kab/kota: Bogor

  • Kerusakan Alam Kian Serius, FK3I Soroti Pemerintah Pemberi Izin hingga UU Cipta Kerja Pengaruhi UU PPLH

    Kerusakan Alam Kian Serius, FK3I Soroti Pemerintah Pemberi Izin hingga UU Cipta Kerja Pengaruhi UU PPLH

    JABAR EKSPRES – Forum Komunikasi Kader Konservasi (FK3I) menyoroti secara serius atas kerusakan lingkungan yang terjadi di Kawasan Bandung Utara (KBU).

    Koordinator FK3I Nasional, Dedi Kurniawan mengatakan, pihaknya akan menelusuri regulasi dan pemberi izin pembukaan lahan di Lereng Tangkuban Perahu, tepatnya berada di wilayah Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

    “Pasca viral foto pembukaan lahan di KBU, kami akan melakukan telaah izin yang terbit atas pembukaan lahan, yang nampak perkebunan teh yang berbatasan dengan kawasan hutan,” katanya kepada Jabar Ekspres melalui seluler, Senin (14/4).

    Dedi menerangkan, langkah yang diambil oleh pihaknya, yakni pertama atas viralnya video tersebut, mereka dokumentasikan dengan beberapa pembukaan lahan di kawasan lainnya.

    Pembukaan lahan lain yang turut disoroti itu, yakni yang terjadi di beberapa daerah baik di Bandung Selatan, Bogor dan juga KBU.

    “Kami melihat setelah UUCK (Undang-Undang Cipta Kerja) terdapat persoalan serius, soal regulasi yang harus FK3I kaji. Baik terkait kebijakan di Perhutani termasuk juga PT Perkebunan Nusantar (PTPN),” terangnya.

    Yang mana lokasi-lokasi pembukaan lahan yang terjadi itu, terindikasi banyak di dua titik wilayah pengelolaan oleh perusahaan BUMN tersebut.

    Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UUCK/UU Cipta Kerja), telah mengubah beberapa konsep dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU PPLH).

    Perubahan ini, dinilai cukup menimbulkan permasalahan hukum, khususnya mengenai lingkungan hidup yang perlu dievaluasi dan diatasi.

    Salah satu poin penting terkait perubahan UU Cipta Kerja terhadap UU PPLH yang cukup menjadi perhatian, yaknu UU Cipta Kerja mengurangi definisi dan peran masyarakat dalam pengambilan keputusan, termasuk dalam proses penyusunan dan penilaian Amdal (Analisis Dampak Lingkungan).

    Selain itu, UU Cipta Kerja juga dinilai merubah prosedur penyusunan dan fungsi, dari Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL).

    “Kalo foto viral di KBU itu, begitu kami cek di citra satelit, di bawahnya sudah ada juga wisata terbangun dan kita berkaca ke kasus viral wisata di Bogor,” beber Dedi.

  • Jalan di Batu Tulis Ambles, Dedi Mulyadi Minta Jalur Pengganti Segera Dibangun
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 April 2025

    Jalan di Batu Tulis Ambles, Dedi Mulyadi Minta Jalur Pengganti Segera Dibangun Megapolitan 14 April 2025

    Jalan di Batu Tulis Ambles, Dedi Mulyadi Minta Jalur Pengganti Segera Dibangun
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    meninjau jalan ambles di Jalan Saleh Danasasmita, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (14/4/2025) sore.
    Dalam kunjungannya, Dedi meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor segera membangun akses atau jalur baru sebagai pengganti jalan ambles tersebut. 
    “Tahun ini harus segera dibebaskan, tahun ini harus segera dibangun (jalur baru). Kemudian ini (jalan ambles) diubah menjadi Leweung Batu Tulis,” kata Dedie.
    Dedi menyampaikan, kondisi jalan amblas yang menghubungkan wilayah Cipaku dengan Batu Tulis itu sudah tak layak untuk diperbaiki lagi.
    Oleh karena itu, lanjut dia, diperlukan solusi untuk membuka akses atau jalan baru sebagai penghubung.
    “Solusinya adalah jalannya dipindah, alokasinya dibagi dua. Setengah Pemerintah Provinsi (Pemprov), setengah Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor,” sebutnya.
    Sementara, Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan, Pemkot Bogor telah menyiapkan skema pergantian jalan ambles dengan membuka akses atau jalur baru.
    Jalur baru itu dimulai dari area Sumur Tujuh langsung turun menuju Jalan Saleh Danasasmita.
    “Kurang lebih nanti panjangnya sekitar 200 meter,” tuturnya.
    Dedie menambahkan, Pemkot Bogor akan melakukan kajian terlebih dulu sebelum membuka akses baru tersebut. Termasuk, dalam menentukan harga pembebasan lahan.
    “Dari pembicaraan kami tadi disepakati soal pembebasan lahan itu nanti anggarannya 50 persen dari Pemprov, setengahnya lagi dari Pemkot. Intinya kita coba cari harga yang sesuai,” imbuhnya.
    “Terus tadi Pak Gubernur bilang jalan yang ambles ini nantinya akan dijadikan taman, ditanami pohon-pohon khas Bogor,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terungkap! Ini Nama Panggilan Anak Syahrini dan Reino Barack

    Terungkap! Ini Nama Panggilan Anak Syahrini dan Reino Barack

    Jakarta, Beritasatu.com – Meski hingga kini wajah dari putri Reino Barack dan Syahrini belum diperlihatkan ke publik, tetapi nama panggilan anak pertama keduanya pun terungkap. Nama panggilan anak Reino Barack dan Syahrini diutarakan oleh adik Syahrini, Aisyahrani.

    Sebelum mengungkap nama panggilan putri Reino Barack dan Syahrini, Aisyahrani terlebih dahulu memperlihatkan momen keseruan saat berlebaran bersama kakaknya di Singapura.

    “Masyaallah, kami sekeluarga mudik ke Singapura dalam rangka lebaran di sana karena Inces (panggilan Syahrini) kan di sana. Dia bilang ‘ke sini dong, kalau gue pulang kan repot karena harus membawa bayi pulang. Kalian kan sudah pada besar’. Ya sudah, akhirnya kita ke sana sekali anak-anak kan sudah pada libur,” ucap Aisyahrani dikutip dari channel YouTube, Senin (14/4/2025).

    Sebelum terbang ke Singapura, Syahrini meminta kepada adiknya untuk membawakan makanan khas Lebaran yang biasa disajikan di kediamannya.

    “Titipan sudah terbang dahulu, seperti masakan mama yang biasa disajikan saat Lebaran. Inces minta ketupat, sambal goreng ati, rendang. Semuanya sudah dikirim dalam bentuk frozen, persiapan dari Bogor semua. Termasuk kue Lebaran, nastar, kue salju, kastengel,” ucapnya.

    Aisyahrani lalu mengungkap nama panggilan anak pertama Reino Barack dan Syahrini tersebut.

    “Anak-anak itu selalu menagih ke saya dan papanya, ‘kapan mau ke Moci, kapan mau ke Moci’. Setiap minggu, anak-anak selalu bertanya ‘Mama, yuk kita ke Moci’,” ujarnya.

    Aisyahrani juga mengungkapkan, perkembangan pertumbuhan anak pertama dari Syahrini dan Reino Barack tersebut.

    “Kita itu melihat Moci sudah bisa tengkurap, onggong-onggong (tahapan ketika bayi bergerak maju-mundur sambil bertumpu pada lengan dan lututnya). Moci juga sudah bisa mengeluarkan kata-kata, seperti bilang ‘mama’, dan memang kondisinya itu lucu banget si Moci,” tutup Aisyahrani yang mengungkapkan nama panggilan anak dari Reino Barack dan Syahrini.

  • Harga Bawang Merah Nasional Tembus Rp 48 Ribu Per Kilogram, KSP: Kondisi Sudah Tidak Aman – Halaman all

    Harga Bawang Merah Nasional Tembus Rp 48 Ribu Per Kilogram, KSP: Kondisi Sudah Tidak Aman – Halaman all

    Edy menjelaskan bahwa melonjaknya harga bawang merah merupakan tren kenaikan yang telah terjadi selama beberapa waktu ke belakang.

    Tayang: Senin, 14 April 2025 17:27 WIB

    Surya/Purwanto

    HARGA BAWANG MERAH MEROKET – Pedagang Pasar Klojen menimbang bawang merah di Pasar Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (30/4/2024).

    Harga rata-rata bawang merah secara nasional mencapai Rp 48 ribu per kilogram (kg). KSP sebut kondisi tersebut sudah tidak aman. 

    ​TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Per Jumat(114/2025), harga rata-rata bawang merah secara nasional mencapai Rp 48 ribu per kilogram (kg). Menurut Deputi III Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Edy Priyono fakta tersebut sudah tidak aman.

    Edy menjelaskan bahwa melonjaknya harga bawang merah merupakan tren kenaikan yang telah terjadi selama beberapa waktu ke belakang. Merujuk data SP2KP Kementerian Perdagangan (Kemendag), Edy mengungkap harga ini sudah melewati Harga Acuan Penjualan (HAP) sebesar Rp 41.500 per kg.

    Harga rata-rata ini telah mengalami kenaikan sebesar 14,83 persen bila dibandingkan bulan lalu. “Ada pendatang baru yang masuk ke dalam kategori harga tidak aman, yaitu bawang merah. Ini tentu saja di satu sisi merupakan kelanjutan dari tren kenaikan harga yang terjadi sebelumnya,” kata Edy Saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 di Jakarta,  Senin (14/4/2025).

    Ada 10 kabupaten/kota dengan harga bawang merah tertinggi yang tercatat oleh Edy. Depok dan Jakarta Selatan (Jaksel) masuk ke daftar ini. Ada Kabupaten Merauke di Provinsi Papua yang harga bawang merahnya dibanderol sebesar Rp 73.333 per kilogram.

    Lalu, ada Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung, Kota Tangerang, Banten dan Kabupaten Jayawijaya, Papua yang harga bawang merah di situ dibanderol Rp 70 ribu per kg.  Kemudian, bawang merah di Kota Depok, Jawa Barat dan Kabupaten Nabire, Papua dibanderol Rp 65 ribu per kg.

    Selanjutnya, ada Jakarta Selatan dengan harga bawang merah Rp 63.750 per kg, Kabupaten Bangka Barat Rp 63.333 per kg, Kota Bogor Rp 62 ribu per kg, dan Kota Jakarta Barat Rp 61.750 per kg. “Harganya cukup jauh di atas batas harga acuan. Jakarta beberapa kali muncul ya. Mohon perhatian khusus,” ujar Edy. 

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Sosok Sekar Arum Widara, Eks Artis Terjerat Kasus Uang Palsu, Pernah Main Sinetron Angling Dharma – Halaman all

    Sosok Sekar Arum Widara, Eks Artis Terjerat Kasus Uang Palsu, Pernah Main Sinetron Angling Dharma – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Artis kawakan Sekar Arum Widara (41) ditangkap jajaran anggota Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) terkait dengan kasus uang palsu di Lippo Mall Kemang, Minggu (13/4/2025).

    Sekar Arum ditangkap polisi saat ia kedapatan menggunakan uang palsu pecahan Rp100 ribu untuk berbelanja di Lippo Mall.

    Tak sendirian, Sekar Arum Widara ditangkap bersama suami sirinya berinisial DA ketika mengedarkan uang palsu.

    Dari tangan pelaku, Polres Metro Jaksel menyita uang palsu pecahan Rp100 ribu sebanyak 2.235 lembar senilai Rp223.500.000.

    “Kemarin dia (Sekar Arum) berjalan atau melakukan itu dengan suami sirinya,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) Kompol Nurma Dewi di Polres Metro Jaksel, Senin (14/4/2025), seperti dikutip dari TribunJakarta.com.

    Sekar kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan di Rutan Polres Metro Jaksel sehari setelah penangkapan.

    “Jadi setelah kita pertama mendapatkan hari Rabu, tanggal 2 April sekira malam hari kita amankan, kemudian besoknya kita sudah menahan karena memang barang bukti jelas dan penahanan sudah dilakukan,” ujar Kompol Nurma.

    TERSANGKA UANG PALSU – Aktris Sekar Arum Widara ditetapkan tersangka peredaran uang palsu. (Instagram @sekardaraaaa)

    Dalam aksinya mengedarkan uang palsu, Sekar berbelanja di beberapa toko di Lippo Mall Kemanh menggunakan uang palsu yang dibawanya.

    Ketika transaksi pertamanya berhasil, Sekar kembali berbelanja di toko yang sama, tetapi dengan kasir berbeda.

    Kali ini kasir mengecek lebih dulu uang yang dibawa Sekar menggunakan alat pendeteksi dari sinar UV. Hasilnya, uang tersebut dinyatakan palsu.

    “Pada saat melakukan pembayaran di kasir Toko melakukan pemeriksaan terlebih dahulu dengan mesin pendekteksi uang sinar UV, dan diketahui uang tersebut Palsu dan transaksi dibatalkan,” kata Kanit Ranmor Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan Iptu Teddy Rohendi, Minggu (13/4/2025).

    Tak berhenti berusaha, Sekar mencoba ke toko lain, tetapi transaksinya kembali gagal hingga akhirnya diamankan petugas sekuriti mall. Sekuriti mall lalu mengadukan hal ini kepada polisi.

    Saat ini, Sekar Arum Widara (41) bekerja sebagai karyawan swasta.

    Akan tetapi, dalam pemeriksaan ia mengaku sebagai mantan artis kolosal yang pernah populer di era 2000-an.

    “Latar belakangnya dia saat ini karyawan swasta dan juga terakhir informasinya dia adalah mantan artis,” kata Iptu Teddy Rohendi.

    Lantas, seperti apakah sosok Sekar Arum Widara? Berikut informasi lengkapnya.

    Sekar Arum Widara adalah aktris kelahiran Bogor yang pernah bermain dalam sinetron Angling Dharma pada 2000.

    Berkat bermain di sinetron kolosal tersebut, nama Sekar Arum makin dikenal luas oleh khalayak ramai.

    Tak hanya sinetron Angling Dharma, Sekar Arum juga pernah turut serta bermain di dalam program televisi lainnya pada era 2000-an.

    Pada tahun 2010-an, Sekar sempat menjadi presenter dalam acara televisi bertema aksi bela diri yang berjudul Pendekar.

    Program tersebut tayang sekitar pada tahun 2010 hingga 2011.

    Namun, setelah itu nama Sekar perlahan menghilang dari layar kaca dan tidak aktif lagi di dalam dunia hiburan.

    Sekar sendiri ternyata juga sempat mencoba peruntungan di dalam dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai caleg DPRD Kota Bogor dari PDIP untuk Dapil 5.

    Namun, langkahnya itu gagal karena ia tidak lolos.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Mantan Artis Sekar Arum Ditangkap Bersama Suami Siri Saat Belanja Pakai Uang Palsu di Kemang Jaksel

    (Tribunnews.com/Rakli) (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

  • Isi Garasi Agam Syarif Baharuddin Hakim PN Jakpus yang Ditahan Kejagung, Ada Motor dan Mobil Hadiah

    Isi Garasi Agam Syarif Baharuddin Hakim PN Jakpus yang Ditahan Kejagung, Ada Motor dan Mobil Hadiah

    TRIBUNJAKARTA.COM – Terkuak isi garasi Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Agam Syarif Baharuddin yang ditahan Kejaksaan Agung.

    Ia ditahan bersama hakim lainnya di  Rumah Tahanan (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.

    Agam Syarif Baharuddin merupakan satu dari tiga hakim yang diduga  menerima suap dari Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Muhammad Arif Nuryanta (MAN) sebesar 22,5 Miliar.

    Uang itu digunakan agar putusan perkara ekspor crude palm oil (CPO) untuk tiga perusahaan besar itu onslag atau putusan lepas.

    Ketiga hakim tersebut yakni Agam Syarif Baharuddin (ASB) dan Ali Muhtarom (AM) yang merupakan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Lalu hakim PN Jakarta Selatan, Djuyamto (DJU)

    “Untuk ASB menerima uang dolar dan bila disetarakan rupiah sebesar Rp 4,5 miliar. Kemudian DJU menerima uang dolar jika dirupiahkan sebesar atau setara Rp 6 miliar, dan AM menerima uang berupa dolar ASB jika disetarakan rupiah sebesar Rp5 Miliar,” ujar Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Abdul Qohar. 

    Profil

    Agam Syarif Baharuddin adalah seorang hakim yang saat ini bertugas di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

    Agam Syarif Baharuddin lahir di Bogor pada 24 Maret 1969. Menurut informasi dari laman IKAHI, Agam Syarif merupakan Hakim Tingkat Pertama yang bertugas di PN Jakarta Timur.

    Ia merupakan lulusan Magister Hukum dari Universitas Sebelas Maret, dengan fokus studi pada ilmu hukum.

    Dia mendapat gelar sarjana dari Universitas Sebelas Maret (UNS) dan mendapat gelar master dari Universitas Syiah Kuala. Selama berkarier sebagai penegak hukum, Agam pernah menjabat sebagai Ketua PN Demak dan bertugas di beberapa wilayah di Jawa Tengah.

    KLIK SELENGKAPNYA: Berikut Sosok dan Harta Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Muhammad Arif Nuryanta yang Ditangkap Kejaksaan Agung pada Sabtu (12/4/2025).

    Agam Syarif pernah menangani kasus yang berkaitan dengan Habib Rizieq di PN Jakarta Timur terkait kerumunan Megamendung.

    Pada 19 Maret 2025, Agam Syarif Baharuddin menjadi salah satu anggota majelis hakim yang memutuskan vonis lepas (onslag) terhadap tiga korporasi besar—Permata Hijau Group, Wilmar Group, dan Musim Mas Group—dalam kasus dugaan korupsi terkait izin ekspor crude palm oil (CPO).

    Putusan ini menuai kontroversi karena bertentangan dengan tuntutan jaksa yang menilai bahwa perbuatan para terdakwa telah merugikan perekonomian negara hingga triliunan rupiah.

  • Ayu Aulia: Saya Tidak Pernah Jadi Simpanan Ridwan Kamil!

    Ayu Aulia: Saya Tidak Pernah Jadi Simpanan Ridwan Kamil!

    Jakarta, Beritasatu.com – Ayu Aulia membantah pernah jadi simpanan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK). Selebgram juga model kelahiran Bogor ini meminta netizen tidak membangun narasi negatif terhadapnya.

    “Saya tidak pernah menjadi simpanan Pak RK, jangan digiring opininya seperti itu,” kata Ayu Aulia dikutip dari channel Youtube, Senin (14/4/2025).

    Hal itu ditegaskan Ayu Aulia untuk menjawab tuduhan sebagai simpanan Ridwan Kamil karena gencar berusaha membela RK soal tudingan berselingkuh dengan model majalah dewasa Lisa Mariana.

  • Pabrik Garmen di Bogor Kebakaran, Kerugian Ditaksir Capai Miliaran Rupiah – Halaman all

    Pabrik Garmen di Bogor Kebakaran, Kerugian Ditaksir Capai Miliaran Rupiah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terjadi kebakaran di pabrik garmen PT Agung Cipta Indah (ACI) di Situbereum, Kelurahan Bojong Kerta, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (13/4/2025).

    Pemadam kebakaran (Damkar) Kota Bogor menduga, kebakaran tersebut dipicu oleh korsleting listrik.

    “Kemungkinan besar diduga korsleting listrik,” kata Plt Kadis Damkar Kota Bogor, Agung Prihatno, kepada Tribunnews Bogor di lokasi, pada Minggu malam.

    Agung menyebut, api langsung membesar dan membakar semua ruangan.

    Bahan-bahan mudah terbakar yang berada di lokasi mempercepat proses api membesar.

    Damkar, jelas Agung, sempat kesulitan untuk memadamkan api sebab di pabrik tak ada sumber air.

    “Kesulitannya sumber air. Kita kerahkan dengan kabupaten 11 unit damkar, tetapi mengingat tidak mempunyai penampungan air, jadi agak kesulitan dalam pengadaan air untuk memadamkan api,” jelasnya.

    Menurutnya, imbas kejadian ini, kerugian ditaksir mencapai angka miliaran rupiah.

    “Mungkin sampai miliaran kerugiannya,” tuturnya.

    Kesaksian Warga

    Warga sekitar bernama Juned (45) mengatakan, dirinya sempat mendengar suara petir yang menyambar.

    Setelah itu, api langsung membesar mulai dari bagian depan.

    “Ngedenger ada petir nyamber ke listrik. Terus seperti ada ledakan gitu.” 

    “Setelah itu api langsung membesar,” ucap Jubed di lokasi, Minggu.

    Api yang membesar dari bagian depan langsung merembet ke ruangan lainnya.

    “Iya langsung merembet ke ruangan lainnya,” ujar Jubed.

    Keberadaan bahan-bahan mudah terbakar membuat api membesar.

    “Api dari bangunan ini, gede banget. Kata (yang) sering ke sini bahan bahan mudah terbakar, kaya karet kardus gitu,” ucapnya.

    Pabrik yang Memproduksi Baju

    HRD PT ACI, Erosita mengatakan, pabrik ini merupakan pabrik garmen yang memproduksi baju.

    “Pabrik garmen produksi baju,” tutur Erosita di lokasi, Minggu.

    Pada hari Minggu kemarin, semua karyawan sedang libur bekerja.

    Adapun total karyawan di pabrik PT ACI berjumlah 360 orang.

    “Lagi libur hari minggu. Tidak ada orang cuman satpam aja yang piket,” ujarnya.

    Saat ini semua ruangan hampir semuanya hangus terbakar.

    Bahan-bahan produksi baju tidak tersisa habis dilalap api.

    “Kalau saya lihat kayanya semuanya kebakar, hanya kantor aja yang tidak kebakar. Posisi kantor itu di belakang,” terang Erosita.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Kebakaran Pabrik Bojongkerta Bogor Diduga Karena Korsleting Listrik, Kerugian Miliaran Rupiah.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

  • Profil Sekar Arum Widara, Pemain Angling Dharma yang Ditangkap Polisi

    Profil Sekar Arum Widara, Pemain Angling Dharma yang Ditangkap Polisi

    Jakarta, Beritasatu.com – Mantan artis sinetron kolosal Sekar Arum Widara yang dikenal lewat perannya di Angling Dharma, baru-baru ini ditangkap oleh kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan. Penangkapan ini dilakukan setelah Sekar diduga terlibat dalam kasus peredaran uang palsu.

    Pihak kepolisian berhasil mengamankan barang bukti berupa uang palsu dengan jumlah total lebih dari Rp 200 juta. Aksi Sekar terungkap setelah ia ketahuan menggunakan uang palsu untuk berbelanja di beberapa toko di Lippo Mall Kemang, salah satunya di Hypermart.

    “Pelaku melakukan transaksi pembelian di Hypermart menggunakan uang palsu dan langsung diamankan,” ujar Iptu Teddy Rohendi, Kanit Ranmor Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan.

    Lantas, siapa sebenarnya sosok Sekar Arum Widara ini? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut profil dan perjalanan kariernya!

    Profil Sekar Arum Widara

    Sekar Arum Widara lahir di Bogor pada 2 November 1984. Selain dikenal sebagai aktris, ia juga merupakan lulusan perguruan tinggi dengan gelar sarjana ilmu politik.

    Di luar dunia hiburan, Sekar sempat menjajal dunia politik. Pada Pemilu 2014, ia mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk DPRD Kota Bogor dari Daerah Pemilihan 5 (Bogor Utara), namun tidak berhasil lolos.

    Pascavakum dari dunia hiburan, Sekar meniti karier di sektor swasta sebagai seorang karyawan dan konsultan profesional.

    Perjalanan Karier di Dunia Hiburan

    Sekar memulai karier di dunia hiburan Indonesia pada akhir 1990-an dan mulai dikenal publik lewat sinetron kolosal Angling Dharma yang tayang sejak 3 Mei 2000.

    Sinetron ini menjadi salah satu tayangan kolosal paling populer saat itu dan melambungkan nama Sekar sebagai salah satu aktris berbakat. Selain Angling Dharma, Sekar juga tampil dalam berbagai produksi televisi lainnya sepanjang era 2000-an.

    Pada awal dekade 2010-an, ia mencoba peruntungan sebagai presenter dalam acara televisi bertema aksi bela diri berjudul Pendekar, yang tayang sekitar tahun 2010 hingga 2011. 

    Program ini cocok dengan citra Sekar yang dikenal lewat peran-peran kolosal dan laga. Setelahnya, Sekar perlahan menghilang dari layar kaca dan tidak lagi aktif di dunia hiburan.

    Film dan Program TelevisiAngling Dharma (2000-2005): Sinetron kolosal legendaris produksi Genta Buana Pitaloka yang menceritakan kisah legenda Angling Dharma. Sekar tampil dalam peran penting di serial ini.Pendekar (2010-2011): Acara televisi mingguan bertema aksi dan bela diri, di mana Sekar tampil sebagai presenter dalam sekitar 40 episode.Aktif di Media Sosial

    Sekar cukup aktif di media sosial, khususnya di Instagram melalui akun @sekardaraaaa yang memiliki lebih dari 12 ribu pengikut.

    Namun, sejak terjerat kasus hukum pada 2025, aktivitasnya di media sosial tampaknya berhenti dan belum diketahui perkembangan terbarunya.

    Ancaman Hukuman

    Pasca penangkapan, Sekar Arum Widara ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pemalsuan uang. Ia dijerat dengan Pasal 26 ayat (2) dan (3) juncto Pasal 36 ayat (2) dan (3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, serta Pasal 244 dan 245 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Atas perbuatannya tersebut, ia terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun.

  • Wanita Usia 25 di Bogor Kena Radang Usus Buntu, Punya Kebiasaan Makan Ini

    Wanita Usia 25 di Bogor Kena Radang Usus Buntu, Punya Kebiasaan Makan Ini

    Jakarta

    Siapa sangka nyeri perut yang sering dianggap sepele bisa menjadi pertanda masalah kesehatan serius. Seperti dialami Ajeng Sumawi Citra, wanita berusia 25 tahun asal Bogor yang didiagnosis terkena radang usus buntu pada awal tahun 2025.

    Gejala yang dialami Ajeng sebenarnya sudah terasa sejak awal tahun 2024. Ia kerap merasakan nyeri yang cukup tajam di perut, terutama di bagian kiri bawah. Namun seiring berjalannya waktu, nyeri yang dirasakan sering berpindah-pindah hingga ke area bawah pusar dan kanan pusar. Awalnya Ajeng mengira gejala tersebut dipicu oleh asam lambung naik.

    “Sakitnya nggak seperti sakit maag biasa,” ucap Ajeng saat dihubungi detikcom, Minggu (13/4/2025).

    Puncaknya terjadi saat ia sedang berkumpul bersama teman-temannya di sebuah kafe. Setelah meminum segelas thai tea, Ajeng mendadak merasakan sakit luar biasa di perutnya. Mengingat Ajeng memang memiliki riwayat penyakit asam lambung, ia tak terlalu mencurigai hal lain. Namun, karena rasa sakitnya tidak tertahankan, teman-temannya memutuskan membawanya ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).

    Di IGD, Ajeng hanya mendapat suntikan pereda nyeri karena dokter saat itu menduga penyebabnya adalah naiknya asam lambung. Ia kemudian diperbolehkan pulang. Tetapi keesokan harinya, rasa sakit di perut kembali menyerang. Bahkan, setiap kali makan, ia langsung merasa mual dan muntah.

    “Dibawalah saya ke klinik dekat rumah dan diagnosa pun sama asam lambung. Dan di klinik saya diinfus, setelah infus saya diperbolehkan kembali pulang ke rumah,” ucap Ajeng.

    Namun kondisi Ajeng tidak kunjung membaik. Rasa sakit justru semakin tajam, terutama di bagian kanan bawah pusar. Lantaran tak ingin ambil risiko, orang tuanya kembali membawanya ke IGD.

    Kali ini, dokter memutuskan Ajeng harus dirawat inap. Di hari kedua, ia menjalani serangkaian pemeriksaan lanjutan seperti cek darah, tes urine, hingga USG perut. Hasilnya, ia dinyatakan mengidap radang usus buntu.

    “Dokter langsung menindak di hari 4, saya harus operasi. Saya terkena penyakit ini di tanggal 21 Januari 2025, di usia 25 tahun yang benar-benar sakit dan dirawat,” kata Ajeng.

    Ajeng mengakui, sebelum jatuh sakit, ia memiliki kebiasaan makan yang kurang sehat. Hampir setiap hari ia mengonsumsi makanan pedas seperti seblak, bakso, dan mie ayam. Ia juga jarang makan sayur dan sering melewatkan makan nasi.

    “Dokter bilang ini jadi pemicu,” tuturnya.

    Saksikan juga Sosok: Beasiswa Baju Bekas

    (suc/suc)