kab/kota: Bojonegoro

  • Bojonegoro Catat 6.131 Sambaran Petir dalam Sepekan, Tertinggi di Jawa Timur

    Bojonegoro Catat 6.131 Sambaran Petir dalam Sepekan, Tertinggi di Jawa Timur

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Langit Bojonegoro bergemuruh tanpa henti selama sepekan terakhir. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tuban, wilayah ini mencatat 6.131 sambaran petir hanya dalam tujuh hari hingga Jumat (31/10/2025). Angka tersebut menempatkan Bojonegoro sebagai daerah dengan aktivitas petir tertinggi di Jawa Timur.

    Melalui unggahan di akun Instagram resminya, @bmkgtuban, BMKG menegaskan bahwa Bojonegoro menempati posisi puncak dalam klasemen sambaran petir regional. Menurut analisis mereka, fenomena ini menandakan masa pancaroba tengah berlangsung di wilayah tersebut.

    “Kondisi peralihan musim seperti ini seringkali ditandai dengan cuaca yang ekstrem dan sulit ditebak, termasuk hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang,” tulis BMKG dalam keterangannya.

    Sebagai langkah antisipasi, BMKG mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem. Warga diminta tidak berlindung di bawah pohon saat hujan badai, menjauhi area terbuka, serta memastikan instalasi listrik rumah dalam kondisi aman untuk menghindari risiko sambaran petir.

    Sebagai perbandingan, pada periode sebelumnya, Lamongan sempat memegang rekor tertinggi dengan 566 sambaran petir. Lonjakan signifikan di Bojonegoro menegaskan tingginya intensitas cuaca ekstrem di kawasan barat Jawa Timur tersebut.

    BMKG menyebut wilayah Bojonegoro, Lamongan, dan Tuban sebagai “segitiga petir”, zona yang kerap mengalami peningkatan aktivitas listrik udara saat transisi musim. Fenomena ini menjadi pengingat bagi warga untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca mendadak yang berpotensi menimbulkan bahaya. [lus/beq]

  • Motor Brebet Massal di Sejumlah Kota di Jatim Usai Isi Pertalite, Bodey Irhadtanto: Bisa Diduga Sumber Masalah di Hulu

    Motor Brebet Massal di Sejumlah Kota di Jatim Usai Isi Pertalite, Bodey Irhadtanto: Bisa Diduga Sumber Masalah di Hulu

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Dosen IKIP PGRI Bojonegoro, Boedy Irhadtanto menanyakan fenomena motor brebet massal di Jawa Timur. Pasalnya, terjai bukan hanya di satu kota.

    “Kejadian sepeda motor brebet terjadi di banyak kota di Jawa Timur,” tulisnya dikutip dari unggahan di X, Jumat (31/10/2025).

    Berangkat dadi hal tersebut, menurutnya patut diduga masalahnya ada di hulu.

    “Tentu bisa diduga sumber masalah adalah dari hulu sebagai sumber utamanya,” ujarnya.

    Namun yang mengemuka, kata dia, gembar-gembor sidak di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Padahal, SPBU merupakan ujung distribusi.

    “Mengapa di berita yang disidak kok SPBU-nya yang ada di ujung distribusi,” terangnya.

    Fenomena motor brebet ini diketahui terjadi di Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Gresik, Bojonegoro, Tuban, dan Malang.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengatakan memang pihaknya menerima sejumlah aduan terkait Pertalite. 

    “Kami sampaikan permohonan maaf atas munculnya ketidaknyamanan masyarakat terkait kendala pada mesin kendaraan usai pengisian BBM jenis Pertalite di beberapa SPBU wilayah distribusi Jawa Timur,” kata Ahad, Rabu (29/10).

    Dia mengatakan pihaknya telah membangun posko pengaduan. Jumlahnya 17 titik se-Jawa Timur.

    Posko tersebut melayani keluhan dan pelaporan masyarakat yang mengalami gangguan mesin kendaraan karena diduga Pertalite.

    Pihak Pertamina sendiri belum memastikan apakah benar ada campuran dalam kandungan Pertalite. Bakal dilakukan uji laboratorium terlebih dahulu.

  • Warga Pasuruan Ngeluh Motor Brebet Usai Isi Pertalite, Montir Sarankan Pakai Pertamax Untuk Sementara

    Warga Pasuruan Ngeluh Motor Brebet Usai Isi Pertalite, Montir Sarankan Pakai Pertamax Untuk Sementara

    Pasuruan (beritajatim.com) – Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah bengkel di Kota dan Kabupaten Pasuruan mulai kebanjiran keluhan dari pelanggan. Mereka mengaku sepeda motornya mendadak brebet setelah mengisi bahan bakar jenis Pertalite di beberapa SPBU.

    Fenomena ini ramai diperbincangkan di kalangan pengguna motor, terutama di wilayah Kecamatan Bugul Kidul dan sekitarnya. Para montir dibuat sibuk karena meningkatnya jumlah kendaraan yang datang dengan keluhan serupa.

    Seorang montir bernama Otong, warga Kecamatan Bugul Kidul, mengatakan banyak motor yang mengalami gangguan tarikan setelah diisi Pertalite. “Setelah dicek, banyak kotoran dan kerak di ruang bakar. Padahal biasanya tidak separah ini,” ujarnya, Jumat (31/10/2025).

    Otong menduga, kerak tebal tersebut muncul akibat kualitas bahan bakar yang tidak stabil. Kondisi itu membuat sistem pembakaran tidak sempurna dan menyebabkan motor kehilangan tenaga. Ia menjelaskan, motor injeksi paling banyak terdampak karena sistem bahan bakarnya lebih sensitif terhadap perubahan kualitas BBM.

    “Biasanya motor karburator masih bisa menyesuaikan, tapi injeksi langsung brebet,” tambahnya.

    Hal serupa disampaikan Bagio, pemilik bengkel di kawasan Kota Pasuruan. Dalam dua hari terakhir, ia menerima sedikitnya lima motor dengan keluhan sama, dan semuanya menggunakan Pertalite.

    “Waktu saya bongkar, saluran injeksi ada kerak tebal seperti sisa pembakaran tidak sempurna. Kalau tidak segera dibersihkan, bisa merusak sistem bahan bakar,” ungkapnya.

    Bagio menyarankan pemilik motor untuk sementara beralih ke bahan bakar beroktan lebih tinggi. “Kalau bisa ganti ke Pertamax dulu sampai situasinya jelas,” ujarnya.

    Menurutnya, langkah ini bisa mencegah kerusakan lebih lanjut pada sistem pembakaran mesin.

    Fenomena motor brebet akibat dugaan kualitas Pertalite ini ternyata juga muncul di sejumlah daerah lain di Jawa Timur seperti Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro.

    Menanggapi banyaknya keluhan tersebut, Pertamina menyiapkan posko pengaduan di 15 SPBU di Jawa Timur untuk memfasilitasi laporan masyarakat dan memastikan kualitas bahan bakar tetap sesuai standar. [ada/beq]

  • Anggota DPR Minta Pemerintah Pastikan Legalisasi Sumur Rakyat Bawa Manfaat

    Anggota DPR Minta Pemerintah Pastikan Legalisasi Sumur Rakyat Bawa Manfaat

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah akan melegalisasi sekitar 45 ribu sumur minyak rakyat. Langkah ini diharapkan mampu memberikan dampak ekonomi masyarakat di daerah penghasil minyak bumi.

    Anggota Komisi XII DPR, Cek Endra meminta pemerintah bisa memastikan legalisasi sumur rakyat itu benar-benar membawa dampak positif ke masyarakat.

    “Yang terpenting, manfaatnya harus benar-benar dirasakan masyarakat. Jangan hanya berhenti di atas kertas,” kata Cek Endra, dalam keterangan tertulis, Kamis (30/10/2025).

    Asal tahu saja, pelibatan sumur rakyat menjadi mandat Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 14 Tahun 2025. Cek Endra menilai, aturan ini memberikan harapan bagi masyarakat penghasil minyak.

    “Kalau ribuan sumur rakyat ini dilegalkan dan dikelola oleh BUMD, koperasi, atau UMKM, dampaknya bukan cuma pada peningkatan produksi nasional, tapi juga membuka lapangan kerja baru dan menumbuhkan ekonomi rakyat,” tutur dia.

    Menurut dia, kebijakan ini dapat menciptakan efek berantai bagi ekonomi lokal dari jasa pengeboran, transportasi, hingga tumbuhnya UMKM di sekitar wilayah operasi. “Kita sudah lihat contohnya di Musi Banyuasin, Aceh, dan Bojonegoro. Ketika pemerintah hadir dengan regulasi yang jelas, praktik ilegal menurun dan produktivitas meningkat,” tambahnya.

    Masalah Panjang Sumur Minyak Rakyat

    Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menilai sumur minyak rakyat telah menjadi masalah sejak lama. Bahkan, masalah sumur rakyat itu tak pernah selesai sejak masa pasca kemerdekaan.

    Dia pun mengisahkan pernah membawa masalah sumur rakyat ini ke tingkat rapat terbatas (ratas) semasa mejabat Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

    “Ini sumur-sumur masyarakat ini dari dulu enggak pernah selesai-selesai. Saya sejak jadi Menteri Investasi di bawa ke ratas 3 kali. Sejak zaman pasca kemerdekaan juga sumur masyarakat ini sudah ada tapi enggak clear-clear,” tuturn Bahlil dalam Penghargaan Subroto 2025, di Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2025.

  • Total Anggaran Rp10 Miliar, 33 Desa di Bojonegoro Bakal Dapat Mobil Siaga

    Total Anggaran Rp10 Miliar, 33 Desa di Bojonegoro Bakal Dapat Mobil Siaga

    Bojonegoro (beritajatim.com) — Program penyediaan Mobil Siaga Desa di Kabupaten Bojonegoro terus bergulir. Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, memastikan bahwa tahun ini sebanyak 33 desa yang sebelumnya belum tersentuh bantuan, akan segera menerima Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) untuk pengadaan kendaraan penting tersebut.

    Dalam acara sosialisasi penerimaan BKKD bagi 33 desa di Bojonegoro yang dihadiri oleh perwakilan dari Kejaksaan Negeri (Kejari), Polres Bojonegoro, para camat, Asisten Daerah (Asda), Pj Sekretaris Daerah (Sekda), dan para Kepala Desa penerima BKKD, Wabup Nurul Azizah mengungkapkan, 33 desa penerima mobil siaga itu melengkapi kekurangan yang sudah disalurkan pada 2022 lalu.

    Wabup Nurul Azizah menjelaskan bahwa BKKD untuk mobil siaga desa bagi 33 desa ini bernilai total Rp10 miliar. “Tentu pesannya, lakukan pembelian ini secara aturan dan jangan sampai ada yang salah,” ujar Nurul Azizah, Kamis (30/10/2025).

    Program mobil siaga desa, lanjut mantan Sekda Bojonegoro itu, bertujuan untuk melengkapi jangkauan layanan kesehatan dan kebutuhan mendesak masyarakat di tingkat desa. Angka 33 desa ini melengkapi desa-desa yang telah lebih dahulu menerima bantuan serupa. Data sebelumnya menunjukkan, pada tahun anggaran 2022, sebanyak 386 desa di Bojonegoro telah menerima BKKD untuk pengadaan mobil siaga.

    “Artinya, 33 desa ini merupakan sisa dari total desa di Bojonegoro yang belum memiliki fasilitas tersebut,” imbuhnya.

    Untuk diketahui, Pemkab Bojonegoro pada tahun 2025 ini secara keseluruhan, mengalokasikan BKKD dalam skala besar, mencapai total Rp806 miliar yang akan ditransfer ke 428 desa. Tujuannya, agar pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat di desa lebih maksimal. “BKKD ini untuk seluruh desa, hanya Kauman dan Sukorejo (Kecamatan Bojonegoro) yang tidak mendapatkan,” terang Nurul Azizah.

    Wabup juga berpesan agar para Kepala Desa sebagai penerima BKKD dapat menjalankan proses pengadaan, mulai dari asistensi, perencanaan pencairan, hingga lelang, dengan mengikuti seluruh aturan yang berlaku demi menghindari masalah di kemudian hari.

    Salah satu desa penerima BKKD Mobil Siaga Desa 2025 yakni Desa Kepohkidul, Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro. Kepala Desa Kepohkidul Samudi mengungkapkan, saat ini pihak desa masih mempersiapkan pengajuan anggaran untuk pengadaan mobil siaga desa tersebut. “Ini masih menyusun anggaran,” ungkapnya.

    Selain itu, pihaknya mengaku sebelumnya telah mempublikasikan rencana penerimaan mobil siaga desa itu kepada warga melalui status WhatsApp. Hal itu sebagai bentuk keterbukaan pemdes terkait mobil yang rencana akan dibeli. “Setelah tak pakai status, warga ku banyak yang suka dengan mobil Luxio, rencananya itu (yang akan dibeli),” terangnya.

    Di Kepohkidul, lanjut kades yang identik kepala gundul itu, secara geografis sebenarnya sangat membutuhkan mobil siaga desa untuk pelayanan kepada masyarakat. Sebab, akses ke fasilitas kesehatan agak jauh. [lus]

  • Perannya Disorot, Bahlil Buka Suara Terkait Motor di Jatim Brebet Massal Usai Isi Pertalite

    Perannya Disorot, Bahlil Buka Suara Terkait Motor di Jatim Brebet Massal Usai Isi Pertalite

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia akhirnya buka sauara. Setelah perannya disorot dalam fenomena motor brebet massal di Jawa Timur (Jatim) karena isi Pertalite.

    Dia mengatakan pihaknya tengah melakukan investigasi. Bahlil juga menyebut ditinya telah memanggil pihak terkait.

    Hal tersebut diungkapka kepada jurnalis di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (29/10/2025).
    Usai mengunjungi pembukaan Tanwir XXXIII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.

    “Tadi saya begitu mendarat, langsung saya panggil Dirut Pertamina Patra Niaga, kemudian BPH Migas, sama Lemigas, untuk menerima laporan langsung dari mereka,” kata Bahlil.

    Kini, dia mengatakan timnya sudah di lapangan. Setelah proses investigasi dilakukan, maka dia akan melakukan rapat.

    “Sekarang tim saya masih berada di daerah sini, nanti setelah ini saya akan rapat dengan mereka di airport,” ujarnya.

    Tim tersebut, terdiri dari perwakilan Dirjen Migas, Lemigas, BPH Migas, dan Pertamina Patra Niaga. Dibentuk untuk menelusuri dugaan oplosan Pertalite.

    “Karena untuk minyak yang didistribusi baik solar maupun bensin, Pertalite, di SPBU itu di bawah Pertamina Patra Niaga. Dirutnya ada di sini,” jelasnya.

    Apakah benar atau tidak adanya dugaan Pertalite di oplos, dia tak memberi kepastian. Katanya menunggu uji laboratorium.

    “Kita lihat, kita belum bisa mengandai-andai. Saya belum bisa menyimpulkan tentang kebenarannya, apa benar atau tidak benar, kita tunggu kajian tim,” terangnya.

    Fenomena motor brebet ini diketahui terjadi. di berbagai daerah di Jawa Timur. Seperti Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Gresik, Bojonegoro, Tuban, dan Malang.
    (Arya/Fajar)

  • Banyak Motor Brebet usai Isi Pertalite, Ini Kata Pertamina

    Banyak Motor Brebet usai Isi Pertalite, Ini Kata Pertamina

    Jakarta

    Banyak pengguna motor di Jawa Timur mengeluhkan masalah usai mengisi Pertalite. Motornya brebet susah dinyalakan. Ini kata Pertamina soal fenomena motor brebet di Jatim itu.

    Bengkel-bengkel di Jawa Timur menerima banyak keluhan motor brebet. Keluhannya seragam, motor brebet usai mengisi Pertalite. Mulanya, keluhan itu muncul di Bojonegoro. Namun ternyata pemotor di daerah lain seperti Tuban, Sidoarjo, hingga Lamongan juga mengeluhkan hal serupa.

    “Rata-rata motor yang mengisi Pertalite mengalami brebet dan kehilangan tenaga. Solusinya sementara ganti ke Pertamax,” kata Anas, mekanik bengkel di Lamongan dikutip detikJatim.

    Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) menyampaikan permohonan maaf atas munculnya ketidaknyamanan atas laporan masyarakat. Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menjelaskan pihaknya telah melakukan pengawasan mulai dari terminal pengirim hingga penyalur resmi.

    Ahad tak menampik dalam beberapa hari terakhir pihaknya menerima aduan dari konsumen soal Pertalite yang bikin motor brebet. Laporan itu di antaranya berasal dari Lamongan, Gresik, Bojonegoro, Tuban, Surabaya, Sidoarjo dan Malang.

    Sebagai langkah tindak lanjut, Pertamina Patra Niaga telah melakukan pemeriksaan laboratorium lanjutan terhadap produk Pertalite yang berasal dari Terminal BBM Tuban dan Terminal BBM Surabaya sebagai mayoritas supply point BBM area terdampak dan hasilnya BBM dinyatakan sesuai spesifikasi.

    “Saat ini sedang berjalan investigasi lanjutan untuk pengecekan Quality and Quantity (QQ) BBM di level SPBU sebagai titik distribusi akhir kepada masyarakat. Rangkaian investigasi ini dilaksanakan guna memastikan kualitas dan kesesuaian spesifikasi produk,” tegas Ahad dilansir detikFinance.

    17 Posko Keluhan Pertamina

    Selain itu, Pertamina juga membuka 17 posko untuk melayani keluhan dan pelaporan dari masyarakat. Berikut ini rinciannya.

    Surabaya

    1. SPBU 5460146
    Jl. Arif Rahman Hakim No. 150, Surabaya

    2. SPBU 5460179
    Jl. Kayoon No. 48, Surabaya

    3. SPBU 5460134
    Jl. Wonorejo 1, Manukan Kulon, Tandes, Surabaya

    4. SPBU 54601107
    Jl. Kebonsari Tengah No. 64-66, Surabaya

    Kab. Sidoarjo

    1. SPBU 5461209
    Jl. Letjen Sutoyo No. 129 Medaeng, Waru, Sidoarjo (Bungurasih)

    2. SPBU 5461255
    Jl. Raya Tropodo No. 9, Waru, Sidoarjo

    3. SPBU 5461236
    Jl. Jenggolo No. 33, Sidoarjo

    4. SPBU 5461253
    Jl. Gubernur Sunandar Priyo Sudarmo No. 3-5, Kraton, Kec. Krian, Sidoarjo

    Kab. Lamongan

    1. SPBU 5462215
    Jl. Raya Mantup, Kedung Sumber, Sumberdadi, Kec. Mantup, Lamongan

    2. ⁠SPBU 5462208
    Jl. Sunan Drajat, Kaloharjo, Sidoharjo, Kec. Lamongan, Lamongan

    Kab. Gresik

    1. SPBU 5461104
    Jl. Veteran No.2, Injen Timur, Gapurosukolilo, Kec. Gresik, Gresik

    2. SPBU 5461101
    Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo, Karangturi, Kebomas, Kec. Gresik, Gresik

    Kab. Bojonegoro

    1. SPBU 5462101
    Jl. MT. Haryono, Jetak, Kec. Bojonegoro, Bojonegoro,

    2. ⁠SPBU 5462106
    Jl. Sawunggaling, Kadipaten, Ngrowo, Kec. Bojonegoro, Bojonegoro

    Kab. Tuban

    1. SPBU 5462305
    Gg. Buntu No.10, Wire, Gedongombo, Kec. Semanding, Kabupaten Tuban

    Kab/Kota. Kediri

    1. SPBU 5464147
    Jl. Joyoboyo, Kemasan, Kota, Kota Kediri

    2. SPBU 5464153
    Jl. Ahmad Dahlan, Ngampel, Kec. Mojoroto, Kabupaten Kediri, Jawa Timur

    Untuk wilayah terdampak lainnya di luar lokasi posko di atas dapat menghubungi SPBU terakhir pembelian BBM, atau bisa menghubungi via Pertamina Contact Center pada pilihan kanal berikut :
    – Call Center 135
    – ⁠Email pcc135@pertamina.com
    – ⁠DM Instagram @pertamina.135

    (dry/din)

  • Kabar Terbaru Investigasi Penyebab Motor Brebet Setelah Diisi Pertalite di Tuban Hingga Surabaya

    Kabar Terbaru Investigasi Penyebab Motor Brebet Setelah Diisi Pertalite di Tuban Hingga Surabaya

    Fenomena motor brebet tengah ramai dikeluhkan warga Jatim. Dalam beberapa hari terakhir, pengendara dari Tuban, Bojonegoro, Surabaya, hingga Sidoarjo melaporkan kendaraannya mogok mendadak setelah mengisi Pertalite di sejumlah SPBU.

    Kondisi ini membuat banyak motor tiba-tiba mati di jalan, hingga pengendara terpaksa membawanya ke bengkel untuk diperbaiki.

    Salah satunya dialami Marzuki (35), warga Menur, Surabaya. Ia mengaku sepeda motor Vario miliknya mengalami brebet atau mogok tiba-tiba setelah mengisi Pertalite di SPBU Nginden.

    “Pagi ini saya isi Pertalite di SPBU kawasan Nginden kok brebet sepeda motor saya,” ujarnya, Selasa (28/10/2025).

    Marzuki mengatakan, sebenarnya gejala brebet pada sepeda motornya sudah dirasakan sejak beberapa hari terakhir. Ia juga sempat membawa ke bengkel terdekat. Karena merasakan tarikan gasnya tidak seperti biasanya. Performa motor pun turun.

    “Sudah beberapa hari ini merasakan tarikan enggak enak. Sudah servis sama ganti busi juga tapi sekarang malah brebet,” ucapnya.

    Ia pun merasa curiga dengan kualitas BBM yang beredar di wilayahnya saat ini. Terlebih, kata dia, akhir-akhir ini sempat viral BBM dicampur dengan etanol. Untuk sementara waktu, ia mengaku tidak mau menggunakan BBM Pertalite pada kendaraan lainnya, terutama mobil.

    “Mobil saya isi Pertamax. Aman sih sejauh ini, enggak berani isi Pertalite, kalau rusak malah biayanya parah,” ujarnya.

    Sementara itu, hal serupa juga dirasakan Arianto Deni (29), warga Sepanjang, Sidoarjo. Ia mengaku sepeda motornya juga mengalami brebet setelah mengisi Pertalite di SPBU kawasan Medaeng, Sidoarjo, pada Senin (27/10). Ia mengatakan masalah ini membuat performa motornya menurun drastis, meski saat ini motor sudah bisa digunakan kembali.

    “Kemarin, sempat mogok selama tiga kali. Pertama itu brebet dua kali malahan di pom yang sama, seberang Rutan Medaeng. Setelah itu jalan ke Surabaya, kejadian brebet lagi di Rolag Karah,” ujarnya, Selasa (28/10/2025).

    Atas kejadian itu, ia pun langsung melaporkan masalah tersebut ke Pertamina, baik melalui pesan langsung maupun media sosial. “Sekarang sudah enggak apa-apa, tapi ngegas percepatan masih berat, kerasa campuran air ini. Akselerasi sepeda masih belum sesuai kehendak kecepatan kita. Saya sudah lapor juga kok ke Pertamina,” ucapnya.

    Sementara itu, Polres Bojonegoro bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menyatakan telah melakukan sidak ke sejumlah SPBU, baik di wilayah kota maupun hingga ke SPBU Kecamatan Sumberrejo.

    Kanit II Pidter Polres Bojonegoro, IPDA Zaenan Naim, menjelaskan pemeriksaan dilakukan untuk memastikan takaran liter, kadar oktan, serta kandungan air dalam tangki tandon BBM jenis Pertalite maupun Pertamax.

    “Berdasarkan hasil uji bersama Disperindag, semua parameter masih sesuai standar yang diizinkan. Tidak ditemukan indikasi pengoplosan maupun adanya kandungan air dalam tangki BBM,” jelasnya.

    Naim menambahkan, berdasarkan keterangan petugas SPBU, pasokan Pertalite dari Pertamina Tuban dalam sepekan terakhir memang memiliki bau yang lebih menyengat dari biasanya.

  • 4
                    
                        Respons Bahlil soal Kasus Motor "Brebet" di Jatim Usai Isi Pertalite
                        Nasional

    4 Respons Bahlil soal Kasus Motor "Brebet" di Jatim Usai Isi Pertalite Nasional

    Respons Bahlil soal Kasus Motor “Brebet” di Jatim Usai Isi Pertalite
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Energi dan Sumber Daya (ESDM) Bahlil Lahadalia buka suara soal pengguna motor yang mengeluhkan motornya mengalami masalah usai mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di Jawa Timur.
    Bahlil menjawab, pihaknya telah menurunkan tim untuk memverifikasi keluhan-keluhan pengguna motor di Jawa Timur.
    “Saya sudah turunkan timnya, nanti mungkin sore saya balik sudah dapat laporannya,” kata Bahlil saat meresmikan sejumlah proyek strategis Merdeka dari Kegelapan di Walantakan, Langowan Utara, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Rabu (29/10/2025).
    Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) yang ikut ambil bagian dalam tim tersebut tengah melakukan verifikasi fakta.
    “Saya sudah, lagi cek ya di Lemigas kebenarannya dan saya minta laporannya,” singkat Bahlil.
    Kasus motor brebet mulanya dialami warga Tuban dan Bojonegoro, lalu merembet hingga Lamongan, Gresik, Surabaya, Sidoarjo, dan Malang.
    Warga menghadapi keluhan yang sama, yakni motor tersendat-sendat saat digas atau “brebet” dan mogok. Mereka menduga, penyebabnya berasal dari bahan bakar yang mereka beli, Pertalite.
    “Brebet gitu sejak dua minggu lalu, tetapi tetap saya pakai ke mana-mana. Dan tetap beli bensin juga,” kata salah satu warga Surabaya, Erik, saat ditemui
    Kompas.com
    di salah satu bengkel, Selasa (28/10/2025).
    Mekanik bengkel juga menemukan keanehan pada kondisi bahan bakar dari motor pelanggan yang rusak, yakni bau bahan bakar Pertalite berbeda dari sebelumnya.
    “Banyak yang mogok, brebet injeksinya. Seperti kehabisan bensin padahal bensinnya masih ada. Saya cek bensinnya, baunya seperti bensin endapan lama,” kata salah satu mekanik, Rudi Hartono (49).
    PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) pun membuka posko pengaduan untuk menampung keluhan masyarakat terkait Pertalite.
    KOMPAS.com / Yulian Isna Sri Astuti Suasana pengendara motor di SPBU Bangkalan saat mengisi Pertalite
    Pertamina pun membuka posko pengaduan di 15 titik sebagai berikut:
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Profil Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Lingkungan Hidup 2024-2029

    Profil Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Lingkungan Hidup 2024-2029

    Jakarta, Beritasatu.com – Hanif Faisol Nurofiq dikenal sebagai sosok dengan rekam jejak panjang di bidang kehutanan dan lingkungan hidup. Saat ini, dia mengemban amanah sebagai menteri lingkungan hidup dalam Kabinet Merah Putih.

    Kiprahnya pada bidang kehutanan menjadi tonggak penting dalam perjalanan karirnya, khususnya tata kelola hutan dan konservasi alam untuk memperkuat upaya pelestarian lingkungan hidup di Indonesia.

    Lantas, seperti apa sosok Hanif Faisol Nurofiq ini? Dihimpun Beritasatu.com dari berbagai sumber, berikut ini profilnya.

    Profil Hanif Faisol Nurofiq

    Hanif Faisol Nurofiq lahir pada 21 Maret 1971 di Bojonegoro, Jawa Timur. Hanif merupakan suami dari Sulikah. Ia mengenyam pendidikan di SDN Kadipaten 2 Bojonegoro, SMPN 1 Bojonegoro, disusul SMA Negeri 1 Bojonegoro.

    Pria berusia 54 tahun ini, meraih gelar S-1 dan S-2 dari Universitas Lambung Mangkurat. Kemudian, dia dikukuhkan menjadi doktor dari Universitas Brawijaya. Hanif memiliki rekam jejak yang panjang dalam dunia politik dan birokrat.

    Karir Hanif dimulai ketika diangkat menjadi staf data di Kalimantan Selatan pada 1993. Kemudian, dia dilantik menjadi kepala Resort Pemangkuan Hutan, Pulau Laut Utara Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di Kota Baru pada 1995.

    Pada 1997, dia dilantik menjadi kepala Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BPKH) Sungai Kupang di Kalimantan Selatan.

    Tiga tahun berselang, Hanif dinaikkan pangkatnya dan menjadi kepala BPKH di Batulicin, salah satu pusat perdagangan kayu terbesar di Kalimantan Selatan kala itu.

    Pada 2000, Hanif dilantik secara resmi menjadi kepala urusan peredaran hasil hutan di Cabang Dinas Kehutanan, Sungai Kupang.

    Tak lama kemudian, dia dimutasi menjadi kepala seksi pemasaran hasil hutan di Cabang Dinas Kehutanan dan bertugas di Kabupaten Tanah Bambu sejak 2007.

    Hanif kemudian dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan pada 2016, lalu dilantik menjadi direktur jenderal (Dirjen) Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PTKL) pada 2023.

    Tak tanggung-tanggung, Hanif tercatat menerima sejumlah penghargaan atas dedikasinya sebagai aparatur negara. Ia dianugerahi Satyalancana Karyasatya X Tahun sebagai bentuk apresiasi atas pengabdian selama 10 tahun dalam menjalankan tugas pemerintahan.

    Penghargaan tersebut kemudian disusul dengan Satyalancana Karyasatya XX Tahun, yang diberikan sebagai pengakuan atas 20 tahun pengabdian berkelanjutan kepada negara, menunjukkan konsistensinya dalam mengabdi dan berkontribusi bagi pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan Indonesia.

    Kiprah politiknya dimulai ketika Hanif menjadi kader Partai Amanat Nasional (PAN) pada 2024 sebelum akhirnya diangkat menjadi menteri lingkungan hidup dalam Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo. Jabatan ini diemban merangkap dengan kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup.