Prabowo Kirim Bunga Anggrek untuk Megawati
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden RI
Prabowo Subianto
mengirimkan karangan bunga ucapan selamat ulang tahun kepada Ketua Umum PDI-P sekaligus Presiden ke-5 RI,
Megawati Soekarnoputri
.
Hal itu dikonfirmasi oleh Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi saat mengantarkan keberangkatan Prabowo ke luar negeri melalui Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (23/1/2025).
“Sudah kirim sesuatu, karangan bunga atau apa?” tanya awak media.
“Kirim,” jawab Prasetyo singkat.
Selain mengirim bunga, kata Prasetyo, Prabowo biasanya juga memberikan ucapan selamat ulang tahun secara langsung kepada tokoh-tokoh tertentu.
Namun, Prasetyo tidak memastikan apakah kali ini Prabowo juga menyampaikan ucapan secara langsung atau melalui telepon kepada Megawati, mengingat Prabowo harus berangkat melakukan kunjungan kenegaraan ke luar negeri pada saat Megawati merayakan ulang tahunnya yang ke-78.
“Biasanya beliau langsung (mengucapkan). Mau tahu saja (apakah lewat telepon), biasanya beliau langsung,” ujarnya.
Belakangan diketahui, Prabowo mengirimkan
bunga anggrek
berwarna putih dan ungu untuk Megawati.
Kabar ini dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto yang turut hadir dalam perayaan ulang tahun Megawati di Batu Tulis, Bogor.
“Bunga papan dan bunga anggrek,” kata Hasto, seperti dilansir dari Kompas.id, Jumat (24/1/2025).
Anggrek adalah salah satu bunga yang populer di dunia karena keindahannya.
Setiap warna dari bunga anggrek juga dianggap memiliki makna atau filosofi tertentu.
Berdasarkan catatan Kompas.com (20/12/2024), anggrek putih melambangkan kesucian, kemurnian, dan kerendahan hati.
Bunga ini sering diberikan dalam momen sakral, seperti perayaan ulang tahun, penghormatan, atau tanda penghargaan.
Sementara itu, anggrek ungu melambangkan kecerdasan dan kebijaksanaan.
Warna ungu juga erat kaitannya dengan kekuasaan dan kebangsawanan.
Anggrek ungu bahkan kerap disebut sebagai “ratu sejati” di antara bunga-bunga lainnya.
Kombinasi kedua warna ini dalam kiriman bunga Prabowo tentu dapat diartikan sebagai simbol penghormatan, penghargaan, serta harapan baik untuk Megawati.
Untuk diketahui, Megawati merayakan ulang tahunnya yang ke-78 di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/1/2025).
Acara yang berlangsung hangat dan sederhana itu dihadiri oleh keluarga, sahabat, serta sejumlah tokoh nasional.
Beberapa tokoh yang hadir di antaranya Wakil Presiden ke-11 RI Boediono, mantan Kepala BIN Hendropriyono, mantan Menkopolhukam Mahfud MD, dan mantan Mensesneg Bambang Kesowo.
Dari jajaran PDI-P, hadir Sekjen Hasto Kristiyanto dan beberapa Ketua DPP partai, misalnya Ganjar Pranowo, Yasonna Laoly, hingga Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Dalam acara tersebut, Megawati memotong tumpeng dan memberikannya kepada kakaknya Guntur Soekarnoputra, Boediono, Mahfud MD, dan Ganjar Pranowo.
Dia juga memeriahkan suasana dengan menyanyikan dua lagu favoritnya, “Cinta Hampa” dan “My Way,” disertai selingan kelakar yang membuat para tamu tertawa.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Bogor
-
/data/photo/2025/01/11/6781da23abddb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Prabowo Kirim Bunga Anggrek untuk Megawati Nasional 24 Januari 2025
-

Tersangka Kasus Pembunuhan Satpam di Bogor Ditahan, Polisi Pastikan Tak Ada Keistimewaan – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Abraham Michael, tersangka pembunuhan satpam bernama Septian (37) di Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, kini ditahan di Mako Polresta Bogor Kota.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Eko Prasetyo, memastikan tak ada keistimewaan yang diberikan kepada Abraham meskipun dirinya adalah anak dari seorang pengacara.
“Tidak ada keistimewaan semuanya sesuai aturan yang ada,” kata Eko, Kamis (23/1/2025), dilansir Tribunnews Bogor.
Menurutnya, proses hukum bakal terus dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.
“Kita tidak pandang bulu. Kita tindak tegas dan kita proses sesuai hukum yang berlaku,” terangnya.
Selama tersangka ditahan di Mako Polresta Bogor Kota, sambung Eko, ia akan diperlakukan sama seperti tahanan lain.
“Dan perlakuan sama dengan terpidana yang lainnya,” tegasnya.
Sudah Rencanakan Pembunuhan
Diberitakan sebelumnya, Abraham ternyata sudah merencanakan pembunuhan terhadap Septian enam jam sebelum peristiwa itu terjadi.
Ia bahkan telah membeli pisau yang digunakan untuk membunuh.
“Kita dapatkan struk pembelian pisau. Ini pada pukul 20.05. Tersangka ini membeli barang barang melakukan tindakan tersebut (pembunuhan),” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Aji Riznaldi Nugroho, kepada wartawan, Senin (20/1/2025).
Septian sendiri dibunuh pada sekitar pukul 02.30 WIB. Saat itu, korban sedang tertidur dan langsung ditikam oleh Abraham.
Tersangka kesal lantaran diadukan oleh korban kepada ibunya karena sering pulang larut malam.
“Tidak ada perlawanan. Karena baru dibangunkan tidurnya dan dia (korban) kaget,” ujarnya.
Septian mendapatkan 22 luka tusukan. Dari semua luka itu, ada satu luka yang membuatnya kehilangan nyawa.
Luka tersebut di leher bagian kiri korban. Abraham menggorok leher itu hingga urat terputus.
“Dari hasil ini, penyebab kematian berdasarkan gorokan terakhir yang dilakukan tersangka di bagian leher,” ucapnya.
Barang Bukti
Sejumlah barang bukti dalam kasus ini berhasil diamankan. Di antaranya ialah pisau yang dipakai tersangka Abraham Michael untuk menghabisi nyawa Septian.
Kemudian, ada beberapa barang lain, yakni satu buah palu hingga sepasang sepatu hitam milik tersangka.
“Untuk barang buktinya pisau, struk pembelian untuk melakukan pembunuhan, satu buah palu, satu buah sepasang sepatu hitam tersangka yang berlumuran darah,” kata Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Eko Prasetyo, kepada wartawan, Senin.
Lebih lanjut, AKP Aji Riznaldi Nugroho berujar, palu itu digunakan oleh Abraham untuk memecahkan kaca jendela.
“Tidak digunakan untuk membunuh. Tapi, digunakan untuk memecah kaca jendela,” ucap Aji.
Ia menyebut, Abraham memecahkan kaca jendela karena kesal dengan ibunya, Farida Felix.
“Karena yang bersangkutan (Abraham) kesal kepada ibunya,” terangnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul: Pembunuh Satpam di Lawang Gintung Bogor Ditahan, Kapolresta: Tidak Ada Keistimewaan.
(Tribunnews.com/Deni)(TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)
-

Gelar Pahlawan Nasional dalam Selubung Politisasi Abadi
Lanjutan dari Tulisan Seri khas VOI, “Menjadi Pahlawan Nasional”. Dalam artikel “Garis Rezim dan Para Pahlawan Nasionalnya”, kita sudah melihat daftar pahlawan nasional yang ditetapkan pemerintah Indonesia dari rezim ke rezim. Semakin banyak pahlawan tentu makin baik. Masalahnya, selain kajian terhadap fakta sejarah, pertimbangan penetapan pahlawan nasional di negeri ini juga kerap didasari pada keputusan politis.
Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Basuki Rahmat memulai karier militernya pada masa pendudukan Jepang. Tahun 1943, tepatnya. Kala itu, ia bergabung dengan Tentara Pembela Tanah Air (PETA). Di masa kemerdekaan, Basuki bergabung menjadi anggota Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Kariernya lancar, berlanjut hingga ia diangkat menjadi Kepala Kodam V Brawijaya. Di tahun 1966, saat Presiden Sukarno mendirikan Kabinet Dwikora, Basuki Rahmat diangkat menjadi Menteri Veteran dan Demobilisasi.
Di posisi ini lah sorotan paling tajam mengarah kepadanya. Ia dianggap berperan besar dalam terbitnya Surat Perintah Sebelas Maret alias Supersemar. 1966 menjadi tahun yang sangat kacau. Sejak Januari, mahasiswa berdemonstrasi menuntut Presiden Sukarno mundur. Aksi itu berlangsung hingga Maret 1966. Pada 11 Maret di tahun yang sama, Sukarno melangsungkan sidang Kabinet Dwikora.
Persidangan mendadak dihentikan karena beredarnya kabar tentang pergerakan ribuan demonstran ke Istana Merdeka, tempat sidang digelar. Sukarno pun langsung bergeser ke Istana Bogor. Di Istana Bogor, Basuki bersama tiga jenderal lain, Brigjen M. Jusuf, Brigjen Amir Machmud, dan Mayjen Maraden Panggabean menemui Sukarno. Keempatnya datang membawa map berisi surat yang telah diketik oleh orang kepercayaan Soeharto, Ali Moertopo. Surat itu yang di kemudian hari kita kenal dengan Supersemar.
Suasana pertemuan antara Sukarno dan empat jenderal berlangsung tegang. Sukarno langsung protes ketika para jenderal di hadapannya memberikan surat dengan kop Angkatan Darat.”Lho, diktumnya kok diktum militer, bukan diktum kepresidenan,” ujar Sukarno dalam buku yang ditulis Sukardjo, Mereka Menodong Bung Karno: Kesaksian Seorang Pengawal Presiden (2008).
Merespons protes Sukarno, Basuki berujar, “Untuk mengubah, waktunya sangat sempit. Tandatangani sajalah, paduka. Bismillah,” katanya. Ucapan Basuki ditimpali oleh Maraden Panggabean dengan mencabut pistol FN 46 dan menodongkannya ke arah Sukarno. Melihat itu, Sukardjo dengan cepat mencabut pistol dan mengarahkannya ke arah para jenderal.
Tak ingin ada pertumpahan darah, Sukarno mengalah. Surat yang kini dikenal dengan Supersemar itu pun ditandatangani. “Jangan! Jangan! Ya, sudah kalau mandat ini harus kutandatangani. Tetapi, nanti kalau masyarakat sudah aman dan tertib, mandat ini dikembalikan kepadaku,” ungkap Sukarno. Setelah Supersemar ditandatangani, keempat Jenderal tersebut pergi, kembali ke Jakarta, menyerahkan pada Soeharto.
Supersemar lantas jadi pintu masuk Soeharto ke kursi kekuasaan. Supersemar secara sakti juga memberi dampak pada berubahnya tata kehidupan berbangsa dan bernegara. Berbekal Supersemar, Soeharto bergerak membubarkan PKI. Pembubaran dilakukan dengan mengatasnamakan Sukarno. Suharto kemudian bahkan menerbitkan Keputusan Presiden No. 1/3/1966 perihal pembubaran PKI dan menyatakan PKI sebagai organisasi terlarang.
Sejak rangkaian perstiwa itu, Basuki jadi makin lekat dengan Suharto. Ia diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri di Kabinet Pembangunan I periode 1968-1973. Basuki juga jadi pemegang rekor penerima gelar pahlawan nasional dalam proses paling singkat. Gelar pahlawan nasional untuk Basuki diberikan Soeharto pada 9 Januari 1969, satu hari setelah Basuki meninggal. Basuki juga dianugerahi kenaikan pangkat secara Anumerta menjadi Jenderal TNI.
Pemberian gelar pahlawan nasional kepada Basuki jadi sorotan. Gelar tersebut dianggap terlalu politis. Temuan-temuan fakta tentang keterlibatan Basuki dalam penggulingan Sukarno pun jadi catatan yang membuat gelar pahlawan nasionalnya dipertanyakan banyak pihak hingga hari ini.
Polistisasi gelar pahlawan nasional
Penulis buku Proklamasi: Sebuah Rekonstruksi, Osa Kurniawan Ilham menyoroti politisnya pemberian gelar pahlawan nasional di masa-masa prareformasi –Orde Lama dan Orde Baru. Basuki Rahmat bukan satu-satunya tokoh yang gelar pahlawannya patut dipertanyakan. Menurut Osa, pemberian gelar pahlawan terhadap Siti Hartinah (Bu Tien) juga jadi pertanyaan.
“Ada satu kasus yang politis juga. Pemberian gelar pahlawan nasional kepada Ibu Tien Soeharto. Jasanya (Bu Tien) apa? Karena mendampingi Soeharto?” tutur Osa kepada VOI, Rabu 20 November.
Bukan cuma di zaman Soeharto. Pemberian gelar pahlawan nasional di zaman Sukarno pun dilakukan tanpa prosedur yang jelas. Sama seperti masa Soeharto. Pemberian gelar pahlawan nasional di era Sukarno juga sarat dengan subjektivitas dan kepentingan politik. Penetapan nama Sutan Sjahrir, misalnya. Gelar pahlawan nasional Sjahrir diberikan pada tahun 1966, satu hari setelah ia meninggal di Swiss dalam status sebagai tahanan politik.
Penganugerahan gelar kepada Sjahrir juga dipercaya sebagai upaya Sukarno menjaga keseimbangan politik kala itu. Dua tahun sebelum kematian Sjahrir, tepatnya 1964, jadi tahun paling banyak Sukarno mengobral gelar pahlawan nasional. Setidaknya ada sepuluh tokoh yang diberikan gelar pahlawan nasional. Komposisinya beragam. Dua orang dari TNI, dua dari Nahdlatul Ulama (NU), dua dari Muhammadiyah, dan tiga dari unsur perempuan. Dan Sjahrir adalah representasi dari Nasakom, unsur komunis kala itu.
Seiring waktu, Indonesia mulai memberlakukan mekanisme dan prosedur yang lebih terstruktur terkait pemberian gelar pahlawan nasional. Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Kehormatan jadi jawaban. Tak sempurna. Namun, setidaknya UU 20/2009 dapat menjadi rumusan jelas atas konsepsi kepahlawanan nasional. Ini jelas penting demi meminimalisir intervensi negara dengan pertimbangan-pertimbangan yang tak sesuai konsepsi kepahlawanan itu sendiri.
Tetap politis
Zaman berganti. Mekanisme terstruktur pun telah dibentuk lewat UU 20/2009. Pemberian gelar pahlawan nasioan tetap dilakukan, hanya bentuk politisasinya saja yang berubah. Hari ini, pemberian gelar pahlawan masih menjadi kehormatan. Hal itu kerap dimanfaatkan untuk mendongkrak perolehan suara seseorang dalam kontestasi politik.
“Tak jarang kan ada anak atau cucu tokoh penting di suatu daerah yang memerlukan itu sebagai atribusi historis untuk kepentingan politiknya,” kata sejarawan Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Abdul Syukur, ditulis Historia.id.
Bentuk politisasi lain dari gelar pahlawan nasional hari ini juga dilakukan oleh pemerintah daerah. Gelar pahlawan nasional pada dasarnya adalah kebanggaan bagi sebuah daerah. Keberadaan pahlawan nasional di sebuah daerah dapat dijadikan barometer keberhasilan sebuah daerah dalam sumbangsih untuk negeri.
Untuk mewujudkan respresentasi pahlawan nasional dalam suatu daerah, pemerintah daerah bahkan rela menggelontorkan dana besar untuk menjalani prosedur pengajuan ke Kementerian Sosial (Kemensos). Biaya tersebut dibutuhkan untuk riset, seminar, hingga pembuatan biografi.
Biaya yang dibutuhkan untuk mewujudkan representasi pahlawan nasional tak kecil. Berkisar antara ratusan juta hingga miliaran rupiah. Biaya itu biasanya diperoleh dari kas negara, sponsor, atau pun perusahaan-perusahaan swasta besar yang bertempat di sebuah daerah.
“Kalau berhasil (jadi pahlawan nasional) berarti orang ini berhasil mengangkat nama daerah,” kata Abdul.
Artikel Selanjutnya: “Sisi Gelap Pahlawan Nasional: Basuki Rahmat dalam Penggulingan Sukarno”
-

Viral WN Arab Diduga Curi Uang di Agen Tarik Tunai di Bogor, Polisi Cek TKP
Jakarta –
Viral pria diduga Warga Negara Asing (WNA) asal Timur Tengah (Timteng) mencuri uang di agen pengiriman dan penarikan uang tunai di Bogor Selatan, Kota Bogor. Polisi mengecek lokasi kejadian.
Dalam video viral dilihat detikcom, Jumat (24/1/2025), tampak seorang WNA bertopi dan menggunakan masker berbincang dengan pegawai toko yang saat itu memegang sejumlah uang. Pria itu tampak menunjuk ke uang yang dipegang pegawai sambil mengatakan sesuatu.
Dalam video tampak pria itu mengambil sejumlah uang yang dipegang pegawai dan menghitungnya. Pria itu lalu tampak dengan lincah menyelipkan dan memasukkan uang milik korban ke saku celananya.
Saat peristiwa terjadi, tampak pria lainnya berbincang dengan wanita di depan pintu masuk gerai. Diduga pria itu rekan pelaku yang sedang berperan mengalihkan perhatian si wanita.
Dalam video tampak pria dinarasikan WNA timur tengah itu masuk ke dalam area pegawai melalui pintu disamping etalase. Pria itu kemudian membuka kotak penyimpanan uang, lalu berpura-pura memilih uang dan kembali menyelipkan ke saku celana.
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi membenarkan peristiwa tersebut. Aji mengatakan pihaknya sudah mendatangi lokasi untuk pengecekan dan memintai keterangan para saksi.
“Setelah kita mendapatkan berita atau info tersebut, kita melakukan penyelidikan dan pengecekan TKP. Kemudian mengamankan beberapa bukti dan memintai keterangan saksi-saksi,” imbuhnya.
(sol/whn)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
-

Emak-emak Naik Motor Masuk Tol Jagorawi, Hilang Kendali Jatuh, Yang Dibonceng Tewas Terlindas Truk – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang pengendara motor wanita, IYR (36), dengan penumpang, JSR (58), “nyasar” dan terlibat kecelakaan di Tol Jagorawi kawasan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat.
Di jalan tol tersebut, sepeda motor itu hilang kendali hingga terjatuh dan terlindas truk yang melintas.
Akibatnya, penumpang berinsial JSR (58) terlindas dan tewas.
Korban diketahui berasal dari Ancol, Jakarta Utara.
Kanit Gakkum Satlantas Polresta Bogor Kota AKP Santi Marintan mengatakan, kejadian ini terjadi pada Rabu (22/1/2025) kemarin.
AKP Santi Marintan menjelaskan kronologi kejadian tersebut.
Kejadian ini bermula saat sepeda motor Honda Vario dengan nomor polisi B 6941 TKI datang dari arah Parung Banteng menuju arah Jakarta melalui Jalan Tol Bogor Selatan.
Sepeda motor tersebut dikendarai seoarang perempuan berinsial IYR (36).
Mereka malah masuk ke dalam jalan tol.
Dia melanjutkan, sepeda motor ini pun tidak hati-hati dan bergerak di lajur 3.
Pengendara itu diduga mengantuk dan hilang kendali lalu oleng.
“Diduga pengemudi motor mengantuk sehingga bergerak ke lajur tiga, kemudian oleng dan terjatuh. Penumpangnya tewas di tempat, sedangkan pengemudinya mengalami luka-luka,” kata AKP Santi dalam keterangannya, Kamis (23/1/2025).
JSR pun langsung tewas di lokasi.
Sedangkan yang mengendarai sepeda motor yakni IYR mengalami luka berat dan langsung dilarikan ke RSUD Ciawi.
“Pengendara mengalami luka-luka dan mendapat perawatan di RSUD Ciawi,” tandasnya.
Ia menambahkan, pengendara mobil yang terlibat langsung melarikan diri setelah insiden tersebut.
“Pengendara mobil itu langsung kabur. Identitasnya juga belum diketahui,” jelasnya.
Saat ini, kasus kecelakaan tersebut telah ditangani oleh Unit Laka Lantas Polresta Bogor Kota. (TribunnewsBogor.com/Kompas.com)
-

Video: Wali Kota Bogor Terpilih Ungkap Tantangan di Masa Transisi
Jakarta, CNBC Indonesia – Sebanyak 270 kepala daerah terpilih siap dilantik pada Februari 2025. Lantas seperti apa proses transisi yang sudah dilakukan?
Wali Kota Bogor Terpilih Dedie Rachim mengungkapkan saat ini tim transisi sudah mulai berjalan. Terkait dengan anggaran yang sudah ditetapkan, Dedie mengatakan kepala daerah akan diberikan kesempatan agar janji politiknya bisa menjadi kegiatan yang akan dilakukan di masing wilayah. Lantas apa tantangannya?
Selengkapnya saksikan dialog Dina Gurning bersama Wali Kota Bogor Terpilih Dedie Rachim di Program Nation Hub CNBC Indonesia, Kamis (23/01/2025).
-
/data/photo/2024/11/20/673d5920a95cc.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Daftar 17 Kepala Daerah di Jabar yang Dilantik Prabowo 6 Februari, Ada Dedi Mulyadi dan Farhan Bandung 23 Januari 2025
Daftar 17 Kepala Daerah di Jabar yang Dilantik Prabowo 6 Februari, Ada Dedi Mulyadi dan Farhan
Tim Redaksi
BANDUNG, KOMPAS com
– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menyebut, Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih,
Dedi Mulyadi
-Erwan Setiawan akan dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 6 Februari 2025 mendatang.
Selain itu, dari 27 kabupaten dan kota di
Jabar
, sebanyak 16 pasangan kepala daerah terpilih hasil Pilkada Serentak 2024 turut dilantik juga di Istana Negara Jakarta.
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia mengatakan, kepala daerah yang akan dilantik di Istana Negara dari Jabar yakni Gubernur dan Wakilnya serta 16 dari kabupaten dan kota.
“Yang akan dilantik itu gubernur, dan dari 27 kabupaten dan kota minus 11 kabupaten dan kota yang sedang ada gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK),” ujarnya saat dihubungi, Kamis (23/1/2025).
Menurut dia, pelantikan 11 kepala daerah lainnya akan dilakukan selanjutnya setelah sidang gugatan sengketa Pilkada Serentak 2024 di MK selesai disidangkan.
“Semuanya (dilantik) kecuali 11 kabupaten dan kota yang gugat ke MK,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan melantik sebanyak 270 kepala daerah pemenang Pilkada Serentak 2024 di Istana Negara pada 6 Februari 2025 mendatang.
Adapun 16 pasangan kepala daerah di Jabar yang akan dilantik nanti yakni:
Kabupaten Kuningan
Dian Rahmat Yanuar-Tuti Andriani: 211.961 suara (38,24%)
Kabupaten Garut
Syakur Amin-Putri Karlina: 915.780 (66,31%)
Kabupaten Ciamis
Herdiat Sunarya-Yana Dana Putra: 589.695 suara (89,3%)
Kabupaten Sumedang
Dony Ahmad Munir-Fajar Aldila: 313.117 suara (49,49%)
Kabupaten Purwakarta
Saepul Bahri Binzein-Abang Ijo Hapidin: 251.998 suara (48,48%)
Kabupaten Majalengka
Eman Suherman-Dena Muhamad Ramdhan: 441.570 suara (59,8%)
Kabupaten Karawang
Aep Syaepuloh-Maslani: 669.674 suara (53,3%)
Kabupaten Indramayu
Lucky Hakim-Syaefudin: 602.286 suara (67,61%)
Kabupaten Bekasi
Ade Kuswara Kunang-Asep Surya Atmaja: 666.494 suara (45,68%)
Kota Tasikmalaya
Viman Alfarizi-Dicky Candra: 193.225 suara (48,34%)
Kota Sukabumi
Ayep Zaki-Bobby Maulana: 78.257 suara (44,90%)
Kota Cirebon
Effendi Edo-Siti Farida Rosmawati: 77.755 suara (50,3%)
Kota Cimahi
Ngatiyana-Adhitia Yudisthira: 121.108 suara (41,71%)
Kota Bogor
Dedie A Rachim-Jenal Mutaqin: 183.500 suara (36,79%)
Kota Banjar
Sudarsono-Supriana: 40.646 suara (38,41%)
Kota Bandung
Muhammad Farhan-Erwin: 523.000 suara (44,64%)
Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar
Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Pelaku Usaha Kolaborasi Tekan Angka Stunting di Kota Bogor – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Stunting menjadi masalah di banyak daerah di Indonesia, termasuk di Kota Bogor, Jawa Barat, yang mempengaruhi kesehatan, perkembangan, dan kesejahteraan anak-anak.
Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis pada masa balita yang berpotensi menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak.
Angka prevelensi stunting atau kekurangan gizi kronis di kota Bogor menurun, dari 18,7 persen pada 2023 menjadi 18,2 persen pada 2024.
Angka tersebut membuat Kota Bogor jadi salah satu dari kabupaten/kota di Jawa Barat yang prevelensi kasus stunting-nya mengalami penurunan.
Adapun standar penilaian dalam menghitung angka stunting berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan target sebesar 18,8 persen.
Dikutip laman resmi kotabogor.go.id, Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Bogor, Anas S Rasmana mengatakan, dalam rentang waktu Februari 2023 hingga Agustus 2024, angka stunting turun dari semula 2.363 menjadi 1.588 kasus.
Di tingkat nasional, Kota Bogor menjadi salah satu dari sembilan Kabupaten/Kota yang berhasil menurunkan angka stunting di tengah naiknya kasus stunting di daerah lain.
Sejumlah pihak turut berkolaborasi bersama pemerintah daerah untuk membantu menekan angka stunting di Kota Bogor.
Seperti dilakukan pelaku usaha Bumi Aki Group yang memberikan edukasi pola makan sehat dan kebersihan lingkungan, serta membagikan makanan bergizi dan suplemen kepada ibu hamil dan anak-anak di wilayah Babakan, Bogor Tengah, Kota Bogor.
Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang dan perawatan kesehatan sejak dini, sekaligus memberikan perubahan nyata dalam kehidupan mereka yang terdampak.
“Masalah stunting bukan hanya isu kesehatan, tetapi juga masa depan generasi kita. Melalui program ini, kami berharap dapat memberikan harapan baru bagi anak-anak di Kota Bogor untuk tumbuh sehat dan optimal. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelanggan. Bersama, kita bisa menciptakan perubahan nyata,” ujar Anisha Desiliana Resti, President Director Bumi Aki Group, dalam keterangannya, dikutip Kamis (23/1/2025).Ia menekankan, memberikan kontribusi positif kepada masyarakat adalah bagian dari komitmen pihaknya.
Sebab, dengan mengajak terlibat dalam program ini, tidak hanya memberikan layanan terbaik.
“Tetapi juga bersama-sama menciptakan dampak positif bagi masyarakat yang kami layani,” ujarnya.
-

Retret Kepala Daerah Bareng Presiden Prabowo Lebih dari 7 Hari, KPK Jadi Pemateri
loading…
Presiden Prabowo Subianto akan menggelar retret untuk kepala daerah terpilih pada Pilkada 2024. Foto/Setpres
JAKARTA – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan menggelar retret untuk kepala daerah terpilih pada Pilkada 2024. Retret ini bakal digelar lebih dari sepekan.
“Retret ini agak lama lho, jadi mungkin lebih dari seminggu, kira-kira konsepnya begitu,” kata Bima Arya kepada wartawan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (23/1/2025).
Dalam kesempatan ini, Mantan Wali Kota Bogor itu menyebut bahwa KPK akan turut diundang untuk memberi pembekalan kepada kepala daerah. KPK akan memberikan materi khususnya terkait pemberantasan korupsi.
Baca Juga
“Jadi sudah pasti nanti materinya salah satunya adalah pemberantasan korupsi dari teman-teman KPK,” jelas dia.
Adapun retret kepala daerah direncanakan akan dilakukan di Magelang, Jawa Tengah. Retret juga akan dilaksanakan satu pekan setelah para kepala daerah dilantik.
“Kemungkinan besar di Magelang mungkin sekitar seminggu setelah pelantikan, nanti teman-teman kepala daerah akan diundang untuk fokus di sana supaya nyambung antara kebijakan pusat dengan visi-misi kepala daerah,” pungkasnya.
(rca)
-

Penuturan Saksi Mata Lihat Aksi Prajurit TNI Tangkap dan Amankan Copet dari Amukan Massa di Ciracas – Halaman all
Tiga prajurit TNI dari Satuan Denma Brigif 17/SBB menangkap dan mengamankan dua copet dari amukan massa.
Tayang: Kamis, 23 Januari 2025 20:21 WIB
HandOut/IST
Tiga prajurit TNI dari Satuan Denma Brigif 17/SBB menangkap dan mengamankan dua pelaku pencopetan dari amukan massa di Kecamatan Ciracas, Jalan Raya Bogor, Kamis (23/1/2025),
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tiga prajurit TNI dari Satuan Denma Brigif 17/SBB menangkap dan mengamankan dua copet dari amukan massa.
Peristiwa ini terjadi di lampu merah Keong, Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (23/1/2025), ini mencuri perhatian karena berhasil meredakan situasi tanpa adanya kekerasan lebih lanjut.
Agung seorang saksi mata menyatakan kekagumannya atas kecepatan dan ketenangan para prajurit dalam menangani situasi.
“Kalau mereka segera turun tangan menangkap pencopet dan mengamankan dari amukan massa,” ujar Agung warga Ciracas.
Hal yang sama juga diungkap Budiyati.
“Saya sangat mengapresiasi para prajurit ini. Disaat yang tepat, mereka mampu bertindak dengan baik serta yang paling penting, mereka tidak hanya melindungi pelaku dari amukan massa, tetapi juga menjaga warga agar tidak terlibat tindakan yang merugikan. Ini sangat membantu mencegah situasi semakin kacau,” katanya.
anjut Budiyati berharap kejadian seperti ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat untuk tidak main hakim sendiri, dan mempercayakan proses hukum kepada pihak yang berwenang.
“Tindakan prajurit TNI ini berhasil meredam emosi massa, dan juga menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk menjunjung tinggi hukum dan ketertiban agar tidak main hakim sendiri,” ujarnya.
“);
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}
else{
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
$(“#test3”).val(“Done”);
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else if (getLast > 150) {
if ($(“#ltldmr”).length == 0){
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
}
}
}
});
});function loadmore(){
if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast ;
if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
newlast=0;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;
$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else{
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast+1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
}Berita Terkini