kab/kota: Bogor

  • Antisipasi luapan Kali Baru, Jaktim pasang turap karung berisi pasir

    Antisipasi luapan Kali Baru, Jaktim pasang turap karung berisi pasir

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur memasang turap karung berisi pasir dan batu di pinggir Kali Baru, Hek, Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Kamis, untuk mengantisipasi luapan air kali itu ke permukiman warga.

    “Saat ini melakukan penanggulangan bencana banjir dengan memasang turap sementara dari karung berisi pasir dan batu,” kata petugas Suku Dinas (Sudin) SDA Kramat Jati, Jakarta Timur, Arsa di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, pihaknya menyiapkan lima kubik pasir, baru dan tanah yang bisa menahan luapan air Kali Baru di Hek.

    “Air Kali Baru sempat meluap ke permukiman warga pada Kamis pagi sekitar 15-20 centimeter (cm), namun cepat surut. Makanya, kami membuat tanggul sementara,” ujar Arsa.

    Sebanyak 10 personel dari Satuan Pelaksana Sudin Sumber Daya Air (SDA) Kramat Jati disiagakan di lokasi untuk mengantisipasi banjir akibat luapan Kali Baru lantaran wilayah Bogor masih terus hujan.

    “Kita bakal monitor terus satu hari ini karena dari Bogor masih hujan,” kata dia.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jakarta Krisis Air Tanah, Izin Baru Mau Disetop!

    Jakarta Krisis Air Tanah, Izin Baru Mau Disetop!

    Jakarta

    Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyebut pemerintah akan melarang penerbitan izin baru pengambilan air tanah di Provinsi DKI Jakarta. Keputusan itu mempertimbangkan kondisi kritis ketersediaan air di Jakarta.

    “Jadi kalau melihat itu kondisi kritis yang ada sekarang, ya kami juga dengan Pak Kepala Badan (Badan Geologi), jadi juga dalam rangka pengendalian, itu izin baru untuk air tanah di Jakarta belum akan diterbitkan,” ujarnya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, dikutip Kamis (9/1/2025).

    Meski begitu, Yuliot menyebut pihak yang sudah memiliki izin masih boleh memanfaatkan air tanah. Ia menegaskan bahwa pemerintah hanya tidak akan mengeluarkan izin baru.

    “Izin baru, kalau yang lama-lama itu kan sudah berjalan,” imbuhnya.

    Dalam hal ini Kementerian ESDM juga akan melakukan konsolidasi dengan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Yuliot menjelaskan, cadangan air di sejumlah wilayah Indonesia berstatus rawan, rusak atau kritis.

    “Beberapa daerah di Jawa Barat, Jakarta itu termasuk daerah yang kondisinya adalah cadangan air tanahnya rusak. Seperti di Karawang, Bekasi, Bogor, Tangerang, Bandung, Soreang, Pekalongan, Pemalang, dan juga termasuk Semarang itu adalah termasuk cadangan air tanahnya rusak,” jelas Yuliot.

    Daerah lain seperti Karanganyar, Boyolali, hingga Yogyakarta berstatus rawan. Dalam hal ini ia mengingatkan pentingnya perlindungan terhadap lingkungan demi memastikan ketersediaan air cukup untuk kebutuhan masyarakat dan industri.

    Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah menyiapkan pengganti air tanah di Jakarta. Keseluruhan sistem penyediaan air bersih ditargetkan beroperasi pada 2030 untuk melayani 4 juta warga.

    Plt Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Endra S. Atmawidjaja mengatakan, penggunaan air tanah diatur ketat melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Di sinilah kontribusi Kementerian PU dalam menyediakan sarana dan prasarana agar masyarakat tidak menggunakan air tanah.

    “Kalau target kita (Kementerian PU), 2030 sistem (pengganti air tanah) sudah beroperasi,” kata Endra ditemui di Kantor Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2025).

    Endra mengatakan, penggunaan air tanah secara terus-menerus akan berdampak pada penurunan muka tanah (land subsidence). Oleh karena itu, Kementerian PU terus menggenjot pembangunan infrastruktur Sumber Daya Air (SDA) mulai dari bendungan hingga Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) sebagai penggantinya.

    (acd/acd)

  • Gagal Nyalip, Pengendara Motor di Bogor Tewas Terlindas Truk

    Gagal Nyalip, Pengendara Motor di Bogor Tewas Terlindas Truk

    Bogor

    Kecelakaan lalu lintas melibatkan truk dan sepeda motor di Jalan Raya Narogong, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Pengendara motor Honda Beat berinisial LN meninggal dunia usai terlindas truk.

    “Korban kecelakaan meninggal dunia satu orang, pengendara sepeda motor,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Bogor Ipda Ferdhyan Mulya, Kamis (9/1/2025).

    Peristiwa nahas itu terjadi pada sekitar pukul 05.10 WIB pagi tadi. Kecelakaan berawal ketika korban melaju dari arah Klapanunggal menuju Cileungsi.

    “Setibanya di TKP (tempat kejadian perkara) bergerak ke kiri jalan mendahului kendaraan jenis truk yang bergerak searah di depannya,” ucapnya.

    Kemudian sepeda motor korban tersebut tergelincir. Menyebabkan korban terjatuh ke sebelah kanan jalan.

    “Lalu bagian kepala terlindas oleh ban belakang sebelah kiri kendaraan jenis truk, sehingga terjadilah kecelakaan lalu lintas,” jelasnya.

    (rdh/mea)

  • Menhan dan Kepala BNPT bahas strategi perkuat pencegahan terorisme

    Menhan dan Kepala BNPT bahas strategi perkuat pencegahan terorisme

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Eddy Hartono berdiskusi untuk membahas strategi memperkuat pencegahan terorisme dan program-program deradikalisasi.

    Menhan Sjafrie, dalam pertemuannya dengan Kepala BNPT di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI, menegaskan pentingnya sinergi antarlembaga dan soliditas baik di internal BNPT maupun dengan lembaga terkait lainnya dalam menghadapi ancaman terorisme ke depan.

    “Sinergi antarlembaga menjadi kunci utama dalam mengoptimalkan upaya penjagaan kedaulatan negara, mengingat kompleksitas tantangan yang dihadapi membutuhkan pendekatan yang terintegrasi dan komprehensif dari seluruh pemangku kepentingan,” kata Menhan Sjafrie kepada Kepala BNPT sebagaimana dikutip dari siaran resmi Kementerian Pertahanan RI di Jakarta, Rabu.

    Kepala BNPT Eddy Hartono berkunjung ke Kementerian Pertahanan RI untuk bertemu Menhan Sjafrie. Di Kantor Kementerian Pertahanan, pertemuan antara dua pemimpin kementerian/lembaga itu didampingi beberapa pejabat utama masing-masing.

    Dalam pertemuannya dengan Kepala BNPT, Menhan juga menekankan kolaborasi antara Kementerian Pertahanan dan BNPT sebagai faktor krusial untuk mewujudkan strategi yang efektif mencegah paham-paham radikalisme dan ancaman terorisme masuk ke tanah air.

    Dalam unggahan di media sosial pribadinya, Menhan Sjafrie juga mengutarakan harapannya BNPT dapat terus tumbuh dan memperluas jejaringnya di tingkat global.

    Dia juga menyebut beberapa terobosan yang telah dilakukan BNPT, di antaranya termasuk pelatihan untuk CPNS, program duta damai untuk generasi muda dan program-program penguatan Pancasila di sekolah-sekolah.

    “Harapannya, di tingkat global, BNPT dapat aktif membangun jejaring dengan banyak negara mengembangkan strategi kontra-terorisme,” kata Menhan Sjafrie.

    Dalam pertemuan itu, Kepala BNPT menyampaikan sejumlah program penting yang telah berjalan, di antaranya pelatihan bagi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Universitas Pertahanan (Unhan), Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Pelatihan itu, Kepala BNPT menjelaskan, bertujuan untuk membekali para calon aparatur sipil negara dengan pengetahuan dan keterampilan menghadapi tantangan penanggulangan terorisme di era modern.

    Dia melanjutkan pelatihan itu juga bertujuan memperkuat pemahaman ideologi nasional, yaitu Pancasila.

    Universitas Pertahanan merupakan kampus yang berada di bawah binaan Kementerian Pertahanan.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kecelakaan Maut Bus Pariwisata Tabrak Pengendara di depan Batos Kota Batu, Sejumlah Orang Tewas

    Kecelakaan Maut Bus Pariwisata Tabrak Pengendara di depan Batos Kota Batu, Sejumlah Orang Tewas

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu

    TRIBUNJATIM.COM, BATU – Kecelakaan bus pariwisata Sakhindra Trans melibatkan beberapa kendaraan terjadi di depan Batu Town Square (Batos) Kota Batu, Rabu (8/1/2025).

    Bus nomor polisi DK 7942 GB yang bertuliskan Kunjungan Industri SMK Bali Global Badung tujuan Semarang-Yogyakarta-Malang 5-9 Januari 2025 itu menabrak beberapa pengendara, karena diduga mengalami rem blong dari arah Kota Batu menuju Kota Malang.

    Akibatnya beberapa orang pengendara mengalami luka-luka, bahkan nampak ada beberapa korban meninggal dunia yang ditutupi kantong jenasah milik petugas medis yang datang ke lokasi.

    “Tadi yang kelihatan ada tiga orang yang tergeletak, katanya meninggal dan beberapa mengalami luka,” kata warga yang berada di lokasi, Hendrawan kepada Tribun Jatim Network, Rabu (8/1/2025).

    Saat ini seluruh korban dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata Kota Batu.

    Sementara itu Kanit Gakkum Satlantas Polres Batu, Ipda Hendri Setiawan mengatakan sampai dengan saat ini pihak kepolisian masih mendalami faktor yang menyebabkan bus hilang kendali. 

    “Iya benar laka bus. Untuk penyebabnya kami masih menuju ke TKP,” ujar Ipda Hendri Setiawan.

    Kecelakaan maut terjadi di depan Batu Town Square (Batos) Kota Batu para Rabu, (8/1/2025) malam.  (tangkapan layar CCTV)

    Diberitakan sebelumnya, Kecelakaan maut terjadi di depan Batu Town Square (Batos) Kota Batu para Rabu, (8/1/2025) malam. 

    Dari pantauan CCTV terlihat sosok yang terkapar di tengah jalan yang ditutupi. Sekitaran jalan tersebut tengah ramai dipadati warga yang sedang menyaksikan. 

    Ada juga yang terlihat ditutupi kantong jenasah serta petugas medis melakukan penanganan.

    Hingga berita ini diturunkan, proses penanganan terhadap korban masih dilakukan.

    “Iya benar laka bus. Untuk penyebabnya kami masih menuju ke TKP,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Batu, Ipda Hendri Setiawan, Rabu (8/1/2025) malam.

    Sebelumnya, kecelakaan maut yang melibatkan bus juga terjadi di ruas jalan tol Pandaan-Malang pada Senin (23/12/2024) sore.

    Dalam laka tersebut, melibatkan dua kendaraan sekaligus yaitu truk serta bus yang membawa rombongan pelajar SMP dari Bogor.

    Dari informasi sementara yang didapat TribunJatim.com, ada 4 korban tewas dalam peristiwa itu. Rata-rata korban tewas karena terjepit bodi kendaraan.

    Sedangkan korban luka-luka, seluruhnya telah dievakuasi dan informasinya dibawa ke IGD RS Saiful Anwar (RSSA) Malang.

    Direktur Utama PT Jasamarga Pandaan Malang, Netty Renova membenarkan hal tersebut.

    “Telah terjadi insiden kecelakaan di KM 77+200 A arah Malang pada jalan tol Pandaan-Malang. Kejadiannya terjadi pada hari ini, sekitar pukul 15.40 WIB,” jelasnya, Senin (23/12/2024).

    Dirinya menjelaskan, bahwa petugas telah mendatangi lokasi dan masih dilakukan aksi cepat penanganan.

    “Insiden kecelakaan ini melibatkan dua kendaraan, yaitu truk dan bus. Sampai dengan saat ini, masih dalam penanganan oleh petugas,” tambahnya.

    Akibat kecelakaan tersebut, arus kendaraan di lokasi menjadi terganggu. Sehingga, pihak Jasa Marga memberikan imbauan kepada pengguna jalan.

    “Bagi pengguna jalan, kami imbau untuk dapat mengambil jalur keluar melalui gerbang Tol Purwodadi. Untuk selanjutnya dapat melanjutkan perjalanan, dengan masuk kembali ke jalan tol mengambil akses masuk lewat gerbang Tol Lawang,” jelasnya.

    Dalam kesempatan tersebut, pihaknya mengimbau kepada pengguna jalan untuk tetap selalu waspada dan berhati-hati.

    “Kami menggimbau kepada pengguna jalan agar tetap berhati-hati. Pastikan kondisi kendarana laik jalan, dan apabila lelah dapat beristirahat di lokaso Rest Area yang telah disediakan,” terangnya.

    Sementara itu, Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim, AKBP Imet Chaerudin juga membenarkan adanya insiden tersebut. Dan saat ini, pihaknya telah datang ke lokasi kecelakaan.

    “Iya, ini masih di TKP kecelakaan,” pungkasnya. 

  • BREAKING NEWS Horor di Depan Batos Kota Batu, Bus Pariwisata Tabrak Pengendara, Beberapa Orang Tewas

    BREAKING NEWS Horor di Depan Batos Kota Batu, Bus Pariwisata Tabrak Pengendara, Beberapa Orang Tewas

    TRIBUNJATIM.COM, BATU – Kecelakaan maut terjadi di depan Batu Town Square (Batos) Kota Batu para Rabu, (8/1/2025) malam. 

    Dari pantauan CCTV terlihat sosok yang terkapar di tengah jalan yang ditutupi. Sekitaran jalan tersebut tengah ramai dipadati warga yang sedang menyaksikan. 

    Ada juga yang terlihat ditutupi kantong jenasah serta petugas medis melakukan penanganan.

    Hingga berita ini diturunkan, proses penanganan terhadap korban masih dilakukan.

    “Iya benar laka bus. Untuk penyebabnya kami masih menuju ke TKP,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Batu, Ipda Hendri Setiawan dikutip dari suryamalang.com, Rabu (8/1/2025) malam.

    Sebelumnya, kecelakaan maut yang melibatkan bus juga terjadi di ruas jalan tol Pandaan-Malang pada Senin (23/12/2024) sore.

    Dalam laka tersebut, melibatkan dua kendaraan sekaligus yaitu truk serta bus yang membawa rombongan pelajar SMP dari Bogor.

    Dari informasi sementara yang didapat TribunJatim.com, ada 4 korban tewas dalam peristiwa itu. Rata-rata korban tewas karena terjepit bodi kendaraan.

    Sedangkan korban luka-luka, seluruhnya telah dievakuasi dan informasinya dibawa ke IGD RS Saiful Anwar (RSSA) Malang.

    Direktur Utama PT Jasamarga Pandaan Malang, Netty Renova membenarkan hal tersebut.

    “Telah terjadi insiden kecelakaan di KM 77+200 A arah Malang pada jalan tol Pandaan-Malang. Kejadiannya terjadi pada hari ini, sekitar pukul 15.40 WIB,” jelasnya, Senin (23/12/2024).

    Dirinya menjelaskan, bahwa petugas telah mendatangi lokasi dan masih dilakukan aksi cepat penanganan.

    “Insiden kecelakaan ini melibatkan dua kendaraan, yaitu truk dan bus. Sampai dengan saat ini, masih dalam penanganan oleh petugas,” tambahnya.

    Akibat kecelakaan tersebut, arus kendaraan di lokasi menjadi terganggu. Sehingga, pihak Jasa Marga memberikan imbauan kepada pengguna jalan.

    “Bagi pengguna jalan, kami imbau untuk dapat mengambil jalur keluar melalui gerbang Tol Purwodadi. Untuk selanjutnya dapat melanjutkan perjalanan, dengan masuk kembali ke jalan tol mengambil akses masuk lewat gerbang Tol Lawang,” jelasnya.

    Dalam kesempatan tersebut, pihaknya mengimbau kepada pengguna jalan untuk tetap selalu waspada dan berhati-hati.

    “Kami menggimbau kepada pengguna jalan agar tetap berhati-hati. Pastikan kondisi kendarana laik jalan, dan apabila lelah dapat beristirahat di lokaso Rest Area yang telah disediakan,” terangnya.

    Sementara itu, Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim, AKBP Imet Chaerudin juga membenarkan adanya insiden tersebut. Dan saat ini, pihaknya telah datang ke lokasi kecelakaan.

    “Iya, ini masih di TKP kecelakaan,” pungkasnya. 

  • Evaluasi Rencana Induk, Tirta Pakuan Gelar Konsultasi Publik

    Evaluasi Rencana Induk, Tirta Pakuan Gelar Konsultasi Publik

    JABAR EKSPRES – Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor mengevaluasi Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) dalam lima tahun terakhir dengan menggelar Konsultasi Publik di Ballroom IICC Botani Square pada Rabu, 8 Januari 2025.

    Direktur Umum Perumda Tirta Pakuan, Rivelino Rizky menjelaskan, dalam kesempatan itu pihaknya juha merumuskan langkah-langkah strategis untuk lima tahun mendatang.

    Ia menegaskan, kegiatan tersebut merupakan kewajiban pemerintah daerah untuk memastikan kelancaran penyediaan air minum.

    “Ini adalah review RISPAM periode 2019-2039, di mana setiap lima tahun dilakukan evaluasi. Beberapa poin perlu diperbarui dan disesuaikan dengan kebutuhan serta masukan dari berbagai pihak, termasuk kementerian,” katanya saat ditemui Jabar Ekspres usai kegiatan.

    BACA JUGA:Ulah Dirut Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Bakal Dibahas di Parlemen

    Rivelino menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak. Sebab Perumda Tirta Pakuan membutuhkan dukungan, baik dari pemerintah daerah, provinsi, hingga pusat.

    “Hal ini sangat penting, terutama dalam pembiayaan dan sumber air baku,” jelasnya.

    Pihaknya mencatat bahwa saat ini, Perumda Tirta Pakuan sangat bergantung pada Sungai Cisadane dan Sungai Ciliwung sebagai sumber air baku, yang mencapai 87 persen, sementara 13 persen lainnya berasal dari mata air.

    Untuk itu, ia mengungkapkan perlunya alternatif pembiayaan, pasalnya dari total rencana selama 20 tahun ke depan itu membutuhkan biaya.

    BACA JUGA:Netralitas Dirut Perumda Tirta Pakuan Dipertanyakan, GERAM Desak Pj Wali Kota Bogor Berikan Sanksi Tegas

    “Jadi tidak mungkin semuanya dibebankan ke PDAM,” sebut Rivelino.

    Direktur Teknik Perumda Tirta Pakuan, Ardani Yusuf, telah menyampaikan berbagai alternatif pendanaan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk kementerian, perbankan, dan lembaga internasional.

    “Dari total pendanaan yang dibutuhkan untuk program 20 tahun ke depan, 51 persen berasal dari PDAM. Sisanya berasal dari Kementerian PUPR melalui Cipta Karya, APBD, dan APBN,” terang Ardani.

    “Kami juga bekerja sama dengan mitra seperti Bank Dunia dan bank lokal seperti BJB,” inbuhnya.

    Selain itu, Ardani menyoroti target nasional program Asta Cita 2025-2030 yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan akses air minum aman dari 11 persen menjadi 40 persen pada tahun 2030.

  • Tangani Tunggakan Wajib Pajak di Kota Bogor, Bapenda Lakukan Langkah Tegas

    Tangani Tunggakan Wajib Pajak di Kota Bogor, Bapenda Lakukan Langkah Tegas

    JABAR EKSPRES – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor mengambil langkah tegas dalam penanganan Wajib Pajak (WP) yang menunggak pembayaran pajak.

    Upaya ini dilakukan dengan memasang plang khusus pada 10 objek pajak yang diketahui belum memenuhi kewajibannya. Langkah ini diharapkan dapat mendorong WP untuk bersikap baik dengan mencicil atau melunasi tunggakan pajak mereka.

    Kepala Bapenda Kota Bogor, Deni Hendana, menjelaskan bahwa upaya penagihan pajak selama ini melibatkan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bogor hingga empat kali dalam setahun.

    BACA JUGA; Perkuat Kolaborasi, DPRD dan Pemkot Bogor Rumuskan Solusi Layanan Biskita

    Meskipun dari upaya tersebut ada WP yang akhirnya membayar, namun masih ada sebagian yang enggan membayar.

    “Oleh karena itu, penagihan kali ini harus dilakukan dengan pendekatan yang lebih tegas,” kata Deni Hendana kepada wartawan dikutip Rabu, 8 Januari 2025.

    Deni menambahkan bahwa operasi penagihan pajak tahun ini dilakukan melalui program Operasi Sisir (Opsir), khususnya untuk Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

    Ia menyebut, dalam empat bulan terakhir, program tersebut berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp32,8 miliar.

    “Opsir juga melibatkan RT dan RW setempat, namun kegiatan ini sempat terhenti sementara akibat adanya pelaksanaan Pilkada,” tuturnya.

    Langkah pemasangan plang dilakukan sebagai upaya terakhir setelah WP dipanggil oleh Kejari namun tetap tidak memenuhi kewajibannya.

    Deni menekankan, bahwa pemasangan plang ini sebenarnya sudah menjadi rutinitas dalam penanganan tunggakan pajak restoran, hotel, maupun PBB.

    Dalam hal ini, Bapenda tetap mempertimbangkan kemungkinan pembayaran apabila WP bersedia untuk mencicil.

    “Tahun lalu, Bapenda memasang plang pada lima objek pajak yang sebagian besar terkait dengan tunggakan PBB, hotel, dan restoran. Untuk tahun ini, Bapenda menargetkan pemasangan plang pada 15 objek pajak hingga Februari 2025,” terang Deni.

    Menurut dia, penunggakan pajak bisa terus bertambah setiap bulan, oleh karena itu Bapenda terus mengimbau agar WP segera menyelesaikan kewajiban pajak mereka.

    “Selain itu, Bapenda juga melibatkan masyarakat setempat dalam upaya penagihan pajak melalui program Opsir. Dengan kolaborasi antara instansi pemerintah dan masyarakat, diharapkan penagihan pajak bisa dilakukan secara efektif dan transparan,” tukas Deni. (YUD)

  • Tiap Hari Gendong Minuman dan Tisu Jualannya, Pak Nana Bisa Sekolahkan 5 Anak, Pendapatan Tak Tentu

    Tiap Hari Gendong Minuman dan Tisu Jualannya, Pak Nana Bisa Sekolahkan 5 Anak, Pendapatan Tak Tentu

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah kisah Pak Nana, penjual minuman dan tisu keliling di Kota Bogor.

    Saat ditemui di alun-alun Kota Bogor, pria 50 tahun itu tampak berjalan kaki sambil menggendong dagangan.

    Ia menggenggam sebotol air mineral dan sebungkus tisu, dagangan kecil yang menjadi sumber penghidupannya.

    Warga Cilendek, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor ini setiap hari berjuang mengais rezeki dari berjualan air mineral dan tisu. 

    “Air minum, tisu, Pak, Bu,” serunya dengan suara lembut, menawarkan dagangan ke pejalan yang lewat.

    Nana tahu betul, pada hari kerja, pembeli akan lebih sedikit dibandingkan akhir pekan.

    “Kalau hari Senin sampai Jumat itu pasti sepi. Kejual paling cuma satu dua botol saja. Yang ramai itu kalau hari libur, Sabtu, Minggu,” ujar Nana, melansir dari Kompas.com.

    Nana hanya membawa 10-15 botol air mineral dan beberapa bungkus tisu setiap hari.

    Dagangan itu ia simpan di wadah plastik. Namun, jika hujan turun sejak pagi, dagangannya hampir pasti tidak laku sama sekali.

    “Saya jual tisu sama air mineral itu Rp 5.000. Nah, dikali saja, kalau sehari cuma laku tiga sampai empat, berarti penghasilan saya segitu,” ungkap dia.

    Selain cuaca, Nana juga harus bersaing dengan pedagang lain yang menawarkan barang serupa.

    Sudah hampir dua tahun Nana selalu memulai hari sejak pukul 06.00 WIB untuk berdagang, memastikan tidak kehilangan pelanggan.

    “Kalau siang sedikit pasti sudah ketinggalan pelanggan, soalnya yang jualan seperti saya kan banyak,” kata dia.

    Dengan upaya tersebut sekalipun, Nana masih kerap mendapat penolakan. 

    “Sekarang banyak orang sudah bawa botol minum sendiri. Kalau kita tawarin, mereka jawab, ‘Maaf, Pak, saya sudah bawa.’ Ada juga yang nolak sambil sinis, ya sudah, biasa,” tutur dia dengan nada pasrah.

    Namun, Nana tidak menyerah.

    Bagi pria ini, setiap hari adalah perjuangan untuk mengais rezeki.

    “Rezeki sudah ada Allah yang mengatur, tapi kita harus mau ngatur nyari peluang buat ngambil rezekinya,” kata dia.

    Di balik perjuangannya, ada cita-cita besar yang terus mendorong Nana untuk bertahan. Ia ingin ketiga anaknya mendapatkan pendidikan yang layak.

    Meski sang istri tidak bekerja, Nana telah berhasil menyekolahkan anak-anaknya.

    Anak pertamanya sudah lulus SMA dan menikah, anak kedua telah menyelesaikan SMP, dan anak ketiga kini duduk di bangku SMA.

    “Alhamdulillah, anak sekolah, ada saja rezekinya dari anak,” ucapnya dengan senyum kecil.

    Selain dari hasil berjualan, Nana sempat terbantu oleh bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari pemerintah.

    Uang sebesar Rp 250.000 yang biasanya dia terima setiap bulan cukup membantu memenuhi kebutuhan dapur keluarganya.

    Namun, belakangan ini, bantuan tersebut tidak lagi dia terima.

     “Biasanya merasa terbantu, kaya ada harapan buat dapat uang dari PKH. Tapi sudah dua bulan ini belum keluar uangnya,” keluh dia.

    Nana satu dari banyaknya orang yang tidak pernah menyerah akan takdir.

    Di usianya yang sudah setengah abad, ia tetap percaya bahwa kerja keras akan selalu membuahkan hasil.

    “Yang penting kita usaha, Mas. Mau kecil mau besar hasilnya, yang penting halal,” kata Nana sambil kembali menawarkan dagangannya kepada pejalan kaki yang melintas.

    Sebelumnya juga viral kisah Sukir seorang tukang sol sepatu sudah berkutat dengan alas kaki sejak tahun 1982.

    Pekerjaan Sukir sebagai tukang sol sepatu itu menjadikan lima anaknya tamat bersekolah.

    Sukir tampaknya sudah banyak makan asam garam dunia persolan sepatu lantaran pengalamannya puluhan tahun.

    Berbagi ceritanya setelah bekerja puluhan tahun, Sukir mengaku ogah ketika ditawari menjadi kuli bangunan.

    Di tengah hiruk-pikuk gempuran sepatu second impor yang lebih murah tak membuat Sukir berhenti untuk menjalani profesinya sebagai tukang sol sepatu.

    Sukir Sol biasa ia dikenal sudah mengabdikan hidupnya untuk memperbaiki sepatu sejak 1982 menghadapi suka duka dalam menjalani profesi yang menjadi penopang ekonomi keluarganya.

    Warga RT 01 Kelurahan Suka Jadi Kecamatan Lubukinggau Barat I ini kerap berkeliling kota Lubuklinggau, Sumsel menjajakan jasa sol sepatu.

    Sukir mempunyai lima orang anak dan semuanya telah menamatkan pendidikan hingga SMA.

    Semuanya sudah bekerja meski penghasilan sehari-harinya tidak menentu.

    Sukir bercerita ia menggeluti jasa sol sepatu sejak muda, dimulai dengan belajar mengesol sepatu secara otodidak kemudian menjadi tukang sepatu keliling.

    “Dulu awalnya ngesol sepatu ini otodidak ketika dijalani ternyata menjadi profesi sampai sekarang,” ceritanya pada Tribunsumsel.com, Minggu (15/12/2024), seperti dikutip TribunJatim.com, Senin (16/12/2024).

    Awalnya Sukir mangkal jalan menuju pasar Inpres Lubuklinggau, kemudian karena ramainya tukang sol sepatu saat itu ia memutuskan untuk berkeliling.

    “Karena yang mangkal banyak akhirnya keliling. Waktu kereta ekonomi masih bebas, kita ikut kereta ngesol sepatu sampai wilayah Lahat,” ujarnya.

    Kemudian sejak kereta ekonomi mulai ada batasan tahun 2013 silam.

    Sukir hanya berkeliling di wilayah Lubuklinggau dan paling jauh ke wilayah Tugu Mulyo Kabupaten Musi Rawas (Mura).

    “Karena sekarang umur tidak muda lagi walaupun tidak pernah sakit-sakit sekarang wilayahnya hanya keliling Lubuklinggau, sore pulang,” ungkapnya.

    Bagi Sukir menjadi tukang sol sepatu memiliki tantangan tersendiri.

    Namun, ia memilih jalur ini dibanding menjadi buruh bangunan.

    “Jadi tukang sol itu kita yang ngatur pekerjaan, walaupun kadang sekali-kali pernah diajak kawan nukang bangunan,” ujarnya.

    Sukir mengaku penghasilan sebagai tukang sepatu tidak menentu kadang banyak, namun kadang walau sudah berkeliling tidak dapat sama sekali.

    “Kadang dapat kadang tidak, sekarang lebih kepada cukup untuk makan saja, kadang dapat Rp.50 ribu kadang malah tidak dapat sama sekali, syukuri saja,” ungkapnya.

    Namun meski penghasilan jasa sol sepatu masih ada, Sukir telah meminta kepada anak-anaknya agar profesi jasa sol sepatu tidak dilanjutkan anak -anaknya.

    “Cukup saya saja, saya pesan kepada anak-anak saya, carilah profesi lain yang lebih menghasilkan,” ujarnya.

    Kemudian untuk biaya jasa sol sepatu bervariasi, tergantung jenis sepatu atau sandal. Untuk sepatu wanita pelajar, ia mematok harga mulai Rp.10  ribu.

    “Sementara harga termahal untuk sepatu besar mencapai Rp.15 ribu,” ungkapnya.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Warga Desa Cimandala Protes, PT Rainbow Indah Karpet Diduga Cemari Lingkungan!

    Warga Desa Cimandala Protes, PT Rainbow Indah Karpet Diduga Cemari Lingkungan!

    JABAR EKSPRES – Puluhan warga Desa Cimandala menggelar aksi terkait dugaan pencemaran limbah B3 oleh PT Rainbow Indah Karpet di Kantor Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Rabu (8/1).

    Ada beberapa poin aspirasi yang di sampaikan oleh warga yang mayoritas ibu-ibu ini  kepada pihak Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor.

    BACA JUGA: Pemprov Jabar Belum Anggarkan Program MCU Gratis, Dicover APBN

    Dalam aspirasinya, mereka menyuarakan terkait dugaan pencemaran lingkungan baik itu melalui udara, darat dan air sehingga kehidapan warga sekitar merasa terganggu.

    Selanjutnya, dugaan penyalahgunaan ruang gudang yang dijadikan tempat produksi, over kdb tata ruang hijau, dan pengolahan limbah B3 diduga tidak berizin, lalu 5 sistem tenaga kerjaan tidak ada.

    Tak hanya itu, pajak pbb tidak sesuai dengan fisik, sumur bor tidak berizin turut menjadi bahan aspirasi warga Desa Cimandala.

    BACA JUGA: Stunting di Jawa Barat Terus Menurun di Bawah 20 Persen

    Mereka meminta ganti rugi moril dan materil, meminta stop produksi hanya boleh gudang tidak boleh produksi karena polusi dan pencemaran. Serta meminta agar direlokasi.

    Ketua RW 03 Desa Cimandala, Supono mengungkapkan, sudah sejak beberapa puluh tahun yang lalu warga Desa Cimandala terdampak asap yang sangat menyengat akibat aktivitas oleh PT Rainbow Indah Karpet.

    “Di kami d Rw 3 hampir semua ya termasuk yang di Darmais, Rw 02 3 rt nanti kita akan melakukan mediasi dan musyawarah bersama insya allah nanti malem kita mengikuti kemauan warga atau tuntutan warga,”ujarnya kepada media.

    BACA JUGA: Komisi III DPRD Kota Bogor Sidak Penataan di Pasar Penampungan Mawar

    Kendati begitu, pihaknya meminta agar Kecamatan dapat menindaklanjuti keluhan warga tersebut dan meminta agar kegiatan PT Rainbow Indah Karpet untuk direlokasi.

    “Kita hanya minta suara yang terbaik supaya warga kami kondusif tidak mengeluh setiap hari karena suara yang bising bau yang sangat menyengat,” tambahnya.

    Lebih lanjut, kata Supono, pihaknya sudah beberapa kali menyuarakan aspirasi dan keluhannya kepada pihak desa.

    BACA JUGA: Pria yang Ditemukan Tewas di Pasar Baru, Kota Bandung Akhiri Hidup atau Pekerja yang Terjatuh?