kab/kota: Bogor

  • Fakta-fakta Bobibos, Bensin dari Tanaman yang Diklaim Punya RON 98

    Fakta-fakta Bobibos, Bensin dari Tanaman yang Diklaim Punya RON 98

    Bisnis.com, JAKARTA — Bensin jenis baru berasal dari tanaman yang diberi nama Bobibos tengah menjadi sorotan. Terdapat sejumlah fakta menarik dari bahan bakar nabati (BBN) yang dilahirkan di Bogor, Jawa Barat tersebut.

    Bobibos merupakan singkatan dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia, Bos! BBN yang dikembangkan oleh PT Inti Sinergi Formula (Sultan Sinergi Indonesia Group) ini diciptakan melalui riset panjang selama 1 dekade oleh M. Ikhlas Thamrin bersama tim.

    Berikut fakta-fakta dari bensin baru Bobibos:

    Diluncurkan di Jonggol

    Bobibos diluncurkan di Bumi Sultan Jonggol, Kabupaten Bogor pada Minggu (2/11/2025). Acara peluncuran dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Mulyadi, tokoh masyarakat sekaligus anggota DPR RI dari fraksi Partai Gerindra, serta H. Amir Mahpud, pemilik PT Primajasa Perdanaraya Utama. 

    Founder Bobibos M. Ikhlas Thamrin mengatakan, peluncuran Bobibos juga sekaligus peresmian simbolis pengisian bahan bakar pada kendaraan yang telah diuji, termasuk mobil Fortuner dan Alphard.

    Menurutnya, peluncuran tersebut menjadi simbol kolaborasi antara inovator muda, pelaku usaha nasional, dan masyarakat daerah dalam mendorong kemandirian energi Indonesia. Dia menuturkan, inovasi ini merupakan hasil perjalanan panjang yang berawal dari keresahan akan ketergantungan Indonesia terhadap energi impor. 

    “Kami ingin membuktikan bahwa bangsa ini mampu berdiri di atas kaki sendiri melalui ilmu pengetahuan. Setelah lebih dari 10 tahun riset mandiri, akhirnya kami menghadirkan bahan bakar yang murah, aman, dan beremisi rendah,” ujar Ikhlas melalui keterangan resmi dikutip Kamis (6/11/2025).

    Berasal dari Tanaman dan Diklaim Setara RON 98

    Ikhlas menuturkan, Bobibos berasal dari tanaman yang mudah tumbuh di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di lahan persawahan. Dengan konsep tersebut, Bobibos tidak hanya berfokus pada ketahanan energi, tetapi juga mendukung ketahanan pangan nasional.

    Menurutnya, hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa bahan bakar Bobibos memiliki RON mendekati 98, dengan performa yang mampu menempuh jarak lebih jauh dibandingkan bahan bakar solar konvensional.

    Harga Disebut Lebih Murah

    Berdasarkan keterangan di akun Instagram resmi @bobibos_, perusahaan mengatakan BBN itu dijual ke publik. Pasalnya, perusahaan masih mengurus perizinan dan uji coba dengan pihak pemerintah.

    “Karena ini menyangkut kepentingan banyak orang, Bobibos sedang dalam proses koordinasi dengan pemerintah agar sesuai regulasi sebelum diproduksi massal dan dijual bebas,” tulis perusahaan dikutip Sabtu (8/11/2025).

    Namun, perusahaan mengklaim Bobibos bakal dijual dengan harga lebih mudah dibanding BBM sejenis di pasaran. 

    “Kami berkomitmen menghadirkan solusi energi rakyat: harga terjangkau, kurangi polusi, kurangi impor, dan manfaat langsung untuk masyarakat Indonesia,” katanya.

    Belum Disertifikasi

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan Bobibos harus melalui tahapan uji kelayakan laboratorium. Adapun, pengujian yang dilakukan mencakup uji oksidasi, uji mesin, dan lainnya yang memakan waktu 8 bulan.

    Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan, Bobibos memang telah mengusulkan uji di laboratorium pemerintah. Namun, hasil ujinya masih tertutup sehingga belum dapat diumumkan.  

    “Kalau minta uji berarti kan hasilnya laporan hasil uji, bukan sertifikasi ya. Saya luruskan di sini bahwa ini belum disertifikasi,” jelas Laode saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (7/11/2025). 

    Laode menegaskan bahwa meskipun dalam percobaan internal dinilai telah mumpuni, pengujian dari lembaga sertifikasi harus dilakukan serta melalui sejumlah proses evaluasi lanjutan. 

    Pelaku Industri Siap Bekerja Sama

    Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan, pihaknya terbuka untuk bekerja sama jika produsen BBM baru yang menjadi alternatif bahan bakar existing, mau untuk melakukan uji coba. 

    “Ya silakan anggota, siapa yang mau apa enggak. Oh kita buka, alternatif kenapa enggak gitu kan?” tuturnya di Jakarta, Jumat (7/11/2025).

    Namun, dia menegaskan bahwa pihaknya belum mendapatkan informasi terperinci terkait asal usul atau spesifikasi dari bensin baru besutan PT Inti Sinergi Formula (Sultan Sinergi Indonesia Group) tersebut.

    Menurutnya, produsen dari BBM tersebut harus memberikan bukti sertifikasi dari lembaga-lembaga yang mengurus izin distribusi dan hasil uji kelayakan laboratorium. 

    Pihaknya akan meninjau lebih lanjut terkait kabar tersebut dan menunggu hasil uji dari Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Kementerian ESDM. Dia pun berharap produk bahan bakar baru dapat diproses sesuai standar dan ketentuan.  

    “Dalam hal ini paling enggak saringan pertamanya kan pemerintah, dalam hal ini bisa diuji di Lemigas. Apa bener seperti itu klaimnya kan? Karena nanti masing-masing orang bisa klaim, ‘saya mengeluarkan ini, mengeluarkan itu’,” ujarnya. 

  • KDM Dukung Optimalisasi Jalur Nambo-Citayam, Ini Strategi KAI

    KDM Dukung Optimalisasi Jalur Nambo-Citayam, Ini Strategi KAI

    Bisnis.com, BANDUNG–Pemda Provinsi Jawa Barat bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berupaya meningkatkan layanan transportasi publik di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi. 

    Salah satu langkah strategis yang sedang dilakukan adalah optimalisasi jalur KRL lintas Nambo-Citayam untuk meningkatkan kapasitas dan frekuensi perjalanan.

    Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, menjelaskan bahwa saat ini lintasan Nambo masih menggunakan jalur tunggal (single track) dengan frekuensi perjalanan sekitar satu jam sekali. Kondisi ini membatasi kapasitas angkut penumpang dari arah Bogor menuju Jakarta.

    “Jalur Nambo saat ini hanya memiliki satu rel dengan headway satu jam. Dengan terminasi di Stasiun Citayam, frekuensi bisa ditingkatkan menjadi setiap 15 menit,” ujar Bobby dikutip Sabtu (8/11/2025).

    Dia menambahkan, pengalihan operasional tersebut akan berdampak positif terhadap kapasitas layanan KRL di lintas Bogor-Jakarta. “Kita sudah hitung, kemarin melalui rekayasa operasi dan penambahan panjang rangkaian (SF), kapasitas angkut dari Bogor bisa meningkat hingga 200 ribu penumpang per hari, itu sedang kita kerjakan,” jelasnya.

    Peningkatan ini juga diiringi dengan penyesuaian infrastruktur di sejumlah stasiun. Bobby menyebutkan bahwa saat ini panjang peron di beberapa stasiun di Bogor  masih terbatas dengan panjang rangkaian 8 – 10 SF, sehingga belum mampu menampung rangkaian KRL 12 gerbong.

    “Jadi mau engga mau peronnya kita panjangkan sehingga bisa menggunakan SF 12 semua. Dengan rekayasa operasi yang ada di (Stasiun) Nambo tadi, itu bisa nambah 200 ribu (penumpang),” tutur Bobby.

    Selain itu, pembangunan flyover di kawasan Depok juga menjadi bagian dari upaya integrasi jaringan transportasi di wilayah aglomerasi Jabodetabek. 

    Setelah flyover rampung, jalur siding dari Nambo-Cibinong akan dihubungkan langsung ke Citayam untuk memperlancar pergerakan kereta dan meminimalkan waktu tunggu.

    “Jadi nanti kereta yang dari Nambo-Cibinong ini, kita residing, itu di Stasiun Citayam, Depok. itu sedang dibangun flyover juga. Begitu flyovernya jadi nanti kereta siding ini kita tempelkan di stasiunnya,” katanya

    Langkah kolaboratif antara Pemda Provinsi Jawa Barat dan PT KAI ini diharapkan menjadi bagian dari transformasi transportasi publik menuju sistem yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan di wilayah metropolitan Jawa Barat.

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Bobby Rasyidin juga membahas rencana modernisasi jalur kereta api Jakarta–Bandung agar waktu tempuh dapat dipangkas menjadi sekitar 1,5 jam.

    Dalam pembicaraan tersebut, KDM– sapaan akrab Dedi Mulyadi –menegaskan modernisasi jalur kereta ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah sekaligus memperkuat perekonomian Jawa Barat.

    “Kalau jalur kereta Jakarta–Bandung dimodernisasi, perjalanannya bisa ditempuh hanya dalam satu setengah jam. Tiket sekitar 150 sampai 300 ribu rupiah, saya yakin kereta akan selalu penuh,” ujar KDM.

    Sementara itu, Dirut KAI Bobby Rasyidin menjelaskan, modernisasi jalur dapat dilakukan tanpa harus membangun lintasan baru. 

    Langkah utama yang dibutuhkan ialah perbaikan rel eksisting, penataan tikungan (healing) dan kemiringan jalur, serta penerapan teknologi _tilting_ pada bogie agar kereta dapat melaju stabil di kontur jalur yang berkelok.

    “Dengan jalur eksisting sepanjang sekitar 150 kilometer, estimasi biaya perbaikan sekitar 8 triliun rupiah. Investasi itu mencakup peningkatan kualitas rel, pembangunan terowongan dan jembatan baru di sejumlah titik, serta penyempurnaan sistem double track,” kata Bobby.

    KDM menambahkan, proyek ini dapat menjadi model kolaborasi antara pemerintah pusat, Pemdaprov Jabar, pemerintah kota/kabupaten, hingga masyarakat. 

    “Kita bisa ajak Pemkot Bandung, para pembisnis hotel untuk investasi. Karena orang Jakarta banyak yang berwisata ke Bandung, karena ini akan punya implikasi terhadap perkembangan tingkat kunjungan (wisata). Bisa kita buat saham warga Jabar, nanti warga Jabar nanti punya kereta yang diproduksi di dalam negeri, punya kualitas menggunakan tenaga dalam negeri, ini yang dari Jakarta – Bandung,” pungkas KDM.

  • Harga Selisih Rp 3 Jutaan, Ini Beda Suzuki Satria Pro dan Satria F150

    Harga Selisih Rp 3 Jutaan, Ini Beda Suzuki Satria Pro dan Satria F150

    Jakarta

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah meluncurkan Suzuki Satria Pro dan F150 di Indonesia, Sabtu (9/11). Lantas, dengan harganya yang selisih Rp 3 jutaan, apa perbedaan dua varian tersebut?

    Teuku Agha selaku 2W Sales & Marketing Dept Head PT SIS mengatakan, Suzuki Satria Pro dan F150 sebenarnya sama-sama menyasar konsumen dari kalangan muda menuju matang. Namun, keduanya memiliki sedikit perbedaan di bagian eksterior dan fitur kendaraan.

    “Sudah lebih dari dua dekade Satria dipercaya publik sebagai ikon dan legenda kecepatan. Kini saat yang tepat bagi Suzuki untuk kembali memberikan pembaruan, sekaligus menaikkan standar baru,” kata Agha saat peluncuran produk di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/11).

    Perbedaan pertama, ada di bagian eksterior atau tampilan kendaraan. Satria Pro punya headlamp atau lampu utama yang lebih besar dan dominan. Kemudian headunit-nya dirancang terbuka tanpa penutup windshield.

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) resmi meluncurkan Suzuki Satria Pro terbaru di Indonesia Foto: Septian Farhan Nurhuda/detikOto

    Selain itu, Satria Pro hanya punya satu opsi warna, yakni merah-hitam. Sedangkan Satria F150 lebih beragam, ada biru/abu-abu dan ivory/abu-abu. Perbedaan warna tersebut juga terlihat di area pelek roda.

    Bukan hanya tampilan, perbedaan keduanya juga menyasar area fitur atau teknologi. Khusus untuk varian Pro, pabrikan membekalinya dengan sistem nirkunci pintar (smart keyless), soket pengisian daya ponsel, sistem konektivitas Ride Connect dan antilock braking system.

    Meski demikian, keduanya sama-sama menggunakan mesin DOHC empat-katup bersilinder tunggal dengan kapasitas 150cc. Spesifikasi tersebut disalurkan ke roda melalui transmisi manual 6-percepatan dan teknologi clutch assist system.

    Suzuki Satria Pro dibanderol Rp 34,9 juta dan Satria F150 Rp 31 juta. Keduanya berstatus on the road Jakarta.

    (sfn/lth)

  • Suzuki Satria Pro dan F150 Meluncur di RI, Segini Harganya

    Suzuki Satria Pro dan F150 Meluncur di RI, Segini Harganya

    Jakarta

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) resmi meluncurkan Suzuki Satria Pro dan Satria F150 terbaru di Indonesia, Sabtu (8/11). Keduanya dibanderol mulai dari Rp 30 jutaan!

    Presiden Direktur (Presdir) PT SIS, Minoru Amano mengatakan, Suzuki Satria punya sejarah panjang di Indonesia. Dia berharap, model terbarunya bisa menjerat lebih banyak konsumen dari generasi muda.

    “Mari kita saksikan ikon legendaris Suzuki yang terlahir kembali di Indonesia,” kata Minoru Amano saat peluncuran produk di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/11).

    Secara tampilan, Satria Pro dan F150 agak berbeda. Perbedaan paling kentara ada di bagian headlamp atau lampu utama, di mana Satria Pro lebih besar dibandingkan F150.

    Selain itu, perbedaan eksterior lainnya terdapat di pilihan warna. Jika Pro hanya tersedia dalam satu opsi, maka F150 ada dua.

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) resmi meluncurkan Suzuki Satria F150 terbaru di Indonesia. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detikOto

    Sementara untuk dimensinya benar-benar sama. Keduanya punya panjang 1.955 mm, lebar 675 mm, tinggi 980 mm dan jarak sumbu roda 1.280 mm.

    Sedangkan mesinnya DOHC empat katup bersilinder tunggal dengan kapasitas 147cc. Spesifikasi tersebut disalurkan ke roda belakang melalui transmisi manual enam-percepatan dengan teknologi Suzuki Clutch Assist System.

    Keduanya juga berbeda dalam urusan fitur atau teknologi. Khusus untuk Satria Pro, pabrikan membekalinya dengan headunit khusus dengan konektivitas Ride-connect, soket pengisian daya ponsel dan sistem pengereman antilock braking system (ABS) berkanal ganda.

    Jika Suzuki Satrio Pro dibanderol Rp 34,9 juta, maka Satria F150 ditawarkan Rp 31 juta. Keduanya berstatus on the road Jakarta.

    (sfn/lth)

  • 5
                    
                        Tanpa Rapat Resmi, Gubernur Dedi Mulyadi dan PT KAI Lahirkan 4 Gagasan Transportasi Jabar
                        Bandung

    5 Tanpa Rapat Resmi, Gubernur Dedi Mulyadi dan PT KAI Lahirkan 4 Gagasan Transportasi Jabar Bandung

    Tanpa Rapat Resmi, Gubernur Dedi Mulyadi dan PT KAI Lahirkan 4 Gagasan Transportasi Jabar
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut, tidak semua keputusan penting harus melalui rapat resmi yang kaku. Obrolan ringan pun bisa melahirkan terobosan besar.
    Pernyataan itu dibuktikan melalui pertemuannya dengan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) baru-baru ini. Hasilnya, lahir empat gagasan strategis di bidang transportasi yang diyakini akan mengubah wajah mobilitas di Jawa Barat.
    “Kadang tidak perlu rapat resmi untuk hasilkan sesuatu yang besar. Cukup obrolan ringan, tapi fokus pada solusi nyata,” kata
    Dedi Mulyadi
    dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/11/2025).
    Empat gagasan strategis tersebut adalah:
    1. Kereta Wisata Jakalalana
    Rute wisata ini akan melintasi Depok, Bogor, Sukabumi, dan Cianjur, yang dikenal dengan keindahan alamnya.
    Jalur ini nantinya akan terhubung langsung ke Bandung setelah pembangunan jalur Padalarang rampung.
    “Kalau sudah terkoneksi ke Bandung, kereta ini bisa jadi ikon wisata baru Jawa Barat,” ujar Dedi.
    2. Gerbong Tanimukti
    Konsep ini diciptakan untuk membantu petani mengirim hasil panen ke Pasar Induk di Jakarta.
    Jalur pengiriman akan melintasi Tasikmalaya, Garut, Bandung, Cianjur, Sukabumi, dan Bogor, serta rute pantura Cirebon–Purwakarta–Subang–Karawang.
    “Petani tidak perlu pusing lagi memikirkan biaya logistik. Kita buat gerbong khusus hasil tani,” kata Dedi.
    3. Kereta Kilat Pajajaran
    Ini merupakan konsep kereta cepat antarkota yang mampu memangkas waktu tempuh hanya satu jam dari Jakarta ke Bandung melalui Stasiun Gambir.
    Jalur lanjutan akan menghubungkan Bandung–Banjar–Pangandaran, dengan waktu tempuh Banjar–Pangandaran hanya 45 menit.
    “Kalau sudah begitu, Pangandaran bisa dikembangkan jadi kota wisata dengan mobil kecil atau taksi lokal,” ucap Dedi.
    4. Kereta Listrik Padalarang–Cicalengka
    Sistem transportasi massal berbasis listrik ini akan menjadi solusi ramah lingkungan untuk Bandung Raya.
    “Tidak perlu lagi bangun transportasi baru puluhan triliun. Kita optimalkan jalur yang ada dengan sistem listrik,” tegas dia.
    Dedi menambahkan, keempat proyek ini akan disinergikan dengan visi pembangunan berkelanjutan Jawa Barat yang menekankan efisiensi, konektivitas, dan kesejahteraan warga.
    “Semua ini bukan hanya soal rel dan gerbong, tapi tentang bagaimana membangun ekonomi rakyat lewat transportasi yang cerdas dan terintegrasi,” tegas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7
                    
                        Tiga Kali Prabowo Tegaskan Tak Dikendalikan Jokowi 
                        Nasional

    7 Tiga Kali Prabowo Tegaskan Tak Dikendalikan Jokowi Nasional

    Tiga Kali Prabowo Tegaskan Tak Dikendalikan Jokowi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden RI Prabowo Subianto tiga kali tercatat melontarkan pernyataan yang membantah dirinya dikendalikan oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
    Paling tidak sejak tahun 2025, penegasan itu sudah ditekankannya dalam tiga agenda yang berbeda sejak bulan kedua.
    Pertama kali Prabowo membantah dirinya dikendalikan
    Jokowi
    ketika hadir dalam di HUT Ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 15 Februari 2025.
    Awalnya, Prabowo membela dan memuji Jokowi dengan menyebutnya tidak punya ambisi apapun saat memimpin di pemerintahan sebelumnya.
    “Pak Jokowi saya yakin tidak punya ambisi untuk bikin ini dan bikin itu. Saya kenal saya di kabinet lima tahun. Saya saksi. kepemimpinan beliau hanya untuk rakyat Indonesia,” kata Prabowo dalam pidatonya.
    Setelahnya, Prabowo menyinggung, banyak pihak yang menyebut dirinya dikendalikan Jokowi.
    “Tapi dibilang saya dikendalikan Pak Jokowi, cawe cawe,” ucap Prabowo.
    Ketua Umum Partai Gerindra ini pun membantah hal itu sekaligus menegaskan bahwa sudah sejak dahulu dirinya menginginkan Indonesia menjadi negara hebat.
    “Sumpah saya. Sama dengan senior-senior saya di situ. Tidak ada bahwa kita ingin kekusaan untuk kehebatan kita sendiri tidak ada,” tuturnya.
    Tiga bulan berselang, Prabowo menyatakan hal serupa dalam pidatonya di Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, 5 Mei 2025.
    Prabowo membantah tegas isu yang menyebutnya sebagai boneka yang dikendalikan Jokowi.
    “Saya dibilang, apa itu, presiden boneka. Saya dikendalikan oleh Pak Jokowi, seolah Pak Jokowi tiap malam telepon saya, saya katakan itu tidak benar,” tegas Prabowo.
    Prabowo mengakui, dirinya memang sering berkonsultasi dengan Jokowi untuk meminta pendapat dan saran terkait pengalaman 10 tahun memimpin Indonesia.
    Akan tetapi bukan hanya dengan Jokowi saja. Komunikasi serupa juga dilakukan Prabowo dengan Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri.
    Prabowo berpandangan pertemuannya dengan para mantan presiden bukanlah hal yang perlu dimasalahkan.
    “Saya menghadap beliau enggak ada masalah, saya menghadap Pak SBY tidak ada masalah, saya menghadap Ibu Mega tidak ada masalah. Kalau bisa menghadap Gus Dur, kalau bisa. Menghadap Pak Harto, menghadap Bung Karno kalau bisa,” imbuh dia.
    Baru-baru ini, tepatnya pada 6 November 2025, Prabowo kembali menyampaikan hal sama, yakni membantah tudingan soal dirinya takut dan masih dikendalikan oleh Jokowi.
    Menurut Prabowo, hubungannya dengan Jokowi terjalin dengan baik.
    “Saya bukan Prabowo takut sama Jokowi, Prabowo masih dikendalikan sama Jokowi, nggak ada itu,” kata Prabowo saat meresmikan pabrik PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten, Kamis (6/11/2025).
    Kepala Negara menyatakan, Jokowi tidak pernah menitipkan apapun kepadanya.
    Ia juga mempertanyakan, untuk apa takut dengan Jokowi mengingat keduanya berteman baik.
    “Pak Jokowi itu nggak pernah nitip apa-apa sama saya, ya saya harus katakan sebenarnya. Pak Prabowo takut sama Pak Jokowi, nggak ada itu. Untuk apa saya takut sama beliau? Aku hopeng sama beliau kok takut, ya kan?” tutur Prabowo.
    Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN Eddy Soeparno meyakini Presiden Prabowo tidak dikendalikan oleh Jokowi.
    Menurutnya, Prabowo menjalankan tugas dan kewenangan sebagai kepala negara sesuai mandat konstitusi tanpa dikendalikan Jokowi.
    “Jika memang itu dikaitkan langsung dengan adanya isu bahwa kemudian Pak Presiden Prabowo dikendalikan oleh Presiden sebelumnya, Pak Jokowi, saya kira itu tidak benar,” kata Wakil Ketua Umum PAN, Eddy Soeparno, di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Jumat (7/11/2025).
    Menurut Eddy, jabatan presiden membuat seorang kepala negara berdiri secara independen dalam menjalankan pemerintahan.
    Politikus PAN tersebut menilai tidak tepat bila ada pihak yang menduga setiap langkah dan kebijakan Prabowo diambil atas dasar kendali Jokowi.
    Oleh karenanya, ia meminta hal ini jangan dibesar-besarkan lagi.
    “Jadi beliau adalah presiden yang berdiri sendiri, memiliki kewenangan dan menjalankan kewenangan itu dengan baik. Saya kira itu tidak perlu dihembuskan, tidak perlu dibesar-besarkan lagi,” ujar Eddy.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Modus Korporasi Kemplang Bea Keluar, Ekspor CPO Dilabeli Fatty Matter

    Modus Korporasi Kemplang Bea Keluar, Ekspor CPO Dilabeli Fatty Matter

    Bisnis.com, JAKARTA — Operasi gabungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kepolisian RI (Polri) berhasil mengungkap dugaan pelanggaran ekspor produk turunan minyak sawit mentah (CPO) oleh PT MMS di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

    Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu Djaka Budi Utama mengungkapkan modus yang digunakan adalah penyamaran komoditas ekspor sebagai Fatty Matter, kategori yang tidak dikenai bea keluar maupun larangan terbatas ekspor.

    “Pemberitahuan izin ekspor tidak sesuai dengan apa yang disampaikan importir, sehingga kita melakukan langkah-langkah penegahan,” ungkap Djaka dalam konferensi pers di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/11/2025).

    Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Balai Laboratorium Bea dan Cukai (BLBC) serta Institut Pertanian Bogor (IPB), barang tersebut ternyata merupakan campuran nabati yang mengandung turunan CPO sehingga semestinya terutang Bea Keluar serta kewajiban ekspor lainnya.

    Total barang yang diamankan mencapai 87 kontainer dengan berat bersih 1.802 ton dan nilai sekitar Rp28,7 miliar. Kasus ini menunjukkan adanya indikasi misclassification yang menimbulkan potensi kerugian penerimaan negara.

    Temuan bermula dari informasi awal Satgassus Polri pada 20 Oktober 2025 terkait 25 kontainer ekspor yang diduga melanggar ketentuan kepabeanan. Setelah dilakukan pengembangan, jumlah kontainer bertambah hingga 87 dengan tujuh pemberitahuan ekspor barang (PEB).

    Pemeriksaan gabungan kemudian dilakukan oleh Satgassus Polri, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kemenkeu, BLBC, serta IPB.

    Praktik Underinvoicing

    Analisis DJP menemukan perbedaan signifikan antara nilai dokumen (underinvoicing) dan harga pasar barang sesungguhnya. Selain PT MMS, sebanyak 25 Wajib Pajak lainnya dilaporkan mengekspor komoditas serupa sepanjang 2025 dengan total nilai PEB mencapai Rp2,08 triliun.

    Pemeriksaan bukti permulaan kini tengah dilakukan terhadap PT MMS dan tiga perusahaan afiliasinya yaitu PT LPMS, PT LPMT, dan PT SUNN. Di luar kasus tersebut, DJBC juga tengah meneliti dugaan pelanggaran serupa terhadap 200 kontainer senilai Rp63,5 miliar di Tanjung Priok dan 50 kontainer senilai Rp14,1 miliar di Belawan.

    Djaka pun menegaskan bahwa sinergi lintas lembaga menjadi kunci dalam memastikan pengawasan ekspor berjalan konsisten dan akuntabel.

    Langkah ke depan mencakup harmonisasi regulasi antarinstansi, peningkatan kapasitas laboratorium, serta penerapan pengawasan berbasis risiko untuk mendeteksi anomali klasifikasi ekspor.

  • Petugas Damkar di Bogor Ditabrak Motor Saat Bersihkan Tumpahan Oli

    Petugas Damkar di Bogor Ditabrak Motor Saat Bersihkan Tumpahan Oli

    Liputan6.com, Jakarta – Nasib nahas dialami seorang petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bogor. Saat membersihkan tumpahan oli, pria tersebut ditabrak pengendara motor di Jalan Raya Cibungbulang, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

    Petugas Damkar Sektor Leuwiliang bernama Andre ini mengalami luka serius sehingga harus menjalani perawatan di RSUD Leuwiliang.‎

    Kepala Dinas Damkar Kabupaten Bogor, Yudi Santosa membenarkan insiden kecelakaan tersebut. Peristiwa terjadi saat anggotanya membersihkan tumpahan oli di Jalan Raya Cibungbulang pada Rabu (5/11/2025) malam.

    ‎”Tadi siang saya sudah menjenguk ke RSUD Leuwiliang untuk melihat kondisi Andre yang mengalami musibah,” ujar Yudi, Kamis (6/11/2025).

    Ia mengungkapkan, kondisi Andre kini mulai membaik dan telah mendapat tindakan operasi. Andre sudah dipindahkan ke ruang rawat inap untuk menjalani pengobatan lebih lanjut.

    “Sudah mendapat tindakan operasi di bagian mulutnya,” kata Yudi.

    “Hasil CT scan, bagian kepala tidak ada luka cendera yang serius. Yang bersangkutan hanya mengalami luka di bagian mulut dan hidung,” ungkap Yudi. 

     

  • Polda Jatim Tangkap Perampok Spesialis Minimarket

    Polda Jatim Tangkap Perampok Spesialis Minimarket

    Surabaya (beritajatim.com) – Perampok spesialis minimarket ditangkap Subdit Jatanras Direktorat Reserse Krimina Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim. Dalam melakukan aksi, para perampok ini menggunakan senjata api (Senpi) dan juga senjata tajam (Sajam).

    Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Abraham Jules Abast mengatakan, di Jawa Timur terjadi di empat lokasi berbeda, yakni Kabupaten Magetan, Nganjuk, Lamongan, dan Tuban.

    “Dari hasil ungkap, di Jawa Timur, kasus pencurian terjadi di beberapa mini market wilayah Kabupaten Magetan, Nganjuk, Lamongan, dan Tuban. Dua tersangka berhasil kita amankan dan dua lainnya dalam pengejaran alias DPO, ” ujar Kombes Pol Abraham Jules Abast, Kamis (6/11/2025).

    TKP pertama, terang Kombes Jules, terjadi pada Kamis, 4 September 2025, di sebuah minimarket di Jalan Raya Solo-Mas, Kabupaten Magetan. Pada hari yang sama, perampokan juga terjadi di Desa Paron, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk. Selanjutnya, pada Minggu, 7 September 2025, minimarket di Jalan Raya Babat, Lamongan, menjadi sasaran. Terakhir, pada Senin, 8 September 2025, perampokan terjadi di Jalan Martadinata, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban.

    “Modus operandi yang digunakan oleh para tersangka adalah pencurian dengan kekerasan. Mereka mengincar uang yang ada di laci kasir, brankas, serta rokok yang ada di toko. Dalam aksinya, para pelaku membawa dua buah golok sebagai senjata dan juga senjata api,” terangnga.

    Barang bukti yang berhasil diamankan antara lain satu unit mobil yang digunakan para pelaku, BPKB, dua buah golok, dua buah tas, dan dua buah lakban berwarna merah dan juga Senpi.

    “Para tersangka dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman hukuman maksimal 9 hingga 15 tahun penjara,” tegas Jules.

    Sementara Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur menambahkan, bahwa kelompok ini merupakan spesialis perampok minimarket yang dikenal sebagai kelompok Jabar. Mereka berasal dari Depok, Srengseng Sawah, dan Bogor. Sebelumnya, kelompok ini beraksi di Jawa Tengah, sebelum akhirnya menyasar wilayah Jawa Timur.

    “Mereka tidak langsung masuk ke semua lokasi. Jika ada banyak orang, mereka tidak berani. Sasarannya adalah minimarket yang sepi dengan hanya ada dua atau tiga pegawai,” kata AKBP Arbaridi Jumhur.

    Dari hasil perampokan, para pelaku rata-rata mendapatkan uang sekitar 20 hingga 40 juta rupiah. Selain uang, mereka juga mengambil rokok mahal yang kemudian dijual kembali. “Para pelaku ini juga memiliki gaya hidup yang mewah dan terlibat dalam penyalahgunaan narkoba,” pungkas AKBP Arbaridi Jumhur. [uci/aje]

  • PGN Dorong Pemanfaatan CNG demi Tingkatkan Layanan Energi Masyarakat

    PGN Dorong Pemanfaatan CNG demi Tingkatkan Layanan Energi Masyarakat

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN mendorong pemanfaatan Compressed Natural Gas (CNG) untuk melayani masyarakat secara langsung.

    Corporate Secretary PGN Fajriyah Usman menuturkan, melalui anak usaha, PT Gagas Energi Indonesia (PGN Gagas), layanan CNG terus didorong di berbagai daerah.

    PGN Gagas memiliki produk Gaslink yaitu layanan CNG untuk industri, komersial, dan retail. Sedangkan Gasku merupakan layanan CNG untuk sektor transportasi darat melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG).

    “Sebagai bagian dari ekosistem energi nasional, PGN siap berperan aktif dalam pengembangan CNG sebagai solusi energi nasional yang efisien, aman, dan ramah lingkungan. Kami memiliki pengalaman panjang, infrastruktur yang handal, serta kemampuan teknis dalam memenuhi kebutuhan gas bumi ke berbagai sektor pelanggan di seluruh Indonesia,” ucap Fajriyah melalui keterangan resmi, Kamis (6/11/2025).

    Dia menyebut, saat ini PGN Gagas mengoperasikan 14 SPBG di 7 provinsi, dengan rata-rata pengisian sekitar 2.200 kendaraan per hari. Total penyaluran BBG untuk sektor transportasi mencapai 1,63 BBTUD per September 2025. 

    Untuk pelanggan Gaslink, katanya, secara keseluruhan sampai dengan September 2025 sudah melayani sekitar 600 pelanggan dengan total penyaluran CNG mencapai 10.85 BBTUD. 

    Adapun pelanggan Gaslink eksisting merupakan sektor Industri, hotel, kafe, restoran (horeka). Fajriyah mengatakan, CNG juga dimanfaatkan dalam proyek strategis pemerintah dalam penyediaan energi bagi dapur layanan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Batam, Bogor, dan Boyolali.

    Fajriyah menuturkan, pada September 2025, PGN Gagas membangun Mother Station (MS) CNG Medan berkapasitas 1 MMSCFD dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gas sektor industri, komersial, dan UMKM di Sumatera Utara dengan potensi pemanfaatan hingga 4,48 BBTUD.

    Dia juga menyebut, PGN terus mengembangkan infrastruktur untuk menyalurkan CNG ke pelanggan yang belum terhubung langsung dengan pipa gas bumi. 

    “Dalam konteks ini, CNG menjadi solusi, sehingga semakin banyak masyarakat dapat merasakan manfaat energi yang efisien, praktis dan ramah lingkungan. Pemanfaatan CNG turut mendukung upaya dalam mencapai target lingkungan seperti Net Zero Emission,” ungkapnya.

    Fajriyah menambahkan bahwa pemanfaatan CNG akan membantu keuangan negara. Sebab, sumber gasnya berasal di dalam negeri, sehingga energi yang mayoritas masih impor akan berkurang.

    “PGN siap berkolaborasi dalam mengoptimalkan pemanfaatan CNG secara nasional. Kolaborasi melalui kemitraan strategis yang saling menguntungkan dibutuhkan agar manfaat gas bumi dapat menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia,” ujar Fajriyah.

    ——————– 

    Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.