kab/kota: Bogor

  • Pramono instruksikan SDA untuk buka Pintu Air Manggarai

    Pramono instruksikan SDA untuk buka Pintu Air Manggarai

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur Jakarta Pramono Anung menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk membuka Pintu Air Manggarai, Menteng, Jakarta Pusat demi mengurangi beban air sehingga banjir di sejumlah daerah ini dapat diatasi.

    “Jadi, yang kita buka yang ke arah (Sungai) Ciliwung Lama, dioperasikan satu pintu dibuka penuh setinggi 175 cm,” ujar dia saat meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta, Selasa.

    Adapun, pada Selasa sore ini, tinggi permukaan air di Pintu Air Manggarai ini mencapai 850 sentimeter (cm) atau masuk kategori siaga dua.

    Karena itu, Pramono meminta Pintu Air Manggarai dibuka, agar air yang masuk tidak lebih banyak ke wilayah Ciliwung bagian timur karena saat ini beban air di sana cukup tinggi.

    Selain itu, Pramono juga menginstruksikan pintu air yang mengarah ke Kanal Banjir Barat (KBB) dibuka setinggi 800 cm, serta pintu ke arah Masjid Istiqlal.

    “Ke arah Kanal Banjir Barat dioperasikan tiga pintu dibuka setinggi 800 cm. Kemudian air ke Istiqlal dioperasikan dua pintu dan untuk itu dijaga dan kami menjamin Istiqlal tidak akan banjir,” jelas dia.

    Lalu, apabila dibutuhkan, maka pintu air lainnya yang mengarah ke objek-objek vital untuk juga dibuka secara perlahan.

    Namun, Pramono menjamin hal ini tak akan menimbulkan banjir di daerah-daerah strategis Jakarta.

    “Kalau memang nanti masih seperti ini terus (permukaan air tinggi) maka pintu air yang sensitif kami buka pelan-pelan. Tapi kami jamin tidak akan menimbulkan banjir di daerah-daerah strategis Jakarta,” ujar Pramono.

    Selain Pintu Air Manggarai, Pramono juga meminta Dinas SDA DKI mengaktifkan sebanyak 500 pompa pada sekitar 200 titik agar air bisa segera dibuang ke laut.

    Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat sebanyak 105 rukun tetangga (RT) dan lima ruas jalan di Jakarta banjir pada Selasa siang.

    Banjir disebabkan tingginya intensitas hujan yang terjadi di kawasan hulu pada Minggu (2/3) dan Senin (3/3) malam hingga status Bendung Katulampa di Bogor, Jawa Barat sempat menyentuh level siaga satu.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ada 20 Titik Banjir di Kota Bekasi Hari Ini 4 Maret, Ketinggian Air Mencapai 3 Meter

    Ada 20 Titik Banjir di Kota Bekasi Hari Ini 4 Maret, Ketinggian Air Mencapai 3 Meter

    Jakarta: Hujan deras sejak Senin 3 Maret 2025 malam hingga hari ini menyebabkan sejumlah wilayah di Kota Bekasi terendam banjir. Berdasarkan data Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Jawa Barat, banjir tersebar di 20 titik dan tujuh wilayah kecamatan.

    Penyebab Banjir Kota Bekasi
    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Priadi Santoso menjelaskan penyebab terjadinya banjir. Ia mengatakan hujan dengan intensitas tinggi menjadi penyebab terjadi banjir yang diperparah dengan kondisi serupa di wilayah hulu Kali Bekasi, khususnya Bogor sehingga membuat debit air sungai tinggi dan meluap.

    “Hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung dalam durasi lama di wilayah hulu Kali Bekasi dan Kota Bekasi menyebabkan peningkatan debit air dan banjir di beberapa wilayah,” kata Priadi dikutip dari Antara Selasa, 4 Maret 2025.
    20 Titik Banjir di Kota Bekasi
    Tercatat ada 20 titik banjir di Kota Bekasi. Puluhan titik tersebut tersebar di tujuh kecamatan se-Kota Bekasi. Adapun  ketinggian air bervariasi mulai 20 sentimeter hingga tiga meter.

    Banjir merendam tujuh kecamatan antara lain Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede dan Kecamatan Rawalumbu.

    Kecamatan Bekasi Timur:

    Gang Mawar RT 8 RW 3 dengan tinggi muka air tiga meter
    Gang Semar RT 4 RW 4 setinggi 70 sentimeter
    Kampung Lengkak RT 04 RW 8 dengan ketinggian 80 sentimeter.

    Kecamatan Bekasi Selatan:

    Perumahan Bumi Satria Kencana setinggi 110 sentimeter
    Perumahan Jaka Kencana dengan tinggi hingga 3 meter 
    Perumahan Depnaker setinggi 150 sentimeter.

    Kecamatan Medan Satria:

    RT 1, 8 dan 9 pada RW 03 Kelurahan Kali Baru setinggi 100 sentimeter.
     

    Kecamatan Jatiasih:

    Perumahan Bumi Nasio Indah 120 sentimeter
    Perum Jatiluhur, Perum Buana dan Perum Graha Indah 150 sentimeter 
    Perum Pondok Gede Permai (PGP) dan Villa Jatirasa 3 meter

    Kecamatan Pondok Gede: 

    Perumahan Taman Bougenville Fajar dengan tinggi muka air 40 sentimeter
    Komplek Dosen IKIP setinggi 155 sentimeter 
    Perum Jatibening Permai dengan ketinggian 50 sentimeter.

    Kecamatan Rawalumbu: 

    Perumahan Taman Narogong Indah setinggi 40 sentimeter 
    Jembatan II Rawalumbu dengan ketinggian 20 sentimeter 
    Kemang Pratama dengan tinggi muka air 50 sentimeter.

    Wilayah Kampung Lebak, Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara turut terendam banjir setinggi 180 sentimeter dengan jumlah warga terdampak 360 jiwa yang saat ini sudah dievakuasi di Musala Jumiatur Khoir.

    BPBD Kota Bekasi telah melakukan evakuasi warga terdampak. Selain 360 jiwa di Bekasi Utara, 400 jiwa lain juga telah diungsikan ke rumah-rumah warga di Gang Mawar, Bekasi Timur. “Evakuasi juga masih terus berlangsung saat ini di lokasi-lokasi banjir terparah,” ucapnya.

    BPBD setempat juga terus menjalin koordinasi dengan pihak terkait seperti PLN untuk memadamkan listrik di area terdampak guna memastikan keamanan selama proses evakuasi.

    “Kami juga menyisir lokasi-lokasi dengan banjir yang relatif sangat tinggi untuk memastikan tidak ada warga yang tertinggal,” kata dia.

     

    Jakarta: Hujan deras sejak Senin 3 Maret 2025 malam hingga hari ini menyebabkan sejumlah wilayah di Kota Bekasi terendam banjir. Berdasarkan data Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Jawa Barat, banjir tersebar di 20 titik dan tujuh wilayah kecamatan.

    Penyebab Banjir Kota Bekasi
    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Priadi Santoso menjelaskan penyebab terjadinya banjir. Ia mengatakan hujan dengan intensitas tinggi menjadi penyebab terjadi banjir yang diperparah dengan kondisi serupa di wilayah hulu Kali Bekasi, khususnya Bogor sehingga membuat debit air sungai tinggi dan meluap.
     
    “Hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung dalam durasi lama di wilayah hulu Kali Bekasi dan Kota Bekasi menyebabkan peningkatan debit air dan banjir di beberapa wilayah,” kata Priadi dikutip dari Antara Selasa, 4 Maret 2025.
    20 Titik Banjir di Kota Bekasi
    Tercatat ada 20 titik banjir di Kota Bekasi. Puluhan titik tersebut tersebar di tujuh kecamatan se-Kota Bekasi. Adapun  ketinggian air bervariasi mulai 20 sentimeter hingga tiga meter.
     
    Banjir merendam tujuh kecamatan antara lain Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede dan Kecamatan Rawalumbu.

    Kecamatan Bekasi Timur:
     
    Gang Mawar RT 8 RW 3 dengan tinggi muka air tiga meter
    Gang Semar RT 4 RW 4 setinggi 70 sentimeter
    Kampung Lengkak RT 04 RW 8 dengan ketinggian 80 sentimeter.
     
    Kecamatan Bekasi Selatan:
     
    Perumahan Bumi Satria Kencana setinggi 110 sentimeter
    Perumahan Jaka Kencana dengan tinggi hingga 3 meter 
    Perumahan Depnaker setinggi 150 sentimeter.
     
    Kecamatan Medan Satria:
     
    RT 1, 8 dan 9 pada RW 03 Kelurahan Kali Baru setinggi 100 sentimeter.
     

     
    Kecamatan Jatiasih:
     
    Perumahan Bumi Nasio Indah 120 sentimeter
    Perum Jatiluhur, Perum Buana dan Perum Graha Indah 150 sentimeter 
    Perum Pondok Gede Permai (PGP) dan Villa Jatirasa 3 meter
     
    Kecamatan Pondok Gede: 
     
    Perumahan Taman Bougenville Fajar dengan tinggi muka air 40 sentimeter
    Komplek Dosen IKIP setinggi 155 sentimeter 
    Perum Jatibening Permai dengan ketinggian 50 sentimeter.
     
    Kecamatan Rawalumbu: 
     
    Perumahan Taman Narogong Indah setinggi 40 sentimeter 
    Jembatan II Rawalumbu dengan ketinggian 20 sentimeter 
    Kemang Pratama dengan tinggi muka air 50 sentimeter.
     
    Wilayah Kampung Lebak, Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara turut terendam banjir setinggi 180 sentimeter dengan jumlah warga terdampak 360 jiwa yang saat ini sudah dievakuasi di Musala Jumiatur Khoir.
     
    BPBD Kota Bekasi telah melakukan evakuasi warga terdampak. Selain 360 jiwa di Bekasi Utara, 400 jiwa lain juga telah diungsikan ke rumah-rumah warga di Gang Mawar, Bekasi Timur. “Evakuasi juga masih terus berlangsung saat ini di lokasi-lokasi banjir terparah,” ucapnya.
     
    BPBD setempat juga terus menjalin koordinasi dengan pihak terkait seperti PLN untuk memadamkan listrik di area terdampak guna memastikan keamanan selama proses evakuasi.
     
    “Kami juga menyisir lokasi-lokasi dengan banjir yang relatif sangat tinggi untuk memastikan tidak ada warga yang tertinggal,” kata dia.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Langkah Pemkot Bekasi Tangani Korban Banjir

    Langkah Pemkot Bekasi Tangani Korban Banjir

    Liputan6.com, Bekasi – Banjir besar mengepung dan melumpuhkan Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/4/2025). Curah hujan yang tinggi dan berlangsung lama sejak semalam memutus beberapa akses jalan. Kemudian, ada 7 Kecamatan yang terdampak, salah satunya Kecamatan Bekasi Utara.

    Wakil Wali Kota Bekasi Harris Bobihoe mengatakan, akses ke stasiun Bekasi atau Stasiun Bulan-Bulan terputus dari jalan Ahmad Yani.

    “Akses ke stasiun Bekasi 2 jam yang lalu itu terputus. Begitu juga di terminal Bekasi. Saat ini kita fokus untuk mengevakuasi warga di titik-titik banjir terparah, seperti di Bekasi Timur, ” kata dia kepada Liputan6.com lewat sambungan telpon.

    Perahu karet pun dikerahkan. Selain itu, kata dia, logistik dan tenda pengungsian juga tengah disiapkan. Dapur umum juga akan segera dibangun di beberapa wilayah terdampak banjir parah.

    “Ya kita ada cadangan beras sebesar 4,1 ton dan besok rencananya ada bantuan sekitar 1,2 ton. Total sekitar 5,3 ton kita siapkan. Ini memang untuk kondisi bencana,” imbuh dia.

    Dia mengungkapkan, ada beberapa faktor yang menjadikan Bekasi dilanda banjir besar seperti hari ini. Pihaknya juga mendapat laporan arus banjir juga sudah melampaui jembatan besi yang terdapat di Teluk Pucung. Warga pun diimbau waspada dan menjaga anak-anaknya untuk tidak bermain di sekitar jembatan tersebut.

    “Pertama, ini kiriman tinggi dari Bogor, yang kedua curah hujan tinggi ya, dan itu kali-kali Bekasi meluap tinggi saat mengalir ke laut ini malah balik lagi. Jadi air masih tertahan dan belum surut. Yang jembatan besi sudah ada tim yang kesana,” ujarnya.

  • Banjir Kepung Jabodetabek, Basarnas Evakuasi Warga di 9 Titik

    Banjir Kepung Jabodetabek, Basarnas Evakuasi Warga di 9 Titik

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan SAR Nasional (Basarnas) mengungkapkan bahwa hingga siang ini, mereka telah mengevakuasi di 9 titik banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Jabodetabek.

    Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mohammad Syafii, menyatakan bahwa upaya evakuasi tersebut guna memindahkan warga yang terjebak banjir ke tempat yang lebih aman untuk sementara.

    “Kami sudah mulai sejak kemarin, dimulai dari yang ada di Bogor dan Jakarta. Saat ini, kami sudah berada di beberapa titik, dan hari ini kami fokus pada 9 titik yang sudah kami evakuasi,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (4/3/2025).

    Dia melanjutkan bahwa upaya yang dilakukan Basarnas dalam penanganan banjir ini juga melibatkan berbagai unsur, baik dari Jakarta maupun perkuatan yang ada di Bandung.

    Menurutnya, semua ini dilakukan dalam koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Basarnas sendiri berperan sebagai kekuatan yang memberikan bantuan di lapangan, sesuai dengan instruksi dan permintaan yang ada. 

    Terkait potensi penambahan personel, dia menjelaskan bahwa potensi kemampuan yang dimiliki oleh Basarnas terus dikerahkan, dengan dukungan penuh dari seluruh jaringan yang ada di bawah koordinasi mereka.

    Meskipun begitu, terkait dengan jumlah total yang telah dievakuasi, pihak Basarnas lebih menyarankan untuk menghubungi BNPB guna mendapatkan informasi lebih lanjut.

    “Untuk angka pasti total evakuasi, mungkin lebih tepat menghubungi BNPB,” pungkas Syafii.

     

  • Bojongkulur Bogor Dilanda Banjir, 4.971 KK Terdampak, Mengungsi ke Atap Rumah
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        4 Maret 2025

    Bojongkulur Bogor Dilanda Banjir, 4.971 KK Terdampak, Mengungsi ke Atap Rumah Bandung 4 Maret 2025

    Bojongkulur Bogor Dilanda Banjir, 4.971 KK Terdampak, Mengungsi ke Atap Rumah
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Hujan lebat yang mengguyur
    Bogor
    , Jawa Barat, sejak Senin (3/3/2025) hingga Selasa (4/3/2025) ini mengakibatkan
    banjir
    di wilayah
    Bojongkulur
    , Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
    Banjir
    ini dipicu oleh meluapnya Sungai Cileungsi-Cikeas.
    Hujan deras
    membuat tiga perumahan tergenang banjir, yakni Vila Nusa Indah 1, 2, 3, dan perumahan Bumi Mutiara.
    Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C),
    Puarman
    , mengatakan banjir setinggi 1-5 meter itu terjadi pada Selasa dini hari tadi.
    Setidaknya jumlah terdampak ada 4.971 KK yang terdiri dari sekitar 16.000 jiwa.
    Menurut Puarman, dampak banjir itu membuat warga bertahan di rumah masing-masing.
    Bagi warga yang rumahnya terendam, mereka mengungsi ke atap rumah tetangganya yang bertingkat.
    Pasalnya, banjir itu sampai ke atap-atap rumah.
    “Dini hari jam 3 mulai banjirnya dan itu sampai sekarang masih berlangsung sekitar 60 persen. Baru 40 persen-lah yang surut,” kata Puarman saat dihubungi Kompas.com, Selasa.
    “Ada yang di Vila Nusa Indah 1, 2, dan ada beberapa itu, memang betul banjirnya sampai ke atap rumah, bahkan tetangga sampai mengungsi ke lantai 2,” katanya.
    Puarman mengaku bahwa selama ini dirinya tidak merasakan banjir, tetapi sekarang rumahnya ikut terendam banjir.
    Saat ini, proses evakuasi serta distribusi kebutuhan pokok warga menjadi fokus pemerintah setempat.
    Tak hanya itu, Damkar dan Brimob juga terlibat membantu penyedotan air dengan pompa dan penyemprotan pasca banjir.
    Puarman menambahkan, solusi yang dibutuhkan adalah perlunya pembangunan pagar penahan banjir pemukiman sepanjang 400 meter di lokasi agar tidak ada kejadian serupa.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Jati Asih Hilang Terseret Banjir Saat Bersihkan Sampah yang Menyangkut

    Warga Jati Asih Hilang Terseret Banjir Saat Bersihkan Sampah yang Menyangkut

    Liputan6.com, Bekasi – Banjir di Kota Bekasi belum juga surut. Data yang dihimpun sementara, ada 7 Kecamatan terdampak banjir parah. Lalu, ada seorang warga yang dinyatakan hilang terseret arus banjir di Jati Asih.

    Wakil Wali Kota Bekasi Harris Bobihoe mengatakan, informasi tersebut diterima pihaknya pagi tadi. Proses pencarian pun tengah dilakukan.

    “Ada korban terseret arus. Jadi laporan yang saya terima, warga itu sedang berupaya membersihkan sampah yang nyangkut di saluran. Nah ternyata arus tiba-tiba besar dan terseret. Dari pagi jam 08.00 WIB sampai sekarang belum ditemukan,” kata dia kepada Liputan6.com lewat sambungan telepon, Selasa (4/4/2025).

    Saat ini, pihaknya masih terus menghimpun jumlah wilayah dan warga terdampak. Begitu juga data soal korban jiwa. Kerugian materil pun belum bisa disimpulkan.

    “Kita terus merekap, ini kaitan dengan akan mendirikan posko, dapur umum, dan evakuasi warga. Tiap-tiap Kecamatan nanti kita sampaikan lagi perkembangannya. Sejauh ini soal korban baru tadi yang di Jati Asih,” terang dia.

    Dia mengungkapkan, ada beberapa faktor yang menjadikan Bekasi dilanda banjir besar seperti hari ini.

    “Pertama, ini kiriman tinggi dari Bogor, yang kedua curah hujan tinggi ya, dan itu kali-kali Bekasi meluap tinggi saat mengalir ke laut ini malah balik lagi. Jadi air masih tertahan dan belum surut,” ujarnya.

  • Peringatan Cuaca Ekstrem Harus Direspons Cepat Pemda

    Peringatan Cuaca Ekstrem Harus Direspons Cepat Pemda

    Jakarta

    Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menegaskan pentingnya respons cepat dari pemerintah daerah (Pemda) dalam menindaklanjuti peringatan dini cuaca ekstrem yang telah dikeluarkan.

    Dalam beberapa hari terakhir, hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem telah terjadi di sejumlah wilayah, termasuk Kota Cirebon, Riau, Kabupaten Bogor, Kabupaten Mimika, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Manggarai.

    BMKG telah secara aktif memberikan informasi cuaca terkini, namun kesiapan daerah dalam merespons peringatan dini masih perlu ditingkatkan guna mengurangi dampak bencana yang dapat mengancam keselamatan masyarakat.

    “Peran serta pemerintah daerah dalam mitigasi bencana sangat krusial, terutama dalam memastikan bahwa setiap peringatan dini ditindaklanjuti dengan langkah antisipatif di lapangan,” tegasnya, dikutip dari keterangan resmi BMKG, Selasa (4/3/2025).

    Dwikorita mengatakan bahwa peringatan dini bukan sekadar informasi, tetapi seruan untuk tindakan nyata. Kecepatan dan kesiapan dalam merespons peringatan dini cuaca ekstrem sangat menentukan upaya mitigasi risiko, baik dari segi korban jiwa maupun kerugian materiil.

    “Kami terus menyampaikan peringatan dini cuaca ekstrem melalui berbagai kanal komunikasi resmi, termasuk website, aplikasi mobile, sms blasting dan media sosial BMKG. Namun, efektivitas peringatan dini ini sangat bergantung pada kesiapan daerah dalam meresponsnya dengan langkah konkret. Diperlukan koordinasi yang lebih erat antara pemerintah daerah dan masyarakat guna meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi secara lebih cepat dan efektif,” ujarnya.

    Dwikorita mengungkapkan, BMKG memahami bahwa banyak daerah saat ini dipimpin oleh kepala daerah baru yang mungkin masih dalam proses adaptasi dengan perangkat di bawahnya. Oleh karena itu, BMKG siap memberikan pendampingan lebih lanjut, agar pemahaman terhadap sistem peringatan dini semakin optimal dan dapat diterjemahkan ke dalam tindakan mitigasi yang efektif.

    Selain itu, lanjut dia, BMKG mengajak masyarakat untuk lebih aktif mengakses informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG, sehingga dapat mengambil langkah-langkah pencegahan lebih dini. Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah, BMKG, dan masyarakat, diharapkan dampak dari bencana akibat cuaca ekstrem dapat diminimalkan.

    Curah Hujan Tinggi Sepekan ke Depan

    BMKG juga memprediksi dalam periode 4 – 11 Maret 2025, hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, khususnya di bagian barat dan Kepulauan Papua.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyampaikan bahwa gelombang atmosfer seperti Rossby Ekuatorial, Low Frequency, dan Kelvin diprediksi tetap aktif di sebagian besar Sumatra, Jawa bagian Barat, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, serta Kepulauan Papua yang berdampak pada peningkatan pertumbuhan awan hujan dengan intensitas bervariasi di wilayah-wilayah tersebut.

    “Curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi dan perlu diwaspadai, terutama di wilayah-wilayah yang rentan terdampak cuaca ekstrem,” ungkapnya.

    Analisis terbaru juga menunjukkan terbentuknya sirkulasi siklonik di Samudra Hindia, tepatnya di barat Aceh, serta di selatan Papua. Keberadaan sirkulasi siklonik ini menyebabkan pelambatan kecepatan angin atau konvergensi di berbagai perairan, termasuk Laut Natuna, Laut Banda, perairan selatan Sulawesi, Laut Arafuru, dan Maluku.
    Selain itu, daerah pertemuan angin (konfluensi) juga terdeteksi membentang di Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru, hingga Papua bagian selatan.

    Daerah pelambatan kecepatan angin (konvergensi) lainnya juga terpantau memanjang dari Pesisir Timur Riau hingga Kep. Riau, dari Sumatra Barat hingga Sumatra Selatan, dari Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga Selatan Jawa Barat, dari Kalimantan Timur hingga Kalimantan Selatan, dari Laut Sulawesi hingga Kalimantan Timur.
    Kondisi ini berpotensi memicu peningkatan curah hujan di wilayah-wilayah tersebut dan dapat berdampak pada aktivitas maritim serta masyarakat pesisir.

    Di sisi lain, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) yang masih aktif di Kepulauan Papua turut memperkuat dinamika atmosfer di kawasan timur Indonesia. MJO berkontribusi terhadap peningkatan aktivitas konveksi yang dapat memperbesar potensi hujan deras di sejumlah wilayah.

    Sementara itu, analisis labilitas lokal mengindikasikan potensi signifikan untuk perkembangan awan konvektif di berbagai daerah, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, serta hampir seluruh wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Labilitas atmosfer ini berperan dalam mendukung proses pembentukan awan hujan, terutama pada siang hingga sore atau malam hari.

    “Dengan meningkatnya aktivitas atmosfer ini, BMKG mengimbau masyarakat di wilayah terdampak untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, angin kencang, hingga kemungkinan banjir di daerah rawan. Pemantauan cuaca secara berkala sangat penting untuk mengantisipasi dampak dari dinamika atmosfer yang terus berkembang,” sebutnya.

    (rns/rns)

  • Banjir Besar Lumpuhkan Bekasi, Akses Jalan dan Stasiun Terputus

    Banjir Besar Lumpuhkan Bekasi, Akses Jalan dan Stasiun Terputus

    Liputan6.com, Jakarta – Banjir besar mengepung dan melumpuhkan Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/4/2025). Curah hujan yang tinggi dan berlangsung lama sejak semalam memutus beberapa akses jalan.

    Kemudian, ada tujuh kecamatan yang terdampak, salah satunya Kecamatan Bekasi Utara. 

    Wakil Wali Kota Bekasi Harris Bobihoe mengatakan, akses ke Stasiun Bekasi atau Stasiun Bulan-Bulan terputus dari jalan Ahmad Yani.

    “Akses ke Stasiun Bekasi 2 jam yang lalu itu terputus. Begitu juga di terminal Bekasi. Saat ini kita fokus untuk mengevakuasi warga di titik-titik banjir terparah, seperti di Bekasi Timur, ” kata dia kepada Liputan6.com lewat sambungan telepon.

    Perahu karet pun dikerahkan. Selain itu, kata dia, logistik dan tenda pengungsian juga tengah disiapkan. Dapur umum juga akan segera dibangun do beberapa wilayah banjir.

    “Ya kita ada cadangan beras sebesar 4,1 ton dan besok rencananya ada bantuan sekitar 1,2 ton. Total sekitar 5,3 ton kita siapkan. Ini memang untuk kondisi bencana,” imbuh dia.

    Dia mengungkapkan, ada beberapa faktor yang menjadikan Bekasi dilanda banjir besar seperti hari ini.

    “Pertama, ini kiriman tinggi dari Bogor, yang kedua curah hujan tinggi ya, dan itu kali-kali Bekasi meluap tinggi saat mengalir ke laut ini malah balik lagi. Jadi air masih tertahan dan belum surut,” ujarnya.

  • Kemensos Gelontorkan Rp2,09 Miliar untuk Warga Terdampak Banjir Jakarta, Bogor, dan Bekasi

    Kemensos Gelontorkan Rp2,09 Miliar untuk Warga Terdampak Banjir Jakarta, Bogor, dan Bekasi

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Sosial (Kemensos) telah menggelontorkan dana bantuan senilai Rp2,09 miliar bagi warga terdampak banjir di Jakarta, Kabupaten Bogor, dan Kota Bekasi. 

    Mengutip keterangan resmi Kemensos pada Selasa (4/3/2025), Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menuturkan pihaknya telah menyalurkan bantuan dan mendirikan dapur umum pada area-area terdampak banjir.

    Untuk penanganan banjir di Jakarta, tutur Gus Ipul, Kemensos telah menggulirkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar senilai Rp815,5 juta.

    “Bantuan tersebut berupa 35.000 paket makanan siap saji, 2.500 paket lauk pauk siap saji, 600 lembar kasur, 600 lembar selimut, dan 300 paket kids ware,” katanya. 

    Gus Ipul melanjutkan, Kemensos juga mengirimkan bantuan berupa 500 paket makanan siap saji, 500 paket lauk pauk, 100 lembar kasur, 100 lembar tenda gulung, 150 selimut, 150 paket kids ware dan 150 paket family kit bagi korban terdampak banjir di Kabupaten Bogor pada Senin (3/3/205). 

    Adapun, total bantuan tahap pertama itu mencapai Rp308,5 juta. Kemudian pada Selasa (4/3/2025), Gus Ipul menyebut Kemensos kembali menggulirkan bantuan kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Bogor, tepatnya ke Desa Bojongkulur Gunung Putri.

    “Bantuan yang diserahkan berupa 2.000 paket makanan siap saji, 200 paket kids ware, 300 lembar selimut, 200 lembar kasur dan 100 paket family kit. Total bantuan tahap kedua untuk Kabupaten Bogor mencapai Rp 451,1 juta,” jelasnya.

    Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur ini turut menyampaikan Kemensos telah memberikan bantuan pada warga terdampak banjir di Kota Bekasi. Bantuan ini berupa 2.000 paket makanan siap saji, 100 paket kids ware, 200 lembar selimut, dan 100 lembar kasur. 

    “Tak hanya bantuan, kami juga mengirimkan perahu karet untuk membantu proses evakuasi, 3 unit perahu karet beserta mesin untuk membantu proses evakuasi yang masih berjalan,” pungkasnya.

  • Jadwal Buka Puasa Hari Ini, 4 Maret 2025 di Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Tangerang

    Jadwal Buka Puasa Hari Ini, 4 Maret 2025 di Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Tangerang

    Bisnis.com, JAKARTA – Hari ini merupakan hari keempat ibadah puasa ramadan dilaksanakan di Indonesia.

    Umat muslim akan menjalankan ibadah puasa saat ini hingga waktu berbuka ketika adzan magrib sore nanti.

    Berikut jadwal buka puasa 4 ramadan 1446 H di Jabodetabek melansir dari laman Kemenag.

    JAKARTA

    MAGRIB 18:14

    ISYA’19:23

    BOGOR

    MAGRIB 18:18

    ISYA: 19:23

    TANGERANG

    MAGRIB 18:14

    ISYA’ 19:23

    BEKASI

    MAGRIB18:13

    ISYA’19:22