kab/kota: Bojonegoro

  • 7
                    
                        Kualitas Pertalite Diduga Bermasalah, Sejumlah Warga Terpaksa Beralih ke Pertamax
                        Surabaya

    7 Kualitas Pertalite Diduga Bermasalah, Sejumlah Warga Terpaksa Beralih ke Pertamax Surabaya

    Kualitas Pertalite Diduga Bermasalah, Sejumlah Warga Terpaksa Beralih ke Pertamax
    Tim Redaksi
    TUBAN, KOMPAS.com
    – Sejumlah warga di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mulai beralih menggunakan bahan bakar minyak (BBM) Pertamax setelah mengalami kerusakan pada mesin kendaraan mereka akibat pengisian BBM Pertalite.
    Kekhawatiran akan kerusakan lebih lanjut setelah perbaikan membuat mereka enggan kembali menggunakan Pertalite.
    Rahmat Arifin, salah satu warga Tuban, mengungkapkan bahwa ia tidak lagi mengisi bahan bakar sepeda motornya dengan Pertalite setelah melakukan servis di bengkel.
    “Setelah keluar dari bengkel, langsung saya ganti isi Pertamax, kalau mau isi Pertalite lagi takutnya nanti rusak dan brebet lagi,” ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (28/10/2025).
    Keluhan serupa juga disampaikan Memet, warga lainnya yang mengatakan bahwa banyak pengguna motor injeksi mengalami masalah serupa.
    “Usai isi Pertalite di SPBU, rata-rata mesin kendaraan langsung brebet. Sebagian besar terjadi pada motor yang injeksi,” kata Memet.
    Ia menambahkan bahwa mobilnya juga sudah beralih ke Pertamax sejak mendengar kabar tentang kerusakan mesin yang disebabkan BBM Pertalite.
    “Khawatir aja mesin mobilnya akan ikut rusak, kalau diisi pakai BBM Pertalite. Kalau mesinnya rusak, saya yang rugi kan,” ujarnya.
    Sebelumnya, fenomena kerusakan kendaraan bermotor setelah pengisian BBM Pertalite dilaporkan terjadi di SPBU Pertamina yang berada di Kabupaten Tuban dan Bojonegoro.
    Para pengguna melaporkan bahwa kondisi mesin kendaraan mereka brebet, seolah kehabisan BBM dan kehilangan tenaga setelah diisi Pertalite.
    Menanggapi hal ini, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menyatakan bahwa pihaknya telah menyediakan tiga titik posko untuk melayani keluhan dan pelaporan masyarakat.
    Untuk wilayah terdampak lainnya di luar tiga lokasi posko tersebut dapat menghubungi SPBU terakhir pembelian BBM, atau bisa menghubungi via Pertamina Contact Center pada pilihan kanal berikut:
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus buka posko tangani keluhan konsumen

    Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus buka posko tangani keluhan konsumen

    Sebagai bentuk keterbukaan layanan publik, Pertamina menyediakan tiga titik posko untuk melayani keluhan dan pelaporan masyarakat

    Tuban, Jawa Timur (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) mendirikan posko pengaduan untuk menangani keluhan konsumen yang mengalami kendala mesin setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) di beberapa SPBU wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

    “Sebagai bentuk keterbukaan layanan publik, Pertamina saat ini menyediakan tiga titik posko untuk melayani keluhan dan pelaporan masyarakat,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi di Tuban, Jawa Timur, Selasa.

    Ahad menyebutkan tiga posko tersebut berada di Kabupaten Bojonegoro SPBU 5462101 Jalan MT Haryono Kelurahan Jetak, dan di SPBU 5462106 Jalan Sawunggaling Kelurahan Ngrowo.

    Sedangkan di Kabupaten Tuban terdapat di SPBU 5462305, Gang Buntu Nomor 10, Wire, Gedongombo Kecamatan Semanding.

    “Namun untuk wilayah terdampak lainnya di luar lokasi posko tersebut dapat menghubungi SPBU terakhir pembelian BBM,” ujarnya.

    Menurut dia, Pertamina Patra Niaga mendirikan posko bermula dari adanya aduan dari konsumen mengenai penggunaan BBM produk Pertalite yang terindikasi menimbulkan gangguan pada mesin kendaraan bermotor pada Sabtu (25/10).

    Setelah adanya aduan konsumen, Pertamina Patra Niaga menindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan laboratorium lanjutan terhadap produk Pertalite yang berasal dari Fuel Terminal Tuban untuk memastikan kualitas dan kesesuaian spesifikasi produk.

    Padahal seluruh proses distribusi BBM, lanjut Ahad, telah dilaksanakan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku, termasuk pemeriksaan mutu produk melalui pengujian laboratorium sebelum disalurkan kepada masyarakat.

    “Prioritas utama kami adalah menjamin keamanan suplai dan mutu produk BBM yang diterima masyarakat sesuai dengan regulasi yang berlaku, setiap tahapan distribusi dilakukan berdasarkan standar yang telah ditetapkan untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga,” katanya.

    Pertamina juga memastikan bahwa pasokan BBM ke seluruh SPBU tetap berjalan lancar sehingga kebutuhan energi masyarakat tidak terganggu dan mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan BBM secara bijak.

    “Pertamina memastikan seluruh produk yang disalurkan telah melalui proses pengawasan ketat, mulai dari terminal pengirim hingga lembaga penyalur resmi, sebagai wujud komitmen kami dalam menghadirkan produk yang aman dan berkualitas bagi masyarakat,” katanya.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah/Muhammad Yazid
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bawaslu Kota Mojokerto Jadi Pilot Project Modernisasi Birokrasi

    Bawaslu Kota Mojokerto Jadi Pilot Project Modernisasi Birokrasi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Komitmen Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Mojokerto dalam memperkuat tata kelola kelembagaan mendapat apresiasi di tingkat provinsi. Lembaga pengawas Pemilu di Kota Onde-onde ini terpilih sebagai pilot project bidang Modernisasi Birokrasi, dari delapan program penguatan kelembagaan yang digagas Bawaslu Provinsi Jawa Timur.

    Kegiatan bertajuk Penguatan Kelembagaan Bawaslu ini digelar di salah satu hotel di Kota Mojokerto, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, Selasa (28/10/2025). Momen tersebut menjadi pengingat pentingnya peran generasi muda dalam menjaga demokrasi dan mengawal proses Pemilu yang jujur serta berintegritas.

    Ketua Bawaslu Kota Mojokerto, Dian Pratmawati, menyebut penguatan kelembagaan menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pengawasan Pemilu yang jujur, adil, dan berintegritas.

    “Kami berharap semangat Sumpah Pemuda menjadi inspirasi bagi seluruh elemen, terutama generasi muda, untuk aktif berpartisipasi dalam pengawasan Pemilu,” ujarnya.

    Dian menegaskan, pengawasan yang kuat akan melahirkan demokrasi yang bersih dan pemimpin yang berpihak pada rakyat. Modernisasi birokrasi bukan hanya pembenahan internal, tetapi juga langkah memperkokoh demokrasi bangsa. Melalui sistem yang cepat, akurat, dan terintegrasi, Bawaslu Kota Mojokerto ingin menunjukkan bahwa pengawasan Pemilu bisa dilakukan secara modern, transparan, dan partisipatif.

    Selain menjadi pionir digitalisasi birokrasi, Bawaslu Kota Mojokerto juga melanjutkan berbagai program pasca Pemilu 2024, seperti literasi demokrasi, pengawasan data pemilih berkelanjutan, dan pengawasan partisipatif. Mereka juga menghadirkan Posko Aduan Masyarakat, baik secara daring maupun luring, untuk menampung laporan pelanggaran Pemilu dari warga.

    Tiga narasumber hadir dalam kegiatan ini, yakni Wakil Ketua Komisi II DPR RI Zulfikar Arse Sadikin, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mojokerto Heryana Dodik Murtono, serta Presidium Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Elsa Fifajanti. Turut hadir pula Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia dan Organisasi Bawaslu Jatim Nur Elya Anggraini beserta dua anggota lainnya.

    Lima Bawaslu daerah lain yang turut mendukung kegiatan ini adalah Bawaslu Kabupaten Lamongan, Gresik, Bojonegoro, Tuban, dan Kabupaten Mojokerto. Acara juga dihadiri oleh Ketua KPU Kota Mojokerto, camat dan lurah se-Kota Mojokerto, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta kalangan mahasiswa.

    Dengan terpilihnya Bawaslu Kota Mojokerto sebagai pilot project Modernisasi Birokrasi, diharapkan tata kelola pengawasan Pemilu di daerah ini semakin profesional, efisien, dan dipercaya publik. Transformasi digital ini menjadi langkah nyata dalam mewujudkan lembaga pengawas Pemilu yang berintegritas, independen, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

    Sebagai percontohan, Bawaslu Kota Mojokerto mengembangkan empat aplikasi internal berbasis teknologi informasi untuk mempercepat pelayanan publik dan memperkuat akuntabilitas lembaga, yaitu:

    E-Arsip (Elektronik Arsip) – Sistem pengelolaan arsip digital yang memudahkan pencarian dan penyimpanan dokumen sekaligus memperkuat keamanan data sesuai Perbawaslu Nomor 12 Tahun 2020.

    Sistem Internal Satu Pintu (SISP) – Portal terpadu berbasis web yang mengintegrasikan seluruh jalur kerja Bawaslu Kota Mojokerto sebagai bentuk efisiensi dan digitalisasi layanan internal.

    Info PPPS (Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa) – Sistem informasi publik berbasis web yang memungkinkan masyarakat memantau langsung perkembangan laporan pelanggaran Pemilu secara transparan.

    Analisa Beban Kerja dan Jabatan (ABK & Anjab) – Formulir digital untuk mengukur efektivitas dan efisiensi kerja berdasarkan volume dan klasifikasi jabatan, guna mendukung tata kelola SDM yang optimal.

    Dengan langkah ini, Bawaslu Kota Mojokerto menegaskan posisinya sebagai pelopor modernisasi birokrasi pengawasan Pemilu di Jawa Timur, serta inspirasi bagi lembaga pengawas lainnya di Indonesia. [tin/kun]

  • Fenomena Motor Brebet Ramai di Tuban Hingga Surabaya, Diduga Akibat Pertalite Oplosan

    Fenomena Motor Brebet Ramai di Tuban Hingga Surabaya, Diduga Akibat Pertalite Oplosan

    Liputan6.com, Jakarta – Ramai motor di Tuban, Bojonegoro hingga Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo, Gresik) mengalami brebet atau mogok secara tiba-tiba. Hal tersebut diduga akibat penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite oplosan.

    Arianto Deni (29) warga Sepanjang Sidoarjo, mengaku mengalami sepeda motor mbrebet setelah mengisi Pertalite di SPBU kawasan Medaeng Sidoarjo, pada Senin, 27 Oktober kemarin.

    “Kemarin, sempat mogok selama tiga kali. Pertama itu brebet dua kali malahan di pom yang sama, seberang Rutan Medaeng. Setelah itu jalan ke Surabaya, kejadian brebet lagi di Rolag Karah,” ujarnya, Selasa (28/10).

    Saat ini, lanjut Arianto, sepeda motornya memang sudah tidak brebet lagi. Namun performanya menurun dari biasanya. Dia juga sudah mengirim laporan ke pihak Pertamina, baik melalui pesan langsung maupun media sosial.

    “Sekarang sudah enggak apa-apa, tapi ngegas percepatan masih berat, kerasa campuran air ini. Akselerasi sepeda masih belum sesuai kehendak kecepatan kita. Saya sudah lapor juga kok ke Pertamina,” ucapnya.

    Hal senada juga disampaikan Marzuki (35) warga Menur Surabaya. Dia turut merasakan fenomena kendaraan brebet alias mogok tiba-tiba.

    Hal ini dirasakannya setelah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite pada sepeda motor Vario miliknya. “Pagi ini saya isi Pertalite di SPBU kawasan Nginden kok brebet sepeda motor saya,” ujarnya.

    Sebenarnya, kata Marzuki, gejala brebet pada sepeda motornya sudah dirasakan beberapa hari terakhir. Dia sempat membawa ke bengkel terdekat. Karena merasakan tarikan gasnya tidak seperti biasanya. Performa motor pun turun.

    “Sudah beberapa hari ini merasakan tarikan enggak enak. Sudah servis sama ganti busi juga tapi sekarang malah brebet,” ucapnya.

    Marzuki pun curiga dengan kualitas BBM milik Pertamina. Terlebih, akhir-akhir ini juga viral dicampur dengan etanol. Untuk sementara waktu, ia tidak mau menggunakan BBM Pertalite pada kendaraan lainnya, terutama mobil.

    “Mobil saya isi Pertamax. Aman sih sejauh ini, enggak berani isi Pertalite, kalau rusak malah biayanya parah,” ujarnya.

  • Tabrakan Maut di Dander Bojonegoro, Dua Pelajar Meninggal Dunia

    Tabrakan Maut di Dander Bojonegoro, Dua Pelajar Meninggal Dunia

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas tragis terjadi di Jalan Raya Bojonegoro – Cepu, tepatnya di wilayah Desa Ngulanan, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, pada Selasa (28/10/2025) sekitar pukul 00.00 WIB.

    Insiden yang melibatkan sepeda motor Honda Supra X tanpa TNKB dengan mobil pikap Mitsubishi L300 Nopol W-8897-EA ini menyebabkan dua pelajar meninggal dunia.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Bojonegoro, IPDA Septian Nur Pratama menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi di lokasi, kecelakaan bermula ketika sepeda motor Honda Supra X yang dikendarai oleh MAF (16), berboncengan dengan F (16), keduanya pelajar asal Kecamatan Dander, melaju dari arah timur ke barat dengan kecepatan tinggi.

    “Saat di tempat kejadian perkara (TKP), pengendara sepeda motor berusaha mendahului kendaraan lain yang berjalan searah di depannya dengan cara mengambil haluan ke kanan hingga melebihi as jalan,” jelas IPDA Septian, Selasa (28/10/2025).

    Nahas, pada saat bersamaan, dari arah berlawanan (barat ke timur) melaju mobil Mithsubishi L300 Pickup yang dikemudikan oleh MZ (28), seorang swasta asal Gresik. Karena jarak yang sudah terlalu dekat, tabrakan pun tak terhindarkan.

    Akibat benturan keras tersebut, pengendara motor, MAF (16), warga Desa Sendangrejo, dan pembonceng, F (16), warga Desa Ngulanan, mengalami luka berat. Keduanya sempat dilarikan dan menjalani perawatan intensif di RSUD Kabupaten Bojonegoro. Namun, nyawa kedua pelajar tersebut tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia saat dalam perawatan medis.

    Sementara itu, pengemudi pikap Mitsubishi L300, MZ, selamat dalam insiden ini. Pihak kepolisian telah melakukan olah TKP dan mengamankan kendaraan yang terlibat untuk proses penyelidikan lebih lanjut. [lus/aje]

  • Petik Mangga, Lansia Bojonegoro Pingsan di Atas Rumah

    Petik Mangga, Lansia Bojonegoro Pingsan di Atas Rumah

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Seorang pria lanjut usia dilaporkan pingsan di atas rumah saat memetik buah mangga di Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Senin (27/10/2025). Tim penyelamat dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Bojonegoro segera dikerahkan untuk melakukan evakuasi.

    Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Damkarmat Bojonegoro, Ahmad Agus Salim, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan terusan dari personil BPBD Bojonegoro, Zainudin (49), seorang PNS, pada pukul 11.42 WIB. Korban, Madrawi (65), yang diketahui merupakan pensiunan PNS, ditemukan tak sadarkan diri di atas rumahnya.

    “Setelah mendapat laporan terusan dari BPBD, kami mengirimkan tiga personel dengan perlengkapan vertical rescue lengkap, termasuk tandu dan tali,” ujar Agus Salim.

    Tim Damkarmat tiba di lokasi sekitar pukul 11.55 WIB dan langsung melakukan evakuasi dengan teknik lowering, yaitu menurunkan korban dari ketinggian menggunakan tandu dan tali. Proses penyelamatan berlangsung cepat dan tanpa kendala, selesai pada pukul 12.20 WIB.

    Setelah berhasil diturunkan, korban langsung mendapatkan pertolongan medis dari tim PSC 119 dan dibawa ke RSUD Bojonegoro untuk pemeriksaan lebih lanjut. Berdasarkan hasil pengecekan awal, tidak ditemukan luka akibat sengatan listrik. Korban diduga pingsan karena kelelahan dan cuaca panas saat memetik mangga.

    Dalam operasi penyelamatan tersebut, Damkarmat mengerahkan satu unit Fire Rescue dan satu unit Commander Oren, menempuh jarak sekitar 8 kilometer dari pos kota ke lokasi kejadian. Selain melakukan evakuasi, petugas juga memberikan sosialisasi kepada warga sekitar mengenai tugas pokok dan fungsi Damkarmat. [lus/but]

  • Pertamina Pastikan Mutu BBM Pertalite di Tuban-Bojonegoro Aman

    Pertamina Pastikan Mutu BBM Pertalite di Tuban-Bojonegoro Aman

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) bergerak cepat menanggapi laporan masyarakat terkait dugaan kendala mesin kendaraan usai mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) wilayah Tuban dan Bojonegoro.

    Laporan yang diterima pada Sabtu (25/10/2025) menyebutkan adanya indikasi produk Pertalite yang diduga memicu gangguan pada mesin sepeda motor konsumen.

    Menanggapi keluhan tersebut, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, memastikan bahwa seluruh proses distribusi BBM telah dilaksanakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat. Setiap tahapan distribusi, termasuk pemeriksaan mutu produk melalui pengujian laboratorium, telah dilakukan sebelum disalurkan.

    “Prioritas utama kami adalah menjamin keamanan suplai serta mutu produk BBM yang diterima masyarakat sesuai dengan regulasi yang berlaku,” ujar Ahad dalam siaran persnya, Minggu (26/10/2025).

    Menurutnya, pengujian lab rutin menjadi bagian tak terpisahkan untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga dari terminal hingga ke tangan konsumen.

    Sebagai langkah verifikasi dan tindak lanjut, Pertamina Patra Niaga akan segera melakukan pemeriksaan laboratorium lanjutan terhadap sampel produk Pertalite yang berasal dari Fuel Terminal Tuban. Langkah ini bertujuan untuk memastikan kualitas dan kesesuaian spesifikasi produk yang disalurkan.

    Selain melakukan pengecekan mutu, Pertamina juga menjamin bahwa pasokan BBM ke seluruh SPBU di wilayah tersebut tetap berjalan lancar dan tidak terganggu, sehingga kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk menggunakan BBM secara bijak. Pertamina memastikan seluruh produk yang disalurkan telah melalui proses pengawasan ketat, mulai dari terminal pengirim hingga lembaga penyalur resmi, sebagai wujud komitmen kami dalam menghadirkan produk yang aman dan berkualitas bagi masyarakat,” tutup Ahad.

    Seorang montir menunjukkan busi yang menghitam karena pembakaran tidak normal.

    Masyarakat diimbau untuk menyampaikan setiap keluhan, laporan, atau masukan terkait produk dan layanan Pertamina melalui Pertamina Contact Center 135 agar dapat segera ditindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku.

    Diberitakan sebelumnya, puluhan pemilik sepeda motor di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban mengeluhkan kendaraannya mendadak bermasalah, mulai dari mesin tersendat (brebet), tarikan berat, hingga sulit dinyalakan (sulit distarter) dalam beberapa hari terakhir.

    Dugaan kuat, kerusakan ini dipicu oleh penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite yang diindikasi telah tercampur air atau etanol dengan kadar yang tidak wajar. Fenomena ini menjadi perhatian setelah sejumlah bengkel di Bojonegoro mengalami lonjakan jumlah motor dengan keluhan serupa.

    “Rata-rata motor yang datang ke sini mengeluh brebet dan susah hidup. Setelah dicek, businya hitam dan cepat kotor, ini adalah indikasi dari pembakaran yang tidak sempurna,” ujar salah seorang montir di bengkel seputaran kota, inisial S pada Sabtu (26/10/2025) yang telah menangani sekitar 45 motor dengan keluhan identik. [lus/but]

  • Motor Rusak Diduga Usai Isi BBM di SPBU Bojonegoro, Pertamina Lakukan Monitoring

    Motor Rusak Diduga Usai Isi BBM di SPBU Bojonegoro, Pertamina Lakukan Monitoring

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Puluhan pemilik sepeda motor di Kabupaten Bojonegoro mengeluhkan kendaraannya mendadak bermasalah, mulai dari mesin tersendat (brebet), tarikan berat, hingga sulit dinyalakan (sulit distarter) dalam beberapa hari terakhir.

    Dugaan kuat, kerusakan ini dipicu oleh penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite yang diindikasi telah tercampur air atau etanol dengan kadar yang tidak wajar. Fenomena ini menjadi perhatian setelah sejumlah bengkel di Bojonegoro mengalami lonjakan jumlah motor dengan keluhan serupa.

    Di salah satu bengkel resmi di wilayah kota Bojonegoro, seorang mekanik berinisial S mengungkapkan bahwa sejak awal pekan ini, bengkelnya telah menerima sedikitnya 45 unit motor dengan keluhan identik.

    “Rata-rata motor yang datang ke sini mengeluh brebet dan susah hidup. Setelah dicek, businya hitam dan cepat kotor, ini adalah indikasi dari pembakaran yang tidak sempurna,” ujar S pada Sabtu (26/10/2025).

    Ia menambahkan, hampir semua motor yang bermasalah tersebut baru saja mengisi BBM jenis Pertalite dari beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di sekitar Bojonegoro kota. Setelah dilakukan langkah penanganan berupa pengurasan tangki bahan bakar dan penggantian busi, kondisi motor kembali normal.

    “Setelah diganti busi dan bahan bakarnya dikuras, performa motor kembali seperti semula. Tapi kalau masih pakai bensin yang sama, ya brebet lagi,” jelasnya, menguatkan dugaan masalah terletak pada kualitas BBM.

    Laporan serupa juga datang dari bengkel di Kecamatan Baureno, yang mencatat lonjakan penjualan busi. Mekanik J menyebutkan, kurang lebih 50 motor mengalami masalah brebet hingga terpaksa mengganti busi usai mengisi Pertalite.

    Sementara Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, mengungkapkan, saat ini pihaknya telah melakukan monitoring via media sosial terhadap fenomena banyaknya keluhan pemilik kendaraan bermotor yang tiba-tiba rusak.

    “Namun, untuk kelengkapan pendataan kami menghimbau agar masyarakat juga menyampaikan kendala yang dialami melalui call center 135,” ujarnya.

    Hal itu dimaksudkan guna pendataan histori pembelian terakhir di SPBU mana dan produk yang dibeli, termasuk jumlah volume pembelian terakhir sebelum dirasa ada perbedaan performa kendaraan.

    “Sampel produk dari SPBU yang ramai disampaikan via medsos juga sudah kami ambil untuk dikirimkan ke lab untuk pengujian lanjutan,” tambahnya.

    Pihaknya menegaskan, penurunan performa jenis kendaraan baik roda empat maupun roda dua ini banyak faktor, mulai dari merk, tipe, maupun tahun pembuatan. Asumsi saat ini, lanjut dia, jika produk yang disalurkan dari SPBU akan berdampak pada semua jenis dan merk kendaraan.

    Disinggung soal banyaknya pertanyaan masyarakat yang mempertanyakan hal tersebut sebagai bagian uji coba penambahan etanol 10 persen, Ahad menyatakan tidak benar.

    “Tidak benar,” pungkasnya. [lus/but]

  • 5 Bandara yang Diresmikan di Era Jokowi Kini Sepi dan Terbengkalai, Ada yang Baru 1 Tahun!

    5 Bandara yang Diresmikan di Era Jokowi Kini Sepi dan Terbengkalai, Ada yang Baru 1 Tahun!

    GELORA.CO  – Pembangunan infrastruktur udara di Indonesia terus melaju pesat di era pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). 

    Sejumlah bandara baru dibangun dengan fasilitas modern dan desain megah, dari Jawa hingga pelosok Nusantara. Namun di balik kemegahannya, tak sedikit bandara yang justru sepi dan minim aktivitas penerbangan. 

    Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono menilai, kondisi itu disebabkan oleh lokasi bandara yang tidak didukung konektivitas memadai. 

    Akibatnya, masyarakat lebih memilih moda transportasi lain yang dinilai lebih efisien dan terjangkau. 

    Masalah ini kian krusial karena sebagian besar bandara dibangun dengan investasi besar, baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun swasta. 

    Tanpa penyesuaian dan perencanaan transportasi yang terpadu, bandara-bandara tersebut berisiko terbengkalai dan menjadi beban pembangunan jangka panjang. 

    Berikut daftar bandara terbengkalai di Indonesia, dirangkum dari berbagai sumber, Minggu, 26 Oktober 2025. 

    1. Bandara Wiriadinata  

    Bandara yang berlokasi di Tasikmalaya ini diresmikan oleh Jokowi pada 2017. 

    Meski sempat diharapkan mampu mendongkrak ekonomi daerah, bandara senilai Rp30 miliar itu kini terbengkalai setelah maskapai satu per satu menghentikan rutenya. 

    2. Bandara Kertajati 

    Bandara yang digadang-gadang jadi kebanggaan warga Majalengka ini juga mengalami hal serupa. Diresmikan pada 2018 oleh Jokowi, dengan nilai investasi Rp2,6 triliun dari APBN, bandara ini kini sepi karena rendahnya okupansi penumpang. 

    3. Bandara JB Soedirman

    Masih di era Jokowi atau tepatnya di 2019, Bandara yang dibangun di Purbalingga dengan nilai investasi Rp350 miliar itu, saat ini sudah tidak melayani penerbangan komersial sama sekali sejak akhir 2024. 

    4. Bandara Ngloram:

    Kemudian ada Bandara Ngloram di Blora yang dibangun ulang dengan dana APBN Rp132 miliar dan diresmikan pada 2021 oleh Jokowi. 

    Meski sempat digadang-gadang mendukung industri migas di sekitar Blora dan Bojonegoro, kini bandara itu tidak lagi beroperasi. 

    5. Bandara Dhoho:

    bandara yang berlokasi di Kediri ini dibangun dengan dana swasta Rp12 triliun milik PT Gudang Garam Tbk, kini juga belum menunjukkan hasil sesuai harapan.  

    Meski masih beroperasi, bandara yang diresmikan pada 18 Oktober 2024 lalu oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ini sepi karena minimnya rute penerbangan dan harga tiket yang mahal. 

    Fenomena banyaknya bandara sepi ini menjadi pengingat bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya soal kemegahan, tapi juga perencanaan matang dan dukungan transportasi pendukung di sekitarnya agar investasi besar negara tidak berakhir sia-sia.

  • Workshop Kepenulisan LTN PCNU Jombang Dorong Penulis Muda Dokumentasikan Kiprah Kiai dalam Buku

    Workshop Kepenulisan LTN PCNU Jombang Dorong Penulis Muda Dokumentasikan Kiprah Kiai dalam Buku

    Jombang (beritajatim.com) – Sebanyak 30 peserta terpilih mengikuti Workshop Kepenulisan yang digelar Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) PCNU Jombang di aula kampus Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng, Sabtu (25/10/2025). Sejak pagi hingga sore hari, para peserta terlihat antusias mengikuti setiap sesi kegiatan yang dihadirkan.

    Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya untuk menggali dan menyalurkan potensi penulisan terkait kiprah para kiai NU yang belum dibukukan. “Ada 116 tulisan yang masuk, lalu 30 peserta terpilih untuk mengikuti workshop ini agar nanti tulisannya diterbitkan jadi buku,” ujar Muhammad Fatih, ketua panitia. “Tulisan itu terkait kiprah para kiai NU yang belum dibukukan,” tambahnya.

    Peserta yang hadir berasal dari berbagai daerah, di antaranya Ponorogo, Bojonegoro, Pondok Krapyak Yogyakarta, serta internal Jombang. Mereka mengikuti sesi materi yang diisi oleh Mukani, pengurus LTN PWNU Jawa Timur, serta Anang Firdaus dan M Fathoni Mahsun, keduanya dari LTN PCNU Jombang. Setelah sesi materi, peserta diberikan kesempatan untuk merevisi naskah yang sudah mereka tulis sebelum akhirnya diterbitkan.

    Ketua PCNU Jombang, KH Fahmi Amrullah Hadzik, turut memberikan sambutan yang menyemangati peserta. “Menulis itu sebenarnya mudah, yang sulit itu malas kita,” ujar kiai yang akrab disapa Gus Fahmi.

    Ia juga menekankan pentingnya menulis sebagai bagian dari tradisi intelektual para kiai NU. “Seperti KH Hasyim Asy’ari dalam menulis kitab Tanbihat wal Wajibat juga berasal dari hal ringan, saat melihat peringatan Maulid Nabi yang dipenuhi dengan kemungkaran,” tambahnya.

    Dalam materi yang disampaikan, Mukani menekankan pentingnya konsistensi dalam menulis sebagai bentuk pengabdian dan bukti kader NU yang dapat diteruskan generasi selanjutnya. “Karena kalau ingin menjadi santri KH Hasyim Asy’ari, dengan menjadi anggota NU atau alumni Pesantren Tebuireng itu sudah biasa,” ujarnya.

    Dosen STAI Darussalam Nganjuk ini juga mengingatkan peserta tentang tradisi literasi yang dicontohkan oleh KH Hasyim Asy’ari, yang sayangnya masih jarang diikuti oleh warga NU. “Padahal dalam riset saya, KH Hasyim Asy’ari seumur hidup memiliki 23 judul kitab dan risalah,” ungkap Mukani.

    Mukani, yang juga penerima Anugerah Tokoh Literasi dari Kementerian Agama Jawa Timur tahun 2024, berpesan agar para peserta terus giat menulis untuk meneladani tokoh NU. “Ada nilai yang harus terus diwariskan dari tulisan kita kepada generasi penerus, sehingga mereka tidak mengalami krisis keteladanan,” ujarnya.

    Selain itu, Mukani juga memberikan beberapa tips untuk penulis pemula. “Jangan mudah masuk angin jika ada orang lain mengkritik tulisan kita, biasa saja dalam belajar,” pesannya. Ia menekankan bahwa menulis tentang tokoh NU adalah sebuah kehormatan dan cara untuk mewariskan keteladanan yang diwarisi oleh generasi penerus.

    Dengan semangat yang tinggi dan dukungan dari para tokoh literasi, workshop ini diharapkan dapat menghasilkan karya-karya yang berharga dan menjadi sumber inspirasi bagi penulis masa depan, terutama dalam menulis tentang kiprah tokoh NU yang belum banyak terdokumentasikan. [suf]