaten/kota yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan. Daerah-daerah itu yakni di Bondowoso, Jember, Kabupaten Kediri, Jombang, Kota Malang.

    Kemudian Kota Batu, Lumajang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Mojokerto, Nganjuk, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Situbondo, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Kabupaten Malang, Pacitan, Bojonegoro, Tuban, Banyuwangi, dan Trenggalek.

    Pantauan beritajatim.com di Posko OMC, sejumlah pihak dari BNPB, BMKG Stasiun Juanda, BPBD Jatim, Alkonost (operator penerbangan) dan Puspenerbal sedang menggelar rapat evaluasi pelaksanaan OMC yang sudah dilakukan tiga kali sejak Sabtu (13/9/2025). Yakni, pertama dilakukan di Mojokerto, Tuban, dan Bojonegoro. Kemudian, kedua dilakukan di perairan timur dan selatan Banyuwangi serta ketiga di Tuban dan Lamongan. [tok/aje]

  • Perbaikan Jalan Trenggalek Butuh Rp 300 Miliar, Bupati Ipin Minta Restu Masyarakat Cari Pembiayaan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        12 September 2025

    Perbaikan Jalan Trenggalek Butuh Rp 300 Miliar, Bupati Ipin Minta Restu Masyarakat Cari Pembiayaan Regional 12 September 2025

    Perbaikan Jalan Trenggalek Butuh Rp 300 Miliar, Bupati Ipin Minta Restu Masyarakat Cari Pembiayaan
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyampaikan curahan hatinya secara blak-blakan kepada masyarakat terkait pengelolaan daerahnya.
    Hal itu disampaikan saat menghadiri pengajian dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Koperasi Serba Usaha (KSU) Sumber Makmur, Desa Masaran, Kecamatan Munjungan, Kamis (11/9/2025).
    Salah satu isu hangat yang diungkapkan adalah penerimaan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) Trenggalek yang dalam setahun hanya sekitar Rp 22 miliar.
    Jumlah tersebut sangat jauh dari kebutuhan untuk memperbaiki kerusakan jalan di wilayah Trenggalek.
    Bupati yang akrab disapa Mas Ipin itu mengatakan, PBB-P2 yang diterima pemerintah sebesar Rp 22 miliar, tetapi dana itu juga harus digunakan untuk penanganan bencana alam.
    “Kondisi jalan kami kemarin terdampak bencana alam. Saat ini membutuhkan anggaran sampai Rp 300 miliar,” ungkapnya dalam siaran pers.
    Dengan kondisi tersebut, Mas Ipin meminta restu masyarakat untuk mencari jalan alternatif pembiayaan. Dia berharap perbaikan jalan bisa segera dilakukan sesuai harapan warga.
    Melanjutkan curhatannya, Mas Ipin juga mengungkapkan, ketika jalan sudah baik dan dilintasi kendaraan berpelat nomor luar Trenggalek, justru bukan warga Trenggalek yang merasakan manfaatnya.
    “Kenapa demikian, karena pajak kendaraan tersebut masuk ke daerah asal pelat kendaraan,” katanya. 
    Oleh karena itu, Mas Ipin berharap warga yang masih memiliki kendaraan berpelat luar Trenggalek dapat melakukan balik nama.
    Dengan begitu, pajak kendaraan tersebut bisa masuk ke Trenggalek dan digunakan untuk pembangunan daerah.
    Untuk memudahkan masyarakat, Pemkab Trenggalek menggratiskan biaya balik nama kendaraan bermotor masuk Trenggalek
    “Biaya balik nama gratis ini berlaku sampai dengan akhir Bulan Desember nanti,” terang Mas Ipin.
    Selain itu, tersedia undian berhadiah kendaraan bermotor bagi pemilik kendaraan yang melakukan mutasi kendaraannya ke Trenggalek. Hadiah tersebut akan diundi pada malam pergantian tahun, Desember mendatang.
    “Bayar pajak kendaraan bermotor bisa mendapatkan motor,” kata Mas Ipin.
    Pada kesempatan itu, kepala daerah muda tersebut turut meminta maaf kepada masyarakat apabila dalam kepemimpinannya masih banyak kekurangan.
    Mas Ipin juga berjanji akan terus berupaya maksimal melayani masyarakat dengan baik.
    Dalam pengajian itu, KSU Sumber Makmur, salah satu koperasi terbaik di Trenggalek, menghadirkan pendakwah kondang asal Bojonegoro, Anwar Zahid, untuk memberikan tausiah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bus Tabrak Truk di Jalan Raya Bojonegoro–Babat, Begini Kondisi Penumpangnya

    Bus Tabrak Truk di Jalan Raya Bojonegoro–Babat, Begini Kondisi Penumpangnya

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Bojonegoro–Babat, tepatnya di wilayah Desa Plesungan, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jumat (12/9/2025) siang sekitar pukul 12.45 WIB.

    Peristiwa tersebut melibatkan bus Restu Mulia Mandiri dan sebuah truk Hino hingga menyebabkan pagar rumah warga ikut rusak. Beruntung dalam peristiwa tersebut sejumlah penumpang kondisinya selamat.

    “Ada (penumpang) cuma kita masih fokus evakuasi kendaraan mengingat tidak ada korban,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Bojonegoro, Ipda Septian Nur Pratama.

    Ipda Septian menjelaskan, kecelakaan bermula ketika bus Restu Mulia Mandiri dengan nomor polisi DK-7651-BI yang dikemudikan Rio Niwansyah (37) asal Sleman, melaju dari arah barat ke timur. Sesampainya di lokasi kejadian, bus berhenti di sisi utara jalan untuk menurunkan penumpang.

    Pada saat bersamaan, dari arah belakang melaju truk Hino bernopol H-8458-NA yang dikemudikan Samsul Arifin (24), warga Grobogan. Karena jarak yang terlalu dekat, tabrakan pun tak terhindarkan. Benturan tersebut juga mengenai pagar rumah milik Roslan Werdiono (75), warga setempat.

    “Akibat kejadian ini, kedua kendaraan mengalami kerusakan dan pagar rumah warga juga rusak. Tidak ada korban jiwa, seluruh penumpang bus selamat,” terang Ipda Septian.

    Polisi yang datang ke lokasi langsung melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti kendaraan. Hingga kini, kasus kecelakaan tersebut masih dalam penanganan Satlantas Polres Bojonegoro. [lus/suf]

  • Pria di Bojonegoro Ditemukan Meninggal Tengkurap di Selokan, Diduga Terpeleset Saat Cari Ikan

    Pria di Bojonegoro Ditemukan Meninggal Tengkurap di Selokan, Diduga Terpeleset Saat Cari Ikan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Warga Desa Klepek, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro digegerkan dengan penemuan mayat seorang pria di saluran air pada Jumat (12/9/2025) sekitar pukul 06.00 WIB. Korban diketahui bernama Iswari (45), warga setempat yang tinggal di RT 003 RW 001. Saat ditemukan, tubuh korban dalam posisi tengkurap di selokan dan sudah tidak bernyawa.

    Kapolsek Sukosewu, AKP Samsul Alim, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika seorang saksi bernama Mattarmuji sedang membersihkan halaman rumah. Dari depan gerbang, saksi melihat seseorang tengkurap di selokan.

    “Awalnya saksi memanggil korban, tapi tidak ada jawaban. Setelah itu, bersama saksi lain bernama Nurhamid, mereka melaporkan temuan itu ke polisi,” terang AKP Samsul Alim.

    Petugas Polsek Sukosewu bersama tim medis Puskesmas segera datang ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan. Dari hasil pengecekan, korban sudah meninggal dunia. Jenazah kemudian dibawa ke rumah untuk dibersihkan dan diperiksa oleh tenaga medis.

    Hasil pemeriksaan medis menyebutkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan. Hanya terdapat bekas benturan di bagian kening korban. Dugaan sementara, korban meninggal akibat terpeleset dan jatuh ke selokan saat mencari ikan.

    “Kesimpulan sementara, korban meninggal dunia akibat kecelakaan sendiri, diduga terpeleset saat mencari ikan,” jelas Kapolsek Sukosewu.

    Lebih lanjut, AKP Samsul Alim mengungkapkan pihak keluarga menerima peristiwa tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi. Jenazah korban telah diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan. [lus/beq]

  • Sejumlah Desa di Bojonegoro Diserbu Koloni Lalat, Warga Resah dan Jijik
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        12 September 2025

    Sejumlah Desa di Bojonegoro Diserbu Koloni Lalat, Warga Resah dan Jijik Surabaya 12 September 2025

    Sejumlah Desa di Bojonegoro Diserbu Koloni Lalat, Warga Resah dan Jijik
    Tim Redaksi
    BOJONEGORO, KOMPAS.com
    – Sejumlah desa di Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengalami serbuan koloni lalat yang sangat banyak dan menjijikkan sejak seminggu lalu.
    Keberadaan lalat yang mengganggu aktivitas warga diduga berasal dari kandang ayam di Dusun Pipitan, Desa Pasinan.
    Astutik, seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa lalat muncul di setiap rumah dan tempat lainnya dengan jumlah yang sangat banyak.
    “Hampir setiap sudut rumah diserbu lalat, ke mana-mana dikerubuti lalat. Bahkan, makanan baru ditaruh sudah dikerubuti juga, rasanya jijik,” ujar Astutik kepada Kompas.com, Jumat (12/9/2025).
    Warga lainnya, Ahmad, juga menambahkan bahwa keberadaan lalat yang berjumlah sangat banyak di pemukiman warga kemungkinan besar disebabkan kandang ayam yang tidak bersih.
    “Kemungkinan besar dampak dari keberadaan kandang ayam yang tidak bersih, sehingga muncul banyak lalat,” kata Ahmad.
    Sejumlah warga telah melakukan protes dengan mendatangi kandang ayam yang diduga menjadi sarang lalat tersebut.
    “Kemarin, warga ramai-ramai mendatangi kandang ayam yang diduga jadi sarang lalat, mereka protes ke pemilik kandang ayam,” kata Ahmad.
    Kapolsek Baureno, Iptu M Soleh, membenarkan adanya keluhan dari warga terkait serbuan lalat.
    Menurutnya, terdapat tiga desa yang warganya mengeluhkan keberadaan lalat tersebut, yaitu Desa Pasinan, Desa Kauman, dan Desa Karangdayu.
    Pihak kepolisian dan kecamatan telah melakukan pengecekan di lokasi untuk memastikan keberadaan sarang lalat.
    Hasil pengecekan menunjukkan bahwa terdapat empat kandang ayam yang dalam kondisi kosong setelah panen dan belum dibersihkan, sehingga menimbulkan bau menyengat dan menjadi sarang lalat.
    “Sebagian besar kandang ayam sudah kosong, tetapi belum dibersihkan kotorannya usai panen, sehingga jadi sarang lalat,” jelas Soleh.
    Pihak pengelola kandang ayam telah diminta segera membersihkan kotoran ayam tersebut agar tidak menimbulkan bau menyengat dan mengganggu aktivitas warga lainnya.
    Camat Baureno, Dery Aprilianto, menyampaikan bahwa pihaknya bersama Dinas Lingkungan Hidup serta Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro telah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi.
    Namun, saat tiba di lokasi, pihaknya tidak dapat bertemu dengan pemilik kandang ayam, yang sedang melakukan perjalanan umrah.
    “Rencana nanti akan kami panggil untuk klarifikasi bersama warga terdampak,” kata Dery Aprilianto.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • RSUD Bojonegoro Tegaskan Luka Bakar Pasien Asal Tuban Bukan Malapraktik

    RSUD Bojonegoro Tegaskan Luka Bakar Pasien Asal Tuban Bukan Malapraktik

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Manajemen RSUD Sosodoro Djatikusumo Bojonegoro angkat bicara terkait tudingan malapraktik dalam perawatan Duwi Pertiwi (24), warga Desa Wangluwetan, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban. Pasien tersebut mengalami luka bakar serius di kaki kirinya setelah menjalani operasi tulang belakang pada 12 Agustus 2025.

    Pihak rumah sakit menegaskan kasus ini bukanlah malapraktik, melainkan kejadian tidak diinginkan (KTD) yang muncul dalam tindakan medis. “Prosedur operasi sudah sesuai SOP, dan tidak ada unsur kesengajaan dalam luka yang dialami pasien,” ujar dokter spesialis ortopedi RSUD Sosodoro Djatikusumo, dr. Donny Noerhadiono, Sp.OT, Kamis (11/9/2025).

    Dr. Donny menjelaskan, luka bakar di kaki kiri pasien disebabkan gangguan teknis pada Electro Surgical Unit (ESU) atau kouter, alat yang digunakan untuk menghentikan perdarahan saat operasi.

    “Usai operasi, kami sudah menjelaskan kepada keluarga bahwa luka bakar tersebut masuk kategori golongan tiga. Karena itu, diperlukan operasi lanjutan untuk menutup luka agar tidak menimbulkan kerusakan lebih dalam,” jelasnya.

    Ia juga menegaskan bahwa selama 12 tahun bertugas di RSUD Sosodoro Djatikusumo, baru kali ini ia menemui kasus serupa. “Ini adalah KTD, kejadian di luar dugaan, dan merupakan kehendak Allah,” tambahnya.

    Meski begitu, pihak keluarga sempat mempertanyakan keterlambatan penjelasan dari rumah sakit. Mereka mengaku baru mendapat tindak lanjut resmi setelah menunggu sekitar 19 hari pascaoperasi.

    “Kami bingung, penyakit yang dioperasi di punggung, tapi setelah operasi muncul luka besar di kaki kiri. Penjelasan dari rumah sakit baru kami terima setelah hampir tiga minggu,” kata perwakilan keluarga sebelumnya, Yudi.

    Diketahui, Duwi Pertiwi menjalani operasi tulang belakang pada 12 Agustus 2025. Namun setelah operasi, ia mendapati luka bakar cukup serius pada kaki kirinya. Pihak keluarga sempat kebingungan dan mempertanyakan kejadian tersebut karena merasa tidak segera mendapat penjelasan dari pihak rumah sakit. [lus/beq]

  • Bapanas Bongkar Penyebab Bulog Beli Gabah Petani Secara Komersial

    Bapanas Bongkar Penyebab Bulog Beli Gabah Petani Secara Komersial

    JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi buka suara terkait dengan penyebab Perum Bulog membeli gabah petani secara komersial.

    Dia bilang, mekanisme penyerapan Bulog kini lebih fleksibel.

    Arief juga bilang penyerapan gabah dan beras oleh Bulog juga mempertimbangkan kondisi harga di lapangan.

    “Kalau harga GKP (Gabah Kering Panen) di bawah Rp6.500 per kg maka Bulog harus menyerap. Kalau harga di atas Rp6.500 per kg, ya sudah biarkan saja udah orang menyerap,” katanya kepada wartawan di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Kamis, 11 September.

    Contohnya, kata Arief, harga GKP di Lampung berada di angka Rp6.200 per kg, maka Bulog wajib membelinya dengan harga Rp6.500 per kg. Sementara di Jawa Timur harganya berada di level Rp7.200 hingga Rp7.400 per kg, Bulog tak perlu membelinya.

    “Nggak (perlu beli). Karena kalau Bulog masuk beli, nanti harganya naik, maka HET-nya enggak masuk. Tapi kalau misalnya harganya di bawah, ya Bulog wajib beli. Karena perintah presiden itu Rp6.500 GKP,” jelasnya.

    Arief bilang prinsipnya, Bulog menyerap untuk membantu harga di tingkat petani tetap terjaga, bukan malah membantu harga beras di tingkat konsumen tidak terkendali.

    Lebih lanjut, Arief bilang, perusahaan besar dengan modal dan teknologi lebih maju dapat membeli gabah hingga Rp8.000 per kg.

    Tetapi, sambung dia, kondisi ini berisiko mendorong harga beras melebihi harga eceran tertinggi (HET).

    “Misalnya ada yang beli gabah Rp7.000 GKP, Rp7.200, Rp7.400, Rp8.000, maka HET-nya nggak akan tercapai. Nah yang beli Rp8.000 GKP biasanya siapa? Produsen yang gede,” ucapnya.

    “Kenapa yang gede bisa beli segitu? Karena efisien. Pabriknya efisien, kerjanya ini mesinnya bagus, modalnya gede. Nah itu yang nggak boleh,” sambungnya.

    Sebelumnya, Perum Bulog buka suara terkait dengan isu menghentikan pembelian gabah dan beras produksi petani dalam negeri.

    Bulog memastikan tetap membeli gabah dan beras petani lewat skema komersial.

    Direktur Pengadaan Perum Bulog Prihasto Setyanto mengatakan pihaknya melaksanakan penyerapan gabah dan beras sesuai penugasan pemerintah.

    Pada tahun ini, sambung dia, berdasarkan Inpres nomor 6 tahun 2025, Bulog mendapat tugas mengadakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 3 juta ton setara beras, dan saat ini target tersebut telah tercapai.

    “Prinsipnya, untuk CBP Bulog bekerja berdasarkan regulasi dan penugasan yang diberikan Pemerintah. Namun di luar itu, Bulog tetap melakukan penyerapan gabah dan beras melalui skema komersial,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis, 11 September.

    Dalam skema ini, sambung Prihasto, Bulog tidak pernah menghentikan penyerapan, tetapi mekanismenya disesuaikan dengan kebutuhan penjualan.

    “Baik dari sisi jenis, kualitas, maupun kuantumnya,” ucap Prihasto.

    Dia bilang, Bulog juga mengoperasikan Sentra Penggilingan Padi (SPP) yang tersebar di 10 wilayah di seluruh Indonesia yang terus menyerap gabah sesuai standar kualitas untuk menghasilkan beras premium maupun beras sesuai preferensi konsumen dan kebutuhan pasar.

    Adapun lokasi SPP tersebut berada di Subang, Karawang, Sragen, Kendal, Bandar Lampung, Bojonegoro, Banyuwangi, Magetan, Jember, dan Sumbawa.

    “Dengan demikian, dapat kami tegaskan bahwa Bulog masih melakukan penyerapan gabah maupun beras. Perbedaannya hanya terletak pada skema CBP mengikuti regulasi pemerintah, sedangkan komersial menyesuaikan dinamika dan kebutuhan pasar,” jelasnya.