kab/kota: Bogor

  • Dian SPG Asal Pontianak Hilang Usai Pamit Main ke Glodok Plaza, Kakak: Saya Telepon Hpnya Sudah Mati – Halaman all

    Dian SPG Asal Pontianak Hilang Usai Pamit Main ke Glodok Plaza, Kakak: Saya Telepon Hpnya Sudah Mati – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dian Cahyanti (38), warga asal Pontianak, salah satu korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat hingga kini belum diketahui nasibnya. 

    Kakak Dian, Ade Mulyani (41) mengaku sebelum peristiwa kebakaran, adiknya itu sempat berpamitan hendak pergi Glodok Plaza pada Rabu (15/1/2025).

    “Rabu sore sempat kontak katanya dia mau main ke Plaza Glodok, terus malam itu pas saya telepon lagi sudah mati handphone-nya sampai hari ini,” kata Ade di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (19/1/2025).

    Ade menjelaskan, saat itu Dian berencana bertemu dengan teman-temannya di Glodok Plaza.

    “Dia sama temen-temennya, tapi saya enggak tahu temen-temennya siapa. Temennya juga sama belum ketemu sampai saat ini,” kata Ade.

    Ade mengungkapkan, adiknya itu bekerja di Pontianak, Kalimantan Barat.

    Dian ke Jakarta untuk berlibur dan bertemu teman-temannya.

    “Dia kerja Sales Promotion Girl (SPG). Sebenarnya dia enggak tinggal di sini (Jakarta), dia tinggal di Pontianak. Sekarang ini dia lagi pulang, pulang ke rumah orang tua di Bogor,” kata Ade.

    “Katanya dia mau main ke Jakarta bersama teman-temannya, terus ya sampai sekarang hilang,” ujar Ade.

    Ade menceritakan, ia pergi ke RS Polri Kramatjati bersama orangtuanya untuk menyerahkan berkas yang dibutuhkan untuk identifikasi.

    “Iya kemarin sudah menyerahkan semua data-datanya, terus sekarang disuruh balik lagi karena mau diambil sampel buat tes DNA,” ujarnya.

    “Jadi orang tua ibu, bapak harus datang ke sini. Jadi saya anterin orang tua saya ke sini,” pungkas Ade.

    Sementara itu Riyadi, keluarga Dian Cahyadi baru saja selesai melakukan rangkaian proses identifikasi jenazah.

    Petugas damkar melakukan pemadaman api saat terjadi kebakaran di Glodok Plaza, Kamis, 16 Januari 2025. (dok, Kompas)

    Mengenakan masker warna hitam dan topi, Riyadi mengatakan diminta menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

    “Cuma KTP saja tidak ada sampel diambil, jadi cuma laporan aja kan belum tentu juga (jenazah cocok),” ucapnya kepada wartawan di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2025).

    Selain itu, Riyadi mengatakan juga diwawancara berkaitan dengan identifikasi.

    “Tidak ada pemeriksaan cuma wawancara saja,” ungkapnya.

    14 Laporan Orang Hilang

    Sebelumnya, Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, sudah menerima 14 laporan kehilangan dari keluarga korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat.

    “Iya, sampai hari ini tadi kita menerima total 14 keluarga yang anggota keluarganya diduga menjadi korban kebakaran Glodok Plaza,” kata Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Ahmad Fauzi, di RS, Minggu (19/1/2025).

    Ahmad mengatakan, kondisi korban yang hangus terbakar menjadi salah satu kesulitan dalam melakukan identifikasi korban kebakaran Glodok Plaza.

    “Kesulitan yang kita hadapi saat ini adalah pertama karena kondisi korban yang cukup parah, dalam hal ini terbakar serius, sampai kita ketahui bahwa sulit kita kenal secara visual,” kata Ahmad.

    Ahmad mengungkapkan, peristiwa kebakaran Glodok Plaza termasuk dalam kategori open disaster.

    “Ini adalah open disaster. Open disaster di mana siapa yang menjadi korban, jumlahnya berapa, masih belum jelas. Karena ini kan tempat umum, jadi yang masuk ke situ kita enggak tahu siapa,” ujarnya.

    “Bisa saja jumlah korban lebih dari 14 yang dinyatakan hilang,” tutur Ahmad. 

    Sebelumnya, tragedi kebakaran di Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat lantai paling atas terjadi pada Rabu (15/1/2025) pukul 21.33 WIB.

    Sebanyak tujuh kantong jenazah sudah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi.

    Terhadap korban lainnya saat ini masih dalam proses pencarian.

    Korban hilang dilaporkan saat ini berjumlah 14 orang.

    Adapun 14 orang tersebut adalah:

    Ade Aryati (29)
    Sinta Amelia (20)
    Aldrinas (29)
    Aulia Belinda (28)
    Osima Yukari (25)
    Deri Saiki (25)
    Indira Seviana Bela (25) 
    Keren Shalom J (21)
    Intan Mutiara (26)
    Desty 
    Zukhi Radja (42)
    Chika Adinda Yustin (26)
    Muljadi (56) 
    Dian Cahyadi (38)

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Dian Cahyanti Hilang Tak Bisa Dihubungi Setelah Pamit Bertemu Teman di Glodok Plaza

  • Sosok Briptu Iqbal Anwar, Prajurit Terbaik Satgas Gugur Ditembak KKB, Tumbang di Bak Mobil Patroli – Halaman all

    Sosok Briptu Iqbal Anwar, Prajurit Terbaik Satgas Gugur Ditembak KKB, Tumbang di Bak Mobil Patroli – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Briptu Iqbal Anwar Arif, anggota Satgas Damai Cartenz meninggal dunia ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Jumat (17/1/2025) pukul 16.30 WIT.

    Briptu Iqbal Anwar Arif gugur saat melaksanakan tugas operasi bersama Satuan Tugas (Satgas) Damai Kartenz di Kabupaten Yalimo.

    Briptu Iqbal Anwar mengalami luka tembak pada bagian leher.

    Dia sempat mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Elelim sebelum dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 17.35 WIT.

    Sosok Iqbal Anwar

    Mengutip Tribun-Papua.com, Iqbal Anwar Arif merupakan personel tim Tindak Belukar Odc-2025 Brimob Resimen 3 Batalyon B.

    Iqbal Anwar Arif adalah Anggota Ba Provos Yon B Men III Pasukan Pelopor yang tergabung dalam Satgas Operasi Damai Cartenz (ODC) 2025.

    Briptu Iqbal Anwar Arif, anggota Satgas Damai Cartenz meninggal dunia ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Jumat (17/1/2025) pukul 16.30 WIT. (Istimewa)

    Kapolres Yalimo Kompol Joni Samonsabra menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga almarhum Iqbal Anwar.

    Kapolres juga mengapresiasi dedikasi dan pengorbanan Brigpol Iqbal selama bertugas.

    Kapolres menyebut sosok Iqbal Anwar adalah prajurit terbaik.

    “Kami kehilangan seorang prajurit terbaik yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam melaksanakan tugas negara,” kata Kapolres Kompol Joni Samonsabra. 

    Selama bertugas, Briptu Iqbal dikenal sebagai salah satu prajurit terbaik yang direkrut dalam melaksanakan Operasi Damai Cartenz di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, tahun 2025. 

    Kapolres Kompol Joni Samonsabra mengatakan Briptu Iqbal salah satu prajurit yang selama ini telah membantu dalam menjaga keamanan di Kabupaten Yalimo. 

    Joni menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga almarhum Briptu Iqbal serta mengapresiasi dedikasi dan pengorbanannya selama bertugas sebagai anggota Polri di Kabupaten Yalimo. 

    “Kami mendoakan, semoga almarhum diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta ketabahan,” ucapnya. 

    Kepergian Briptu Iqbal meninggalkan duka yang mendalam.

    Tak hanya bagi keluarga besar Polri, tetapi juga bagi masyarakat Kabupaten Yalimo yang selama ini merasakan langsung pengabdian almarhum selama bertugas di wilayah tersebut.

    “Penghormatan terakhir ini menjadi simbol penghargaan atas pengorbanan almarhum dalam menjaga keamanan dan kedamaian di Papua,” ujarnya. 

    Briptu Iqbal Anwar Arif mendapatkan kenaikan pangkat anumerta, pasca-gugur ditembak KKB di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.

    Kini, Iqbal menyandang pangkat Brigpol anumerta.

    “Briptu Iqbal telah dinaikkan pangkat menjadi Brigpol Anumerta, usai dinyatakan gugur dalam melaksanakan tugas operasi di Yalimo,” ujar Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faisal Rahmadani dalam keterangan tertulis dikutip dari Kompas.com, Sabtu (18/1/2025) malam.

    Jenazah almarhum telah diterbangkan dari Yahukimo ke Jayapura dan selanjutnya diterbangkan ke kampung halamannya di Jakarta untuk dimakamkan.

    Kronologis Penyerangan

    Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo menjelaskan kronologis penyerangan hingga menewaskan anggotanya, Briptu Iqbal Anwar Arif.

    Kombes Yusuf mengatakan, awalnya mobil yang membawa anggota Satgas Damai Cartenz sedang melakukan patroli.

    Insiden penembakan berlangsung di sekitar PT AMO.

    Sebelum melewati tanjakan, sebuah motor yang dikendarai oleh dua orang melintas.

    Namun saat hendak melewati tanjakan, mobil patroli Satgas Damai Cartenz terpaksa berhenti karena ada kayu papan yang melintang di jalan. 

    “Tepat sebelum mencapai puncak, tim patroli menemukan sebuah papan kayu melintang yang menghalangi jalan. Saat kendaraan mereka terpaksa berhenti, tembakan tiba-tiba dilepaskan dari arah tebing kanan,” ujarnya.

    Briptu Iqbal yang saat itu sedang berdiri pada bagian tengah bak mobil patroli, terkena peluru di bagian leher dan langsung terjatuh.

    Rekan-rekannya segera melakukan manuver perlindungan dan evakuasi darurat untuk menyelamatkan korban. 

    Pengejaran terhadap pelaku pun sempat dilakukan, namun belum membuahkan hasil.  

    Polri Pastikan Keamanan Masyarakat

    Terkait peristiwa penembakan ini Polri menegaskan komitmennya untuk senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban di Papua. 

    Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Rahmadani menyatakan, bahwa seluruh personel di lapangan telah meningkatkan kewaspadaan.

    “Kejadian ini tidak akan menyurutkan semangat kami untuk terus berjuang,” tegas Brigjen Faizal, Minggu (19/1/2025).

    Polri juga memastikan bahwa keamanan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.

    “Kejadian ini merupakan tantangan yang harus kami hadapi sebagai bagian dari tugas menjaga keamanan di Papua. Kami terus memantau perkembangan situasi di lokasi,” tegas Wakapolda Papua ini.

    “Polri tidak akan gentar dalam menjalankan tugas. Kami akan terus hadir di tengah masyarakat Papua untuk menjaga keamanan dan ketertiban.”

    “Tindakan seperti ini hanya memperkuat komitmen kami untuk menegakkan hukum dan melindungi masyarakat,” imbuhnya.

    Saat ini Polri tengah menyelidiki kasus penembakan ini untuk mengungkap pelaku penyerangan. 

    Isak Tangis Keluarga

    Terkini, jenazah Brigadir Anumerta Iqbal Anwar Arif tiba di rumah duka di kawasan Jaka Setia, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Minggu (19/1/2025).

    Jenazah korban dibawa menggunakan ambulans dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju rumah duka.

    Kedatangan jenazah disambut haru dan isak tangis keluarga serta kerabat.

    Rekan-rekan almarhum dari Satuan Brimob Polri juga hadir memberikan penghormatan terakhir dan menyampaikan belasungkawa.

    Setelah disemayamkan di rumah duka, keluarga menggelar doa dan tahlil bersama sebelum jenazah dimakamkan di TPU Polri, Cikeas, Kabupaten Bogor.

    Sumber: (Tribun-Papua.com/Paul Manahara Tambunan) (Kompas.com) (Tribunnews.com/Wik)

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Briptu Iqbal Gugur di Yalimo, Polri Tak Gentar Hadapi Ancaman KKB di Papua

  • Pemotor Lawan Arah Kecelakaan di Jl Sholis Bogor, 1 Tewas-3 Luka

    Pemotor Lawan Arah Kecelakaan di Jl Sholis Bogor, 1 Tewas-3 Luka

    Jakarta

    Dua unit motor terlibat kecelakaan di Jl Sholeh Iskandar (Sholis), Tanahsareal, Kota Bogor. Kecelakaan mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan tiga lainnya mengalami luka.

    “Kecelakaan melibatkan dua kendaran roda dua. Mengakibatkan 1 orang meninggal dunia dan 3 orang luka,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polresta Bogor Kota AKP Santi Marintan, Minggu (19/1/2024).

    Santi menyebutkan, kecelakaan terjadi ketika motor honda beat F-6201-FAD yang dikendarai oleh HN (63) dan berboncengan dengan AD (38) dan MA (6), melaju melawan arah menuju Simpang Yasmin. Pada saat bersamaan, datang motor R15 bernopol F-4104-DF melaju dari arah Yasmin menuju Parung, sehingga terjadi kecelakaan.

    “Telah terjadi kecelakaan lalu lintas antara kendaraan Honda Beat yang contraflow (melawan arah) dari arah Bogor Country dan akan menyebrang ke arah kiri menuju Simpang Yasmin, kemudian bertabrakan dengan kendaraan Yamaha R15 yang melaju dari arah Yasmin menuju Parung,” kata Santi.

    Santi menyebut, empat orang terlibat kecelakaan sempat dibawa ke RSUD Kota Bogor dalam kondisi luka. Namun salah satu korban, yakni HN (63) yang berprofesi sebagai driver ojol meninggal dunia saat perawatan di rumah sakit sekitar pukul 19.30 WIB.

    “Satu orang meninggal dunia dalam perawatan, meninggal dunia pada pukul 19.25 WIB. Kemudian, 2 orang luka berat, dan 1 orang luka ringan dirawat di RSUD Kota Bogor,” kata Santi.

    (dek/dek)

  • Sidak Peternakan Sapi Perah di Bogor, Ketua MPR Dorong Suplai Susu untuk Program MBG

    Sidak Peternakan Sapi Perah di Bogor, Ketua MPR Dorong Suplai Susu untuk Program MBG

    Bogor, Beritasatu.com – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke peternakan sapi perah di Kunak, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Minggu (19/1/2025). Sidak ini bertujuan memantau perkembangan peternakan sapi perah dan memastikan kesiapan suplai susu untuk mendukung program makan bergizi gratis (MBG).

    Kawasan Kunak dikenal sebagai sentra peternakan sapi perah terpadu yang telah dikembangkan sejak era Presiden Suharto. Saat ini, peternakan di bawah koordinasi koperasi tersebut mampu memproduksi sekitar 4,5 ton susu segar setiap hari.

    Muzani menekankan pentingnya pengembangan peternakan sapi perah untuk memenuhi kebutuhan susu dalam negeri, khususnya untuk program MBG.

    “Jika MBG mewajibkan adanya susu, maka jumlah produksi susu saat ini masih kurang. Kementerian terkait harus mendorong peternak sapi perah untuk meningkatkan produksi susu dan jumlah sapinya,” ujarnya.

    Muzani juga menyoroti ketergantungan pasokan susu nasional pada Jawa Barat, yang menyumbang 98% kebutuhan susu dalam negeri. Muzani mendorong pengembangan sentra peternakan sapi perah di luar Jawa, seperti Lampung, Sumatera Utara, dan Sulawesi.

    Muzani meminta adanya keseimbangan harga susu di pasar agar peternak tidak dirugikan. Saat ini, harga susu dari peternak berada di kisaran Rp 9.000 per liter.

    “Walaupun harga ini cukup bagus, masih ada ruang untuk perbaikan agar peternak mendapatkan keuntungan yang lebih baik,” jelasnya.

    Muzani juga menekankan perlunya modernisasi fasilitas pendukung di kawasan Kunak Pamijahan. Saat ini, rata-rata produksi susu per ekor sapi mencapai 12 liter per hari, meningkat dari sebelumnya 10 liter.

    “Proses hilirisasi susu sapi perah harus terus berlangsung dengan peningkatan kualitas dan kuantitas,” tambah Muzani.

    Pengelola peternakan Kunak Abdul Safar menyatakan, kesiapan peternak untuk mendukung program MBG. Selama ini, susu yang dihasilkan peternak Kunak menjadi suplai untuk berbagai industri besar seperti Indofood dan Cimory.

    “Kami siap berpartisipasi dalam pemenuhan kebutuhan susu untuk MBG. Saat ini, produksi harian kami mencapai 4,5 ton susu,” ungkap Safar.

    Muzani berharap kawasan Kunak dapat menjadi proyek percontohan peternakan sapi perah terintegrasi. Dengan dukungan pemerintah dan koperasi, ia optimistis produksi susu dalam negeri dapat meningkat dan memberikan manfaat langsung bagi program ketahanan pangan nasional.

  • Pengamat Usul Masyarakat yang Bantu Makan Bergizi Gratis Dapat Keringanan Pajak

    Pengamat Usul Masyarakat yang Bantu Makan Bergizi Gratis Dapat Keringanan Pajak

    Bisnis.com, JAKARTA — Beberapa waktu terakhir, muncul berbagai usulan pendanaan program unggulan Presiden Prabowo Subianto yaitu Makan Bergizi Gratis. Terbaru, masyarakat yang membantu Program Makan Bergizi Gratis diusulkan mendapatkan insentif keringanan pajak.

    Usulan tersebut disampaikan oleh pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) Hendri Satrio alias Hensat, merespons Ketua DPD RI Sultan Najamuddin yang merekomendasikan pendanaan program makan bergizi gratis (MBG) bersumber dari zakat.

    Hensat menilai keterlibatan masyarakat dalam pendanaan program MBG merupakan ide yang baik. Apalagi, sambungnya, tingkat kedermawanan masyarakat Indonesia sangat tinggi berdasarkan temuan Lembaga Survei KedaiKOPI

    Analisis komunikasi politik itu pun mengusulkan masyarakat yang mau membantu program MBG mendapatkan semacam imbalan seperti keringanan pajak.

    “Itu kan juga keren tuh, kan demi membantu pemerintah,” kata Hensat, dikutip Minggu (19/1/2024).

    Sejumlah pakar menyampaikan pro dan kontra dari usulan tersebut. Ekonom dari Universitas Paramadina Wijayanto Samirin misalnya, yang melihat pemerintah membutuhkan dukungan terkait pendanaan MBG. Oleh sebab itu, dia menilai dukungan dari masyarakat atau pihak swasta sangat diperlukan.

    Dia mencontohkan praktik di Malaysia dan Singapura, yang mana perusahaan-perusahaan aktif mempromosikan citra negara mendapatkan keringanan pajak.

    “Sisi negatifnya, ini akan membuat kebijakan perpajakan kita yang sudah sangat rumit akan semakin rumit karena penuh dengan pendekatan diskresi,” ujar Wijayanto. 

    Sejalan, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Tri Astuti melihat usulan tersebut seperti pisau bermata dua, yakni di satu sisi bisa membantu meringankan beban pemerintah, tetapi di sisi lain malah membebani pemerintah.

    “Plusnya, pemerintah diringankan bebannya karena pendanaannya tidak hanya dari APBN. Minusnya penerimaan negara dari sisi pajak berkurang jika swasta yang bantu program MBG diberikan insentif pajak,” kata Esther.

    Sementara itu, Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah melihat sebaiknya program MBG tidak melibatkan masyarakat. Jika program MBG turut dibiayai masyarakat maka terdapat risiko pertanggungjawaban.

    Menurut Piter, MBG harus sepenuhnya dibiayai APBN. Tugas pemerintah, sambungnya, mencari sumber pembiayaan program itu sehingga jika tidak sanggup maka artinya MBG merupakan program yang memang belum bisa diterapkan.

    “Secara tata kelola ada resiko kalau program pemerintah dicampur-campur dengan bantuan masyarakat atau dengan zakat, dana pemerintah harus dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan yang ada berbeda dengan dana masyarakat atau zakat,” ujar Piter.

    Perlu Rp400 Triliun

    Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menjelaskan bahwa target penerima manfaat program MBG mencapai 82,9 juta jiwa. Jika target tersebut sudah terpenuhi maka anggaran bisa mencapai sekitar Rp1,2 triliun per hari atau sekitar Rp400 triliun per tahun.

    Dadan memerinci, 75% dari Rp1,2 triliun atau sekitar Rp800 miliar akan digunakan untuk intervensi makan gratis untuk anak-anak sekolah. Lalu, 85% dari Rp800 miliar tersebut untuk membeli bahan baku makan bergizi gratis sehingga uangnya akan langsung beredar ke masyarakat.

    Pengajar di Institut Pertanian Bogor ini menjelaskan, angka-angka tersebut didapat usai Badan Gizi Nasional melakukan percontohan. Ketika melayani 3.000 anak sekolah, dibutuhkan setidak 200 kilogram (kg) beras, 350 kg ayam, 3.000 butir telur, 350 kg sayur, dan 6.000 liter susu per harinya.

    Belum lagi diperlukan sekitar 30.000 satuan pelayanan di seluruh Indonesia. Oleh sebab itu, Dadan mengatakan, program MBG membutuhkan dana dan sumber daya yang besar.

    Dadan menjelaskan program MBG akan dimulai pada Januari 2025. Kendati demikian, penerapannya akan dilaksanakan secara bertahap sehingga tidak langsung membutuhkan Rp400 triliun pada 2025.

    “3 juta anak dulu [target penerimaan manfaat pada Januari]. Nanti naik ke 6 juta di April. Nanti di Juli baru 15 juta,” ungkapnya usai acara BNI Investor Daily Summit 2024 di JCC, Jakarta Pusat, Selasa (8/10/2024).

    Oleh sebab itu, Dadan meyakini anggaran Badan Gizi Nasional yang sudah ditetapkan sebesar Rp71 triliun pada 2025 masih bisa menjalankan program MBG tersebut.

  • Minibus Terjun Menimpa Rumah Warga di Bogor, Lansia Tewas

    Minibus Terjun Menimpa Rumah Warga di Bogor, Lansia Tewas

    loading…

    Minibus bernomor polisi B 2039 PL yang hendak keluar dari Ponpes Ash-Shofa di Kampung Jatake, Desa Cimanggu Satu, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat terguling dan menimpa rumah warga, Minggu (19/1/2025) siang. FOTO/WILDAN HIDAYAT

    BOGOR – Sebuah minibus dengan nomor polisi B 2039 PL yang hendak keluar dari Pondok Pesantren Ash-Shofa di Kampung Jatake, Desa Cimanggu Satu, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat terguling dan menimpa rumah warga, Minggu (19/1/2025) siang. Peristiwa ini mengakibatkan seorang lansia yang tengah duduk di pekarangan rumah meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Selain menelan korban jiwa, rumah korban mengalami kerusakan berat akibat tertimpa kendaraan operasional pondok pesantren. Proses evakuasi kendaraan pun menjadi tontonan warga sekitar yang berkerumun di lokasi.

    Menurut keterangan pihak kepolisian, kecelakaan bermula saat salah satu pengurus pondok pesantren hendak keluar dari halaman pondok menggunakan minibus. Namun, kendaraan kehilangan kendali hingga menabrak rumah warga.

    “Kejadian ini terjadi ketika kendaraan tersebut keluar dari halaman pondok pesantren, lalu tiba-tiba tidak terkendali dan menabrak rumah warga hingga menewaskan seorang lansia,” kata Bripka Hikmah Hidayatulloh dari Polsek Cibungbulang, Minggu (19/1/2025).

    Salah satu saksi mata, Siti Maimunah, mengungkapkan bahwa kejadian tersebut sangat cepat dan mengejutkan warga sekitar. “Kendaraannya melaju tak terkendali, tiba-tiba sudah terjun ke rumah itu,” katanya.

    Sementara itu, Rumyati, warga setempat, menyebutkan bahwa evakuasi kendaraan berlangsung cukup sulit dan menjadi perhatian banyak warga.

    Akibat kejadian ini, pemilik rumah tidak hanya kehilangan anggota keluarga, tetapi juga mengalami kerugian materi karena rumah mereka hancur berat. Kasus ini kini ditangani oleh Polsek Cibungbulang untuk penyelidikan lebih lanjut.

    (abd)

  • Pasca Dengar Pendapat dengan DPRD, Pemkot Bogor Diminta Tertibkan Pedagang Pasar Tumpah – Halaman all

    Pasca Dengar Pendapat dengan DPRD, Pemkot Bogor Diminta Tertibkan Pedagang Pasar Tumpah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – DPRD Kota Bogor telah menggelar pertemuan dengar pendapat dengan masyarakat terkait pasar tumpah di Jalan Merdeka, Kota Bogor. 

    Dalam pertemuan itu, warga meminta agar dalam waktu 1 Minggu Satpol PP segera menertibkan para pedagang yang melanggar aturan. 

    Jika tidak, warga mengancam akan mengambil langkah penertiban secara mandiri.

    Beberapa hari setelah ultimatum dilayangkan warga, Komisi III DPRD bersama Kasatpol PP melakukan sidak di Jalan MA Salmon dan Jalan Merdeka mereka mendapati pedagang yang masih berjualan di trotoar dan bahu jalan

    Namun, dua minggu lebih setelah sidak, Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Bogor belum menertibkan pedagang di kawasan tersebut. 

    Kondisi ini semakin memicu kekecewaan warga yang merasa suara mereka tidak didengar.

    “Kami sudah memberikan kesempatan berkali-kali kepada aparat yang berwenang untuk menindak, tapi kalau tidak ada tindakan nyata, kami akan bertindak sendiri. Ini demi kenyamanan bersama,” tegas Ketua RT setempat, Rama Putra, melalui keterangan tertulis, Minggu (19/1/2025).

    Rama juga menjelaskan kios liar tidak berizin di wilayah mereka kembali berdiri di sebelah lahan yang sebelumnya digusur, namun kios itu tidak diberikan teguran oleh Satpol PP hingga kini. 

    Sementara itu, Hasan salah satu warga setempat mengatakan beberapa perwakilan warga dalam Rapat kerja bersama DPRD Kota Bogor telah menyampaikan penolakan tegas mereka terhadap aktivitas pasar di seluruh wilayah RT 01 RW 03. 

    “Kami akan terus mendorong pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret. Jangan sampai terjadi konflik di lapangan karena ketidakmampuan pemerintah menertibkan,” kata Hasan.

    Mereka meminta aparat segera menertibkan para pedagang secepatnya. 

    Sementara itu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor juga mendapatkan sorotan karena belum melakukan penertiban di sepanjang Jalan Merdeka dan Jalan MA Salmun.

    Seorang warga setempat, Asep, mengungkapkan keprihatinannya atas pola penertiban yang dinilai tidak efektif dan tidak tuntas.

    Asep mengatakan, penertiban seharusnya dilakukan secara serentak untuk memastikan hasil yang optimal.

    “Kalau dilakukan sebagian-sebagian seperti sekarang, jadinya tidak tuntas. Pedagang kembali lagi, dan masalahnya tidak pernah selesai, ada apa sebenarnya saya curiga ada oknum yang menerima setoran atau mengkondisikan hal ini” ujar Asep.

    Sejumlah pedagang kaki lima yang sebelumnya ditertibkan di kawasan Jalan Merdeka terlihat kembali berjualan di lokasi yang sama.

    Hal ini, menurut warga, memperlihatkan lemahnya pengawasan dan tindakan lanjutan dari pihak terkait.

    “Kami berharap Satpol PP lebih tegas dan terorganisir dalam menjalankan tugasnya. Jangan sampai ketidaktuntasan ini menimbulkan kesan bahwa mereka tidak serius menata kota,” tambah Asep.

    Pasar tumpah di kawasan Jalan Merdeka dan Ma Salmon tidak hanya menyebabkan kemacetan, tetapi juga mengurangi estetika kota.

    Pemerintah diharapkan segera menyelesaikan polemik ini agar kenyamanan masyarakat dapat terjamin tanpa harus ada tindakan sepihak dari warga.

  • Satpam yang Tewas di Bogor Pernah Lindungi Majikan Perempuan dari Amukan Abraham – Halaman all

    Satpam yang Tewas di Bogor Pernah Lindungi Majikan Perempuan dari Amukan Abraham – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Dewi, istri satpam bernama Septian di Bogor yang tewas akibat dibunuh anak majikan bernama Abraham Michael mengungkapkan fakta baru.

    Dewi mengetahui ada konflik antara terduga pelaku pembunuh suami dengan keluarganya khususnya dengan ibunya.

    Sebelum sang suami meregang nyawa, Dewi mengaku sempat mendengar curhatan Septian soal sosok majikannya.

    Selama lima bulan bekerja di rumah megah tersebut, ia tidak pernah ribut dengan siapapun namun majikannya memang sosok yang kurang menyenangkan.

    “Cerita sih enggak pernah cerita ribut sama siapa. Cuma (korban) suka curhat majikannya bawel, cerewet. 

    Ah udah biasa itu cerewet namanya juga perempuan,” ungkap Dewi dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube Kang Dedi Mulyadi.

    “Yang cerewet lakinya atau perempuan?” tanya Dedi Mulyadi.

    “Yang si ibunya,” ujar Dewi.

     Suaminya memang pernah menceritakan konflik antara pelaku yakni Abraham dengan ibunya, Farida Felix.

    Kala itu Septian yang baru pulang kampung ke Pelabuhan Ratu harus buru-buru pulang karena majikannya bertengkar dengan anaknya.

    “(Korban waktu pulang ke rumah) cerita ‘itu si ibu berantem sama anaknya, sama si abang’. Besok paginya kerja,” kata Dewi.

    “Oh majikannya berantem sama anaknya yang bontot? Anaknya yang bontot umur berapa?” tanya Kang Dedi.

    “37. Cerita itu aja (korban bilang) ‘saya buru-buru balik lagi ke Bogor, takut ibu marah’,” imbuh Dewi.

    Mengingat curhatan sang suami, Dewi tersentak.

    Dewi sempat memperingatkan suaminya agar tidak ikut campur dalam konflik majikannya itu.

    Apalagi Septian pernah bercerita sempat melindungi majikannya dari amukan anaknya.

    “Hari kamis (sehari sebelum pembunuhan) (korban cerita) ‘ibu berantem sama abang, abang diusir sama ibu.

    Terus ibu mau dicekik sama abang, udah saya belain’. Saya bilang ‘abang jangan ikut-ikutan, nanti kena imbasnya’. Udah habis itu enggak ada kabar,” pungkas Dewi.

    Diketahui, suami Dewi, Septian yang berprofesi sebagai satpam di rumah mewah kawasan Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor tewas dibunuh pada Jumat (17/1/2025) sekira pukul 04.30 Wib.

    Sosok yang membunuh Septian adalah anak majikan sekaligus bos rental bernama Abraham Michael.

    Lantaran kasus pembunuhan yang menimpa suaminya itu melibatkan sosok anak pengacara kenamaan, Dewi mengaku cemas.

    Karenanya, Kang Dedi pun mengurai janji kepada keluarga korban.

    “Enggak usah takut. Nanti saya akan berkoordinasi dengan pak Kapolda Jabar, dengan Kapolres Kota Bogor. Saya akan memantau seluruh proses penyelidikan dan penyidikannya,” kata Dedi Mulyadi.

     Bukan cuma janji membantu mengawal kasusnya, Kang Dedi Mulyadi juga membantu meringankan beban Dewi.

    Terenyuh mendengar cerita Dewi soal mendiang Septian adalah tulang punggung keluarga, Dedi Mulyadi akhirnya melayangkan inisiatif yakni seluruh biaya pendidikan dan kehidupan anak-anak korban akan ia tanggung seluruhnya.

    “Yang masih sekolah dua orang? yang masih sekolah nanti tanggung jawab biaya pendidikannya dari saya tiap bulan. Dan biaya kehidupannya, yang dua orang ya,” kata Kang Dedi.

    “Terima kasih,” ucap Dewi.

    Tak hanya itu, Kang Dedi juga memberikan uang puluhan juta untuk biaya pemakaman serta tahlilan korban.

    Hal itu diberikan Kang Dedi lantaran kasihan mendengar keluarga korban curhat bahwa mereka hingga kini belum ditemui oleh keluarga pelaku.

    “Biaya pemakaman, biaya tahlilan, nanti saya siapkan Rp20 juta untuk ibu. Yang penting kasusnya segera terungkap. Udah ibu enggak usah mikir lagi biaya pemakaman, tahlilan, saya siapin,” imbuh Dedi Mulyadi.

    “Makasih banyak pak,” kata Dewi sembari menangis.

    Anak majikan jadi tersangka

    Diwartakan sebelumnya, polisi akhirnya mengungkap sosok tersangka pembunuhan satpam di rumah mewah Bogor.

    Pelaku tak lain adalah anak majikan bernama Abraham Michael.

    Anak dari pengacara Farida Felix itu resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Polresta Bogor Kota.

    Lantaran perbuatan kejinya itu, Abraham terancam penjara maksimal 20 tahun.

    Tersangka terancam dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan atau Pasal 351 ayat 3 yang mengatur tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian.

    “Untuk itu (dugaan pembunuhan berencana) kita masih lakukan pendalaman,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Aji Riznaldi Nugroho.

    Resmi jadi tersangka, Abraham Michael dinyatakan positif menggunakan narkotika.

    Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Aji Riznaldi Nugroho, mengungkapkan motif pembunuhan terhadap Septian.

    Abraham nekat membunuh korban karena tersangka kesal korban melapor ke ibunya, Farida Felix terkait kerap pulang malam.

    Korban, kata Aji, memiliki tugas untuk mencatat siapa saja yang keluar masuk rumah majikannya.

    Adapun laporan tersebut lantas diberitahukan ke Farida Felix, ibu tersangka.

    Ternyata, berdasarkan catatan tersebut, Abraham dalam dua malam terakhir kerap pulang larut malam. Akhirnya, Abraham pun kena omelan dari ibunya.

    “Abraham kena omel ibunya. Ditegurlah dia karena sering pulang malam,” kata Aji, Sabtu (18/1/2025), dikutip dari Tribun Bogor.

    Aji mengungkapkan Abraham merasa aneh karena ibunya bisa tahu dirinya kerap pulang larut malam.

    Kemudian, Abraham pun mengetahui Septian-lah sosok yang melaporkan kepada ibunya.

    “Ia (Abraham merasa) aneh ibunya tahu. Ternyata dia dilaporkan satpam (ke ibu tersangka),” tutur Aji.

    Setelah mengetahui hal tersebut, Abraham langsung mengumpulkan sopir, asisten rumah tangga (ART), dan satpam.

    Pada momen tersebut, Aji mengatakan dua ART yang bekerja di rumahnya disuruh pulang ke kampung halaman.

    Lalu, pada Jumat malam, Abraham dan Septian pun akhirnya saling cekcok yang berujung terjadinya pembunuhan.

    “Saat subuh si tersangka membunuh Septian,” ucapnya.

    Dalam pembunuhan tersebut, Abraham menikam Septian dengan pisau ke arah perut korban.

    Atas kasus ini, Abraham resmi ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan terhadap Septian.

    “Statusnya sudah naik tersangka,” kata Kapolresta Bogor, Kombes Pol Eko Prasetyo, Sabtu.

    Pasca-ditetapkan menjadi tersangka, Abraham dijerat Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan.

    Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Aji Riznaldi Nugroho mengatakan Abraham terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara.

    “Atau Pasal 351 ayat 3 yang mengatur tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian,” ujarnya.

    Bahkan, kata Aji, Abraham juga terancam hukuman lebih berat karena saat ini masih berlangsung penyelidikan terkait ada atau tidaknya pembunuhan berencana terhadap Septian.

    “Untuk itu (pembunuhan berencana) kita masih lakukan pendalaman. Sementara ini kita tetapkan sebagai tersangka dulu dan dijerat Pasal 338 KUHP,” jelasnya.(TribunBogor/khairunnisa) (Tribunnews.com/Falza Fuadina)

     

  • Satpam yang Tewas di Bogor Pernah Lindungi Majikan Perempuan dari Amukan Abraham – Halaman all

    Satpam Septian Dibunuh, Hamzah Minta Polri Tindak Tegas Pelaku – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi, Hamzah Gurnita, mengungkapkan keprihatinannya dan mendesak pihak kepolisian untuk bertindak secara profesional dalam menangani kasus pembunuhan seorang satpam di Kota Bogor, Jawa Barat.

    Peristiwa tragis ini melibatkan korban bernama Septian, yang merupakan warga Sukabumi, dan pelaku bernama Abraham Michael, anak dari majikan korban.

    Kasus pembunuhan ini terjadi pada hari Jumat, 17 Februari 2025, di sebuah rumah mewah yang terletak di Jl. Lawang Gintung, Bogor Selatan.

    Ketegangan antara pelaku dan korban dipicu oleh laporan korban mengenai kebiasaan pulang larut malam pelaku kepada orang tuanya.

    Tindakan ini memicu emosi pelaku, yang kemudian berujung pada penganiayaan.

    Septian adalah seorang satpam yang bekerja di rumah milik orang tua Abraham.

    Ia mencatat jam pulang Abraham yang sering larut malam, dan melaporkan kebiasaan tersebut kepada majikannya, Farida Felix.

    Sebagai hasil dari laporan tersebut, ibu Abraham menegur anaknya karena kebiasaannya yang tidak baik.

    “Abraham kena omel ibunya. Ditegurlah dia karena sering pulang malam,” jelas Kompol Aji Riznaldi Nugroho, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota.

    Ketika Abraham mengetahui bahwa Septian adalah orang yang melaporkannya kepada ibunya, kemarahan pelaku memuncak.

    Dalam keadaan emosional, Abraham mengumpulkan sopir dan asisten rumah tangga (ART) untuk mempertegas posisinya.

    Namun, situasi semakin memburuk ketika terjadinya cekcok antara Abraham dan Septian di pos satpam.

    Dalam konflik tersebut, pelaku menusuk Septian hingga mengakibatkan kematian.

    Hamzah Gurnita merasa penting untuk memberikan perhatian khusus terhadap kasus ini, mengingat Septian adalah konstituennya.

    Ia menekankan agar pelaku dihukum setimpal dengan tindakannya.

    Dalam pernyataannya, ia mengatakan:

    “Saya minta kepada Polresta Bogor, kepada Pak Kapolres, ucapan terima kasih sudah mengamankan pelaku sehingga proses ini bisa berjalan ke pengadilan,” ungkapnya, seperti yang dikutip oleh Tribun Jabar.

    Ia juga mengajak Kejaksaan Kota Bogor untuk memberikan hukuman yang sesuai bagi pelaku, menegaskan bahwa tindakan menghilangkan nyawa seseorang harus mendapatkan hukuman yang setimpal.

    “Saya meminta ke Kejaksaan Kota Bogor untuk menghukum pelaku sesuai dengan tindakannya,” tegas Hamzah.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul DPRD Kabupaten Sukabumi Minta Pembunuh Satpam di Bogor Diganjar Hukuman Setimpal dan di TribunnewsBogor.com dengan judul Terungkap Penyebab Anak Majikan Bunuh Satpam di Rumah Mewah Bogor, Kelakuan Pelaku Diadukan ke Ibu

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, M Rizal Jalaludin)(TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Gugur Ditembak KKB, Brigadir Iqbal Dikenal sebagai Sosok yang Pantang Menyerah

    Gugur Ditembak KKB, Brigadir Iqbal Dikenal sebagai Sosok yang Pantang Menyerah

    loading…

    Anggota Batalyon B Resimen III Pelopor Korbrimob Polri Brigadir Polisi Iqbal Anwar Arif gugur dalam tugas di Papua. Foto/istimewa

    BEKASI – Anggota Batalyon B Resimen III Pelopor Korbrimob Polri Brigadir Polisi Iqbal Anwar Arif gugur dalam tugas di Papua. Suasana duka pun masih menyelimuti kediaman Iqbal yang berada di Jalan Ki Ijo Bin Beih, Jakasetia, Bekasi Selatan.

    Adik Sepupu korban, Hasna mengaku tak menyangka Iqbal yang dikenal sebagai laki-laki hebat itu pergi begitu cepat. Hasna menyebut Iqbal memiliki semangat pantang menyerah dalam mengejar cita-cita.

    “Bang Iqbal itu laki-laki hebat kuat buat bisa menggapai cita-cita dia gak pernah menyerah dan selalu memberikan yang terbaik buat keluarga dan semuanya,” ujar Hasna saat dihubungi, Minggu (19/1/2025).

    Baca Juga: Personel Brimob Gugur Ditembak OPM Ini Kronologinya

    Iqbal selalu mengajarkan untuk baik kepada sesama manusia, pesan itu lah yang selalu diingat Hasna ketika mengenang almarhum. “Beliau selalu mengajarkan kepada adik-adiknya, selalu berbuat baik kepada orang, selalu membantu pokoknya. Bang Iqbal luar biasa,” ucapnya.

    Kini, jenazah telah dimakamkan di Pemakaman Penghormatan Polri, Cikeas, Kabupaten Bogor. Prosesi pemakaman dilakukan sesuai prosedur anggota Polri.

    Adapun, Iqbal tertembak saat terjadi kontak senjata dengan KKB di Kampung Warikma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Jumat, 17 Januari 2025.

    Brigadir Iqbal tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz 2025. Saat kejadian dia bersama tim sedang berpatroli di Jalan Trans Jayapura-Wamena.

    Awalnya tim bergerak dengan menggunakan dua unit kendaraan melintasi Kampung Kobakma. Saat hendak melewati jalan tanjakan, terdapat palang dari papan yang melintang sehingga patroli pun berhenti.

    Tiba-tiba terdengar suara tembakan dari arah tebing yang mengenai prajurit Brimob pada bagian leher. Anggota lain membalas tembakan hingga terjadi kontak senjata. Selanjutnya korban penembakan dievakuasi ke puskesmas terdekat namun tidak dapat tertolong.

    (cip)