kab/kota: Bogor

  • Kesal Sering Diadukan Pulang Malam

    Kesal Sering Diadukan Pulang Malam

    Bogor

    Polisi mengungkapkan Abraham Michael (26) tega membunuh satpamnya sendiri, Septian (37) karena kesal sering diadukan kepada ibunya. Abraham menikam Septian berkali-kali hingga tewas berlumuran darah.

    “Adapun untuk motif yaitu tersangka merasa kesal kepada korban karena korban sering mengadu kepada ibu tersangka karena pulang malam-malam, sehingga tersangka dimarahin oleh ibunya,” kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo dalam konferensi pers di kantornya, Senin (20/1/2025).

    Eko mengatakan tersangka Abraham Michael dijerat dengan pasal pembunuhan berencana. Abraham telah resmi ditahan polisi.

    “Untuk tersangka atas nama A saat ini telah dilakukan penahanan di Polresta Bogor Kota,” imbuhnya.

    “Terhadap tersangka A kita jerat dengan Pasal 340 KUHP dan/atau Pasal 338 KUHP dan/atau Pasal 351 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 20 tahun dan penjara seumur hidup,” sambungnya.

    Eko mengatakan pihaknya tiak akan memberikan ruang bagi pelaku kejahatan. Setiap pelaku kejahatan akan ditindak tegas tanpa pandang bulu.

    Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo (tengah) saat jumpa pers terkait kasus pembunuhan satpam oleh majikan. (M Solihin/detikcom)

    Korban Ditusuk Berkali-kali

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Aji Riznaldi Nugroho mengatakan terdapat puluhan luka di tubuh korban akibat penusukan tersebut.

    “Berdasarkan hasil autopsi pada pemeriksaan luar terdapat 22 luka, dari luka-luka tersebut tidak terdapat penyebab kematian,” kata Aji.

    “namun ada satu luka di bagian leher kiri sampai mengiris pembuluh balik leher, sehingga akibat dari irisan tersebut kerja jantung yang bekerja memompa dan menghisap
    darah, dari pembuluh darah yang teriris tersebut masuk udara ke dalam sistem pembuluh darah,” jelas Aji.

    “Kemudian udara tersebut masuk ke dalam serambi kanan kemudian ke bilik kanan dan di bilik kanan dipompa darah ke paru paru. Dikarenakan terjadi penghisapan masuk udara ke dalam sistem pembuluh darah mengakibatkan udara menyumbat aliran darah yang ada di paru-paru, sehingga pertukaran oksigen dan karbondioksida tidak terjadi, sehingga sel sel diseluruh tubuh menjadi kekurangan oksigen sampai dengan ke otak,” sambungnya.

    Hal ini mengakibatkan korban kekurangan oksigen di otaknya. Kekurangan oksigen ini yang kemudian mempengaruhi sistem pernapasan secara keseluruhan sehingga pada tubuh
    korban ditemukan tanda-tanda mati lemas.

    “Penyebab kematian selain akibat kekerasan tajam pada bagian leher sisi kiri juga terjadi penyumbatan udara di paru-paru,” pungkas Aji.

    (mea/hri)

  • Sebelum Tewas Dibunuh Anak Majikan, Septian Sempat Diminta Istrinya untuk Pulang – Halaman all

    Sebelum Tewas Dibunuh Anak Majikan, Septian Sempat Diminta Istrinya untuk Pulang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang satpam bernama Septian di rumah mewah Lawang Gintung, Bogor, Jawa Barat, tewas dibunuh oleh anak majikannya, Abraham Michael.

    Istri Septian, Dewi, mengungkapkan komunikasi terakhir dengan suaminya terjadi pada Kamis (16/1/2025), melalui chat WhatsApp.

    Dalam percakapan tersebut, Dewi meminta suaminya untuk pulang karena merasa tidak enak badan, sementara Septian menunggu uang makan yang belum diterima.

    “Nunggu uang makan belum dikasih, kayaknya gak bakal cair, ibu lagi berantem sama abang,” kata Dewi menirukan ucapan suaminya dikutip dari TV One, Senin (20/1/2025).

    Dewi menjelaskan, Abraham sering keluar rumah larut malam dan ibunya, Farida Felix, meminta Septian untuk melaporkan setiap kali anaknya pulang.

    “Suami suka bilang, ‘Abang mah suka gak nurut sama ibunya, suka masukin temen tengah malam tanpa sepengetahuan ibunya’,” tambahnya.

    Pada hari kejadian, Abraham dan ibunya terlibat cekcok hebat, di mana Abraham bahkan nyaris mencekik ibunya.

    “Dia bilang, ‘tadi siang abang ribut sama ibu, abang udah diusir dari rumah. Terus ibu mau dicekik sama si abang, terus saya pisahin’,” kata Dewi menirukan ucapan suaminya.

    Setelah pertengkaran tersebut, Dewi meminta suaminya untuk tidak ikut campur.

    Namun, komunikasi antara mereka terputus, dan Dewi menerima kabar tragis Septian ditemukan tewas pada Jumat (17/1/2025) pagi.

    Dewi juga menambahkan suaminya merasa tidak betah bekerja di rumah tersebut dan berencana untuk pindah kerja setelah Lebaran.

    “Pernah ngomong ke saya, ,nanti habis lebaran mau pindah kerja, udah nggak betah, ibu mulai cerewet, abang mulai arogan’,” jelasnya.

    Dewi berharap agar Abraham dihukum seberat-beratnya.

    “Harapan saya minta keadilan seadil-adilnya, pelaku dihukum setimpal. Karena suami saya tulang punggung keluarga,” tegasnya.

    Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Aji Riznaldi Nugroho, mengungkapkan Abraham berniat untuk menghabisi nyawa sopirnya, setelah membunuh Septian.

    Wawan adalah saksi pertama yang menemukan Septian tewas bersimbah darah.

    “Kalau berdasarkan kronologis, kemungkinan besar dia membunuh saksi. Wawan ini melihat tersangka melakukan perbuatan tersebut,” kata AKP Aji Riznaldi.

    Wawan melaporkan kejadian ini kepada Polsek Bogor Selatan setelah terlibat perdebatan dengan Abraham di lantai dua rumah tersebut.

    “Tersangka mencoba untuk naik ke lantai dua, dan di situ terjadi pergemulan antara saksi dengan tersangka,” tambahnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Ulah Gila Pembunuh Satpam di Bogor, Selundupkan Teman Pria Tengah Malah hingga Cekik Ibu Kandung – Halaman all

    Ulah Gila Pembunuh Satpam di Bogor, Selundupkan Teman Pria Tengah Malah hingga Cekik Ibu Kandung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Abraham Michael (27) ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Septian, satpam rumah mewah di Lawang Gintung, Bogor, Jawa Barat.

    Septian sendiri bekerja sebagai petugas keamanan di rumah orang tua Abraham.

    Kelakuan Abraham yang janggal atau bisa dibilang gila, diungkap oleh Dewi, istri Septian.

    Menurut Dewi, anak majikan suaminya itu, disimpulkan sebagai sosok arogan dan kasar.

    Orangnya pembangkang, tidak mau menuruti perkataan orang tuanya.

    Abraham Michael terduga pelaku pembunuhan satpam di Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat pada Jumat (17/1/2025) positif narkoba. (TribunnewsBogor.com/IST)

    Makanya Septian mendapat tugas dari majikan perempuan untuk melaporkan semua tindak tanduk Abraham kepadanya.

    Itu pula yang menjadi alasan Abraham menghabisi nyawa Septian.

    “Suami (saya) suka bilang, abang (Abraham) suka enggak nurut sama ibunya, suka masukin teman tengah malam tanpa sepengetahuan ibunya, tamu cowok semua,” jelas Dewi menceritakan chat terakhir suaminya seperti dikutip Tribunnewsbogor.com.

    Bahkan, lanjut dia, Abraham belum lama ini membuat ibunya marah besar. Keduanya terlibat pertengkaran hebat.

    Abraham pun sampai diusir dari rumah oleh ibunya.

    Amarah Abraham memuncak hingga berniat mencekik wanita yang melahirkannya itu.

    Beruntung Septian, selaku satpam rumah, mencegah perbuatan Abraham terhadap ibunya kandungnya.

    “Dia (suami) bilang tadi siang abang ribut sama ibu, abang sudah diusir dari rumah. Terus ibu mau dicekik sama si abang, terus saya (suami) pisahin,” sambung Dewi.

    Sebetulnya, kala sang suami menceritakan konflik Abraham dan ibunya, perasaan Dewi sudah tak enak.

    Ia cemas Septian, suaminya, malah kena imbas pertengkaran ibu dan anak tersebut.

    Perasaan Dewi makin tak keruan sejak suaminya tak memberi kabar. Mereka hilang kontak pada Jumat mala.m pekan lalu.

    “Malam Jumat gak nn.gabarin lagi, dapat kabar sudah meninggal (Jumat pagi),” demikian cerita Dewi.

    Rencana cari kerjaan baru

    Septian sebelum ditemukan tewas dibunuh oleh anak majikannya, sebetulnya sudah tak betah kerja.

    Ia ingin cari pekerjaan baru yang lebih baik dan nyaman.

    “Pernah ngomong ke saya nanti habis lebaran mau pindah kerja, sudah enggak betah, ibu mulai cerewet, abang mulai arogan,” ungkap Dewi menyampaikan rencana suaminya.

    Bukan itu saja yang membuat Septian tidak betah. Gajinya juga sering terlambat dua minggu. Kadang lebih.

    Padahal Septian bekerja selama 24 jam dan jarang pulang ke kampung halamannya di Sukabumi.

    Dewi pun geram melihat kelakuan Abraham terhadap suaminya dan berharap mendapat hukuman seberat-beratnya.

    “Pelaku dihukum setimpal, karena suami saya tulang punggung keluarga saya, kami kehilangan” tegas Dewi.

    Abraham ingin habisi sopir yang melihatnya membunuh Septian

    Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi Nugroho mengatakan, Abraham berniat menghabisi nyawa Wawan, sopirnya, setelah membunuh Septian.

    Septian Satpam rumah mewah di pinggir jalan Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, tewas diduga dibunuh oleh anak majikannya,Jumat (17/1/2025). (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

    Sebab, Wawan merupakan orang yang pertama kali melihat Septian tewas bersimbah darah di tangan Abraham.

    “Berdasarkan kronologis, kemungkinan besar (membunuh saksi). Karena saksi (Wawan) ini melihat tersangka melakukan perbuatan tersebut,” kata AKP Aji Riznaldi Nugroho.

    Abraham sampai menemui Wawan di lantai dua di atas ruangan Septian.

    Bahkan, keduanya sempat bertengkar sebelum akhirnya Wawan melaporkan pembunuhan Septian kepada Polsek Bogor Selatan.

    “Tersangka naik ke lantai 2. Di situ terjadi pergemulan antara saksi (Wawan) dengan tersangka,” tandas AKP Aji.

     

     

    Sumber: Tribunnewsbogor

     
         
     

  • Pembunuh Satpam di Bogor Sempat Tak Diborgol, Polisi Bantah Beri Keistimewaan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Januari 2025

    Pembunuh Satpam di Bogor Sempat Tak Diborgol, Polisi Bantah Beri Keistimewaan Megapolitan 20 Januari 2025

    Pembunuh Satpam di Bogor Sempat Tak Diborgol, Polisi Bantah Beri Keistimewaan
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Polres Bogor Kota membantah memberikan keistimewaan ke Abraham, anak majikan yang membunuh satpam bernama Septian (37) di Lawang Gintung, Kota Bogor. Abraham diketahui sempat tidak diborgol saat dibawa ke Mapolresta Bogor Kota.
    Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi mengatakan, Abraham saat itu tidak diborgol karena statusnya masih sebagai saksi.
    “Kalau untuk masalah enggak diborgol, itu kan diamankan Jumat pagi. Itu kan kita belum bisa menentukan siapa pelakunya. Nah setelah dilakukan pemeriksaan baru kita bisa menentukan siapa pelakunya,” ujar Aji, Senin (20/1/2025).
    “Waktu itu kan status (Abraham) masih sebagai saksi. Kita kan belum tahu siapa pelakunya. Jadi, itu alasan kenapa tidak diborgol,” tambah dia.
    Aji juga membantah ada anggotanya yang memberi perlakuan istimewa kepada Abraham karena membukakan pintu mobilnya saat pertama kali tiba di Mapolresta Kota Bogor.
    “Kenapa pintu itu harus dibukakan oleh anggota, karena harus dibuka dari luar. Pintu mobil patroli itu ada
    safety door
    -nya, jadi tidak bisa dibuka dari dalam, hanya bisa dibuka dari luar,” kata dia.
    Aji mengakui, Abraham merupakan anak seorang pengacara. Namun, status itu tidak membuat Abraham mendapat keistimewaan dari polisi.
    “Orangtuanya betul pengacara, berprofesi pengacara tapi di Jakarta,” ucap Aji.
    Sebelumnya, Kepolisian Resor Bogor Kota menetapkan A alias Abraham sebagai tersangka kasus pembunuhan terhadap Septian (37), seorang satpam rental mobil di Lawang Gintung, Bogor Selatan, Kota Bogor.
    Hubungan antara pelaku dengan korban adalah majikan dan karyawan.
    Korban bekerja di PT Laduta Car Rental, sebuah perusahaan rental mobil yang merupakan milik orangtua pelaku.
    Akibat perbuatannya, Abraham terancam dijerat Pasal 338 subsider Pasal 351 ayat 3 tentang pembunuhan dengan ancaman penjara 15 tahun. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dedi Mulyadi Biayai Sekolah Anak Satpam Korban Pembunuhan di Bogor
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Januari 2025

    Dedi Mulyadi Biayai Sekolah Anak Satpam Korban Pembunuhan di Bogor Megapolitan 20 Januari 2025

    Dedi Mulyadi Biayai Sekolah Anak Satpam Korban Pembunuhan di Bogor
    Editor
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, akan menanggung biaya sekolah anak Satpam bernama Septian (37), yang menjadi korban pembunuhan oleh anak majikannya di Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
    Pernyataan tersebut disampaikan Dedi saat menerima kedatangan istri korban, Dewi, yang datang dari Desa Citarik, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
    “Yang masih sekolah, biaya pendidikannya dari saya. Setiap bulan, termasuk biaya hidup untuk dua orang,” kata Dedi, dikutip dari video yang diunggah akun TikTok @dedimulyadiofficial, Senin (20/1/2024).
    Septian tewas meninggalkan satu istri dan empat anak. Anak pertama sudah menikah, anak kedua telah lulus sekolah namun belum bekerja, anak ketiga masih duduk di kelas 3 SD, dan anak bungsu masih di kelas 1 SD.
    Dedi menyimpulkan bahwa kedatangan istri Satpam, korban pembunuhan, bertujuan untuk menyampaikan dua kegelisahannya, yaitu mengenai keadilan hukum serta biaya kehidupan dan pendidikan anak-anaknya.
    “Ibu juga memikirkan biaya pemakaman, tahlilan. Itu nanti saya siapkan Rp 20 juta buat ibu. Ibu tidak usah memikirkan lagi biaya pemakaman,” kata Dedi.
    Peristiwa tragis ini terjadi pada Jumat (17/1/2025) dini hari, di mana korban tewas akibat luka tusuk di bagian perut.
    Setelah kejadian, pelaku langsung dibawa ke Mapolresta Bogor Kota untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
    Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Aji Riznaldi, mengatakan bahwa pelaku bernama Abraham diduga membunuh korban karena sakit hati.
    Korban disebut kerap melaporkan perilaku tersangka kepada orang tuanya, terutama karena tersangka sering pulang malam.
    “Motifnya sementara ini karena sakit hati. Korban sering melaporkan tersangka ke ibunya karena suka pulang malam,” ungkap Aji pada Senin (20/1/2025).
    Aji menuturkan bahwa hal tersebut memicu cekcok antara korban dan pelaku hingga akhirnya terjadi pembunuhan.
    “Kejadian (pembunuhan) itu sempat disaksikan oleh karyawan lain. Mereka kemudian langsung melaporkan ke pihak kepolisian,” tambah Aji.
    Kini, polisi telah menetapkan Abraham sebagai pelaku pembunuhan. Dalam kasus ini, pelaku dijerat dengan Pasal 338 subsider Pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mulai dari Rp20 Ribu, Niezar Catering Tawarkan Layanan Premium di Bogor

    Mulai dari Rp20 Ribu, Niezar Catering Tawarkan Layanan Premium di Bogor

    BOGOR – Bagi Anda yang sedang mencari layanan katering dengan cita rasa autentik Indonesia, Niezar Catering bisa menjadi pilihan tepat. Usaha yang didirikan oleh Ahmad Ridwan sejak tahun 2013 ini telah menjadi bagian dari industri kuliner di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Barat.

    Ridwan menjelaskan bahwa Niezar Catering melayani berbagai kebutuhan acara, baik formal maupun informal. Mulai dari acara keluarga, arisan, wisata, hingga kegiatan travel, semua dapat dilayani dengan pilihan menu khas Indonesia.

    “Kami fokus pada hidangan nusantara dengan cita rasa autentik. Ada berbagai paket yang kami tawarkan, seperti nasi boks, prasmanan, liwetan, dan aneka kue tradisional,” kata Ridwan, Minggu 19 Januari.

    Niezar Catering mengedepankan kualitas bahan baku untuk setiap hidangannya. Ridwan menambahkan bahwa konsumen memiliki kebebasan untuk menentukan menu lauk sesuai kebutuhan acara mereka.

    “Harga kami sangat ramah di kantong, mulai dari Rp20 ribu hingga Rp50 ribu per boks. Selain itu, kami memberikan layanan konsultasi personal agar konsumen merasa nyaman mendiskusikan kebutuhan mereka,” jelasnya.

    Ia juga menegaskan bahwa Niezar Catering menawarkan varian menu unik dengan rasa autentik dan harga kompetitif, sekaligus memberikan layanan premium. Hal ini membuat Niezar Catering mendapatkan kepercayaan yang tinggi di mata pelanggan.

    Saat ini, Niezar Catering melayani wilayah Bogor dan sekitarnya. Bagi Anda yang menggelar acara di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, layanan katering ini menjadi solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan makanan, terutama bagi yang tidak ingin repot memasak selama berlibur.

    “Sekarang kami melayani seluruh area Puncak Bogor, dan tahun ini kami berencana membuka cabang baru di Sentul. Dengan begitu, kami bisa melayani area yang lebih luas, seperti Kota Bogor, Cibinong, Depok, dan lainnya,” ujarnya.

    Dengan kombinasi rasa autentik, layanan yang fleksibel, dan harga terjangkau, Niezar Catering menjadi opsi yang ideal untuk berbagai jenis acara.

  • Marak Tambang Ilegal, Ini Data dan Sebaran Galian di Jabar!

    Marak Tambang Ilegal, Ini Data dan Sebaran Galian di Jabar!

    JABAR EKSPRES – Keberadaan aktivitas pertambangan di Jabar tengah menjadi sorotan. Itu setelah Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi murka saat sidak ke lokasi tambang ilegal di Jalan Cagak, Kabupaten Subang beberapa hari lalu.

    Dari informasi yang dihimpun, aktivitas tambang memang sudah cukup menjamur di Jabar. Mereka ada yang ilegal, tapi ada juga yang telah memiliki izin resmi, hingga memiliki badan hukum.

    Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jabar selama 2024 telah menindaklanjuti 176 titik tambang ilegal di Jabar. Rinciannya, di Kabupaten Sumedang 31 titik, Subang 24 titik, Bogor 23 titik, Sukabumi 20 titik, Bandung Barat 13 titik, Garut 12 titik, Tasikmalaya 12 titik, Pangandaran 9 titik, Purwakarta 8 titik. Kemudian Kota Tasikmalaya 6 titik, Kabupaten Bandung 5 titik, Bekasi 4 titik, Majalengka 4 titik, Ciamis 2 titik, Cirebon 2 titik dan Kuningan 1 titik.

    BACA JUGA:Respons Anggota DPRD Jabar, Penertiban Tambang Ilegal Perlu Perhatikan Nasib Pekerja Lokal

    Sementara itu, data tambang yang berizin bisa terpantau dari Izin Usaha Pertambangan (IUP). Data per November 2023 lalu tercatat ada 262 yang aktif dan berproduksi di Jabar.

    Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar pada 2024 juga turut mencatat sejumlah perusahaan galian yang berbadan hukum di Jabar. Mereka tersebar di sejumlah Kota Kabupaten di Jawa Barat.

    Di antaranya, di Kabupaten Bogor ada sejumlah perusahaan yang menggali batu andesit. Yaitu, PT Aloma Wangi, CV Aneka Sri, PT Arto Bangun Cemerlang, PT Batu Jaya Makmur, PT Batu Multindo Perkasa, PT Batu Sampurna Makmur hingga PT Genta Wahana Perkasa.

    Di Kabupaten Sukabumi ada perusahaan yang menggali sirtu seperti CV Duta Limas dan Munawar Putra. Lalu yang menggali batu kapur seperti PT Tambang Semen Sukabumi, Batu alam seperti CV Alam Fajar, Batu gamping seperti PT Mineral Bhumi Harmoni.

    BACA JUGA:Dinas ESDM Jabar Sudah Tindak Lanjuti 176 Tambang Ilegal di Jabar, Ini Sebarannya!

    Di Kabupaten Cianjur ada perusahaan galian pasir seperti PT Duta Prima Eka Sarana, CV Jasa Buana Utama, PT Semangat Mekar Jaya. Perusahaan galian batu hias dan batu bangunan seperti PT Bailey Rekatama.

  • Bisnis UMKM yang Menjanjikan pada 2025 ala Rhenald Kasali

    Bisnis UMKM yang Menjanjikan pada 2025 ala Rhenald Kasali

    Liputan6.com, Jakarta – Ikatan Alumni PPM School of Management (IKA PPM) menggelar seminar “Bisnis UMKM yang Menjanjikan di Tahun 2025”. Seminar itu menghadirkan para pembicara kondang di bidang ekonomi, yaitu, pakar ekonomi dan manajemen dari Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali yang juga founder Rumah Perubahan danDirektur Digital Business Perum Peruri, Farah Fitria Rahmawati.

    Ketua Umum IKA PPM, David Chandrawan mengatakan, seminar ini bertujuan untuk memberikan wawasan bisnis yang mendalam mengenai potensi ekonomi kreatif dan strategi pemasaran produk UMKM yang tepat agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan menjanjikan.

    “Seminar ini dikemas dalam konsep ngobrol santai (Ngobras) bersama IKA PPM, Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum PERURI) dan Rumah Perubahan,” ucapnya.

    Acara ini melibatkan ratusan pelaku UMKM di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dan Kerawang yang merupakan binaan IKA PPM dan Perum PERURI, akademisi dari PPM School of Management, Universitas Indonesia (UI), UGM, ITB, dan praktisi di bidang ekonomi mikro. 

    “Mereka berkumpul untuk berdiskusi, berbagi pengalaman, dan mempelajari berbagai strategi yang dapat diterapkan dalam mengoptimalkan pemasaran produk UMKM melalui berbagai platform dari praktisi dan akademisi ternama,” papar David seraya menambahkan, kegiatan ini diprakarsai oleh IKA PPM sebagai salah satu program kerjanya.

    David yang membuka acara ini menginformasikan bahwa dalam Revolusi Industri 5.0 seperti saat ini, perubahan terjadi dengan sangat cepat. “Dan, kita harus melihat perubahan itu sebagai sebuah peluang. Bukan ancaman, termasuk bisnis UMKM,” ungkap David.

    Kegiatan “Ngobras” ini diadakan IKA PPM, kata David, sebagai upaya pendampingan.

    “Sekaligus sebagai bentuk kepedulian IKA PPM kepada para pelaku lUMKM. Agar, para pelaku UMKM dapat mengatasi hambatan, meningkatkan daya saing, dan meningkatkan kinerja bisnis serta dapat memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan,” urainya.

    Salah satu pembicara utama dalam seminar ini, Farah Fitria Rahmawati selaku direktur bisnis Perum PERURI sekaligus pakar di bidang ekonomi kreatif dan e-commerce menyoroti peran penting teknologi dalam memajukan UMKM dan ekonomi kreatif secara keseluruhan. Farah mengungkapkan bahwa e-commerce telah memberikan peluang baru untuk para pelaku usaha skala kecil.

    “Yakni untuk dapat meraih pasar yang lebih luas. Bahkan di tingkat internasional,” Farah memaparkan.

    Tidak hanya itu, Farah juga membahas tentang berbagai platform e-commerce yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM, mulai dari marketplace populer hingga media sosial. Dengan memanfaatkan teknologi dan data, terangnya, UMKM dapat mengoptimalkan strategi pemasaran mereka.

    “Yakni dalam mengenali preferensi pelanggan serta meningkatkan kualitas produk dan layanan,” tandasnya.

    Rahasia Kunci Sukses UMKM

    Para peserta juga mendapatkan wawasan mengenai pentingnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi primadona dari pakar ekonomi Rhenald Kasali. Dalam paparannya, guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI itu menerangkan, UMKM dapat menjadi penopang ekonomi di tengah tantangan yang begitu kompleks.

    Menurut Rhenald Kasali, agar UMKM tumbuh berkembang, kunci suksesnya adalah inovasi, digitalisasi, dan kolaborasi dengan para pihak secara terus-menerus. “

    Seperti yang telah sama-sama kita saksikan, tahun 2019 sampai 2021, kita telah melewati krisis ekonomi ataupun pandemi. Dan, UMKM selalu dapat menjadi salah satu penopang perekonomian bangsa. Untuk itu, kita harus berupaya agar usaha mikro kecil ini dapat naik kelas lewat beragam inovasi dan kolaborasi para pihak,” terang Prof. Rhenald.

     

  • Respons Anggota DPRD Jabar, Penertiban Tambang Ilegal Perlu Perhatikan Nasib Pekerja Lokal

    Respons Anggota DPRD Jabar, Penertiban Tambang Ilegal Perlu Perhatikan Nasib Pekerja Lokal

    JABAR EKSPRES – Sejumlah Anggota DPRD Jabar turut merespon langkah agresif Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi dalam penertiban tambang ilegal. Penertiban itu perlu memperhatikan nasib dan kesejahteraan warga lokal.

    Anggota Komisi IV DPRD Jabar Samsul Hidayat berpendapat, secara prinsip ia setuju dengan penertiban yang dilakukan. Namun dalam langkah penertiban itu perlu dilakukan evaluasi lebih serius.

    Samsul menguraikan, tidak sedikit aktivitas pertambangan di daerah justru jadi sumber kehidupan masyarakat. Itu mulai dari penambangnya sendiri, maupun pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di sekitar tambang. “Kami setuju dengan penertiban, tapi harus ada evaluasi mendalam terkait dampak dari langkah tersebut,” terangnya, Senin (20/1)

    Politikus dapil Kabupaten Bogor itu melanjutkan, langkah penertiban memang positif dalam upaya pelestarian lingkungan. Namun di satu sisi juga memperhatikan dampak terhadap ekonomi warga yang selama ini bergantung pada tambang. “Jangan sampai malah di satu sisi memiskinkan warga juga,” cetusnya.

    Politikus Golkar itu menyarankan agar Pemprov lebih jeli dalam melakukan evaluasi izin pertambangan. Evaluasi itu perlu memperhatikan berbagai aspek. Misalnya dari sisi kelayakan tambang. “Misal ada 10 tambang di titik tertentu tapi yang layak hanya 2 maka dimerger saja. Evaluasi dengan terjun ke lapangan menjadi penting,” bebernya.

    Evaluasi itu juga menyangkut pelibatan masyarakat lokal dalam aktivitas pertambangan. Misal jika kegiatan tambang melibatkan banyak warga lokal maka nasib warga patut diperhatikan. Pemprov perli menyiapkan alternatif kegiatan lain bagi warga untuk bertahan hidup. “Tapi kalau tambang cenderung eksploitatif dan tidak banyak mensejahterakan warga ya sikat,” tegasnya.

    Menurut Samsul, pemerintah harus bijak dalam mengambil sikap. Aspek menjaga kelestarian lingkungan patut diperhatikan tapi juga tidak mengabaikan nasib dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

    Diketahui sebelumnya, Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi sempat murka. Hal itu terkait temuan tambang ilegal yang ada di wilayah Kabupaten Subang. Dedi sampai terjun langsung ke lokasi tambang tersebut. Selain itu, Dedi juga ikut hadir dalam rapat khusus terkait tambang itu bersama sejumlah pejabat Pemprov Jabar. Mulai dari sekda, Kepala Dinas ESDM, Kepala Satpol PP, dan pemerintah daerah. Iapun kembali menyampaikan kekecewaannya terkait kondisi tambang ilegal itu.(son)

  • Gapki harap industri sawit lebih kondusif dengan tata kelola yang baik

    Gapki harap industri sawit lebih kondusif dengan tata kelola yang baik

    Ilustrasi – Pekerja memindahkan tandan buah kelapa sawit di lahan milik PT Perkebunan Nusantara VIII, Cimulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (4/11/2024). (ANTARA FOTO/Alif Bintang/aaa/YU)

    Gapki harap industri sawit lebih kondusif dengan tata kelola yang baik
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 20 Januari 2025 – 12:31 WIB

    Elshinta.com – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) berharap industri sawit semakin kondusif dengan penerapan tata kelola yang baik untuk mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan sektor tersebut di masa depan.

    “Kami berharap ke depan industri sawit semakin kondusif dengan tata kelola yang lebih baik,” kata Ketua Umum Gapki Eddy Martono dalam keterangan di Jakarta, Senin.

    Ia juga mengapresiasi dukungan Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan aparat negara untuk menjaga keamanan industri kelapa sawit. Sebab, menurut dia, meski jumlahnya mulai berkurang, penjarahan dan pencurian kepala sawit sampai saat ini masih terjadi di daerah tertentu.

    Menurut Eddy, selama ini masing-masing perusahaan sawit yang rawan terjadi pencurian dan penjarahan sudah koordinasi dengan aparat keamanan. Lebih lanjut dia juga mengatakan perlunya ada dukungan dari pemerintah daerah, karena kerap yang menjadi masalah adalah apabila terjadi penuntutan sesuatu ke sebuah perusahaan, kemudian terjadi pemblokiran kebun, maka tentu operasional akan terganggu.

    “Di sini bukan hanya membutuhkan pengamanan tetapi juga butuh keterlibatan pemerintah daerah untuk penyelesaian masalah ini,” ucap Eddy.

    Diketahui, arahan Presiden Prabowo Subianto yang meminta para aparat negara untuk melakukan pengamanan terhadap industri kelapa sawit di seluruh Indonesia langsung ditindaklanjuti oleh TNI. Saat ini, TNI sedang melakukan berbagai langkah untuk menyukseskan program pemerintah dalam ikut menjaga kelapa sawit sebagai aset strategis nasional termasuk berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait.

    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI Hariyanto mengungkapkan TNI terus melakukan koordinasi internal untuk menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Kami tengah mempelajari dan menyusun langkah-langkah yang diperlukan agar pelaksanaannya berjalan sesuai harapan, termasuk berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,’’ katanya.

    Pelibatan TNI dalam ikut menjaga sawit sebagai aset strategis nasional bukan tanpa dasar hukum. Dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada Pasal 7 ayat (2), disebutkan bahwa tugas pokok TNI dilakukan melalui operasi militer untuk perang (OMP) dan operasi militer selain perang (OMSP).

    Salah satu poin OMSP adalah membantu tugas pemerintah di daerah dan mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis.

    “Jika kebun sawit dinilai sebagai objek vital nasional atau aset strategis oleh pemerintah, maka pelibatan TNI dapat dilakukan berdasarkan dasar hukum ini,” katanya.

    Tentu saja, pelaksanaannya harus sesuai dengan kebijakan pemerintah dan tetap mengedepankan koordinasi dengan Polri, pemerintah daerah (pemda), serta instansi terkait lainnya,” tambah jenderal bintang dua ini. Hanya saja, Hariyanto menegaskan bahwa pelibatan TNI dilakukan secara profesional dan proporsional, sesuai kebutuhan, serta mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    “Kami siap mendukung kebijakan pemerintah dalam menjaga keamanan aset negara demi kepentingan nasional,’’ tegas mantan Kepala Staf Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih ini.

    Peran apa yang dijalankan untuk menghindari potensi bentrokan di lapangan dengan masyarakat, Kapuspen menegaskan TNI dan Rakyat Indonesia tidak pernah akan dipisahkan.

    “Karena perang kita menganut sistem perang rakyat semesta yang berarti TNI bersama rakyat berjuang untuk NKRI. Rakyat kuat TNI nya pun kuat,” imbuh Hariyanto.

    Sebelumnya, dalam pidato di Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) RPJMN Tahun 2025-2029 di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, pada 30 Desember 2024, Presiden Prabowo Subianto menyebut tidak perlu takut dengan deforestasi.

    Kepala Negara juga menyatakan ingin menambah tanaman kepala sawit.

    “Dan saya kira ke depan kita juga harus tambah tanam kelapa sawit, enggak usah takut membahayakan, apa itu deforestation, iya kan,” kata Presiden.

    Prabowo menambahkan bahwa kepala sawit juga pohon berdaun yang juga bisa mengeluarkan oksigen dan menyerap karbon dioksida (CO2). Dalam kesempatan itu, Kepala Negara juga meminta semua aparat daerah, TNI/Polri untuk menjaga keamanan industri sawit. Jadi jagalah para bupati, gubernur, tentara, polisi, jagalah kebun kelapa sawit kita. Itu aset negara,” kata Presiden Prabowo.

    Sumber : Antara