kab/kota: Bogor

  • Lolly Ungkap Alasan Jadi Penjamin Nikita Mirzani agar Tak Ditahan

    Lolly Ungkap Alasan Jadi Penjamin Nikita Mirzani agar Tak Ditahan

    Jakarta, Beritasatu.com – Laura Meizani Nasseru Asry atau Lolly menyatakan kesiapannya menjadi penjamin agar ibundanya, Nikita Mirzani, tidak ditahan di Rutan Polda Metro Jaya. Nikita Mirzani saat ini berstatus tersangka dalam kasus dugaan pemerasan, pengancaman, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang dilaporkan oleh dokter Reza Gladys.

    Surat pernyataan sebagai penjamin yang dibuat oleh Lolly diunggah oleh Nikita Mirzani di akun media sosialnya. Dalam unggahan tersebut, juga terdapat surat permohonan penangguhan penahanan yang ditulis langsung oleh Nikita Mirzani.

    “Saya, Laura Meizani Mawardi, selaku anak kandung dari tersangka Nikita Mirzani, siap menjadi penjamin ibunda saya,” tulis Lolly dalam suratnya yang dikutip dari akun media sosial Nikita Mirzani pada Selasa (4/3/2025).

    Lolly juga menegaskan bahwa ia menjamin ibunya tidak akan melarikan diri dari proses hukum.

    “Saya menjamin bahwa ibu saya tidak akan menghilangkan barang bukti, tidak mengulangi dugaan tindak pidana, dan tidak akan mempersulit jalannya proses hukum di Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya,” lanjutnya.

    Ia juga berjanji akan memastikan kehadiran ibundanya kapan saja jika diperlukan dalam proses hukum lebih lanjut.

    “Saya siap mendatangkan ibu saya, Nikita Mirzani, kapan saja untuk keperluan proses hukum dan akan mematuhi segala syarat serta ketentuan yang ada,” tegasnya.

    Lolly mengungkapkan bahwa alasan utamanya menjadi penjamin adalah karena ibunya merupakan seorang single parent yang masih harus mengurus anak-anaknya.

    “Ibu saya seorang single parent. Beliau satu-satunya pencari nafkah yang membiayai kehidupan saya dan kedua adik saya yang masih di bawah umur serta belum mampu mencari nafkah sendiri,” tandasnya.

    Surat pernyataan tersebut dibuat di Bogor pada 24 Februari 2025, dengan harapan agar penyidik dan Direktur Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya dapat mengabulkan permohonan penangguhan penahanan tersebut.

    Sebelumnya, Nikita Mirzani bersama asistennya, Mail Syahputra, resmi ditahan di Rutan Polda Metro Jaya mulai hari ini. Penahanan dilakukan setelah pemeriksaan oleh penyidik Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya dalam kasus dugaan pemerasan, pengancaman, dan TPPU yang dilaporkan oleh dokter Reza Gladys.

    Kasus ini terus menjadi perhatian publik, mengingat status Nikita Mirzani sebagai figur publik yang kerap menjadi sorotan dalam berbagai isu hukum dan sosial.

  • BPBD Jakbar terjunkan 24 personel evakuasi korban banjir

    BPBD Jakbar terjunkan 24 personel evakuasi korban banjir

    proses evakuasi berjalan lancar dengan melibatkan instansi lain, seperti pemadam kebakaran, Kepolisian, TNI, pemerintah daerah setempat, serta dibantu warga

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menerjunkan 24 personel untuk mengevakuasi korban banjir di tiga kelurahan, yakni Kelurahan Kedoya Selatan, Kembangan Selatan, dan Rawa Buaya.

    “Kita membantu di tiga kelurahan yang terdampak,” ungkap Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Koordinator Wilayah Jakarta Barat, Vitus Dwi Indarto kepada pers di lokasi pengungsian Kantor Lurah Kedoya Selatan, Selasa malam.

    Vitus mengungkapkan proses evakuasi berjalan lancar dengan melibatkan instansi lain, seperti pemadam kebakaran, Kepolisian, TNI, pemerintah daerah setempat, serta dibantu warga.

    “Untuk proses evakuasi tadi sudah dijalankan bersama jajaran dari kelurahan terus dari Damkar, dari tiga pilar, dari semua unsur, masyarakat pun ikut terlibat,” ujar Vitus.

    Khusus di RW 05 Kedoya Selatan, banjir yang sempat mencapai ketinggian dua meter kini telah surut menjadi 90 centimeter (cm).

    “Kalau malam ini sudah menurun ya. Kita pantau terus perkembangannya,” ucap Vitus.

    Sebelumnya, pemakaian pompa untuk mengatasi banjir di wilayah Jakarta Barat (Jakbar) baru bisa difungsikan ketika aliran kali surut.

    Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat Purwanti Suryandari menyebut hal tersebut lantaran banjir yang menggenangi sejumlah RT di tiga kelurahan wilayah Jakbar merupakan banjir kiriman dari daerah Bogor.

    “Banjir kali ini kan karena kali meluap ya. Kali Angke, Kali Pesanggrahan. Nah, karena itu banjir kiriman, kita hanya bisa nunggu muka air kalinya surut, baru bisa kita pompa,” kata Purwanti saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Hal tersebut, kata Purwanti, terlebih karena area-area yang terendam adalah area cekungan.

    “Kalau untuk yang daerah-daerah yang ada di dalam-dalam kan bentuknya cekungan. Kalau kalinya masih belum surut, kita susah pakai pompa,” ujar Purwanti.

    Namun demikian, pihak Purwanti tetap mengupayakan penggunaan pompa di area-area yang bisa diterapkan penggunaan pompa.

    “Tapi pompa-pompa kita tetap jalan ya, supaya genangan tidak semakin tinggi,” ujar Purwanti.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Banjir di Jakarta, Bogor Depok dan Bekasi: Ribuan Jiwa Butuh Makanan hingga Tempat Tinggal Sementara – Halaman all

    Banjir di Jakarta, Bogor Depok dan Bekasi: Ribuan Jiwa Butuh Makanan hingga Tempat Tinggal Sementara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jabodetabek sejak Minggu malam hingga Selasa (4/3/2025) dini hari menyebabkan banjir di beberapa wilayah, termasuk Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bekasi, dan Kabupaten Bogor.

    Meluapnya Kali Ciliwung dan Kali Pesanggrahan memperparah kondisi di wilayah ini, sementara Kali Cimanceri yang meluap mengakibatkan banjir di beberapa kecamatan di Bogor. 

    Di Jakarta, enam kecamatan terdampak banjir, yaitu Jagakarsa, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan, Jatinegara, Kramat Jati, dan Pasar Rebo. 

    Sebanyak 823 Kepala Keluarga (KK) atau 2.627 jiwa merasakan dampak banjir, dengan ratusan jiwa terpaksa mengungsi.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah turun ke lapangan untuk melakukan asesmen dan kaji cepat. 

    Di Kabupaten Bogor, banjir melanda Rumpin, Bojong Gede, dan Cisarua. Di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, satu rumah dan satu pondok pesantren terendam.

    Sementara di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojong Gede, sebanyak 137 rumah terdampak dengan 547 jiwa yang merasakan dampaknya. Di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, 119 rumah terendam dengan total 423 jiwa terdampak. Hingga saat ini, satu warga dilaporkan hilang akibat terseret arus banjir. 
     
    Di Bekasi, banjir merendam beberapa kecamatan, menyebabkan ribuan warga terdampak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat bahwa banjir melanda 20 titik di 7 kecamatan dengan ketinggian air bervariasi hingga mencapai 3 Meter.

    Luapan sungai dan tingginya curah hujan memperparah kondisi, dengan laporan rumah yang terendam hingga setinggi 1 meter. 

    Warga yang terdampak di beberapa titik telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman, sementara upaya bantuan terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. 

    Merespons bencana ini, Human Initiative telah berkoordinasi dengan BPBD DKI Jakarta dan BPBD Kabupaten Bogor untuk membantu evakuasi warga terdampak banjir.

    Tim rescue telah diturunkan dengan satu unit perahu untuk evakuasi, sementara Mobil Respons dikerahkan untuk mendirikan dapur Air guna menyediakan makanan siap saji bagi para penyintas. 

    Selain itu, Human Initiative juga melakukan kajian dampak awal untuk menentukan langkah-langkah bantuan selanjutnya. 

    Saat ini, kebutuhan mendesak yang sangat diperlukan oleh warga terdampak antara lain: Makanan siap santap, selimut dan alas tidur, peralatan kebersihan diri dan rumah, matras dan terpal untuk tempat tinggal sementara.

    “Sahabat Inisiator, kita dapat turut membantu dengan berdonasi untuk menyediakan kebutuhan mendesak bagi para penyintas. Setiap bantuan, sangat berarti bagi mereka yang sedang berjuang menghadapi dampak bencana ini,” ujar Tim Disaster Risk Management Human Initiative, Subur Rojinawi.

    “Donasi dapat disalurkan melalui Human Initiative untuk membantu penyediaan makanan, tempat tinggal sementara, serta kebutuhan pokok lainnya bagi penyintas banjir di Jabodetabek,” ucap Subur lagi.

    Untuk diketahui, volume air terus naik sejak Selasa (4/3/2025) pagi akibat hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak malam sebelumnya.

    Selain itu, sejumlah rumah warga tampak terendam hingga atapnya.

    Beberapa warga yang masih bertahan di lantai dua rumah mereka terlihat meminta bantuan evakuasi dari petugas BPBD dan tim SAR.

    Hingga saat ini, proses evakuasi masih terus dilakukan menggunakan perahu karet.

    Pihak BPBD DKI Jakarta telah menyalurkan bantuan darurat berupa makanan siap saji, air mineral, serta obat-obatan untuk warga terdampak.

    Posko pengungsian juga telah didirikan di beberapa titik, termasuk di GOR terdekat untuk menampung warga yang harus mengungsi.

    Menurut keterangan Kepala BPBD DKI Jakarta, banjir kali ini disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah hulu, menyebabkan debit air Kali Ciliwung meluap hingga menggenangi permukiman dan jalan raya di sekitarnya.

    Pihak berwenang mengimbau masyarakat yang berada di daerah rawan banjir untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman serta mewaspadai arus listrik yang masih menyala di beberapa titik untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

  • Pemkab Bogor Tindaklanjuti Alih Fungsi Lahan di Puncak, PT Jaswita Jadi Biang Kerok Bencana ?

    Pemkab Bogor Tindaklanjuti Alih Fungsi Lahan di Puncak, PT Jaswita Jadi Biang Kerok Bencana ?

    JABAR EKSPRES – Bupati Bogor Rudy Susmanto menidaklanjuti soal dugaan alih fungsi lahan di Kawasan Puncak, pasca bencana banjir.

    Dugaan meluapnya aliran sungai di Kawasan Puncak Bogor tak lepas adanya tempat wisata baru milik anak perusaan PT Jaswita milik BUMD Jawa Barat.

    Rencannya Rudy bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Menteri KLHK akan menijau kondisi masyarakat yang terdampak bencana.

    “Di mana BUMD Jawa Barat kewenangannya di pak gubernur, mentri lingkungan hidup pun kita ajak meninjau di Kabupaten Bogor,” kata Rudy di Cibinong, Selasa (4/3).

    “Supaya output nya jelas bukan hanya kita menggugurkan kewajiban datang ke lokasi bencana, tapi ada sebuah kebijakan,” sambungnya.

    BACA JUGA: Pemkab Bogor Targetkan Jembatan Bailey Rampung 3 Minggu

    Politisi Partai Gerindra itu mengungkapkan, telah mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) yang baru pada hari ini.

    Perbup tersebut berisi tentang penarikan seluruh proses perizinan yang dikembalikan kepada kepala daerah.

    Rudy melanjutkan, Pemkab Bogor akan lebih selektif kembali saat mengeluarkan izin agar para pengusaha tidak merusak lingkungan

    “Kita akan lebih selektif dalam mengeluarkan izin-izin yang ada di Kabupaten Bogor selama kepentingannya jelas dan keduanya tidak mengganggu tidak merusak lingkungan, kita pasti support, kita pasti dukung,” ucap dia.

    Menurutnya, pihak Jaswita wajib dievaluasi lebih lanjut tentang proyek yang berdiri di wilayah Puncak Bogor.

    BACA JUGA: Pemkot Bogor, Kemenhub dan PT KAI Belum Temukan Solusi Perbaikan Longsor di Batutulis

    Ketua DPRD Kabupaten Bogor 2019-2024 itu memberikan contoh ketidaksesuaian fungsi lahan yaitu, saat kunjungannya meninjau bencana di daerah Cijayanti.

    Berdasarkan tinjauannya, terdapat tebing buatan untuk menahan aliran sungai agar melindungi salah satu komplek yang berada di wilayah tersebut.

    “Lalu yang tidak tebing itu air langsung masuk ke pemukiman warga. Walaupun memang penyelesaian banjirnya kita selesaikan dulu yaitu tidak menyinggung siapapun yaitu normalisasi di hilirnya di daerah Cikeas,” pungkasnya.

  • Jawa Barat, Jakarta-Bengkulu Siap Siaga, Kepala BMKG Warning Begini

    Jawa Barat, Jakarta-Bengkulu Siap Siaga, Kepala BMKG Warning Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan agar tetap siap siaga karena curah hujan masih diprediksi tinggi hingga 11 Maret 2025 nanti. Untuk antisipasi, kata dia, operasi modifikasi cuaca akan dilakukan.

    “Kami prediksi dalam durasi sampai tanggal 11 itu kita masih perlu waspada, atau bahkan siaga,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (4/3/2025).

    Menurut Dwikorita saat ini masih dalam tahap tanggap darurat bencana. Sehingga ia akan bersama BNPB akan melakukan modifikasi cuaca dalam waktu dekat.

    “Kami tadi dikoordinasikan oleh bapak Menko PMK dan BNPB akan melakukan modifikasi cuaca. Konsepnya adalah menghalangi awan-awan yang bergerak ke daerah yang rawan dijatuhkan sebelum masuk ke area rawan,” katanya.

    “Jadi dijatuhkannya misalnya masih di laut. Jadi tidak dijatuhkan di darat. Nanti banjirin yang di darat. Konsepnya seperti itu. Karena kalau di darat, nanti banjir tempatnya,” sambungnya.

    Jawa Barat, Jakarta Sampai Bengkulu Siap Siaga

    Rencananya modifikasi cuaca ini akan dilakukan di kawasan Jawa Barat (Jabar), karena merupakan daerah paling rentan.

    “Di Puncak kan nanti bisa jadi sumber banjir ke hilir juga. Tidak hanya kena Jawa Barat tapi juga bisa mengalir ke arah utara ke Jakarta,” katanya.

    “Untuk besok prioritas di Jawa Barat karena memang paling rentan di Jawa Barat dan terutama ini di daerah pegunungan, di puncak. Kan nanti bisa jadi sumber banjir ke hilir juga. Tidak hanya kena Jawa Barat, tapi juga bisa mengalir ke arah utara, ke Jakarta, sungai-sungainya kan juga mengalir ke Utara,” sambungnya.

    Dwikorita berharap dengan adanya modifikasi cuaca ini dapat mengurangi intensitas hujan. Namun Dwikorita mengimbau untuk terus waspada dan siaga hingga tanggal 11 Maret mendatang.

    Adapun beberapa wilayah yang perlu diwaspadai adalah Jawa Barat, Banten, Jakarta, Lampung, sebagian Palembang, dan Bengkulu.

    Foto: Warga melintasi banjir yang melanda Perumahan Villa Nusa Indah 1, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
    Warga melintasi banjir yang melanda Perumahan Villa Nusa Indah 1, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

    (dce)

  • Pemkab Bogor Targetkan Jembatan Bailey Rampung 3 Minggu

    Pemkab Bogor Targetkan Jembatan Bailey Rampung 3 Minggu

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menargetkan pemasangan jembatan bailey atau jembatan darurat di wilayah Puncak akan selesai dalam waktu tiga minggu.

    Target ini diambil setelah delapan jembatan amblas akibat hujan deras dan luapan air sungai.

    Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menjelaskan bahwa dua dari delapan jembatan yang rusak sudah berhasil diperbaiki, sementara enam jembatan lainnya masih dalam proses penanganan.

    Ia berharap pengerjaan ini dapat memfasilitasi masyarakat agar jalur Puncak dapat kembali beroperasi normal sebelum Hari Raya Idul Fitri mendatang.

    “Tadi saya menyampaikan bahwa target kita adalah tiga minggu kedepan harus rampung, kenapa harus rampung, mekanismenya pertama kalau kita pinjem ke TNI lalu pinjem ke berbagai pihak tidak ada,” kata Rudy setelah rapat mengenai penanganan bencana alam di Kantor Bupati Cibinong, Selasa (4/3).

    BACA JUGA: Pemkot Bogor, Kemenhub dan PT KAI Belum Temukan Solusi Perbaikan Longsor di Batutulis

    “Kita putuskan segera untuk beli tiga minggu harus selesai tiga minggu harus terpasang supaya hari raya Idul fitri masyarakat tidak terganggu,” sambungnya.

    Politisi Partai Gerindra itu menjelaskan, dana untuk pembelian jembatan bailey tersebut berasal dari anggaran belanja tidak terduga Pemkab Bogor.

    “Belanja tidak terduga, maka kita tetapkan status tanggap darurat bencana,” kata dia.

    Pemkab Bogor menetapkan status tanggap darurat setelah melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

    Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menyatakan bahwa pemerintah pusat siap bekerja sama dengan Pemkab Bogor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana.

    Status tanggap darurat yakni, situasi dengan ancaman bencana benar-benar terjadi dan telah mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat.

    BACA JUGA: Horor Kota Bogor: Bayi Tewas Akibat Longsor hingga Jalan Amblas

    Pihak BNPB juga menambahkan, akan memberikan bantuan semaksimal mungkin agar stabilitas masyarakat yang terdampak bencana dapat kembali normal.

    “Statusnya pak bupati mengeluarkan status tanggap darurat, sehingga pemerintah pusat tidak ragu ragu sudah langsung masuk dan bekerja sama dengan pemerintah daerah apapun yang menjadi kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana betul betul kita semaksimal mungkin dipenuhi,” kata Suharyanto di Kantor Bupati, Cibinong, pada Senin (3/3/2025).

  • Rumahnya Kebanjiran, Kepala Otorita Basuki Hadimuljono Terobos Banjir Pakai Motor Trail

    Rumahnya Kebanjiran, Kepala Otorita Basuki Hadimuljono Terobos Banjir Pakai Motor Trail

    JAKARTA – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono kembali menunjukkan gelagat lucunya di lapangan.

    Kali ini kejadian kocak yang ditunjukkan bukan terkait dengan tugasnya sebagai pejabat di Otorita, melainkan aksinya saat menerjang banjir.

    Dalam sebuah video yang beredar sebagaimana dilihat VOI, dia terlihat menerjang banjir dengan motor trail hijau, didorong oleh seorang pria di belakangnya.

    Banjir yang merendam kawasan tersebut tampak cukup tinggi, mencapai setengah roda motor yang dinaiki mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu.

    Berdasarkan konfirmasi dari ajudannya, Reza Eqya, kejadian dalam video tersebut berada di sekitar kediamannya, kawasan perumahan elit di Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 4 Maret.

    “Betul (ada kejadian itu). Saat ini (Pak Basuki) masih di kediaman,” ujar Reza kepada VOI, Selasa, 4 Maret.

    Daerah Jabodetabek sendiri tengah dilanda hujan deras yang mengakibatkan banjir di sejumlah titik.

    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut, cuaca ekstrem di Jabodetabek masih akan berlangsung hingga pekan depan.

    Hal ini diungkapkan Dwikorita dalam rapat koordinasi (Rakor) pengendalian banjir Jabodetabek yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno.

    “Untuk potensi sepekan ke depan, karena fenomenanya masih akan berlanjut meskipun akan mengalami penurunan sebentar, namun kemudian nampaknya puncaknya (hujan) di tanggal 11 (Maret),” kata Dwikorita, Selasa, 4 Maret.

    Melihat potensi hujan lebat yang masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan, pemerintah akan melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) hingga Sabtu, 8 Maret mendatang.

    “BNPB akan melaksanakan operasi modifikasi cuaca ini sampai 8 (Maret). Mudah-mudahan dengan adanya OMC ini, paling tidak hujan akan bisa kami kurangi untuk hari-hari ke depan,” tuturnya.

    Suharyanto menambahkan, pihaknya telah meminta Pemprov DKI Jakarta untuk melanjutkan OMC di wilayahnya, seperti yang pernah dilakukan sejak tahun baru 2025 hingga Februari lalu.

    Kemudian, BNPB berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bogor, untuk mengirimkan tim guna menangani bencana longsor dan memperbaiki jembatan putus.

    “Kemudian infrastruktur yang rusak, contoh kemarin Kabupaten Bogor itu ada 7 jembatan. Nah, untuk jangka pendek yang bisa dilaksanakan segera adalah menggunakan jembatan bailey,” jelasnya.

    Sementara di Kota Bekasi, tercatat 7 kecamatan terdampak banjir hingga ketinggian 3 meter dan banjir di Kabupaten Bekasi melanda enam kecamatan hingga 1,5 meter.

    “Kota Bekasi ini yang agak parah. Mungkin dalam waktu dekat kami sendiri akan ke sana. Hari ini juga akan dikirim tim ke Kota Bekasi untuk melihat dan berkoordinasi secara langsung dengan Bapak Wali Kota Bekasi terkait langkah-langkah yang harus dilakukan,” pungkasnya.

  • Istana pastikan bantuan korban banjir Jabodetabek ditangani optimal

    Istana pastikan bantuan korban banjir Jabodetabek ditangani optimal

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi memastikan bantuan untuk korban banjir di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) ditangani dengan optimal oleh badan dan lembaga terkait.

    Menurut Hasan dalam taklimat yang disampaikan oleh Presiden Prabowo kepada Kabinet Merah Putih (KMP) disampaikan agar bantuan diberikan kepada korban banjir sebagai bagian dari penanggulangan bencana yang saat ini dipimpin prosesnya oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

    “Pasti akan ditanggulangi sebaik-baiknya karena sudah ada arahan dari Presiden ke badan penanggulangan bencana, BNPB,” kata Hasan ditemui di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

    Koordinasi antar anggota Kabinet Merah Putih (KMP) sudah dilakukan untuk memastikan korban banjir di Jabodetabek bisa mendapatkan penanganan yang baik sembari mencari solusi agar hujan yang sangat deras bisa diatasi sehingga tidak menambah titik-titik banjir di kemudian hari.

    Terkait dengan bantuan sosial bagi korban banjir Jabodetabek, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul saat memberikan pernyataan kepada awak media menyebutkan Kementerian Sosial telah mengucurkan bantuan senilai Rp3 miliar untuk mendukung penanganan banjir.

    Beragam bantuan yang telah diberikan meliputi kasur, bantal, obat-obatan, pakaian untuk dewasa dan anak, serta tenda untuk memastikan para pengungsi mendapatkan tempat yang layak.

    Secara khusus terkait dengan banjir, Gus Ipul menyebutkan bahwa Presiden telah meminta seluruh pihak, mulai dari aparat penegak hukum hingga relawan saling bersinergi untuk menangani bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

    “Presiden menginstruksikan agar seluruh pihak, termasuk TNI, Polri, dan relawan, bersinergi dalam penanganan bencana. Seperti yang selalu terjadi, setiap kali ada bencana, seluruh elemen bangsa bersatu padu untuk memberikan bantuan, mulai dari evakuasi, pengungsian, hingga tahap rehabilitasi,” kata Gus Ipul.

    Menanggapi instruksi Presiden itu, Gus Ipul juga menegaskan bahwa seluruh sumber daya pemerintah, baik dari Kementerian Sosial, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, hingga relawan dari berbagai organisasi terus bekerja.

    “BNPB tetap menjadi garda terdepan dalam penanganan bencana, sementara Kementerian Sosial berperan dalam penyediaan logistik dan shelter,” kata Gus Ipul.

    Pewarta: Livia Kristianti
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ikut Terdampak, Eks Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Terpaksa Dorong Motor Terjang Banjir Bekasi – Halaman all

    Ikut Terdampak, Eks Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Terpaksa Dorong Motor Terjang Banjir Bekasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono turut menjadi korban banjir yang melanda Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025).

    Eks menteri era Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kini menjabat sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) itu terekam kamera warga tengah mendorong motor trail koleksinya.

    Pak Bas, sapaan akrabnya, memindahkan motor trail koleksinya itu karena banjir yang melanda Kota Bekasi sudah mencapai sekitar 30 cm.

    Dalam video tersebut, Basuki menaiki motor trail yang mesinnya tidak menyala. 

    Sehingga, membuatnya terpaksa “mengayuh” motornya itu untuk menerjang banjir.

    Tampak, dia juga dibantu oleh orang lain mendorong motornya dari belakang.

    Ajudan Basuki, Reza Eqya mengatakan bahwa video tersebut diambil pada Selasa sekitar pukul 07.00-08.00 WIB oleh warga Kemang Pratama, Bekasi, atau di sekitar rumah pribadi Pak Bas.

    “Video mungkin diambil oleh warga sekitar, mungkin sekitar pukul 07.00-08.00 WIB,” ujar Reza saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

    Ia juga membenarkan bahwa saat ini Basuki sedang berada di kediamannya di Bekasi. 

    Di mana akses kawasan rumahnya turut terdampak banjir.

    “Akses jalannya lumpuh karena banjir,” ungkap Reza menjelaskan kondisi lingkungan dalam video tersebut.

    Sementara itu, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan bahwa Kota Bekasi lumpuh akibat banjir yang terjadi sejak dini hari.

    Dari 12 kecamatan di Kota Bekasi, delapan di antaranya terendam banjir. 

    “Sampai di jalan utama, termasuk kantor pemerintahan, itu sudah mulai masuk air, keluar, karena kemudian juga limpasannya sungguh luar biasa,” ujar Tri dalam rapat koordinasi bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Menko PMK Pratikno yang digelar daring, Selasa.

    Tri mengungkapkan, banjir disebabkan meluapnya air dari tanggul yang telah dibangun Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).

    Daerah yang terdampak banjir parah berada di sepanjang aliran Sungai Bekasi, terutama di antara Kali Cikeas dan Kali Cileungsi. 

    Ketinggian air banjir bervariasi, bahkan ada yang mencapai 8 meter. 

    Gubernur Jawa Barat Bakal Evaluasi Tata Ruang Buntut Banjir Melanda

    Sejumlah wilayah di Jawa Barat dilanda banjir parah pada Selasa, dari wilayah Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Karawang, hingga Bogor. 

    Penyebab banjir adalah curah hujan deras hingga banjir kiriman akibat sungai meluap pada Selasa.

    Atas hal itu, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengaku telah menyusun program untuk menanggulangi banjir di sejumlah wilayah di Jawa Barat.

    Dedi mengatakan pihaknya bakal mengerahkan sumber daya untuk mengatasi banjir di Jawa Barat.

    “Selasa depan kita rapat koordinasi bupati/walikota se-Jabar bersama menteri ATR/BPN untuk evaluasi tata ruang di Jabar,” kata Dedi di Kantor Bupati Karawang, Selasa, dikutip dari TribunBekasi.com.

    Menurut Dedi, banjir parah yang terjadi ini karena curah hujan tinggi hingga kiriman dari wilayah Bogor.

    Penyebabnya adalah karena di wilayah Bogor daerah resapan air atau daerah hijau hilang.

    “Ruang terbuka hijau, hutan, sawah, ya intinya daerah resapan air itu hilang yang menyebabkan banjir di Jawa Barat,” katanya.

    Dedi mengaku tidak ingin setiap bencana longsor dan banjir hanya berhenti pada pemberian bantuan.

    Dia menegaskan harus ada langkah konkret agar masalah banjir itu dapat diselesaikan.

    “Mulai dari sumber atas hulunya hingga ke sini hilirnya harus benar-benar,” katanya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBekasi.com dengan judul Viral, Nekat Terobos Arus Banjir, Mobil Terseret Sejauh 20 Meter di Kecamatan Setu Bekasi

    (Tribunnews.com/Rifqah) (TribunBekasi.com/Muhammad Azzam) (Kompas.com)

  • Bantuan Senilai Rp2 Miliar Disalurkan Kemensos untuk Korban Banjir di Jakarta, Bogor, dan Bekasi – Halaman all

    Bantuan Senilai Rp2 Miliar Disalurkan Kemensos untuk Korban Banjir di Jakarta, Bogor, dan Bekasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyiapkan bantuan untuk korban banjir di Jabodetabek yang totalnya sebesar Rp2,098 miliar.

    Gus Ipul mengungkap bantuan sebesar Rp2 miliar ini nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di Jabodetabek, khususnya Jakarta, Kabupaten Bogor, dan Bekasi yang terdampak banjir.

    Menurut Gus Ipul, bantuan ini sudah disalurkan sejak Senin (3/3/2025) dari Gudang Induk Bekasi.

    Dapur umum juga telah didirikan untuk memenuhi kebutuhan pangan para korban banjir.

    “Kami sudah menyalurkan bantuan ke area-area yang terdampak banjir Jabodetabek, khususnya Jakarta, Kabupaten Bogor dan Bekasi. Kami juga dirikan dapur umum,” kata Gus Ipul dilansir Kompas TV, Selasa (4/3/2025).

    Untuk wilayah Jakarta, Kemensos telah menyalurkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar senilai Rp815,5 juta.

    Bantuan tersebut berupa 35.000 paket makanan siap saji, 2.500 paket lauk pauk siap saji, 600 lembar kasur, 600 lembar selimut, dan 300 paket pakaian anak.

    Sementara itu, untuk Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bantuan tahap pertama mencapai Rp308,5 juta juga telah disalurkan untuk warga terdampak, pada Senin (3/3/2025).

    Bantuan itu berupa 500 paket makanan siap saji, 500 paket lauk pauk, 100 lembar kasur, 100 lembar tenda gulung, 150 selimut, 150 paket pakaian anak, dan 150 paket family kit.

    Hari ini, Kemensos kembali menggulirkan bantuan tahap kedua senilai Rp 451,1 juta, yang diserahkan ke Desa Bojongkulur Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

    Bantuan yang diserahkan berupa 2.000 paket makanan siap saji, 200 paket pakaian anak, 300 lembar selimut, 200 lembar kasur, dan 100 paket family kit. 

    Untuk Kota Bekasi, Kemensos menyalurkan bantuan dengan nilai total Rp 523 juta.

    Bantuan ini berupa 2.000 paket makanan siap saji, 100 paket kids wear, 200 lembar selimut, dan 100 lembar kasur.

    Tak hanya menyalurkan bantuan berupa kebutuhan dasar para korban banjir, Kemensos juga memberikan bantuan perahu karet untuk membantu proses evakuasi.

    “Kami juga mengirimkan 3 unit perahu karet beserta mesin untuk membantu proses evakuasi yang masih berjalan,” ujar Saifullah.

    Menko PMK Sebut Evakuasi, Makanan dan Kesehatan Korban Banjir Harus Diprioritaskan

    Pemerintah mengambil langkah penanggulangan dalam menangani banjir yang melanda wilayah Jabodetabek. Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno menegaskan bahwa evakuasi warga terdampak menjadi prioritas utama.

    “Iya tadi siang, tadi pagi ya saya bersama Kepala BNPB sudah mengundang rapat koordinasi. Yang hadir ada dari penanganan bencana di Provinsi Jawa Barat, Banten, dan juga DKI, serta Basarnas dan BMKG,” ujar Pratikno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/3/2025).

    Ia menjelaskan bahwa pemerintah telah berkoordinasi memastikan lokasi yang membutuhkan bantuan dan pertolongan sesegera mungkin.

    “Memang yang kita tangani saat ini adalah penanganan secara cepat untuk penyelamatan masyarakat. Oleh karena itu evakuasi dikerahkan tadi kita sudah koordinasi untuk evakuasi itu, lokasi mana butuh bantuan apa, kita sudah koordinasi,” katanya.

    Selain itu, kebutuhan para pengungsi juga menjadi perhatian utama, termasuk penyediaan makanan dan pelayanan kesehatan. Terkait pengungsi, pihaknya kata Pratikno telah berkoordinasi dengan Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

    “Terus kemudian juga pengungsian, pengungsian juga demikian. Apa saja yang dibutuhkan, saya sudah koordinasi juga dengan Pak Mensos, Pak Mensos juga sudah turunkan timnya,” katanya.

    Selain upaya penanganan langsung, pemerintah juga melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna mengurangi curah hujan di wilayah terdampak. Langkah ini dilakukan bekerja sama dengan BMKG dan BNPB.

    “Tapi pada saat yang sama, kita juga menambah untuk operasi modifikasi cuaca. karena ini banjir ini masalahnya juga ada di kiriman dari hulu dari hulu, juga di hilirnya sendiri juga hujan terus ya di daerah kawasan Jabodetabek. makanya ini harus dikurangi curah hujan, curah hujannya dikurangi,” katanya.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Taufik Ismail)

    Baca berita lainnya terkait Banjir di Jabodetabek.