kab/kota: Bogor

  • Mereka yang Mendadak Cabut Gugatan di MK: Andika Perkasa hingga Imam ‘PKS’

    Mereka yang Mendadak Cabut Gugatan di MK: Andika Perkasa hingga Imam ‘PKS’

    Bisnis.com, JAKARTA – Mahkamah Konstitusi (MK) hingga kini masih menggelar sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) atau Pilkada Serentak 2024 yang diajukan oleh hampir 300 pemohon di seluruh Indonesia.

    Dari ratusan pemohon yang mengajukan gugatan sengketa pilkada tersebut, ternyata beberapa paslon di antaranya mendadak mencabut gugatannya tanpa alasan yang jelas.

    Pencabutan gugatan sengketa pemilu itu tidak hanya dilakukan pada tingkat pemilu wali kota saja, tetapi juga pemilihan bupati dan pemilihan gubernur di seluruh wilayah di Indonesia.

    Salah satu pihak yang mencabut gugatan PHPU di MK adalah paslon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah nomor urut 1 Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi (Andika-Hendi). 

    MK mengonfirmasi bahwa Andika-Hendi mencabut gugatan sengketa hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah 2024 yang teregistrasi dengan Nomor 263/PHPU.GUB-XXIII/2025.

    “Dengan konfirmasi ini kami sampaikan bahwa MK telah menerima secara administratif permohonan pencabutan atau penarikan Perkara 263 untuk PHPU (perkara hasil pemilihan umum) gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Mahkamah Konstitusi Pan Mohamad Faiz dilansir dari Antara, Rabu (15/1/2025).

    Faiz menjelaskan penarikan permohonan merupakan hal yang lumrah dan bisa dilakukan untuk perkara mana pun sebelum permohonan diputus. Hal itu sebagaimana diatur dalam Pasal 22 Peraturan MK Nomor 3 Tahun 2024 tentang Tata Beracara Dalam Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota.

    “Permohonan bisa ditarik, itu secara tertulis ataupun secara lisan di persidangan,” ujarnya.

    Menurut Faiz, Andika-Hendi telah mengajukan surat pencabutan perkara ke Mahkamah pada Senin siang. “Sesuai dengan tanggal permohonan suratnya, itu di tanggal ini,” katanya.

    Pencabutan permohonan Andika-Hendi akan dikonfirmasi lebih lanjut dalam sidang pemeriksaan perkara yang direncanakan digelar pada Senin (20/1). Di dalam sidang pemeriksaan perkara tersebut, MK akan mendengarkan keterangan KPU selaku termohon, pihak terkait, dan Bawaslu.

    “Setiap permohonan pencabutan atau penarikan permohonan akan dikonfirmasi oleh panel hakim yang memeriksanya. Termasuk untuk penarikan permohonan PHPU untuk pilgub di Jawa Tengah, itu akan dikonfirmasi nanti di panel 1 oleh panel hakim yang memeriksa perkara,” imbuhnya.

    Dikonfirmasi terpisah, Hendrar Prihadi alias Hendi membenarkan bahwa pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan (PDIP) itu mencabut gugatan sengketa hasil Pilkada Jawa Tengah 2024. Akan tetapi, Hendi enggan membeberkan alasan gugatannya dicabut.

    “Langsung ke Pak Andika atau DPP PDIP saja. Satu pintu informasinya,” kata Hendi saat dihubungi Antara. 

    Berikut rincian kandidat atau paslon di Pilkada 2024 yang mendadak mencabut gugatan di MK

    Pemilihan Gubernur

    1. Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Andika Perkasa-Hendrar Prihadi pada tanggal 13 Januari 2025 tanpa alasan yang jelas.

    2. Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Nomor Urut 1 Willy Midel Yoseph-Habib Ismail Bin Yahya menarik Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Gubernur (PHPU Gub) Kalimantan Tengah pada Kamis 9 Januari 2025.

    3. Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara La Ode Muh Ihsan Taufik Ridwan telah mencabut gugatan sengketa pemilu. Sementara Calon Gubernur Sulawesi Tenggara Tina Nur Alam tetap melanjutkan gugatan di MK.

    4. Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara Nomor Urut 2 Elly Engelbert Lasut dan Hanny Joost Pajouw mencabut permohonan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Gubernur Sulawesi Utara Tahun 2024 pada 13 Januari 2025.

    Pemilihan Bupati

    1. Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Gorontalo Utara Nomor Urut 3 Ridwan Yasin dan Muksin Badar mencabut gugatan pada selasa 14 Januari 2025

    2. Calon Bupati Deiyai Papua Tengah Nomor Urut 3 Yan Ukago dan Stefanus Mote menarik gugatan sengketa pemilu pada Rabu 15 Januari 2025 alasannya pertimbangan internal.

    3. Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Pangandaran Nomor Urut 02 Ujang Endin Indrawan dan Dadang Solihat (Hudang) menarik permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Bupati (PHPU Bupati) pada Rabu 8 Januari 2025.

    4. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bogor Tahun 2024 Nomor Urut 02 Bayu Syahjohan dan Musyafaur Rahman mencabut permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Bupati Tahun 2024 (PHPU Bupati) Bogor pada 8 Januari 2025.

    5. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lingga Kepulauan Riau Nomor Urut 2, Alias Wello-Muhammad Ishak dibatalkan permohonannya oleh hakim karena pihak kuasa hukum tidak hadir dan dianggap gugur pada 8 Januari 2025.

    6. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Nomor Urut 2 Gunawan Hs dan Umar Usman (Gunawan-Usman) mencabut Permohonan Perselisihan Hasil Suara Bupati dan Wakil Bupati Malang Tahun 2024 pada 8 Januari 2025

    7. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lamongan Nomor Urut 1 Abdul Ghofur dan Yuhronur Efendi (Ghofur-Firosya) mencabut Permohonan Perselisihan Hasil Suara Bupati dan Wakil Bupat pada 8 Januari 2025.

    8. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Tengah Nomor Urut 2 Evi Susanti dan Rico Zaryan Saputra (Evi-Rico) mencabut Perkara Perselisihan Hasil Suara Bupati dan Wakil Bupati (PHPU Bup) Kabupaten Bengkulu Tengah 2024 pada 8 Januari 2025

    9. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Klaten Nomor Urut 02 W. Herry Wibowo dan Wahyu Adhi Dermawan mencabut gugatan karena tidak memenuhi syarat persidangan pada 9 Januari 2025.

    10. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Mamuju Tengah Nomor Urut 2 Sahrul Sukardi-Alamsyah Arifin telah mencabut permohonan gugatannya karena kesepakatan antara penasihat hukum dan kliennya tidak tercapai pada tanggal 9 Januari 2025.

    11. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Nunukan Nomor Urut 1 Andi M. Akbar Mattawang Djuarzah dan Serfianus menarik permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Kabupaten Pasangkayu Tahun 2024 pada 9 Januari 2025

    12. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kapuas Nomor Urut 3 Alfian Mawardi dan Agati Sulie Mahyudin mencabut permohonan sengketa pemilu di MK pada Senin 13 Januari 2025

    13. Pemantau Pemilihan Bupati Fakfak yang diwakili Saparuddin mencabut gugatan sengketa pilkada di MK pada Selasa 14 Januari 2025.

    14. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo Utara Nomor Urut 3 Ridwan Yasin dan Muksin Badar mencabut permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Bupati Gorontalo Utara 2024 pada 14 Januari 2025.

    15. Pemantau Pemilihan Bupati Sorong Selatan yaitu Perhimpunan Pemilih Indonesia (PPI) yang diwakili Saparuddin selaku koordinator PPI mencabut gugatan sengketa pemilu di MK pada Selasa 14 Januari 2025.

    16. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Alor Nomor Urut 5 Imanuel Ekadianus Blegur-Lukas Reiner Atabuy mengajukan permohonan pencabutan Perkara Perselisihan Hasil Umum Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Alor pada Selasa 14 Januari 2025.

    Pemilihan Wali Kota

    1. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Walikota Depok Nomor Urut 1 Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi A. Rafiq (Imam-Ririn) mencabut Permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (PHP Walkot) Depok 2024 pada 8 Januari 2025

    2. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sawahlunto Nomor Urut 02 Deri Asta dam Desni Seswinari telah mencabut gugatan sengketa pemilu pada Jumat 10 Januari 2025

    3. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Nomor Urut 4 Erna Rasyid Taufan-M Rahmat Sjamsu Alam telah mencabut gugatannya pada 10 Januari 2025.

    4. Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Solok Nomor Urut 01 Nofi Candra dan Leo Murphy membatalkan gugatan sengketa pemilu di MK karena tidak hadir.

  • Kata Mereka yang Pernah Coba Obat Setelan, Diwanti-wanti BPOM karena Berbahaya

    Kata Mereka yang Pernah Coba Obat Setelan, Diwanti-wanti BPOM karena Berbahaya

    Jakarta – Belum lama ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menyidak dugaan tindak pidana penyalahgunaan obat apotek di Cilegon, Banten. Apotek tersebut terindikasi melakukan pelepasan kemasan asli obat yang kemudian dibungkus pada klip plastik atau umumnya disebut ‘obat setelan’.

    Obat setelan semacam ini sebenarnya sudah lama beredar di pasaran, terbanyak dijual di warung-warung dan e-commerce atau lapak online. Pencarian detikcom di salah satu e-commerce, Rabu (15/1/2025) sekitar pukul 09:00 pagi, ada lebih dari 50 tautan link penjualan obat setelan dengan berbagai klaim pengobatan.

    Masing-masing toko online berhasil menjual dua ribuan pieces obat setelan, baik untuk meredakan pegal linu, asam urat, nyeri gigi, hingga klaim rematik ‘flu tulang’.

    Fahriza, salah satu pengguna obat setelan di Bogor, mengaku tidak hanya memilih obat tersebut karena murah, ia merasa efeknya lebih terasa daripada obat yang didapat di apotek.

    “Pernah coba flutulang, itu ampuh sih buat sakit badan dan susah tidur. Beneran kerasa efeknya hitungan menit,” beber dia kepada detikcom, Rabu (15/1).

    “Belinya di warung-warung jamu,” lanjutnya.

    Dihubungi terpisah, Ai Haula wanita domisili Sukabumi juga melihat banyak tetangganya lebih memilih obat setelan ketimbang berobat langsung ke dokter.

    “Di warung dekat rumah, laku banget obat ini. Kalau kata mereka efeknya lebih kerasa daripada berobat ke dokter,” tutur Ai.

    Koordinator Humas Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) Eka Rosmalasari menilai efek obat setelan yang dinilai efektif bagi banyak orang sebetulnya berkaitan dengan jumlah bahan kimia obat yang tinggi. Sama seperti yang ditemukan pada jamu dengan kandungan BKO.

    “Kalau efek lebih ampuh itu sama kayak kita minum jamu yang pakai bahan kimia obat (BKO). Jumlah BKO yang ditambahkan tidak diketahui, demikian juga dengan obat setelan. Komposisi/zat aktif dan kadarnya tidak diketahui apakah sesuai dengan kebutuhan atau berlebih,” tandas dia.

    “Apabila obat dikonsumsi tanpa aturan pakai atau dosis yang jelas tentu dapat menimbulkan risiko pada kesehatan,” pungkasnya.

    (naf/kna)

  • 2
                    
                        Penjelasan Imigrasi soal Turis Arab Berkelahi dengan Marbut di Puncak Bogor
                        Bandung

    2 Penjelasan Imigrasi soal Turis Arab Berkelahi dengan Marbut di Puncak Bogor Bandung

    Penjelasan Imigrasi soal Turis Arab Berkelahi dengan Marbut di Puncak Bogor
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Media sosial baru-baru ini dihebohkan oleh insiden
    baku hantam
    antara seorang
    turis Arab
    dan seorang marbut di pelataran
    Masjid Al Muqsit
    , Desa Tugu Utara, Cisarua,
    Puncak Bogor
    , Jawa Barat.
    Kejadian yang terjadi pada Minggu (12/1/2025) sekitar pukul 17.50 WIB ini terekam oleh kamera CCTV dan menjadi viral setelah diunggah di berbagai platform.
    Dalam video tersebut, terlihat turis berbadan besar tersebut melayangkan tendangan ke arah Pak Jenggot, marbut masjid yang sedang bertugas.
    Insiden ini dipicu oleh ketidakpuasan turis Arab tersebut terhadap teguran untuk melepas sepatu sebelum memasuki masjid.
    Meskipun sudah ada peringatan dan rak sepatu di pintu masuk, turis tersebut tetap mengabaikan aturan yang berlaku.
    Kepala Sub Seksi Penindakan Keimigrasian Imigrasi Kelas 1 Non TPI Bogor, Oktinardo Kansil, menanggapi kejadian ini dengan menegaskan bahwa tindakan turis tersebut telah mengganggu ketertiban umum.
    “Bisa kena Pasal 75 UU No 6 Tahun 2011 tentang tindakan WNA yang menggangu ketertiban umum, itu bisa dikenakan deportasi dan penangkalan,” ujar Ardo saat dihubungi
    Kompas.com
    , Selasa (14/1/2025) malam.
    Pihak imigrasi kini tengah melakukan penyelidikan terkait dokumen visa dan izin tinggal turis tersebut.
    “Untuk tindakan kami belum bisa memutuskan karena kami harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu kepada WNA tersebut,” kata Ardo.
    Sementara itu, Kapolsek Cisarua, Kompol Eddy Santosa, menjelaskan bahwa insiden tersebut bermula ketika Pak Jenggot sedang membersihkan masjid setelah shalat Ashar.
    Ketika melihat turis tersebut masuk tanpa melepas sepatu, ia langsung menegur.
    Namun, teguran tersebut diabaikan, yang kemudian memicu cekcok antara keduanya.
    “Pak Jenggot menyatakan bahwa tidak akan membuat laporan ke kepolisian dan tidak akan melanjutkan permasalahan ini ke meja hukum, dan menerima dengan lapang dada,” kata Eddy.
    Hingga saat ini, pihak imigrasi masih mencari keberadaan turis Arab yang identitasnya belum diketahui.
    Mereka berkoordinasi dengan kepolisian dan masyarakat setempat untuk menemukan turis tersebut, mengingat wajahnya tidak terlihat jelas dalam rekaman CCTV.
    Ardo meminta bantuan masyarakat untuk melapor jika melihat turis asing tersebut. “Jadi harus pelan-pelan dengan bantuan masyarakat di sana juga buat infoin ke kita keberadaan orang asing (turis Arab) tersebut,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemenhub: Pengelolaan Biskita Trans Pakuan beralih ke Pemkot Bogor

    Kemenhub: Pengelolaan Biskita Trans Pakuan beralih ke Pemkot Bogor

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan bahwa pengelolaan layanan Biskita Trans Pakuan di Kota Bogor tetap beralih ke Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terhitung mulai 1 Januari 2025.

    “Proses pengalihan ini sebagaimana surat kesanggupan pelimpahan subsidi angkutan umum dengan skema BTS di Kota Bogor Tahun 2025 dari Dinas Perhubungan Kota Bogor kepada BPTJ tanggal 25 Juni 2024 lalu,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPTJ Kemenhub Suharto dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

    Sebagaimana diketahui layanan Biskita Trans Pakuan di kota Bogor yang diluncurkan sejak November 2021 merupakan program subsidi yang diberikan pemerintah pusat kepada Pemerintah Kota Bogor melalui mekanisme buy the service (BTS).

    Program itu bersifat stimulus dimana pada akhirnya diharapkan Pemerintah Kota dapat mengambil alih pengelolaan dari Pemerintah Pusat.

    Suharto menyampaikan bahwa upaya untuk proses pengalihan (hand over) juga sudah dilakukan sejak tahun 2023.

    Dia menerangkan bahwa pihaknya sebelumnya sudah menyampaikan kepada Pemerintah Kota Bogor untuk segera mempersiapkan proses pengalihan layanan tersebut.

    Namun, akibat saat itu Pemkot Bogor belum siap dan waktu yang tidak memungkinkan untuk proses pengalihan akhirnya BPTJ kembali memperpanjang hingga tahun 2024.

    “Dan pada tahun lalu, Kota Bogor sudah menyatakan kesiapannya untuk mengelola Biskita dengan mengalokasikan sebesar Rp10 miliar. Artinya pengalihan ini memang tidak dilakukan sepihak dan tidak mendadak namun ada proses yang dilakukan cukup panjang,” terang Suharto.

    Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan selaku pembina telah memberikan contoh bagaimana mengelola penyediaan layanan transportasi yang aman, nyaman dan terjangkau sebagai pilot project.

    “Pilot project tentunya ada batas waktu, sifatnya sementara dan tidak sepanjang tahun,” ucapnya.

    Dia menerangkan bahwa dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 138-139, disebutkan bahwa pemerintah daerah wajib menjamin tersedianya angkutan umum yang aman, nyaman dan terjangkau.

    Sementara dalam PP 35 Tahun 2023 tentang Ketentuan Umum Pajak Daerah dan Retribusi Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2024 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2024, mengamanatkan agar pajak kendaraan bermotor minimalnya 10 persen digunakan untuk peningkatan moda dan sarana transportasi umum.

    “Oleh karena itu, kami berharap Kota Bogor dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk mendukung keberlanjutan layanan angkutan umum massal secara bertahap,” kata Suharto.

    Selain itu Suharto juga menjelaskan bahwa untuk saat ini terdapat kebijakan rasionalisasi anggaran di seluruh lingkungan pemerintah pusat yang berdampak pada pengurangan sejumlah program dan kegiatan di Kementerian Perhubungan.

    “Dengan adanya rasionalisasi anggaran tersebut tidak mungkin lagi Pemerintah Pusat mengalokasikan anggaran untuk program subsidi Layanan Angkutan Umum Massal Perkotaan dengan Skema Pembelian Layanan (BTS) di Kota Bogor,” jelasnya.

    Biskita merupakan program pemberian layanan angkutan umum massal dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dengan skema membeli layanan (buy the service). Saat ini Biskita telah hadir di Kota Bogor, Depok, dan Bekasi. Adapun Kabupaten Bekasi, Biskita dibiayai melalui APBD atau dengan skema pembiayaan mandiri.

    Layanan Biskita di Kota Bogor telah tersedia sejak November 2021. Sementara di Kota Bekasi, telah hadir pada 3 Maret 2024 dan dilanjutkan dengan Kota Depok pada 14 Juli 2024.

    “Dengan hadirnya Biskita, diharapkan dapat membentuk demand layanan transportasi pada kota-kota di Bodebek dan membangun kultur transportasi yang modern sehingga menciptakan kesetaraan layanan transportasi di Jabodetabek,” kata Suharto.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kepala Bappenas sebut Perpadi ujung tombak perberasan nasional

    Kepala Bappenas sebut Perpadi ujung tombak perberasan nasional

    Saya merasakan cepat atau lambat Perpadi akan menjadi ujung tombak perberasan kita

    Solo (ANTARA) – Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menyebut Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) sebagai ujung tombak perberasan nasional.

    “Saya merasakan cepat atau lambat Perpadi akan menjadi ujung tombak perberasan kita,” katanya pada Musyawarah Nasional Perpadi 2025 di Solo, Jawa Tengah, Selasa.

    Ia mengatakan Perpadi ini merupakan contoh bagaimana usaha tumbuh dari masyarakat.

    Menurut dia, Indonesia adalah contoh bagaimana perberasan berkembang dan dikembangkan.

    “Pada 1952 Indonesia adalah negara importir terbesar di dunia. Jumlah penduduk kita 70 juta dan kita mengimpor 700.000 ton beras. Sejak itu kita bertekad supaya Indonesia menghasilkan padi sendiri,” katanya.

    Ia mengatakan, pada saat itu upaya yang dilakukan di antaranya dengan mendirikan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Fakultas Pertanian Universitas Indonesia.

    “Sejak itulah upaya untuk menghasilkan beras sendiri, menghasilkan padi sendiri dimulai. Sayangnya niat itu tidak berhasil sampai Presiden Soekarno turun dan dilanjutkan oleh Presiden Soeharto dengan mulai merencanakan rencana pembangunan nasional Indonesia atau repelita,” katanya.

    Selanjutnya, pada 1 April 1969 program swasembada beras dicanangkan Sutarto Alimoeso yang merupakan tokoh perberasan yang melahirkan swasembada beras.

    “Hingga pada 1984 kita diakui sebagai negara penghasil beras. Dalam hal ini Perpadi adalah organisasi yang juga ikut berperan 20 tahun kemudian. Sejak swasembada ini dilanjutkan lagi oleh Presiden Prabowo Subianto, saya bersyukur swasembada beras tidak hanya datang dari pemerintah tetapi juga datang dari Perpadi,” katanya.

    Pewarta: Aris Wasita
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Rincian Pembagian Iuran Siswa SMA Rp2,6 Juta, untuk Makan Gratis Guru hingga Satpam, Tak Ada Paksaan

    Rincian Pembagian Iuran Siswa SMA Rp2,6 Juta, untuk Makan Gratis Guru hingga Satpam, Tak Ada Paksaan

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah rincian pembagian iuran siswa Rp 2,6 juta di SMAN 2 Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Belakangan iuran siswa itu menjadi sorotan karena diperuntukkan makan siang gratis guru.

    Sejumlah wali murid pun keberatan dengan pungutan tersebut.

    Di antaranya adalah Marlon Sirait, orangtua murid kelas 10 SMAN 2 Cileungsi.

    Marlon menyebut, para orang tua diwajibkan membayar iuran sebesar Rp 2,6 juta per siswa dengan alasan pengembangan sarana dan prasarana sekolah.

    “Rp 2,6 juta per orang tua siswa, yang mana di dalamnya termasuk makan siang gratis untuk guru. Iuran ini dibebankan kepada orang tua murid,” kata Marlon kepada wartawan di Bogor, Senin (13/1/2025).

    Menurut Marlon, iuran ini awalnya ditetapkan sebesar Rp 3 juta, namun diturunkan setelah ada protes dari orang tua siswa. Dia pun mempertanyakan transparansi penggunaan dana tersebut.

    “Jelas kami keberatan dengan pungutan yang dilakukan ketua komite termasuk pihak sekolah. Kenapa kami harus membayar makan siang para guru SMAN 2 Cileungsi ini, sementara kami orang tua yang tidak mampu,” ujar Marlon, melansir dari Kompas.com.

    Menanggapi tuduhan ini, Humas SMAN 2 Cileungsi, Heris Kurniawan, tidak membantah adanya pungutan tersebut.

    Dia mengatakan, kasus ini sudah ditangani oleh Dinas Pendidikan.

    “Maaf, Pak, ini sedang dalam penanganan Dinas Pendidikan. Jadi mohon maaf, klarifikasi dari ketua komite sudah cukup,” ucap Heris kepada Kompas.com, Senin (13/1/2025).

    Ketua Komite Sekolah SMAN 2 Cileungsi, Astar Lambaga, dalam surat pernyataannya menjelaskan bahwa program sumbangan tersebut adalah hasil usulan dari sekolah.

    “Program yang dilaksanakan komite adalah merupakan usulan program dari sekolah mengacu pada kebutuhan dan usulan dari para orang tua siswa dan anak didik,” papar Astar dalam klarifikasinya.

    Dia menyebut, penggalangan dana mengacu pada Permendikbud No. 75 Tahun 2016 dan Pergub Jawa Barat No. 97 Tahun 2022.

    Menurutnya, keputusan besar ini diambil melalui rapat bersama orang tua murid yang digelar pada 16 November 2024.

    Awalnya, anggaran program diperkirakan mencapai Rp 1 miliar, setelah dibagi kepada para siswa, setiap murid dikenai biaya Rp 3 juta.

    Akan tetapi, setelah evaluasi, biaya tersebut turun menjadi Rp 2,6 juta karena adanya pengurangan jumlah kebutuhan, termasuk pengurangan unit AC dari 46 menjadi 23 unit.

    Astar menegaskan, pembayaran bersifat sukarela dan tidak memaksa.

    Para orang tua diberikan formulir kesanggupan untuk menentukan nilai sumbangan berdasarkan kemampuan ekonomi masing-masing.

    Berdasarkan data yang dihimpun, mayoritas orang tua menyanggupi pembayaran dengan rincian:

    60 persen menyumbang Rp 1 juta,
    25 persen menyumbang Rp 1,5 juta,
    Sebagian kecil menyumbang hingga Rp 3 juta.
    “Jadi tidak ada paksaan apalagi intimidasi kepada para orang tua murid,” tutur Astar.

    Dana yang terkumpul, lanjut Astar, digunakan untuk kebutuhan yang tidak tercakup dalam Dana BOS maupun BOPD.

    Salah satu alokasi dana adalah untuk honor makan siang guru, petugas keamanan, dan tenaga tata usaha.

    Berita Lainnya

    Seorang warga mengungkap adanya pungutan liar di sekolah adiknya terkait program makan bergizi gratis (MBG).

    Sekolah tersebut memungut biaya Rp10 ribu untuk wadah makan bergizi gratis.

    Curhatan warga inipun kemudian menjadi perbincangan hingga viral di media sosial.

    Diketahui program makan bergizi gratis mulai dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia pada Senin (6/1/2025).

    Dalam pelaksanaannya, warganet mengeluhkan ada sekolah yang memungut orang tua siswa membayar untuk wadah makan bergizi gratis tersebut.

    Curhatan tersebut dikeluhkan melalui akun menfess X, @tanyarlfes, Jumat (10/1/2025).

    Warganet tersebut bercerita bahwa sekolah adiknya memungut uang sebesar Rp10.000 kepada wali murid.

    “Tanyarl jelas2 program makan siang GRATIS, sekolah adik gw masih aj dimintain uang astagaa. Alesannya buat wadah makan,” tertulis dalam cuitan tersebut.

    Selain itu, warganet tersebut juga membagikan foto sebuah kertas dengan daftar orang-orang yang telah membayar uang Rp10.000.

    Kemudian, ada tangkapan layar percakapan yang mengimbau wali murid membayar uang Rp10.000 untuk wadah makan bergizi gratis.

    “Assalamualaikum ibu2 mohon maaf yaaa untuk uang MBG 10.000 dikumpulkan terakhir hari ini yaa. Jadi mohon kepada ibu2 walmur anak2 nya untuk membawa uangnya krna besok udah mau diserahkan ke pihak catering. Terimakasih,” tertulis dalam salah satu tangkapan layar.

    Unggahan tersebut pun menuai berbagai reaksi dari para warganet.

    Terutama, mereka yang mengecam adanya pungli.

    Kepala BGN, Dadan Hindayana, menegaskan masyarakat seharusnya tidak boleh dipungut biaya apa pun dalam pelaksanaan program MBG, termasuk membeli wadah makanan.

    “Semua program dilakukan dan dikelola Badan Gizi Nasional secara gratis untuk masyarakat,” ujarnya, Minggu (12/1/2025), dikutip dari Kompas.com via Tribun Bengkulu.

    Dadan menjelaskan, program makan bergizi gratis ini menggunakan wadah berbahan satinless steel yang ditujukan mengurangi produksi limbah.

    Wadah dari bahan stainless steel pun dianggap lebih higienis dan bisa digunakan berulang-ulang. 

    Adapun, Dadan memastikan, wadah makan stainless steel untuk makan bergizi gratis biayanya berasal dari anggaran BGN. 

    “Sekolah bersabar untuk menerima manfaat program dan tidak melakukan pungutan-pungutan yang tidak diperlukan,” tegasnya. 

    Dadan meyakinkan, BGN akan meningkatkan cakupan layanan secara bertahap untuk menjangkau semua sekolah yang akan menyalurkan makan bergizi gratis. 

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Tampang Nanang Gimbal Pelaku Penusukan Sandy Permana, Berpindah Tempat Kelabui Kejaran Polisi

    Tampang Nanang Gimbal Pelaku Penusukan Sandy Permana, Berpindah Tempat Kelabui Kejaran Polisi

    Keberadaan terduga pelaku yang menikam Sandy Permana, aktor ‘Mak Lampir’ hingga kini masih misteri

    Berdasarkan informasi yang dikutip dari Youtube Investigasi tvOne, Selasa (14/1/2025), terduga pelaku sulit ditangkap karena berpindah-pindah tempat.

    Pihak kepolisian hingga saat ini masih memburu pelaku.

    Terduga pelaku diketahui kabur ke daerah Cileungsi, Bogor.

    Adapun terduga pelaku merupakan tetangga korban yang bernama Nanang Irawan (45) alias Gimbal.

    Sandy Permana (46), pemeran karakter Arya Soma dalam sinetron berjudul Misteri Gunung Merapi 3 (Mak Lampir) tewas ditusuk tetangganya pada Minggu (12/1/2025) pukul 07.30 WIB.

    Kepolisian telah melakukan serangkaian autopsi pada jasad artis Sandy Permana yang tewas usai ditemukan bersimbah darah penuh luka tusuk di Jalan Perumahan TNI/Polri Cibarusah, Kabupaten Bekasi.

    Proses autopsi terhadap jasad dari pemeran serial tv Misteri Gunung Merapi atau Mak Lampir itu dilakukan di RS Polri.

    “Iya sudah dilakukan pemeriksaan (autopsi-red) pada Minggu (12/1/2025) masuk sekitar pukul 14.00 WIB lebih dan pukul 21.00 WIB lebih sudah dibawa pulang,” kata Kepala Bidang Pelayanan Dokter Kepolisian RS Bhayangkara, Kombes Hery Wijatmoko.

    Hery menuturkan pihaknya melakukan serangkaian pemeriksaan guna mencari penyebab tewasnya Sandy Permana. 

    “Terdapat kekerasan benda tajam dan tumpul pada jenazah,” katanya.

    Menurut Ade Andriani, istri Sandy, suaminya ditusuk menggunakan obeng di bagian leher.

    “Di leher bolong ditusuk pakai obeng. Di wajah ada sayatan pisau. Sayatan juga ada di dada, perut, di bagian belakang, dan kedua tangan banyak sayatan pisau,” kata Ade Andriani, dikutip dari Tribun Pekanbaru, Selasa (14/1/25). 

    Masih menurut istri Sandy, mendiang suaminya pernah berselisih dengan terduga pelaku beberapa minggu sebelumnya.

    “Masalahnya waktu rapat warga, soal minuman alkohol. Suami saya menegur, tapi dia malah sewot. Sejak itu, saya rasa dia nggak suka sama keluarga kami,” ungkap Ade pada Senin (13/1).

    Sebelum menghembuskan napas terakhir, Sandy sempat menyebutkan nama ‘Gimbal’ yang diduga pelaku membunuhnya.

    Pelaku diduga bernama Gimbal alias Nanang Irawan yang berusia 45 tahun.

    Ade dan warga lainnya pun mengenali sosok Gimbal karena terduga pelaku tinggal tak jauh dari rumahnya.

    “Si pelaku itu di perumahan ini kurang dekat dengan warga, suaminya, kalau istrinya sama semua kenal, suaminya tertutup,” katanya lagi.

    Menurut Ade, darah korban ditemukan di samping rumah pelaku hingga ke gang sebelah.

    Tak hanya itu, bahkan di sekitar lokasi kejadian, kata dia, ada barang terduga pelaku yang tertinggal.

    “Polisi pas olah TKP nemuin sendal jepit pelaku,” jelasnya.

    Hingga saat ini kata dia, pihaknya belum mengetahui di mana keberadaan Gimbal alias Nanang Irawan (45) itu.

    Namun istri Gimbal mengaku tidak tahu di mana keberadaan sang suami.

    “Kemarin setelah kejadian katanya dia pergi iringan sama istrinya. Tapi ditanya sama polisi istrinya bilang antar anak sekolah, kata polisi sekolah apa ini kan hari Minggu,” tutur Ade lagi.

    Ade pun sempat curiga dengan keterangan istri Gimbal yang terkesan menutupi keberadaan suaminya.

    “Kemarin polisi bilang istrinya aja ngasih keterangan palsu. Masa iya istrinya gak tahu kalau suaminya berantem di situ,” kata dia.

    Sudarmaji selaku Ketua RT setempat mengungkapkan korban yang mengendarai sepeda listrik saat itu hendak ke rumahnya usai memberi pakan ternak dihampiri oleh terduga pelaku. 

    Korban tiba-tiba ditikam menggunakan senjata tajam hingga mengalami luka-luka. Sementara pelaku langsung melarikan diri. 

    “Ada warga dari RT lain yang mengetahui kejadian itu (penikaman), korban dan pelaku saling mengenal,” katanya. 

    Pupus Sudarmaji mengatakan, sebelum peristiwa tersebut, sempat ada rapat warga di lingkungan korban. Saat itu terjadi perdebatan antara korban dan terduga pelaku. 

    “Kita ada kegiatan lingkungan, rapat warga, di situ terjadi perdebatan, dan dari perdebatan itu membuat korban tidak senang dan berencana memberikan somasi kepada tersangka, dugaan dendam pribadi,” tuturnya. 

    Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, Kasat Reskrim Polres Bekasi, mengungkapkan bahwa Sandy mengalami beberapa luka tusuk di dada, perut, dan leher.

    “Awalnya ditemukan oleh tetangga-tetangganya sekitar pukul 7 pagi. Ada yang teriak minta tolong saat melihat korban,” ujar Onkoseno.

    Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa Sandy Permana tidak tertolong. Hingga kini, polisi masih memburu terduga pelaku yang langsung kabur setelah kejadian.

    Nama Sandy melambung saat memerankan Arya Soma dalam Misteri Gunung Merapi 3. 

    Sinetron ini menjadi salah satu tontonan ikonis Indonesia, bersaing dengan kisah kolosal lainnya seperti Tutur Tinular.

    Selain berkarier di dunia hiburan, Sandy juga sempat mencoba peruntungan di dunia politik. Ia mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Bekasi pada pemilu 2024 bersama Partai Hanura.

    (*)

  • WNA yang Berkelahi dengan Marbot Masjid di Bogor Kini Diburu Imigrasi dan Polisi – Halaman all

    WNA yang Berkelahi dengan Marbot Masjid di Bogor Kini Diburu Imigrasi dan Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Kantor Imigrasi Kelas 1 Non TPI Bogor bekerja sama dengan polisi memburu warga negara asing (WNA) yang berkelahi dengan marbot Masjid Masjid Al Muqsit di wilayah Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

    Kepala Subseksi Penindakan Keimigrasian Oktinardo Kansil mengatakan, WNA itu dipastikan melanggar ketertiban umum.

     “Melanggar Pasal 75 UU No 6 Tahun 2011. WNA ini menggangu ketertiban umum,” kata pria yang kerap disapa Ardo kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (14/1/2025).

    Dia melanjutkan, Imigrasi saat ini sudah mengeluarkan status daftar pencarian orang (DPO) keimigrasian kepada WNA itu.

    Saat ini juga, Imigrasi pun langsung bekerja sama dengan pihak kepolisian mencari keberadaan WNA ini.

    “Saat ini kami (Imigrasi Bogor) juga berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas untuk menyelidiki data dan keberadaan WNA tersebut,” ujarnya.

    WNA itu pun terancam akan dideportasi oleh Imigrasi Bogor jika sosoknya sudah diketahui.

     

    “Tapi, kita akan mintai keterangan terlebih dahulu dan pemeriksaan administrasinya. Setelah itu kita ambil keputusan,” tegasnya.

    Diketahui sebelumnya, Beredar video keributan antara marbot dengan warga negara asing (WNA) di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.

    Pria asing yang diduga berasal dari Arab Saudi yang terlibat cekcok dengan marbot di Masjid Al Muqsit di wilayah Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

    Dari narasi yang beredar, pria berparas timur tengah itu tidak terima ditegur oleh marbot berinisial R alias Jenggot karena buang air kecil di tempat wudhu.

    Menindaklanjuti kejadian tersebut, pihak kepolisian dari Polsek Cisarua pun melakukan pengecekan ke lokasi.

    Kapolsek Cisarua, Kompol Eddy Santosa mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (12/1/2025) sekitar pukul 17.50 WIB.

    Ia mengungkapkan bahwa kejadian itu bermula saat sang marbot yang sedang membersihkan area lantai melihat orang tak dikenal memasuki area masjid tanpa melepas alas kaki.

    Penulis: Rahmat Hidayat

  • Rumuskan Persoalan Pengelolaan Sampah di Kota Bogor, Dedie Rachim Sowan ke Wamen LH

    Rumuskan Persoalan Pengelolaan Sampah di Kota Bogor, Dedie Rachim Sowan ke Wamen LH

    JABAR EKSPRES – Wali Kota Bogor terpilih, Dedie A Rachim bertemu Wakil Menteri Lingkungan Hidup (Wamen LH), Diaz Hendropriyono di Jakarta pada Selasa, 14 Januari 2025.

    Dalam kunjungannya, Dedie A Rachim menyampaikan situasi pengelolaan manajemen sampah yang ada di Kota Bogor. Mulai dari TPA Galuga hingga TPS 3R Mekarwangi.

    Dalam keterangannya, Dedie A Rachim mengungkapkan, dalam pertemuan ini dirinya menyampaikan harapan agar Pemerintah Pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dapat mendukung kegiatan-kegiatan pengelolaan sampah dari Pemkot Bogor.

    “Kita menyampaikan harapan agar Kementerian Lingkungan Hidup dapat membantu pelaksanaan strategi pengelolaan sampah dari Pemkot Bogor,” kata Dedie A Rachim, Selasa (13/1) Sore.

    BACA JUGA: Fokus Awal Dedie-Jenal Ketika Pimpin Kota Bogor

    Menurut dia, kunjungan ini mendapat sambutan sangat baik. Di mana, dalam diskusi yang berlangsung hampir dua jam itu, ia dan Wamen saling bertukar pengalaman dan berjanji saling mendukung dalam pengelolaan sampah.

    “Pak Wamen mendukung pengelolaan sampah organik dan non organik serta isu lingkungan hidup di Kota Bogor dapat menjadi lebih berkualitas dan bertambah baik, demi kepentingan dan kesehatan warga Kota Bogor pada umumnya,” ujar dia.

    Selain itu, dalam pertemuan tersebut, Dedie juga turut memperkenalkan Bapak Bing dan pengurus dari Yayasan Bogor Hijau Lestari yang bergiat dan aktif dalam kegiatan lingkungan hidup.

    Ia menyebut bahwa Wakil Menteri Lingkungan Hidup (Wamen LH), Diaz Hendropriyono siap mensukseskan program Bogor Bersih.

    BACA JUGA: Ketua PWI Kota Bogor Titipkan Pesan Khusus untuk Dedie – Jenal

    “Dalam pertemuan tadi disampaikan dukungan Wamen LH mensukseskan program Bogor Bersih,” tuturnya.

    “Salah satu yang harus terus diperhatikan adalah mengurai potensi sampah sisa makanan rumah tangga dan industri Hotel, Resto, Kafe menjadi pupuk dan pakan ternak,” imbuh Dedie.

    Ia menambahkan, bahwa Wamen Lingkungan Hidup juga mengajak semua Kepala Daerah untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan terus menanam bibit pohon, mendorong gerakan menyelamatkan sungai dari kebiasaan masyarakat membuang sampah.

    “Termasuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mendorong generasi muda berpartisipasi dalam penyelamatan alam dan lingkungan,” tukas Dedie. (YUD)

  • Kecelakaan Hari Ini di Ciputat Tangsel, Pemotor Jatuh Tewas Terlindas Bus, Korban Ngebut

    Kecelakaan Hari Ini di Ciputat Tangsel, Pemotor Jatuh Tewas Terlindas Bus, Korban Ngebut

    TRIBUNJAKARTA.COM – Insiden kecelakaan hari ini di Ciputat Tangerang Selatan, pemotor jatuh tewas terlindas bus, Selasa (14/11/2025) pagi.

    Peristiwa kecelakaan maut itu tepatnya terjadi di Jalan RE Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) sekira pukul 06.15 WIB.

    Korban berinisial A (24) mengendarai sepeda motor tanpa memakai helm. 

    Pengendara motor itu terjatuh dari kendaraan lalu terlindas bus yang sedang melaju dari arah Ciputat menuju Bogor. 

    Korban ngebut saat mengendarai motor. Ia tidak bisa melakukan pengereman mendadak.

    Hal itu berdasarkan kesaksian warga sekitar yang melihat kecelakaan tersebut.

    “Dia nyalip, tapi tiba-tiba ngerem mendadak dan jatuh. Motornya berhenti sebelum lokasi kejadian, tapi korban terlempar ke jalan dan terlindas bus Kramat Djati,” kata warga bernama Lanny (64).

    Lanny mengungkapkan bus yang melindas korban  tidak kabur seusai kejadian karena sempat berhenti di dekat tempat kejadian perkara (TKP).

     “Bus Kramat Djati berhenti, tapi posisi korban sudah tidak bergerak,” kata Lanny.

    Sementara itu, warga bernama bernama Silvy (26) sempat mengira korban menabrak truk yang ada di lokasi kejadian. 

    Namun, truk sampah itu tidak terlibat dalam kecelakaan tersebut

     “Awalnya saya kira truk sampah yang nabrak, tapi ternyata korban jatuh sendiri ke jalan dan terlindas bus,” jelas Silvy. 

    Silvy berujar, nyawa korban yang saat itu menggunakan jaket hitam dan celana putih tidak dapat diselamatkan. 

    Bahkan, warga setempat juga tidak berani untuk memberikan pertolongan maupun mengevakuasi korban. 

     “Pas kejadian itu, warga enggak ada yang berani mendekat,” ujar Silvy. 

    Salah satu warga yang di lokasi pun akhirnya menghubungi ambulans dan polisi setempat.

     Namun, ambulans baru tiba sekitar satu jam setelah kejadian, disusul oleh aparat kepolisian. 

    “Polisi agak lama datangnya karena tidak ada yang langsung melaporkan,” kata Silvy. 

    Silvy mengungkapkan, lokasi sekitar TKP kerap terjadi kecelakaan lalu lintas. 

    Tetapi, kecelakaan yang menyebabkan korban meninggal baru pertama kali. 

    “Kejadian seperti ini sering, tapi meninggal baru kali ini,” ucap Silvy. 

    Silvy menuturkan sopir bus Kramat Djati berhenti melajukan kendaraan begitu menyadari telah melindas seseorang. 

    Sang sopir menepikan bus hingga polisi datang ke tempat kejadian perkara (TKP).  

    “Busnya berhenti dekat warteg tapi kondisinya bukan bus yang nabrak. Tapi karena korban kayanya bawa motor kencang dan enggak bisa ngerem mendadak,” ujar Silvy.

    Setelah bertemu dengan polisi, kata Silvy, sopir diperbolehkan mengantar penumpang terlebih dahulu, lalu kembali ke TKP kecelakaan.

    “Habis ketemu polisi, sopirnya pergi. Jadi dia nganterin penumpang dulu, soalnya kan banyak penumpang. Terus setelah itu, dia mutar balik dan parkir di seberang, depan bengkel,” kata dia. 

    Polisi lantas melanjutkan pemeriksaan terhadap sopir bus. Polisi juga memfoto bagian depan dan belakang bus.

     “Busnya difotoin sama polisi dibagian ban depan dan belakangnya, soalnya kan masih ada bercak (darah) yang nempel,” jelas Silvy. 

    Sementara itu, Kanit Gakum Satlantas Polres Tangsel Ipda Marulloh mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyelidiki penyebab kecelakaan itu terjadi.

    Selain itu, jenazah korban juga telah dievakuasi dan dibawa langsung ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan.

    “Terkait penyebabnya, sedang dalam penanganan. Tetapi untuk korban sudah dibawa ke RS Fatmawati dan pihak keluarga korban juga sudah di sana,” kata dia. (Kompas.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya