kab/kota: Bogor

  • Mengamuk dan Palak Penjaga Konter HP, Pria Diduga Preman Ciputat Ditangkap Polisi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Januari 2025

    Mengamuk dan Palak Penjaga Konter HP, Pria Diduga Preman Ciputat Ditangkap Polisi Megapolitan 28 Januari 2025

    Mengamuk dan Palak Penjaga Konter HP, Pria Diduga Preman Ciputat Ditangkap Polisi
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Aksi pria yang diduga preman pasar memalak penjaga konter ponsel di Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), viral di media sosial.
    Dalam video yang diunggah akun Instagram @seputartangsel pada Senin (27/1/2025), tampak pria berbaju lengan panjang hitam dan topi warna senada tiba-tiba mendatangi konter ponsel sambil mengamuk.
    Pria tersebut seketika melempar suatu benda ke arah konter dan marah-marah sambil menunjuk penjaga konter. 
    Sementara tangan kanannya menunjuk-nunjuk, tangan kiri pria berkacamata itu tampak menggenggam ponsel yang terpasang 
    earphone 
    dan rokok yang menyala. 
    “Kenapa bang?” tanya penjaga konter.
    Pria tersebut marah-marah diduga meminta uang ke penjaga konter. Dia juga melempar barang-barang yang dipajang di etalase konter, seperti toples bereisi kabel.
    Pria itu bahkan sempat membanting kursi plastik bewarna kuning ke etalase hingga pecah.
    Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq mengatakan, insiden itu terjadi pada Jumat (24/1/2025). Polisi telah mendatangi lokasi kejadian dan meminta keterangan warga. 
    Berangkat dari keterangan warga, polisi melakukan pencarian. Pada Senin (27/1/2025) pukul 02.30 WIB pelaku ditangkap.
    “Terhadap pelaku sudah diamankan pada Senin (27/1/2025) pukul 02.30 WIB di daerah Bogor, Jawa Barat oleh tim gabungan,” kata Bambang saat dihubungi, Selasa (28/1/2025).
    Kini, polisi masih mendalami motif pelaku melakukan aksinya. 
    “Saat ini masih dalam proses pendalaman oleh tim gabungan dari Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur, Satreskrim Polres Tangsel, dan Subdit Resmob Ditkrimum PMJ,” ucap Bambang. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kelaparan dan Kelelahan di Mobil, Kisah Wisatawan yang Hendak ke Puncak Terjebak Macet 8 Jam – Halaman all

    Kelaparan dan Kelelahan di Mobil, Kisah Wisatawan yang Hendak ke Puncak Terjebak Macet 8 Jam – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Libur panjang di awal pekan ini dimanfaatkan warga untuk liburan bersama keluarga ke tempat-tempat wisata.

    Termasuk liburan ke kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Tempat wisata favorit bagi warga Jakarta dan sekitarnya.

    Banyaknya pengunjung ke kawasan Puncak membuat polisi melakukan rekayasa lalu lintas satu arah (one way).

    Senin (27/1/2025) kemarin one way   sudah diberlakukan.

    Namun tetap saja kemacetan menuju ke Puncak tak terhindarkan.

    Ini membuat ribuan wisatawan kesal. 

    One way yang dilakukan dari arah Puncak menuju Jakarta sejak pukul 11.30 WIB membuat mereka terjebak di Ciawi selama berjam-jam.

    Ribuan wisatawan ini tidak bisa melanjutkan perjalanan menuju Puncak hingga one way berakhir pada pukul 21.30 WIB.

    Para wisatawan merasa kesal karena pengaturan one way yang tidak jelas.

    Banyak wisatawan yang mengaku kelaparan dan capek menunggu waktu dibukanya jalur ke Puncak.

    Saking frustrasinya terjebak kemacetan, sejumlah wisatawan terpaksa naik ojek online menuju hotel yang telah dipesan.

    Putri (33), wisatawan asal Tangerang Selatan, Banten, salah satu di antaranya.

    Ia memilih naik ojeg online bersama dua anaknya yang masih kecil. 

    Sementara suaminya menunggu di mobil sampai lalu lintas menuju Puncak dibuka.

    “Kami sudah terjebak sejak pukuk 12.00 WIB di Gadog,” kata Putri di Simpang Gadog, Senin (37/1/2025).

    Setelah menunggu selama 8 jam, Putri dan suaminya sepakat untuk menyewa jasa ojek online menuju hotel yang berada di Megamendung.

    “Ya, mau ke hotel. Lokasinya di depan situ sebenernya, tidak jauh,” papar Putri.

    Putri terpaksa naik ojek online karena kedua buah hatinya sudah capai dan lelah menunggu berakhirnya one way.

    “Mending tunggu di hotel, bisa rebahan. Nanti suami yang menyusul dengan mobil,” tuturnya.

    Dia berharap polisi memberikan kepastian untuk waktu buka tutup di jalur Puncak.

    “Kami berharap ada waktu yang pasti kalau buka tutup jalur. Kalau ini kan gambling, kita tidak tahu sampak jam berapa,” tandas Putri.

    Penyebab Macet Parah

    Laju kendaraan roda dua mapun roda empat atau lebih   tersendat karena tingginya volume kendaraan yang melintas.

    Karena padatnya lalu lintas juga terdapat wisatawan yang memilih untuk beristirahat di pinggir jalan.

    Mereka menepikan kendaraanya untuk beristirahat di lapak pedagang kaki lima (PKL) sambil menikmati keindahan alam dari dataran tinggi.

    Bahkan, terdapat juga pemotor yang nekat naik ke trotoar di area Agro Wisata Gunung Mas Puncak Bogor.

    Hal itu dikarenakan adanya kendaraan roda empat yang menerobos one way memaksakan melaju ke arah atas.

    Dengan demikian, pemotor yang hendak mengarah ke atas menggunakan sisi kiri jalan tertutup oleh kendaraan tersebut dan terpaksa naik ke trotoar.

    Tak cuma itu, seorang wisatawan mengurai pengalamannya saat melihat kemacetan di jalur Puncak Bogor.

    Kisah tersebut diungkap sang wisatawan saat mengetahui ada angkutan kota (angkot) berwarna biru yang berhenti di pinggir namun memakan badan jalan tak jauh dari Gunung Mas.

    Hal itupun berdampak terhadap kemacetan karena kendaraan roda dua yang hendak menuju Puncak tertutup jalannya oleh angkot tersebut.

    Lalu Lintas Normal Malam

    Pantauan Wartakotalive.com, lalu lintas di Jalan Raya Puncak kembali normal dua arah pada pukul 21.30 WIB.

    “Untuk arus lalu lintas di jalur Puncak, pukul 21.30 WIB sudah penormalan,” kata Kasat Lantas Polres Bohor, AKP Rizky Guntama, kepada wartawan di Simpang Gadog, Megamendung, Senin (27/1/2025) malam.

    Dia menjelaskan jumlah kendaraan yang melintas di Jalur Puncak pada hari ketiga libur long weekend, Senin (27/1/2025), sebanyak 91.000 unit.

    “Hari ini 91.000 unit lebih kendaraan yang naik dan turun di jalur Puncak. Angka ini lebih rendah dari hari Minggu kemarin yang mencapai 100.000 unit kendaraan,” bebernya.

    Rizky menjelaskan kendaraan yabg melintas di jalur Puncak didominasi kendaraan roda dua.

    “Hampir 60 persen roda dua. Ini yang bikin macet karena mereka mengambil jalur sebelahnya,” tandasnya.

     

  • One Way Puncak-Jakarta Hari Ini Berlaku Selama 9 Jam, Begini Penjelasan Kasatlantas Polres Bogor

    One Way Puncak-Jakarta Hari Ini Berlaku Selama 9 Jam, Begini Penjelasan Kasatlantas Polres Bogor

    JABAR EKSPRES  – Pemberlakuan One Way dari arah Puncak menuju arah Jakarta berlangsung selama 9 jam lamanya.

    Masa libur panjang atau long weekend, melintasi jalur puncak menjadi salah satu tempat yang paling menguras tenaga fisik ataupun kendaraan.

    Pada Senin (27/1) pemberlakuan ganjil-genap berlangsung sekitar pukul 06.00 sampai diganti proyeksi menjadi arus satu arah (one way) menuju arah Puncak dari Jakarta pada 7.30 WIB.

    Kemudian, pemberlakuan one way dari arah Puncak menuju Jakarta pada 11.30 hingga 21.30 WIB.

    Kasatlantas Polres Bogor, AKP Rizky Guntama menjelaskan, pemberlakuan one way dari arah Puncak menuju Jakarta lebih lama.

    Menurutnya, kendaraan roda dua lebih banyak memadati ruas jalan Puncak. Adapun, pengendara motor yang turun, mengakibatkan sumbatan di beberapa titik.

    Selain pengendara motor, arus yang masuk dari arah Cianjur juga sangat ramai. Bahkan, kata dia, ekor kemacetan berada di wilayah Cipanas.

    “Seperti di simpang safari, cilember itu mengakibatkan ruas yang harusnya dua ruas ke atas menjadi satu ruas karena penumpukan dan pelampungan dari kendaraan roda dua itu sendiri,” kata Rizky di Simpang Gadog, Senin (27/1) malam.

    “Mengakibatkan memang situasi akhirnya lebih memanjang, kemudian arus dari Cianjur juga cukup deras untuk hari ini mengakibatkan ekor tadi kurang lebih sampai dengan Cipanas,” sambungnya.

    Lebih lanjut, Rizky mengungkapkan, hingga saat ini sebanyak 91 ribu kendaraan yang sudah melewati kawasan Puncak, mulai dari arah Jakarta menuju Cianjur maupun sebaliknya.

    Jumlah kendaraan tersebut, kata dia, masih terbilang rendang dibanding 100 ribu kendaraan yang masuk pada Minggu (26/1) kemarin.

    Dari 91 ribu pengendara, sekitar 60 persennya adalah kendaraan roda dua yang memenuhi kawasan Ouncak.

    “Roda dua, memang kurang lebih 60 persen sendiri. Dimana roda dua memang banyak sekali,” ucap dia.

    “Sampai dengan menutup arus. Yang tadinya harusnya one way, mereka sudah kami kanalisasi untuk satu lapis, tapi menjadi dua lapis untuk di atas,” pungkasnya.

  • Data dan Fakta Puncak Bogor saat Libur Panjang Jadi Primadona

    Data dan Fakta Puncak Bogor saat Libur Panjang Jadi Primadona

    20 Ribu Kendaraan Melintas di Puncak

    KBO Satlantas Polres Bogor Iptu Ardian Novianto mengatakan Puncak terpantau ramai dilintasi kendaraan. Sebanyak 20 ribu kendaraan melintas di Puncak pada pukul 00.00-08.00 WIB.

    “Kemudian, secara data memang untuk kendaraan yang turun dari pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 08.00 WIB itu yang turun 8.200, kemudian yang naik hingga pukul 08.00 sudah 12 ribu sehingga secara data juga pertimbangan tersebut, kita laksanakan one way arah atas,” ujarnya.

    Sebelumnya, tercatat ada kenaikan lebih dari 50% kendaraan roda empat atau lebih ke arah Puncak via Gerbang Tol (Ciawi) pada hari kedua long weekend atau Minggu (26/1).

    “Tercatat masih terjadi peningkatan volume lalu lintas signifikan menuju arah Puncak yang terdistribusi melalui Gerbang Tol (GT) Ciawi 1,” kata Widiyatmiko Nursejati, Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division, Senin (27/1/2025).

    Pada hari normal, biasanya kendaraan yang melintas di GT Ciawi berkisar di angka sekitar 27.950. Sementara pada liburan kali ini, mencapai 43.424.

    “Total tercatat sebanyak 43.424 kendaraan atau naik 55.36% dibandingkan volume lalu lintas transaksi normal,” lanjut dia.

    (kny/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Margasatwa Ragunan bidik 100.000 pengunjung selama liburan Imlek

    Margasatwa Ragunan bidik 100.000 pengunjung selama liburan Imlek

    Jakarta (ANTARA) – Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan membidik sebanyak 100.000 pengunjung memadati kawasan wisata itu selama masa liburan Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili.

    “Kalau kita boleh katakan sekitar 100.000 pengunjung selama lima hari, hari ini saja sudah 35.000 pengunjung,” kata Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang kepada wartawan di Jakarta, Senin.

    Bambang berharap prediksi itu tidak meleset mengingat cuaca di Jakarta Selatan sering hujan.

    Dibandingkan tahun sebelumnya, sebanyak 108.000 pengunjung telah memasuki Ragunan pada hari libur nasional Isra Miraj dan Imlek 2024.

    Kendati demikian, pihaknya optimistis bisa mengejar angka itu lantaran mengingat momen liburan Imlek menjadi andalan warga untuk mendatangi Taman Margasatwa Ragunan.

    “Terbukti hari Minggu kemarin sampai 42 ribuan, di long weekend sebelumnya enggak sampai, paling 20.000-30.000 orang,” kata Bambang.

    Para pengunjung pun masih didominasi warga Jabodetabek dibandingkan dari luar Jakarta dan sekitarnya.

    “Pengunjung mayoritas dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, Bambang mengingatkan agar pengunjung tak hanya menjaga anak-anaknya yang masih di bawah umur, namun juga orang tua yang sudah lanjut usia (lansia) karena dinilai rentan terpisah.

    “Lansia juga jadi rentan ya, karena memang dari fisik ini lemah, kadang kalau keramaian kadang-kadang tertinggal atau terpisah. Kemudian daya ingat dari para lansia ini juga terbatas. Maka, para lansia harus mendapat perhatian khusus ketika berada di keramaian,” tuturnya.

    Bambang juga mengingatkan kepada para pengunjung untuk membawa payung, jas hujan maupun obat-obatan karena di Jakarta sedang musim hujan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ngeri, Ini Penampakan Jalur Alternatif Puncak Padat Tak Bergerak

    Ngeri, Ini Penampakan Jalur Alternatif Puncak Padat Tak Bergerak

    CNBC Indonesia

    News

    Foto News

    FOTO

    Tri Susilo, CNBC Indonesia

    27 January 2025 18:45

    Arus kendaraan wisatawan yang mengarah ke Puncak Bogor masih tinggi sampai pada Senin (27/1/2025) siang. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

    Membeludaknya wisatawan yang berkunjung ke kawasan Puncak Bogor ini karena bertepatan dengan libur panjang Isra Mikraj dan Imlek 2025. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

    Terpantau arus pengendara wisatawan pun sampai memadati jalur alternatif Pandansari Ciawi. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

    Baik kendaraan roda dua dan roda empat harus sabar mengantre karena badan jalan yang kecil dipenuhi antrean kendaraan yang didominasi mengarah ke Puncak Bogor. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

    Beberapa kendaraan harus rela putar balik untuk mengurung niat ke arah puncak. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

    Khusus kendaraan roda empat yang mengarah ke Puncak, sementara ini sampai pukul 14.00 WIB masih tertahan di kawasan Ciawi karena penerapan one way dari arah Puncak ke Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

    Penerapan one way ini tidak diketahui sampai kapan sampai arus kembali dinormalkan. Karena lamanya penerapan one way tergantung situasi di lapangan. Menurut salah satu petugas Kepolisian setempat “Sifatnya masih tentatif melihat dari ramainya arus lalu lintas yang akan naik ke arah Puncak,” ungkapnya. kepada CNBC Indonesia.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo) (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

    `;
    });

    let elem = document.querySelector(“#samsung”);

    elem.innerHTML = elem.innerHTML + html;
    }
    })
    .catch(function (err) {
    // There was an error
    console.warn(“Something went wrong.”, err);
    });
    }

    (function () {
    // panggil fungsi fetch Data G20
    // pastikan memanggil fungsi fetch dengan nama yg sudah didefine di atas
    fetchData20();
    })();

  • Antisipasi Macet, Jalur Menuju Puncak Ditutup

    Antisipasi Macet, Jalur Menuju Puncak Ditutup

    JABAR EKSPRES – Jalur utama menuju Cipanas dan Puncak ditutup Pihak Kepolisian Resor Cianjur, Jawa Barat, mulai dari Bundaran Lampu Gentur, By Pass Cianjur, pada Senin (21/1) untuk mengantisipasi kemacetan parah yang disebabkan oleh antrean panjang kendaraan di jalur Puncak.

    KBO Lantas Polres Cianjur, Inspektur Polisi Satu Muchtaromi, menjelaskan bahwa antrean kendaraan sudah terlihat sejak siang hari di jalur utama Puncak. Untuk mengatasi masalah ini, petugas melakukan rekayasa arus lalu lintas dengan menerapkan sistem satu arah serta menutup jalur menuju Puncak.

    “Kendaraan yang menuju Puncak dari Cianjur kami alihkan melalui jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi untuk mencegah terjadinya kemacetan total, mengingat tingginya volume kendaraan dari kedua arah,” ungkapnya dikutip dari ANTARA.

    BACA JUGA: Hari Ketiga Long Weekend, Polisi Sebut Volume Kendaraan ke Puncak alami Penurunan

    Rekayasa arus lalu lintas dilakukan karena antrean panjang di wilayah Gunung Mas, Puncak, yang terus memanjang meskipun sistem satu arah menuju Bogor dari Puncak-Cianjur sudah diterapkan.

    Muchtaromi juga menjelaskan bahwa volume kendaraan di jalur Puncak, terutama selama libur panjang Isra Miraj dan Imlek 2025, mengalami peningkatan signifikan. Untuk itu, pihak kepolisian melaksanakan rekayasa lalu lintas guna menghindari kemacetan parah.

    “Penutupan akan bersifat situasional. Jalur akan dibuka kembali normal ketika antrean mulai mencair, namun akan ditutup lagi jika antrean kembali terjadi, seperti yang kami lakukan pada Minggu (26/1) sore,” tambahnya.

    Seiring tingginya volume kendaraan, pihak kepolisian mengimbau pengendara yang menuju Bogor atau sebaliknya untuk menggunakan jalur alternatif guna menghindari kemacetan di sepanjang jalur Puncak.

    Pihak kepolisian memprediksi volume kendaraan akan terus meningkat menuju tempat wisata di sepanjang jalur Puncak-Cipanas hingga Rabu (29/1).

    “Pengendara yang menuju Cianjur dari Bogor atau sebaliknya bisa menggunakan jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi untuk menghindari antrean panjang selama libur panjang ini,” ujar Muchtaromi.

    Pantauan ANTARA, selama jalur menuju Puncak ditutup, antrean kendaraan terlihat mencapai satu kilometer dari arah Bandung dan sebaliknya dari kota Cianjur. Banyak pengendara yang memilih jalur alternatif melalui Jonggol dan Sukabumi.

  • Di Balik Macet Puncak Bogor, Ada Berkah bagi Pedagang Asongan
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        27 Januari 2025

    Di Balik Macet Puncak Bogor, Ada Berkah bagi Pedagang Asongan Bandung 27 Januari 2025

    Di Balik Macet Puncak Bogor, Ada Berkah bagi Pedagang Asongan
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Kemacetan di jalur wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, saat libur panjang Isra Miraj dan Imlek akhir Januari 2025, ternyata membawa berkah tersendiri bagi para
    pedagang asongan
    .
    Mereka tampak bersemangat, menyemarakkan keriuhan kendaraan yang memasuki kawasan wisata Puncak Bogor-Cianjur.
    Mulyanto
    (54), seorang pedagang asongan, terlihat sibuk menggendong dan memilah dagangannya, yang terdiri dari tahu, telur puyuh, dan buah manisan.
    Besi yang dililit bungkus makanan menjadi alat tempurnya untuk mencari nafkah keluarga.
    Setiap hari, pria yang akrab disapa Mul ini menempuh perjalanan berkilo-kilo meter dengan berjalan kaki dari arah Gadog, Ciawi menuju area perkebunan teh dekat Atta’wun atau Puncak Pass.
    Dengan semangat tinggi, Mul berangkat pagi-pagi dan segera menghadapi antrean kendaraan yang menuju Puncak.
    Ia cekatan mengusung barang dagangannya dan menyelip melewati mobil-mobil yang terjebak dalam antrean.
    Usahanya tak sia-sia; pengendara mobil mulai memanggil untuk membeli tahu dan telur puyuh yang ia tawarkan.
    “Kalau saya jualan itu cari titik-titik macet lewat maps, jadi disamperin. Ngejar macet sampai Atta’wun sana. Ya kadang nebeng mobil pickup.”
    “Kalau pakai motor nanti susah, risikonya kan motor ditinggal nanti hilang. Enakan nebeng. Tapi ada juga teman yang pakai motor,” ungkapnya saat diwawancarai Kompas.com.
    Mul bersyukur karena kemacetan di jalur wisata ini memberikan peluang baginya untuk mendapatkan uang ratusan ribu rupiah.
    Dalam satu hari, ia mengaku mampu mengantongi keuntungan hingga Rp 150.000, dan selama libur panjang, pendapatannya bisa mencapai Rp 400.000.
    Daya beli masyarakat yang meningkat turut berkontribusi pada keberuntungannya.
    “Hanya satu jam saja, saya bisa mendapatkan Rp 80.000. Bahkan, bisa lebih dari jumlah itu. Sebab, tak jarang ada pengendara baik yang memberi uang secara cuma-cuma atau tak mau menerima kembalian dari saya,” ujar Mul.
    Pendapatan tersebut cukup untuk menghidupi tiga anaknya, bahkan salah satu anaknya sudah lulus kuliah dan bekerja.
    Meskipun demikian, ia tetap berjuang menghadapi tantangan cuaca yang kadang panas dan hujan.
    “(Macet membawa berkah) Alhamdulillah ya ada aja, daripada hari biasa, itu sepi. Saya meskipun dagang begini, anak bisa saya kuliahin. Ya mudah-mudahan orang termotivasi, kalau kita keadaan nggak mampu, jangan sampai anak kita susah.”
    “Jangan sampai anak saya jadi pedagang asongan kayak saya. Jangan putus asa, yang penting kerja halal,” harapnya.
    Di balik kesuksesannya, Mul menyimpan banyak cerita suka dan duka sebagai pedagang asongan.
    Ia harus hati-hati agar tidak terjaring razia petugas Satpol-PP dan menghadapi risiko keselamatan saat menghindari mobil yang tidak memberi jalan.
    “Kita pengennya macet, kan ada harapan kalau macet, penjualan jadi naik. Kalau lancar, harapannya tipis. Udah nggak dapat apa-apa. Ada juga kesenggol mobil.”
    “Libur panjang ini sudah berapa kali kesenggol, ya biasa aja, gimana lagi, diem aja kita, pasrah,” katanya dengan penuh rasa syukur.
    Tak hanya Mul, Eni (43), seorang pedagang kopi kemasan, juga merasa bahwa kemacetan adalah berkah tersendiri baginya.
    Menurutnya, banyak pedagang asongan yang ketiban rezeki dari kemacetan di jalur wisata Puncak Bogor.
    Namun, ia juga mencatat bahwa kemacetan membuat beberapa orang merasa terjebak dan tidak nyaman.
    “Ada macet alhamdulillah, kalau nggak ada, ya nggak papa. Kan kadang kasihan juga sama mereka kalau kelamaan terjebak macet one way,” ujarnya, sembari menggendong termos kopi yang dililit di punggungnya.
    Eni berkeliling menawarkan dagangannya, mengenakan topi panjang untuk melindungi dirinya dari terik matahari.
    Namun, bagi Eni, kemacetan tidak selalu menjamin peningkatan pendapatan.
    Ia merasa tak ada perbedaan yang signifikan antara hari libur dan hari biasa.
    “Saya jualan dari siang sampai sore, khususnya saat penutupan one way di Jalan Ciawi. Dulu, saat ramai-ramainya, saya bisa menghabiskan sampai 10 termos dalam sehari. Sekarang, satu termos saja sudah syukur,” ungkapnya.
    Eni menduga penurunan penjualan ini disebabkan oleh pengendara yang lebih memilih membawa bekal dari rumah.
    “Sekarang, habis setermos juga alhamdulillah. Setermos ya 80 ribu, itu juga kotor karena harus setor ke bosnya,” tambahnya.
    Dari cerita Mul dan Eni, tampak bahwa meskipun kemacetan membawa tantangan, bagi mereka juga membuka peluang dan harapan dalam menjalani kehidupan yang lebih baik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral, Obyek Wisata Curug Nangka Bogor Main Getok Tarif Masuk Rp 54.900 per Orang!

    Viral, Obyek Wisata Curug Nangka Bogor Main Getok Tarif Masuk Rp 54.900 per Orang!

    JABAR EKSPRES – Sebuah video viral mengenai mahalnya tiket masuk ke tempat wisata Curug Nangka yang ada di Kabupaten Bogor beredar di media sosial.

    Dalam video tersebut memperlihatkan rombongan wisatawan yang akan berwisata masuk melalui pintu gerbang yang terdapat penjaga dan loket masuk.

    Akan tetapi ketika hendak masuk betapa terkejutnya ternyata tarif masuk yang ada di Curug nangka Kabupaten Bogor itu sangat mahal dengan mengenakan tarif sebesar Rp 54.900

    BACA JUGA: 11 Rekomendasi Tempat Camping di Bandung Tiket Masuk RP 10 Ribuan untuk Rayakan Tahun Baru

    Video awalnya di upload oleh akun Facebook Aishwa Ayu itu, memperlihatkan rombongan yang berjumlah 11 orang akan masuk ke Curug Nangka dengan berjalan kaki.

    Dalam postingannya Aishwa Ayu mengatakan bahwa akan berwisata ke Curug Nangka Kabupaten Bogor yang merupakan bagian dari Taman Nasional yang diperuntukan bagi masyarakat.

    “TAPI” Mereka narik Retribusi/Uang masuk RP 54.900,-/orang ,GILAK!! dan itu kita JALAN KAKI‼ bukan bawa kendaraan. Makin lama, Indonesia makin parah,’’ tukis Aishwa Ayu dalam postingannya.

    BACA JUGA: Rekomendasi Tempat Wisata di Bogor, Taman Nasional Gunung Halimmun Jadi Alternatif Liburan 

    Melihat tarif yang dikenakan mahal, Ayo dan rombongan mengurungkan niatnya untuk masuk ke Curug Nangka yang ada di kaki gunung Salak itu.

    Menurutnya, tarik masuk yang dikenakan untuk berwisata sangat tidak masuk akal dan sangat mahal. Padahal rombongan ketika masuk tidak membawa kendaraan.

    ‘’Ini tidak masuk akan seharusnya kalau mau narik restribusi itu yang masuk diakal, ya tarif 25 ribu cukup lah untuk masuk ke tempat wisata,’’ ujar salah satu temannya menimpali.

    BACA JUGA: Rekomendasi Tempat Camping di Bandung Murah untuk Rayakan Tahun Baru! Tiket Masuk Cuma Rp 10 Ribu!

    Video viral tersebut akhirnya menyebar di platform media sosial lainnya, dengan memperoleh tanggapan negatif mengenai obyek-obyek wisata di Jawa Barat yang terkenal dengan tarif mahal dan maraknya pungutan liar.

    Untuk diketahui lokasi Curug Nangka sendiri masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS)  Kabupaten Bogor.

  • Tur jalan kaki diminati warga untuk belajar sejarah Chinatown Glodok

    Tur jalan kaki diminati warga untuk belajar sejarah Chinatown Glodok

    Pemandu wisata Jakarta Good Guide memandu wisatawan dalam tur Chinatown Glodok, Jakarta Barat, Senin (27/1/2025). ANTARA/Luthfia Miranda Putri

    Tur jalan kaki diminati warga untuk belajar sejarah Chinatown Glodok
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 27 Januari 2025 – 13:35 WIB

    Elshinta.com – Tur jalan kaki (walking tour) dari komunitas Jakarta Good Guide diminati warga Jakarta dan sekitarnya untuk mempelajari sejarah Chinatown, Glodok, Jakarta Barat, selama liburan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili.

    “Rute Chinatown dimulai dari Gerbang Pecinan sampai Petak 9,” kata pemandu wisata Jakarta Good Gouide, Pramono atau disapa Pam Pam kepada para pengunjung di Jakarta, Senin.

    Pam Pam mengatakan ada empat pemandu wisata yang setiap pemandu membimbing satu kelompok berisikan delapan orang. Adapun titik lokasi yang dikunjungi, yakni Pancoran Tea House, Petak Sembilan, Wihara Dharma Bakti, Vihara Dharma Sakti, Gereja Santa Maria de Fatimah dan Wihara Dharma Jaya.

    “Wisatawan bisa membayar seikhlasnya untuk bisa mengikuti tur wisata ini dengan mendaftar terlebih dahulu melalui tautan di Instagram kami,” ujarnya.

    Seorang warga asal Bogor, Puspa mengatakan, baru pertama kali mengikuti kegiatan jalan-jalan bersama ini.

    “Aku ikut kegiatan ini karena mumpung libur dan sudah lama tertarik untuk mengunjungi kawasan Glodok,” katanya.

    Adapun titik tempat berkumpul di Harco Glodok, Jakarta Barat, dengan tur dimulai pukul 09.00 WIB hingga selesai. Bagi yang tertarik bisa menaiki Transjakarta dengan turun di Halte Glodok untuk menuju titik berkumpul.

    Sumber : Antara