kab/kota: Bogor

  • Bukan Begal, Pria yang Bersimbah Darah di Pintu Masuk Cibubur Korban Pembunuhan – Page 3

    Bukan Begal, Pria yang Bersimbah Darah di Pintu Masuk Cibubur Korban Pembunuhan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang pria berjaket dan bercelana panjang hitam ditemukan tergeletak dengan bersimbah darah di pintu masuk perumahan Kota Wisata Cibubur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (12/4/2025). Korban berinisial I diduga korban pembunuhan.

    Hal itu diungkap Kapolsek Gunung Putri AKP Aulia Robby Putra. Pernyataan ini sekaligus mengklarifikasi informasi yang beredar di media sosial. Di mana, narasi yang beredar I disebutkan sebagai korban begal.

    “Itu pembunuhan, bukan begal dan kepalanya ada tidak hilang,” kata Robby saat dihubungi, Rabu (16/4/2025).

    Robby menjelaskan, kematian korban pertama kali diketahui oleh warga sekitar yang melintas pada pukul 02:00 WIB. meneruskan informasi temuan itu kemudian dilaporkan ke kepolisian setempat. Menindaklanjuti hal itu, polisi turun tangan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

    “Sekitar jam 4 kita mendapat laporan dari call center 110 bahwa ada orang tergeletak di pinggir jalan di pintu masuk Kota Wisata, kejadian sekitar jam 2 anggota kami jam 4:15 WIB sudah sampai di TKP,” ujar dia.

    Dia menerangkan, korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Saat diperiksa, terdapat luka di bagian leher yang diduga sebabkan dari senjata tajam jenis pisau.

    “Korban sudah meninggal dunia di tempat, dan luka tusuk dialami korban di bagian leher,” ujar dia.

  • SOSOK Ira Mesra Mitra Dapur MBG di Kalibata Jaksel yang Tak Beroperasi Imbas Kerugian Nyaris Rp1 M

    SOSOK Ira Mesra Mitra Dapur MBG di Kalibata Jaksel yang Tak Beroperasi Imbas Kerugian Nyaris Rp1 M

    TRIBUNJAKARTA.COM – Terungkap sosok Ira Mesra, mitra dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG Kalibata, Jakarta Selatan yang kini menjadi sorotan.

    Pasalnya, Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan itu kini berhenti beroperasi.

    Dapur MBG terakhir kali beroperasi pada akhir Maret 2025 atau sebelum Idulfitri 1446 Hijriah.

    Dapur MBG di Kalibata, Pancoran itu berhenti beroperasi imbas tidak dibayarnya biaya operasional oleh pihak Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN).

    Sebagai mitra, Ira telah berusaha menagih pembayaran kepada Yayasan MBN. Namun, pihak yayasan disebut berdalih ada kewajiban Ira yang belum diselesaikan.

    “Ketika Ibu Ira hendak menagih haknya kepada pihak yayasan, pihak yayasan malah berkata Ibu Ira kekurangan bayar sebesar Rp 45.314.249, dengan dalih adanya invoice-invoice saat di lapangan yang dibeli oleh pihak SPPG atau yayasan,” ungkap kuasa hukum Ira, Danna Harly, di kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025)

    Lalu siapakah Ira Mesra?

    Pemilik nama lengkap Ira Mesra Destiawati (59) merupakan pemilik mitra  dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG Kalibata.

    Dikutip dari Tribunnewsbogor pada 6 Agustus 2016, Ira Mesra Destiawati menjabat sebagai manajer marketing Perumahan Sailendra.

    Saat itu, ia memasarkan perumahan di kawasan Kota Bogor.

    “Ya Bogor bisa dibilang wilayah yang nyaman untuk menjadi tempat tinggal, jadi beberapa pembeli perumahan juga kebanyakan dari luar Bogor, jadi meski mereka kerja di Jakarta mereka lebih memilih tinggal di Bogor, karena untuk ke Jakarta bisa baik kereta,” ucapnya saat itu.

    Sementara dilihat dari akun instagramnya, terakhir kali Ira Mesra mengunggah foto bersama keluarganya pada tanggal 12 April 2024. Mereka meguncapkan selamat hari raya Idul Fitri.

     Ia juga kerap membagikan foto mengenai rumah makan untuk pilihan kuliner bersama keluarga.

    Kasus Dapur MBG 

    Danna Harly, kuasa hukum Ira Mesra, selaku mitra dari Yayasan MBN dan SPPG, mengatakan, dapur MBG Kalibata terakhir kali beroperasi pada akhir Maret 2025 atau sebelum Idul Fitri 1446 H.

    “Di tempat ini dulunya adalah bekas dapur makan bergizi gratis, tapi saat ini sudah tidak berjalan lagi karena sempat ada konflik dengan beberapa oknum,” kata Harly di Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025).

    Harly menjelaskan, kliennya telah bekerja sama dengan pihak yayasan dan SPPG sejak Februari 2025 dan telah memasak 65.025 porsi yang terbagi dalam dua tahap.

    Namun, ia menyebut Ira Mesra belum menerima bayaran dari yayasan. Seluruh biaya operasional dapur MBG juga ditanggung oleh Ira.

    “Kita tidak bisa lagi memberikan modal karena dua tahap, 60 ribu porsi. Kita tidak dibayar sepeserpun,” ujar dia.

    Ia menuturkan, pihak yayasan sebenarnya sudah menerima pembayaran dari Badan Gizi Nasional (BGN) sebesar Rp 386.500.000.

    Sebagai mitra, Ira juga telah berusaha menagih pembayaran kepada Yayasan MBN. Namun, pihak yayasan disebut berdalih ada kewajiban Ira yang belum diselesaikan.

    “Ketika Ibu Ira hendak menagih haknya kepada pihak yayasan, pihak yayasan malah berkata Ibu Ira kekurangan bayar sebesar Rp 45.314.249, dengan dalih adanya invoice-invoice saat di lapangan yang dibeli oleh pihak SPPG atau yayasan,” ungkap Harly.

    “Fakta di lapangannya, seluruh dana operasional dikeluarkan oleh Ibu Ira. Mulai dari bahan pangan, sewa tempat, kendaraan, listrik, peralatan dapur dan juru masak, itu semua Ibu Ira yang membiayai,” imbuh dia.

    Ia mengungkapkan, total kerugian yang dialami Ira Mesra mencapai hampir Rp 1 miliar.

    “Sejauh ini total kerugian dari ibu Ira itu adalah Rp 975.375.000, baru dua tahap. makanya kita sekarang coba ngomong ke masyarakat supaya pemerintah aware. Baru dua tahap saja sudah seperti ini, berarti sudah harus ada pembenahan dalam pelaksanaan MBG supaya ke depan tidak lagi seperti ini,” kata Harly.

    Ira Mesra pun melaporkan yayasan Media Berkat Nusantara (MBN) ke Polres Metro Jakarta Selatan.

    Yayasan tersebut dilaporkan atas dugaan penggelapan dana sebesar Rp 975.375.000 terkait MBG.

    “Untuk laporan polisi sudah kita serahkan ke Polres Jakarta Selatan,” kata kuasa hukum Ira, Danna Harly, di kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025).

    Laporan dugaan penggelapan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/1160/IV/2025/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya tertanggal Kamis (10/4/2025).

    “Laporan ditujukan ke yayasan dan ada perorangan. Masalahnya dari yayasan ini,” ujar Harly.

    Di sisi lain, Harly berharap Badan Gizi Nasional (BGN) yang menaungi program MBG dapat mengambil langkah tegas terkait kasus ini.

    “Tapi yang paling penting sekarang bagaimana BGN memfasilitasi masalah ini,” ucap dia.

    Harly menjelaskan, kliennya telah bekerja sama dengan pihak yayasan dan Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) sejak Februari 2025 dan telah memasak 65.025 porsi yang terbagi dalam dua tahap.

    Namun, ia menyebut Ira Mesra belum menerima bayaran dari yayasan. Seluruh biaya operasional dapur MBG juga ditanggung oleh Ira.

    “Kita tidak bisa lagi memberikan modal karena dua tahap, 60 ribu porsi. Kita tidak dibayar sepeserpun,” ujar dia

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Sekar Arum Pintar Main Drama, Ubah Keterangan Saat Diperiksa Polisi Terkait Uang Palsu – Halaman all

    Sekar Arum Pintar Main Drama, Ubah Keterangan Saat Diperiksa Polisi Terkait Uang Palsu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pernah mengasah kemampuan berakting dalam berbagai drama kolosal, Sekar Arum, artis yang kini terjerat kasus peredaran uang palsu, terbukti ‘pintar’ bermain drama bahkan saat dimintai keterangan oleh polisi. 

    Polisi mengungkapkan bahwa keterangan yang diberikan Sekar selalu berubah-ubah, membuat penyidik harus bekerja lebih keras untuk menggali fakta sebenarnya.

    Sekar Arum, mantan aktris yang terkenal lewat sinetron kolosal Angling Dharma, kini terjerat dalam kasus peredaran uang palsu. 

    Aparat Polres Metro Jakarta Selatan masih terus menggali keterangan terkait asal-usul uang palsu yang diduga ia edarkan. 

    Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi, menyebutkan bahwa Sekar Arum selalu mengubah-ubah pernyataannya.

    “Kalau ditanya, dia mutar-mutar. Jadi, kita yang harus pintar-pintar mencari tahu,” kata Kompol Nurma Dewi kepada wartawan, Selasa (15/4/2025). 

    Sekar, yang dikenal karena peran-perannya dalam drama kolosal, kini berhadapan dengan penyidik yang merasa kesulitan untuk mendapatkan jawaban yang jelas.

    Sebelum ditangkap karena mencoba bertransaksi menggunakan uang palsu di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan, Sekar Arum mengaku mendapatkan uang tersebut dari seorang teman. 

    Namun, keterangan lain yang ia berikan menunjukkan bahwa dia sempat menyumbangkan uang palsu tersebut ke kotak amal di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

    PENGEDAR UANG PALSU – Sekar Arum, yang dikenal lewat peran kolosal, kini terjerat kasus peredaran uang palsu dan tengah menjalani penyidikan polisi.

     

    (Kolase: Kanala YouTube Investigasi tvOne)

    Penangkapan Sekar Arum terjadi pada Rabu, 2 April 2025, setelah ia mencoba berbelanja dengan uang palsu di Lippo Mall Kemang. 

    Pihak kepolisian mengamankan barang bukti berupa uang palsu dengan total lebih dari Rp 200 juta. 

    Polisi kini masih menyelidiki keberadaan teman yang disebut oleh Sekar sebagai sumber uang palsu tersebut.

    Sekar Arum yang lahir di Bogor pada 2 November 1984 ini pertama kali dikenal luas berkat perannya dalam sinetron Angling Dharma yang tayang pada 3 Mei 2000. 

    Sinetron tersebut menjadi sangat populer dan melambungkan namanya sebagai aktris berbakat. 

    Selain Angling Dharma, Sekar juga tampil dalam berbagai sinetron dan program televisi lainnya pada tahun 2000-an, serta mencoba tantangan baru sebagai presenter dalam acara Pendekar yang tayang pada 2010-2011.

    Namun, karier Sekar Arum di dunia hiburan mulai meredup setelah 2011. 

    Setelah beberapa tahun mengurangi aktivitasnya di layar kaca, kini Sekar justru terjerat dalam kasus kriminal yang cukup mengejutkan banyak pihak.

    Atas perbuatannya, Sekar Arum kini dijerat dengan Pasal 26 ayat 2 dan 3 jo 36 ayat 2 dan 3 Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, serta Pasal 244 dan 245 KUHP.

    Sekar saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan untuk proses penyidikan lebih lanjut.

    Akses Tribunnnews.com di Google News atau WhatsApp Channel Tribunnews.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kejati tetapkan Kadis DLH Tangsel sebagai tersangka kasus korupsi

    Kejati tetapkan Kadis DLH Tangsel sebagai tersangka kasus korupsi

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Kejati tetapkan Kadis DLH Tangsel sebagai tersangka kasus korupsi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 15 April 2025 – 23:11 WIB

    Elshinta.com – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten menetapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Wahyunoto Lukman sebagai tersangka kedua di kasus korupsi pengelolaan sampah dengan nilai proyek Rp75,9 miliar.

    Kasi Penkum Kejati Banten Rangga Adekresna, di Serang, Selasa, mengatakan dalam kasus ini, Kadis DLH Tangsel merupakan tersangka kedua setelah sehari sebelumnya Direktur PT Ella Pratama Perkasa (EPP), Syukron Yuliadi Mufti menjadi tersangka di kasus yang sama.

    “Kejati Banten kembali melakukan penahanan terhadap tersangka WL (Wahyunoto Lukman), Kepala DLH Kota Tangsel, yang kasus posisinya masih sama seperti kemarin,” katanya.

    Rangga menjelaskan bahwa dalam proses penyidikan, ditemukan fakta bahwa tersangka berperan aktif dalam menentukan titik lokasi pembuangan sampah yang tidak memenuhi kriteria.

    “Tersangka berperan secara aktif menentukan titik lokasi pembuangan sampah yang tidak memenuhi kriteria atau ilegal, dimana lahan tersebut merupakan milik perorangan,” katanya.

    Lahan tersebut tersebar di beberapa titik diantaranya yakni di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bekasi.

    Atas perbuatan nya tersangka disangkakan melanggar Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 18 Undang-Undang Tipikor jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

    “Selanjutnya tersangka ditahan di Rutan Kelas IIB Pandeglang selama 20 hari kedepan. Untuk sementara tim masih melakukan pemeriksaan terhadap aliran dana tersebut,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Bukan Kriminal Biasa, DPR Minta Pabrik Uang Palsu Bogor Diusut Tuntas!

    Bukan Kriminal Biasa, DPR Minta Pabrik Uang Palsu Bogor Diusut Tuntas!

    Jakarta, Beritasatu.com – Komisi III DPR meminta Polri mengusut tuntas kasus pabrik uang palsu di Perumahan Griya Melati 1, RT 03/RW 13, Kelurahan Bubulak, Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat. Kemunculan uang palsu menjadi ancaman serius bagi negara. 

    Anggota Komisi III DPR Abdullah mengatakan kasus pabrik uang palsu tersebut bukan tindakan kriminal biasa karena berdampak serius terhadap sistem keuangan negara.

    “Dampaknya nyata, kerugian ekonomi, menurunnya kepercayaan publik terhadap uang rupiah, serta ancaman terhadap transaksi perdagangan harian masyarakat kecil yang sering menjadi korban karena minimnya alat deteksi keaslian uang,” ujar Abdullah kepada wartawan, Selasa (15/4/2025).

    Menurut Abdullah, penggerebekan pabrik uang palsu oleh polisi Bersama TNI di Bogor membuka mata masyarakat bahwa ancaman terhadap stabilitas ekonomi tidak hanya datang dari krisis global, tetapi juga dari kejahatan terorganisir yang bergerak di dalam negeri. 

    Karena itu, kata dia, negara tidak boleh kalah dengan melakukan penanganan secara tegas, transparan, profesional serta tuntas.

    “Jadi ini yang banyak dirugikan adalah masyarakat kelas menengah ke bawah yang masih banyak pakai uang cash. Termasuk kelompok pekerja menengah, seperti kasir-kasir minimarket,” tandas Abdullah.

    Abdullah mengungkapkan kasus penggerebekan pabrik uang palsu tersebut menyingkap dua hal penting, yakni lemahnya deteksi dini di masyarakat dan celah dalam sistem pengawasan transaksi tunai. Menurut Abdullah, era digital semestinya dapat membantu menekan peredaran uang palsu, tetapi kenyataannya uang tunai masih dominan, terutama di daerah-daerah. 

    “Maka, digitalisasi sistem pembayaran juga harus terus diperluas, disertai proteksi data dan keamanan siber yang kuat. Pemerintah juga perlu mengambil langkah-langkah strategis menghadapi maraknya kasus ini,” imbuh dia. 

    Selain penguatan pengawasan dan penegakan hukum, kata dia, pemerintah juga harus memperkuat edukasi dan literasi terkait ancaman peredaran uang palsu. Termasuk, kata dia, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang ciri-ciri uang asli dan langkah yang harus diambil jika menemukan uang palsu.

    “Bank Indonesia juga harus terus memperbarui fitur keamanan uang kertas dan melakukan edukasi masif kepada publik. Tidak semua masyarakat memahami atau mampu mengenali ciri uang asli,” ucap Abdullah.

    Abdullah pun meminta pemerintah untuk berkolaborasi dengan lembaga keuangan demi memperkuat sistem deteksi uang palsu di perbankan dan lembaga keuangan lainnya guna mencegah peredaran yang lebih luas. Dia mengingatkan agar negara tidak boleh kalah dengan kelompok pemalsu uang menggerogoti sendi ekonomi bangsa. 

    “Pemerintah harus menjadikan setiap kasus pemalsuan uang sebagai urgensi nasional. Karena di balik selembar uang palsu, ada kepercayaan publik yang ternoda, ada pedagang kecil dan rakyat yang dirugikan, serta ada stabilitas ekonomi yang dipertaruhkan,” pungkas Abdullah.

    Diketahui, polisi bersama Badan Koordinasi Pemberantasan Rupiah Palsu (Botasupal) berhasil mengungkap sindikat produksi uang palsu di sebuah rumah di Kelurahan Bubulak, Kota Bogor. 

    Terbongkarnya pabrik uang palsu tersebut berawal dari temuan tas yang tertinggal di KRL Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin (7/4/2025). Setelah dilakukan investigasi, pabrik uang palsu itu akhirnya digerebek pada Rabu (9/4/2025). 

    Polres Metro Tanah Abang telah menetapkan delapan tersangka sebagai pelaku yang memproduksi hingga menjual uang palsu tersebut. Polisi menyita barang bukti berupa 23.000 lembar lebih uang palsu dengan total nilai Rp 2,3 miliar. Sebanya Rp 1,3 miliar di antaranya sudah siap edar. 

    Penggerebekan pabrik uang palsu ini bukanlah insiden yang pertama kali. Wilayah Bogor sudah beberapa kali menjadi lokasi produksi uang palsu, termasuk mata uang asing seperti dolar dan euro.

  • Profil Kekayaan Wahyunoto Lukman, Kadis LH Tangsel Tersangka Korupsi Pengelolaan Sampah Rp 75,9 M

    Profil Kekayaan Wahyunoto Lukman, Kadis LH Tangsel Tersangka Korupsi Pengelolaan Sampah Rp 75,9 M

    TRIBUNJAKARTA.COM – Seorang pejabat di Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi sorotan, karena diduga terlibat korupsi.

    Dia adalah Wahyunoto Lukman, Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup (LH) Tangsel yang hari ini ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten, Selasa (15/4/2025).

    Wahyunoto menjabat Kadis LH sejak 31 Desember 2021, menggantikan pendahulunya, Toto Sudarto.

    Sebelumnya, pria bergelar Sarjana Ilmu Politik dan Magister Manajemen itu pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial Tangsel dan Sekretaris KPU Tangsel.

    Wahyunoto rutin melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

    Terakhir, ia lapor pada 13 Januari 2025 untuk periode 2024.

    Wahyunoto mengaku punya dua bidang tanah dan bangunan di Tangsel senilai Rp 761.000.000 dan Rp 3.115.000.000.

    Selain itu, ia juga memiliki tanah seluas 4.462 meter persegi di Bogor senilai Rp 410.000.000.

    Wahyunoto mencatatkan kepemilikan harta begerak lainnya senilai Rp 14.700.000 serta kas dan setara kas senilai Rp 41.395.384.

    Ia mengaku tidak memiliki kendaraan mobil maupun sepeda motor.

    Wahyunoto memiliki utang sebesar Rp 862.000.000.

    Jika ditotal, harta kekayaan Wahyunoto sebesar Rp 3.480.095.384.

    Kasus Korupsi

    Diberitakan sebelumnya, Wahyunoto ditetapkan menjadi tersangka kasus korupsi pengelolaan sampah oleh Kejati Banten.

    Status tersangka eks Kepala Dinas Sosial Tangsel itu ditetapkan setelah pemeriksaan selama lima jam di Kantor Kejati Banten, Serang, sejak pukul 09.00 WIB, Selasa (15/4/2025).

    Pantauan TribunBanten, Wahyunoto keluar dari ruangan penyidik menggunakan rompi tahanan berwarna merah muda, dengan kondisi tangan diborgol.

    Kasi Penkum Kejati Banten, Rangga Adekresna, mengatakan, Wahyunoto langsung ditahan di Rutan Kelas II B Pandeglang selama 20 hari ke depan.

    “Penyidik Kejaksaan Tinggi Banten kembali melakukan penahanan terhadap tersangka WL (Wahyunoto Lukman),” kata Rangga.

    Kasus korupsi yang melibatkan Wahyunoto ini terkait proyek pengelolaan sampah senilai Rp 75,9 miliar.

    Wahyunoto terlibat aktif dalam menentukan lokasi pembuangan dan pemrosesan sampah yang tak sesuai standar.

    “Pada saat pelaksanaan pekerjaan, tersangka WL bersama-sama dengan saudara Zeki Yamani, telah secara aktif berperan dalam menentukan titik lokasi buang sampah.”

    “Lokasi-lokasi itu tidak memenuhi kriteria tempat pemrosesan tempat akhir pembuangan sebagaimana ketentuan yang berlaku,” papar Rangga.

    Rangga menjelaskan, titik lokasi yang dijadikan tempat sampah ilegal tersebut tersebar di sejumlah wilayah, mulai dari Kabupaten Tangerang, Bogor dan Bekasi.

    “Itu lahan-lahan tersebut merupakan lahan-lahan orang per orangan, jadi bukan lahan tempat pemrosesan akhir,” jelasnya.

    Rangga menambahkan, dampak dari pembuangan sampah ke lokasi tidak semestinya telah merugikan warga sekitar, terutama terkait pencemaran lingkungan.

    “Yang jelas dampak yang dirasakan itu justru di Kabupaten Tangerang. Di tempat dilakukannya pembuangan sampah. Di mana itu warga di sekitar Desa Gintung, area Desa Gintung itu komplain. Karena di wilayahnya terjadi tempat pembuangan sampah ilegal,” ujarnya.

    Sebelumnya, Wahyunoto juga kongkalikong dengan Direktur PT Ella Pratama Perkasa (EPP), Sukron Yuliadi Mufti.

    Wahyunoto bersekongkol dengan Sukron untuk mengurus Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) PT EPP agar memiliki KBLI pengelolaan sampah, bukan hanya KBLI pengangkutan.

    “Padahal, PT EPP tidak memiliki fasilitas, kapasitas, atau kompetensi sebagai perusahaan yang dapat melakukan pekerjaan pengelolaan sampah sesuai ketentuan yang berlaku.”

    “Agar dapat mengikuti proses pengadaan tersebut, tersangka SYM telah bersekongkol dengan WL,” ungkap Rangga, dikutip dari Kompas.com.

    Mengenai aliran dana yang masuk ke Wahyunoto, Rangga menyatakan bahwa penyidik masih mendalami hal tersebut.

    “Untuk sementara, tim masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap aliran dananya,” katanya.

    Sebelumnya, Sukron juga telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang sama dan saat ini ditahan di Rumah Tahanan Kelas IIB Serang.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • 8
                    
                        Dedi Mulyadi Akan Aktifkan Lagi Sejumlah Jalur KA di Jabar, Mana Saja?
                        Bandung

    8 Dedi Mulyadi Akan Aktifkan Lagi Sejumlah Jalur KA di Jabar, Mana Saja? Bandung

    Dedi Mulyadi Akan Aktifkan Lagi Sejumlah Jalur KA di Jabar, Mana Saja?
    Editor
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat,
    Dedi Mulyadi
    , mengumumkan rencana reaktivasi atau mengaktifkan kembali sejumlah jalur kereta api di Jabar.
    Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan sektor pariwisata dan menyediakan moda transportasi yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
    Dedi menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk memaksimalkan potensi jalur kereta api yang sebelumnya tidak digunakan.
    Disebutkannya, jalur yang akan direaktivasi salah satunya Bandung-Pangandaran. Lalu, jalur KA di Garut, menyambungkan jalur KA dari Bogor-Sukabumi-Cianjur hingga Padalarang.
    Kemudian juga jalur KA Bandung-Ciwidey untuk mengantisipasi kemacetan pada musim liburan.
    Salah satu jalur yang akan dibuka kembali adalah Bandung-Ciwidey, yang diharapkan dapat mengantisipasi kemacetan yang sering terjadi pada musim liburan.
    “Reaktivasi kita yang paling dekat jalur kereta dari Bandung sampai Pangandaran. Itu baru sampai Banjar, kita bikin itu prioritas pertama kita selesaikan,” ujar Dedi di Gedung Pakuan, Kota Bandung, pada Selasa (15/4/2025).

    Dedi menilai bahwa kereta api merupakan moda transportasi yang paling mudah dijangkau oleh masyarakat dari segi biaya.
    “Sebenarnya jalur transportasi yang paling murah,” katanya.
    Ia juga menambahkan bahwa kereta api dapat memberikan kontribusi positif terhadap sektor pariwisata, mengingat sifatnya yang massal dan anti macet.
    “(Kereta api) Ini pengangkutannya massal, karena pengangkutannya massal mudah memobilisasi orangnya,” tambahnya.
    Sementara disebutkan perwakilan PT KA dalam video yang diposting Dedi dalam Instagramnya, jalur-jalur yang akan direaktivasi mencakup Bandung-Pangandaran, Garut-Cikajang, Bogor-Sukabumi-Cianjur, Bandung-Ciwidey, Padalarang-Cipatat, Banjar-Cijulang, dan Rancaekek-Tanjungsari.
    Selain
    reaktivasi jalur kereta
    , Dedi juga mendorong pengembangan
    transportasi publik
    yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
    Ia menargetkan elektrifikasi Kereta Rel Listrik (KRL) sebagai langkah awal untuk mengurangi kemacetan di Kota Bandung dan sekitarnya.
    “Elektrifikasi (KRL) menjadi target awal minimal kemacetan di Kota Bandung dan sekitarnya terselesaikan,” pungkasnya.
    (Penulis: Kontributor Bandung, Faqih Rohman Syafei)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Pembunuhan di Kota Wisata Gunungputri Bogor Terungkap, Kemunculan Pelaku Terekam CCTV – Halaman all

    Kasus Pembunuhan di Kota Wisata Gunungputri Bogor Terungkap, Kemunculan Pelaku Terekam CCTV – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Pada pagi yang kelam, Sabtu, 12 April 2025, masyarakat di Kota Wisata, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, dikejutkan oleh penemuan seorang pria terkapar tak bernyawa.

    Kasus ini mengguncang komunitas setempat, dengan kabar duka yang menyebar dengan cepat.

    Rekaman video kasus kriminal ini sempat beredar di media sosial dinarasikan begal berlokasi di Grand Wisata, Tambun Selatan. Polisi telah melakukan pemeriksaan.

    Namun belakangan, peristiwa itu disebut terjadi di wilayah Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

    Detik-detik mencekam pembunuhan ini kini terkuak, berkat rekaman CCTV yang berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.

    Informasi yang dihimpun menyebutkan, pada pukul 04.00 WIB, hari itu, polisi menerima laporan mengenai kejadian tragis tersebut.

    Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan luka tusuk di lehernya—luka yang diduga menjadi penyebab utama hilangnya nyawa seorang manusia.

    Seorang warga yang menemukan tubuh korban tak kuasa menahan haru melihat nasib buruk yang menimpa orang lain di tengah keheningan subuh.

    Dalam perkembangan kasus ini, pihak kepolisian berhasil mengamankan seorang terduga pelaku, meskipun identitasnya hingga kini masih belum diungkap.

    Pelaku disebut memiliki kesulitan untuk diajak berkomunikasi sehingga menghambat proses penyidikan.

    Kondisi ini memaksa polisi untuk memeriksanya secara psikologis.

    Rekaman CCTV

    Rekaman CCTV menjadi kunci penting dalam mengungkap detail kejadian malam itu.

    Video tersebut memperlihatkan bagaimana pelaku muncul secara tiba-tiba sebelum melakukan penusukan terhadap korban.

    “Pelaku nyebrang, datang, terus langsung ditusuk,” tegas Kapolsek Gunungputri, AKP Aulia Robby Kartika Putra, hari ini (15/4/2025).

    Di tengah situasi yang mencekam, korban sempat melakukan perlawanan yang sayangnya tidak mampu mengubah takdir.

    “Korban sempat ngelawan, tapi kemudian meninggal di tempat,” ungkapnya, menambahkan bahwa duel itu menunjukkan upaya korban menghadapi pelaku yang tidak dikenalnya.

    Meskipun pelaku kini berada di Rumah Sakit Kramat Jati untuk pemeriksaan kejiwaan, misteri yang menyelimuti motif di balik tindakan kejam ini masih menyisakan banyak tanya.

    Kapolsek melanjutkan, “Saat kami tanyakan motifnya, dia menjawab dengan hal-hal yang tidak relevan. Ini masih kita cek apakah dia termasuk dalam kategori orang dengan gangguan jiwa atau tidak.”

    Hasil dari pemeriksaan ini diharapkan bisa memberikan sedikit pencerahan mengenai alasan di balik pembunuhan yang begitu brutal.

    Sumber: Tribunnews Bogor

     

  • Ketua DPRD Bogor: Kolaborasi penting demi pelayanan hukum yang adil

    Ketua DPRD Bogor: Kolaborasi penting demi pelayanan hukum yang adil

    Momentum halalbihalal ini menjadi ruang memperkuat komunikasi dan sinergi lintas profesi demi kemajuan Kota Bogor.

    Kota Bogor (ANTARA) – Ketua DPRD Kota Bogor Adityawarman Adil memandang kolaborasi penting untuk pelayanan hukum yang berkeadilan di Kota Bogor, Jawa Barat.

    Saat menghadiri Halalbihalal Ikatan Notaris Indonesia (INI) dan Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Pengurus Daerah Kota Bogor di Lorena Ballroom, Swiss-Belinn Bogor, Selasa, Adit menyampaikan apresiasinya atas kontribusi besar notaris dan PPAT dalam menjamin kepastian hukum bagi masyarakat, khususnya dalam urusan keperdataan dan pertanahan.

    Adit menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan profesional di bidang hukum merupakan kunci penting dalam mewujudkan pelayanan publik yang adil, transparan, dan akuntabel.

    Ia mengemukakan bahwa notaris dan PPAT adalah mitra strategis pemerintah dalam memberikan kepastian hukum, terutama dalam sektor properti dan perdata.

    “Momentum halalbihalal ini menjadi ruang memperkuat komunikasi dan sinergi lintas profesi demi kemajuan Kota Bogor,” ujar Adit.

    Selain menjadi ajang saling memaafkan dan mempererat persaudaraan usai Lebaran 2025, kata dia, kegiatan ini juga menjadi sarana dialog antarprofesi dalam menjawab tantangan pelayanan hukum ke depan, termasuk menghadapi dinamika regulasi serta digitalisasi sistem pertanahan dan perizinan yang semakin kompleks.

    Ketua DPRD Kota Bogor berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlangsung secara rutin agar terbangun kepercayaan dan kekompakan antara lembaga legislatif, eksekutif, dan komunitas profesi di kota ini.

    Pewarta: M. Fikri Setiawan
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wanita Bogor Kena Radang Usus Buntu di Usia 25, Dokter Ungkap Pemicunya

    Wanita Bogor Kena Radang Usus Buntu di Usia 25, Dokter Ungkap Pemicunya

    Jakarta

    Ajeng Sumawi Citra, seorang wanita di Bogor terpaksa harus menjalani operasi radang usus buntu di usianya yang masih muda, yakni 25 tahun. Ia terkena kondisi tersebut akibat pola hidup yang buruk.

    Gejala awal mulai dirasakan sejak awal 2024. Ajeng mengeluhkan nyeri perut yang cukup intens, berbeda dari keluhan maag atau penyakit asam lambung biasa. Rasa sakit yang dialami berupa nyeri tajam di area sekitar pusar, khususnya di bagian kanan.

    Awalnya, nyeri muncul di sisi kiri bawah perut. Namun, seiring waktu, rasa sakit tersebut berpindah ke bagian bawah pusar hingga sisi kanan. Ajeng sempat mengira keluhan tersebut disebabkan oleh kambuhnya penyakit asam lambung lantaran ia memang memiliki riwayat penyakit tersebut.

    Wanita berusia 25 tahun itu sempat menjalani pengobatan di IGD dan klinik, namun gejala tidak kunjung membaik hingga akhirnya diperiksa lebih lanjut. Pemeriksaan lanjutan melalui tes darah, urine, dan USG menunjukkan adanya radang usus buntu, dan ia pun harus menjalani operasi pengangkatan.

    “Saya terkena penyakit ini di tanggal 21 Januari 2025 di usia 25th yang benar benar sakit dan dirawat,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Minggu (15/4/2025).

    Menurut Ajeng, dokter mengatakan pola makannya yang buruk menjadi salah satu pemicu. Ia mengaku sering mengonsumsi makanan pedas seperti seblak, bakso, dan mi ayam hampir setiap hari, jarang makan sayur, serta memiliki pola makan yang tidak teratur.

    Spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH, menjelaskan peradangan usus buntu bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti infeksi, masuknya benda asing di dalam usus buntu, dan penyebab lain yang tak diketahui.

    Selain itu, lanjut dr Aru, pola makan yang kurang serat juga bisa mencetus terjadinya gangguan usus buntu.

    “Akibat pergerakan usus yang lama serta transit kotoran yang lebih lama di usus yg bisa menyebabkan gangguan,” ucapnya saat dihubungi, Selasa (15/4).

    dr Aru menjelaskan usus buntu adalah jaringan usus berbentuk kantong kecil yang berada di akhir usus halus. Organ ini letaknya di sebelah kanan bawah perut.

    (suc/naf)