kab/kota: Bojonegoro

  • Buaya di Sungai Bengawan Solo wilayah Bojonegoro Muncul Kembali

    Buaya di Sungai Bengawan Solo wilayah Bojonegoro Muncul Kembali

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Seekor buaya muncul ke permukaan Sungai Bengawan Solo turut Desa Kebonagung Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro, Selasa (12/3/2024) sekitar pukul 13.30 WIB. Kemunculan buaya itu kerap diketahui oleh warga setempat.

    Bahkan, pada Jumat, 16 Februari 2024 sekitar pukul 12.30 WIB petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bojonegoro telah mengamankan satu ekor buaya yang lokasinya tidak jauh dari lokasi kemunculan yang sekarang.

    “Untuk hari ini, buaya tersebut muncul kembali. Tetapi karena kondisi air sungai Bengawan Solo masih meluap sehingga tidak memungkinkan untuk ditangkap atau di jebak,” ujar Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Damkarmat Bojonegoro, Zaenul Ma’arif.

    Untuk itu, lanjut pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris BPBD Bojonegoro itu, petugas dari Damkarmat Bojonegoro Pos Padangan bersiaga di sekitar lokasi kemunculan buaya tersebut. Sehingga diharapkan bisa memberi kenyamanan warga setempat dalam beraktivitas.

    “Petugas Damkarmat Pos Padangan selalu standby untuk mengamankan warga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jika memungkinkan, buaya tersebut akan ditangkap dan serahkan ke BKSDA,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, tidak jauh dari lokasi kemunculan buaya yang sekarang, tepatnya di Sungai Prudung Dusun Brangkal RT 03 RW 01 Desa Kebonagung Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro petugas Damkarmat Bojonegoro berhasil mengevakuasi buaya sepanjang kurang lebih 2,5 meter.

    Buaya yang muncul ke permukaan itu kali pertama diketahui Sulkan warga setempat sekitar pukul 10.00 WIB, Jumat (16/2/2024). Kemunculan buaya di anak Sungai Bengawan Solo itu akhirnya di laporkan ke Petugas Damkarmat dan berhasil dievakuasi dengan cara dijebak menggunakan simpul tali.

    “Setelah kami mendapat laporan dari masyarakat, kemudian melakukan penjebakan dengan simpul tali di jalur yang sering dilalui dan berhasil menjerat moncongnya,” ujar Kepala Damkarmat Bojonegoro, Ahmad Gunawan pada kesempatannya.

    Bengawan Solo

    Sekadar diketahui, proses evakuasi buaya itu dilakukan dengan mengerahkan 8 anggota, 5 anggota Pos Padangan dan 3 personel Pos Damkarmat Kota. Setelah berhasil dievakuasi, buaya sepanjang kurang lebih 2,5 meter itu selanjutnya diserahkan ke Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah Bojonegoro.

    Seringnya terlihat buaya yang tidak jauh dari pemukiman warga, sehingga pihak Damkarmat Bojonegoro memasang papan peringatan agar tidak melakukan aktivitas di sungai. “Setahun lalu, jarak sekitar 1 km dari kemunculan yang sekarang ini ada 2 ekor yang muncul,” jelasnya. [lus/suf]

  • Banjir Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Mulai Surut

    Banjir Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Mulai Surut

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Bojonegoro berangsur surut. Selain surut, tren tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo juga mengalami penurunan status siaga.

    Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, ada 6 kecamatan dari 11 kecamatan yang terdampak banjir kondisinya sudah surut total.

    Enam kecamatan yang sudah surut di Kecamatan Ngraho, Dander, Trucuk, Kalitidu, Kasiman, Gayam, dan Kecamatan Malo.

    “Update per jam 12.30 WIB tinggal 10 desa di 4 kecamatan yang banjir. Kondisi tren TMA Sungai Bengawan Solo juga mulai siaga 2 (kuning),” ujar Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Laela Nor Aeny, Selasa (12/3/2024).

    Sementara untuk wilayah yang masih terendam banjir masih ada 10 desa di 4 kecamatan. Yakni di Kecamatan Bojonegoro di Kelurahan Ledok Wetan dan Ledok Kulon, Kecamatan Padangan, di Desa Kuncen, Kecamatan Baureno di Desa Lebaksari, Tanggungan, dan Desa Kalisari.

    Kemudian di Kecamatan Kanor ada 4 desa, yakni Desa Gedungarum, Piyak, Kabalan, Tejo. “Total untuk rumah yang terdampak ada 129 KK, dan luas pertanian kurang lebih 1.880 hektar,” terangnya.

    Seperti, di Kecamatan Kasiman, ada tiga desa yang terendam banjir. Banjir genangan itu kini sudah surut. Tiga desa itu, yakni di Desa Batokan, Betet, dan Desa Tembeling. Surutnya air yang menggenangi jalan, pemukiman, hingga area persawahan mulai surut sejak kemarin malam.

    Banjir sebelumnya terjadi dengan ketinggian rata-rata 30-40 cm di ruas jalan pemukiman. Dengan kondisi banjir yang mulai surut, sehingga warga yang sebelumnya terdampak banjir langsung melakukan pembersihan rumah dari sisa material yang terbawa air.

    Sementara diketahui, banjir yang terjadi di Desa Batokan hanya menggenangi jalan dan kondisi air sungai peres. Kemudian di Desa Betet, Jalan Desa tergenang di RT 07, 08, 09 dengan ketinggian sekitar 30-50 cm. Serta lahan padi dan jagung tergenang sekitar 15 hektar.

    Kemudian untuk Desa Tembeling jalan desa tergenang setinggi 5-10 cm. “Alhamdulillah, untuk kondisi banjir sudah surut,” ujar Camat Kasiman, Kabupaten Bojonegoro Novita Sari. [lus/ted]

  • Banjir Luapan Bengawan Solo di Bojonegoro Mulai Surut

    Banjir Luapan Bengawan Solo di Bojonegoro Mulai Surut

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro terjadi sejak Minggu (10/3/2024) petang.

    Sedikitnya banjir menggenangi sebanyak 44 desa di 11 kecamatan. Namun, kini sejumlah daerah berangsur mulai surut.

    Seperti di Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro. Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Ngraho terjadi sejak Minggu (10/3/2024) malam. Sedikitnya ada 3 desa yang tergenang. Kondisi 3 desa yang tergenang itu saat ini sudah kering.

    “Sudah surut. Ketinggian air sudah surut 1 meter. Rumah yang tergenang sudah kembali normal,” ujar Camat Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, Masirin, Selasa (12/3/2024).

    Pejabat yang pernah menduduki Humas Pemkab Bojonegoro itu menambahkan, genangan air yang masih tersisa diperkirakan hanya terjadi pada aliran anak sungai Bengawan Solo. “Mungkin untuk anak Sungai Bengawan Solo masih penuh,” terangnya.

    Sementara tiga desa yang sebelumnya tergenang banjir yakni, Desa Tapelan, Desa Luwihaji, dan Desa Payaman. Di Desa Tapelan, banjir menggenangi dua rumah dan satu kandang ternak di RT 07 RW 04 setinggi 80 cm. Kemudian di RT 02 RW 01 ada 3 rumah tergenang dengan ketinggian 30 cm.

    Selain itu, banjir sebelumnya juga merendam lahan persawahan padi seluas 5 hektar dan jalan desa sepanjang 500 meter dengan ketinggian air sekitar 40-80 cm.

    Sedangkan di Desa Luwihaji, jembatan darurat sebagai akses utama warga menuju Dusun Karangnongko juga terendam air. Sedangkan jembatan utama kondisinya masih belum ada perbaikan setelah longsor sejak 1 tahun silam. Serta Desa Payaman ada satu tempat wisata yang berada di bibir Sungai terendam. [lus/ted]

  • Banjir Luapan Bengawan Solo di Bojonegoro Telan Satu Nyawa

    Banjir Luapan Bengawan Solo di Bojonegoro Telan Satu Nyawa

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro menelan satu korban jiwa. Bocah berusia 5 tahun atas nama Moch Waffin Albi Pratama meregang nyawa setelah ditemukan tenggelam di kubangan banjir luapan Sungai Bengawan Solo.

    Kapolsek Kanor Iptu Slamet Hariyanto mengatakan, satu korban meninggal akibat tenggelam di kubangan banjir luapan Sungai Bengawan Solo itu terjadi di Dusun Dondong RT 02 RW 01 Desa Gedongarum Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro. Kejadian itu diketahui sekitar pukul 14.30 WIB.

    “Saat itu korban sedang bermain di ruang tamu bersama dengan temannya. Tiba-tiba keluarga menyadari korban sudah tidak ada di ruang tamu kemudian dicari,” ujarnya, Senin (11/3/2024).

    Setelah dicari oleh pihak keluarga, korban akhirnya ditemukan oleh kakeknya Mujid (59) di kubangan air luapan Sungai Bengawan Solo di pekarangan samping rumah. Kubangan tersebut hanya berjarak sekitar 20 meter dari rumah orang tua korban.

    Setelah ditemukan, bocah tersebut langsung dibawa ke Puskesmas Kanor untuk pemeriksaan medis. Namun, oleh tenaga medis dinyatakan sudah tidak bernyawa. Jasad korban kemudian dilakukan otopsi luar tidak terdapat luka akibat kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban.

    “Kemudian jasad korban langsung diserahkan ke rumah duka untuk dimakamkan di pemakaman umum,” pungkasnya.

    Sementara dari hasil olah tempat kejadian perkara, petugas kepolisian menemukan adanya sandal korban yang berada di tepi kubangan air. [lus/kun]

  • Polres Turut Bagikan Makanan Bagi Warga Bojonegoro yang Tak Mau Mengungsi

    Polres Turut Bagikan Makanan Bagi Warga Bojonegoro yang Tak Mau Mengungsi

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kepolisian Resort (Polres) Bojonegoro turut membagikan makanan bagi warga yang terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Sedikitnya ada 300 personil yang diterjunkan untuk membantu penanganan bencana alam yang terjadi sejak kemarin itu.

    “Ada 300 personil yang kami terjunkan di masing-masing kecamatan yang terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo,” ujar Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto, Senin (11/3/2024).

    Dalam penanganan bencana banjir tersebut, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, seperti BPBD maupun Dinsos Bojonegoro. Seperti dalam menyiapkan posko pengungsian, dapur umum, maupun melakukan evakuasi bagi warga yang terisolasi banjir.

    “Semua Polsek tadi laporan sudah siap jika dibutuhkan sewaktu-waktu, baik dalam penanganan evakuasi, dapur umum, maupun posko pengungsian,” terangnya.

    Hal itu, kata Mario, sebagai wujud pemerintah hadir di masyarakat dalam penanganan bencana. Bahkan, Kapolres Bojonegoro AKBP Mario turun membagikan makanan bungkus bagi warga yang tetap bertahan di rumah meski kondisi jalan sudah tergenang.

    Hal itu, dilakukan agar tidak ada warga yang terlewat dalam penyediaan makan bagi warga. “Untuk sementara kami harus door to door membagikan makanan karena mereka masih merasa aman, sehingga tetap bertahan di rumah masing-masing. Tapi tetap kita pantau, kalau air meninggi akan kita tetap evakuasi,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto turut membagikan makanan bagi masyarakat yang terdampak banjir genangan akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kelurahan Ledokwetan. Sedikitnya ada 178 jiwa yang terdampak banjir, namun belum mengungsi karena rumah mereka masih aman. [lus/ian]

  • Banjir di Bojonegoro, Waspadai Beberapa Penyakit ini

    Banjir di Bojonegoro, Waspadai Beberapa Penyakit ini

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sejumlah warga yang terdampak banjir genangan akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro mulai mengungsi. Selama banjir, warga diminta untuk menjaga kesehatan dan mewaspadai beberapa penyakit yang sering muncul saat banjir.

    Salah seorang tenaga medis dari Puskesmas Wisma Indah Kelurahan Ledok Kulon Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro Dr Erni mengatakan, saat banjir warga diharapkan menjaga kesehatan dan mewaspadai beberapa penyakit yang rawan menyerang.

    Untuk itu, pihaknya melakukan pemeriksaan kesehatan kepada para pengungsi yang baru ke posko pengungsian di Gedung Serbaguna Jalan KH Mansyur. “Para pengungsi yang baru masuk posko pengungsian langsung kami tes kesehatannya,” terangnya, Senin (11/3/2024).

    Beberapa penyakit yang rawan mengidap para pengungsi seperti penyakit kulit seperti gatal-gatal, diare, pusing, serta demam. Untuk itu, pihaknya berharap agar masyarakat bisa melakukan pencegahan dengan meningkatkan daya tahan tubuh melalui aktivitas fisik dan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang.

    “Selain itu, jika merasakan gejala sakit bersegera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat,” imbuhnya.

    Untuk diketahui, banjir genangan akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro ini sejumlah masyarakat mulai mengungsi. Posko pengungsian banjir di antaranya di Gedung Serbaguna Jalan KH Mansyur Kabupaten Bojonegoro dan di Desa Sukoharjo Kecamatan Kalitidu.

    Salah seorang pengungsi, Basri (67) Warga RT 07 RW 01 Kelurahan Ledokwetan Kabupaten Bojonegoro mengaku harus mengungsi karena sedang menderita infeksi saluran pernapasan (ISPA). Namun, sakit yang dideritanya itu sudah dirasakan lama.

    “Karena penyakit sesaknya kambuh, jadi memilih untuk mengungsi. Sementara kondisi rumah sekarang sudah tergenang sekitar 30 cm,” ujarnya yang didampingi istrinya, Yatinem (63) saat di pengungsian Gedung Serbaguna. [lus/ian]

  • Warga Ngablak Ungsikan Ternak Saat Banjir Bengawan Solo

    Warga Ngablak Ungsikan Ternak Saat Banjir Bengawan Solo

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro sedikitnya menggenangi 36 desa di 10 kecamatan. Salah satunya di Desa Ngablak, Kecamatan Dander.

    Air sungai menggenangi jalan desa pada Minggu (10/3/2024) petang. Kemudian meluas hingga persawahan dan pemukiman. Pada area pekarangan air menggenang dengan ketinggian sekitar 80 cm.

    Sedangkan untuk jalan setinggi kurang lebih 60 cm, dan rumah warga ada 15 kepala keluarga tergenang rata-rata setinggi 30 cm. Dampak genangan itu, belum ada warga di Desa Ngablak yang mengungsi.

    Warga memilih mengungsikan hewan ternaknya. Warga membuat tenda darurat untuk mengungsikan hewan ternak di tanggul Sungai Bengawan Solo. Tenda pengungsian hewan ternak dibuat menggunakan terpal.

    “Hewan ternak yang diungsikan untuk sapi ada 8 ekor dan kambing ada 40 ekor. Hewan ternak ini diungsikan di deretan tanggul,” ujar Babinsa Koramil Dander Sertu Gunawan saat meninjau banjir di Desa Ngablak, Senin (11/3/2024) siang.

    Selain mengamankan hewan ternak, untuk posko pengungsian bagi warga yang terdampak banjir juga disiapkan. Posko pengungsian itu ditempatkan di Pondok Pesantren di Desa Ngulanan Kecamatan Dander milik, Kyai Milan dan di Balai Desa Ngablak. [lus/beq]

  • 36 Desa di Bojonegoro Terdampak Banjir Luapan Bengawan Solo

    36 Desa di Bojonegoro Terdampak Banjir Luapan Bengawan Solo

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro mendata, jumlah wilayah yang terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo semakin meluas, Senin (11/3/2024) siang.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Laela Nor Aeny mengatakan, dampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo bertambah. Saat ini ada 36 desa di 10 kecamatan terdampak banjir, dari sebelumnya 18 desa di 6 kecamatan.

    “Sedangkan untuk rumah yang terdampak ada 322 KK. Sebagian warga yang terdampak ini juga sudah ada yang mengungsi,” ujar Laela Nor Aeny.

    Beberapa warga yang mengungsi tinggal di Kelurahan Ledokwetan, Kecamatan Bojonegoro. Pengungsian disediakan di Gedung Serbaguna Jalan KH Mansyur. Pada pukul 12.00 WIB sedikitnya sudah ada 16 orang dewasa yang sudah mengungsi.

    “Untuk warga yang terdampak di Kelurahan Ledokwetan ini ada enam RT dengan jumlah jiwa sekitar 178 jiwa. Namun, belum semuanya mengungsi, karena rumahnya masih bisa ditempati,” ujar Ketua RT di Kelurahan Ledokwetan, Sugihartono.Update dampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro :

    1. Kec. Bojonegoro : 3 Desa (ledok wetan, Banjarejo, Campurejo)
    2. Kec. Padangan: 4 Desa (Tebon, Prangi, Nguken, Kuncen)
    3. Kec. Ngraho : 3 Desa (Tepalan, Luwihaji, Payaman)
    4. Kec. Dander : 2 Desa (Ngulanan, Ngablak)
    5. Kec. Trucuk : 7 Desa ( Tulung, Mori, Banjarsari, Pagerwesi, Sumbangtimun, Kandangan, Truck)
    6. Kec. Kalitidu : 4 Desa ( Mojo, Leran, Sukoharjo, Panjunan)
    7. Kec. Kasiman : 3 Desa (Batokan, Betet, Tembeling)
    8. Kec. Malo : 3 Desa ( Tanggi, Kacangan, Sudah)
    9. Kec. Baureno : 3 Desa ( Lebaksari, Tanggungan, Kalisari)
    10. Kec. Kanor : 4 Desa ( Gedungarum, Piyak, Kabalan, Tejo)

    Untuk jumlah total terdampak:
    • Kecamatan : 10
    • Desa : 36
    • Rumah yang terdampak : 322 KK

    [lus/beq]

  • Banjir Luapan Bengawan Solo di Bojonegoro Terus Meluas

    Banjir Luapan Bengawan Solo di Bojonegoro Terus Meluas

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Banjir luapan Sungai Bengawan Solo terus meluas. Debit sungai masih menunjukkan tren kenaikan. Sejumlah permukiman, jalan, hingga sawah tergenang dan sebagian warga mengungsi.

    Seperti warga Kelurahan Ledokwetan, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro. Warga di enam RT tergenang, mulai RT 1, 2, 3, 4, 6, dan RT 7 RW 1. Air mulai menggenangi jalan yang berada di dalam tanggul Sungai Bengawan Solo setinggi kurang lebih 80 cm.

    “Rata-rata rumah warga sudah banyak yang ditinggikan, sehingga tidak sampai masuk ke rumah. Hanya beberapa yang masih bangunan lama tergenang,” ujar Ketua RT Kelurahan Ledokwetan, Sugihartono, Senin (11/3/2024).

    Pada pukul 12.00 WIB tadi, sedikitnya sudah ada empat orang di Kelurahan Ledokwetan yang mengungsi di Gedung Serbaguna Jalan KH Mansyur Kabupaten Bojonegoro. Mereka yang mengungsi ini rerata lansia dan anak-anak.

    Salah seorang pengungsi, Basri (67) warga Lorong 3 RT 07 RW 01 Kelurahan Ledokwetan Bojonegoro mengatakan, air mulai memasuki rumahnya mulai kemarin. Namun, hari ini semakin tinggi. Ia memilih mengungsi karena sedang sakit asma.

    “Karena asmanya sembuh, jadi memilih ngungsi,” ujar Istri Basri yang menemani di pengungsian, Yatinem (63).

    Untuk diketahui, tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo pada pukul 12.00 WIB menunjukkan angka 14.78 peilschaal. Trennya stabil jika dibanding pada pukul 11.00 WIB diangka yang sama. Namun, jika dibanding pada pukul 10.00 WIB trennya naik yakni diangka 14.77 peilschaal.

    Sementara di Karangnongko sendiri kondisi tren air sungai terpanjang di Pulau Jawa ini terus mengalami penurunan yang stabil.

    Pada pukul 10.00 WIB TMA di Karangnongko menunjukkan angka 29.16 peilschaal, kemudian pukul 11.00 WIB 29.14 peilschaal, dan pada pukul 12.00 WIB, 29.12 peilschaal. [lus/beq]

  • BPBD Bojonegoro: 18 Desa Terdampak Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo

    BPBD Bojonegoro: 18 Desa Terdampak Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro mendata ada 18 desa di 6 kecamatan yang terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo pada, Minggu (10/3/2024) malam.

    Kepala BPBD Bojonegoro Laela Nor Aeny mengatakan, memasuki status siaga merah Sungai Bengawan Solo menyebabkan air meluap hingga menggenangi sejumlah jalan, pemukiman, hingga lahan pertanian.

    “Hingga Minggu 10 Maret 2024, pukul 21.00 WIB, jumlah wilayah terdampak banjir luapan sungai Bengawan Solo ada sebanyak 18 desa di 6 kecamatan,” ujarnya.

    Kondisi Sungai Bengawan Solo pada malam hari ini, kondisi air Sungai Bengawan Solo terus mengalami kenaikan. Pada pukul 24.00 WIB TMA Sungai Bengawan Solo pada angka 14.68 peilschaal. Naik jika dibanding pukul 23.00 WIB di angka 14.65 peilschaal.

    Untuk mengantisipasi kenaikan air sungai terpanjang di Pulau Jawa itu, pihaknya mengaku telah melakukan beberapa antisipasi. Seperti melakukan pengecekan pintu-pintu doorlock di seputaran kota seperti di Kelurahan Jetak, Ledok Wetan, hingga Banjarejo.

    Selain itu, lanjut Laela, pihaknya juga telah menyiapkan sandbag, tenda pengungsian, logistik, serta material lain. “Seperti di Desa Ngulanan Kecamatan Dander, tadi juga mengajukan bantuan berupa terpal,” ungkapnya.

    Tinggi genangan air sejumlah wilayah yang tergenang ini sekitar 50 centimeter. Sehingga, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat yang bertempat tinggal di bantaran Sungai Bengawan Solo agar tetap waspada. [lus/ted]

    Berikut dampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro;

    1. KECAMATAN DANDER
    – Desa Ngulanan RT. 1, RT. 2, RT.3, RT. 6 Kecamatan
    2. KECAMATAN BOJONEGORO
    – Kelurahan Ledok Wetan
    3. KECAMATAN PADANGAN:
    1. Desa Tebon
    2. Desa Prangi
    3. Desa Nguken
    4. Desa Kuncen
    4. KECAMATAN NGRAHO:
    1. Desa Tapelan
    2. Desa Luwihaji
    3. Desa Payaman
    5. KECAMATAN KALITIDU:
    1. Desa Leran
    2. Desa Sukoharjo
    3. Desa Mojo
    6. KECAMATAN TRUCUK:
    1. Desa Tulung
    2. Desa Mori
    3. Desa Banjarsari
    4. Desa Pagerwesi
    5. Desa Sumbangtimun
    6. Desa Kandangan
    JUMLAH TOTAL TERDAMPAK
    – Kecamatan : 6
    – Desa : 18
    – Jumlah pengungsi : 21 orang (desa Sukoharjo Kecamatan Kalitidu)