kab/kota: Bogor

  • Bogasari gelar Konvensi Kelompok Kerja Mutu, wadah inovasi karyawan

    Bogasari gelar Konvensi Kelompok Kerja Mutu, wadah inovasi karyawan

    Untuk itulah dibutuhkan inovasi yang harus menjadi budaya di lingkungan kerja, yang bagi Bogasari salah satunya melalui gerakan kelompok kerja mutu.

    Jakarta (ANTARA) – PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari menggelar Konvensi Kelompok Kerja Mutu (KKM) pada 21-22 Januari 2025, di Cibitung, Jawa Barat, yang merupakan wadah bagi para karyawan untuk terus berinovasi berbasis industri hijau.

    “Kami mengangkat tema Innovation For A Greener Tomorrow sebagai komitmen Bogasari untuk mendorong sektor industri yang terus mengembangkan teknologi dan proses yang ramah lingkungan dan hemat energi untuk menjaga keberlanjutan hidup dan menciptakan masa depan bumi yang lebih hijau,” kata Ketua Bogasari Quality Steering Committee (BQSC) Bobby Ariyanto dalam pernyataan di Jakarta, Jumat.

    Dia mengatakan, kegiatan tersebut melibatkan 11 KKM yang terdiri dari 50 lebih karyawan Bogasari dari empat pabrik, yakni Jakarta, Surabaya, Cibitung, Tangerang, dan satu dari grup Bogasari yang bergerak di bidang kemasan bernama PT Inti Abadi Kemasindo (IAK) yang berlokasi di Citeureup, Bogor.

    Ia mengatakan, persaingan industri saat ini bukan lagi hanya soal keuntungan (profit) dan efisiensi, tapi juga berkompetisi dalam mengelola lingkungan yang lebih baik, mulai dari proses produksi sampai pada hasil akhir.

    Dia menambahkan, bagi dunia industri biaya pengelolaan energi dan lingkungan ke depan akan semakin mahal. Perusahaan juga harus aktif dalam mengurangi gas emisi untuk kelestarian lingkungan sebagai komitmen mewujudkan industri yang berprinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

    Bobby yang juga Senior Vice President (SVP) Manufacturing Bogasari mengatakan, melalui kegiatan KKM ini karyawan ditantang untuk terus berpikir dan bertindak produktif, serta inovatif. Apalagi saat ini ada 80 KKM di Bogasari yang melibatkan 400 karyawan.

    “Untuk itulah dibutuhkan inovasi yang harus menjadi budaya di lingkungan kerja, yang bagi Bogasari salah satunya melalui gerakan kelompok kerja mutu,” ujar dia pula.

    Adapun kesebelas KKM yang berkompetisi dalam konvensi, yakni KKM EPRO-C dan Palu dari pabrik Bogasari Cibitung, KKM Flash, Thermos, Brotherhood dari Surabaya, KKM Opex, X-40 dan Anggrek dari pabrik Jakarta, KKM Sari Manis dari pabrik Tangerang, serta KKM New Contech dari IAK.

    Ketua Panitia Konvensi Mutu 2024 Karen Miranda mengatakan, para peserta harus mengikuti seleksi selama dua hari yakni presentasi khusus di hadapan tiga juri dan hari kedua presentasi di hadapan tamu undangan yang dihadiri Manajemen Bogasari dan Direktur PT IAK.

    Pihaknya juga menyediakan tiga juri dari luar Bogasari untuk menjaga objektivitas dan memperkaya pandangan inovasi. Adapun juri tersebut, yakni Syamsul Arifin dari PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Sri Prahyoto dari Komite Total Quality Management dan Juri Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN), dan Ahmad Setiawan yang merupakan auditor di berbagai sertifikasi industri dan konsultan.

    Dari hasil penilaian dewan juri, 2 dari 3 KKM pabrik Bogasari Cibitung berhasil meraih 2 gelar sekaligus, yakni Juara 1 KKM E-PRO C dan Juara 3 KKM PRODSU.

    Sedangkan gelar Juara 2 diraih KKM FLASH dari pabrik Bogasari Surabaya. Selain meraih piala dan sertifikat, total hadiah uang tunai yang diterima ketiga juara sebesar Rp37 juta.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Antisipasi Kemacetan Saat Long Weekend di Kawasan Puncak, Begini Imbauan dari Polres Bogor!

    Antisipasi Kemacetan Saat Long Weekend di Kawasan Puncak, Begini Imbauan dari Polres Bogor!

    JABAR EKSPRES – Satlantas Polres Bogor mengimbau kepada pengandara agar tidak menggunakan akses jalur alternatif ketika menghabiskan waktu saat long weekend.

    Diketahui, libur lanjang atau long weekend dimulai pada Sabtu (25/1) hingga Rabu (29/1) mendatang.

    KBO Satlantas Polres Bogor, Iptu Ardian Novianto menyarankan, bagi pengendara yang menuju ke puncak sama saja menyusahkan diri sendiri.

    BACA JUGA: Mayat Pria dengan Luka di Kepala Ditemukan di Sebuah Kebun, Polres Cimahi dalami Penyebab Kematian

    Lantaran, kerap terjadi kemacetan di jalur alternatif tersebut sehingga melintasi jalur tersebut tidak memberikan kenyamanan bagi pengendara.

    “Saya sarankan tidak perlu dilakukan karena itu kan sama saja memaksakan sehingga menyusahkan juga memberikan kemacetan tersendiri,” ucap Ardian, Jumat (24/1).

    “Jadi tidak bisa nyaman tidak bisa lancar untuk dilintasi,” lanjutnya.

    BACA JUGA: MinyaKita Dijual Melebihi HET, Pemkab Bogor Sidak Dua Distributor

    Dua mengimbau, pengendara perlu menaati peraturan yang sudah dibuat oleh pihak kepolisian agar terhindar dari kemacetan.

    “Kalau misalkan memang kendaraannya yang digunakan nanti berwisata di jalur puncak di tanggal genap berarti kendaraannya harus yang genap dan yang di tanggal ganjir harus menggunakan kendaraan yang ganjil,” ucap dia.

    Selain itu, pengendara harap bersabar ketika terjadi antrean karena agar menciptakan situasi jalur yang lancar dan nyaman.

    BACA JUGA: Ketua DPC PPP Cimahi dan Anggota DPRD Fraksi Gerindra Berseteru, hingga Ancam Saling Laporkan

    “Demi kelancaran kenyamanan pada pengendara yang akan melintas maupun yang akan berwisata di kawasan wisata puncak,” pungkasnya.

  • MinyaKita Dijual Melebihi HET, Pemkab Bogor Sidak Dua Distributor

    MinyaKita Dijual Melebihi HET, Pemkab Bogor Sidak Dua Distributor

    JABAR EKSPRES – Pemkab Bogor lakukan sidak terhadap distributor minyak kemasan rakyat, MinyaKita, Jumat (24/1/2025). Akibat maraknya penjualan melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET).

    Sidak dilakukan pada dua tempat distributor yang berbeda, yakni Cibinong dan Sukaraja.

    Pj Bupati Bogor, Bachril Bakri mengatakan, harga saat ini pada angka Rp16.500 hingga Rp17.000 per liter. Harga HET yang telah ditentukan sebesar Rp15.700 per liter.

    BACA JUGA:MinyaKita untuk Rakyat, tapi Mahal? Ternyata Ini Biang Keroknya!

    Menurutnya, Pemkab akan memberikan sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku bila terbukti ada pelanggaran oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

    “Jika terbukti ada pelanggaran oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, tentu akan dikenakan sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku,” kata Bachril, Jumat.

    Pemkab akan menggandeng berbagai pihak untuk menelusuri penyebab melambungnya harga MinyaKita di Kabupaten Bogor.

    BACA JUGA:Jual MinyaKita di Atas HET, Kemendag Sanksi 41 Distributor!

    Pihak yang akan membersamai penelusuran tersebut, seperti kejaksaan dan kepolisian. Nantinya, kata dia, akan melaporkan hasil temuan kepada pemerintah pusat.

    Upaya tersebut, agar masyarakat bisa membeli MinyaKita sesuai harga yang telah ditentukan.

    Lebih lanjut, hasil evaluasi Pemkab bersama Tim Pengendalian Inflansi Daerah (TPID) terdapat kelonjakkan harga melebihi HET di beberapa daerah lain.

    “Kami pantau langsung di dua distributor yang ada di wilayah Kabupaten Bogor, ternyata di dua tempat ini barangnya kosong. Yang jadi pertanyaan kami mengapa barangnya ada di pasar dengan harga yang melebihi harga eceran tertinggi,” tutupnya.

  • 5 Tips Menghindari Macet Saat Berlibur ke Puncak Bogor

    5 Tips Menghindari Macet Saat Berlibur ke Puncak Bogor

    Jakarta, Beritasatu.com – Perjalanan ke Puncak sering kali diwarnai dengan kemacetan panjang, terutama saat libur akhir pekan atau libur panjang. Agar perjalanan Anda lebih lancar dan nyaman, penting untuk memilih waktu yang tepat, menggunakan jalur alternatif, atau memanfaatkan transportasi umum.

    Dengan sedikit persiapan dan memantau kondisi lalu lintas secara real-time, Anda bisa menghindari kepadatan dan mengurangi waktu tempuh. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa tips agar perjalanan ke Puncak tetap menyenangkan meski di tengah kemacetan.

    Tips Menghindari Macet Saat Liburan ke Puncak

    1. Pilih hari dan waktu yang tepat

    Kemacetan di Puncak biasanya terjadi pada akhir pekan atau libur panjang. Jika memungkinkan, berangkatlah pada hari kerja, seperti Jumat pagi atau Senin malam, untuk menghindari kepadatan. Waktu-waktu ini cenderung lebih sepi di jalan.

    Jika Anda harus pergi pada akhir pekan, usahakan berangkat lebih pagi atau malam. Perjalanan yang dimulai lebih awal memungkinkan Anda tiba sebelum arus kendaraan mulai padat. Waktu yang tepat sangat membantu dalam mengurangi waktu tempuh.

    2. Gunakan jalur alternatif

    Jalur alternatif dapat membantu Anda menghindari kemacetan. Salah satunya adalah melalui Sentul, menggunakan pintu Tol Sentul Selatan dan menuju Babakan Madang. Rute ini lebih lancar dibandingkan jalur utama Puncak.

    Namun, perlu diingat bahwa jalur alternatif seperti Puncak II melalui Cianjur memiliki kondisi jalan yang kurang baik. Pastikan kendaraan Anda siap menghadapi medan yang lebih menantang di jalur ini.

    3. Manfaatkan transportasi umum

    Menggunakan transportasi umum seperti bus atau shuttle dapat mengurangi kemacetan. Dengan memilih transportasi umum, Anda tidak perlu khawatir tentang parkir atau kemacetan jalan. Banyak pilihan bus atau shuttle yang menghubungkan Jakarta dengan Puncak.

    Transportasi umum juga lebih ramah lingkungan dan mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan. Selain itu, Anda bisa lebih santai tanpa harus mengemudi dan fokus pada perjalanan.

    4. Pantau kondisi lalu lintas secara real-time

    Sebelum berangkat, cek kondisi lalu lintas melalui aplikasi seperti Google Maps atau Waze. Aplikasi ini memberikan informasi terkini tentang kemacetan, kecelakaan, atau jalur yang ditutup.

    Aplikasi navigasi juga menawarkan rute alternatif jika ada hambatan di jalan. Dengan informasi yang tepat, Anda bisa memilih jalur yang lebih lancar dan menghindari kemacetan.

    5. Siapkan diri untuk perjalanan

    Perjalanan ke Puncak seringkali memakan waktu lama. Bawalah camilan dan air minum untuk menjaga energi Anda selama perjalanan. Makanan ringan bisa membantu mengatasi rasa lapar dan mengurangi kelelahan.

    Untuk mengurangi kebosanan, siapkan hiburan seperti musik atau podcast. Dengan persiapan yang matang, perjalanan bisa terasa lebih nyaman meski terjebak kemacetan.

    Dengan mengikuti tips di atas, perjalanan Anda ke Puncak bisa menjadi lebih lancar dan menyenangkan. Persiapan yang matang, pemilihan waktu yang tepat, dan pemanfaatan teknologi serta jalur alternatif akan membantu Anda mengurangi stres dan menikmati liburan dengan lebih nyaman.

  • Awas, Ini Titik Lokasi yang Rawan Macet di Puncak Bogor Saat Liburan

    Awas, Ini Titik Lokasi yang Rawan Macet di Puncak Bogor Saat Liburan

    Jakarta, Beritasatu.com – Titik lokasi kemacetan di Puncak Bogor sering kali menjadi tantangan utama bagi para wisatawan yang hendak menikmati keindahan alam kawasan ini. Jalur yang seharusnya memberikan pengalaman menyenangkan justru dipenuhi oleh antrean kendaraan, terutama pada akhir pekan dan musim liburan.

    Berbagai faktor seperti meningkatnya volume kendaraan, aktivitas wisatawan yang berhenti sembarangan, hingga minimnya fasilitas pendukung di sepanjang jalur utama, turut memperburuk kondisi lalu lintas di titik-titik tersebut.

    Titik-titik lokasi yang rawan kemacetan di Puncak Bogor penting untuk diketahui saat momen liburan. Oleh sebab itu, berikut beberapa titik lokasi yang rawan macet di kawasan Puncak:

    1. Simpang Gadog

    Simpang Gadog adalah gerbang utama menuju kawasan Puncak yang menjadi titik bertemunya kendaraan dari berbagai arah, termasuk kendaraan dari tol Jagorawi dan jalur alternatif dari Ciawi. Kemacetan sering terjadi di sini karena banyak kendaraan yang harus menunggu di lampu merah serta kendaraan yang memutar arah di area ini.

    Ditambah lagi, jumlah kendaraan yang melintasi Simpang Gadog meningkat tajam pada akhir pekan dan libur panjang, sehingga antrean kendaraan dapat mengular hingga beberapa kilometer.

    Selain itu, area sekitar Simpang Gadog dipenuhi oleh pedagang kaki lima dan warung makan, yang sering menjadi pemberhentian sementara para pengendara. Hal ini semakin memperparah kondisi lalu lintas di kawasan ini. Untuk mengatasi kemacetan di Simpang Gadog, petugas lalu lintas biasanya memberlakukan sistem satu arah (one way), namun hal ini tetap memerlukan koordinasi yang baik agar efektif.

    2. Mini Mania

    Mini Mania, yang terletak di sekitar Taman Safari Indonesia, adalah salah satu tempat wisata populer yang sering menjadi penyebab kemacetan. Banyak wisatawan yang tertarik mengunjungi Mini Mania karena daya tariknya yang unik berupa miniatur berbagai ikon dunia. Namun, lokasi parkir yang terbatas membuat banyak kendaraan terpaksa berhenti di pinggir jalan, sehingga arus lalu lintas menjadi tersendat.

    Selain itu, banyaknya kendaraan besar seperti bus wisata yang mengangkut rombongan pengunjung juga menjadi tantangan. Bus-bus ini kerap sulit bermanuver di jalan yang relatif sempit, sehingga menimbulkan penumpukan kendaraan di belakangnya. Bagi wisatawan yang ingin menghindari kemacetan di area ini, disarankan untuk datang lebih pagi atau memanfaatkan area parkir alternatif yang telah disediakan.

    3. Cipayung

    Cipayung adalah salah satu kawasan yang menjadi tempat istirahat favorit bagi wisatawan menuju Puncak. Di sepanjang jalan ini, banyak terdapat warung makan, kafe, serta toko oleh-oleh yang menarik perhatian pengunjung untuk berhenti sejenak. Namun, kendaraan yang parkir sembarangan di pinggir jalan sering kali membuat arus lalu lintas tersendat, apalagi saat musim liburan.

    Selain itu, kawasan ini juga sering menjadi lokasi transit bagi bus wisata yang membawa rombongan. Hal ini menambah volume kendaraan yang melewati jalur tersebut. Jika Anda berencana berhenti di Cipayung, sebaiknya pilih tempat parkir yang tidak menghalangi jalan agar tidak menambah kemacetan di area ini.

    4. Megamendung

    Kawasan Megamendung sering kali menjadi salah satu titik macet karena tingginya aktivitas wisatawan. Banyaknya vila, hotel, serta restoran di area ini membuat lalu lintas menjadi padat, terutama saat check-in dan check-out tamu yang sering kali terjadi bersamaan. Selain itu, terdapat beberapa pasar tradisional kecil yang membuat kendaraan melambat saat melewati area ini.

    Kemacetan juga sering disebabkan oleh aktivitas warga lokal yang berlalu lalang, ditambah dengan pedagang kaki lima yang membuka lapak di sepanjang jalan. Meski petugas telah berupaya menertibkan aktivitas ini, volume kendaraan yang tinggi tetap menjadi tantangan utama di Megamendung.

    5. Hankam

    Hankam adalah salah satu titik sempit di jalur Puncak yang sering menjadi penyebab kemacetan. Kawasan ini dilalui banyak kendaraan besar, seperti bus pariwisata, yang sering kali sulit melintasi jalur sempit di area tersebut. Kondisi ini semakin diperburuk oleh minimnya lahan parkir, sehingga banyak kendaraan berhenti sembarangan di pinggir jalan.

    Selain itu, aktivitas warga sekitar seperti pasar tumpah dan pedagang keliling membuat arus lalu lintas semakin tidak terkendali. Untuk mengatasi kemacetan di Hankam, disarankan bagi pengendara untuk memanfaatkan waktu perjalanan di luar jam-jam sibuk, seperti pagi hari atau setelah jam makan siang.

    6. Pasar Cisarua

    Pasar Cisarua adalah salah satu penyebab utama kemacetan di jalur Puncak. Aktivitas jual beli yang ramai sepanjang hari menarik banyak pengunjung, baik wisatawan maupun warga lokal. Banyak kendaraan yang berhenti di sekitar pasar untuk membeli kebutuhan atau sekadar mencicipi makanan lokal, sehingga arus lalu lintas menjadi tersendat.

    Selain itu, kendaraan besar seperti truk pengangkut barang juga sering terlihat melintas di kawasan ini, yang membuat kondisi lalu lintas semakin padat. Petugas lalu lintas biasanya melakukan pengaturan tambahan di area ini pada jam-jam tertentu, namun jumlah kendaraan yang tinggi tetap menjadi tantangan.

    7. Tugu

    Tugu Puncak merupakan salah satu tempat ikonik yang sering dijadikan lokasi berfoto oleh wisatawan. Aktivitas wisatawan yang berhenti di pinggir jalan untuk mengambil foto atau menikmati pemandangan sering kali menghambat laju kendaraan. Hal ini terutama terjadi pada akhir pekan, ketika jumlah pengunjung meningkat drastis.

    Selain itu, jalan di sekitar Tugu cenderung sempit dan sering menjadi lokasi pemberhentian kendaraan umum. Wisatawan yang turun-naik kendaraan di area ini semakin memperburuk kemacetan. Jika Anda ingin berhenti di Tugu, sebaiknya gunakan tempat parkir resmi untuk menghindari gangguan lalu lintas.

    8. Gunung Mas

    Gunung Mas adalah kawasan perkebunan teh yang menjadi daya tarik utama wisata Puncak. Banyak wisatawan yang berhenti di pinggir jalan untuk berfoto atau menikmati pemandangan, sehingga menyebabkan kemacetan di area ini. Kondisi jalan yang relatif sempit membuat kendaraan yang berhenti di sisi jalan mengganggu arus lalu lintas.

    Selain itu, lokasi wisata di Gunung Mas sering menjadi tujuan rombongan besar seperti keluarga atau komunitas, yang membuat area ini semakin ramai. Disarankan bagi wisatawan untuk memanfaatkan tempat parkir yang telah disediakan agar tidak menghambat kendaraan lain yang melintas.

    Kemacetan di titik-titik rawan Puncak Bogor ini memang menjadi tantangan bagi para wisatawan, tetapi hal ini bukan alasan untuk melewatkan pesona alam dan pengalaman seru yang ditawarkan kawasan ini. Dengan mengenali titik-titik kemacetan, wisatawan dapat lebih siap dalam menghadapi situasi di perjalanan.

  • KAI Daop 1 Jakarta tambah perjalanan KA lokal Pangrango

    KAI Daop 1 Jakarta tambah perjalanan KA lokal Pangrango

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    KAI Daop 1 Jakarta tambah perjalanan KA lokal Pangrango
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 24 Januari 2025 – 16:55 WIB

    Elshinta.com – PT Kereta Api Indonesia Daop 1 Jakarta menambah frekuensi perjalanan untuk kereta api (KA) Lokal Pangrango relasi Bogor – Sukabumi pada Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 yakni dari semula enam perjalanan menjadi delapan perjalanan.

    Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko mengatakan pada Gapeka 2023, KA Lokal Pangrango melayani enam perjalanan per hari dengan tiga perjalanan dari stasiun Bogor dan tiga perjalanan dari stasiun Sukabumi dan pada Gapeka 2025 jumlah perjalanannya menjadi delapan.

    “Guna mengakomodir permintaan pelanggan serta Komitmen KAI dalam meningkatkan pelayanan, KAI Daop 1 Jakarta menambah dua frekuensi perjalanan KA Lokal Pangrango sehingga pada Gapeka 2025 nanti total perjalanan KA Lokal Pangrango menjadi 8 perjalanan per hari,” kata Ixfan dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (24/1).

    Dia mengatakan perjalanan KA Pangrango menempuh waktu 1 jam 45 menit baik dari Stasiun Bogor ke Sukabumi maupun sebaliknya. KA ini tersedia dalam kelas yaitu kelas Ekonomi dan Eksekutif.

    Adapun jadwal keberangkatan KA dari Stasiun Bogor menuju Sukabumi yakni KA224 berangkat pukul 07.45 WIB dan tiba di Sukabumi pukul 09.30 WIB, lalu KA226 berangkat pukul 12.40 WIB dan tiba pukul 14.25 WIB, KA228 berangkat pukul 17.00 WIB tiba pukul 18.45 WIB, serta KA230 berangkat pukul 21.20 WIB dan tiba pukul 23.05 WIB.

    Sementara jadwal keberangkatan KA dari Stasiun Sukabumi menuju Bogor yaitu KA223 berangkat dari Sukabumi pukul 05.10 WIB dan tiba di Bogor pukul 06.57 WIB, KA225 berangkat pukul 10.30 WIB dan tiba pukul 12.15 WIB, KA227 berangkat pukul 14.50 WIB dan, tiba pukul 16.35 WIB, serta KA239 berangkat pukul 19.10 WIB dan tiba pukul 20.55 WIB.

    “Saat ini, penjualan tiket KA Pangrango dapat dilakukan H-7 sebelum keberangkatan. PT ΚΑΙ Daop 1 Jakarta mengimbau masyarakat untuk memperhatikan perubahan jadwal perjalanan yang berlaku. Informasi lebih lanjut mengenai Gapeka 2025 dapat diakses melalui aplikasi KAI Access, situs resmi ΚΑΙ,”  ujar Ixfan.

    Sumber : Antara

  • Long Weekend, Ganjil Genap di Puncak Bogor Diterapkan Sampai 29 Februari

    Long Weekend, Ganjil Genap di Puncak Bogor Diterapkan Sampai 29 Februari

    Bogor

    Polisi memberlakukan sistem ganjil-genap (gage) dan penerapan sistem satu arah atau one way selama libur panjang di Jl Raya Puncak Bogor. Gage dan one way diterapkan mulai hari ini hingga Rabu pekan depan.

    “Gage tetap dilaksanakan dari Jumat (24/1/2025) sampai dengan Rabu (29/1/2025). Kalau oneway tetap dilaksanakan. Kita melihat dari arus, situasi, (berlaku) situasional,” kata Kasat Lantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama, Jumat (24/1/2025).

    “Bilamana memang dari arah Jakarta menuju Puncak ramai kita akan laksanakan one way menuju ke atas. Biasanya yang akan berangkat ke atas pagi hari kemudian siang hari selesai wisata atau keluar dari hotel akan kembali ke rumah masing-masing (waktu penerapan one way)” lanjutnya.

    Rizky menyebut, penerapan ganjil genap dan one way tidak berlaku bagi kendaraan prioritas, seperti ambulans atau unit pemadam kebakaran (damkar). Polisi akan melakukan pengawalan jika ada keadaan darurat saat penerapan one way atau gage.

    “Akan dapat prioritas bilamana sedang dilaksanakan one way turun, tetapi ambulans harus naik akan kami prioritaskan dan akan kami kawal sampai tujuan,” kata Rizky.

    Rizky menambahkan, sebanyak 350 personel gabungan disiagakan untuk memperlancar arus dan pengamanan di jalur Puncak. Personel akan ditempat di titik rawan kemacetan dan keramaian.

    Polisi mengimbau agar wisatawan mempersiapkan kendaraan dan fisik yang prima jika ingin berwisata ke Puncak, Bogor. Jika terdapat kendala, polisi menyiapkan sejumlah posko bantuan di titik tertentu.

    (sol/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pistol yang Digunakan Pengemudi Arogan Intimidasi Petugas SPBU di Tol Cibubur Ternyata Korek Api – Halaman all

    Pistol yang Digunakan Pengemudi Arogan Intimidasi Petugas SPBU di Tol Cibubur Ternyata Korek Api – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Polisi menangkap DD, pengendara mobil Suzuki S-presso yang mengumbar senjata mirip pistol di SPBU Tol Cibubur, Jakarta Timur.

    DD ditangkap Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, Kamis (23/1/2025) kemarin.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam mengatakan benda mirip senjata tersebut ternyata koreks api. Walau demikian, korban merasa nyawanya terancam.

    “Pelaku mengancam dengan kata-kata ‘nanti saya tembak’ sembari menunjukan benda mirip senjata api,” ucap Ade di RS Polri Kramat Jati, Jumat (24/1/2025).

    Ade menerangkan, peristiwa itu berawal dari pelaku DD mendatangi pom bensin Cibubur, Jakarta Timur.

    Kemudian, DD ingin mengisi BBM Pertalite tapi petugas menanyakan barcode karena sesuai ketentuan harus dilakukan scan terlebih dahulu.

    Petugas sudah memberikan penjelasan tapi pelaku tidak mau tahu dan meminta agar segera diisikan BBM tersebut.

    “Pelaku dan korban sempat cekcok karena memang sesuai ketentuan tidak bisa isi kalau tak sacn barcode,” terangnya.

    Ade Ary menyayangkan peristiwa itu terjadi karena seharusnya bisa diselesaikan dengan kepala dingin dan kekeluargaan.

    Ia pun mengimbau kepada masyarakat bila ada masalah di lapangam untuk dibicarakan terlebih dahulu dan mencari solusi.

    “Kasus ini akan diproses, pelaku sudah di tahan,” ungkap Ade.

    Polisi berpangkat melati tiga itu belum mendapatkan informasi apakah saat peristiwa itu terjadi pelaku dalam kondisi mabuk atau tidak.

    “Kami belum dapatkan informasi, pelaku kami kenakan pasal 335 KUHP tentang ancaman kekerasan dengan kurungan penjara maksimal 1 tahun,” imbuhnya. 

    Identitas pelaku

    Tak sampai 24 jam viral, pria yang menodongkan pistol ke arah petugas SPBU akhirnya ditangkap.

    Terduga pelaku kabarnya ditangkap saat sedang berada di kawasan Bogor Kota, Kamis (24/1/2025).

    Dalam keterangan yang diungkap akun @kabarcibubur24jam, terduga pelaku penodongan tersebut berprofesi sebagai pedagang pakaian dalam wanita.

    Usut punya usut, pistol yang sempat dipakai untuk menodong petuags SPBU berinisial K (38) tersebut disinyalir palsu.

    Sebab pistol tersebut bukanlah senjata tajam melainkan korek api.

     

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Polisi Tangkap Pengemudi Mobil yang Todong Pistol ke Petugas SPBU di Tol Cibubur Jaktim

     

     

  • Perumnas dukung program tiga juta rumah dengan pengembangan hunian TOD

    Perumnas dukung program tiga juta rumah dengan pengembangan hunian TOD

    Kami bersama dengan pihak-pihak terkait, seperti PT KAI berkomitmen untuk membangun stasiun berkonsep hijau di Lumpang Parayasa

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian BUMN melalui Perum Perumnas berkomitmen dalam melaksanakan 100 Hari Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran dengan mendukung program 3 juta rumah, salah satunya melalui capaian pengembangan hunian berkonsep Transit-Oriented Development (TOD) di kota-kota besar dan area sekitarnya.

    Direktur Utama Perumnas Budi Saddewa Soediro mengatakan sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan nilai tambah dan aksesibilitas kawasan perumahan di Parung Panjang, Bogor, Perumnas bersama PT KAI, Kementerian BUMN, dan Kementerian Perhubungan merencanakan pelaksanaan ground breaking Stasiun Lumpang pada kuartal I tahun 2025.

    Pengembangan hunian landed pertama yang berkonsep TOD tersebut ditandai melalui perencanaan pembangunan Stasiun Lumpang yang terletak di dalam kawasan perumahan Samesta Parayasa. Stasiun ini akan menjadi bagian integral dari pengembangan kawasan hunian sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.

    “Samesta Parayasa bukan hanya hunian, tetapi juga solusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menghadirkan akses transportasi publik yang terintegrasi. Kami bersama dengan pihak-pihak terkait, seperti PT KAI berkomitmen untuk membangun stasiun berkonsep hijau di Lumpang Parayasa,” ujar Budi dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

    Stasiun Lumpang diproyeksikan dapat mengakomodasi 5.160 penumpang per hari, di tahun pertama operasional dengan relasi jalur Stasiun Tanah Abang-Rangkas Bitung.

    Lebih lanjut, ia menyebut kedepannya pengembangan Kawasan Samesta Parayasa tentu memerlukan dukungan dari berbagai stakeholder terkait, termasuk pemerintah.

    Tidak hanya dalam pembangunan dan pengembangan stasiun, namun juga sarana pendukung lainnya, sehingga dukungan pemerintah menjadi hal yang sangat diapresiasi.

    Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan komitmen Perumnas dalam pengembangan Stasiun Lumpang dan Kawasan Samesta Parayasa, diharapkan dapat menjadi terobosan dalam penyediaan hunian landed berbasis TOD di Indonesia.

    Proyek ini tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, tetapi juga menjadi langkah maju dalam menciptakan pola hunian dan transportasi yang berkelanjutan.

    Selain mengembangkan tiga hunian highrise berkonsep TOD di Jabodetabek, kini Perumnas kembali berinovasi dengan mengembangkan hunian landed berkonsep TOD pertama di Indonesia yang berkonsep hijau di Samesta Parayasa Parung Panjang, Bogor.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kabel Menjuntai Dekat Terminal Jatijajar Depok dan Ganggu Lalin

    Kabel Menjuntai Dekat Terminal Jatijajar Depok dan Ganggu Lalin

    Depok

    Sebuah kabel menjuntai di Jl Raya Bogor, tak jauh dari Terminal Jatijajar Depok pagi ini. Lalu lintas di sekitar lokasi kejadian tampak terganggu.

    Pantauan detikcom, Jumat (24/1/2025), kabel menjuntai hingga ke tengah jalan. Kendaraan seperti truk melintas dengan pelan-pelan.

    Sejumlah warga tampak mencoba membenarkan kabel menjuntai tersebut. Mereka menggunakan bambu untuk mengganjal sementara kabelnya.

    Salah satu warga bernama Aep (65) mengatakan bahwa kabel tersebut menjuntai belum lama terjadi. Dia sendiri tak melihat awal mulanya kabel tersebut bisa menjuntai.

    “Barusan ini, tapi saya nggak lihat persis kenapanya,” kata dia di lokasi.

    Sementara petugas Dinas Perhubungan Kota Depok sudah berada di lokasi. Petugas bersama warga mencoba membetulkan kabel menjuntai tersebut.

    (rdh/dnu)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu