kab/kota: Bogor

  • Tutup angkutan Lebaran 2025, KAI catat layani 4,7 juta pelanggan

    Tutup angkutan Lebaran 2025, KAI catat layani 4,7 juta pelanggan

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (KAI) menutup angkutan Lebaran 2025 dan melaporkan telah mengangkut sebanyak 4.707.628 pelanggan selama periode arus mudik dan balik pada Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah.

    “KAI mencatat keberhasilan dalam menyelenggarakan angkutan Lebaran 2025 dengan total melayani 4.707.628 pelanggan, baik untuk perjalanan kereta api jarak jauh maupun lokal di seluruh wilayah operasional KAI di Pulau Jawa dan Sumatera,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba di Jakarta, Sabtu.

    Masa angkutan Lebaran 2025 yang ditetapkan KAI berlangsung selama 22 hari, mulai 21 Maret hingga 11 April 2025. Dalam periode tersebut, KAI menyediakan 4.591.510 tempat duduk, terdiri dari 3.443.832 seat KA Jarak Jauh dan 1.147.678 seat KA Lokal.

    Dari total pelanggan yang dilayani, sebanyak 3.915.546 pelanggan menggunakan KA Jarak Jauh dengan tingkat okupansi mencapai 114 persen dari kapasitas yang tersedia.

    Sementara itu pelanggan KA Lokal tercatat sebanyak 792.082 pelanggan, dengan okupansi 69 persen dari kapasitas yang disediakan.

    Selama angkutan Lebaran 2025, volume pelanggan KA tertinggi terjadi pada arus balik tanggal 2 April, di mana KAI melayani 274.313 pelanggan, terdiri dari 223.348 pelanggan KA Jarak Jauh dan 50.965 pelanggan KA Lokal.

    “Volume arus balik tetap tinggi dari tanggal 1 hingga 7 April, dengan rata-rata harian di atas 250 ribu pelanggan. Hal ini dimungkinkan karena kebijakan pemerintah yang menetapkan Work From Anywhere (WFA) hingga 8 April,” ujar Anne.

    Adapun puncak arus mudik terjadi pada 28 Maret 2025, dengan total pelanggan mencapai 215.561 pelanggan dengan tingkat okupansi 102 persen yang terdiri dari 183.923 pelanggan KA Jarak Jauh dan 31.638.

    KAI mencatat stasiun dengan pelanggan naik tertinggi selama masa angkutan Lebaran antara lain Pasar Senen, Gambir, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, Purwokerto, Semarang Tawang, Semarang Poncol, Bekasi, dan Bandung.

    Untuk KA Lokal, stasiun dengan pelanggan naik terbanyak yaitu Sukabumi, Padang, Bogor, Jember, Pariaman, Solo Balapan, Cianjur, Air Tawar, Semarang Tawang, dan Medan.

    Selama masa angkutan Lebaran 2025, KAI mengoperasikan sebanyak 9.736 perjalanan kereta api, terdiri dari kereta reguler dan tambahan.

    “Kereta api tetap menjadi moda transportasi pilihan masyarakat karena bebas macet, nyaman, aman, serta memiliki ketepatan waktu yang tinggi, terutama di tengah kepadatan lalu lintas jalan raya saat arus mudik dan balik,” tutur Anne.

    KAI mencatatkan peningkatan kinerja ketepatan waktu atau On Time Performance (OTP) kereta api selama masa angkutan Lebaran 2025 yang berlangsung pada 21 Maret hingga 11 April 2025.

    “OTP keberangkatan kereta api mencapai 99,69 persen, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 99,50 persen. Sementara itu, OTP kedatangan juga naik menjadi 97,23 persen, dibandingkan dengan 96,90 persen pada masa Angkutan Lebaran 2024,” jelas Anne.

    Selama Angkutan Lebaran 2025, KAI terus berupaya menghadirkan pengalaman terbaik bagi para pelanggan, tidak hanya fokus pada keselamatan dan ketepatan waktu perjalanan, tetapi juga menghadirkan berbagai inisiatif menarik yang menambah kenyamanan dan kesan positif selama periode arus mudik dan balik.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Nasib Tragis Maling Motor Kepergok Pemilik di Jonggol Bogor, 1 Tewas dan 1 Kritis

    Nasib Tragis Maling Motor Kepergok Pemilik di Jonggol Bogor, 1 Tewas dan 1 Kritis

    TRIBUNJAKARTA.COM – Nasib tragis dialami dua maling motor di wilayah Desa Weninggalih, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor pada Jumat (11/4/2025) sekira pukul 14.54 WIB.

    Dua maling motor tersebut kepergok pemilik kendaraan. Akibatnya, satu pelaku tewas dan satu lainnya kritis setelah diamuk warga.

    Kapolsek Jonggol, Kompol Hida Tjahjono menyampaikan kronologi peristiwa tersebut.

    Awalnya, korban memarkirkan kendaraannya sepeda motor Honda Beat Street warna hitam di area persawahan. 

    Saat itu, korban ingin melihat petani yang sedang menggarap sawahnya.

    Namun dari kejauhan, korban melihat motor miliknya dibawa kabur oleh dua orang tak dikenal yang masing-masing membawa kendaraan roda dua.

    “Korban berteriak meminta pertolongan warga dan berusaha mengejar kedua pelaku yang melarikan diri ke arah Bekasi,” kata Kompol Hida Tjahjono, Sabtu (12/4/2025).

    Mengetahui kejadian tersebut, warga yang membantu melakukan pengejaran akhirnya berhasil menangkap pelaku yang berusaha melarikan diri tersebut.

    Pelaku yang sempat melakukan perlawanan itupun menyulut emosi warga hingga akhirnya main hakim sendiri hingga membawa motor pelaku.

    Salah satu pelaku yang diketahui berinisial RM (24) warga Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor itu meninggal dunia.

    Sedangkan pelaku lainnya yakni MG (28) yang merupakan warga Kabupaten Bekasi tak sadarkan diri usai dikromas warga.

    “Saat ini pelaku yang tewas berada di kamar jenazah sedangkan pelaku lainnya dalam keadaan kritis masih ditangani di IGD RSUD Cileungsi,” ungkapnya.

    Atas kejadian tersebut, Kompol Hida Tjahjono mengimbau kepada masyarakat agar tidak main hakim sendiri terhadap pelaku kejahatan.

    Pasalnya, setiap tindak pidana kejahatan telah diatur dalam aturan perundang-undangan.

    “Lebih baik menyerahkan pelaku kepada aparat penegak hukum setempat guna dilakukan penegakan hukum terhadap yang bersangkutan,” katanya. (TribunnewsBogor)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Dubes Swedia Komentari Tagar #KaburAjaDulu: Pengalaman Jadi Bekal Bangun RI di Masa Depan

    Dubes Swedia Komentari Tagar #KaburAjaDulu: Pengalaman Jadi Bekal Bangun RI di Masa Depan

    Bisnis.com, JAKARTA — Kedutaan Besar Swedia untuk Indonesia hari ini menggelar pameran kerja dan pendidikan ‘JOIN SWEDEN – Study & Career Fair’ di ARTOTEL Gelora Senayan Jakarta. Tahun ini peserta yang mengikuti dan mencoba peruntungan untuk berkarier dan melanjutkan pendidikan di Swedia melonjak 73% dibanding tahun lalu, menjadi lebih dari 2.000 peserta.

    Sementara di satu sisi, tagline atau tagar Kabur Aja Dulu belakangan santer terdengar di media sosial sebagai respons dari dinamika politik yang terjadi di Tanah Air. Tagline tersebut merupakan bentuk respons anak-anak muda di Indonesia untuk ke luar negeri, baik untuk melanjutkan pendidikan atau berkarier.

    Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN Daniel Blockert menanggapi bagaimana lonjakan animo tersebut dikaitkan dengan tagar #kaburajadulu.

    “Ya, kami sangat mengikutinya [#kaburajadulu di sosial media], tertu saja, saya mengerti banyak pelajar di Indonesia berpikir untuk peluang ke luar negeri. Tapi saya berharap mereka ke Swedia karena berpikir itu pilihan bagus sebagai alternatif dan sesuatu yang bagus untuk karier mereka. Saya tidak ingin hal buruk terjadi pada Indonesia sehingga orang-orang terpaksa meninggalkannya,” kata Daniel saat ditemui usai membuka pameran, Sabtu (12/4/2025).

    Daniel menjelaskan pemerintah Swedia dan Indonesia sudah lama menjalin kerja sama. Dia menjabarkan banyak MoU sudah diteken oleh universitas dari kedua negara antara lain seperti program PhD kedokteran dengan Universitas Airlangga maupun program lainnya dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).

    “Jadi saya berharap apa yang akan dilakukan pemerintah di masa mendatang akan mempertimbangkan minat mahasiswa. Karena kami ingin mahasiswa datang ke Swedia karena mereka ingin, bukan karena mereka merasa dipaksa [karena keadaan di Indonesia],” ujarnya.

    Dalam jangka panjang, Daniel berharap mahasiswa yang sudah selesai menimba ilmu di Swedia dapat pulang kembali ke Indonesia untuk membantu membangun Indonesia.

    “Jadi saya tidak tertarik dengan mahasiswa Indonesia yang merasa harus meninggalkan negara ini. Tidak. Saya ingin mereka pergi dan saya ingin banyak dari mereka kembali ke sini dan melakukan pekerjaan yang baik di sini,” ujarnya.

    Daniel menyadari bahwa Indonesia merupakan negara berkembang yang masih banyak melakukan pembangunan di berbagai sektor. Dirinya membandingkan bagaimana Swedia sudah membangun negaranya jauh lebih lama daripada Indonesia.

    “Setiap orang tahu, ini adalah negara yang masih muda [berkembang]. Dan negara ini bahkan lebih muda sebagai negara demokrasi. Jadi itu tidak aneh. Maksud saya, mudah bagi saya untuk mengatakan bahwa Swedia telah menjadi negara merdeka selama 800 tahun atau sekitar itu. Dan kami tidak sempurna. Dan anda [Indonesia] telah menjadi negara demokrasi bahkan belum berusia 30 tahun. Jadi, tidak apa-apa jika Indonesia harus bekerja keras,” ujarnya.

    Menyinggung bagaimana sektor pendidikan bisa menjadi motor pembangunan ekonomi sebuah bangsa, Daniel cukup optimis bahwa pendidikan-khususnya dari program yang dijalin Indonesia dengan Swedia-dalam jangka panjang bisa berkontribusi atas cita-cita pemerintah mencapai pertumbuhan ekonomi 8%.

    “Itu mungkin lebih berkaitan dengan kebijakan ekonomi. Tetapi maksud saya, jika anda bicara soal jangka panjang, tentu saja. Dan jika mahasiswa Indonesia datang ke Swedia dan belajar serta mempelajari sesuatu yang akan membantu ekonomi Indonesia, itu bagus,” pungkasnya.

  • 5 Fakta Honda BR-V Tabrak Bus di Tol Pekalongan, Bonek Mania Akhirnya Desak-desakan Demi ke Jakarta

    5 Fakta Honda BR-V Tabrak Bus di Tol Pekalongan, Bonek Mania Akhirnya Desak-desakan Demi ke Jakarta

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kecelakaan tragis terjadi di Tol Pekalongan, Jawa Tengah, pada Sabtu (12/4/2025) pagi, melibatkan sebuah bus yang mengangkut rombongan suporter Persebaya, Bonek Mania, dan sebuah minibus Honda BR-V.

    Insiden ini terjadi di ruas jalan tol Jalur B KM 332 Pekalongan. 

    1. Satu Orang Meninggal

    Akibat kecelakaan ini, satu penumpang mini bus BRV, Muhamad Hatdiansyah (29), warga Cikaret, Bogor Selatan, meninggal dunia di lokasi kejadian karena mengalami luka berat di bagian dada dan patah pada kedua kaki. 

    Pengemudi minibus, Fauzi Ramdani, juga mengalami luka berat dan dilarikan ke RSU Aro Pekalongan untuk perawatan intensif. 

    Sementara itu, pengemudi bus, Daniel Setiya Pribadi (33), warga Gresik, dilaporkan selamat dan tidak mengalami luka serius. 

    2. Lawan Arus

    Manajer Teknik dan Operasi PT Pemalang Batang Tol Road (PBTR), Yulian Fundra Kurnianto, menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi ketika Honda BR-V yang dikemudikan oleh Fauzi Ramdani melawan arus setelah keluar dari rest area.

    Kendaraan tersebut melaju dari Km 319 B hingga KM 332 B di lajur 2 dengan kecepatan sekitar 60 km/jam. 

    Saat tiba di KM 332, kendaraan tersebut bertabrakan dengan bus PO Fransindo Trans yang melaju dari Surabaya menuju Jakarta dengan kecepatan sekitar 90 km/jam. 

    “Benturan keras membuat Honda BR-V terpental ke bahu jalan tol luar dan menabrak guardrail, sedangkan bus berhenti di lajur satu dalam kondisi normal. Kedua kendaraan mengalami kerusakan parah pada bagian depan,” ungkap Yulian Fundra Kurnianto. 

    Ia menambahkan bahwa kondisi jalan saat kejadian dalam keadaan baik, tanpa kerusakan maupun hambatan. 

    Cuaca juga cerah dan arus lalu lintas landai. 

    “Kecelakaan ini murni akibat kesalahan pengemudi yang melanggar aturan lalu lintas dengan melawan arah,” jelasnya.

    3. Bus Menuju Jakarta

    Bus Bonek itu diketahui tengah menuju Jakarta untuk mendukung laga Persebaya melawan Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pada malam harinya.

    Dalam video yang beredar, para Bonek tampak turun dari bus dan menyelamatkan diri. 

    Kecelakaan tersebut juga membuat arus lalu lintas di sekitar lokasi sempat tersendat. 

    Salah satu suporter dalam video menyampaikan bahwa pengemudi mobil yang menabrak bus mereka meninggal dunia di tempat kejadian. 

    4. Bawa Rokok Ilegal

    Mobil BR-V disebut membawa muatan rokok ilegal dalam jumlah besar. 

    “Ini supirnya membawa rokok ilegal. Dia meninggal dunia setelah menabrak bus kami,” tulis akun Bonek Liar Ponorogo. 

    “Ini kondisi Pekalongan usai bus kami ditabrak sama mobil tersebut.” 

    “Sepertinya dia panik karena banyak sekali membawa rokok ilegal,” ujar seorang Bonek dalam video.

    5. Suporter Selamat

    Seluruh suporter Persebaya dilaporkan selamat dalam kecelakan bus Bonek yang terjadi di Pekalongan ini. 

    Namun, akibat kecelakaan ini, bus tidak dapat melanjutkan perjalanan ke Jakarta. 

    Oleh karena itu, beberapa suporter terpaksa berpindah ke bus lain yang akhirnya penuh sesak. 

    “Perjalanan harus dilanjutkan tapi desak-desakan karena busnya penuh,” tulis akun Instagram Ra_ka5095.  

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Sempat Kritis Usai Diamuk Massa, Maling Motor di Bogor Tewas

    Sempat Kritis Usai Diamuk Massa, Maling Motor di Bogor Tewas

    Bogor

    Maling motor berinisial MG (28) di Bogor yang sempat kritis usai diamuk massa dinyatakan meninggal. Sebelumnya, pelaku lain RM (24) dinyatakan tewas lebih dulu di lokasi.

    Kapolsek Jonggol Kompol Hida Tjahjanto mengatakan MG sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun berdasarkan informasi yang diterimanya, MG telah dinyatakan meninggal dunia.

    “Iya (pelaku meninggal dua-duanya), info terakhir barusan meninggal di RSUD Cileungsi,” kata Hida, kepada wartawan, Sabtu (12/4/2025).

    Hida menyebut MG sendiri sempat dirawat karena kondisinya kritis usai dihakimi massa. Sejumlah barang bukti turut diamankan dalam kejadian tersebut.

    “Barang bukti yang diamankan antara lain Hoda BeAT Street, motor diduga milik pelaku (terbakar), dan tas pinggang milik pelaku beirsi dua buah mata kunci T,” sebutnya.

    Sebelumnya, Kapolsek Jonggol Kompol Hida Tjahjono mengatakan peristiwa itu terjadi pada Jumat (11/4). Kejadian berawal saat korban pencurian itu tengah mengecek sawah miliknya di Kampung Rawabogo.

    Pelaku kemudian ditangkap oleh korban dan warga. Hida mengatakan pelaku sempat memberi perlawanan dan akan melarikan diri.

    Hida menjelaskan warga yang tersulut emosi pun lalu menghajar kedua pelaku. Warga, kata Hida, juga membakar sepeda motor pelaku.

    (rdh/eva)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • MA Tegaskan Tak Lindungi Hakim Nakal Meski Gaji Dinaikkan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        12 April 2025

    MA Tegaskan Tak Lindungi Hakim Nakal Meski Gaji Dinaikkan Nasional 12 April 2025

    MA Tegaskan Tak Lindungi Hakim Nakal Meski Gaji Dinaikkan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Mahkamah Agung (MA) menegaskan komitmennya untuk tidak melindungi hakim yang menjatuhkan vonis tidak sesuai ketentuan.
    Pernyataan ini disampaikan oleh Juru Bicara MA Hakim Agung Yanto saat menanggapi rencana Presiden Prabowo Subianto untuk menaikkan
    gaji hakim
    .
    “Kalau ada masih satu dua oknum yang seperti itu, Mahkamah Agung tidak melindungi orang yang begitu,” ujar Yanto dalam keterangannya kepada
    Kompas.com
    , Sabtu (12/4/2025).
    Yanto menekankan, tabiat serakah tidak akan berubah meskipun
    gaji hakim dinaikkan
    . Selama ini, MA tidak melindungi oknum hakim yang melanggar kode etik.
    Kasus-kasus tersebut sepenuhnya diserahkan kepada penegak hukum untuk diproses sesuai ketentuan yang berlaku.
    “Dan, Mahkamah Agung langsung mengusulkan pemberhentian sementara sampai ada putusan yang berkekuatan hukum tetap,” jelas Yanto.
    Setelah adanya vonis berkekuatan hukum, oknum hakim yang terbukti bersalah akan dijatuhi hukuman etik berupa pemberhentian tidak dengan hormat.
    “Dengan demikian semua gaji, dia tidak dapat hak untuk pensiun,” kata Yanto.
    MA juga mengapresiasi rencana Prabowo untuk menaikkan gaji hakim. Yanto menilai langkah ini sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan martabat dan integritas lembaga yudikatif.
    “MA mengapresiasi, mengapresiasi dan menghormati rencana pemerintah untuk menaikkan gaji hakim,” ujar Yanto.
    Ia menambahkan, rencana kenaikan gaji bertujuan untuk memastikan lembaga yudikatif, khususnya hakim, bebas dari tekanan, termasuk praktik suap.
    Yanto mengungkapkan, para hakim terakhir kali mendapatkan kenaikan gaji pada tahun 2012-2013, saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjabat.
    Kenaikan gaji yang diusulkan pada akhir masa kepresidenan Joko Widodo hanya dirasakan oleh hakim di pengadilan negeri dan pengadilan tinggi, sementara hakim di Mahkamah Agung tidak mendapatkan kenaikan.
    “Hakim itu sejak 2012 itu belum pernah naik gaji. Kalau pegawai negeri kan setiap tahun naik,” ungkap Yanto.
    Prabowo sebelumnya menyatakan kegeramannya terhadap sejumlah kasus korupsi di Indonesia dalam perbincangan dengan enam pemimpin redaksi di kediaman pribadinya, di Padepokan Garuda Yaksa Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (6/4/2025).
    “Jangankan rakyat, saya juga geram masalah korupsi. Karena, saya mengerti sumber daya kita sangat besar dan yang terjadi adalah perampokan,” ujar Prabowo, seperti dilansir dari
    Kompas.id,
    Senin (7/4/2025).
    Ia menambahkan, salah satu langkah yang akan diambil adalah menaikkan gaji semua hakim secara signifikan agar mereka tidak rentan terhadap suap.
    Dalam waktu dekat, Prabowo akan meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi untuk mendiskusikan hal tersebut.
    “Saya juga beri petunjuk agar hakim punya rumah dinas yang layak. Ini sedang dikerjakan Menteri Perumahan. Kalau tidak salah, hakim kita di seluruh Indonesia tidak sampai 10.000 orang,” tutup Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diduga Terpeleset dan Tak Bisa Berenang, Pria Ditemukan Tewas di Kali Depok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 April 2025

    Diduga Terpeleset dan Tak Bisa Berenang, Pria Ditemukan Tewas di Kali Depok Megapolitan 12 April 2025

    Diduga Terpeleset dan Tak Bisa Berenang, Pria Ditemukan Tewas di Kali Depok
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Seorang pria berinisial W ditemukan tewas setelah diduga terpeleset di
    Kali Taman Secawan
    , Pancoran Mas, Kota Depok, pada Jumat (11/4/2025) sekitar pukul 18.30 WIB.
    Korban diduga terpeleset akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Depok sejak sore hari.
    “Diduga kepeleset habis hujan dan tidak bisa berenang,” ujar Kabid Penanggulangan Bencana Damkar Depok, Deny Romulo, saat dikonfirmasi
    Kompas.com,
    Sabtu (12/4/2025).
    Insiden bermula ketika seorang saksi melihat korban mondar-mandir di area taman sejak pukul 17.00 WIB.
    Dua jam kemudian, saksi lain melihat tubuh korban mengambang di permukaan kali. Para saksi segera berusaha mengevakuasi korban.
    “Dilakukan pertolongan, dibawa ke pinggir kali untuk dilakukan pertolongan dalam kondisi masih bernapas, sambil menunggu pihak petugas medis dan pihak keluarga datang ke lokasi,” jelas Deny.
    Namun, upaya penyelamatan tidak membuahkan hasil. Korban dinyatakan meninggal pada pukul 20.18 WIB.
    Selanjutnya, jasadnya dibawa ke Polsek Pancoran Mas sebelum dijemput oleh pihak keluarga dan dibawa ke rumah kediaman korban di Kampung Susukan, Bojong Gede, Kabupaten Bogor.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua Maling Motor di Bogor Diamuk Massa, 1 Tewas dan 1 Lainnya Kritis – Halaman all

    Dua Maling Motor di Bogor Diamuk Massa, 1 Tewas dan 1 Lainnya Kritis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dua pelaku pencurian sepeda motor di Desa Weninggalih, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diamuk massa setelah tertangkap basah mencuri.

    Akibat kejadian tersebut, salah satu pelaku meninggal dunia, sedangkan pelaku lainnya dalam kondisi kritis.

    Peristiwa ini terjadi pada Jumat (11/4/2025) sekira pukul 14.45 WIB.

    Korban, yang saat itu sedang memarkirkan sepeda motor Honda Beat Street warna hitamnya untuk melihat petani yang sedang bekerja di sawah, menyaksikan dua orang tak dikenal membawa motornya.

    “Korban berteriak meminta pertolongan warga dan berusaha mengejar kedua pelaku yang melarikan diri ke arah Bekasi,” ujar Kapolsek Jonggol, Kompol Hida Tjahjono, Sabtu (12/4/2025).

    Setelah mendengar teriakan korban, warga setempat segera melakukan pengejaran dan berhasil menangkap kedua pelaku.

    Namun, pelaku yang melakukan perlawanan membuat situasi semakin memanas.

    Pelaku yang sempat melakukan perlawanan itupun menyulut emosi warga hingga akhirnya terjadi aksi main hakim sendiri.

    Salah satu pelaku, yang diketahui berinisial RM (24) dari Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, meninggal dunia akibat amukan massa.

    Sementara itu, pelaku lainnya, MG (28), warga Kabupaten Bekasi, tak sadarkan diri dan saat ini dirawat di IGD RSUD Cileungsi.

    “Saat ini pelaku yang tewas berada di kamar jenazah sedangkan pelaku lainnya dalam keadaan kritis masih ditangani di IGD RSUD Cileungsi,” ungkapnya.

    Kompol Hida Tjahjono mengimbau masyarakat agar tidak mengambil tindakan main hakim sendiri terhadap pelaku kejahatan.

    Pasalnya, setiap tindak pidana kejahatan telah diatur dalam aturan perundang-undangan.

    “Lebih baik menyerahkan pelaku kepada aparat penegak hukum setempat guna dilakukan penegakan hukum terhadap yang bersangkutan,” katanya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Jika Naik Gaji, Hakim Tidak Punya Alasan untuk Neko-neko
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        12 April 2025

    Jika Naik Gaji, Hakim Tidak Punya Alasan untuk Neko-neko Nasional 12 April 2025

    Jika Naik Gaji, Hakim Tidak Punya Alasan untuk Neko-neko
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Mahkamah Agung
    mengatakan,
    kenaikan gaji hakim
    membuat para penegak hukum itu tidak punya lagi alasan untuk menjatuhkan vonis yang sembrono atau neko-neko.
    Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara MA, Hakim Agung Yanto, saat ditanya mengenai rencana Presiden
    Prabowo Subianto
    yang ingin menaikkan gaji hakim.
    “Dengan gaji yang memadai, kalau (dulu) neko-neko, harusnya kan (setelah naik gaji) enggak lagi neko-neko, kan gitu,” ujar Yanto saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/4/2025).
    Yanto menegaskan, seorang hakim terikat dengan kode etik saat menjalankan tugasnya. Besar kecilnya gaji tidak menjadi alasan bagi hakim untuk menerima suap.
    “Hakim itu dalam kondisi apapun memang tetap harus menjaga integritas dan profesionalitas ya, tidak ada alasan bagi hakim untuk melakukan korupsi sekalipun gajinya kecil, harusnya kan seperti itu,” katanya.
    Namun, pemerintah juga diharapkan tetap memerhatikan kesejahteraan hakim.
    “Sebagaimana hakim menjaga integritas, bukan saja menjadi tanggung jawab hakim semata (untuk mencegah korupsi). Namun, juga menjadi tugas pemerintah untuk tidak abai atas kesejahteraan hakim,” tutur Yanto.
    Yanto mengungkapkan, selama ini ada hakim yang masih perlu mengkhawatirkan urusan pribadinya karena gaji yang terhitung kecil.
    “Tidak mungkin hakim akan menghasilkan putusan yang baik apabila masih ada hakim memutus perkara dalam keadaan perut kosong dan beban finansial rumah tangga yang membebani kita, gitu lho,” katanya.
    Para hakim sendiri terakhir mendapatkan kenaikan gaji pada tahun 2012-2013, yaitu saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih menjabat.
    Kenaikan gaji yang digagas pada akhir masa Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga hanya dirasakan oleh hakim di pengadilan negeri atau tingkat pertama, dan hakim di tingkat banding atau pengadilan tinggi.
    Sementara itu, hakim di Mahkamah Agung tidak mendapatkan kenaikan gaji.
    “Hakim itu sejak 2012 itu belum pernah naik gaji. Kalau pegawai negeri kan setiap tahun naik,” ungkap Yanto.
    Diberitakan, Presiden Prabowo Subianto menjawab kegeraman masyarakat yang geram dengan sejumlah kasus korupsi di Indonesia belakangan ini.
    Hal tersebut disampaikannya dalam perbincangannya dengan enam pemimpin redaksi di kediaman pribadinya, di Padepokan Garuda Yaksa Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025).
    “Jangankan rakyat, saya juga geram masalah korupsi. Karena, saya mengerti sumber daya kita sangat besar dan yang terjadi adalah perampokan,” ujar Prabowo, dilansir dari Kompas.id, Senin (7/4/2025).
    Ia pun mengungkapkan salah satu langkahnya, yakni menaikkan gaji semua hakim secara signifikan agar mereka tidak bisa disuap.
    Dalam waktu dekat, ia akan menyuruh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi untuk mendiskusikan hal tersebut.
    “Hakim harus dibikin begitu terhormat dan begitu yakin sehingga dia tidak bisa disuap. Saya juga beri petunjuk agar hakim punya rumah dinas yang layak. Ini sedang dikerjakan Menteri Perumahan. Kalau tidak salah, hakim kita di seluruh Indonesia tidak sampai 10.000 orang,” ujar Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Amini Ucapan Prabowo, Amnesty International Yakini Indonesia Bisa Jadi Negara Penghapus Hukuman Mati – Halaman all

    Amini Ucapan Prabowo, Amnesty International Yakini Indonesia Bisa Jadi Negara Penghapus Hukuman Mati – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid menyambut positif ucapan Presiden Prabowo Subianto atas ketidaksetujuannya terhadap penerapan hukuman mati di Indonesia. 

    Menurut dia, Indonesia bisa seperti Meksiko dan Mongolia, menjadi negara penghapus hukuman mati.

    “Dalam sejarah penghapusan hukuman mati di dunia, sikap kepala negara menjadi modal penting untuk menghilangkan hukuman mati, baik dalam praktik maupun dalam hukum,” kata Usman Hamid, Sabtu (12/4/2025).

    Lanjutnya beberapa negara, termasuk salah satunya Meksiko dan Mongolia, memutuskan untuk menghapus hukuman kejam dan tidak manusiawi tersebut setelah presiden mereka menyatakan secara terbuka terhadap penolakannya atas penggunaan hukuman mati.

    “Sikap Presiden yang diutarakan dalam wawancara dengan jurnalis senior beberapa waktu lalu harus jadi modal awal Indonesia untuk mengikuti jejak Meksiko dan Mongolia,” terangnya. 

    Menurutnya sikap presiden tersebut harus diterjemahkan oleh menteri-menterinya, termasuk Menko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra.

    Kata Usman untuk menindaklanjuti secara konkret lewat review kebijakan hukuman mati di Indonesia dalam rangka penghapusan hukuman mati secara menyeluruh. 

    “Penghapusan hukuman mati tidak terjadi dalam semalam, namun fakta ini seharusnya bukan menjadi hambatan karena ada banyak langkah awal yang bisa dilakukan oleh Indonesia untuk menghapus hukuman mati,” terangnya.

    Diketahui saat wawancara dengan sejumlah jurnalis di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, (6/4/2025). 

    Presiden Prabowo mengutarakan ketidaksetujuannya atas penggunaan hukuman mati, yang menurutnya bersifat final dan tidak membuka ruang koreksi.

    “Pada prinsipnya, sebenarnya kalau bisa kita tidak hukuman mati. Karena hukuman mati itu final. Padahal mungkin saja kita yakin dia 99,9 persen dia bersalah, mungkin saja ada satu masalah ternyata dia korban atau dia di-frame. Kalau hukuman mati final, kita enggak bisa hidupkan dia kembali, iya kan,” kata Presiden dalam sesi wawancara tersebut.