kab/kota: Bogor

  • Properti Investasi Paling ‘Seksi’ di Tengah Gonjang-ganjing Ekonomi

    Properti Investasi Paling ‘Seksi’ di Tengah Gonjang-ganjing Ekonomi

    Jakarta, Beritasatu.com – Sektor properti disebut menjadi salah satu tujuan investasi yang paling menjanjikan di tengah adanya kondisi perekonomian yang dipenuhi ketidakpastian.

    Ketua Umum Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) Clement Francis mengungkapkan, hal tersebut telah terbukti pada periode-periode dengan kondisi perekonomian di Indonesia mengalami pelemahan.

    Sebagai contoh, saat perekonomian nasional tengah mengalami penurunan saat pandemi Covid-19 dan konsumsi masyarakat anjlok, beberapa orang menjual aset propertinya dengan harga yang relatif rendah pada tahun 2021. Dengan demikian, hal tersebut merupakan momen yang tepat.

    Terbukti, ketika situasi ekonomi membaik, harga properti kembali normal, bahkan mengalami peningkatan. Di saat itu lah, keuntungan mulai terlihat bagi para pelaku yang berkecimpung di dunia properti.

    Clement melanjutkan, saat ini kondisi ekonomi di Indonesia juga tengah menghadapi ketidakpastian imbas adanya perang dagang antara Amerika Serikat dan China, sehingga dapat dikatakan bahwa momen tersebut merupakan hal yang tepat.

    Hal ini diungkapkan Clement dalam Forum Group Discussion bertajuk Meracik Portofolio Investasi di Tengah Ketidakpastian Tarif Trumph, di kantor B-Universe, PIK 2, Tangerang, Banten, Kamis (17/4/2025).

    “Kalau kita lihat dengan adanya ketidakpastian ekonomi global, tentang pajak, perang dagang AS-China, properti masih menjadi instrumen yang seksi untuk investasi,” ungkapnya.

    Mengingat prospek investasi properti sangat menjanjikan dalam kurun waktu jangka panjang, Clement mengingatkan agar para calon investor berhati-hati.

    Faktor yang perlu diperhatikan adalah, bagaimana para calon investor sebelum masuk ke sektor properti harus pandai dalam mengatur keuangan pribadinya.

    Lantaran, investasi di sektor properti memerlukan modal yang cukup besar. Jangan sampai, para calon investor ini memaksakan kesanggupan kas keuangannya.

    “Namun, untuk investasi ini harus berhati-hati. Kita harus mengatur cashflow, jangan sampai berinvestasi long term tetapi mengganggu cashflow kita. Namun, kalau ada ekstra uang, ini waktunya untuk membeli,” beber Clement.

    Terkait untuk jenis properti yang paling potensial bagi para calon investor, menurut Clement adalah rumah tapak dan properti untuk kebutuhan komersial, seperti ruko. Adapun, lokasi yang masih menjanjikan dan tinggi peminatnya adalah kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi.

    Mengingat, wilayah tersebut merupakan kawasan pusat perekonomian, layaknya kota-kota besar lainnya.

    “Jenis properti yang bagus saat ini adalah rumah. Dan juga properti komersial yang bisa menghasilkan uang, karena bisa disewakan, dan long term bisa bagus,” pungkasnya. 

  • Paman yang Cabuli 2 Keponakan di Bogor Jadi Tersangka, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara – Halaman all

    Paman yang Cabuli 2 Keponakan di Bogor Jadi Tersangka, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang paman bernama Arkat (49) yang mencabuli kedua keponakannya di Cilubang, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat, ditetapkan sebagai tersangka.

    Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi Nugroho mengatakan, saat ini tersangka ditahan di rumah tahanan (Rutan) Mako Polresta Bogor Kota.

    “Saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan di Rutan Bogota,” kata Aji Riznaldi Nugroho saat dihubungi Tribunnews Bogor, Kamis (17/4/2025).

    Tersangka yang terbukti melakukan pencabulan terhadap anak dikenai Pasal 76 E UU RI Nomor 35 tahun 2014 dan terancam hukuman 15 tahun penjara.

    Kini polisi masih menunggu hasil visum korban untuk mengetahui apakah tersangka melakukan pencabulan sampai berhubungan badan atau tidak.

    Sementara itu, korban sedang dilakukan pendampingan untuk menghilangkan traumanya.

    “Kita masih menunggu hasil visum untuk ke arah berhubungan badannya,” ujar Aji.

    Diberitakan sebelumnya, KP Aji Riznaldi Nugroho mengatakan, pelaku mencabuli kedua keponakannya mulai dari tahun 2018.

    Pada saat itu, korban baru beranjak masuk ke SMP dan kini sudah berusia 20 dan 18 tahun.

    “Jadi diiming-imingi uang jajan. Untuk nominalnya saat ini kita masih dalami. Berapa uang jajan yang diberikan pamannya itu,” kata Aji, Selasa (15/4/2025).

    Aji menyebut, tak ada ancaman yang dilakukan kepada keponakannya.

    “Selama ini belum ada. Kita lagi lakukan pemeriksaan mendalam,” ujarnya.

    Adapun aksi pencabulan ini diketahui saat korban mengadu kepada istri pelaku.

    “Si korban bercerita kepada istri si pelaku ini. Pada hari kemarin tidak dilakukan tapi korban mengadu kepada istrinya,” ucap Aji.

    Korban juga langsung menceritakan aksi yang dilakukan pamannya.

    Pelaku terdorong hawa nafsu sehingga tega mencabuli keponakannya sendiri.

    “Pencabulan itu dilakukan di rumahnya sendiri,” ujarnya.

    Kemudian, sebelum diamankan polisi, pelaku sempat menjadi bulan-bulanan atau dipukuli warga sekitar, Senin (14/4/2025).

    SR (27), tetangga korban mengatakan, saat itu korban berteriak minta tolong sebab pamannya hendak mencabulinya.

    “Lagi Magrib kemarin anaknya pas lagi dipaksa kayak gitu lari teriak-teriak,” kata SR, Selasa.

    Warga yang mendengar teriakan itu langsung berkerumun.

    Tak berselang lama, pelaku ditangkap warga dan menjadi bulan-bulanan.

    “Dibawa sama polisinya itu sekitar pukul 22.40 WIB,” terang SR.

    Korban akhirnya menceritakan semua aksi yang dilakukan pamannya itu.

    “Jadi ternyata korbannya itu adik kakak. Mereka tinggal satu rumah. Cuman dipisah atau disekat gitu. A sering mencabuli mereka ternyata,” ucap SR.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Paman yang Cabuli Kakak Beradik di Cilubang Bogor Jadi Tersangka, Terancam Hukuman 15 Tahun Bui.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

  • Legislator berharap transportasi publik gratis bisa tekan kemacetan

    Legislator berharap transportasi publik gratis bisa tekan kemacetan

    Saat ini, persiapan layanan transportasi publik gratis bagi 15 golongan masyarakat tengah kami siapkan

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Andri Santosa berharap kebijakan transportasi publik gratis yang diberlakukan bagi 15 golongan dapat memotivasi masyarakat untuk meninggalkan kendaraan pribadi sehingga bisa menekan kemacetan.

    “Manfaat yang didapat bukan hanya secara ekonomi, kebijakan ini diharapkan mampu mengurangi masalah kemacetan di Jakarta serta mengatasi polusi,” kata Andri di Jakarta, Kamis.

    Andri menjelaskan bahwa rata-rata pengguna transportasi publik di Jakarta mencapai kurang lebih 1,5 juta per hari. Capaian tersebut setara dengan 22,19 persen berdasarkan Laporan Dinas Perhubungan DKI Jakarta tentang pengguna transportasi publik.

    Ia menambahkan bahwa kebijakan transportasi gratis itu harus bisa tepat sasaran, supaya apa yang diharapkan dapat tercapai salah satunya yaitu menekan angka kemacetan Jakarta.

    Andri menilai, Pemprov DKI Jakarta perlu melakukan skrining ketat mengenai penerima manfaat kebijakan transportasi gratis tersebut yang tentunya jangan sampai terkesan membebani masyarakat dalam memenuhinya.

    “Sebuah kebijakan yang yang mendatangkan manfaat besar bagi masyarakat banyak tentu perlu kita dukung,” ujarnya.

    Andri juga mengingatkan Dishub DKI Jakarta perlu meningkatkan pelayanan. Langkah yang perlu ditindaklanjuti adalah dengan membuat standardisasi layanan angkutan publik mulai dari hulu hingga hilir.

    Manajemen armada dengan pengaturan armada yang siap melayani publik harus dihitung dengan cermat.

    Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkoordinasi dengan dinas terkait di luar Jakarta untuk menyiapkan layanan transportasi umum secara gratis bagi 15 golongan masyarakat guna mendukung akses mobilisasi warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

    “Kami terus berkoordinasi dengan dinas terkait di luar Jakarta. Saat ini, persiapan layanan transportasi publik gratis bagi 15 golongan masyarakat tengah kami siapkan,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo dalam keterangannya.

    Adapun 15 golongan masyarakat penerima manfaat tersebut, yakni PNS Pemprov DKI Jakarta, pensiunan PNS, tenaga kontrak Pemprov DKI Jakarta, siswa penerima KJP Plus, penghuni Rusunawa, Tim Penggerak PKK, dan karyawan bergaji setara UMP.

    Nantinya, mereka dapat mendaftarkan diri melalui skema pendaftaran di bank.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Saksi Kasus Harun Masiku Gugat Perdata Penyidik KPK, Ada Apa?

    Saksi Kasus Harun Masiku Gugat Perdata Penyidik KPK, Ada Apa?

    Bisnis.com, JAKARTA — Mantan anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Agustina Tio Fridelina, yang merupakan saksi dari kasus suap Harun Masiku, menggugat Kasatgas Penyidikan KPK AKBP Rossa Purbo Bekti secara perdata di Pengadilan Negeri (PN) Bogor, Jawa Barat. 

    Gugatan perdata itu terdaftar dengan nomor perkara 26/Pdt.G/2025/PN.Bgr dan sudah memasuki agenda sidang lanjutan. Pada hari ini, Rabu (16/4/2025), agenda sidang yakni mediasi antara pihak Agustina selaku Penggugat dan pihak Rossa selaku Tergugat. Hakim Mediator yang hadir yaitu Setyawaty. 

    Agustina tidak hadir secara langsung karena sedang menjalani istirahat total (bed rest) usai berobat di RS Mitra Keluarga Depok, sedangkan pihak Rossa hadir secara langsung. 

    “Dalam proses mediasi, kami telah menyampaikan kronologi peristiwa yang tertuang dalam posita gugatan hingga petitum, serta menegaskan bahwa gugatan ini dilayangkan karena bentuk kekecewaan mendalam klien kami terhadap tindakan Tergugat selaku Kasatgas, yang berdampak serius terhadap kesehatan dan hak hidup klien kami—termasuk pencekalan yang menghambat kelanjutan pengobatan klien ke China,” terang penasihat hukum Agustina, Army Mulyanto melalui siaran pers, Rabu (16/4//2025). 

    Untuk diketahui, Agustina telah dicegah bepergian ke luar negeri oleh KPK lantaran dibutuhkan untuk proses penyidikan kasus Harun Masiku yang masih bergulir. Agustina juga sebelumnya adalah mantan terpidana kasus tersebut yang sudah selesai menjalani masa kurungannya. 

    Menurut Army, pencegahan ke luar negeri itu mengakibatkan kliennya tidak bisa berobat ke China atas sakit yang diderita olehnya saat ini.

    Untuk itu, dia menggugat Rossa selaku Kasatgas Penyidikan KPK yang menangani kasus Harun Masiku untuk bertanggung jawab karena kondisi kesehatan Agustina semakin memburuk.   

    Di sisi lain, pihak Agustina menyayangkan bahwa pimpinan KPK hingga saat ini belum merespons permohonan dispensasi pengobatan ke luar negeri yang diajukan. Army menyebut permohonan itu didukung oleh Komnas HAM dan Komnas Perempuan. 

    “Kami menyayangkan tidak adanya respons tersebut, mengingat hal ini menyangkut Hak Asasi Manusia, hak untuk hidup sehat, serta hak atas pengobatan yang layak bagi klien kami,” tuturnya. 

    Adapun, agenda mediasi akan masih berlanjut dalam kurun waktu maksimal 40 hari. Sesi mediasi berikutnya direncanakan berlangsung minggu depan dengan catatan Agustina sudah pulih. 

    Sidang gugatan terhadap Rossa itu menyita perhatian sejumlah mantan pegawai KPK korban Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Mereka tergabung ke kelompok IM57+.

    Pada sidang 9 April 2025 lalu, para tokoh IM57+ pun ikut memberikan pendampingan dan advokasi terhadap Rossa. Pihak KPK pun melalui Biro Hukum juga ikut memberikan pendampingan sebagai kuasa hukum. 

    “Jadi harapan kita untuk sidang berikutnya dari Biro Hukum bisa bersama-sama kuasa hukum dari IM57+ mendampingi penyidik saudara RPB di persidangan tersebut,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto kepada wartawan beberapa waktu lalu. 

    Dewan Pembina IM57+, yang juga mantan penyidik senior KPK, Novel Baswedan menyatakan prihatin bahwa ada penegak hukum yang digugat secara perdata. Dia menilai gugatan terhadap mantan koleganya itu adalah serangan balik kepada perseorangan yang tengah melakukan upaya pemberantasan korupsi. 

    Untuk itu, dia menilai perlu hadir dalam sidang tersebut guna memberikan dukungan kepada Rossa. Menurutnya, apabila ada kesalahan dalam proses penegakan hukum, maka seharusnya ada mekanisme yang bisa dilakukan selain perdata. 

    “Dalam konteks ini saya melihat ini sudah kebangetan. Tentunya gugatan ini saya tentunya berkepentingan juga ingin melihat dan memperhatikan prosesnya. Tentunya kita khawatir, walaupun saya yakin tidak mungkin terjadi, tapi kekhawatiran itu perlu. Jangan sampai terjadi peradian sesat,” terangnya di PN Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/4/2025). 

    Kasus suap penetapan anggota DPR 2019-2024 yang menyeret Harun Masiku sudah ditangani KPK sejak awal 2020. Kasus itu berawal dari OTT.

    Kemudian, lembaga antirasuah menetapkan empat orang tersangka termasuk Harun yang merupakan caleg PDI Perjuangan (PDIP) 2019-2024, anggota KPU 2017-2022 Wahyu Setiawan, mantan anggota Bawaslu Agustina Tio Fridelina serta kader PDIP Saeful Bahri. Hanya Harun yang belum dibawa ke proses hukum hingga saat ini. 

    Kemudian, pada 2024, KPK menetapkan tersangka baru yaitu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan advokat sekaligus kader PDIP Donny Tri Istiqomah.

  • Siapa Pemilik Taman Safari? Viral Diduga Eksploitasi Mantan Pemain Sirkus

    Siapa Pemilik Taman Safari? Viral Diduga Eksploitasi Mantan Pemain Sirkus

    PIKIRAN RAKYAT – Sejumlah mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) terkait dugaan kekerasan fisik dan eksploitasi selama puluhan tahun pertunjukan, yang sebagian di antaranya berlangsung di bawah naungan Taman Safari Indonesia (TSI), kini mengguncang dunia hiburan dan konservasi.

    Laporan yang disampaikan langsung kepada Wakil Menteri HAM (Wamenham) Mugiyanto pada Selasa, 15 April 2025 ini menyeret nama besar keluarga pendiri Taman Safari Indonesia, memicu polemik sengit dan desakan pengusutan tuntas dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

    Sorotan tajam kini tertuju pada sosok di balik megahnya Taman Safari Indonesia. Mereka adalah Hadi Manansang, Jansen Manansang, Frans Manansang, dan Tony Sumampau, sebagai pihak yang disebut oleh para mantan pemain sirkus memiliki keterkaitan dengan rangkaian dugaan kejadian eksploitasi dan kekerasan tersebut.

    Nama-nama ini bukanlah sosok asing dalam industri pariwisata dan konservasi di Indonesia, mengingat peran sentral mereka dalam mengembangkan Taman Safari menjadi salah satu destinasi ikonik di Tanah Air.

    Kronologi Dugaan Eksploitasi

    Kisah kelam yang diungkapkan oleh para mantan pemain sirkus OCI bermula dari pengalaman mereka selama puluhan tahun beratraksi di berbagai lokasi, termasuk di Taman Safari Indonesia.

    Para perempuan ini melaporkan kepada Wamenkumham Mugiyanto mengenai dugaan kekerasan fisik, eksploitasi ekonomi, serta perlakuan tidak manusiawi yang mereka alami selama masa kerja mereka di bawah bendera sirkus yang kerap kali bekerja sama dengan Taman Safari.

    Pengakuan ini sontak menimbulkan keprihatinan mendalam dan memicu pertanyaan besar mengenai praktik ketenagakerjaan dan perlindungan hak asasi manusia di industri hiburan, khususnya dalam konteks sirkus yang melibatkan individu-individu dengan latar belakang yang beragam.

    Bantahan Taman Safari

    Menanggapi tudingan serius yang viral dan menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media, salah satu pendiri Taman Safari Indonesia, Tony Sumampau, tampil memberikan klarifikasi.

    Dalam konferensi pers yang digelar di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu, 17 April 2025, Tony Sumampau membantah dengan tegas seluruh tuduhan yang dilayangkan oleh para mantan pemain sirkus OCI.

    “Sama sekali tidak benar. Kalau memang itu benar kejadiannya karena tahun 1997 itu kan ada yang melapor,” ujar Tony Sumampau, merujuk pada rentang waktu yang cukup lama.

    Ia juga menepis anggapan adanya penyiksaan yang dilakukan oleh pihak TSI terhadap para mantan pemain sirkus OCI yang telah bertahun-tahun beratraksi di berbagai tempat, termasuk di dalam kawasan Taman Safari Indonesia.

    “Itu sama sekali apa yang disampaikan kayaknya tidak masuk di akal juga gitu ya. Seperti dipukul pakai besi, mati mungkin kalau dipukul.

    “Jadi nggak benar itu hanya, apa, suatu difitnahkan seperti itu. Nah itu kan akan kita klarifikasi juga,” lanjutnya dengan nada defensif.

    Bahkan, Tony Sumampau menantang para mantan pemain sirkus tersebut untuk menunjukkan bukti konkret yang mendukung klaim mereka mengenai adanya perilaku kekerasan yang dilakukan oleh pihak Taman Safari Indonesia.

    Taman Safari Bogor / Instagram/@gisel_la

    Ia menekankan bahwa tuduhan tanpa bukti yang jelas hanyalah sebuah fitnah dan pihak TSI siap untuk melakukan klarifikasi lebih lanjut guna meluruskan permasalahan ini.

    Desakan DPR

    Reaksi keras atas pengakuan para mantan pemain sirkus OCI juga datang dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

    Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, mendesak pihak kepolisian, khususnya Mabes Polri, untuk segera mengusut tuntas kasus dugaan eksploitasi dan kekerasan yang dialami oleh para mantan pemain sirkus tersebut, yang diduga telah berlangsung selama bertahun-tahun.

    Menurut Abdullah, Mabes Polri perlu melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap Taman Safari Indonesia, yang menjadi salah satu tempat para pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) tampil, guna mengungkap kebenaran di balik kasus yang menghebohkan ini.

    “Jangan ada yang ditutup-tutupi. Taman Safari harus terbuka agar kasus itu semakin terang. Apalagi kekerasan itu sudah berlangsung bertahun-tahun. Ini tidak boleh dibiarkan,” tegas Abdullah dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu, 17 April 2025.

    Selain Taman Safari, Abdullah juga meminta pihak kepolisian untuk memeriksa pihak-pihak lain yang terkait dengan pengelolaan sirkus, serta para mantan pemain sirkus yang mengaku menjadi korban kekerasan dan eksploitasi.

    Langkah ini dinilai penting untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai praktik yang terjadi di balik layar dunia sirkus.

    Abdullah juga menyoroti informasi bahwa penanganan kasus serupa pernah dihentikan sebelumnya. Oleh karena itu, ia mendesak pihak kepolisian untuk membongkar kasus ini secara terang dan melakukan proses penyelidikan secara profesional dan transparan, tanpa ada yang ditutup-tutupi.

    “Polisi harus membongkar kasus itu secara terang. Proses penyelidikan harus dilakukan secara profesional dan transparan,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Abdullah menegaskan bahwa jika terbukti ada pelaku kejahatan yang melakukan kekerasan dan eksploitasi, mereka harus dijerat pidana dan dijatuhi hukuman berat sesuai dengan hukum yang berlaku, serta mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di hadapan hukum.

    Sebagai wakil rakyat, Abdullah juga menyampaikan keprihatinannya yang mendalam atas kisah pilu yang disampaikan oleh para mantan pemain sirkus OCI saat mengadu ke kantor Kementerian Hukum dan HAM.

    Ia menekankan bahwa tindakan kejahatan seperti eksploitasi dan kekerasan terhadap pekerja tidak boleh dibiarkan dan jelas melanggar hukum.

    “Kejahatan itu tidak boleh dibiarkan. Jangan ada eksploitasi dan kekerasan terhadap para pekerja. Itu jelas melanggar hukum,” pungkasnya.

    Sebagai informasi tambahan, Oriental Circus Indonesia (OCI) memiliki sejarah panjang dalam dunia hiburan Tanah Air.

    Namun, seperti halnya sirkus tradisional lainnya, OCI juga tidak luput dari kontroversi terkait praktik penggunaan hewan dalam pertunjukannya.

    Isu kesejahteraan hewan telah menjadi perhatian global, dan sirkus yang masih menampilkan atraksi hewan seringkali menjadi sasaran kritik dari organisasi pecinta hewan. Kini, dengan adanya laporan dugaan eksploitasi manusia, citra OCI semakin terpuruk.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Sudah Ditampung, Tidak Ucap Terima Kasih

    Sudah Ditampung, Tidak Ucap Terima Kasih

    PIKIRAN RAKYAT – Viral pengakuan pilu dari sejumlah perempuan mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) terkait dugaan kekerasan fisik, eksploitasi, dan perlakuan tidak manusiawi selama bertahun-tahun menjadi sorotan publik.

    Pengakuan yang disampaikan kepada Wakil Menteri HAM (Wamenham) Mugiyanto pada Selasa, 15 April 2025 tersebut menyeret nama Taman Safari Indonesia (TSI), salah satu lokasi tempat mereka pernah beratraksi.

    Menanggapi tudingan serius tersebut, salah satu pendiri Taman Safari Indonesia, Tony Sumampau, angkat bicara.

    Dalam keterangannya di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu, 17 April 2025, Tony Sumampau membantah dengan tegas segala tuduhan yang dilayangkan oleh para mantan pemain sirkus tersebut.

    Ia menyatakan bahwa apa yang disampaikan oleh para mantan pemain sirkus itu sama sekali tidak benar dan terkesan tidak masuk akal.

    “Sama sekali tidak benar. Kalau memang itu benar kejadiannya karena tahun 1997 itu kan ada yang melapor,” ujar Tony Sumampau, merujuk pada periode waktu yang jauh ke belakang.

    Ia juga menepis isu mengenai adanya penyiksaan yang dilakukan oleh pihak TSI terhadap para mantan pemain sirkus OCI yang telah bertahun-tahun menghibur penonton di berbagai lokasi, termasuk di dalam kawasan Taman Safari Indonesia.

    “Itu sama sekali apa yang disampaikan kayaknya tidak masuk di akal juga gitu ya. Seperti dipukul pakai besi, mati mungkin kalau dipukul.

    “Jadi nggak benar itu hanya, apa, suatu difitnahkan seperti itu. Nah itu kan akan kita klarifikasi juga,” lanjutnya.

    Bahkan, Tony Sumampau menantang para mantan pemain sirkus tersebut untuk menunjukkan bukti konkret yang mendukung klaim mereka mengenai adanya perilaku kekerasan yang dilakukan oleh pihak Taman Safari Indonesia.

    Ia menekankan bahwa tuduhan tanpa bukti yang jelas hanyalah sebuah fitnah belaka dan pihak TSI siap untuk melakukan klarifikasi lebih lanjut terkait masalah ini.

    Ditampung dari Kalijodo

    Dalam keterangannya, Tony Sumampau juga mengungkapkan sebuah narasi yang sangat berbeda mengenai latar belakang para mantan pemain sirkus tersebut. Ia menjelaskan bahwa para perempuan tersebut telah dirawat oleh pihaknya sejak usia bayi.

    Mereka, menurut Tony, diambil dari kawasan prostitusi di Kalijodo, Jakarta, sebuah wilayah yang dulunya dikenal sebagai lokalisasi.

    “Dari bayi, masih bayi. Membesarkan mereka bukannya gampang, ada suster yang jagain,” ungkap Tony, menggambarkan upaya TSI dalam merawat dan membesarkan para mantan pemain sirkus tersebut sejak usia belia.

    Ia menekankan bahwa proses membesarkan anak-anak tersebut bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan perhatian serta pengawasan khusus, termasuk adanya suster yang bertugas menjaga mereka.

    Ilustrasi Taman Safari Bogor. Sejumlah pengunjung antre menunggang gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) saat wisata satwa di Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 17 Agustus 2024.

    Lebih lanjut, Tony Sumampau mengenang kembali momen ketika permasalahan ini mencuat beberapa tahun lalu.

    Ia menyebutkan bahwa Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sempat mengeluarkan pernyataan terkait langkah Taman Safari Indonesia dalam menampung anak-anak dari tempat prostitusi tersebut.

    Menurut Tony, Komnas HAM pada saat itu menilai bahwa tindakan TSI sudah tepat, mengingat kondisi rentan anak-anak tersebut.

    “Ingat saya dari Komnas HAM itu menyatakan, sudah ditampung saja sudah bagus itu sehingga sehat-sehat gitu. Waktu itu kan, kalau kamu tidak ditampung mungkin kamu orang sudah nggak ada kali.

    “Siapa yang mau kasih makan kamu orang dari bayi. Sampai kamu besar gini, kenapa tidak ucapkan terima kasih,” kata Tony.

    Pernyataan ini menyiratkan rasa kecewa atas tuduhan yang dilayangkan, mengingat apa yang menurutnya merupakan upaya penyelamatan dan perawatan yang telah diberikan oleh pihak Taman Safari Indonesia sejak para perempuan tersebut masih bayi.

    Kronologi Kasus Dugaan Eksploitasi

    Sebelumnya, sejumlah perempuan yang merupakan mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) menyampaikan kisah pilu mereka selama puluhan tahun berkecimpung di dunia sirkus.

    Dalam pertemuan dengan Wamenham Mugiyanto, para mantan pemain sirkus ini mengaku mengalami berbagai bentuk kekerasan fisik, eksploitasi, serta perlakuan tidak manusiawi selama masa aktif mereka sebagai pemain sirkus.

    Mereka juga menceritakan bagaimana kondisi kerja dan kehidupan mereka jauh dari kata layak, dengan jam kerja yang panjang, upah yang tidak sesuai, serta tekanan psikologis yang berat.

    Pengakuan ini tentu saja menjadi perhatian serius dan memunculkan pertanyaan besar mengenai praktik eksploitasi dan perlindungan hak asasi manusia di industri hiburan, khususnya dalam konteks sirkus yang melibatkan anak-anak dan perempuan.

    Wamenkumham Mugiyanto sendiri menyatakan akan menindaklanjuti laporan ini dan berjanji untuk melakukan investigasi lebih lanjut guna mengungkap kebenaran di balik kisah kelam para mantan pemain sirkus tersebut.

    Profil Oriental Circus Indonesia (OCI)

    Oriental Circus Indonesia (OCI) sendiri memiliki sejarah yang cukup panjang di dunia hiburan Tanah Air. Sirkus ini dikenal dengan berbagai atraksi yang melibatkan hewan dan manusia, serta telah menghibur masyarakat Indonesia selama bertahun-tahun.

    Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya kesadaran akan isu kesejahteraan hewan dan hak asasi manusia, praktik sirkus yang melibatkan eksploitasi menjadi semakin kontroversial.

    Beberapa tahun terakhir, OCI juga sempat menjadi sorotan terkait penggunaan hewan dalam pertunjukannya.

    Gelombang protes dari aktivisAnimal welfare mendorong perubahan dalam konsep pertunjukan sirkus modern yang lebih mengedepankan hiburan yang tidak melibatkan eksploitasi makhluk hidup.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Warga Bodetabek Juga Bisa Dapat Transportasi Gratis Jakarta, Simak Ketentuannya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 April 2025

    Warga Bodetabek Juga Bisa Dapat Transportasi Gratis Jakarta, Simak Ketentuannya Megapolitan 17 April 2025

    Warga Bodetabek Juga Bisa Dapat Transportasi Gratis Jakarta, Simak Ketentuannya
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan memperluas layanan
    transportasi gratis
    hingga ke area Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (
    Bodetabek
    ).
    Pemprov DKI Jakarta saat ini tengah berkoordinasi dengan dinas terkait di luar Jakarta untuk menyiapkan layanan transportasi umum secara gratis bagi 15 golongan masyarakat guna mendukung akses mobilisasi warga Jabodetabek.
    Adapun 15 golongan masyarakat penerima manfaat tersebut, diantaranya PNS Pemprov DKI Jakarta, pensiunan PNS, tenaga kontrak Pemprov DKI Jakarta, siswa penerima KJP Plus, penghuni Rusunawa, Tim Penggerak PKK dan karyawan bergaji setara UMP.
    Tidak hanya warga Jakarta, layanan transportasi umum gratis Jakarta juga bisa didapatkan warga Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek).
    Berdasarkan informasi dari website resmi Pemprov DKI Jakarta smartcity.jakarta, berikut ini golongan warga Bodetabek yang bisa dapat transportasi umum gratis Jakarta, yakni:
    Kategori warga Bodetabek tersebut merupakan bagian dari 15 golongan yang berhak mendapatkan layanan transportasi umum gratis Jakarta.
    Cara Daftar Transportasi Gratis Jakarta
    Agar bisa menikmati layanan transportasi ini, warga wajib melakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan langkah-langkah sebagai berikut:
    – Pendaftaran Online
    – Pengambilan Kartu di Bank DKI
    Setelah pendaftaran berhasil, peserta dapat mengambil kartu di kantor Bank DKI dengan membawa dokumen sesuai kondisi berikut:
    Pastikan semua dokumen sudah lengkap agar proses pengambilan kartu berjalan lancar dan cepat.
    Warga Bodetabek yang berhasil mendaftar, dapat menggunakan layanan transportasi umum gratis Jakarta, yakni
    Transjakarta
    ,
    MRT
    , dan
    LRT
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cuaca Besok Jumat 18 April 2025: Langit Jabodetabek Cerah dan Berawan – Page 3

    Cuaca Besok Jumat 18 April 2025: Langit Jabodetabek Cerah dan Berawan – Page 3

    Gempa mengguncang wilayah Bogor, Jawa Barat, Kamis, 10 April 2025 sekitar pukul 22.16 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi dengan magnitudo 4.1.

    Kepala BMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto, menjelaskan episenter terletak pada koordinat 6.62 LS dan 106.8 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 2 km Tenggara Kota-Bogor-Jabar pada kedalaman 5 km.

     “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif,” kata Hartanto.

    Hartanto menyatakan, dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Depok dengan Skala Intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

    “Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut,” kata Hartanto.

    Hingga pukul 22:28 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

    “Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” kata Hartanto.

    “Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” jelasnya.

  • Mengapa Keluarga Murdaya Poo Pilih Borobudur untuk Kremasi, Bukan di Krematorium?
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 April 2025

    Mengapa Keluarga Murdaya Poo Pilih Borobudur untuk Kremasi, Bukan di Krematorium? Regional 17 April 2025

    Mengapa Keluarga Murdaya Poo Pilih Borobudur untuk Kremasi, Bukan di Krematorium?
    Editor
    MAGELANG, KOMPAS.com
    – Rencana kremasi pengusaha nasional Murdaya Widyawimarta Poo di Dusun Ngaran II, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, menimbulkan pertanyaan. Mengapa lokasi itu yang dipilih, bukan di krematorium seperti umumnya?
    Jawabannya terletak pada keyakinan agama dan tradisi dalam Buddhisme, yang hanya diterapkan untuk tokoh-tokoh tertentu dengan penghormatan khusus.
    Ketua Dewan Pimpinan Daerah Walubi Jawa Tengah, Tanto Soegito Harsono, menjelaskan bahwa keluarga
    Murdaya Poo
    memilih lokasi di Borobudur karena dekat dengan pusat spiritual umat Buddha, dan untuk melaksanakan ritual kremasi terbuka—sebuah bentuk penghormatan yang sangat sakral.
    “Untuk agama Buddha, kremasi dengan kayu hanya untuk tokoh (terpandang) dan bhante karena ada tata caranya. Umat biasa kremasi mesin,” jelas Tanto saat mediasi di Kantor Sekretariat Daerah Magelang, Rabu (16/4/2025).
    Dalam proses tersebut, jenazah akan dibakar dengan kayu cendana setinggi sekitar dua meter, dikelilingi batu untuk membatasi api, serta ditutup dengan tenda khusus untuk biksu dan umat yang ingin berdoa.
    Abu jenazah nantinya akan dibawa ke Bogor, Jawa Barat, oleh pihak keluarga.
    “Kami tidak pernah berencana untuk membangun krematorium,” tegasnya, menampik kekhawatiran warga soal pemanfaatan jangka panjang lahan.
    Murdaya disemayamkan sejak 14 April hingga 6 Mei 2025 di Vihara Griya Vipasana Avalokitesvara Mendut, lokasi yang hanya berjarak beberapa kilometer dari rencana kremasi di Dusun Ngaran II, tepatnya di lahan milik istrinya, Siti Hartati Murdaya, dekat Graha Padmasambawa.
    Lokasi tersebut dipilih karena nilai spiritual kawasan Borobudur dan koneksi personal keluarga Murdaya dengan lingkungan umat Buddha di sana.
    Meski prosesi tersebut bersifat sekali pakai dan bukan pembangunan krematorium, sebagian warga Dusun Ngaran II menolak rencana tersebut. Mereka menyampaikan keberatan karena kremasi dilakukan di tengah permukiman.
    “(Warga) menolak apapun bentuknya,” ujar Kepala Dusun Ngaran I dan II, Maryoto.
    Warga mengkhawatirkan dampak asap, bau, hingga ketidaknyamanan sosial, terutama bagi anak-anak dan lansia.
    Mediasi antara warga, pihak keluarga melalui Walubi, dan Pemerintah Kabupaten Magelang berlangsung selama hampir empat jam, namun belum menghasilkan kesepakatan. Namun, Bupati Magelang Grengseng Pamuji berharap diskusi tetap berlanjut.
    “Kalau belum ada (kesepakatan), dengan segala kerendahan hati, mari duduk bersama lagi,” ujarnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mengenal Sapomie Acek Ameng, Kuliner Legendaris di Bogor

    Mengenal Sapomie Acek Ameng, Kuliner Legendaris di Bogor

    Liputan6.com, Bandung – Kota Bogor dikenal sebagai salah satu surga kuliner di Jawa Barat yang memiliki beragam hidangan khas menggugah selera. Selain terkenal dengan sejuknya udara dan panorama alam yang indah Bogor juga menyajikan berbagai pilihan kuliner legendaris.

    Terdapat pilihan dari makanan tradisional hingga perpaduan kuliner modern yang semuanya dapat ditemukan dengan mudah di kota hujan ini. Adapun salah satu kuliner yang cukup terkenal dan legendaris di Bogor adalah hidangan Sapo Mie.

    Makanan ini merupakan perpaduan antara mi kuning yang disajikan dengan kuah kental gurih dan berbagai topping seperti sayuran, udang, ayam, cumi, hingga jamur. Hidangan ini biasanya dimasak menggunakan claypot atau mangkuk tanah liat (sapo).

    Biasanya penggunaan claypot atau mangkuk tanah liat tersebut untuk membantu menjaga suhu makanan tetap panas saat disajikan. Sensasi makan Sapo Mie juga bisa terasa lebih hangat dan nikmat.

    Sementara itu, Sapo Mie juga dikenal sebagai hidangan yang kaya akan gizi karena kandungan mi sebagai sumber karbohidrat berpadu dengan berbagai lauk protein seperti ayam, seafood, dan telur.

    Kemudian kehadiran sayur-mayur seperti sawi dan wortel turut menyumbang vitamin serta serat yang baik untuk tubuh. Kuah kentalnya yang hangat juga cocok disantap di cuaca Bogor yang cenderung sejuk dan sering hujan.

    Salah satu tempat yang dikenal menyajikan Sapo Mie legendaris di Bogor adalah Sapomie Acek Ameng.