kab/kota: Bojonegoro

  • Banjir Bengawan Solo, 3 Desa di Kecamatan Ngraho Bojonegoro Terendam

    Banjir Bengawan Solo, 3 Desa di Kecamatan Ngraho Bojonegoro Terendam

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Tiga desa di Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Air menggenangi permukiman dan jalan hingga ketinggian antara 30 centimeter (cm) hingga 80 cm.

    Camat Ngraho Kabupaten Bojonegoro Masirin mengungkapkan, air meluap hingga permukiman warga setelah status air Sungai Bengawan Solo memasuki siaga merah. Dampak banjir juga menggenangi jembatan darurat yang sempat longsor.

    “Kami telah melakukan pengecekan di beberapa titik yang tergenang luapan sungai Bengawan Solo,” ujar Masirin, Minggu (10/3/2024).

    Tiga desa yang terdampak banjir yakni, pertama Desa Tapelan. Di Desa Tapelan air masuk di tiga rumah warga RT 07 RW 04 setinggi kurang lebih 80 cm. Dua rumah tersebut yakni milik Sadimin, Mat Zahlan, dan kandang sapi milik Sukri.

    Kemudian Desa Tapelan, Dusun Mluwu RT 02 RW 01 juga merendam tiga rumah dengan ketinggian sekitar 30 cm. Tiga rumah tersebut milik Parjiati, Siti Rohmah, dan Milik Riyanto.

    Selain pemukiman, banjir juga merendam area sawah yang ditanami padi seluas kurang lebih 5 hektar. Tanaman padi yang terendam berusia 2 Minggu. “Kemudian, jalan desa tergenang sepanjang 500 meter dengan ketinggian air 40-80 Cm,” tambahnya.

    Kemudian di Desa Luwihaji, jembatan darurat sebagai akses warga menuju Dusun Karangnongko juga terendam. Jembatan darurat tersebut dibangun lantaran jembatan utama yang berada di bibir Sungai Bengawan Solo setahun lalu kondisinya longsor.

    “Untuk Desa Payaman sendiri banjir menggenangi tempat wisata Pring Sewu karena posisinya yang berada tepat pinggir Bengawan Solo,” pungkasnya.

    Sementara diketahui, status Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro kini masih berstatus siaga merah. Pada pukul 22.00 WIB, di papan duga wilayah Taman Bengawan Solo menunjukkan angka 14.63 peilschaal. Tren air sungai masik naik.

    Sementara di papan duga wilayah Karangnongko, Kabupaten Bojonegoro 29.45 peilschaal. Untuk Karangnongko tren sudah mengalami penurunan jika dibanding pada pukul 21.00 WIB dengan ketinggian 29.47 peilschaal. [lus/ted]

  • Bojonegoro Dilanda Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo

    Bojonegoro Dilanda Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Banjir luapan Sungai Bengawan Solo meredam sejumlah kawasan di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Banjir terjadi karena status Sungai Bengawan Solo sudah masuk siaga merah, Minggu (10/3/2024).

    Status sungai terpanjang di Pulau Jawa itu masuk siaga merah pada pukul 13.00 WIB. Pada papan ukur di Taman Bengawan Solo wilayah Kecamatan Bojonegoro, air Bengawan Solo menunjukkan angka 14.16 peilschaal. Tren air menunjukkan kenaikan.

    Banjir luapan itu seperti merendam jalan umum dan pemukiman warga di Kecamatan Kasiman. Sedikitnya ada empat desa di Kecamatan Kasiman yang terdampak. Seperti di Desa Batokan, Desa Betet, Desa Besah dan Desa Tembeling.

    “Dampak dari luapan air Bengawan Solo di Kecamatan Kasiman ini terjadi pada permukiman warga serta persawahan. Rata-rata ketinggian di jalan pemukiman 30-40 cm,” ujar Plh Kapolsek Kasiman Ipda Sutikno, Minggu (10/3/2024).

    Untuk itu, pihaknya mengerahkan personel Bhabinkamtibmas untuk melaksanakan assessment, dokumentasi serta memghimbau warga agar bersiap-siap mengamankan barang berharga.

    “Kami himbauan kepada masyarakat apabila kondisi air semakin naik agar segera melakukan evakuasi mandiri dan melaporkan kepada pihak-pihak terkait,” pungkasnya. [lus]

  • Beras Penyumbang Inflasi Kabupaten Mojokerto di Februari 2034  

    Beras Penyumbang Inflasi Kabupaten Mojokerto di Februari 2034  

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kabupaten Mojokerto mengalami inflasi sebesar 0,65 persen pada bulan Februari 2024.

    Berbagai kelompok komoditas memberikan kontribusi terhadap kenaikan harga di Kabupaten Mojokerto, salah satunya komoditas beras.

    Dari sebelas kabupaten/kota Indeks Harga Konsumen (IHK) K di Jawa Timur, seluruhnya mengalami inflasi. Kabupaten/kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu Sumenep sebesar 0,70 persen, kemudian diikuti Gresik sebesar 0,62 persen, selanjutnya Tulungagung sebesar 0,60 persen, Madiun sebesar 0,59 persen.

    Kediri sebesar 0,54 persen, Banyuwangi sebesar 0,52 persen, Probolinggo sebesar 0,51 persen, Malang sebesar 0,50 persen, Jember sebesar 0,48 persen, Surabaya sebesar 0,45 persen, dan Bojonegoro sebesar 0,39 persen. Sedangkan Kabupaten Mojokerto mengalami inflasi sebesar 0,65 persen.

    Di Kabupaten Mojokerto, inflasi tahunan dari Februari 2023 hingga Februari 2024 mencapai 3,15 persen dengan inflasi kumulatif tahun kalender 2024 sebesar 0,61 persen. Berbagai kelompok komoditas seperti makanan, minuman, tembakau, pakaian, alas kaki, perumahan, dan lainnya berkontribusi pada inflasi.

    “Tidak terdapat kelompok komoditas yang memberikan andil deflasi pada bulan Februari,” ungkap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mojokerto, Bambang Eko Wahyudi, Sabtu (9/3/2024).

    Beras, emas perhiasan, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam kampung, dan rempela hati ayam menjadi komoditas utama yang mendorong inflasi. Bambang menjelaskan, inflasi Kabupaten Mojokerto naik dari bulan Januari 2024 mengalami deflasi sebesar 0,04 persen.

    “Kenaikan nilai inflasi terjadi di Kabupaten Mojokerto paling tinggi dipengaruhi kontribusi dari naiknya harga beras. Ini karena produksi cenderung menurun akibat perubahan iklim ekstrem yang menimpa Indonesia,” katanya.

    Pemerintah Pusat juga menginformasikan jika konsumsi beras meningkat dalam setahun terakhir dan bulan Januari serta Februari merupakan bulan di mana stok beras menurun. Meskipun stok telah dipulihkan di beberapa tempat menunjukkan harga akan turun.

    “Namun dari sisi penjual, terdapat ketidakpastian stok akibat perubahan iklim yang menyebabkan ketidaksesuaian antara permintaan dan penawaran. Selain itu, dampak adanya pemilu mengakibatkan peningkatan belanja pemerintah terkait aktivitas sosial dan politik,” ujarnya.

    Dimana meningkatnya peredaran uang di masyarakat yang juga mendorong peningkatan permintaan sehingga terjadi kenaikan pada harga barang. Sedangkan komoditas penyumbang deflasi tertinggi diakibatkan karena turunnya harga bawang merah.

    “Harga bawang merah turun yang diindikasi akibat musim hujan yang berkepanjangan sehingga membuat kualitas bawang merah menurun,” tegasnya. [tin/ted]

  • Pemdes Tebon Bojonegoro Mulai Tangani Jalan Putus dengan Bangun Jembatan Darurat

    Pemdes Tebon Bojonegoro Mulai Tangani Jalan Putus dengan Bangun Jembatan Darurat

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pemerintah Desa (Pemdes) Tebon Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro gerak cepat menangani jalan poros desa yang putus. Sehingga diharapkan aktivitas warga tidak terganggu.

    Putusnya jalan utama warga di daerah setempat terjadi lantaran tersapu derasnya limpasan air dari tanggul Waduk Tirto Agung di Desa Prangi Kecamatan Padangan yang jebol, pada Rabu (6/3/2024) sekitar pukul 00.45 WIB.

    “Material untuk membangun akses darurat sudah mulai datang,” ujar Kepala Desa Tebon Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro, Wasito, Jumat (8/3/2024).

    Salah satu material yang didatangkan oleh Pemdes Tebon yakni 12 batang besi dan kayu yang nantinya akan dipakai sebagai jembatan darurat. Penanganan darurat tersebut dilakukan sendiri oleh Pemdes agar aktifitas masyarakat bisa berjalan normal kembali. “Kalau cuaca mendukung insyaallah nanti malam akan dilembur untuk pembangunan jembatan darurat,” jelas Wasito.

    Jembatan darurat itu harapannya bisa dilalui oleh mobil siaga desa yang digunakan untuk pelayanan bagi masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, warga Desa Tebon yang akan melintas ke Desa Prangi tidak perlu lagi memutar melalui jalan alternatif melalui hutan.

    Untuk diketahui, tanggul Waduk Tirto Agung yang longsor itu berada di Desa Prangi RT 02 RW 01 Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro pada Rabu, 6 Maret 2024 sekitar pukul 00.45 WIB. Akibat tanggul yang jebol itu menyebabkan tanaman padi seluar kurang lebih 20 hektare rusak dan jalan Desa Tebon putus sepanjang kurang lebih 30 meter. [lus/kun]

  • 20 Hektar Tanaman Padi Rusak, Petani di Bojonegoro Terancam Tak Dapat Asuransi Pertanian

    20 Hektar Tanaman Padi Rusak, Petani di Bojonegoro Terancam Tak Dapat Asuransi Pertanian

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Jebolnya tanggul Waduk Tirto Agung di RT 02 RW 01 Desa Prangi Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro berdampak pada kerusakan tanaman padi di Desa Tebon Kecamatan Padangan yang sudah siap panen.

    Sedikitnya ada sekitar 20 hektar lahan sawah di Desa Tebon Kecamatan Padangan yang ditanami padi rusak akibat diterjang air limpasan waduk yang jebol. “Sekitar 20 hektar sawah yang ditanami padi rusak,” ujar Kepala Desa Tebon, Wasito, Kamis (7/3/2024).

    Salah seorang petani yang tanaman padinya rusak akibat jebolnya tanggul waduk Tirto Agung adalah Supriatun. Ia mengaku, tanaman padi yang rusak itu sudah siap panen. Bahkan, hari ini rencananya ia akan memanen tanaman padinya.

    “Sudah cari orang untuk memanen padi hari ini. Tapi kondisinya sekarang rusak tertimbun tanah dan pasir,” ucapnya.

    Rusaknya tanaman padi itu membuatnya gagal panen. Akibat gagal panen yang dialaminya itu diperkirakan mengalami kerugian mencapai Rp8 juta. Ia mengaku juga tidak memiliki asuransi pertanian. “Tidak punya. Tidak tahu kalau ada asuransi pertanian,” ungkapnya.

    Sementara jebolnya tanggul Waduk Tirto Agung tersebut kini sudah ditangani oleh instansi terkait. Sebanyak dua alat berat ekskavator milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo terlihat di lokasi untuk menutup tanggul yang jebol.

    “Kewenangan ada di BBWS, untuk Dinas PU SDA dan PU Bina Marga dan Penataan Ruang, bersama BPBD, supporting penanganannya,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Pemkab Bojonegoro, Heri Widodo.

    Menurut Heri Widodo, target utama dalam penanganan tanggul waduk yang jebol hingga mengakibatkan kerusakan puluhan hektar lahan sawah dan putusnya jalan poros desa Tebon dengan Desa Prangi agar bisa segera tertangani.

    “Target utama penutupan titik lokasi ambrolnya dan penanganan dampaknya terputusnya jalan desa,” pungkasnya. [lus/ian]

  • Akses Jalan Desa Tebon – Prangi di Bojonegoro Putus, Warga Terisolir

    Akses Jalan Desa Tebon – Prangi di Bojonegoro Putus, Warga Terisolir

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Akses jalan poros Desa Tebon – Desa Prangi Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro putus. Akses utama warga yang ada di dua desa tersebut putus lantaran terhempas air dari jebolnya tanggul Waduk Tirto Agung di Desa Prangi Kecamatan Padangan.

    Salah seorang warga RT 01 Desa Prangi, Muhali mengatakan, akses jalan yang putus tersebut merupakan jalan utama warga Desa Tebon yang akan ke Desa Prangi. Begitu juga sebaliknya. Putusnya jalan sehingga mengganggu lalu lintas warga.

    “Warga yang naik kendaraan terpaksa harus jalan memutar lewat hutan di Desa Tinggang, jaraknya sekitar 5 km lebih,” ujarnya, Kamis (7/3/2024) petang.

    Jalan putus diperkirakan sepanjang kurang lebih 30 meter berada tepat di samping jembatan Kali Pencol. Jalan yang putus lantaran arus air cukup deras dengan volume yang cukup banyak. Sehingga Sungai Pencol tidak bisa menampung air.

    “Kemarin airnya mengalir cukup deras, karena tanggul Waduk Tirto Agung di Desa Prangi jebol. Kalau tidak jebol biasanya air waduk itu mengalir melalui sungai dan bermuara ke Sungai Bengawan Solo,” terangnya.

    Putusnya akses utama warga tersebut, warga merasa terisolir. Sejumlah pelajar SD yang berangkat ke sekolah terpaksa jalan kaki dengan menyeberangi jalan yang putus. Warga membuat jembatan darurat berupa papan kayu dan tangga untuk naik agar masih bisa dilewati pejalan kaki.

    Untuk itu, warga setempat berharap agar pemerintah segera memperbaiki jalan yang putus. “Harapannya bisa segera ditangani, karena ini akses utama warga,” harapnya.

    Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Laela Nor Aeni telah melakukan assessment terhadap kejadian tersebut. Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait agar kerusakan fasilitas umum itu bisa segera tertangani.

    “Kami juga memberikan sembako kepada warga terdampak sebanyak 105 paket bagi penerima di Desa Prangi dan Tebon,” ujar Kalaksa BPBD Bojonegoro Laela Nor Aeni.

    Untuk diketahui, tanggul Waduk Tirto Agung yang longsor itu berada di Desa Prangi RT 02 RW 01 Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro pada Rabu, 6 Maret 2024 sekitar pukul 00.45 WIB. Akibat tanggul yang jebol itu menyebabkan tanaman padi seluar kurang lebih 20 hektare rusak. [lus/ian]

  • Tanggul di Padangan Bojonegoro Jebol, Padi Siap Panen Terendam Banjir

    Tanggul di Padangan Bojonegoro Jebol, Padi Siap Panen Terendam Banjir

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Puluhan hektare tanaman padi siap panen rusak akibat terendam air. Air merendam persawahan lantaran tanggul Waduk Tirto Agung di Desa Prangi, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro jebol, Rabu (6/3/2024) sekitar pukul 00.45 WIB.

    Kapolsek Padangan Polres Bojonegoro Kompol Hufron Nurrochim mengatakan, jebolnya tanggul Waduk Tirto Agung terjadi diduga akibat tidak kuat menahan volume air yang semakin banyak karena wilayah setempat usai diguyur hujan dengan intensitas tinggi.

    Akibat jebolnya tanggul tersebut, puluhan hektar tanaman padi yang sudah siap panen rusak karena terendam air. Sedikitnya ada 10 hektar padi siap panen dalam sepekan ke depan. Selain itu, luapan air tanggul juga mengakibatkan jalan poros desa putus sepanjang kurang lebih 10 meter.

    “Tidak adanya korban jiwa dalam kejadian itu, sementara kerugian material masih dalam pendataan,” ujar Kompol Hufron.

    Saat ini aparat setempat telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang (PUPR) Bojonegoro, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, serta Pemerintah Desa setempat guna mengatasi tanggul yang jebol.

    Menurut Hufron, luapan air tanggul yang jebol juga menerjang jalan poros Desa Tebon, Kecamatan Padangan, yang mengakibatkan jalan poros desa tersebut ambrol sekitar 10 meter. “Jalan poros tersebut ambrol sehingga warga Desa Tebon harus melalui jalan alternatif melalui Desa Prangi,” kata Kapolsek.

    Kapolsek menambahkan bawa saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terkait kerugian material akibat jebolnya tanggul tersebut. “Penanganan sementara langsung didatangkan alat berat (ekskavator) untuk menutup tanggul waduk yang ambrol,” pungkasnya. [lus/but]

  • Kejari Bojonegoro Selidiki Dugaan Korupsi Hibah Alsintan

    Kejari Bojonegoro Selidiki Dugaan Korupsi Hibah Alsintan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kejari (Kejaksaan Negeri) Bojonegoro melakukan penyelidikan terhadap dana hibah pengadaan alat dan mesin pertanian (alsintan) berupa combine di tahun anggaran 2022 dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro.

    Kepala Kejari Bojonegoro Muji Martopo mengatakan, penyelidikan terhadap dugaan korupsi hibah combine itu baru dimulai pada Desember 2023. “Setelah ada laporan, kami tindaklanjuti proses penyelidikan,” ujarnya, Minggu (31/12/2023).

    Proses penyelidikan yang dilakukan diantaranya dengan pengumpulan bahan dan keterangan untuk mencari fakta dan indikasi tindak pidana korupsinya. Jaksa penyidik juga telah memeriksa sejumlah saksi. “Sekitar 20 orang yang sudah kami periksa,” tambahnya.

    Kasi Intel Kejari Bojonegoro Reza Aditya Wardana menambahkan, bantuan alat dan mesin pertanian itu diberikan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro sebanyak 20 unit kepada kelompok tani. “Iya, 20 unit combine bagi kelompok tani,” tambahnya.

    Untuk diketahui, sepanjang 2023 Kejari Bojonegoro sedikitnya telah menerima tujuh laporan aduan adanya tindak pidana korupsi. Salah satunya ada hibah combine. Selain itu diantaranya, pengaduan penilaian dalam pengelolaan keuangan APBDes Mulyorejo Kecamatan Balen tahun anggaran 2021.

    Selanjutnya, pengaduan tipikor pada kegiatan pengaspalan jalan di Desa Sugihwaras Kecamatan Ngraho, dugaan tipikor pengelolaan keuangan bantuan khusus keuangan desa (BKKD) mobil siaga.

    “Sekecil apapun informasi yang kami terima pasti akan dalami. Kami juga telah melakukan sosialisasi kepada pemdes bahwa semakin besar BKKD yang diterima maka semakin besar tanggung jawabnya,” pungkasnya. [lus/suf]

  • Kejari Bojonegoro Selamatkan Uang Negara Hampir Rp1 Miliar

    Kejari Bojonegoro Selamatkan Uang Negara Hampir Rp1 Miliar

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Bojonegoro beberkan beberapa kasus tindak pidana korupsi yang ditangani selama 2023 sehingga berhasil menyelamatkan potensi kerugian keuangan negara hampir 1 miliar Rupiah.

    Potensi kerugian negara yang berhasil diselamatkan itu dari pengungkapan kasus korupsi penyaluran dana bantuan operasional sekolah (BOS) SMP Negeri 6 Bojonegoro sebesar Rp394.000.000.

    Kemudian penyaluran Bantuan Operasional Pendidikan Keagamaan Islam pada masa Pandemi Covid-19 dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia di Kabupaten Bojonegoro sebesar Rp 394.800.000.

    Tindak pidana cukai atas nama Sahlan Masduki sebesar Rp 5.850.000 sebagai uang rampasan. Kemudian, tindak pidana korupsi pengelolaan dana BOS Reguler SMPN 6 Bojonegoro tahun 2020 dan 2021 atas nama terpidana Edi Santoso dan Reny Agustina, sebesar Rp 335.737.500.

    Tindak Pidana Korupsi Dugaan penyimpangan dalam pengelolaan Dana BOS Reguler di SMPN 6 Bojonegoro tahun 2020 dan tahun 2021 atas nama terpidana Reny Agustina, sebesar Rp13.300.000 sebagai uang pengganti dan sebesar Rp 2.500.000 uang rampasan.

    Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bojonegoro Muji Martopo mengatakan, untuk menyelamatkan potensi kerugian negara atas kasus tindak pidana korupsi itu, pihaknya juga akan melakukan penelusuran aset terhadap para terpidana yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap.

    “Kami akan melakukan penelusuran aset dan melakukan sita eksekusi untuk menjamin kepastian pembayaran apabila terdapat kekurangan pengembalian keuangan negara,” ungkapnya.

    Dari beberapa kasus tindak pidana korupsi yang telah menjalani persidangan maupun sudah putusan pengadilan selama 2023 tidak ada satu kasus pun yang merupakan hasil limpahan dari Polres Bojonegoro. “Kalau dari Polres Bojonegoro tidak ada limpahan kasus (korupsi). Polda Jatim ada 1, yakni korupsi BKKD Padangan,” pungkasnya. [lus/ian]

  • Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Belum Jadi Program Strategis di Bojonegoro

    Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Belum Jadi Program Strategis di Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) –  Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak layak menjadi program strategis bagi pemerintah daerah. Mengingat jumlah kasusnya masih tinggi. Hal itu diungkapakan Ketua Aliansi Perlindungan Perempuan dan Anak (APPA) Kabupaten Bojonegoro Nafidatul Himah.

    “Negara belum hadir sama sekali. Sangat miris, karena Bojonegoro sudah darurat kekerasan dengan APBD yang cukup tinggi tapi isu kekerasan ini belum tersentuh,” ujarnya, Jumat (29/12/2023).

    Kenapa kemudian, Hima, panggilan akrabnya, menyatakan bahwa pemerintah kabupaten (Pemkab) Bojonegoro belum hadir, karena sejauh ini belum ada perdaturan daerah yang melindungi perempuan dan anak dari kasus kekerasan seksual, KDRT, maupun bentuk kejahatan yang lain.

    “Isu ini belum menjadi pembahasan bahkan atau belum menjadi program. Mungkin sudah ada tapi itu hanya formalitas saja saya melihatnya,” terangnya.

    Perempuan yang juga aktif dalam Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Jawa Timur itu melanjutkan, ia menilai lembaga pelayanan yang ada di Kabupaten Bojonegoro ini setiap ada laporan hanya setengah hati dalam setiap penanganan atau advokasinya.

    Hal itu terbukti, kadang sudah lapor DP3A KB tidak secara maksimal mendampingi secara psikologi maupun bantuan hukum kepada korban. “Ke depan, masukannya kalau negara harus hadir dengan adanya Perda yang melindungi perempuan dan anak, kedua anggaran untuk penanganan kasus,” pungkasnya.

    Sekadar diketahui, dalam laporan akhir tahun 2023, kasus kejahatan terhadap perempuan dan anak yang ditangani Polres Bojonegoro sebanyak 58 perkara. Dari jumlah itu, rinciannya kasus KDRT sebanyak 20 kasus, persetubuhan 20 kasus, pencabulan 3 kasus, penganiayaan anak 6 kasus, perkosaan 1 kasus, dan pengeroyokan 8 kasus. [lus/suf]