kab/kota: Bogor

  • Kemenangan Indonesia di WTO Soal Diskriminasi Sawit Bukti Kemampuan Melindungi Kepentingan Nasional

    Kemenangan Indonesia di WTO Soal Diskriminasi Sawit Bukti Kemampuan Melindungi Kepentingan Nasional

    Jakarta, Beritasatu.com – Kemenangan Indonesia di Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) yang berhasil membuktikan diskriminasi oleh Uni Eropa (UE) dalam sengketa dagang kelapa sawit membawa manfaat positif untuk ekonomi, politik, hingga lingkungan.

    Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri menilai kemenangan ini dapat berkontribusi positif terhadap nilai perdagangan Indonesia.

    “Kami mengapresiasi itu. Mengenai ekspor dan permintaan, itu biasanya lintas negara termasuk dari Eropa. Kami berharap ini justru akan bisa berkontribusi terhadap nilai perdagangan kita secara keseluruhan, otomatis dengan jumlah ekspor kita yang semakin meningkat, ketergantungan kita kepada impor juga berkurang,” ujar Dyah Roro di Jakarta, Jumat (18/1/2025) dilansir dari Antara.

    Wamendag memberikan apresiasi terhadap upaya pemerintah Indonesia yang berhasil membuktikan diskriminasi tersebut. 

    “Secara keseluruhan tentu kita apresiasi dengan kemenangan kita, ini menjadi sesuatu hal yang pendobrak juga,” ujarnya.

    Apresiasi juga diungkapkan Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Yanto Santoso. Menurut Yanto, kemenangan Indonesia dalam sengketa sawit ini merupakan bukti bahwa Indonesia mampu melindungi kepentingan nasionalnya.

    “Kemenangan ini menjadi bukti kalau kita mampu melindungi kepentingan nasional,” papar Yanto.

    Yanto memilai kemenangan ini membawa manfaat positif untuk negara dan rakyat Indonesia. Di bidang ekonomi kemenangan ini bisa meningkatkan ekspor minyak sawit khususnya ke Uni Eropa, mengurangi berbagai hambatan perdagangan dan diskriminasi yang selama ini selalu dikenakan kepada produk-produk minyak sawit Indonesia.

    “Tentunya kemenangan ini akan membuka peluang baru bagi pasar pasar yang bisa kita dekati. Itu manfaat ekonomi,” jelas dia.

    Dampak politiknya, menurut Yanto akan meningkatkan posisi tawar Indonesia di dunia internasional. “Sawit kita sudah didiskriminasi. Dengan kemenangan ini kita akan meningkatkan posisi tawar kita di dunia internasional,” ujarnya.

    Manfaat kemenangan ini di bidang lingkungan, yang pertama yaitu akan mendorong perkembangan industri sawit Tanah Air menjadi lebih berkelanjutan. “Yang kedua, tentu saja kita akan bisa mengurangi emisi gas rumah kaca kita melalui penggunaan biofuel,” beber Yanto.

    Terakhir, Yanto menambahkan kemenangan Indonesia di WTO dalam diskriminasi sawit ini akan meningkatkan kesadaran terkait pentingnya kelestarian lingkungan.

  • Jadi Tersangka, Anak Majikan yang Bunuh Satpam di Bogor Terancam 20 Tahun Penjara
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Januari 2025

    Jadi Tersangka, Anak Majikan yang Bunuh Satpam di Bogor Terancam 20 Tahun Penjara Megapolitan 18 Januari 2025

    Jadi Tersangka, Anak Majikan yang Bunuh Satpam di Bogor Terancam 20 Tahun Penjara
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi telah menetapkan Abraham Michael, anak majikan yang membunuh satpam bernama Septian (37) di Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.
    Penetapan tersangka ini dilakukan setelah polisi melaksanakan serangkaian pemeriksaan terhadap Abraham.
    “Statusnya (Abraham) sudah naik menjadi tersangka,” ujar Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Eko Prasetyo dilansir Tribunnews, Sabtu (18/1/2025).
    Akibat perbuatannya, Abraham terancam dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman penjara maksilam 20 tahun.
    “Atau Pasal 351 ayat 3 yang mengatur tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian,” ujar Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Aji Riznaldi Nugroho.
    Polisi saat ini masih mendalami apakah ada unsur pembunuhan berencana dalam kasus ini.
    “Untuk itu (pembunuhan berencana) kita masih lakukan pendalaman. Sementara ini kita tetapkan sebagai tersangka dulu dan dijerat Pasal 338 KUHP,” ujar dia.
    Sebelumnya diberitakan, Septian (37), petugas satuan pengamanan (satpam) diduga dibunuh anak majikannya bernama Abraham Michael, di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/1/2025).
    Korban bekerja di perusahaan rental mobil, PT Laduta Car Rental, Jalan Lawanggintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
    “Diduga korban pembunuhan. Kondisi korban bersimbah darah,” kata Kepala Polsek Bogor Selatan Komisaris Firmansyah, Jumat.
    Abraham saat ini sudah dibawa ke Mapolresta Kota Bogor. Dia tengah menjalani pemeriksaan untuk mengetahui motif pembunuhan ini.
    Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul

    Anak Majikan Ditetapkan Tersangka Pembunuhan Satpam di Bogor, Terancam 20 Tahun Penjara

    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Malam Sebelum Satpam Dibunuh Anak Majikan Secara Sadis, Anak Korban Menangis Menjerit-jerit – Halaman all

    Malam Sebelum Satpam Dibunuh Anak Majikan Secara Sadis, Anak Korban Menangis Menjerit-jerit – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI – Septian (37) baru bekerja lima bulan sebagai satpam atau security selama di rumah pengacara terkenal di jalan Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.

    Dewi (47), istri Septian, mengaku tidak memiliki firasat apapun terkait kepergian suaminya itu.

    Dewi hanya mengungkapkan malam sebelum Septian dibunuh anak majikannya, anak mereka menangis menjerit-jerit.

    “Pas malam anak saya nangis, setengah dua malam Jumat, nangis ngejerit, katanya lihat hantu di pojokan lemari, saya tenangin tidur lagi,” kata Dewi di lokasi pemakaman suaminya, Sabtu (18/1/2025).

    Setelah itu, Dewi mengatakan mendapat kabar kematian suaminya pada besok harinya.

    “Saya tidur paginya nggak ada firasat apa apa. Tahu-tahu dapat kabar suami meninggal dunia,” kata dia.

    Dewi mengungkapkan sangat kehilangan suaminya. Dewi bahkan mengaku tidak kuat mengikuti pemakaman suaminya.

    “Ya Allah, banget kehilangan, mana anak saya masih kecil, ya Allah ya rob. Harapan saya pengen keadilan, dihukum seberat-beratnya. Saya nggak ikut pemakaman, nggak kuat, lemas,” aki Dewi.

    Dewi nampak tak menyangka suaminya pulang ke rumah dalam keadaan tak bernyawa.

    Komunikasi terakhir

    Dewi mengatakan, ia terakhir kali berkomunikasi dengan korban pada Kamis (16/1/2025) malam, atau malam Jumat. Korban menanyakan kabar anaknya.

    Saat itu, korban mengungkapkan anak majikannya berantem dengan ibunya.

    “Aku habis sama anak majikan berantem, si ibu mau dicekik itu saya lerai, itu majikan sama anaknya mau dicekik,” kata Demi menirukan ucapan suaminya.

    Setelah itu, lanjut Dewi, tidak ada lagi komunikasi dengan suaminya.

    “Dari situ gak ada kabar lagi sampai pagi,” kata Dewi.

    Dewi menjelaskan, ia baru mendapatkan kabar kemarin siang bahwa suaminya sudah meninggal dunia dibunuh oleh majikannya.

    “Setelah itu tidak ada kabar, sampai dapat kabar Jumat siang setengah dua belas dari adik, dari pak Sekdes, bahwa ada orang Palabubanratu yang dibunuh posisinya security di Tajur, kan dilihatin itu SIM, oh iya itu suami saya, kata sekdes itu dibunuh sama anak majikan,” ucap Dewi.

    Dewi mengatakan, selain bercerita soal pertengkaran dengan anak majikan di tempatnya bekerja, Septian juga pernah menceritakan bahwa kerap telat menerima gaji.

    “Gak ada curhat, cuman kerja di situ katanya gaji suka telat, majikan suka marah marah gak jelas, kata saya pindah lagi aja, tanggung nanti saya habis lebaran katanya, gak ada (cerita, red) anaknya begini, ibunya begini, gak ada, hanya (cerita) soal gaji aja sering telat,” kata Dewi.

    Sosok Septian

    Dari pernikahannya selama tujuh tahun dengan Septian, Dewi dikaruniai seorang anak berusia 6 tahun.

    Di mata Dewi, Septian merupakan sosok penyayang dan sangat bertanggungjawab terhadap keluarga, meskipun usia Dewi dengan Septian terpaut cukup jauh. Bahkan, Septian juga sangat menyangi anak sambung dari Dewi.

    ss (Tribunnews)

    “Ya Allah orangnya penyayang, baik, tanggungjawab kepada keluarga, gak pernah neko-neko orangnya, sama anak-anak juga, selalu mementingkan anak-anak dari pada kita orang tuanya,” jelasnya.

    Tak kuat dengan kejadian tersebut, Dewi pun sampai tak kuasa melihat pemakaman korban. Dewi pun sempat pingsan saat korban akan dikebumikan.

    Septian dimakamkan di TPU Kampung Cibarengkok, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (19/1/2025).

    Hukuman setimpal

    Kakak ipar korban, Aris Munandar, mengatakan, keluarga sangat menyesalkan peristiwa tersebut. 

    Keluarga pun tak habis pikir anak majikan tempat Septian bekerja tega menghabisi nyawa Septian.

    “Dari pihak keluarga menyesalkan, dari pihak si pelaku itu belum ada itikad baik pada keluarga korban, jadi kita sangat menyesal dan kita merasa kebingungan pas hari pertama, dikarenakan semua kita keluarganya kurang mampu, jadi benar benar bingung, kita musti melakukan langkah seperti apa,” ujar Aris usai pemakaman.

    Aris menjelaskan, keluarga sangat membutuhkan bantuan hukum dan berharap pelaku dihukum seberat-beratnya, setimpal dengan perbuatan yang dilakukan terhadap Septian.

     
    “Jadi kita beranggapan masyarakat yang tiidak tahu aturan hukumnya seperti gimana, saya meminta kepada semua untuk membantu dan memberikan penerangan seterang benderangnya,” ucap Aris.

    Aris mengatakan, korban merupakan tulang punggung bagi keluarganya. Korban juga dikenal sebagai sosok yang baik dan sangat menyangi anak sambungnya.

    “Keluarga kebingungan kedepannya, sekolah anak anak, anak dari korban satu, anak sambungnya tiga, jadi keluarganya itu berharap sama si korban tulang punggung keluarga lah, jadi semua juga seperti mertuanya suka ada, jadi tulang punggung keluarga,” ujar dia.

    Aris menuturkan, tak hanya pihak keluarga pelaku, dari pihak perusahaan pun belum ada datang ke keluarga korban.

    “Belum ke rumah, jadi fokus kita dari kemarin itu untuk buat nyediain tempat istirahatnya, kalau misalkan sudah beres kita mulai jalur hukumnya seperti apa, ya kita benar benar kecewa dari perusahaan, dari keluarga pelaku, belum ada yang datang, belum ada memberikan bela sungkawa, seperti gimana sih perasaannya misalkan ditinggal oleh tulang punggung keluarga,” ucap Aris.

    Sementara itu, paman korban, Suhendi juga meminta proses hukum dijalankan seadil-adilnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    “Kalau bisa sih memang tetap hukum harus berjalan, berlaku juga, pasalnya kasian dari anaknya juga, dari keluarga juga, tanpa dia bagaimana nantinya, kalau saya sih hukum berjalan, saya maunya sih seperti itu, kalau saya pribadi sih, nyawa dibalas nyawa, kalau saya pridabi maunya saya sih begitu, cuma kan kita ada hukum ya minimal setimpal lah dengan keadaan seperti itu,” ujar Suhendi.

    Diberitakan sebelumnya, nasib seorang satpam rumah mewah berakhir tragis. Satpam tersebut tewas diduga dibunuh anak majikan.

    Peristiwa tersebut terjadi di pinggir Jalan Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jumat (17/1/2025).

    Satpam bernama Septian (37) tersebut meninggal dunia dengan luka di bagian dada dan kepala.

    Terduga pelaku pembunuhan satpan tersebut adalah Abraham Michael, anak pemilik rumah tempat Septian bekerja.

    Peristiwa berdarah tersebut terjadi sekitar pukul 04.30 WIB pagi.*

    Penulis: M RIZAL JALALUDIN

    dan

    Keluarga Satpam yang Dibunuh Anak Bos di Bogor Butuh Bantuan Hukum, Ingin Pelaku Dihukum Setimpal

     

  • Jadi Tersangka, Anak Majikan yang Bunuh Satpam di Bogor Terancam 20 Tahun Penjara
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Januari 2025

    Anak Majikan yang Bunuh Satpam di Bogor Positif Narkoba Megapolitan 18 Januari 2025

    Anak Majikan yang Bunuh Satpam di Bogor Positif Narkoba
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Abraham Michael, anak majikan yang bunuh satpam bernama Septian (37), di Kota Bogor, Jawaw Barat, hasil tes urinenya positif mengandung narkoba jenis tembakau sintetis.
    “Untuk indikasi gangguan jiwa belum tahu. Cuma yang jelas tadi sudah dicek urine dia positif narkoba jenis tembakau sintetis,” ujar Kapolresta Bogor Kota, Kombes Eko Prasetyo dilansir dari
    Tribunnews
    , Sabtu (18/1/2025).
    Selain itu, polisi juga menemukan riwayat Abraham membeli pisau yang diduga untuk membunuh Septian.
    “Kami masih cari itu senjatanya dimana, tapi ada pembelian senjata itu. Senjatanya pisau,” kata Eko.
    Pisau itu digunakan Abraham untuk melukai Septian hingga akhirnya satpam itu tewas.
    “Korban luka sobek di perut,” ucap dia.
    Sebelumnya diberitakan, Septian (37), petugas satuan pengamanan (satpam) diduga dibunuh anak majikannya bernama Abraham Michael, di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/1/2025).
     
    Korban bekerja di perusahaan rental mobil, PT Laduta Car Rental, Jalan Lawanggintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
    “Diduga korban pembunuhan. Kondisi korban bersimbah darah,” kata Kepala Polsek Bogor Selatan Komisaris Firmansyah, Jumat.
    Abraham saat ini sudah dibawa ke Mapolresta Kota Bogor. Dia tengah menjalani pemeriksaan untuk mengetahui motif pembunuhan ini.
    Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul: Terduga Pelaku Pembunuhan Satpam di Bogor Positif Tembakau Sintetis
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jadi Tersangka, Anak Majikan yang Bunuh Satpam di Bogor Terancam 20 Tahun Penjara
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Januari 2025

    Anak Majikan yang Bunuh Satpam di Bogor Diantar Ibunya Serahkan Diri ke Kantor Polisi Megapolitan 18 Januari 2025

    Anak Majikan yang Bunuh Satpam di Bogor Diantar Ibunya Serahkan Diri ke Kantor Polisi
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Septian (37), petugas satuan pengemanan (satpam) diduga dibunuh anak majikannya yang berinisial A, di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/1/2025).
    “Tadi pagi ada dari pihak keluarga korban ke Polsek dan dari Polsek langsung cek TKP,” kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo, seperti dilansir dari
    Tribunnews.com
    , Minggu (18/1/2025).
    Menurut Eko, pelaku diantar ibunya sendiri untuk menyerahkan diri ke polisi usai membunuh Septian.
    “Terduga pelakunya itu inisialnya A. Dia tidak kabur. Malah dia diantar oleh ibunya ke luar rumah untuk diserahkan ke kami (polisi),” ungkap Eko.
    Kapolsek Bogor Selatan Komisaris Maman Firmansyah berujar,saat ini pelaku sedang diperiksa polisi.
    Menurut Maman, selain memiliki usaha jasa rental mobil, keluarga pelaku juga memiliki kantor pengacara di rumahnya.
    Adapun usaha rental mobil yang dikelola keluarga pelaku adalah PT La Duta Car Rental yang berlokasi di Jalan Lawanggintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
    Sementara kantor pengacara yang berada di rumah tersebut merupakan tempat kerja dari ibu pelaku.
    “Memang si ibunya A ini adalah pengacara. Ibu Farida Felix,” ujarnya Maman.
    Pada Jumat (17/1/2025), Septian yang bekerja sebagai satpam di sebuah rumah mewah di Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, ditemukan tewas.
    Ia diduga dibunuh oleh anak majikannya. Kasus dugaan pembunuhan ini kini ditangani oleh Polres Bogor Kota.
    A diduga tega membunuh korban karena ia merasa kesal dan tak terima saat ditegur oleh Septian.
    Kasus dugaan pembunuhan ini kini ditangani oleh Polres Bogor Kota.
    Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul “Ibunya Pengacara, Pria di Bogor Bunuh Satpam Rumahnya, Pelaku Diantar Orang Tua ke Kantor Polisi.”
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Komplotan Rampok di Bogor Sempat Congkel Brankas Sebelum Bawa Kabur Pajero

    Komplotan Rampok di Bogor Sempat Congkel Brankas Sebelum Bawa Kabur Pajero

    Bogor

    Polisi mengungkap perampok yang menyekap pemilik rumah dan membawa kabur mobil Pajero di Gunungputri, Bogor, Jawa Barat, sempat masuk ke dalam kamar utama. Perampok itu mencoba mencongkel brankas menggunakan linggis.

    “Pelaku yang masuk ke dalam rumah kemudian menuju kamar utama, terdapat brangkas yang oleh pelaku dibuka paksa dengan cara dicongkel menggunakan linggis,” kata Kapolsek Gunung Putri AKP Aulia Robby, Sabtu (18/1/2025).

    Para pelaku membuka paksa brankas itu namun gagal. Sebab, keburu ketahuan oleh pemilik rumah.

    “Akan tetapi pada saat pelaku berusaha membuka paksa, diketahui oleh saksi yang berada di lantai 2 rumah karena mendengar suara berisik,” lanjutnya.

    Aulia mengatakan saat itulah para pelaku mengancam korban dan menguncinya di dalam kamar. Kemudian mereka membawa kabur mobil Pajero yang terparkir di garasi.

    “Kemudian pelaku mengambil kunci kontak mobil yang berada di meja ruang tamu, kemudian membawa kabur Mitsubishi Pajero warna hitam yang terparkir di garasi rumah,” jelasnya.

    “Tim gabungan Satreskrim dan Polsek Gunungputri telah berhasil menangkap empat orang dari enam orang pelaku,” kata Kapolsek Gunungputri AKP Aulia Robby Kartika Putra, Jumat (17/1).

    Para pelaku yang ditangkap berinisial DA, HS, N, dan ZA. Empat pelaku ditangkap di Jakarta dan Palembang.

    Sementara, dua pelaku sudah masuk daftar pencarian orang (DPO) alias buron. “Sudah (DPO), dia (berperan) nungguin di mobil satunya untuk standby di dua mobil itu,” kata Aulia.

    (rdh/eva)

  • Pengamanan polisi selama libur Natal dan Tahun Baru 2025 di Terminal Baranangsiang Bogor

    Pengamanan polisi selama libur Natal dan Tahun Baru 2025 di Terminal Baranangsiang Bogor

    Senin, 30 Desember 2024 16:09 WIB

    Tiga personel Brimob Polri berjaga di sekitar Pos Pengamanan Terpadu 1A Terminal Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (30/12/2024). Polresta Bogor Kota mendirikan delapan pos pengamanan untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan dan menjaga keamanan selama libur Natal dan Tahun Baru 2025 yang tersebar di sejumlah titik strategis di Kota Bogor. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/YU

    Personel Brimob Polri berjaga di sekitar Pos Pengamanan Terpadu 1A Terminal Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (30/12/2024). Polresta Bogor Kota mendirikan delapan pos pengamanan untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan dan menjaga keamanan selama libur Natal dan Tahun Baru 2025 yang tersebar di sejumlah titik strategis di Kota Bogor. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/YU

  • Indonesia Menang Sengketa Sawit di WTO, Guru Besar IPB: Bakal Dongkrak Ekspor ke Uni Eropa – Halaman all

    Indonesia Menang Sengketa Sawit di WTO, Guru Besar IPB: Bakal Dongkrak Ekspor ke Uni Eropa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kemenangan Indonesia dalam sengketa sawit melawan Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mendapat apresiasi dari Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Yanto Santoso.

    Guru besar bidang kehutanan itu menyebut keberhasilan ini menjadi bukti bahwa Indonesia mampu melindungi kepentingan nasionalnya.

    “Ini menunjukkan bahwa kita bisa melindungi kepentingan nasional kita,” kata Yanto kepada wartawan, Sabtu (18/1/2025).

    Menurut Yanto, kemenangan di WTO ini membawa dampak positif bagi Indonesia, baik dari sisi ekonomi, politik, maupun lingkungan.

    Di sektor ekonomi, Yanto menilai kemenangan ini dapat meningkatkan ekspor minyak sawit Indonesia, khususnya ke Uni Eropa.

    Selain itu, berbagai hambatan perdagangan dan diskriminasi yang selama ini dikenakan terhadap produk sawit Indonesia diharapkan dapat berkurang.

    “Ini juga membuka peluang baru untuk pasar-pasar lain yang bisa kita dekati. Itu manfaat ekonominya,” ujarnya.

    Dalam bidang politik, Yanto menjelaskan kemenangan ini akan memperkuat posisi tawar Indonesia di kancah internasional. Selama ini, produk sawit Indonesia sering mengalami diskriminasi di pasar global.

    “Dengan kemenangan ini, posisi bargaining kita di dunia internasional akan meningkat,” katanya.

    Yanto juga menyoroti manfaat kemenangan ini bagi lingkungan. Ia menyebut kemenangan ini dapat mendorong industri sawit di Tanah Air untuk lebih berkelanjutan. Selain itu, penggunaan biofuel dari kelapa sawit dinilai mampu mengurangi emisi gas rumah kaca.

    “Kita bisa menurunkan emisi gas rumah kaca melalui biofuel,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Yanto menambahkan bahwa kemenangan ini harus diikuti dengan peningkatan kesadaran terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

    “Kita perlu terus memantau. Uni Eropa pasti akan berkelit. Penting untuk memastikan putusan ini dilaksanakan dengan baik,” tandasnya.

  • Tim SAR Akhirnya Temukan Mobil Eks Pejabat BIN Tenggelam di Marunda

    Tim SAR Akhirnya Temukan Mobil Eks Pejabat BIN Tenggelam di Marunda

    GELORA.CO – Pihak kepolisian berhasil menemukan kendaraan bermotor roda empat yang diduga milik Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan, seorang pensiunan perwira tinggi dan mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) di perairan Marunda, Jakarta Utara.

    “Pada hari ini, sekira jam 10.00 WIB, telah ditemukan mobil yang diduga dikendarai Brigjen TNI purnawirawan yang ditemukan meninggal dunia beberapa waktu lalu,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (18/1/2025).

    Ade Ary menjelaskan mobil yang ditemukan tersebut adalah sebuah sedan hitam Toyota Vios dengan nomor polisi B 1606 LB.

    Mobil tersebut berhasil ditemukan oleh tim gabungan dari Badan SAR Nasional (Basarnas) yang didukung oleh rekan-rekan dari Direktorat Polairud Polda Metro Jaya serta Polres Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Upaya pencarian oleh tim gabungan membuahkan hasil, selanjutnya mobil ini akan dilakukan pemeriksaan secara laboratoris, dilakukan penelitian, dilakukan pendalaman oleh Puslabfor Polri,” jelasnya.

    Dia menambahkan kendaraan tersebut ditemukan tidak jauh dari sekitar lokasi penemuan jenazah di kawasan yang sama di Marunda di KCN, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

    Sebelumnya, Polda Metro Jaya menyebutkan korban HO (75) membawa kendaraan roda empat, sebelum ditemukan tewas di perairan Marunda, Jumat (10/1/2025).

    “Telah ditemukan rekaman CCTV yang berisi diduga korban melaju menggunakan satu unit mobil Toyota Vios nopol B-1606-LB masuk ke Dermaga KCN Marunda pada Jumat (10/1) pukul 00.35 WIB, ” kata Ade Ary, Selasa (14/1).

    Ade Ary menjelaskan pihaknya telah melakukan penelusuran CCTV dan ditemukan mobil yang dikendarai korban melaju menyusuri kade (pangkalan tempat kapal menaikkan dan membongkar muatan) 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut.

    Kepala Subdirektorat Reserse Mobile (Kasubdit Resmob) Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ressa Fiardy Marasabessy, Kamis (16/1), menyebutkan mobil tersebut diduga ikut tercebur bersama korban di perairan Marunda, Jakarta Utara pada Jumat (10/1).

    “Rekaman kamera pengawas (CCTV) yang menunjukkan bahwa mobil tersebut terjun ke laut sudah kita dapatkan, ” ucapnya.

    Dia juga menyebutkan berdasarkan rekaman CCTV terlihat korban menyetir mobil seorang diri.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kata Ressa, korban sebelum ke Marunda sempat pergi ke Tangerang.

    “Berdasarkan keterangan keluarga, korban ke Tangerang, dari situ berdasarkan analisa IT, ya korban ini putar-putar sampai ke Bogor, ke Senen, ujungnya ke Cilincing, dan terakhir ke Marunda,” paparnya.

  • Teh Novi Masih Lanjut Bantu Orang, Kini Cari Dika Bocah Yatim Piatu yang Telantar di Jalanan

    Teh Novi Masih Lanjut Bantu Orang, Kini Cari Dika Bocah Yatim Piatu yang Telantar di Jalanan

    TRIBUNJATIM.COM – Pratiwi Noviyanthi alias Teh Novi masih tak kapok untuk mencari orang yang membutuhkan bantuan.

    Meski sempat dipusingkan dengan masalah donasi ke Agus Salim, namun Teh Novi masih mencari orang yang butuh belas kasih.

    Seperti baru-baru ini, Teh Novi mencari sosok Dika, bocah di Bekasi yang viral di media sosial.

    Dika merupakan yatim piatu yang telantar.

     

    Tak memiliki orangtua, malangnya bocah laki-laki itu hidup terlantar di jalanan dan kerap kali mendapat kekerasan.

    Dalam video viral, Dika tampak lusuh duduk di pinggir jalan Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat.

    Kini, keberadaan Dika dicari aktivis kemanusiaan, Teh Novi.

    Diketahui Dika ditinggal ayah dan ibunya sejak lama.

    Sembari melamun, Dika mengurai curhatan soal kehidupan malangnya kepada TikTokers bernama Herdhitaap.

    Dalam kontennya, Herdhitaap yang tak sengaja bertemu Dika pun merekam obrolannya.

    Diungkap Dika, ia merasa lesu kaerna baru saja dipukuli oleh orang tak dikenal.

    Hal itulah yang akhirnya membuat Dika duduk meringkuk di pinggir kali.

    “Di sini dipukulin? dipukuli sama siapa?” tanya herdhitaap, dilansir TribunnewsBogor.com pada Jumat (17/1/2025).

    “Sama orang di Stasiun Bekasi,” akui Dika.

    Bercerita soal orang tuanya, Dika mengurai kisah pilu.

    Diakui Dika, awalnya ia dan orang tuanya tinggal di Bandung.

    Namun setelah ayah dan ibunya tiada, Dika hidup luntang-lantung di jalanan.

    Dika akhirnya ke Jakarta gara-gara diajak oleh seseorang.

    “Asli Bandung?” tanya herdhitaap.

    “Papa mama pertamanya meninggalnya di Bandung. Terus (saya) diajak orang. Ada orang (ajak). Aku kan tinggalnya di Stasiun Bandung,” ungkap Dika.

    Mendengar kisah Dika yang memilukan, herdhitaap ikut kasihan.

    “Tujuannya orang itu ngajak ke Bekasi ngapain?” tanya herdhitaap.

    “Soalnya kan stasiun Bandung sepi, terus serem,” imbuh Dika.

    “Tapi orang yang ngajak kamu ke sini enggak ngurusin kamu. Itu salah harusnya kalau emang ngajak kamu pergi ke sini harusnya orang itu ngurusin minimal ngasih tempat tinggal,” ungkap herdhitaap.

    Diakui Dika, sehari-hari ia tidur di jalanan.

    Tak punya keluarga, Dika pun hanya mengharap belas kasihan orang lain untuk makan sehari-hari.

    “Bapak mama meninggalnya kapan?” tanya herdhitaap.

    “Udah lama. (Saya tinggal) di jalanan. Tidur kadang di sini, kadang di jalanan,” ungkap Dika.

    “Makan?” tanya herdhitaap.

    “Makan nungguin kalau ada orang ngasih,” ujar Dika.

    Video yang dibagikan herdhitaap itu pun viral hingga ditonton 6,5 juta penonton TikTok.

    Sadar kontennya menuai atensi, herdhitaap pun kembali mencari Dika keesokan harinya.

    Hal itu dilakukan Dika karena kontennya direspon aktivis sosial Pratiwi Noviyanthi.

    Wanita yang karib disapa Teh Novi itu rupanya iba dengan nasib Dika yang tidur di jalanan.

    Langsung mencari Dika di hari berikutnya, herdhitaap pun keliling wilayah Kalimalang hingga Stasiun Bekasi.

    Namun herdhitaap tak menemukan keberadaan Dika.

    Update hari nyari si dika dari siang sampai larut malam gak ada hasil dan seharian ini gak keliatan, besok rencana kita akan nyari lagi semoga aja ada hasil. Aminn,” imbuh herdhitaap.

    Dua hari mencari Dika, herdhitaap akhirnya menemukan titik terang.

    Usut punya usut, Dika kini berada di Cikarang, Jawa Barat.

    Karenanya, herdhitaap meminta bantuan kepada netizen yang berasal dari Cikarang, agar bisa ikut membantu mencari Dika.

    “Bagi kalian teman-teman khususnya yang di Cikarang, saya minta tolong kepada teman-teman semua, untuk ikut serta mencari Dika. Saya dapat info, terakhir melihat Dika lagi di Stasiun Cikarang lagi ngamen,” pungkas herdhitaap.

    Nantinya jika Dika ditemukan, herdhitaap akan membawanya ke Teh Novi.

    “Untuk selanjutnya, kalau Dika ketemu, dari tim Teh Novi akan mau membantu Dika,” ujar herdhitaap.

    Terkait nasib miris Dika yang hidup menggelandang seorang diri, netizen ramai memberikan simpati.

    Ada juga netizen yang mengaku mengenal Dika dan pernah bertemu.

    “Aku kenal adek ini, dulu dia jualan jas ujan daerah jakbar, klo ke jakbar naik kereta katanya,”

    “Tolong diantar ke panti asuhan saja kak. setidaknya dia punya atap buat berteduh,”

    “Anak sekecil itu di dewasa kan oleh keadaan, sumpah nyesek bet,”

    Agus Salim merana

    Kondisi terkini Agus Salim kian merana karena tidak mendapat uang donasi.

    Di sisi lain, Teh Novi justru memberi kabar baik soal Faisal Hadad Nasution.

    Korban congkel mata di Cileungsi Bogor, Faisal Hadad Nasution bernasib jauh lebih beruntung dari Agus Salim.

    Pria yang akrab disapa Icang itu kini sudah menjalani operasi mata di Jakarta Eye Center (JEC), Kedoya, Jakarta.

    Icang terlihat sedang terbaring di kasur rumah sakit di JEC.

    Kemudian ada video Icang dalam kondisi kedua matanya sudah ditutupi perban.

    Icang yang terbaring di atas kasur itu sedang didorong oleh petugas rumah sakit.

    “Alhamdulillah operasinya berjalan lancar,” tulisan pada video di akun Instagram milik Pratiwi Noviyanthi.

    Lalu ada pula momen Icang sudah bisa duduk dengan posisi kedua matanya masih diperban.

    “Semoga Bang Icang sembuh kembali seperti sedia kala,” tulisnya lagi.

    Teh Novi juga menuliskan caption foto sambil menyindir seseorang.

    “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”

    Ada manusia yg baru sedikit bantu aja, langsung sombong bahwa dia mengganggap dirinya baik!

    Ingat orang baik, ga akan pernah ngaku dirinya baik dan haus pujian, supaya terlihat bijaksiniii wkkwkwk,” tulisnya.

    Pada postingan yang lain di akun Instagram teh Novi, terlihat Icang sedang dilakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan.

    Tampak pula mata Icang sedang diberi bola mata buatan.

    Teh Novi kemudian memperlihatkan foto terbaru Icang dengan bola mata buatannya itu.

    Terlihat Icang hanya menggunakan bola mata palsu itu di sebelah matanya.

    Sementara matanya yang lain masih tampak menutup.

    Agus nangis tak dapat apa-apa

    Korban penyiraman air keras Agus Salim masih belum menjalani operasi dan tak dapat uang donasi.

    Di samping itu, korban penyiraman air keras Agus Salim masih belum menjalani operasi.

    Alvin Lim yang sempat berencana membiayai pengobatan mata Agus Salim pun telah meninggal dunia.

    Sedangkan uang donasi Rp 1,3 M yang jadi polemik sudah diserahkan oleh Denny Sumargo dan pihak yayasan ke korban bencana alam Gunung Lewatobi Laki-laki, di NTT.

    Mengetahui hal itu, Agus Salim pun menangis meraung-raung mempertanyakan nasibnya.

    Agus bahkan menyebut Denny Sumargo telah mendzolimi dirinya.

    Menanggapi hal itu, Denny Sumargo pun santai.

    Ia mempersilakan Agus Salim untuk datang ke rumahnya jika ingin melakukan pengobatan.

    “Silakan datang ke saya, nanti saya kasih biaya pengobatan,” kata Densu.

    Densu pun mengaku berhak memutuskan uang donasi itu karena berasal dari YouTube-nya.

    “Kalau tidak terima, ya silakan buat donasi sendiri di akun medsos sendiri,” katanya.

    Sementara itu, bukannya datang ke Densu, Agus kini asyik live di TikTok.

    Ia membagikan kegiatannya bersama sang istri, Elmi.

    Mulai dari membuat puisi, hingga membantu Elmi mengupas bawang merah.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com