kab/kota: Bogor

  • Kecelakaan Ciawi Tewaskan 8 Orang, Menko AHY Harus Turun Tangan Bereskan Truk ODOL

    Kecelakaan Ciawi Tewaskan 8 Orang, Menko AHY Harus Turun Tangan Bereskan Truk ODOL

    Jakarta, Beritasatu.com – Kecelakaan beruntun di gerbang Tol Ciawi, Bogor, Rabu (5/2/2025) yang menewaskan delapan orang dipicu truk over dimension over loading (ODOL) pengangkut galon mengalami rem blong.

    Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio meminta Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) turun tangan membereskan masalah truk ODOL yang sering memicu kecelakaan terutama di jalan tol.

    “Dievaluasinya 200-an kali ya. Kita sudah minta, ini urusannya kalau kecelakaan ini adalah rem blong ODOL terus mengantuk. Sekarang begitu,” kata Agus kepada Beritasatu.com.

    Agus meminta pemerintah mengambil langkah tegas terhadap permasalahan truk ODOL yang tidak layak jalan dan sering memicu kecelakaan. 

    “Itu yang menjadi penyebab utama. Tetapi tidak pernah dibereskan oleh menteri perhubungan, penanggung jawabnya,” ujar Agus. 

    Permasalahan truk ODOL di jalan sering menjadi tolak tarik antara Kementerian Perhubungan dengan Kementerian Perindustrian, sehingga Menko AHY harus turun tangan menangani masalah multi sektoral tersebut.

    Untuk menertibkan truk ODOL, menurut Agus, Kemenhub akan berhadapan dengan Kementerian Perindustrian. 

    “Karena kalau (menertiban) ODOL, menteri perhubungan pasti ditolak oleh menteri perindustrian dan perdagangan. Ini menteri koordinator infrastruktur harus turun mengoordinasi semua kementerian yang membawahi perhubungan, perhubungan logistik, dan sebagainya untuk membuat roadmap bagaimana ‘menghabisi’ ODOL,” jelasnya. 

    Diberitakan sebelumnya, kecelakaan beruntun melibatkan enam kendaraan di gerbang Tol Ciawi berawal dari truk ODOL pengangkut galon yang diduga mengalami rem blong. Sebanyak delapan orang tewas dan sembilan lainnya luka-luka.

    Plt Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Ahmad Yani mengungkapkan truk pengangkut galon yang melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta itu mengalami rem saat memasuki gerbang Tol Ciawi.

    “Sehingga menabrak rangkaian kendaraan yang sedang melakukan transaksi pembayaran e-tol. Dilaporkan tiga kendaraan hancur terbakar dan tiga kendaraan lainnya mengalami kerusakan,” kata Yani terkait kecelakaan di gerbang tol Ciawi.

  • Sopir Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi Alami Luka di Kepala dan Pinggang, Belum Sadarkan Diri – Halaman all

    Sopir Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi Alami Luka di Kepala dan Pinggang, Belum Sadarkan Diri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terjadi kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Ciawi 2, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.

    Total, ada tujuh kendaraan yang terlibat dalam tabrakan ini, yakni truk tronton dan enam unit roda empat.

    Insiden itu dipicu oleh kendaraan truk Aqua yang diduga mengalami gagal fungsi pengereman sehingga menabrak kendaraan kecil di depannya.

    Akibat kecelakaan tersebut, 11 orang mengalami luka-luka dan delapan korban meninggal dunia.

    Saat ini, sopir truk tronton itu sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi, Kabupaten Bogor. 

    Dilansir Tribunnews Bogor, sopir berinisial BW itu mengalami luka dan masih belum sadarkan diri.

    Hal ini disampaikan oleh Kanit Gakkum Satlantas Polresta Bogor Kota, AKP Santi Marintan.

    “Betul, kami juga selalu update dengan dokter jaga bahwa korban sampai saat ini kondisinya adalah luka sedang di bagian kepala, di bagian pinggang dan sampai saat ini masih belum sadarkan diri,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (5/2/2025).

    Kesaksian Korban Selamat

    Salah satu korban tewas dalam kecelakaan ini bernama Yana Mulyana, warga Desa Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.

    Istri korban yang selamat dalam insiden ini, Sugiarti (48), menceritakan detik-detik kecelakaan yang merenggut nyawa suaminya.

    Sugiarti mengatakan, kejadian berawal saat kendaraan roda empat yang diisi oleh lima penumpang itu hendak pergi ke Bekasi.

    Namun, ketika hendak melewati pintu otomatis, kartu e-Toll yang digunakan tak terbaca sehingga palang tidak terbuka.

    Yana Mulyana pun berinisiatif untuk bertanya kepada petugas lalu diarahkan untuk meminjam kartu e-Toll kepada pengendara lain yang ada di belakangnya.

    “Itu e-Toll suami saya engga bisa dipakai rusak, terus nanya ke bapak satpam katanya nanti tunggu yang belakang, suami saya turun mau minta tolong ke mobil yang belakang,” ujarnya kepada wartawan, Rabu.

    Saat suaminya berada di luar mobil, jelas Sugiarti, peristiwa yang tak diduga-duga itu terjadi.

    Sedangkan dirinya dan penumpang lain berada di dalam mobil ketika ditabrak truk besar dari arah belakang.

    Ia mengaku tak bisa mengingat dengan jelas insiden itu lantaran terjadi begitu cepat tanpa ada tanda-tanda apa pun sebelumnya.

    “Jadi langsung gitu enggak ada tanda-tanda kayak gimana, gak ada sama sekali.”

    “Saya gak tahu ada berapa mobil, sadar-sadar itu sudah kebakar yang pinggir,” ungkapnya.

    Akibat kecelakaan ini, Sugiarti mengalami luka pada sejumlah bagian tubuhnya, yaitu di kepala serta luka lecet pada bagian tangan.

    Lalu anaknya yang masih berumur 3,5 tahun ikut menjadi korban dan terluka pada bagian kepala dan tangan.

    Keduanya saat ini tengah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Ciawi.

    “Suami saya keluar di sebelah kanan, mungkin kena benturan dari mobilnya, sekarang udah enggak ada, meninggal,” ungkapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul: Kondisi Sopir Truk Aqua Penyebab Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi, Belum Sadarkan Diri.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunnewsBogor.com/Muammarudin Irfani)

  • Kemenhub: Status uji berkala truk kecelakaan di GT Ciawi masih aktif

    Kemenhub: Status uji berkala truk kecelakaan di GT Ciawi masih aktif

    kepada para pengemudi untuk memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan baik sebelum digunakan

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan bahwa uji berkala kendaraan truk dengan nomor polisi B 9235 PYW yang mengalami kecelakaan beruntun di Gerbang Tol (GT) Ciawi, Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2) malam, dalam status masih aktif.

    Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Ahmad Yani di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa hal itu diketahui berdasarkan aplikasi Mitra Darat, dimana status uji berkala truk tersebut masih berlaku.

    “Berdasarkan data yang diperoleh dari Mitra Darat, kendaraan truk dengan nomor polisi B 9235 PYW tersebut memiliki status uji berkala yang masih berlaku hingga tanggal 11 Mei 2025,” kata Yani.

    Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menurunkan tim untuk mendalami penyebab kecelakaan maut tersebut.

    Yani menyampaikan bahwa tim dari Kemenhub diterjunkan ke lokasi kejadian untuk mengumpulkan bukti dan informasi yang diperlukan.

    Ia menuturkan bahwa Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan turut berduka cita atas insiden kecelakaan beruntun yang melibatkan satu truk pengangkut galon yang menabrak lima kendaraan minibus lainnya di Gerbang Tol Ciawi Kabupaten Bogor Jawa Barat pada Selasa (4/2) sekitar pukul 23.30 WIB.

    Disebutkan, kronologis kejadian yakni, truk dengan muatan galon melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta, kemudian diduga mengalami kegagalan fungsi rem tepat di gerbang tol sehingga menabrak rangkaian kendaraan yang sedang melakukan transaksi pembayaran e-tol.

    Dilaporkan tiga kendaraan hancur terbakar dan tiga kendaraan lainnya mengalami kerusakan.

    “Dari kecelakaan ini diperoleh data korban yaitu sebanyak delapan orang meninggal dunia dan belasan lainnya luka – luka. Korban telah dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi yang dekat dengan lokasi kejadian,” ucapnya.

    Dia mengimbau kepada seluruh pengguna jalan tol untuk selalu berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada.

    “Dan kepada para pengemudi untuk memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan baik sebelum digunakan,” kata Yani.

    Di sisi lainnya, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jabar menggunakan teknologi Traffic Accident Analysis (TAA) guna menyelidiki penyebab awal kecelakaan di tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan maut di gerbang Tol Ciawi, Kota Bogor, Jawa Barat.

    “Menggunakan TAA (untuk mengetahui) penyebab pasti dari kecelakaan tersebut,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Jules Abraham Abast di Bandung, Rabu.

    Jules menjelaskan dugaan sementara kecelakaan maut ini disebabkan dari rem blong yang dialami truk pengangkut galon.

    Dia menerangkan truk bermuatan galon tersebut berjalan dari arah Ciawi ke Jakarta, saat melintas di Gerbang Tol Ciawi 2 mengalami gagal fungsi rem hingga menabrak kendaraan yang sedang melakukan transaksi pembayaran.

    Dia menyebut, jika informasi dugaan rem blong belum bisa dipastikan secara pasti dan harus menunggu hasil penyelidikan resmi.

    Ia juga mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui pasti penyebab dari kecelakaan yang menewaskan delapan orang dan 11 orang luka-luka.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kecelakaan Maut Tol Ciawi Bogor, Korban Selamat: Saat Sadar, Mobil Sudah Terbakar

    Kecelakaan Maut Tol Ciawi Bogor, Korban Selamat: Saat Sadar, Mobil Sudah Terbakar

    TRIBUNJATENG.COM, BOGOR – Rabu (5/2/2025), kecelakaan maut terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

    Sebanyak 19 orang menjadi korban dalam peristiwa ini.

    Sebelas orang terluka dan delapan lainnya meninggal dunia.

    Salah satu korban tewas adalah Yana Mulyana yang merupakan warga Desa Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.

    Istri korban yang selamat dalam insiden ini, Sugiarti, mengungkapkan detik-detik paling mencekam dalam hidupnya.

    KORBAN KECELAKAAN: Sugiari, korban selamat dalam kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi 2, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, mendapat perawatan di RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor, Rabu (5/2/2025). Delapan orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan tersebut. (TRIBUNNEWS BOGOR/MUAMARRUDIN IRFANI)

    Wanita berusia 48 tahun itu mengatakan, kejadian bermula saat kendaraan roda empat yang berisi lima penumpang hendak pergi ke Bekasi.

    Saat hendak melewati pintu otomatis, kartu e-Tol yang digunakan tidak terbaca sehingga palang tidak terbuka. 

    Suaminya pun berinisiatif untuk bertanya kepada petugas lalu diarahkan untuk meminjam kartu e-Tol kepada pengendara lain yang ada di belakangnya.

    “Itu e-Tol suami saya engga bisa dipakai rusak, terus nanya ke bapak satpam katanya nanti tunggu yang belakang, suami saya turun mau minta tolong ke mobil yang belakang,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (5/2/2025).

    Ketika suaminya sudah berada di luar mobil, sambungnya, tiba-tiba peristiwa yang tak disangka-sangka terjadi.

    Sedangkan dirinya pada saat itu bersama penumpang lain berada di dalam mobil ketika dihantam truk besar dari belakang.

    Ia mengaku tak bisa mengingat dengan jelas kejadian tersebut karena terjadi begitu cepat tanpa adanya tanda-tanda apapun sebelumnya.

    “Jadi langsung gitu enggak ada tanda-tanda kayak gimana, gak ada sama sekali.

    Saya gak tahu ada berapa mobil, sadar-sadar itu sudah kebakar yang pinggir,” ungkapnya.

    Akibat insiden ini, ia mengalami luka pada sejumlah bagian tubuhnya yaitu di kepala serta luka lecet pada bagian tangan.

    Kemudian anaknya yang masih berusia 3,5 tahun turut menjadi korban dan terluka pada bagian kepala dan tangan.

    Keduanya kini sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi, Kabupaten Bogor.

    Sementara suaminya meninggal dunia dalam kejadian ini.

    “Suami saya keluar di sebelah kanan, mungkin kena benturan dari moblinya, sekararang udah enggak ada, meninggal,” ungkapnya. (*)

     

  • Intip Besaran Uang Saku Beasiswa LPDP 2025 di Dalam Negeri, Ini Perinciannya

    Intip Besaran Uang Saku Beasiswa LPDP 2025 di Dalam Negeri, Ini Perinciannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Beasiswa lembaga pengelola dana pendidikan (LPDP) 2025 tidak hanya memberikan bantuan biaya pendidikan, tetapi juga uang saku termasuk di universitas dalam negeri. Lantas, berapa berapa besarannya?

    Pendaftaran beasiswa LPDP 2025 tahap pertama dibuka sejak 17 Januari lalu hingga 17 Februari mendatang. Program beasiswa yang menawarkan bantuan studi jenjang Magister dan Doktor ini menyediakan bermacam jalur, mulai dari beasiswa reguler hingga beasiswa perguruan tinggi dunia.

    Penerima beasiswa tidak hanya mendapatkan bantuan biaya pendidikan saja, namun juga beserta uang saku untuk menunjang kebutuhan perkuliahan.

    Merujuk dari buku Panduan Pencairan Keuangan Beasiswa 2024 yang diakses melalui situs resmi LPDP, berikut merupakan rincian uang saku yang akan didapatkan oleh penerima beasiswa LPDP dalam negeri.

    Uang saku

    Jumlah uang saku yang akan didapatkan calon penerima beasiswa LPDP didasarkan pada lokasi universitas yang dituju. Berikut adalah rincian uang saku yang diberikan oleh LPDP:

    Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Surabaya: Rp 5 juta.Kota lainnya: Rp 4,5 juta.

    Dana hidup bulanan tersebut dapat mulai Anda cairkan di awal masa studi. Uang saku akan diberikan setiap bulan berdasarkan dengan durasi perkuliahan yang tercantum dalam Letter of Acceptance (LoA) dengan jangka waktu maksimal 24 bulan untuk program Magister dan 48 bulan untuk Doktor.

    Dana Penunjang Perkuliahan

    Selain biaya hidup sehari-hari, program LPDP juga akan memberi dana tunjangan yang dapat digunakan untuk mendukung proses perkuliahan. Berikut merupakan perinciannya:

    Dana tunjangan buku

    Sebesar Rp 10 juta yang akan diberikan selama 1 tahun sekali.

    Dana penelitian tesis atau disertasi

    Sebesar Rp 15  juta untuk penelitian tesis yang tidak menggunakan laboratorium.Sebesar Rp 25 juta untuk penelitian tesis yang menggunakan laboratorium.Sebesar Rp 60 juta untuk penelitian disertasi yang tidak menggunakan laboratorium.Sebesar Rp 75 juta untuk penelitian disertasi yang menggunakan laboratorium.

    Dana publikasi jurnal

    Jurnal Internasional Kategori Q1 sebesar Rp 25 juta.Jurnal Internasional Kategori Q2 sebesar Rp 15 juta.

    Dana seminar internasional

    Rp 5 juta bila seminar/konferensi internasional diselenggarakan di negara yang sama dengan perguruan tinggi tempat studi.Rp 15 juta bila seminar/konferensi internasional diselenggarakan di luar negara perguruan tinggi tempat studi.

    Dana transportasi dan asuransi kesehatan

    Maksimal sebesar Rp 29 juta.

    Itulah perincian uang saku yang akan diberikan dari LPDP 2025 kepada mahasiswa yang mendapat beasiswa. Dengan adanya program ini, pemerintah turut mendukung warga negara Indonesia untuk melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi agar tercipta sumber daya manusia yang mumpuni di berbagai bidang.

  • Kecelakaan Maut Tol Ciawi Bogor, Korban Selamat: Saat Sadar, Mobil Sudah Terbakar

    Sosok Bendi Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi, Berikut Identitas 13 Korban

    TRIBUNJATENG.COM – Kecelakaan beruntun yang terjadi Gerbang Tol Ciawi 2, Bogor Timur, pada Selasa (4/2/2025) malam menewaskan 8 orang.

    Kecelakaan ini diduga karena truk pengangkut galon air mineral mengalami rem blong.

    Sehingga menabrak sejumlah kendaraan yang sedang mengantri membayar e-toll.

    Sementara itu, sopir truk bermuatan galon itu dalam kondisi selamat.

    Kasat Lantas Polresta Bogor Kota, Kompol Yudiono mengatakan ada 19 korban.

    Sebanyak 8 orang meninggal dunia dan 11 luka, termasuk sopir truk tronton pemicu kecelakaan.

    Saat ini seluruh korban sudah dibawa ke RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor, termasuk sopir truk.

    Namun saat ini sopir belum sadarkan diri.

    Sopir truk tersebut diketahui bernama Bendi Wijaya (31).

    Sedangkan korban tewas yang sudah teridentifikasi adalah Budiman (45), warga Kecamatan Cidadap, Kecamatan Sukabumi. 

    Lalu, Yana Mulyana (49), warga Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Kabupaten Sukabumi.

    Berikut ini 11 identitas korban luka yang dikutip dari Tribunnews:

    1. Bendi Wijaya (30), warga, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Mengalami luka lecet, lebam dan memar di kepala dibawa ke RSUD Ciawi. 

    2. Dani Nursamsu (45), bekerja sebagai Petugas Jasa Marga, warga Kelurahan Pagelaran, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Mengalami luka lecet di pipi kanan, lebam dan memar mata sebelah kanan serta patah lengan kanan dibawa ke RSUD Ciawi. 

    3. Ari Nurharom (29), Petugas Jasa Marga, alamat Desa Warung Kiara, Kabupaten Sukabumi. Mengalami luka sobek di bagian kepala belakang sebelah kiri, di bawa ke RSUD Ciawi. 

    4. Sukanta (53), Petugas Jasa Marga, alamat Desa Warung Kiara, Kabupaten Sukabumi. Mengalami luka sobek di bagian kepala belakang sebelah kiri, dibawa ke RSUD Ciawi. 

    5. Wahyudin (60), warga Kecamatan Cikole, Kabupaten Sukabumi. Mengalami luka sobek di bagian dagu dan pipi sebelah kiri, dibawa ke RSUD Ciawi. 

     6. Nurdin Ahyani, Security Jasa Marga, warga Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Mengalami luka lebam dan memar di dada dibawa ke RSUD Ciawi. 

    7. Yogi Satrio (25), warga Kelurahan Air Pecah, Kecamatan Koto Tengah, Kota Padang. Mengalami luka lebam dan memar di dada dan pinggang dibawa ke RSUD Ciawi. 

    8. Yosep Irawan (40), warga Desa Sukajaya, Kecamatan Cikole, Kabupaten Sukabumi. Mengalami luka memar dan lebam di dada dibawa ke RSUD Ciawi. 

    9. Dasep Naseh (39), warga Desa Sudajaya Girang, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi. Mengalami luka lecet di kening sebelah kiri dan bibir atas serta memar di dada dibawa ke RSUD Ciawi. 

    10. Sugiarti (48), warga Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Kabupaten Sukabumi. Mengalami luka sobek di kepala bagian atas serta lecet di kedua tangan dan kaki dibawa ke RSUD Ciawi. 

    11. Ryujia Adriana (3), warga Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Kabupaten Sukabumi. Mengalami luka sobek di kepala dibawa ke RSUD Ciawi.

    Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo saat dikonfirmasi, Rabu (5/2/2025), memberikan keterangan.

    Kecelakaan ini dipicu truk tronton yang mengangkut galon air mineral, yang diduga mengalami rem blong.

    Eko menambahkan bahwa kecelakaan ini terjadi saat truk melaju dari arah Ciawi Bogor menuju Jakarta dan tiba di gerbang tol Ciawi 2.

    “Kecelakaan antara kendaraan Truk Tronton Muatan Galon Aqua berjalan dari arah Ciawi menuju Jakarta dan pada saat melintas di gerbang tol Ciawi 2.

    Diduga kendaraan tersebut mengalami gagal fungsi rem (rem blong) sehingga menabrak rangkaian kendaraan yang sedang melakukan transaksi (pembayaran e-tol),” ungkap Eko.

    Akibat kecelakaan ini, enam kendaraan terlibat mengalami kerusakan. (*)

  • 7
                    
                        Kartu E-toll Bermasalah, Suami Turun dari Mobil, lalu Maut Datang di Tol Ciawi
                        Bandung

    7 Kartu E-toll Bermasalah, Suami Turun dari Mobil, lalu Maut Datang di Tol Ciawi Bandung

    Kartu E-toll Bermasalah, Suami Turun dari Mobil, lalu Maut Datang di Tol Ciawi
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Sugiarti (47), korban selamat dari kecelakaan maut di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2 Bogor arah Jakarta, memberikan kesaksiannya terkait insiden yang terjadi pada Selasa (4/2/2025) tengah malam.
    Kecelakaan yang melibatkan truk tronton bermuatan galon ini menewaskan delapan orang, termasuk suaminya, Yana (41).
    Menurut Sugiarti, peristiwa tragis itu bermula saat ia bersama suami dan anaknya berangkat dari Sukabumi menuju Tambun, Bekasi, melalui Ruas Jalan Tol Jagorawi.
    Saat tiba di gerbang tol, suaminya turun dari mobil untuk membayar menggunakan kartu
    e-toll
    . Namun, kartu tersebut tidak dapat digunakan.
    Sang suami kemudian meminta bantuan kepada pengendara di belakang mereka.
    Saat ia turun dari mobil, sebuah kendaraan dari arah Bogor melaju kencang dan menghantam lokasi kejadian.
    “Jadi di mobil sempat nunggu dulu karena
    e-toll
    suami saya tidak bisa dibuka, jadi suruh nunggu untuk minta tolong ke mobil belakang, suami saya turun dan ambil uang di tas,” kata Sugiarti kepada wartawan di IGD RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor, Rabu (5/2/2025).
    Ketika Sugiarti mengambil uang dari dalam tas untuk membayar
    e-toll
    , ia terkejut mendengar suara benturan keras di depan matanya. Ia menyaksikan langsung suaminya menjadi korban dalam kecelakaan itu.
    “Pas saya ambil uang itu, enggak tahunya langsung terjadi kejadian itu, awalnya suami saya keluar (dari kendaraan). Sebelah kanan, jadi mungkin kena benturan, sekarang udah enggak ada lagi,” imbuhnya.
    Akibat kejadian ini, Sugiarti mengalami luka di kepala dan tangan, sedangkan anak-anaknya juga turut menjadi korban dan tengah menjalani perawatan.
    “Di dalam mobil ada anak saya, terus tetangga. Mau ke Bekasi. Tambun. Dari Sukabumi,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8 Tewas! Fakta-fakta Kecelakaan Maut di GT Ciawi, Truk Rem Blong Hingga Terbakar

    8 Tewas! Fakta-fakta Kecelakaan Maut di GT Ciawi, Truk Rem Blong Hingga Terbakar

    TRIBUNJATENG.COM – Kecelakaan maut menewaskan 8 orang terjadi di Gerbang Tol Ciawi, Bogor, Jawa barat.

    Tepatnya di GT Ciawi 2 Bogor arah Jakarta.

    Kecelakaan beruntun ini terjadi pada Selasa (4/2/2025) malam sekitar pukul 23.30 WIB.

    Berikut ini beberapa kecelakaan di GT Ciawi yang sudah Tribunjateng rangkum:

    1. 6 kendaraan terlibat

    Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi melibatkan 6 kendaraan.

    Di antaranya adalah truk tronton bermuatan galon serta beberapa kendaraan yang sedang antri membayar e-toll.

    2. Diduga karena truk rem blong

    Kecelakaan ini diduga bermula saat truk tronton dengan muatan galon melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta dan melintas di ruas jalan Tol Bogor-Jakarta, tepatnya di GerbangTol Ciawi 2, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

    “Awal terjadi kecelakaan di ruas jalan tol Bogor Jakarta tepatnya di Gate Tol Ciawi 2 Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, sekitar pukul 23.30 WIB antara truk tronton muatan galon berjalan dari arah Ciawi menuju Jakarta,”  ujar Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo saat dikonfirmasi pada Rabu (5/2/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Truk pengangkut galon diduga mengalami gagal fungsi rem atau rem blong hingga menabrak kendaraan lain yang sedang transaksi pembayaran e-toll.

    3. Jumlah korban

    Kecelakaan ini menyebabkan 8 orang tewas dan 11 orang mengalami luka-luka.

    “Yang MD (meninggal dunia) 8 dan luka-luka 11,” ujar Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo saat dikonfirmasi pada Rabu (5/2/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Korban telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi.

    Sementara itu sopir truk galon masih belum sadar.

    4. Kendaraan Terbakar

    Sebanyak 3 kendaraan terbakar setelah kejadian.

    Sedangkan kendaraan lain rusak parah.

    Video rekaman kendaraan yang terbakar pun beredar luas di media sosial.

    Tampak api besar berkobar menghanguskan beberapa kendaraan.

    5. Suasana mencekam

    KECELAKAAN DI GERBANG TOL CIAWI 2 – Tangkapan layar unggahan video di akun X @ilhampid pada 5 Februari 2025 – Suasana mencekam setelah kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi 2 Bogor pada Selasa (4/2/2025) malam (x/@ilhampid)

    Sementara itu dalam video yang diunggah akun X @ilhampid, tampak seorang petugas tol dengan kondisi wajah berdarah membuat laporan situasi.

    Dalam video itu tampak korban meninggal tersungkur di jalan.

    Kondisi loket Gerbang Tol juga rusak parah.

    “Tolong Ciawi 2, tolong Ciawi 2,” ucap petugas tol tersebut.

    (*)

  • Truk Rem Blong Sering Jadi Penyebab Kecelakaan, Berikut Daftarnya Sejak Akhir 2024

    Truk Rem Blong Sering Jadi Penyebab Kecelakaan, Berikut Daftarnya Sejak Akhir 2024

    PIKIRAN RAKYAT – Kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, KM 41+400 Ruas Tol Jagorawi arah Jakarta pada 4 Februari 2025 pukul 23.30 WIB, mengakibatkan 8 orang meninggal dan 11 lainnya luka-luka.

    Penyebab kecelakaan tersebut diketahui adalah truk bermuatan galon yang mengalami rem blong, melaju dari arah Ciawi ke Jakarta. Selain menimbulkan korban, kecelakaan tersebut juga merusak gerbang tol Ciawi dan enam unit kendaraan mengalami kerusakan.

    Menurut Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo, keelakaan dimulai saat truk dengan muatan galon melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta, kemudian mengalami rem blong tepat di gerbang tol.

    “Diduga kendaraan tersebut mengalami gagal fungsi rem (rem blong) sehingga menabrak rangkaian kendaraan yang sedang melakukan transaksi (pembayaran e-tol) tiga kendaraan hancur terbakar, tiga kendaraan lainnya mengalami kerusakan,” ujar Kombes Eko.

    Kecelakaan Akibat Truk Rem Blong

    Kecelakaan yang diakibatkan oleh truk rem blong diketahui sering terjadi di Indonesia. Bahkan selama akhir 2024 hingga awal 2025 ini, truk rem blong telah menyebabkan beberapa kali kecelakaan. Berikut daftarnya:

    Kecelakaan di Ngaliyan, Semarang

    Pada 21 November 2025, kecelakaan beruntun terjadi di Prof Hamka, Kelurahan Ngaliyan, Kecamatan Ngalian, Kota Semarang. Kejadian ini mengakibatkan tiga orang tewas dan lima lainnya luka-luka.

    Penyebab kecelakaan tersebut adalah truk tronton box yang membawa ratusan aki. Akibat rem blong, teruk tersebut meluncur tak terkendali, menabrak kendaraan roda dua, roda empat, pejalan kaki hingga ruko-ruko di sekitar jalan.

    Kecelakaan di Tol Cipularang

    Kecelakaan terjadi di KM 92 Tol Cipularang pada 11 November 2024 lalu. PT Jasamarga mengatakan kecelakaan itu disebabkan truk tronton yang mengalami rem blong saat perjalanan dari Bandung ke Jakarta.

    Akibatnya, truk rem blong itu menyebabkan satu orang meninggal dunia, empat orang luka berat, dan 23 orang luka ringan.

    Kecelakaan di Slipi

    Sebuah kecelakaan yang diakibatkan oleh truk rem blong terjadi di persimpangan Slipi, Jakarta Barat, pada 26 November 2024 lalu. Truk tersebut menabrak satu mobil dan enam sepeda motor di depannya.

    Kecelakaan itu menyebabkan satu orang meninggal dunia, tiga orang luka berat, dan satu orang luka ringan.

    Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi

    Seperti yang dibahas sebelumnya, yang terbaru adalah kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi yang terjadi pada Selasa, 4 Februari 2025 dini hari.

    Truk melintas di gerbang Tol Ciawi 2 dan mengalami rem blong sehingga menabrak rangkaian kendaraan yang sedang melakukan transaksi pembayaran e-tol.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Arrmanatha Christiawan Nasir, B.A., M.B.A., M.Si. – Halaman all

    Arrmanatha Christiawan Nasir, B.A., M.B.A., M.Si. – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Arrmanatha Christiawan Nasir, B.A., M.B.A., M.Si. seorang diplomat yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia periode 2024 hingga 2029.

    Pria yang akrab disapa Arrmanatha Nasir itu ditunjuk langsung oleh Presiden Prabowo Subianto untuk membantu tugas Sugiono sebagai Menteri Luar Negeri RI.

    Sebelumnya, ia pernah mengemban tugas sebagai Juru Bicara Kemenlu, Duta Besar RI untuk Prancis, hingga Duta besar Indonesia untuk PBB dan Otoritas Dasar Laut Internasional.

    Berikut profil Arrmanatha Nasir.

    Kehidupan Pribadi 

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews, Arrmanatha Christiawan Nasir lahir di Bangkok, Thailand pada 30 Desember 1971.

    Saat ini, ia telah berusia 53 tahun.

    Arrmanatha Nasir telah memiliki istri yang bernama Nur Indah Sari.

    Ia juga telah dikaruniai dua putra dan seorang putri.

    Pendidikan

    Arrmanatha Nasir diketahui pernah mengenyam pendidikan di University of Buckingham, Inggris dan berhasil meraih gelar Sarjana Ekonomi (B.A) tahun 1993.

    Kemudian, ia melanjutkan studi S2 di University Leicester dan berhasil mendapat gelar Magister Administrasi Bisnis (MBA) tahun 1994.

    Tak sampai di situ, ia kembali mengambil S2 di Tanah Air, tepatnya di Universitas Indonesia. Ia pun berhasil memperoleh gelar Magister Hubungan Internasional tahun 2000.

    Karier

    Sebelum berkarier sebagai diplomat, Arrmanatha Nasir pernah bekerja di perbankan, sebagai account executive di Bank Danamon pada 1995 hingga 1996 dan sebagai correspondent banking di Bank Dagang Negara dari tahun 1996 sampai dengan 1997.

    Nasir bergabung dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia pada tahun 1997, di mana ia mengepalai Desk Kegiatan Operasional Badan Ekonomi dan Sosial PBB di Direktorat Jenderal Urusan Ekonomi Multilateral hingga tahun 2001

    Jabatan diplomatik pertamanya adalah dari tahun 2001 hingga 2005, sebagai Sekretaris Kedua pada Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa.

    Saat itu, ia menjadi negosiator untuk Indonesia di Organisasi Perdagangan Dunia untuk Perdagangan Pertanian.

    Pada tahun 2005, ia kembali berkarir di Direktorat Jenderal Urusan Multilateral, Kementerian Luar Negeri, sebagai Deputi Direktur Pertanian dan Komoditas hingga tahun 2008

    Arrmanatha Nasir lalu ditugaskan pada Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York sebagai Sekretaris Pertama dari tahun 2008 hingga 2012.

    Kemudian, ia diangkat menjadi Juru Bicara dan Kepala Kantor Menteri Luar Negeri Republik Indonesia pada Desember 2014 hingga Januari 2019.

    Pada 7 Januari 2019, Arrmanatha Nasir dilantik sebagai Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Andorra, Monako, dan UNESCO oleh Presiden RI ke-7 Joko Widodo.

    Tak berselang lama, ia dipercaya menjadi Duta Besar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Otoritas Dasar Laut Internasional, dan menjadi Wakil Tetap Indonesia pertama untuk badan tersebut.

    Berkat kinerja dan prestasinya yang gemilang, Arrmanatha Nasir ditunjuk langsung oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri periode 2024 hingga 2029.

    Harta Kekayaan

    Mengutip dari situs e-LHKPN KPK, Arrmanatha Christiawan Nasir diketahui memiliki kekayaan mencapai Rp 9.535.254.300.

    Laporan harta kekayaan terbaru Arrmanatha Nasir diterbitkan pada 21 Oktober 2024.

    Adapun rincian kekayaan Arrmanatha Nasir yakni sebagai berikut:

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 8.977.208.000                    

    1. Tanah dan Bangunan Seluas 247 m2/250 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI Rp 2.000.000.000                          

    2. Tanah dan Bangunan Seluas 50 m2/100 m2 di KAB / KOTA BOGOR, WARISAN Rp 500.000.000                      

    3. Tanah Seluas 788 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, WARISAN Rp 6.000.000.000                         

    4. Tanah Seluas 6000 m2 di KAB / KOTA BOGOR, WARISAN Rp 100.000.000

    5. Tanah Seluas 3000 m2 di KAB / KOTA BOGOR, WARISAN Rp 192.000.000

    6. Tanah Seluas 1722 m2 di KAB / KOTA BOGOR, WARISAN Rp 110.208.000

    7. Tanah Seluas 2500 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp 75.000.000.

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 7.000.000           

    1. MOTOR, HONDA SCOPPY Tahun 2014, HASIL SENDIRI Rp 7.000.000.

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 166.000.000                

    D. SURAT BERHARGA Rp 70.030.000                              

    E. KAS DAN SETARA KAS Rp 315.016.300                            

    F. HARTA LAINNYA Rp 0                          

    Sub Total Rp 9.535.254.300.

    Arrmanatha Nasir tercatat tidak memiliki hutang, sehingga total kekayaan yang dimiliki saat ini mencapai Rp 9.535.254.300.

    (Tribunnews.com/David Adi)