kab/kota: Bogor

  • Flyover dan JPO Tenjo Siap Beroperasi, Bakal Urai Macet Perlintasan Sebidang – Page 3

    Flyover dan JPO Tenjo Siap Beroperasi, Bakal Urai Macet Perlintasan Sebidang – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pembangunan Flyover dan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor kini telah memasuki tahap akhir. Infrastruktur ini hadir sebagai solusi mengurangi kepadatan lalu lintas di sekitar perlintasan sebidang Stasiun Tenjo, yang selama ini menjadi titik rawan kemacetan. 

    Peresmian Flyover dan JPO Tenjo akan melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Pemerintah Kabupaten Bogor.

    Direktur Utama PT Mitra Abadi Utama Noer Indradjaja menjelaskan, proses pembangunan flyover dan JPO telah selesai. Sebagai bagian dari proses pemanfaatan infrastruktur ini, pihaknya selaku pengelola Kota Podomoro Tenjo telah melakukan serah terima aset kepada Pemkab Bogor.

    “Infrastruktur ini adalah salah satu kunci pertumbuhan ekonomi masyarakat dan menjadi kebutuhan utama bagi wilayah Tenjo yang kini menjadi tujuan investasi. Kami menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Bogor dan PT KAI Daop 1 Jakarta yang terus mendukung pembangunan flyover dan JPO Tenjo,” ujarnya, Sabtu (25/10/2025).

    Proyek Flyover dan JPO Tenjo ini merupakan kolaborasi dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta, Agung Podomoro Group melalui anak usaha PT Mitra Abadi Utama, dan Pemkab Bogor. 

    Operasionalisasi flyover dan JPO Tenjo diyakini bakal memperlancar lalu lintas jalan raya di sekitar dan operasional KRL Commuter Line Jabodetabek. Sehingga turut mempercepat mobilitas dan perputaran ekonomi di wilayah ini.

     

     

     

  • Longsor Hantam Rumah Warga di Bandung, Bandung Barat, Bogor

    Longsor Hantam Rumah Warga di Bandung, Bandung Barat, Bogor

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Indonesia akhir-akhir ini memicu longsor di Jawa Barat. Ada 3 lokasi yang dilaporkan mengalami longsor pada Jumat (24/10), yakni Kota Bandung, Kab. Bandung Barat, dan Kab. Bogor.

    Di Kota Bandung, titik longsor berada di Desa Jatisari, Desa Cibadak, Desa Ciumbuleuit, dan Desa Pasir Kaliki, menurut catata BPBD Provinsi Jawa Barat, dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (25/10/2025).

    Insiden ini membuat 1 unit bangunan di Desa Jatisari dan 1 unit rumah di Desa Pasir Kaliki terdampak.

    Humas BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat, dalam keterangannya mengatakan tidak ada korban jiwa yang terdeteksi sejauh ini. Kendati demikian, 1 kepala keluarga dengan 3 anggota terdampak di Desa Pasir Kaliki. Salah satunya mengalami luka ringan akibat tertimpa material longsor.

    Selanjutnya, di Kab. Bandung Barat, longsor terjadi di Desa Jayagiri dan Desa Kayuambon (Kec. Lembang), serta Desa Cibenda (Kec. Cipongkor).

    Sebanyak 4 unit rumah terdampak di Desa Jayagiri, 8 unit rumah di Desa Kayuambon, dan 1 unit rumah di Desa Cibenda.

    Selain itu, 13 jiwa dari 4 kepala keluarga terdampak di Jayagiri. Lalu ada 9 kepala keluarga dengan 31 jiwa terdampak di Kayuambon.

    Terakhir, longsor di Kab. Bogor berdampak pada 20 kepala keluarga dengan 91 jiwa. Hujan deras berkepanjangan di wilayah Kab. Bogor mengakibatkan 2 unit rumah rusak ringan di Desa Kedungwaringin, Kec. Bojong Gede.

    BPBD Provinsi Jawa Barat bersama dengan BPBD Kab. Bogor segera menurunkan tim untuk melakukan koordinasi di lapangan, melaksanakan analisis cepat di Tempat Kejadian Musibah (TKM), dan memberikan edukasi kebencanaan dan imbauan kepada masyarakat agar selalu waspada menghadapi potensi hujan susulan.

    Sebelumnya, BMKG sudah memberikan peringatan dini terkait peningkatan curah hujan di beberapa wilayah, termasuk di Jawa Barat. Masyarakat diminta untuk terus waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan longsor.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Purbaya Bawa Kabar Baik Buat PNS 2026, Gaji Naik?

    Purbaya Bawa Kabar Baik Buat PNS 2026, Gaji Naik?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku, telah mendengar rencana kenaikan gaji aparatur sipil negara (ASN) termasuk PNS pada 2026.

    Meski begitu, Purbaya menegaskan, dirinya belum mendengar detail kebijakan itu dari Presiden Prabowo Subianto selaku kepala negara.

    “Kayaknya ada (rencana), tapi saya belum tau detailnya,” ujar Purbaya saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, pada awal pekan ini, sebagaimana dikutip kembali Jumat (24/10/2025).

    Dalam momen itu, Purbaya turut menekankan bahwa kemungkinan kenaikan gaji ASN akan selalu ada. Namun, lagi-lagi kebijakan itu sepenuhnya tergantung keputusan kepala negara.

    “Kalau kemungkinan ya selalu ada, cuman peluangnya berapa, kita nggak tahu,” tegas Purbaya.

    Kendati begitu, penting diketahui bahwa Kementerian Keuangan belum mencatat adanya porsi khusus dana yang disiapkan dalam APBN 2026 untuk menaikkan gaji para ASN.

    “Kalau kita bicara 2026 di nota keuangan belum kelihatan kenaikan gaji di 2026 ini,” kata Direktur Anggaran Bidang Perekonomian dan Kemaritiman Tri Budhianto dalam acara taklimat media di Bogor, Jawa Barat, dikutip Senin (20/10/2025).

    Tri Budhianto menuturkan, Kementerian Keuangan juga belum mendapatkan arahan kebijakan khusus untuk menyiapkan dana penggajian tambahan bagi para ASN pada tahun depan.

    Ia menekankan, bila pemerintah telah menetapkan kenaikan gaji sebagai agenda prioritas pada 2026 tentu besaran dananya akan langsung tergambar dalam APBN 2026.

    “Pak Menteri Keuangan kan sudah sampaikan, saat ini kita belum mendapat kebijakannya, apakah akan dinaikkan pada 2026. Jadi kita tunggu kebijakan pemerintah terkait kenaikan gaji,” tegasnya.

    Meski begitu, ia mengatakan, tidak tertutup kemungkinan bahwa pemerintah pada akhirnya memutuskan menaikkan gaji para ASN pada tahun depan. Namun, lagi-lagi itu tergantung keputusan akhir Kepala Negara.

    “Tapi semua tetap tergantung prioritas pemerintah. Jadi kita lihat semua yang menjadi bagian dari APBN akan tergantung prioritas pemerintah saat itu,” ucap Tri Budhianto.

    “Kalau pemerintah anggap kenaikan gaji jadi prioritas saya yakin akan menjadi perhitungan di tahun depan,” tuturnya.

    Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini sebelumnya menegaskan dirinya belum dapat memastikan perihal kenaikan gaji ASN pada 2026, kendati ihwal kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (PNS & PPPK), TNI/Polri, hingga pejabat negara merupakan bagian dari Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025.

    RKP yang memuat soal kenaikan gaji ASN ini memang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2025.

    “Perpres kan baru keluar, nanti kita memang perlu bicara dengan Pak Menteri Keuangan,” tegasnya, saat ditemui di DPR, beberapa waktu lalu (26/9/2025).

    (arj/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Limbah Jadi Berkah, BRI Peduli Dorong Warga Bogor Kelola Minyak Jelantah Secara Kreatif dan Ramah Lingkungan – Page 3

    Limbah Jadi Berkah, BRI Peduli Dorong Warga Bogor Kelola Minyak Jelantah Secara Kreatif dan Ramah Lingkungan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dalam menjaga lingkungan kembali dibuktikan lewat kegiatan BRI Peduli – Yok Kita Gas. Kali ini, program sosial tersebut hadir di Bank Sampah Azalea, Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, Kabupaten Bogor, dengan membawa misi mengubah limbah minyak jelantah menjadi produk bernilai guna.

    Kegiatan ini melibatkan anggota PKK Kelurahan Babakan dan pengurus bank sampah setempat. Para peserta diajarkan cara membuat sabun cuci tangan dan sabun cuci piring dari minyak jelantah, lengkap dengan sesi praktik langsung.

    “Proses ini tidak hanya mengurangi potensi pencemaran, tetapi juga mendukung prinsip ekonomi sirkular, di mana limbah diolah kembali menjadi produk yang berguna,” ujar Corporate Secretary BRI Dhanny.

    Dhanny menuturkan, pelatihan ini merupakan salah satu bentuk inovasi lingkungan yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Selain mengurangi limbah rumah tangga, kegiatan ini juga memberdayakan ekonomi lokal, terutama bagi para ibu rumah tangga dan pelaku UMKM.

    “Tentunya pelatihan ini membawa dampak positif ganda, baik dari sisi pelestarian lingkungan maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan,” jelasnya.

    Sementara itu, Endah Diana, pengurus Bank Sampah Azalea, mengaku pelatihan dari BRI Peduli memberikan banyak manfaat bagi anggotanya.

    “Selama ini, kami menjual minyak jelantah tersebut ke bank sampah induk. Namun, setelah mengikuti pelatihan ini, kami dapat mengolah minyak jelantah sendiri menjadi produk yang bisa kami gunakan kembali. Hasil olahan tersebut juga nantinya bisa memberikan keuntungan yang cukup besar apabila kami jual,” ungkap Endah.

    Program BRI Peduli – Yok Kita Gas telah dilaksanakan sejak 2021 dan kini menjangkau 41 lokasi di seluruh Indonesia.

    Hingga kini, program ini telah menggandeng 38 bank sampah, menyalurkan Rp1,79 miliar dalam tabungan bank sampah, serta menghasilkan 155 karung pupuk kompos, 1.250 kemasan pupuk organik cair, 6.921,5 maggot, dan 777 eco-enzyme.

    Dhanny menambahkan, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa BRI tidak hanya berfokus pada ekonomi, tetapi juga berkontribusi menjaga keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat.

    “Program ini dapat memperkuat kesadaran sosial mengenai pentingnya kolaborasi antar masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan melalui pengelolaan limbah rumah tangga,” pungkasnya. 

  • BRI Peduli Latih Warga Bogor Ubah Minyak Jelantah jadi Sabun, Dorong Ekonomi dan Jaga Lingkungan – Page 3

    BRI Peduli Latih Warga Bogor Ubah Minyak Jelantah jadi Sabun, Dorong Ekonomi dan Jaga Lingkungan – Page 3

    Liputan6.com, Bogor – Masalah sampah masih menjadi tantangan besar di banyak daerah Indonesia. Dari rumah tangga hingga industri, jutaan ton sampah dihasilkan setiap hari, namun belum semuanya terkelola dengan baik. Salah satu limbah yang sering luput dari perhatian adalah minyak jelantah, yang bila dibuang sembarangan bisa mencemari tanah dan air.

    Melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) BRI Peduli – Yok Kita Gas, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dengan menggelar Pelatihan Pengolahan Limbah Minyak Jelantah di Bank Sampah Azalea, Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, Kabupaten Bogor.

    Kegiatan ini melibatkan anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), pengurus, serta anggota bank sampah. Para peserta belajar langsung bagaimana mengolah minyak bekas menjadi sabun cuci tangan dan sabun cuci piring yang bisa digunakan kembali.

    “Proses ini tidak hanya mengurangi potensi pencemaran, tetapi juga mendukung prinsip ekonomi sirkular, di mana limbah diolah kembali menjadi produk yang berguna,” ujar Corporate Secretary BRI Dhanny.

    Dhanny menegaskan, pelatihan ini bukan hanya tentang menjaga lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru, terutama bagi ibu rumah tangga dan pelaku UMKM.

    “Tentunya pelatihan ini membawa dampak positif ganda, baik dari sisi pelestarian lingkungan maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan,” imbuhnya.

     

    Manfaat kegiatan ini turut dirasakan langsung oleh warga. Endah Diana, pengurus Bank Sampah Azalea, mengungkapkan pelatihan tersebut mendorong anggota lebih sadar pentingnya menjaga lingkungan sekaligus kreatif dalam mengelola limbah rumah tangga.

    “Selama ini kami menjual minyak jelantah tersebut ke bank sampah induk. Namun setelah mengikuti pelatihan ini, kami dapat mengolah minyak jelantah sendiri menjadi produk yang bisa kami gunakan kembali. Hasil olahan tersebut juga nantinya bisa memberikan keuntungan yang cukup besar apabila kami jual,” tutur Endah.

    Program BRI Peduli – Yok Kita Gas sudah berjalan sejak 2021 di 41 lokasi di seluruh Indonesia. Inisiatif ini telah menggandeng 38 bank sampah, dengan total tabungan mencapai Rp1,79 miliar, serta menghasilkan 155 karung pupuk kompos, 1.250 kemasan pupuk organik cair, 6.921,5 maggot, dan 777 eco-enzyme.

    Dhanny menambahkan, kegiatan ini menjadi langkah nyata BRI dalam menciptakan lingkungan yang bersih, ekonomi berdaya, dan masyarakat yang sadar akan pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga.

  • Pedagang dan Ojek Rasakan Manfaat Flyover Soebianto Tenjo: Lebih Lancar dan Rapi…
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        23 Oktober 2025

    Pedagang dan Ojek Rasakan Manfaat Flyover Soebianto Tenjo: Lebih Lancar dan Rapi… Bandung 23 Oktober 2025

    Pedagang dan Ojek Rasakan Manfaat Flyover Soebianto Tenjo: Lebih Lancar dan Rapi…
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Mobilitas warga di Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, semakin lancar setelah Flyover Soebianto resmi dibuka dan kondisi itu juga mulai dirasakan oleh pedagang serta pengemudi ojek
    online
    .
    Akses yang tidak lagi terhambat kereta membuat arus warga lebih stabil menuju pusat aktivitas.
    Edi, pedagang di sekitar stasiun, mengaku bahwa pembeli tertib dan tertata setelah flyover beroperasi pada Selasa kemarin.
    “Sekarang alurnya lebih lancar saja, tertata rapi, baik pengendara maupun orang lewat (pejalan kaki),” ujarnya saat ditemui Kompas.com di lokasi, Kamis (23/10/2025).
    Nurdin, ojek pangkalan, mengatakan dirinya kini dapat lebih cepat menyelesaikan atau mengantar penumpangnya.
    “Dulu kelamaan kejebak palang. Sekarang bisa kejar lebih cepat. Kan kalau dulu macet bisa berjam-jam, apalagi kalau jam sibuk kerja,” ujarnya.
    Akses yang lebih lancar membuat ritme ekonomi warga berjalan lebih efisien.
    Baik pedagang maupun pelaku transportasi merasa mobilitas meningkat sejak ada
    flyover
    sehingga turut memengaruhi kinerja.
    Diberitakan sebelumnya, akses dan mobilitas warga di wilayah Tenjo, Kabupaten Bogor, kini semakin aman dan lancar setelah Flyover Soebianto dan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) resmi beroperasi.
    Infrastruktur baru ini diresmikan oleh Bupati Bogor, Rudy Susmanto, bersama jajaran Forkopimda pada Selasa (21/10/2025).
    Kedua infrastruktur tersebut dibangun melalui kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan Agung Podomoro Group.
    Rudy mengatakan, pembangunan itu bertujuan mengurai kemacetan serta meningkatkan keselamatan di kawasan padat lalu lintas yang berdekatan dengan Stasiun Tenjo.
    “Flyover ini sudah melalui proses uji kelaikan dan dinyatakan siap digunakan untuk mendukung kelancaran mobilitas masyarakat di wilayah Tenjo dan sekitarnya,” kata Rudy melalui keterangan tertulis, Rabu (22/10/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jaga Ekosistem Lingkungan, BRI Peduli Beri Pelatihan Pengolahan Limbah Minyak Jelantah di Bank Sampah Bogor

    Jaga Ekosistem Lingkungan, BRI Peduli Beri Pelatihan Pengolahan Limbah Minyak Jelantah di Bank Sampah Bogor

    Corporate Secretary BRI, Dhanny mengungkapkan bahwa melalui pelatihan ini, masyarakat diajak untuk lebih bijak dan kreatif dalam mengelola limbah rumah tangga, khususnya minyak bekas. Dengan diolah menjadi sabun cuci tangan, limbah yang sebelumnya dianggap tidak berguna kini memiliki nilai tambah dan fungsi baru yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. “Proses ini tidak hanya mengurangi potensi pencemaran, tetapi juga mendukung prinsip ekonomi sirkular, di mana limbah diolah kembali menjadi produk yang berguna,” ungkapnya.

    Selain manfaat lingkungan, Dhanny menegaskan bahwa kegiatan ini juga membuka peluang pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya bagi ibu rumah tangga atau pelaku UMKM, karena produk sabun hasil olahan ini dapat dikembangkan menjadi produk usaha ramah lingkungan yang bernilai jual. “Tentunya pelatihan ini membawa dampak positif ganda, baik dari sisi pelestarian lingkungan maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan,” imbuhnya.

    Pada kesempatan berbeda, Endah Diana selaku pengurus Bank Sampah Azalea Bogor mengungkapkan bahwa bagi anggota Bank Sampah Azalea, pelatihan dari BRI Peduli memberikan manfaat yang banyak, baik bagi anggota maupun masyarakat. Dengan adanya pelatihan tersebut juga pada akhirnya mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. Hal ini terlihat dari jumlah warga yang menabung minyak jelantah di Bank Sampah Unit (BSU) Azalea yang terus meningkat.

    “Selama ini, kami menjual minyak jelantah tersebut ke bank sampah induk. Namun, setelah mengikuti pelatihan ini, kami dapat mengolah minyak jelantah sendiri menjadi produk yang bisa kami gunakan kembali. Hasil olahan tersebut juga nantinya bisa memberikan keuntungan yang cukup besar apabila kami jual,” ungkap Endah.

  • Soal Usulan School Kitchen, Waka BGN: Boleh Saja, Kalau Sekolahnya Mampu
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        23 Oktober 2025

    Soal Usulan School Kitchen, Waka BGN: Boleh Saja, Kalau Sekolahnya Mampu Nasional 23 Oktober 2025

    Soal Usulan School Kitchen, Waka BGN: Boleh Saja, Kalau Sekolahnya Mampu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang menanggapi usulan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Abdul Mu’ti soal konsep “School Kitchen” untuk membantu program makan bergizi gratis (MBG).
    Nanik mengatakan, BGN terbuka untuk mencoba menyelenggarakan MBG secara metode campur, baik melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun dapur sekolah.
    “Kalau misalnya ada (usulan) boleh enggak bu itu
    school kitchen
    , boleh saja, kalau memang sekolahnya mampu,
    why not
    , enggak masalah, kita
    mix
    ,” ujar Nanik dalam agenda Upaya Meningkatkan Kualitas Gizi Bangsa melalui MBG, di ANTARA Heritage Center, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).
    Terkait usulan itu, Nanik mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan uji coba di dapur sekolah di wilayah Bogor dan Lampung.
    Namun, hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan dan memengaruhi kualitas makanannya.
    “Masalahnya sampai saat ini ada yang pernah dicoba di Bogor, kantin ini, ada beberapa yang mengelola, ternyata gara-gara pemiliknya berantem, malah makanannya juga keracunan, di Lampung juga udah pernah dicoba,” kata dia.
    Nanik menambahkan, wilayah 3T boleh membuka dapur MBG secara mandiri yang dikelola pemerintah daerah, kabupaten atau desa.
    Nantinya, BGN akan membayar sewa selama empat tahun kepada dapur-dapur tersebut.
    “Di wilayah 3T nanti ada dapur-dapur itu yang dibangun oleh pemerintah daerah atau pemerintah desa, nanti disewa oleh BGN 4 tahun di depan itu kita bayarkan di depan 4 tahun sewanya,” ucapnya.
    Sebelumnya, Abdul Mu’ti pernah menyampaikan bahwa usulan “School Kitchen” baru bisa dijalankan setelah mendapatkan penilaian dari BGN serta memenuhi persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan.
    Mekanisme tersebut masih dalam tahap pembahasan lintas kementerian dan akan dipastikan setelah terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) baru.
    “Ini masih kami bicarakan di rapat lintas kementerian. Bagaimana finalnya, kita tunggu sampai Perpresnya keluar. Apapun hasilnya, kami akan mengikuti dan melaksanakannya,” ujar Mu’ti, Kamis (16/10/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bakal Ada Feeder LRT Harjamukti-Mekarsari, 2 Investor Sudah Tertarik

    Bakal Ada Feeder LRT Harjamukti-Mekarsari, 2 Investor Sudah Tertarik

    Jakarta

    Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana membangun rute pengumpan alias feeder LRT Jabodebek rute Dukuh Atas-Bogor yang saat ini terhenti di stasiun Harjamukti (Cibubur). Feeder ini rencananya akan dibangun dari Stasiun LRT Harjamukti hingga kawasan wisata Mekarsari dan sekitarnya.

    Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api DJKA, Arif Anwar, mengatakan saat ini rencana pembangunan feeder di Stasiun LRT Harjamukti hingga kawasan Mekarsari masih dalam tahap studi kelayakan alias feasibility study (FS).

    Menurutnya, studi kelayakan angkutan feeder ini sudah mulai dilakukan sejak pada 9 Oktober kemarin, usai pihaknya bersama pemangku kepentingan lain mengikuti acara investor gathering proyek tersebut.

    “Jadi pada 9 Oktober kemarin, betul kami juga diundang ya dalam acara kick-off meeting terkait dengan penyusunan FS feeder LRT Jabodebek dari Harjamukti,” kata Arif dalam acara press background di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).

    Dalam hal ini, ia mengatakan salah satu investor yang tertarik untuk melakukan kajian ini adalah PT Minsky Cakrawala Nusa (MCN) bersama Malcon Group dan Unitsky Nusantara Technologies.

    “Salah satu proyek yang kita tawarkan ke para investor adalah mengenai feeder LRT Jabodebek tadi. Ini salah satu investor yang tertarik untuk menindaklanjuti investor gathering kemarin kalau tidak salah dari PT Minsky dan posisi saat ini mereka sedang mengerjakan studi,” ucapnya.

    Meski begitu, ia sendiri belum mengetahui kapan studi kelayakan ini akan rampung, karena sepenuhnya dilakukan oleh swasta. Selain itu Arif juga belum bisa memastikan bentuk feeder yang akan digunakan nanti, apakah tetap kereta gantung atau skytrain seperti yang diusulkan sebelumnya atau feeder lainnya.

    “Jadi FS-nya kita lepas ke investor ya untuk melakukan studi kira-kira nanti seperti apa, kalau memang sudah selesai disampaikan ke kami, akan kami lakukan evaluasi terhadap FS itu,” terangnya.

    Begitu juga terkait rencana anggaran pembangunan feeder di LRT Harjamukti itu, akan menggunakan investasi swasta murni atau masih menggunakan APBN juga belum diketahui. Namun yang pasti pihaknya akan menyambut baik jika perusahaan memang siap untuk melakukan pembangunan dengan dana investasi murni.

    “Nah nanti selanjutnya apakah itu akan dilakukan berupa investasi murni gitu, kalau memang dari FS itu ternyata si perusahaan tadi siap melakukan pembangunan ya kami persilakan, kami persilakan untuk membangun,” sambung Arif.

    Sebagai informasi, rencana pembangunan feeder untuk mengintegrasikan layanan LRT dan MRT ini sempat disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi. Rencananya bentuk feeder tersebut akan menggunakan Skytrain atau kereta gantung.

    “Memang kami punya rencana mengenai feeder LRT dan MRT itu dengan menggunakan Skytrain. Itu dari Mekarsari untuk feeder LRT di Cibubur dan feeder MRT,” kata Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dalam konferensi pers di Jakarta pada Kamis malam (8/5/2025).

    Dudy menyampaikan alasan memilih menggunakan Skytrain tersebut lantaran pembangunan tersebut tidak membutuhkan banyak lahan serta biaya yang dikeluarkan dalam pembangunan dan operasionalnya lebih murah. Selain itu, moda transportasi Skytrain dinilainya lebih cocok menjangkau ke berbagai pemukiman warga.

    Terkait rute Skytrain, Dudy mengatakan untuk feeder Skytrain LRT Jabodebek ini akan menghubungkan dari Stasiun Stasiun LRT Harjamukti hingga ke Mekarsari. Sementara feeder Skytrain MRT ini akan menghubungkan dari Stasiun MRT Lebak Bulus hingga ICE BSD.

    Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Jenderal Kemenhub Antoni Arif Priadi mengatakan, skytrain akan menjadi proyek unggulan non-APBN atau kemitraan yang dibesut Kemenhub tahun ini. Nantinya, proyek ini dikerjasamakan pembangunannya dengan swasta.

    Selain Jakarta, skytrain juga akan dibangun di beberapa kota besar lainnya. Menurutnya proyek ini bisa menyediakan transportasi massal kereta yang murah karena hanya butuh lahan yang kecil untuk pembangunannya sarana prasarananya.

    “Ada beberapa kabupaten kota yang tanahnya akan digunakan untuk ini. Kecil pak, nggak beli tanah lebar-lebar. Ini pakai tiang di pinggir jalan aja. Ini salah satu agar kita tak bebaskan tanah yang besar,” kata Antoni dalam acara detikcom Regional Summit Jawa Barat, Senin (19/5/2025)

    Tonton juga video “Penumpang Harian LRT Jabodebek Tembus 96 Ribu di 2025” di sini:

    (igo/fdl)

  • Upacara Penghormatan Kedinasan Iringi Pemakaman Anggit Bima Wicaksana, Anggota TEP yang Gugur di Papua
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        23 Oktober 2025

    Upacara Penghormatan Kedinasan Iringi Pemakaman Anggit Bima Wicaksana, Anggota TEP yang Gugur di Papua Nasional 23 Oktober 2025

    Upacara Penghormatan Kedinasan Iringi Pemakaman Anggit Bima Wicaksana, Anggota TEP yang Gugur di Papua
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    — Suasana haru menyelimuti Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu (22/10/2025). 
    Anggit Bima Wicaksana, anggota Tim Ekspedisi Patriot (TEP) di Papua, dimakamkan dalam upacara penghormatan yang digelar Kementerian Transmigrasi (Kementrans).
    Pria yang akrab disapa Bimo itu merupakan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang gugur saat mengikuti program TEP di Papua.  
    Menteri Transmigrasi (Mentrans) M Iftitah Sulaiman Suryanagara mengatakan, Bimo bukan sekadar mahasiswa atau peserta program, melainkan seorang patriot muda Indonesia.  
    “Ia memilih jalan pengabdian, jalan yang tidak mudah, tetapi mulia. Ia datang ke ujung timur negeri bukan untuk mencari kemudahan, melainkan untuk memberi arti bagi semua,” ujarnya dalam siaran pers.
    Dia mengatakan itu saat memimpin upacara penghormatan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. 
    Iftitah menambahkan, Bimo adalah seorang patriot yang gugur dalam pengabdian. Menurutnya, tidak ada pengorbanan yang lebih tinggi daripada menyerahkan jiwa dan raga untuk negara, dan Bimo telah melakukannya.  
    “Saya masih ingat pesan terakhirnya kepada sang ayah, ‘Bapak, saya ingin mengamalkan ilmu saya untuk rakyat Papua, untuk Tanah Papua’,” jelas Iftitah.
    Bimo merupakan Koordinator TEP dari IPB yang ditempatkan di kawasan transmigrasi Bomberay, Fakfak, Papua Barat. 
    Semasa hidup, almarhum dikenal aktif sebagai Ketua Angkatan Ilmu Tanah 58, Badan Pengawas Himpunan Mahasiswa Teknologi Informasi (HMIT), Koordinator Lapangan Fakultas Pertanian, dan Asisten Praktikum Praksis Survei, Pemetaan, dan Evaluasi Lahan. 
    Iftitah mengatakan, Bimo bisa saja memilih jalan hidup yang mudah karena dia merupakan anak yang cerdas dan mempunyai banyak pilihan. 
    “Namun, ia memilih jalan yang sulit, jalan yang mulia, membangun Indonesia dari garis depan NKRI bersama rakyat di wilayah yang paling membutuhkan kehadiran negara,” katanya.
    Adapun Iftitah bersama tim Kementrans memimpin langsung evakuasi pemulangan jenazah almarhum Bimo dari kawasan transmigrasi hingga ke rumah duka di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Banten. 
    Saat menjemput almarhum di Fakfak, Iftitah menerima banyak testimoni dari peserta TEP lain hingga para pejabat forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda).
    Mereka kompak menceritakan berbagai jasa almarhum yang dikenal sebagai pemimpin sejati, sosok berpengaruh yang rendah hati, dan selalu mendahulukan kepentingan orang lain.
    Bimo juga dikenal aktif mengajak rekan-rekannya untuk ikut menjadi peserta TEP.  
    “Itulah makna sejati dari kata patriot yang tidak menunggu panggilan, tetapi datang lebih dulu untuk berbuat,” kata Iftitah.
    Atas dedikasi tersebut, Kementrans secara khusus memohon kepada negara agar Bimo dimakamkan di tempat terhormat yang tidak jauh dari rumah kedua orangtuanya, di TPU Tanah Kusir, tepatnya di Blok Pejuang.
    “Hari ini sejarah seperti berputar dengan cara yang menyentuh. Seorang patriot muda yang mengabdi di tanah transmigrasi kini beristirahat di samping pendiri gagasan besar yang ia perjuangkan,” kata Iftitah. 
    Menurutnya, pemberian tempat persemayaman terakhir itu bukan kebetulan karena di lokasi yang sama juga dimakamkan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia, Mohammad Hatta.
    “Bung Hatta merupakan sosok yang menggagas transmigrasi sebagai gerakan besar membangun keadilan dan industrialisasi di luar Pulau Jawa,” tutur Iftitah.
    Pada kesempatan yang sama, ayah almarhum Bimo, Ngatno Prawiro Parjan, tak kuasa menahan tangis saat memberikan sambutan mewakili keluarga. 
    Sebelum berangkat mengabdi di Bomberay, Fakfak, Bimo menyampaikan keinginannya untuk mengamalkan ilmu yang dimilikinya di Tanah Papua.
    “Dia menimba ilmu yang sebelumnya saya tidak pernah tahu. Seperti kata Bapak Menteri tadi, pesan terakhirnya kepada saya adalah ingin mengamalkan ilmunya di Papua untuk teman-temannya di sana. Itu yang selalu terngiang di kepala saya, di ingatan saya,” ujarnya. 
    Menurut Ngatno, semangat itu menggambarkan ketulusan Bimo. Sebagai orangtua, ia menyerahkan sepenuhnya keputusan sang anak.  
    “Hari ini, dia telah berhasil menuntaskan tugasnya, tugas negaranya, tugas usianya, dan tugas dari Rabb-nya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menerimanya,” ungkapnya sambil terisak.
    Ngatno juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto, menteri dan jajarannya, serta IPB yang telah menjadi rumah kedua bagi Bima. 
    “Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan penghargaan luar biasa bagi anak kami yang hidup sederhana, bahkan lebih sederhana dari yang saya bayangkan. Terima kasih, saya tidak punya kata-kata lagi. Mohon maaf dan mohon dimaafkan,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.