kab/kota: Bogor

  • Sekolah Diduga Menggelapkan Dana PIP, Siswa Tak Tahu Jadi Penerima hingga Lulus

    Sekolah Diduga Menggelapkan Dana PIP, Siswa Tak Tahu Jadi Penerima hingga Lulus

    PIKIRAN RAKYAT – Viral di media sosial isu dugaan penggelapan dana PIP oleh pihak sekolah SMK Avicena Tenjo di Bogor. Akun @nenden_ayuuuu dalam media sosial TikTok merinci beberapa temuannya dalam dugaan kasus penggelapan dana itu.

    Dalam sebuah video, pemilik akun mendatangi sekolah tersebut untuk menanyakan dana PIP milik seorang siswa yang diketahui telah lulus pada tahun 2022 lalu. Rupanya, siswa tersebut baru tahu bahwa ia menjadi penerima PIP pada tahun 2025.

    Selama tiga tahun bersekolah, siswa tersebut diketahui tidak pernah mendapatkan dana PIP. Pihak sekolah menyebutkan bahwa datanya baru ditemukan tahun ini.

    “Datanya ketemu sekarang, uangnya di mana? Pertanyaan saya uangnya di mana?” tanya pemilik akun tersebut.

    Namun, pertanyaan itu belum sempat terjawab oleh pihak sekolah.

    “Alasan data baru ketemu sekarang, makanya baru dibagiin PIP-nya? Padahal uangnya semua sudah digasak habis,” tulis akun itu.

    Dugaan penggelapan dana PIP. Tangkap layar TikTok

    PIP Hanya Dibagikan Sebagian?

    Pemilik akun menjelaskan bahwa dalam pemberian PIP di sekolah tersebut, yang dibagikan hanya sebagiannya.

    Sementara itu, pihak sekolah menyebut bahwa dari 10 orang yang berhak mendapatkan PIP, hanya 1 orang yang tidak dibagikan.

    “Kok ibu lihat jeleknya aja, kan separo kita bagikan… iya tapi separo lagi kalian maling kocak,” tulis akun tersebut.

    Pemilik akun juga menuliskan bahwa di dalam datanya, ada 20 orang siswa yang tidak mendapatkan haknya dan tidak pernah diberitahu mengenai PIP.

    Penjelasan Pihak Sekolah

    Pihak sekolah menjelaskan kasus yang diduga penggelapan dana PIP tersebut. Menurut seorang guru, sekolah tersebut adalah swasta yang gajinya kecil.

    “PIP diberikan kepada orang tua murid. Tapi di lapangan, orang tua murid itu ada, banyak, yang tidak memberikan kewajibannya, SPP, sedangkan kita dibayar oleh swasta yang gajinya nggak seberapa,” jelas guru tersebut.

    Guru itu juga mengatakan bahwa sekolah mengalami kerugian hingga puluhan juta akibat hal tersebut.

    “Kita nggak mengambil gaji dari PIP, tapi kalau misalkan sekolah itu rugi, siapa yang menanggung banyak bayaran yang tertunda?” tanyanya.

    Dugaan penggelapan dana PIP Tangkap layar TikTok

    Ia mengatakan bahwa jika sekolah mengalami kerugian besar, hal tersebut akan berdampak pada guru-guru yang menjadi pengangguran.

    “Tugas sekolah hanya mendaftarkan dan membantu aktivasi, bukan mengelola dana PIP,” tulis pemilik akun.

    Hingga saat ini kami masih mengonfirmasi kepada pihak terkait soal dugaan penggelapan dana PIP.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pemkab Cari Cara Sebab Tarif Rp 54.900 Bikin Sepi Pengunjung Curug Nangka

    Pemkab Cari Cara Sebab Tarif Rp 54.900 Bikin Sepi Pengunjung Curug Nangka

    Bogor

    Wisatawan lokal yang berjalan kaki mengeluhkan tarif masuk Curug Nangka di Kabupaten Bogor yang dirasa kemahalan, yakni Rp 54.900,00 per orang. Keluhan viral di media sosial. Pemerintah Kabupaten kemudian mencari cara untuk menindaklanjuti keluhan pengunjung.

    Tarif yang dirasa kemahalan dinilai juga membuat objek wisata di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) menjadi sepi. Kondisi sepi pengunjung juga berdampak pada pendapatan warga yang menggantungkan nafkahnya pada kunjungan wisata.

    Dalam video yang dilihat detikcom, Kamis (30/1/2025), rombongan wisatawan diminta membayar Rp 54.900,00. Menurut wisatawan tersebut, harga itu tak masuk akal. Apalagi mereka juga tak membawa kendaraan dan berjalan kaki ke lokasi curug tersebut.

    Menanggapi video viral tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bogor Yudi Santosa memberikan penjelasan. Dia mengatakan harga tersebut disepakati oleh pengelola, seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Perhutani, Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP).

    “Harga tiket pada lokasi kawasan wisata di bawah pengelolaan KLHK, seperti Perhutani, BKSDA, TNGGP, dan TNGHS, seluruhnya ada kenaikan PNBP sejak November 2024. Pemberitahuannya disampaikan kepada kami,” kata Yudi.

    Sebelum tarif menjadi RP 54.900,00, harga sebelumnya adalah RP 32.000,00 saat akhir pekan. Yudi selaku Kadisparbud menilai rincian harga yang mendongkrak kenaikan tarif itu tidak disosialisasikan ke masyarakat. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor kemudian melakukan evaluasi.

    “Hasil evaluasi kami, hal tersebut mengakibatkan munculnya berbagai keluhan, dan berakibat sepinya pengunjung dan berdampak ujungnya masyarakat terkena dampak, seperti UMKM,” tutur Yudi dalam keterangannya.

    Dia juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk masalah itu. Yudi menyebut penetapan harga tersebut tidak melibatkan pemerintah daerah. Pihak yang dia koordinasikan adalah Perhutani, TNGHS, TNGPP, dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

    Halaman selanjutnya, faktor kenaikan tarif:

    Faktor Kenaikan Tarif

    Curug Nangka (Masiatun Abdulhadi/d’Traveler)

    Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bogor, Yuliana Idrus, menjelaskan fakto ryang melatarbelakangi kenaikan tarif masuk objek wisata Curug Nangka. Faktor pertama yakni terbitnya Peraturan Pemerintah tahun lalu, yakni PP NOmor 36 Tahun 2024 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

    Pihak yang berwenang atas Curug Nangka yang masuk kawasan TNGHS adalah Kementerian Kehutanan atau tahun lalu adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pihak Pemkab Bogor sendiri hanya menerima pemberitahuan kenaikan tarif. Namun untuk rumusan tarifnya, tidak diinformasikan. Dia menjelaskan alasan kenaikan tarif tersebut.

    Ada faktor inflasi yang melatarbelakangi kenaikan tarif itu. Mitra pengelola juga mengajukan izin.

    “Kami coba berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan direktorat teknik PJLKK. Naiknya tarif info dari mereka inflasi, dari 2014 belum pernah ada penyesuaian tarif, pengenaan jasa untuk area publik yang sudah included dalam tiket tersebut,” jelasnya.

    “Adanya tarif yang dikenakan di atas PNBP sesuai PP, karena adanya pengelolaan area usaha yang dikelola oleh mitra mereka yang sudah mengajukan izin,” lanjutnya.

    Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan akan mengecek harga tiket tersebut. “Saya cek nanti ya,” kata Raja Juli kepada wartawan di Setiabudi, Jakarta Selatan.

    Halaman 2 dari 2

    (dnu/dnu)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Harga BBM Pertamax Terbaru Februari 2025, Segini Rinciannya

    Harga BBM Pertamax Terbaru Februari 2025, Segini Rinciannya

    PIKIRAN RAKYAT – PT Pertamina (Persero) mengumumkan pembaruan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk sejumlah daerah tertentu yang mulai berlaku 1 Februari 2025.

    Salah satunya harga Pertamax hari ini naik dari Rp12.500 per liter menjadi sebesar Rp12.900 per liter di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

    Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM Umum, mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai Perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

    Berikut harga Pertamax dan BBM nonsubsidi lain yang naik mulai Februari 2025 di Jabodetabek, seperti dikutip dari Antara dilansir laman resmi Pertamina pada Sabtu, 1 Februari 2025.

    Harga Pertamax Hari Ini

    Beberapa jenis Pertamax terpantau mengalami kenaikan harga BBM di Jabodetabek.

    Pertamax dari harga Rp12.500 per liter naik menjadi Rp12.900 Pertamax Turbo dari Rp13.700 per liter naik jadi Rp14.000 Pertamax Green 95 dari Rp13.400 jadi Rp13.700 per liter. Harga BBM Nonsubsidi Lain

    Di Jabodetabek, harga BBM nonsubsidi lainnya turut mengalami kenaikan mulai bulan Februari 2025.

    Dexlite dari harga Rp13.600 per liter naik menjadi Rp14.600 Pertamina Dex dari Rp13.900 per liter menjadi Rp14.800 per liter. Jenis BBM yang Tidak Naik

    Namun, terdapat beberapa jenis BBM yang juga tak mengalami perubahan harga seperti Pertalite Rp10.000 per liter dan Biosolar (subsidi) Rp6.800.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tragedi di Gunung Joglo Bogor: Mahasiswa Uhamka Ditemukan Meninggal – Halaman all

    Tragedi di Gunung Joglo Bogor: Mahasiswa Uhamka Ditemukan Meninggal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mahasiswa pecinta alam (mapala) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (Uhamka), Mohamad Rohadi (21), ditemukan meninggal dunia pada Sabtu, 1 Februari 2025.

    Rohadi hilang saat melakukan pendidikan Imapala di Gunung Joglo, Desa Cibeureum, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Rohadi menghilang pada Rabu, 29 Januari 2025, saat berada di jalur pendakian Gunung Joglo.

    Menurut Adam Hamdani, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Rohadi terakhir kali terlihat sedang mengecek jalur pendakian.

    “Dia tidak kembali lagi ke titik akhir mereka berkumpul,” ungkap Adam.

    Tim SAR gabungan awalnya menduga Rohadi terperosok ke jurang, mengingat medan yang sulit dan banyaknya tebing di sekitar Gunung Joglo.

    “Kami khawatir dia terperosok ke dalam,” tambahnya.

    Proses Pencarian

    Setelah hilang, rekan-rekan Rohadi melakukan pencarian mandiri selama dua hari.

    Namun, karena tidak menemukan jejaknya, mereka melaporkan kejadian tersebut pada pihak berwenang.

    Tim SAR gabungan baru mulai melakukan pencarian pada Jumat, 31 Januari 2025.

    Rohadi akhirnya ditemukan pada Sabtu siang di dekat air terjun Curug Pariuk, dalam posisi telungkup.

    Setelah ditemukan, jenazah Rohadi dievakuasi oleh tim SAR dan dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Gunung Joglo: Lokasi Hilangnya Mohamad Rohadi Mahasiswa Uhamka yang Ditemukan Tewas – Halaman all

    Gunung Joglo: Lokasi Hilangnya Mohamad Rohadi Mahasiswa Uhamka yang Ditemukan Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (Uhamka) Jakarta, Mohamad Rohadi (21), ditemukan meninggal setelah hilang di Gunung Joglo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Rohadi ditemukan pada Sabtu, 1 Februari 2025, setelah dinyatakan hilang sejak Rabu, 29 Januari 2025, pukul 13.00 WIB.

    Rohadi dilaporkan hilang saat melakukan pendidikan dasar bersama rekan-rekannya dari Mapala Uhamka di Gunung Joglo.

    Menurut Adam Hamdani, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Rohadi yang berperan sebagai “sweeper” berada di posisi paling belakang rombongan.

    Saat mengecek jalur, Rohadi tidak kembali ke titik berkumpul.

    “Dia ini sweeper dan posisinya itu terakhir. Saat itu informasinya dia sedang mengecek jalur, namun tidak kembali lagi ke titik akhir,” jelas Adam.

    Setelah rombongan Mapala Uhamka melanjutkan perjalanan turun, mereka menyadari Rohadi tidak ada di pos bawah.

    Upaya pencarian dilakukan oleh rekan-rekannya selama dua hari sebelum akhirnya melapor ke pihak berwenang pada Jumat, 31 Januari 2025.

    Jasad Rohadi ditemukan pada Sabtu sekitar pukul 09.41 WIB dalam posisi telungkup di aliran Curug Pariuk.

    Saat ini, jasad korban telah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi.

    Gunung Joglo terletak di Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, dan berada di kaki Gunung Gede Pangrango.

    Medan di kawasan ini diketahui cukup sulit, dengan banyak jurang dan lembah.

    “Kalau dilihat, Gunung Joglo ini ada di kaki Gede Pangrango. Medannya itu banyak tebingan dan jurang,” ungkap Adam Hamdani.

    Kesulitan medan di Gunung Joglo menjadi tantangan tersendiri, terutama saat cuaca ekstrem.

    Pada saat kejadian, kondisi cuaca hujan dan kabut tebal menyebabkan visibilitas rendah, sehingga meningkatkan risiko pendaki jatuh atau tersesat.

    “Cuaca cukup ekstrem bisa menyebabkan korban kemungkinan jatuh atau tersesat dikarenakan jalur yang tertutup kabut dan hujan,” jelas Adam.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Hari Perdana Jadwal KRL Terbaru, Ada Keluhan dan Penasaran    
        Hari Perdana Jadwal KRL Terbaru, Ada Keluhan dan Penasaran

    Hari Perdana Jadwal KRL Terbaru, Ada Keluhan dan Penasaran Hari Perdana Jadwal KRL Terbaru, Ada Keluhan dan Penasaran

    Jakarta

    Mulai hari ini, Sabtu (1/2/2025), ada perubahan jadwal KRL Jabodetabek. Hal ini merupakan penerapan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 dari KAI.

    Jadwal KRL terbaru menimbulkan sejumlah komentar dari anak kereta (anker). Ada yang merasa kereta datang lebih lama, ada juga yang penasaran seperti apa jadinya suasana kereta di hari kerja nanti.

    Salah satu penumpang bernama Ipah (44), baru mengetahui terdapat perubahan jadwal kereta saat tiba di stasiun. Ia mengetahui setelah mendengar pengumuman dari pelantang (speaker) stasiun.

    Adanya perubahan jadwal tersebut, ia merasa KRL yang biasa ditumpanginya datang lebih lama. Ia biasa menggunakan KRL rute Rangkasbitung – Tanah Abang dari Stasiun Tigaraksa.

    “Lama nunggu keretanya. Baru tau juga tadi hari ini ada perubahan jadwal pas denger pengumuman,” ujar Ipah saat ditemui di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (1/2/2025).

    Ipah (44), penumpang kereta. (Foto: Maulani M/detikcom)

    Saking lama keretanya tiba, dia sempat ke toilet terlebih dahulu. Untuk selanjutnya, ia jadi harus menyesuaikan waktu untuk mengejar kereta lebih awal.

    “Tadi di Sudimara sampai bisa ke toilet dulu. Biasanya nggak pernah ke toilet. Lama nih ke toilet dulu, pas selesai baru ada kereta,” ujar Ipah.

    Sementara itu, penumpang lain bernama Arifin, mengatakan tidak masalah dengan perubahan jadwal kereta. Sejak mengetahui adanya perubahan jadwal kereta, ia mengaku tidak masalah karena terbiasa mengatur waktu dengan baik.

    Namun, ia masih akan melihat karena perubahan baru terjadi di hari libur ini. Ia baru bisa merasaka perubahan yang signifikan saat hari kerja.

    “Kalau buat saya nggak, karena saya bisa manage waktu sih, alhamdulillah ini. Tapi belum nyobain juga ya. Baru hari ini, karena hari ini kan sebetulnya libur kan, mungkin nanti kalau, mungkin Senin bisa, Selasa berasa untuk perubahannya signifikan atau enggak,” ujar Arifin saat ditemui di Stasiun Tanah Abang.

    Baca berita di halaman selanjutnya.

    Tanggapan Pihak KAI

    Sehubungan dengan adanya jadwal terbaru KRL Commuter Line, jumlah perjalanan KRL Jabodetabek pun ditambah. Namun, ada penumpang yang merasa menunggu kereta lebih lama.

    Dalam siaran pers KAI Commuter, Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, menjelaskan bahwa penerapan jadwal baru KRL Jabodetabek dalam Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) Tahun 2025 ini ditujukan untuk mengurangi kepadatan pengguna KRL di jam-jam sibuk.

    Di wilayah Jabodetabek, mulai 1 Februari 2025, perjalanan KRL Commuter total akan ditambah 15 perjalanan, dari yang sebelumnya sebanyak 1.048 perjalanan menjadi 1.063 perjalanan. Pada pelayanan Commuter Line Bogor sendiri, akan melayani sebanyak 392 perjalanan yang sebelumnya sebanyak 379 perjalanan.

    Sedangkan untuk perjalanan Commuter Line Cikarang, akan ditambah 21 perjalanan yang sebelumnya 260 perjalanan. Untuk perjalanan Commuter Line Rangkasbitung juga akan ditambah menjadi 204 perjalanan yang sebelumnya sebanyak 199 perjalanan.

    Selain itu, kecepatan KRL juga akan ditingkatkan di lintasan Nambo-Depok, dari yang sebelumnya 70 km/jam menjadi 80 km/jam. Jadinya, waktu tempuh rata-rata perjalanan lintas Bogor-Jakarta Kota dari 89 menit menjadi 85 menit. Untuk lintas Rangkasbitung-Tanah Abang juga mengalami penurunan waktu tempuh perjalanan dari 107 menit menjadi 98 menit.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Bantah Elpiji 3 Kilogram Langka, Bahlil: Lagi Ditata Agar Tak Ada Oknum yang Menaikkan Harga – Halaman all

    Bantah Elpiji 3 Kilogram Langka, Bahlil: Lagi Ditata Agar Tak Ada Oknum yang Menaikkan Harga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, membantah kabar elpiji 3 kilogram (Kg) mengalami kelangkaan.

    “Oh gini, kalau dibilang elpiji langka, enggak,” kata Bahlil pada sela-sela acara orientasi dan outbond pengurus DPP Partai Golkar di The Highland Park Resort, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (1/2/2025). 

    Menurut Bahlil, saat ini pemerintah sedang menata pengelolaannya agar tidak ada oknum yang menaikkan harga.

    “Elpiji itu tetap semua ada, tetapi sekarang lagi ditata kelolanya diatur, agar tidak boleh ada oknum yang menaikan harga elpiji 3 Kg,” ujarnya.

    Ketua Umum Partai Golkar ini memastikan stok elpiji aman untuk menyambut bulan Ramadan.

    Selain itu, Bahlil memastikan bahwa tidak ada pengurangan kuota subsidi elpiji.

    “Enggak ada. Enggak ada pengurangan subsidi. Subsidi elpiji tetap Rp 87 triliun, enggak ada yang dikurangi sedikit pun ya,” tegasnya.

    Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari menyebut bahwa tidak ada kenaikan harga elpiji 3 kilogram di seluruh Pangkalan resmi Pertamina.

    Menurutnya, harga elpiji 3 kilogram yang dijual di pangkalan resmi sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan masing-masing Pemerintah Daerah.

    “Saat ini tidak ada kenaikan harga LPG 3 Kg. Kami pastikan harga LPG 3 Kg di Pangkalan resmi mengikuti HET yang ditetapkan setiap Pemda. Jika ada harga LPG 3 kg yang mahal, kemungkinan karena masyarakat membelinya di luar pangkalan resmi atau di pengecer,” kata Heppy dalam keterangannya, Kamis (30/1/2025).

  • Kolaborasi Aksi Tanam, Yayasan Odesa Indonesia dan SMAK 1 BPK Penabur Bandung Bagikan 3.000 Bibit Pohon

    Kolaborasi Aksi Tanam, Yayasan Odesa Indonesia dan SMAK 1 BPK Penabur Bandung Bagikan 3.000 Bibit Pohon

    JABAR EKSPRES – Yayasan Odesa Indonesia kembali melakukan kegiatan aksi tanam, kini berkolaborasi bersama Sekolah Menengah Atas Kristen (SMAK) 1 BPK Penabur Bandung di wilayah Desa Mekar Manik, Desa Cimenyan, Mandala Mekar dan Desa Cikadut, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.

    Ketua Odesa Indonesia, Faiz Manshur mengatakan, pada kegiatan ini ada sebanyak 3.000 lebih pembagian bibit pohon untuk petani-petani.

    “Secara simbolis kita bikin kegiatan aksi tanam, sekaligus memperkenalkan warga kota agar ngerti lahan yang kita tanami itu seperti apa,” katanya, Kamis (1/2).

    Faiz menerangkan, kegiatan aksi tanam dilakukan sebagai langkah edukasi, agar warga Kota Bandung yang tidak mengerti keadaan krisis ini supaya melihat langsung.

    BACA JUGA: Peringati HUT ke-52, PDI Perjuangan Jabar bakal Lakukan Penanaman Pohon Serentak

    “Nah, donasi ini dikumpulkan oleh para dermawan dan kita sampaikan langsung ke petani sesuai dengan kebutuhan mereka,” terangnya.

    Faiz menjelaskan, bibit yang dibawa disesuaikan dengan kebutuhan, di antaranya pohon durian, alpukat dan jenis-jenis tanaman lainnya yang diperlukan petani.

    Bibit pohon diberikan ke beberapa petani baik yang memiliki lahan atau petaninya hanya menggarap tanah milik orang lain, dengan catatan pemilik lahan juga setuju kalau ditanami bibit tersebut.

    BACA JUGA: Lestarikan Lingkungan, Pemkab Bogor Bersama KLHK Tanam Pohon di Argowisata Gunung Mas

    “Nah, Terus yang paling penting bersedia merawat. Nah, indikasi atau kriteria kesediaan dia merawat tentu kita dampingi terusn, kita pantau terus. Kalau ini petaninya enggak serius enggak merawat, enggak kita kasih,” jelas Faiz.

    Dia berpesan, bibit pohon yang sudah diberikan supaya jangan hanya tertanam alias tak sebatas tertancap di tanah saja, tapi harus berhasil sampai tumbuh besar bahkan hingga berbuah.

    “Nah, jadi itu namanya selain tepat sasaran, juga harus berkelanjutan dampaknya,” tutup Faiz.

    Diketahui, sejak 2016 lalu, Yayasan Odesa Indonesia terus melakukan kegiatan aksi tanam. Setiap kegiatan melibatkan tiga elemen, yakni pemberi bantuan bibit atau donatur, pengurus dan mahasiswa, serta petani yang menerima bantuan bibit.

    BACA JUGA: Hendak Tawuran, Seorang Remaja Tewas Kecelakaan Tabrak Pohon di Bogor

  • Ikut "Outbond" Golkar Sampai Selesai, Bahlil: Pemimpin Jangan Cuma Suruh-suruh Pasukan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 Februari 2025

    Ikut "Outbond" Golkar Sampai Selesai, Bahlil: Pemimpin Jangan Cuma Suruh-suruh Pasukan Nasional 1 Februari 2025

    Ikut “Outbond” Golkar Sampai Selesai, Bahlil: Pemimpin Jangan Cuma Suruh-suruh Pasukan
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Ketua Umum
    Partai Golkar

    Bahlil Lahadalia
    mengatakan dirinya senang karena semua pengurus DPP Golkar berkumpul untuk mengikuti orientasi dan
    outbond
    di Bogor, Jawa Barat.
    Bahlil mengatakan, kegiatan ini penting untuk mensolidkan kepengurusan yang baru.
    “Di sinilah kita menyatukan pikiran, menyatukan pendapat, dan berdiskusi dalam rangka bagaimana membawa partai ini ke depan lebih baik,” ujar Bahlil, saat ditemui di Bogor, Sabtu (1/2/2025).
    Bahlil mengatakan, dirinya pun akan ikut kegiatan
    outbond
    di
    outdoor
    pada Minggu (2/2/2025) besok sampai selesai.
    Menurutnya, seorang pemimpin tidak boleh hanya menyuruh-nyuruh pasukannya saja.
    Dia mengaku terinspirasi oleh Presiden
    Prabowo Subianto
    yang mengajak seluruh menterinya retreat di Akmil, Magelang, beberapa bulan silam.
    “Ya kalau jadi pemimpin itu jangan hanya suruh pasukannya yang melakukan, komandannya enggak ikut, enggak boleh. Saya terilhami dengan apa yang dilakukan di Magelang oleh Bapak Presiden Prabowo dalam melakukan retret bagi semua anggota kabinet. Dan ini juga yang saya pakai di Golkar untuk kita
    outbond
    ,” ujar dia.
    Bahlil menekankan Golkar mendukung penuh pemerintahan Prabowo. Menurut dia, kader Golkar harus bisa
    survive
    dalam mengimplementasikan program prioritas Prabowo.
    “Solid. Harus solid. Enggak ada partai yang kuat tanpa solid. Dan partai yang kuat salah satu syaratnya itu adalah harus solid. Solid itulah kata kunci untuk mencapai kesuksesan,” imbuh Bahlil.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terbawa Arus Sejauh 500 Meter, Korban yang Hilang Usai Terjatuh ke Sungai Citarik Ditemukan dalam Kondisi Meninggal

    Terbawa Arus Sejauh 500 Meter, Korban yang Hilang Usai Terjatuh ke Sungai Citarik Ditemukan dalam Kondisi Meninggal

    JABAR EKSPRES – Satu korban yang sempat dinyatakan hilang usai terjatuh ke Sungai Citarik diperbatasan wilayah Desa Sidulang, Kecamatan Cimanggung, kabupaten Sumedang dan Tanjungwangi, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

    Sebelumnya, dua korban terjatuh ke Sungai Citarik saat mengenderai sepeda motor. Korban bernama Entin (60) berhasil diselamatkan dan langsung dilarikan ke rumah sakit, sedangkan Aman (30) sempat dinyatakan hilang karena terbawa arus Sungai Citarik sekira pukul 16.00 WIB.

    Pencarian korban pun sempat dilakukan warga sekitar, sambil menunggu bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang dan Basarnas, guna mempercepat proses evakuasi.

    Berselang waktu satu jam, Kepala Desa (Kades) Sindulang, Ujang Supriatna mengatakan, korban yang hilang terbawa arus Sungai Citarik itu telah berhasil ditemukan.

    BACA JUGA: Pendaki Asal Imapala Uhamka Ditemukan Meninggal Dunia di Gunung Joglo Bogor

    “Tadi sudah ditemukan, korban terbawa arus sekitar 500 meter dari titik awal TKP (tempat kejadian perkara) korban terjatuh,” katanya kepada Jabar Ekspres, Kamis (1/2).

    Ujang menerangkan, kronologi terjadinya kedua korban yang terjatuh ke Sungai Citarik, diduga bermula ketika sedang menggunakan kendaraan sepeda motor.

    Adapun kendaraan sepeda motor yang digunakan dua orang korban itu, diduga melaju dari Sindulang, Cimanggung menuju ke arah Tanjungwangi, Cicalengka.

    “Diduga ngeplos remnya dan saat di jembatan terpeleset, sehingga keduanya korban sempat terjatuh,” terangnya.

    BACA JUGA: Polisi Selidiki Ledakan di Mojokerto, 2 Orang Meninggal Dunia

    “Entin sudah dibawa ke rumah sakit, untuk korban bernama Aman ini yang tadi sempat hilang sudah berhasil ditemukan,” ungkapnya.

    “Ketika ditemukan kondisinya korban sudah meninggal dunia dan langsung dibawa ke rumah duka,” tutup Ujang. (Bas)