kab/kota: Bogor

  • PSIS Kini Punya Tiga Striker Asing, Gilbert Agius: Sesuai Harapan

    PSIS Kini Punya Tiga Striker Asing, Gilbert Agius: Sesuai Harapan

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – PSIS Semarang pada putaran kedua BRI Liga 1 2024/2025 punya opsi striker yang melimpah.

    Hal ini karena masuknya dua striker anyar yaitu Sudi Abdallah asal Brasil, dan Gustavo Souza asal Brasil.

    Dengan demikian, PSIS punya tiga striker asing saat ini. Satu nama lain yaitu Evandro Brandao.

    PSIS juga sudah memiliki striker lain yakni Aulia Rahman dan Wildan Ramdhani, kemudian striker sayap Gali Freitas yang juga merupakan andalan pelatih Gilbert Agius.

    Ditanya soal kans memainkan tiga striker asing sekaligus, Gilbert mengaku tergantung strategi.

    Bisa juga ia memasang dua striker.

    “Tiga striker sekarang, kita akan lihat mungkin bisa kita mainkan secara bersamaan, atau dua di antaranya. Kita juga masih ada Gali. Lagipula tidak bisa semua pemain asing bisa kami mainkan seluruhnya dalam satu laga. Secara regulasi harus ada yang di bench,” kata Gilbert, Kamis (9/1/2025).

    Menurut dia, melimpahnya opsi striker saat ini sesuai yang ia harapkan.

    “Sekarang lebih banyak opsi. Itulah yang saya mau, kita banyak solusi di lini depan, ada pula striker lokal seperti Wildan,” tutur pelatih yang semasa menjadi pesepakbola berposisi sebagai striker tersebut.

    Di putaran kedua ini, ia berharap semua striker yang dimiliki PSIS tidak ada yang terkendala cedera serius.

    Masalah striker memang selalu jadi kendala tersendiri bagi PSIS dalam beberapa musim terakhir yakni berkutat dengan masalah cedera.

    “Menurut saya, sejak dua tahun di sini berkali-kali kita selalu kehilangan striker dengan banyak alasan seperti cedera dan lain-lain. Sekarang kita punya tiga striker. Semoga tiga-tiganya tidak ada yang bermasalah (cedera) sehingga harus absen,” ucapnya.

    Adapun laga terdekat yang menanti PSIS yakni menghadapi Persita Tangerang di pekan ke-18 BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Pakansari Bogor, Minggu (12/1/2025) mendatang.

    Laga tersebut juga mengawali kiprah PSIS di putaran kedua Liga 1 musim ini.

  • 7
                    
                        Kejagung Heran Guru Besar IPB Dipolisikan soal Kerugian Kasus Timah
                        Nasional

    7 Kejagung Heran Guru Besar IPB Dipolisikan soal Kerugian Kasus Timah Nasional

    Kejagung Heran Guru Besar IPB Dipolisikan soal Kerugian Kasus Timah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kejaksaan Agung (
    Kejagung
    ) heran Guru Besar Universitas Institut Pertanian Bogor (IPB)
    Bambang Hero Saharjo
    dilaporkan ke Polda Kepulauan Bangka Belitung terkait penghitungan kerugian negara dalam kasus korupsi tata niaga timah.
    Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar mengatakan, penghitungan yang dilakukan Bambang Hero semestinya tidak perlu diragukan karena pengadilan sudah menyatakan bahwa kasus tersebut merugikan negara Rp 300 triliun.
    “Lalu, apa yang menjadi keraguan kita terhadap pendapat ahli tersebut sehingga harus dilaporkan?” kata Harli saat dikonfirmasi, Jumat (10/1/2025).
    Menurut Harli, putusan yang dijatuhkan pengadilan sejalan dengan dakwaan jaksa yang menyebut ada kerugian negara dalam kasus korupsi timah yang menjerat Harvey Moeis.
    “Artinya, pengadilan juga sependapat dengan JPU bahwa kerugian kerusakan lingkungan tersebut merupakan kerugian keuangan negara,” ujar Harli.
    Harli pun meminta semua pihak untuk menaati asas-asas hukum yang berlaku.
    Ia menekankan, Bambang Hero menghitung kerugian negara dalam kasus timah tersebut berdasarkan permintaan penyidik.
    Harli juga menegaskan bahwa kesaksian yang diberikan ahli tentu sesuai dengan latar belakang keilmuannya dan diolah kembali oleh auditor negara.
    “Iya, semua pihak harus taat asas. Ahli memberikan keterangannya atas dasar pengetahuannya yang kemudian diolah dan dihitung oleh auditor negara,” ujar Harli.
    “Perhitungan atas kerugian keuangan negara ini didasarkan atas permintaan jaksa penyidik,” kata dia.
    Diberitakan, Bambang dilaporkan oleh Kantor Hukum Andi Kusuma Law Firm yang mengeklaim mewakili berbagai elemen masyarakat di Bangka Belitung.
    Bambang dinilai tidak berkompeten dalam melakukan penghitungan kerugian lingkungan sebesar Rp 271 triliun dalam kasus tata niaga timah, yang kemudian membengkak menjadi Rp 300 triliun.
    “Kami berharap majelis hakim menelaah lebih jauh, tidak hanya pada penilaian subyektif,” kata Pengacara Hukum Andi Kusuma seusai membuat laporan pengaduan di Mapolda Bangka Belitung, Rabu (8/1/2025).
    Dalam laporannya, Andi mempertanyakan metode perhitungan yang menggunakan citra satelit gratis dan menilai bahwa Bambang tidak menjelaskan hitungan kerugian saat bersaksi di persidangan.
    Hal ini, menurutnya, berdampak pada perekonomian Bangka Belitung yang memburuk, dengan banyak perusahaan tambang tutup dan pekerja kehilangan mata pencarian.
    Andi juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa jika metode perhitungan seperti ini diterapkan secara luas, sektor tambang lain seperti nikel dan batu bara bisa terkena imbas serupa.
    Bambang Hero dilaporkan dengan tuduhan melanggar Pasal 242 KUHP tentang keterangan palsu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Petugas Dishub Depok Viral Gelantungan di Kap Mobil, ‘Saya Dicaci Maki dan Refleks Naik’ – Halaman all

    Cerita Petugas Dishub Depok Viral Gelantungan di Kap Mobil, ‘Saya Dicaci Maki dan Refleks Naik’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, DEPOK –  Seorang petugas Dinas Perhubungan Kota Depok tersangkut di kaca depan mobil pikap yang melintas di Jalan Raya Bogor, Simpangan Depok, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat.

    Peristiwa ini terjadi saat petugas Dishub itu hendak menghentikan mobil L 300 yang kelebihan muatan tersebut.

    Video memperlihatkan saat petugas Dishub berusaha menghentikan laju mobil pikap karena berjalan ugal-ugalan dan oleng akibat kelebihan muatan.

     Bukannya berhenti, sopir mobil justru tancap gas dan mengabaikan imbauan petugas.

    Kendaraan akhirnya berhenti setelah petugas bergelantungan di kaca spion mobil pikap.

    Petugas Dishub tersebut berpegangan erat pada wiper atau alat pembersih kaca mobil.

    Peristiwa tersebut akhirnya viral di sosial media, usai diunggah akun Instagram @funfactbogor.

    Usai videonya tersebar di sosmed, petugas Dishub Kota Depok bernama Fadillah itu akhirnya buka suara.

    Dikatakannya,  awalnya mobil pikap tersebut terlihat dari jauh berjalan tidak stabil dan oleng.

    Karena kondisinya overload, mobil pikap yang melaju tersebut hendak diberhentikan namun sopir mobil justru mengabaikan petugas.

    “Jadi di-ubereats di lampu merah yang kedua ini saya stop, saya pinggirkan dengan mengucapkan selamat sore sampai dengan tiga kali,” kata Fadillah, Kamis (9/1/2025).

    “Namun selamat sore saya diabaikan sama sopir dan setelah itu mobil juga agak ke pinggir, lalu mengambil zig-zag ke kiri ke kanan, tidak menghiraukan saya sebagai petugas,” sambungnya.

    Fadillah mengambil langkah tegas untuk memakirkan mobil pikap itu karena membahayakan pengguna jalan lainnya.

     Bahkan, sopir mobil pikap sempat turun.

    Namun, ia justru mencaci-maki petugas Dishub Kota Depok yang memberhentikannya.

    “Lalu dia hanya mengucap hai a*jing minggir lu seperti itu, mengucapkan menyebut nama binatang yang kasar,” ujarnya.

    Usai mencaci maki Fadillah, sopir pikap naik kembali ke kendaraannya dan langsung tancap gas. 

    Karena posisi Fadillah berada di depan, ia mengaku refleks naik di bagian depan kap mobil tersebut.

    “Saya langsung refleks menaiki di depan mobil itu,” ujarnya.

    “Dan memegang wiper yang ada di depan kaca sampai dengan kurang lebih 200 meter ke depan mendekat,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Bidang Bimbingan Keselamatan dan Ketertiban (Bimkestib) Dishub Kota Depok, Ari Manggala merespons video viral anggotanya bergelantungan di kap mobil pikap.

    Menurut Ari, peristiwa tersebut disebabkan hanya kesalahpahaman saja antara petugas Dishub yang bertugas di lapangan dan sopir mobil pikap.

     Alhasil, baik petugas Dishub yang bersangkutan dan sopir pikap sudah saling memaafkan dan berdamai.

    “Hanya salah paham aja, terus terakhir sudah diselesaikan dengan damai, dan si anggota ini juga tidak terjadi luka-luka yang terlalu parah,” kata Ari.

    Peristiwa  Mirip

    Sebelumnya peristiwa yang mirip kejadian di Depok pernah terjadi di Jalan R Agil Kusumadya, Jati, Kudus, terjadi pada Jumat (2/8/2024).

    Peristiwa bermula ketika Satlantas Polres Kudus sedang melakukan pengamanan dan siaga sore.nggu

    Saat itu, pengemudi mobil merah yang diduga takut dirazia, menabrak petugas yang mencoba memberhentikannya.

    Namun, pengemudi justru memacu kendaraannya, sedangkan polisi tersebut masih berada di atas kap mobil.

    Sementara berdasarkan keterangan warga sekitar sebelumnya, yakni Supriyanto, ia melihat ada dua mobil yang sempat bersitegang.

     “Katanya itu pencurian pisang, tapi masih belum jelas.”

    “Waktu itu sudah dipepet mobil pribadi lain, terus ada mobil Patwal (polisi) juga ada di sana,” kata Supriyanto, Sabtu (3/8/2024).

    Dikutip dari TribunBanyumas.com, Supriyanto mengatakan, mereka sempat kejar-kejaran dari arah timur.

    Video viral terkait anggota polisi yang terjebak di atas kap mobil itu diunggah salah satu akun Instagram, bernama @ramebareng.

    Dalam video, terlihat anggota Sat Lantas Polres Kudus berjibaku di kap mobil agar tidak terlepas dari mobil yang melaju kencang.

    Dinarasikan, polisi berusaha mengadang si sopir mobil merah, namun polisi justru terbawa di atas kap mobil.

    Beberapa waktu kemudian, mobil itu bisa diberhentikan di Jalan Lingkar Jetak, Kudus, setelah sempat terjadi aksi kejar-kejaran dengan petugas Sat Lantas Polres Kudus serta warga.

    Hingga Selasa (6/8/2024) pagi, video tersebut, sudah ditonton lebih dari 200 ribu kali.

    Beragam komentar pun disampaikan warganet. (Tribun Depok/M. Rifqi Ibnumasy)

     

     

  • Evakuasi Truk Galon Terguling di Tol Jagorawi, Lalin Arah Sentul Macet

    Evakuasi Truk Galon Terguling di Tol Jagorawi, Lalin Arah Sentul Macet

    Bogor

    Kecelakaan lalu lintas terjadi di Tol Jagorawi Km 36+600, Bogor, Jawa Barat, pagi ini. Sebuah truk bermuatan galon terguling.

    Petugas call center Jasa Marga, Cindy mengatakan, truk terguling di lajur 1 dan 2 tol. Saat ini, proses evakuasi muatan masih berlangsung.

    “Untuk informasinya itu kecelakaan di Km 36+600. Penanganan truk muatan galon terbalik miring antara lajur 1 dan 2, sedang proses pemindahan muatan,” kata Cindy, saat dihubungi, Jumat (9/1/2025) pukul 08.48 WIB.

    Sementara untuk kondisi arus lalu lintas sendiri terjadi kepadatan. Kepadatan terjadi di Km 38 hingga Km 37.

    “Adanya kepadatan dari Km 38 sampai 37, selepas itu terpantau lancar,” ungkapnya.

    Informasi yang diterimanya, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Kerugian hanya materi, dan proses evakuasi masih berlangsung.

    (rdh/mea)

  • Petugas Dishub Depok Bergelantungan di Mobil Pikap, Ternyata Sempat Dicaci Maki

    Petugas Dishub Depok Bergelantungan di Mobil Pikap, Ternyata Sempat Dicaci Maki

    GELORA.CO  – Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok viral usai aksinya bergelantungan di kap depan mobil pikap tersebar di sosial media (sosmed).

    Kejadian tersebut terjadi di Jalan Raya Bogor, tepatnya dekat Simpang Depok, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat pada Selasa (71/1/2024).

    Usai videonya tersebar di sosmed, petugas Dishub Kota Depok bernama Fadillah itu akhirnya buka suara.

    Kata Fadillah, awalnya mobil pikap tersebut terlihat dari jauh berjalan tidak stabil dan oleng.

    Karena kondisinya overload, mobil pikap yang melaju tersebut hendak diberhentikan. Namun, sopir mobil justru mengabaikan petugas.

    “Jadi di-ubereats di lampu merah yang kedua ini saya stop, saya pinggirkan dengan mengucapkan selamat sore sampai dengan tiga kali,” kata Fadillah, Kamis (9/1/2025).

    Baca juga: Viral! Petugas Dinas Perhubungan Kota Depok Jawa Barat Bergelantungan di Mobil Pikap, Ini Ceritanya

    “Namun selamat sore saya diabaikan sama sopir dan setelah itu mobil juga agak ke pinggir, lalu mengambil zig-zag ke kiri ke kanan, tidak menghiraukan saya sebagai petugas,” sambungnya.

    Akhirnya, Fadillah mengambil langkah tegas untuk memikirkan mobil pikap itu karena membahayakan pengguna jalan lainnya.

    Bahkan, sopir mobil pikap sempat turun.

    Namun, ia justru mencaci-maki petugas Dishub Kota Depok yang memberhentikannya.

    “Lalu dia hanya mengucap hai a*jing minggir lu seperti itu, mengucapkan menyebut nama binatang yang kasar,” ujarnya.

    Usai mencaci maki Fadillah, sopir pikap naik kembali ke kendaraannya dan langsung tancap gas. 

    Karena posisi Fadillah berada di depan, ia mengaku refleks naik di bagian depan kap mobil tersebut.

    “Saya langsung refleks menaiki di depan mobil itu,” ujarnya.

    “Dan memegang wiper yang ada di depan kaca sampai dengan kurang lebih 200 meter ke depan mendekat,” ujarnya.

    Viral di Sosmed 

    Sebelumnya, Sosial media (sosmed) dihebohkan dengan aksi petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok tersangkut di kap mobil pickup L300.

    Dari video yang diterima TribunnewsDepok.com, nampak petugas Dishub tersebut mengenakan seragam lengkap bergelantungan di kap mobil.

    Naasnya, sopir mobil pickup terus tancap gas tidak memperdulikan keselamatan petugas Dishub.

    Nampak, petugas Dishub tersebut berpegangan erat pada wiper atau alat pembersih kaca mobil.

    Diketahui, kejadian tersebut terjadi di Jalan Raya Bogor, Simpangan Depok, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat.

    Peristiwa tersebut akhirnya viral di sosial media, usai diunggah akun Instagram @funfactbogor

  • Viral Bak Spiderman Anggota Dishub Depok Naik di Bumper Depan Pikap, Begini Kronologinya

    Viral Bak Spiderman Anggota Dishub Depok Naik di Bumper Depan Pikap, Begini Kronologinya

    loading…

    Seorang anggota Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Fadilah melakukan aksi bak spiderman menaiki bagian depan Pikap L300 di Jalan Raya Bogor, tepatnya di Simpangan Depok, Selasa (7/1/2025). FOTO/IST

    DEPOK – Seorang anggota Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok , Fadilah melakukan aksi bak Spiderman menaiki bagian humper depan Pikap L300 di Jalan Raya Bogor, tepatnya di Simpangan Depok, Selasa (7/1/2025). Aksi itu direkam pengendara lainnya dan viral di media sosial.

    Fadilah menjelaskan kronologi kejadiannya. Peristiwa berawal dari Pikal L300 diduga melanggar lampu merah dan membawa muatan berlebih (over dimensi). Namun, mobil tetap melaju meski telah dihentikan, bahkan pengemudi mengeluarkan makian kasar.

    “Ketegangan memuncak saat sopir mempercepat laju mobil hingga terpaksa berpegangan pada wiper untuk menghindari kecelakaan. Mobil akhirnya berhenti di depan Gudang Lazada, namun sopir justru mengajak petugas berkelahi,” kata Fadilah dalam keterangannya dikutip, Jumat (10/1/2025).

    Sementara itu, Kepala Dishub Depok, Zamrowi mengatakan, pengemudi melanggar aturan lampu merah (APILL) dan membawa kendaraan over dimensi.

    “Kami apresiasi petugas yang tetap menjalankan tugas dengan baik. Tetap semangat dan utamakan pelayanan prima kepada masyarakat,” ujar Zamrowi.

    Ia mengingatkan agar pengemudi untuk mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan bersama. “Saat ini kondisi petugas (Fadilah) aman, tidak ada cidera,” katanya.

    (abd)

  • 7 Fakta Petugas Dishub ‘Spider-Man’ Nemplok Pikap di Depok

    7 Fakta Petugas Dishub ‘Spider-Man’ Nemplok Pikap di Depok

    Depok

    Aksi seorang petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Jawa Barat bikin geger. Petugas bernama Fadillah itu nemplok bak Spider-Man di kaca mobil pikap L-300.

    Kejadian ini terekam video amatir dan viral di media sosial. Dalam rekaman yang tersebar, terlihat mobil pikap dengan muatan over load ‘ditemploki’ petugas Dishub.

    Dalam video terlihat mobil pikap itu dari lajur kiri kemudian menyalip kendaraan lain dan berpindah ke lajur kanan. Mobil pikap yang ditemploki petugas Dishub itu terlihat terus melaju hingga melewati perekam video yang berada di arah berlawanan.

    “Nah…nah…nah, Dishub…Dishub…Dishub. Terus Mang, terus Mang. Bawa Mang…bawa…bawa…bawa,” ujar perekam video.

    Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Bogor, Simpang, Kota Depok, pada Selasa (7/1/2025) sore. Seperti apa duduk perkaranya? Simak rangkumannya sebagai berikut.

    1. Duduk Perkara Petugas Nemplok di Pikap

    Kabid Bimbingan Keselamatan dan Ketertiban Dishub Depok, Ari Manggala, menjelaskan peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Bogor, Simpang, Depok, pada Selasa (7/1) sekitar pukul 16.45 WIB. Saat itu situasi lalu lintas di lokasi cukup ramai kendaraan dari arah Jakarta maupun sebaliknya yang dari arah Bogor.

    “Petugas melihat kendaraan dari Jauh yang disetop oleh ‘Pak Ogah’, namun tetap melaju terus. Kendaraan pikap nopol B-9472-TAH itu terlihat oleng atau tidak seimbang,” jelas Ari dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (9/1).

    Melihat kondisi tersebut, Fadillah pun secara spontan menghentikan pikap tersebut. Ari mengatakan petugas saat itu bukan bermaksud menilang, melainkan hendak memberikan imbauan kepada si sopir itu.

    Akan tetapi, sopir pikap itu rupanya tak terima. Sopir tersebut malah mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan ketika ditegur anggota Dishub.

    “Ketika ditegur secara sopan oleh petugas, tetapi pengemudi bersikap dan berkata tidak sopan,” ujarnya.

    2. Petugas Dishub Nemplok di Kaca Mobil

    Tak terima ditegur petugas Dishub, sopir pikap itu tak berusaha meminggirkan mobilnya dan malah tancap gas. Spontan, petugas Dishub kemudian nemplok ke kaca mobil bagian depan.

    “Setelah itu, pengemudi tidak mengarahkan kendaraan ke pinggir jalan. Tetapi menambah kecepatan kendaraan dengan posisi petugas berada di depan mobil. Sehingga petugas spontan melompat naik ke depan mobil dengan memegang wiper yang berada di kaca mobil,” jelasnya.

    Simak di halaman selanjutnya: petugas Dishub bertahan pegang spion dan wiper

    3. Petugas Bertahan Pegang Spion dan Wiper

    Petugas Dishub Depok nemplok di mobil pikap yang kelebihan muatan di Jalan Raya Bogor. (Foto: dok. Istimewa/tangkapan layar Instagram)

    Sopir mobil pikap bernopol B-9472-TAH tidak berhenti meski anggota Dishub nemplok di kacanya. Petugas bernama Fadillah itu bertahan cukup lama dengan memegang spion dan wiper.

    “Dalam perjalanan petugas berdiri di depan mobil dengan wiper dan spion, dengan harapan pengemudi memberhentikan kendaraannya,” ucap Ari.

    4. Petugas Terseret Sampai 400 Meter

    Ari mengatakan mobil pikap itu terus melaju cukup jauh. Pikap berkelir hitam itu baru berhenti setelah radius sekitar 400 meter dari lokasi kejadian awal.

    “Setelah mobil berhenti di sekitar gudang Lazada petugas dapat turun dari kendaraan pikap nopol B-9472-TAH,” ucapnya.

    “Mobil tersebut tidak mau dihentikan sampai petugas terbawa sampai ke dekat Lazada itu kurang lebih 300-400 meter,” lanjut Ari.

    5. Kondisi Petugas Usai Nemplok Pikap

    Ari mengatakan Fadillah selamat setelah bertahan pegangan di wiper dan spion. Beruntung, Fadillah tidak memiliki luka parah.

    “Kondisinya sehat, tadi kita konfirmasi juga tidak ada luka yang parah,” ucap Ari.

    Baca selanjutnya: sopir pikap kabur, polisi selidiki

    6. Sopir Pikap Kabur

    Kepala Bidang (Kabid) Bimbingan Keselamatan dan Ketertiban Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok Ari Manggala (Foto: dok. Istimewa)

    Sopir pikap itu langsung tancap gas setelah petugas Dishub terlepas dari mobil. Pihaknya berkoordinasi dengan polisi untuk melacak pelaku.

    “Iya, seperti itu (sopir kabur), jadi dilepaskan (tak dikejar) oleh petugas kita karena mungkin petugas juga sudah terlepas,” kata Kabid Bimbingan Keamanan dan Ketertiban Dishub Kota Depok Ari Manggala saat dihubungi detikcom, Kamis (9/1).

    7. Polisi Turun Tangan

    Dihubungi secara terpisah, Kasat Lantas Polres Metro Depok Kompol Multazam Lisendra mengatakan pihaknya tengah menyelidiki kejadian tersebut. Polisi juga menelusuri si pengemudi pikap tersebut.

    “Sedang diselidiki oleh Unit Gakkum (Penegakan Hukum),” kata Multazam saat dihubungi detikcom, Kamis (9/1).

    Multazam belum mengetahui secara detail perihal kronologi kejadian tersebut. Namun ia mengingatkan soal angkutan ODOL (overdimension and overload) akan ditindak tegas.

    “Tertib berlalu lintas. Kecelakaan diawali oleh pelanggaran, stop overdimension overload,” kata Multazam.

    Halaman 2 dari 3

    (mei/dek)

  • Harga Cabai Meroket: Petani Tak Menikmati, Ini Biang Keroknya – Halaman all

    Harga Cabai Meroket: Petani Tak Menikmati, Ini Biang Keroknya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Melonjaknya harga cabai hingga menembus Rp130 ribu per kilogram, ternyata tidak dinimati semua petani.

    Misalnya, petani cabai di Kediri, Jawa Timur, yang mengalami gagal panen saat harga lagi tinggi.

    Syawal Abidin, petani cabai asal Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, menyampaikan, tanaman cabai yang ditanam di lahan sekitar 5 ribu meter persegi, semuanya mengalami kegagalan panen.

    Hal ini karena adanya sejumlah penyakit yang menyebabkan tanaman menjadi layu dan akhirnya mati.

    “Meski harga cabai sekarang terdengar mahal, tapi saya belum menikmati kenaikan harga itu. Belum sempat petik sudah pada mati,” ujar Syawal Abidin dikutip dari Kompas.com, Jumat (10/1/20250.

    Syahwal menyebut, kegagalan panen tidak hanya menyerang tanaman cabai miliknya, tetapi rekan petani lainnya juga mengalami hal yang sama.

    “Kalau daerah lain yang kondisi tanamannya perform, pasti menikmati untung di saat musim harga mahal begini. Tapi petani di Paron, belum,” ucapnya.

    Hal yang sama juga diungkapkan, Imam Basori, seorang petani di Kecamatan Ringinrejo. Nasibnya sedikit mujur karena masih bisa menjual cabai meski terbatas. 

    Ia mengaku, tidak semua tamanan cabai di lahannya berhasil dipanen karena adanya serangan hama patek.

    “Awalnya jumlah buahnya tiap batang sangat bagus. Tapi akhirnya kena patek. Akibatnya panen 10 kilogram, yang busuk bisa sampai empat kilogramnya,” ujar Imam.

    Heri, seorang petani cabai di Kecamatan Semen, juga mengalami hal yang sama. Bahkan, hasil panenan cabainya jauh dari cukup untuk menutup biaya produksi. 

    “Buruh cangkul sekarang seharinya saja upahnya sudah Rp 100.000, belum makan dan rokoknya,” ungkapnya. 

    Adapun harga cabai di pasar wilayah Kediri mencapai harga Rp 110 ribu per kg.

    Harga Cabai Tembus Rp130 Ribu per Kg

    Harga cabai rawit merah di Pasar Minggu, Jakarta, dijual oleh pedagang Rp120 ribu sampai Rp130 ribu per kg.

    Kenaikan harga cabai rawit merah tersebut sudah berlangsung jelang tahun baru 2025, bahkan dikatakan pedagang sentuh harga Rp150 ribu per kg pada saat itu.

    Adapun harga normal cabai rawit merah sekitar Rp 40.000-Rp 60.000 per kg.

    Kemudian di Pasar Cileungsi, Bogor, harga cabai rawit merah dibanderol Rp130 ribu per gram.

    Umar yang merupakan pedagang di Pasar Cileungsi menjelaskan, kenaikan harga cabai rawit merah sudah berlangsung sebelum Tahun Baru 2025. 

    “Untuk cabai rawit merah sekarang sampai Rp 130.000 per kilosebelumnya hanya Rp 50.000 per kilogram,” kata Umar.

    Ia menduga, kenaikan harga cabai ini karena stok menipis, sementara daya beli masyarakat tinggi. 

    “Faktor panen gagal sepertinya, belum panen raya juga, kalau sudah panen raya mudah-mudahan ada penurunan harga,” katanya.

    Biang Kerok Harga Cabai Mahal

    Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Muh Taufiq Ratule menyampaikan, kenaikan harga cabai disebabkan oleh masalah distribusi.

    Tidak semua daerah dapat memproduksi cabai, sehingga wilayah yang kekurangan harus mengandalkan pasokan dari wilayah lain.
    Di tengah musim hujan seperti saat ini, banyak distribusi antar wilayah mengalami permasalahan.

    “Apalagi hujan begini kan, banyak yang distribusinya bermasalah. Ada beberapa yang tidak panen. Tapi secara umum, itu [stok] enggak shortage (kekurangan),” ujar Taufiq.

    Ia mengatakan, cabai merupakan komoditas dengan harga yang fluktuatif.

    Dalam periode enam bulan, harga cabai bisa naik dan turun. Meski demikian, petani terus melakukan panen cabai.

    Oleh karena itu, Taufiq menegaskan bahwa kenaikan harga saat ini lebih banyak disebabkan oleh masalah distribusi.

    “Secara nasional, [stok] itu cukup. Hanya penyebaran, distribusi, termasuk dinamika iklim itu. Cabai itu kan memang gitu, 6 bulan kadang naik harganya, kadang turun, tapi petani panen terus,” pungkas Taufiq.

  • Dishub Depok Identifikasi Kendaraan yang Sempat Bawa Petugas hingga Ratusan Meter – Page 3

    Dishub Depok Identifikasi Kendaraan yang Sempat Bawa Petugas hingga Ratusan Meter – Page 3

    Pada pemberitaan sebelumnya, viral sebuah video di media sosial merekam petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, terbakawa kendaraan pickup hingga 400 meter di Jalan Raya Bogor, Depok. Kendaraan pickup yang belum diketahui identitasnya sempat menghentikan kendaraan dan meninggalkan petugas Dishub.

    Kabid Bimbingan Keselamatan dan Ketertiban pada Dinas Perhubungan Kota Depok, Ari Manggala mengatakan, kejadian berawal dari kendaraan pick up bermuatan barang melintas di Jalan Raya Bogor. Saat berada di lampu merah pertama, kendaraan tersebut tidak mau diberhentikan masyarakat yang membantu pengaturan lalu lintas.

    “Kendaraan itu menerobos lampu merah pertama, kendaraan melaju dari arah Jakarta menuju Bogor,” ujar Ari saat menghubungi Liputan6.com, Kamis (9/1/2025).

    Melihat kendaraan yang menerobos lampu merah, Petugas Dishub Kota Depok, yakni Fadli yang bertugas di lampu merah kedua berusaha menghentikan kendaraan untuk menghindari terjadinya kecelakaan. Namun pengemudi tersebut tetap tidak menghentikan kendaraannya, walaupun petugas Dishub berada di depan kendaraan tersebut.

    “Petugas kami mencoba untuk menghentikan, tidak terima diberhentikan, petugas Dishub yang sudah berada pada posisi depan kendaraan, tidak bisa menghindari,” jelas Ari.

    Fadli yang berada di depan kendaraan pickup pengangkut barang berupaya meloncat, ke depan bagian badan kendaraan Pick up. Akibatnya Fadli terbawa kendaraan kendaraan pickup yang belum diketahui identitas pengemudinya.

    “Petugas terbawa sepanjang 300 sampai 400 meter, saya kurang paham berhentinya di sebelah mana, tapi kurang lebih sekitar 400 meter,” ucap Ari.

    Petugas Dishub yang terbawa kendaraan pick up berusaha berpegangan pada Wiper kaca depan mobil. Petugas Dishub yang menggunakan atribut lengkap berusaha menjaga keseimbangan meskipun keselamatannya terancam.

    “Akhirnya si petugas ini dapat turun, mungkin karena sok dan tidak ada komunikasi, si mobil pick up ini langsung lanjut (melarikan diri), jadi ternyata tidak damai antara kedua belah pihak,” terang Ari.

  • Anak Usaha Bank BUMN Ini Siapkan Tiga Pilar Mantap Indonesia Bantu Kebutuhan Pensiunan – Halaman all

    Anak Usaha Bank BUMN Ini Siapkan Tiga Pilar Mantap Indonesia Bantu Kebutuhan Pensiunan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) punya cara berbeda dalam melayani para nasabah pensiunan. 

    Dengan visi dan misi memberdayakan dan mensejahterakan, Bank Mandiri Taspen menggulirkan tiga poin penting yang menjadi pilar utama.

    Department Head Retention Management Bank Mandiri Taspen, Agy Ramdhan menjelaskan, tiga poin penting itu disebut Tiga Pilar Mantap Indonesia. 

    Ketiganya akan terus menopang kinerja Bank Mandiri Taspen dalam melayani nasabah. “Pertama Program Mantap Sehat. Implementasi konkretnya, memberikan layanan kepada para pensiunan di Bank Mandiri Taspen seluruh kantor cabang yang tujuannya meningkatkan kesehatan para nasabah tersebut,” kata Agy dalam pernyataan persnya, Kamis(9/1/2025).

    Saat ini Bank Mandiri Taspen sudah memberikan program layanan kesehatan tanpa pungutan biaya di 165 unit. Di unit-unit tersebut ada dokter dan perawat yang akan melayani nasabah menjalani cek kesehatan. 

    Setelah itu, kata Agy, nasabah akan mendapatkan obat dan vitamin.“Kami juga rutin setiap bulan mengadakan kegiatan seperti senam sehat, selain itu seminar yang sifatnya online. Ada juga yang pelaksanaannya langsung atau offline. Kenapa ada Mantap Sehat? Karena kita melihat pensiunan punya beberapa kebutuhan, salah satunya kesehatan,” ujar Agy.

    Salah satu turunan dari Mantap Sehat adalah program tahunan Mantap Melihat. Mantap Melihat merupakan operasi katarak bagi para pensiunan nasabah Bank Mandiri Taspen yang sepenuhnya dibiayai Bank Mandiri Taspen. 

    Animo nasabah terhadap program ini pun bagus.“Kami sudah menjalankannya di sejumlah kota diantaranya Jakarta dan Surabaya, animonya bagus. Pertama di Jakarta ada 100, kemudian di Surabaya juga 100, Medan ada 100, dan Makasar 100, jadi total ada 400 orang yang mengikuti program Mantap Melihat,” kata Agy.

    Program kedua, kata Agy, adalah Mantap Aktif. Pada saat memasuki masa purnabakti, lanjut Agy, aktivitas mereka akan berkurang. Normalnya, kata Agy, mereka biasa pergi kerja jam 08.00 dan pulang pukul 17.00. Setelah pensiun, aktivitas tersebut menjadi berkurang. 

    “Nah, Mantap Aktif memiliki kegiatan ringan seperti kumpul-kumpul, pengajian, lomba 17 Agustus.Untuk itu, kita sediakan konsumsi. Ada kunjungan ke Panti Wreda, atau ke Taman Makam Pahlawan agar pensiunan ini tetap aktif berkomunikasi. Tujuannya ya agar nasabah kami tetap aktif,” jelas Agy. 

    Program ketiga, lanjut Agy, adalah Mantap Sejahtera. Saat memasuki masa pensiun, lanjutnya, gaji bulanan yang diterima menurun, sesuai dengan undang-undang. 

    Lewat Mantap Sejahtera nasabah diajak mengikuti program kewirausahaan. “Kami bekerja sama dengan para provider, seperti Indomaret grup, outlet Mitra Indogrosir. Kemudian kami juga bekerja sama dengan TIKI, karena ada nasabah yang minat usahanya kurir dan logistik, apalagi saat ini pengiriman barang meningkat,” ujar Agy.

    Terbaru dari Mantap Sejahtera, jelasnya, paket usaha frozen food. Hanya dengan biaya mulai Rp 2 juta, nasabah Bank Mandiri Taspen yang biasa disapa Pak, Bu Mantap, bisa memiliki paket usaha frozen food. 

    Nasabah yang mengambil paket usaha ini akan dipinjami freezer.“Dengan biaya 2 juta rupiah itu, nasabah dapat produk dengan bermacam varian. Itu bisa didiskusikan nanti. Misalnya, saya inginnya jualan nugget sama kentang saja, karena sosis nggak laku di sini, itu bisa didiskusikan. Sesuai dengan kesepakatan,” terang Agy.

    Lebih lanjut Agy mengatakan, Bank Mandiri Taspen juga memiliki 120 mentor yang sudah tersebar di kantor cabang. Mentor-mentor tersebut disesuaikan dengan keunggulan daerah masing-masing. Misalnya hidroponik, tidak cocok di wilayah Indramayu dan Cirebon. 

    “Kalau hidroponik biasanya daerah-daerah hijau pegunungan. Kalau di Jakarta tuh agak kurang, di Bandung bagus, Bogor bagus, Jember juga bagus. Di Indramayu-Cirebon, kami punya mentor yang bagus di bidang lele dan ikan nila,” kata Agy.

    Agy menambahkan, dari paket wirausaha tersebut, sudah ada 2.000 Mantapreneur dengan berbagai jenis usaha. Sebut saja usaha warung, frozen, agen TIKI, hidroponik, jamur tiram, dan banyak lagi. Mayoritas Mantapreneur tersebut, kata Agy, ada di Jawa. “Ada 60-65 persen di Jawa, sisanya menyebar Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, NTB, NTT. Paling banyak Jawa Timur, kedua Jawa Barat, ketiga Semarang yang lainnya nyebar. Usahanya kebanyakan kuliner, hampir 70 persen karena yang paling gampang,” kata Agy.

    Lebih lanjut Agy mengatakan, saat ini Bank Mandiri Taspen sudah memiliki Komunitas Mantap Indoneia (KMI).

    Komunitas tersebut, kata dia, menjadi wadah berkumpul para nasabah Bank Mandiri Taspen agar bisa melakukan aktivitas Mantap Sehat, Aktif, maupun Sejahtera.“Dulu akivitas itu inisiatifnya kebanyakan dari kami, sekarang sudah bergeser. Dengan dibentuknya komunitas, inisiatif kegiatan itu dari nasabah sendiri, bukan dari kita, makanya kita sengaja bentuk itu agar kegiatannya gak hanya sekali. Kita kasih budget,” kata Agy.