kab/kota: Bogor

  • 4 Tuntutan Eks Pemain Sirkus ke Taman Safari Indonesia, Singgung Bunker Penyiksaan – Halaman all

    4 Tuntutan Eks Pemain Sirkus ke Taman Safari Indonesia, Singgung Bunker Penyiksaan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pihak mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) menuntut empat hal kepada pihak Taman Safari Indonesia buntut dugaan eksploitasi. 

    Dari empat tuntutan tersebut, kuasa hukum mantan pemain sirkus OCI, Muhammad Sholeh, menyinggung soal dugaan adanya bunker tempat penyiksaan terhadap para eks pemain sirkus semasa masih bekerja. 

    Adapun tuntutan pertama, yakni meminta untuk membuka asal-usul 60 mantan pemain sirkus. 

    Para mantan pemain sirkus mengeklaim, tak mengetahui identitas asli dirinya dan silsilah keluarganya. 

    Hal itu karena mereka sejak kecil dipekerjakan menjadi pemain sirkus tanpa tahu dunia luar. 

    “Satu, buka asal-usul 60 mantan pemain sirkus ini,” kata Sholeh dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (19/4/2025). 

    “Ini tidak bisa tidak,” lanjutnya.

    Kedua, Sholeh meminta agar dibentuk tim investigasi untuk mendatangi lokasi Taman Safari Indonesia. 

    Pasalnya, menurut kesaksian para korban, terdapat sebuah ‘bunker’ tempat penyiksaan para mantan pemain sirkus. 

    Bunker itu, kata Sholeh, berada di bawah tanah, tempat di mana mereka tinggal. 

    “Bentuk tim investigasi supaya bisa mendatangi lokasi Taman Safari. Menurut teman-teman di sana itu ada bunker. Rumahnya itu ada di bawah tanah, tempat mereka tinggal di situ lah tempat penyiksaan. Itu berdasarkan pengakuan (korban),” katanya. 

    Sholeh juga meminta agar pemerintah proaktif berkomunikasi dengan para pemain sirkus yang masih berada di Taman Safari Cisarua Bogor, Prigen Jawa Timur dan Gianyar Bali. 

    “Tanya satu per satu (ke karyawannya), masih mau kerja di situ apakah sudah layak gajinya atau masih mendapatkan kekerasan atau mau keluar yang dibantu oleh negara,” ucapnya. 

    Ketiga, pihak korban meminta agar segera dibentuk pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) untuk mengadili kasus penyiksaan yang terjadi pada tahun 1997. 

    Pasalnya, saat itu belum ada Undang-Undang yang mengatur soal HAM. 

    “Menurut undang-undang HAM, tidak mengenal jangka waktu surut, artinya apa, ketika kasus ini dibuka dan betul-betul ada fakta eksploitasi terhadap anak-anak itu, maka pengadilan HAM ini harus dibentuk supaya menjadi pelajaran ke depan buat bangsa ini supaya tidak boleh melakukan kekejaman eksploitasi dalam bentuk apapun,” jelasnya. 

    Keempat, pihak korban menuntut ganti kerugian karena sejak kecil mereka telah dieksploitasi sampai dewasa. 

    “Yang keempat baru bicara ganti rugi, tapi tiga itu tadi harus dilalui dulu. Kenapa harus ada ganti rugi? karena sejak kecil dieksploitasi sampai dia dewasa, tidak pernah digaji,” katanya. 

    “Juga terhadap kekerasan, ada yang membekas tangannya dipukul sama balok, korban Ida sampai badannya cacat. Menurut saya, wajar sekali kalau mereka menuntut ganti rugi,” katanya. 

    Bantahan Pihak OCI 

    Founder Oriental Circus Indonesia (OCI) sekaligus Komisaris Taman Safari Indonesia, Tony Sumampau, membantah soal tudingan eksploitasi dan perbudakan terhadap para pemain sirkus di bawah naungan OCI. 

    Tony menjelaskan, proses latihan di sirkus memang memerlukan kedisiplinan tinggi yang kerap kali melibatkan tindakan tegas. 

    Namun, tindakan tegas itu menurutnya adalah hal yang wajar dan bukan kekerasan. 

    “Betul, pendisiplinan itu kan dalam pelatihan ya, pasti ada. Saya harus akui. Cuma kalau sampai dipukul pakai besi, itu nggak mungkin,” ujar Tony dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (17/4/2025).

    Adanya tudingan penyiksaan, Tony menganggapnya hanya sensasional dan tidak logis.

    “Kalau dibilang penyiksaan, ya itu membuat sensasi saja. Supaya orang yang dengar jadi kaget, serius gitu ya. Kalau benar-benar seperti itu, ya tidak masuk akal,” ujarnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Tony juga menjelaskan, metode pelatihan di dunia sirkus, termasuk di OCI, tidak jauh berbeda dengan standar pelatihan di cabang olahraga lain, seperti senam atau bela diri.

    “Kalau kita salah, ya pasti gurunya akan koreksi dengan keras. Karena salah sedikit bisa mencelakakan diri sendiri, apalagi di atraksi salto dan sebagainya,” katanya.

    OCI justru menduga, ada sosok provokator di balik tudingan ini. 

    Menurutnya, mereka yang mengaku menjadi korban adalah pihak yang dijadikan ‘alat’ oleh provokator yang tak ia sebut identitasnya itu. 

    “Ya, di belakang semua ini memang ada sosok provokator yang memprovokasi mereka. Kita sudah tahu siapa, karena sebelumnya juga dia sempat minta sesuatu kepada kami,” ujar Tony,

    Menanggapi hal ini, Tony pun menyiapkan langkah hukum. 

    “Kalau anak-anak, ya kasihan. Tapi, kalau provokatornya, itu lain cerita. Kita sedang mengupayakan langkah hukum terhadap pihak yang memanfaatkan mereka,” kata Tony.

    Tony mengaku, sudah mengantongi bukti-bukti terkait dugaan adanya upaya pemerasan yang sempat menuntut angka hingga lebih dari Rp 3,1 miliar. 

    Namun, Tony menegaskan, dari awal pihaknya memilih diam agar tidak melukai perasaan mantan anak didiknya.

    “Kita memang tidak merespons, karena mau lihat siapa dalangnya. Anak-anak itu hanya ‘alat’. Kita enggak mau cederai mereka. Tapi, siapa yang ada di belakang ini, ya itu yang jadi perhatian kami,” ungkap Tony.

    “Sebagian bukti sudah ada. Kalau mereka (anak-anak) yang kemarin itu, saya belum pernah ketemu lagi. Mungkin karena merasa malu setelah ramai bicara seperti ini,” lanjutnya. 

    (Tribunnews.com/Milani/Willy Widianto) (KompasTV) 

  • Keseruan "Alley Cat Run", Pemanasan Menuju Monas Half Marathon 2025
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 April 2025

    Keseruan "Alley Cat Run", Pemanasan Menuju Monas Half Marathon 2025 Megapolitan 19 April 2025

    Keseruan “Alley Cat Run”, Pemanasan Menuju Monas Half Marathon 2025
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Mentari pagi belum tinggi saat suara semangat mulai menggema di area Decathlon Alam Sutera, Tangerang, Sabtu (19/4/2025).
    Lengkap dengan
    running gear
    atau pakaian lari, 110 pelari dari berbagai komunitas olahraga mengikuti ”
    Alley Cat Run
    “, rangkaian acara dari
    Monas Half Marathon
    2025 yang akan diselenggarakan pada Minggu (15/6/2025) oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Monas Half Maraton bekerja sama dengan Harian Kompas.
    Kegiatan lari sejauh empat kilometer itu dimulai dari halaman parkiran Decathlon Alam Sutera dan berakhir di lapangan basket Decathlon Alam Sutera.
    Tidak hanya lari, mereka juga ditantang untuk melewati setiap pos yang disiapkan. Di pos pertama, sebelum mulai lari, meraka diminta untuk melewati tantangan yang diwakili oleh para ketua komunitasnya untuk lomba pasang sepatu.
    Para ketua diminta untuk melepas sepatu lari dan diletakkan tiga meter di depannya. Kemudian setelah suara pluit berbunyi, mereka harus mencari sepatunya dan dipakai kembali.
    Bagi yang selesai lebih awal, diperbolehkan untuk mulai lari bersama satu komunitasnya dan melewati pos selanjutnya.
    Ada empat pos yang harus mereka lewati dengan jarak masing-masing pos sejauh satu kilometer. Di setiap pos juga terdapat mini games yang disiapkan oleh panitia.
    “Jadi mereka ini enggak cuma lari saja, berpikir sambil bermain juga di setiap posnya. Jadi mereka benar-benar harus mecahin teka-tekinya itu sendiri untuk sampai ke tempat yang ada
    games
    -nya,” ujar Tim Creative LPSMHM, Vanya Valeria saat ditemui
    Kompas.com
    di lokasi, Sabtu (19/4/2025).
    Kemudian, kegiatan tersebut juga menjadi ajang pemanasan yang bukan hanya memacu keringat, tetapi juga mempererat ikatan antarkomunitas lari di Jabodetabek.

    Alley Cat Run
    ini lebih dari sekadar olahraga. Ini tentang kebersamaan, strategi, dan
    fun.
    Kami ingin membangun antusiasme menuju
    main event
    Monas
    Half Marathon
    nanti,” kata dia.
    Kegiatan ini merupakan bagian dari delapan rangkaian acara bertajuk “
    Run The Ground
    ” yang diadakan di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Depok.
    Seluruh rangkaian ini menjadi jalan menuju acara puncak Monas Half Marathon 2025 yang bakal digelar di Monas, Jakarta Pusat dengan tema Time To Rise dan target 6.000 pelari.
    Diselenggarakan oleh Harian Kompas bekerja sama dengan LPS dan didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Jakarta, Monas Half Marathon tahun ini memasuki tahun ketiga penyelenggaraan.
    Lewat kegiatan ini, panitia berharap bisa menjangkau lebih banyak komunitas dan membawa pesan semangat untuk bangkit melalui olahraga.
    “Sekarang semakin banyak banget yang hobi lari, pengen nantang diri sendiri, lari di Jakarta, kalau maraton, apalagi kalau yang mau bikin
    personal best
    , di Jakarta enak banget,” kata dia.
    “Lewat
    event
    ini, kami ingin mengajak semua elemen masyarakat untuk berpartisipasi dan merayakan semangat kebangkitan,” sambung dia.
    Adapun kegiatan tersebut dimulai sejak pukul 06.00 WIB, para peserta tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang dimulai dari registrasi,
    briefing
    permainan, hingga lari berkelompok.
    Hal itu karena banyaknya tawa dan seruan yang membuat mereka terlihat jadi lebih semangat untuk mengikuti kegiatan tersebut.
    Salah satu pesertanya, Fahrudin Jamil (26), mengaku senang mengikuti kegiatan tersebut karena bisa melibatkan teman satu komunitasnya.
    “Saya ikut kegiatan ini mungkin karena ramai juga ya, teman komunitas pada ikut, banyak door prize nya juga terus kebetulan saya juga ikut LPS yang 21 km, mungkin ada hal-hal baik atau info dari kegiatan ini buat nantinya,” kata Fahrudin.
    Bagi dia, kegiatan tersebut tersebut bukan hanya tentang lari tapi tentang pengalaman dan koneksi yang terbentuk di sepanjang jalan.
    Maka dari itu, ia mengaku sangat senang bisa ikut kegiatan bersama teman satu komunitasnya.
    “Kalau ada
    event
    yang mengajak komunitas kayak gini, diusahakan pasti hadir karena kan kalau lari itu lebih seru bareng-bareng dibandingkan sendiri. Banyak
    games
    -nya juga tuh kayak tadi. Kalau lari sendiri pasti bosenlah,” jelas dia
    Rangkaian
    Alley Cat Run
    ditutup dengan pengumuman pemenang
    games,
    hiburan musik, dan sesi makan siang bersama.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak Main-main Polisi Dikejar Warga Sekampung Gegara Ketua Ormas di Depok, Ternyata Bukan Orang Biasa

    Tak Main-main Polisi Dikejar Warga Sekampung Gegara Ketua Ormas di Depok, Ternyata Bukan Orang Biasa

    TRIBUNJAKARTA.COM – Polisi benar-benar mendapatkan tekanan serta ancaman saat melakukan penangkapan ketua organisasi masyarakat (ormas) berinisial TS.

    TS ditangkap di Kampung Baru, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat (18/4/2025) dini hari.

    Ketua ormas tersebut merupakan bukan orang biasa.

    Sebab sosonya merupakan tersangka penganiayaan dan kepemilikan senjata api.

    Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Bambang Prakoso mengatakan, penangkapan sosok TS berjalan dramatis dan mendapatkan tentangan anggota kelompoknya.

    Insiden ini berawal ketika 14 personel tiba di kediaman pelaku menggunakan empat kendaraan roda empat sekitar pukul 01.30 WIB.

    “Kemudian dari lokasi berhasil didapatkan yang bersangkutan,” kata Bambang dikutip dari Kompas.com, Sabtu (19/4/2025).

    Saat menunjukkan surat perintah penangkapan, petugas langsung mendapat perlawanan dari pelaku.

    Nasib beruntung jukir liar yang patok tarif Rp60 ribu ke pengunjung Pasar Tanah Abang tak ditahan polisi. Ada hal yang bikin pelaku tidak bisa ditahan polisi, kini sudah dilepas dan diberikan ke Dinas Sosial.

    Keributan ini kemudian diketahui warga lingkungan kediaman pelaku.

    Begitu mengetahui ada keributan, warga langsung berupaya menyerang petugas.

    Keributan ini ternyata sampai ke telinga warga lingkungan kediaman pelaku.

    Warga langsung menyerang petugas dan keributan tak bisa diantisipasi. 

    “Peristiwa itu diketahui oleh lingkungan sekitarnya. Lingkungan sekitar yang mengetahui melakukan penyerangan terhadap personel kami,” jelas Bambang.

    Saat hendak bergegas ke Markas Polres Metro Depok, empat kendaraan kepolisian itu dikejar warga.

    “Ada yang dengan sepeda motor, hingga akhirnya mencapai pintu Kampung Baru yang ada portalnya,” jelasnya.

    Bambang mengatakan, satu mobil yang membawa pelaku berhasil tiba di kantor kepolisian meski sempat terhalang portal Kampung Baru.

    Sedangkan tiga kendaraan lain tertahan di lokasi.

    “Nah tiga kendaraan yang tertinggal di lokasi tersebutlah yang dibakar atau dirusak oleh warga Pondok Rangon,” ungkap dia.

    Dalam insiden tak ada anggota kepolisian yang terluka, hanya tiga mobil polisi rusak parah.

    Selain itu, satu kendaraan rusak dibakar. Ada pula kendaraan yang dibalik di tengah jalan oleh massa penyerang.

    “Kalau dari personel kami luka terbuka enggak ada. Alhamdulillah, antara enggak ada atau belum pada merasakan sakit gitu, masih berusaha mengatasi situasi,” kata dia.

    Pelaku Ketua Ormas

    BENTROKAN DI KOTA DEPOK – Pihak kepolisian mengamankan tujuh orang yang terlibat bentrok di Jalan Raya Bogor depan gerbang RW 17 Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat pada Kamis (17/4/2025) sore dan mobil polisi dibakar massa OTK di wilayah Pondok Ranggon, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat pada Jumat (18/4/2025). (TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy/Istimewa)

    Pelaku penganiayaan dan kepemilikan senpi merupakan ketua Ormas.  

    Akibat penangkapan ini, tiga mobil polisi dibakar. 

    Peristiwa itu bermula saat polisi hendak menangkap pelaku penganiayaan yang merupakan ketua organisasi masyarakat (Ormas) setempat.

    Peristiwa itu terjadi pada Jumat (18/4/2025) dini hari. Awalnya Sat Reskrim Polres Metro Depok melaksanakan perintah untuk membawa pelaku dan saksi yang berada di Kampung Baru, Harjamukti, Depok, Jabar.

    Pelaku diamankan atas dasar dua laporan polisi (LP) Pasal 351 dan 335 KUHP dan UU Darurat senjata api.

    Pertama terkait tindak pidana perusakan atau perbuatan tidak menyenangkan. Kedua, terkait undang-undang darurat senjata api.

    “Terhadap dua perkara tersebut, seseorang ini sudah dilakukan pemanggilan sebanyak dua kali, untuk tiap-tiap LP nya, namun tidak dipenuhi. Kemudian terbit surat perintah membawa untuk diambil keterangannya di Mako Polres Metro Depok,” kata Polres Metro Depok AKBP Bambang Prakoso kepada wartawan, Jumat (18/4/2025).

    Kemudian, sekitar pukul 01.30 WIB, sebanyak 14 anggota mendatangi lokasi dan mencari pelaku. Saat pelaku berhasil didapati di lokasi, anggota mendapat perlawanan dari warga setempat.

    “Kemudian dari lokasi berhasil didapatkan yang bersangkutan. Namun ketika proses penjelasan dari surat perintah membawa, langsung mendapatkan perlawanan dari yang bersangkutan sendiri,” jelasnya.

    Perlawanan massa terhadap polisi cukup sengit. Sehingga warga sekitar turut melakukan penyerangan.

    “Terjadi pergumulan yang cukup sengit dan ada suara ribut yang cukup besar dan peristiwa itu segera diketahui oleh lingkungan sekitarnya. Lingkungan sekitar yang mengetahui melakukan penyerangan terhadap personel kami,” tuturnya.

    Pelaku berhasil diamankan dan dibawa ke Polres Metro Depok. Saat itu polisi membawa 4 unit kendaraan roda empat. Saat pelaku masuk mobil, polisi pun dikejar warga setempat sehingga membuat 3 mobil polisi terjebak.

    “Nah ketika seseorang ini naik mobil, kendaraan jalan, seluruh rombongan mobil ini dikejar oleh warga setempat. Ada yang dengan sepeda motor, hingga akhirnya mencapai pintu Kampung Baru yang ada portalnya,” ucapnya.

    “Mobil pertama sebenarnya sudah sempat terportal namun personel kami berusaha semaksimal mungkin, upaya yang bersangkutan dapat tiba di Polres, Alhamdulillah berhasil,” jelasnya.

    Bambang mengatakan 3 mobil polisi tertahan di lokasi sehingga dibakar dan dirusak warga.

    “Namun tiga kendaraan yang lainnya tertahan di lokasi. Nah tiga kendaraan yang tertinggal di lokasi tersebutlah yang dibakar atau dirusak oleh warga Pondok Rangon,” ucapnya.

    Imbas peristiwa itu, anggota mengalami luka-luka. “Kalau dari personel kami luka terbuka nggak ada ya. Alhamdulillah, antara nggak ada sama juga belum pada merasakan sakit gitu, masih berusaha mengatasi situasi,” tutupnya.

    Pemicu Pembakaran Mobil Polisi

    Kasatreskrim Polres Metro Depok AKBP Bambang Prakoso belum bisa memastikan apakah massa yang membakar tiga mobil polisi itu berasal dari ormas tertentu atau warga sekitar.

    Tetapi mereka diketahui sudah berada di lokasi untuk melindungi tersangka sebelum polisi tiba.

    Bambang menjelaskan kericuhan yang berujung tiga mobil polisi dibakar massa di Depok berawal dari klaim sepihak atas sebidang tanah.

    Seseorang mengaku memiliki lahan tersebut, namun tak bisa menunjukkan dokumen kepemilikan yang sah.

    “Dia mengaku itu miliknya. Tetapi ketika ditanyakan bukti haknya, dia tidak bisa menunjukkan,” kata Bambang.

    Menurut Bambang kasus itu tak bisa disebut sebagai sengketa lahan, karena pihak yang mengeklaim sebagai pemilik tidak memiliki bukti dokumen sah. 

    Kemudian, pihak yang yang tak memiliki dokumen sah atas kepemilikan tanah itu melawan klaim tersebut hingga terjadi penganiayaan. 

    Kasus penganiayaan itu kemudian dilaporkan ke polisi dan saat tersangka TS hendak ditangkap, massa mengadang lalu tiga mobil polisi dibakar.

    (TribunJakarta/TribunDepok/Kompas.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • 26 Atlet Anggar Kota Bogor Ikuti Kejurda Jawa Barat, Targetkan Bawa Pulang Enam Emas

    26 Atlet Anggar Kota Bogor Ikuti Kejurda Jawa Barat, Targetkan Bawa Pulang Enam Emas

    JABAR EKSPRES – Sebanyak 26 Atlet Anggar Kota Bogor mengikuti ajang Kejuaraan Daerah (Kejurda) Jawa Barat yang akan dilaksanakan selama tiga hari, 18–20 April 2025, di Kota Bandung.

    Para atlet anggar Kota Bogor yang ambil bagian dalam Kejurda tersebut terdiri dari tiga kategori, yaitu pra-kadet untuk usia 14 tahun ke bawah, kadet untuk usia 15 sampai 17 tahun, dan junior untuk usia 18 hingga 20 tahun.

    Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menitipkan agar puluhan atlet tersebut dapat berjuang mengharumkan Kota Bogor.

    Ia juga turut mendoakan para atlet agar meraih prestasi terbaik serta memanfaatkan setiap detik sebagai momen positif untuk masa depan yang lebih baik.

    BACA JUGA:Atlet Anggar Koki Kano Taklukkan Wakil Tuan Rumah di Final Epee Putra Olimpiade Paris 2024

    Dalam arahannya Dedie berpesan agar para atlet memiliki motivasi tinggi dalam menjunjung sportifitas selama Kejurda berlangsung.

    “Sebagai duta Kota Bogor, kalian harus menunjukkan karakter dan DNA orang Bogor yang santun, sportif, dan mampu meraih prestasi di mana pun,” kata Dedie dikutip Sabtu (19/4).

    Dirinya juga mendorong agar para atlet mampu memanfaatkan kesempatan ini tidak hanya untuk mengukir prestasi, tapi juga untuk menjalin silaturahmi dan menambah ilmu dari pengalaman yang didapat.

    “Sehingga bisa menjadi bekal ke depan,” tegasnya.

    BACA JUGA:Terjunkan 26 Atlet Anggar di Jabar Open Championship, Kota Bogor Targetkan 2 Medali Emas

    Ketua Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan, menjelaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan para atlet dengan taktik dan strategi selama beberapa bulan terakhir sebelum mengikuti Kejurda Jabar.

    Pengalaman dan motivasi bagi para atlet menjadi alasan utama Rino, agar pada pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) tahun 2026 para atlet tidak gugup dan mampu meraih prestasi maksimal.

    Untuk itu, selain mengikuti turnamen di dalam negeri, para atlet juga diberi kesempatan untuk bertanding ke luar negeri seperti di Malaysia, Singapura, dan Thailand.

    Rino menyebut, dalam Kejurda ini, IKASI Kota Bogor menargetkan raihan enam medali Emas.

    “Kejurda ini juga menjadi bagian dari persiapan para atlet anggar Kota Bogor untuk Porprov tahun 2026, yang rencananya akan turun di 12 nomor. Diharapkan kita mampu meraih enam medali emas di Porprov 2026,” jelasnya.

  • Tingkatkan Transparansi dan Efisiensi, Komisi II Minta Pemkot Bogor Perkuat Transformasi Digital di Sektor Pendapatan

    Tingkatkan Transparansi dan Efisiensi, Komisi II Minta Pemkot Bogor Perkuat Transformasi Digital di Sektor Pendapatan

    JABAR EKSPRES – Komisi II DPRD Kota Bogor telah menyelesaikan pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Tahun Anggaran 2024 bersama seluruh mitra kerja di bidang pendapatan, termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

    Proses pembahasan dilakukan secara intensif dan konstruktif guna memastikan efektivitas serta optimalisasi penerimaan daerah.

    Komisi II memberikan sejumlah catatan strategis dan rekomendasi agar arah pembangunan dan kebijakan fiskal Pemkot Bogor dapat lebih terukur, terarah, dan berdampak langsung kepada masyarakat.

    Salah satu rekomendasi utama adalah penguatan ekosistem pembayaran digital, khususnya untuk sektor Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT), serta bidang-bidang pendapatan lainnya.

    BACA JUGA:Pemprov Jabar Tegaskan Pergeseran Anggaran Berjalan Akuntabel, Pangkas Perjalanan Dinas Sampai Rp390 Miliar

    Ketua Komisi II DPRD Kota Bogor, Abdul Kadir Hasbi Alatas, menyampaikan bahwa transformasi digital dalam sistem pembayaran bukan hanya sebagai bentuk modernisasi layanan publik.

    Tetapi juga merupakan upaya konkrit untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas pengelolaan pendapatan daerah.

    “Kami mendorong Pemerintah Kota Bogor untuk segera menyusun roadmap transformasi digital dalam sistem pembayaran pajak dan retribusi, agar layanan kepada masyarakat lebih cepat, akurat, dan minim potensi kebocoran,” ujarnya dikutip Sabtu (19/4).

    Hasbi, sapaanya, juga menekankan pentingnya integrasi sistem antara BUMD, Badan Pendapatan Daerah, dan perangkat daerah lainnya agar digitalisasi yang dilakukan tidak berjalan parsial, melainkan menjadi ekosistem yang saling terhubung.

    BACA JUGA:Dampak Pergeseran Anggaran 2025, Hibah ke Pesantren di Jabar Terpotong

    Selain rekomendasi terkait digitalisasi, pihaknya juga memberikan masukan terhadap perlunya peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

    Termasuk pembaruan infrastruktur teknologi, serta edukasi publik agar masyarakat dapat beradaptasi dengan sistem pembayaran yang baru.

    “Rangkaian pembahasan LKPJ ini diharapkan menjadi tonggak dalam penguatan tata kelola keuangan daerah dan menjadi landasan untuk meningkatkan kemandirian fiskal Kota Bogor,” tukas Hasbi. (YUD)

  • Lalu Lintas Normal, Jasa Marga: Contraflow Tol Jagorawi Arah Puncak Bogor Dihentikan – Halaman all

    Lalu Lintas Normal, Jasa Marga: Contraflow Tol Jagorawi Arah Puncak Bogor Dihentikan – Halaman all

    Jasa Marga juga mengimbau pengguna jalan untuk dapat memastikan kecukupan saldo kartu elektronik sebelum memulai perjalanan.

    Tayang: Sabtu, 19 April 2025 14:58 WIB

    dok. Jasa Marga

    TOL JAGORAWI – Atas diskresi Kepolisian, contraflow di ruas jalan Tol Jagorawi arah Puncak pada Sabtu pada pukul 12.05 WIB, dihentikan. Saat ini akses keluar Gadog atau Puncak ditutup imbas diberlakukan lalu lintas satu arah (one way) di arteri Puncak arah Jakarta oleh Kepolisian. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Senior Manager Representative Office 1 Jasamarga Metropolitan Tollroad Alvin Andituahta Singarimbun menyampaikan, atas diskresi Kepolisian “contraflow” di ruas jalan Tol Jagorawi arah Puncak pada Sabtu pada pukul 12.05 WIB, dihentikan.

    Alvin menerangkan, awalnya contraflow telah diberlakukan sejak pukul 06.20 WIB imbas peningkatan volume lalu lintas pada libur panjang Wafat Yesus Kristus dan Kebangkitan Yesus Kristus (Paskah).

    “Atas diskresi Kepolisian, contraflow mulai dari KM 44+400 s.d. KM 46+400 Ruas Tol Jagorawi arah Puncak dihentikan pada pukul 12.05 WIB. Lalu lintas berangsur kembali normal,” ujar Alvin saat dikonfirmasi Sabtu (19/4/2025).

    Sebagai antisipasi kepadatan, saat ini akses keluar Gadog atau Puncak ditutup imbas diberlakukan lalu lintas satu arah (one way) di arteri Puncak arah Jakarta oleh Kepolisian.

    Pengguna jalan yang ingin menuju kawasan puncak melalui Ruas Tol Jagorawi diimbau untuk mengantisipasi rute dan waktu perjalanannya untuk menghindari kepadatan akibat antrean kendaraan.

    “Terus perbaharui informasi kepadatan dan rekayasa lalu lintas melalui media sosial dan website resmi Jasa Marga,” tuturnya.

    Jasa Marga juga mengimbau pengguna jalan untuk dapat memastikan kecukupan saldo kartu elektronik sebelum memulai perjalanan untuk menghindari kepadatan ketika bertransaksi di gerbang tol.

    “Selalu patuhi rambu lalu lintas dan ikuti arahan petugas di lapangan,” sambungnya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Viral 2 Kelompok Remaja di Bogor Diduga Tawuran Dekat RS Salak, Polisi Selidiki

    Viral 2 Kelompok Remaja di Bogor Diduga Tawuran Dekat RS Salak, Polisi Selidiki

    Jakarta

    Video dua kelompok remaja diduga tengah tawuran di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bogor, Jawa Barat, viral di media sosial (medsos). Peristiwa terjadi di dekat Rumah Sakit (RS) Salak.

    Dalam video yang dilihat detikcom, Sabtu (19/4/2025), terlihat mulanya sejumlah remaja berjalan di trotoar. Di antaranya ada yang terlihat membawa benda yang diduga digunakan untuk tawuran.

    Mereka kemudian berjalan ke tengah jalan raya. Selanjutnya mulai berlari menemui kelompok lainnya yang ada di depannya. Belum diketahui kapan peristiwa itu terjadi.

    Dimintai konfirmasi, Kapolsek Bogor Tengah Kompol Agustinus Manurung mengatakan pihaknya tengah melakukan pengecekan, termasuk mencari tahu seperti apa kejadiannya.

    “Sedang kami cek, nanti kami sampaikan,” kata dia saat dihubungi.

    Agustinus menyebut saat ini kejadian tersebut tengah dalam penyelidikan. Belum diketahui kelompok mana yang terlibat dalam keributan tersebut.

    (rdh/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Antisipasi Kepadatan di Libur Panjang Isa Al-Masih, Polda Jabar siapkan Skema Lalin

    Antisipasi Kepadatan di Libur Panjang Isa Al-Masih, Polda Jabar siapkan Skema Lalin

    JABAR EKSPRES – Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) melalui Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas), mengaku kini telah menyiapkan beberapa pengaturan lalu lintas saat menghadapi libur panjang Isa Al-Masih tahun 2025.

    Dikatakan Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jabar Kombes Pol Dodi Darjanto, dalam pengaturan arus lalulintas di libur panjang Isa Al-Masih kali ini, pihaknya akan fokus di beberapa titik objek wisata seperti kawasan menuju Puncak Bogor dan Lembang Bandung.

    “Untuk skema (pengaturan) masih sama seperti penanganan hari libur panjang lainya. Untuk Puncak Bogor itu ada buka tutup jalur, sementara di Lembang, hanya memperlancar arus saja,” ujarnya saat dikonfirmasi oleh Jabar Ekspres, Sabtu (19/4).

    Sementara itu, disinggung untuk kondisi arus lalu lintas hingga saat ini, Dodi mengaku masih aman dan terkendali khususnya menuju arah Puncak maupun Lembang.

    BACA JUGA:Libur Lebaran 2025: Wisatawan Bergeser ke Pangalengan, Kunjungan ke Ciwidey Alami Penurunan

    “Sampai saat ini masih aman dan terkendali. Sementara untuk pengamanan yang akan tetap kita lakukan, yaitu untuk meningkatkan kelancaran dan keselamatan lalu lintas,” ucapnya

    Lebih jauh, Dodi juga menuturkan untuk melakukan proses pengamanan arus lalu lintas di libur panjang kali ini, pihaknya telah menerjunkan sebanyak 500 anggota kepolisian.

    “Untuk anggota yang kita kerahkan sekitar 500 anggota (kepolisian) lalu lintas khususnya dari Polda Jabar,” imbuhnya.

    Sementara itu, terpisah menurut informasi yang diterima dari Jasa Marga, bahwa dalam menghadapi libur panjang Isa Al-Masih kali ini, pihaknya telah menerapkan sejumlah rekayasa lalu lintas khusus di ruas Tol Jagorawi menuju arah puncak.

    BACA JUGA: Jelang Libur Panjang Paskah, KAI Siapkan 821 Ribu Tempat Duduk

    Dalam rekayasa arus lalu lintas kali ini, menurut Senior Manager Representative Office 1 Jasamarga Metropolitan Tollroad ,Alvin Andituahta Singarimbun dalam keterangan resminya, bahwa pihaknya telah menerapkan sistem Contra flow mulaindari KM 44+400 sampai KM 46+400 ruas Tol Jagorawi Arah Puncak sejak pukul 06.20 WIB hingga pukul 12.05 WIB siang tadi.

    “Itu (Contra Flow) kita berlakukan sebagai antisipasi kepadatan. Untuk akses keluar Gadog atau Puncak kita ditutup imbas diberlakukannya lalu lintas satu arah,” ungkapnya.

  • Pelanggan Damri Stabil Selama Libur Panjang Akhir Pekan Paskah

    Pelanggan Damri Stabil Selama Libur Panjang Akhir Pekan Paskah

    Bisnis.com, JAKARTA — Damri mencatat kinerja layanan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan pemadu moda ke Bandara Soekarno-Hatta selama libur Wafat Yesus Kristus pada 17-20 April 2025 berjalan dengan baik dan terpantau normal jika dibandingkan dengan periode akhir pekan.

    Head of Corporate Communication Damri Atikah Abdullah mengatakan puncak arus keberangkatan terjadi pada Kamis (17/4/2025). 

    Atikah memaparkan volume pelanggan Damri selama libur Wafat Yesus Kristus 2025 menunjukkan stabilitas dan normalitas dalam jumlah pelanggan baik pada layanan AKAP maupun pemadu moda bandara.

    “Selama empat hari libur panjang ini, Damri melayani total mencapai 10.00 pelanggan AKAP dengan rata-rata sekitar 1.839 pelanggan per hari,” ujarnya melalui keterangan resmi, Sabtu (19/4/2025).

    Angka ini, sebutnya, masih tergolong normal dibandingkan dengan rata-rata pelanggan AKAP pada hari weekend biasa yang mencapai sekitar 1.000-2.000 pelanggan per hari. 

    “Volume pelanggan AKAP selama libur Wafat Yesus Kristus berada dalam kisaran normal tanpa lonjakan signifikan,” imbuhnya.

    Untuk layanan pemadu moda ke Bandara Soekarno-Hatta, DAMRI melayani total mencapai 2.000 pelanggan selama empat hari libur, dengan rata-rata harian sekitar 500 pelanggan.

    Angka ini juga masih tergolong normal jika dibandingkan dengan periode hari weekend biasa yang mencatat rata-rata 400-500 pelanggan per hari. 

    Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas pelanggan ke bandara selama libur Wafat Yesus Kristus tidak mengalami lonjakan berlebihan dan tetap stabil.

    Sisi lain, rute-rute yang paling diminati pada layanan AKAP antara lain Stasiun DAMRI Kemayoran ke Terminal Bungur Asih, Stasiun Damri Malang ke Stasiun DAMRI Kemayoran, dan Stasiun Gambir ke Tanjung Karang.

    Selain itu, untuk layanan Basoetta, rute Bogor-Bandara Soekarno-Hatta, Bekasi Barat-Bandara Soekarno-Hatta, dan Stasiun Gambir-Bandara Soekarno-Hatta menjadi yang paling banyak digunakan.

    Atikah menegaskan akan menjaga kualitas pelayanan dengan memastikan armada dalam kondisi prima demi keselamatan dan kenyamanan pelanggan selama masa libur panjang ini. 

  • Pangeran Thailand Jadi Tukang Kebun di Bandung, Terusir dari Istana

    Pangeran Thailand Jadi Tukang Kebun di Bandung, Terusir dari Istana

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nasib seseorang tidak ada yang tahu. Siapa sangka, Pangeran Thailand yang dulu kaya raya dan tersohor, kemudian harus terbuang dari negaranya.

    Sosoknya tak lain adalah Pangeran Paribatra Sukhumbandhu, salah satu tokoh penting dalam sejarah monarki Thailand. Ia sempat menghabiskan masa pengasingannya di Kota Kembang Bandung dan bekerja sebagai tukang kebun.

    Awalnya, sebagai anak Raja Chulalongkron atau Rama V, Paribatra hidup bergelimang harta di istana. Saat sudah dewasa dia diberi posisi khusus di pemerintahan. Dalam Thailand: A Short History (2004) diketahui, dia sempat menjadi Panglima Angkatan Laut, Menteri Dalam Negeri, dan penasehat raja. Akan tetapi, semua posisi dan keistimewaan itu berakhir pada 24 Juni 1932.

    Kudeta di kerajaan sukses menggulingkan kekuasaan Rama V. Paribatra yang jadi bagian kerajaan, baik secara politik atau biologis, praktis terdampak kudeta. Dia harus angkat kaki dari istana. Alias terusir dari rumah yang 50 tahun ditempati.

    Ketika tragedi terjadi, dia bingung hendak tinggal di mana. Awalnya memilih pergi ke Eropa, tapi sejarah kemudian mencatatnya berbeda. Anak ke-33 Raja Rama V itu kemudian memutuskan tinggal di Hindia Belanda pada Agustus 1932. Surat kabar de Indische Courant (6 Agustus 1932) melaporkan, dia tiba di Batavia sebelum akhirnya memilih menetap di kawasan Cipaganti, Bandung. Dia datang bersama istri, 5 anak, dan beberapa orang lain.

    Keputusan tinggal di Paris van Java dipilih karena suasana kota itu sesuai dengan dirinya sebagai pensiunan. Dingin, sepi, dan banyak pemandangan alam indah.

    Meski dianggap pesakitan di Thailand, Paribatra begitu dihormati di Hindia Belanda. Para pejabat tinggi masih menganggapnya sebagai sosok hebat dan berjasa. Tak heran, dia diberi kebebasan di Bandung.

    Harian de Indische Courant (22 Agustus 1933) menuliskan, pejabat Hindia Belanda memberikan tiga rumah besar di Bandung sebagai hunian Paribatra. Kelak, hunian tersebut dimanfaatkan sang pangeran untuk menyalurkan kegiatan terpendamnya: jadi tukang kebun.

    Peneliti sejarah Bandung Haryoto Kunto dalam Semerbak Bunga di Bandung Raya (1986) menceritakan, di rumah barunya Paribatra menjadi ahli tanaman anggrek.

    Sehari-hari dia menjadi tukang kebun hingga sukses membangun taman indah berbunga di depan rumah. Dari kebun itu pula, Paribatra memperkenalkan bibit anggrek yang kelak disebarluaskan di kawasan Bandung. Mengutip majalah Mooi Indie (1937), dia rela menjadi tukang kebun karena merasa Bandung masih miskin bunga-bunga.

    Selain berkebun, Paribatra juga hobi berwisata ke Jawa, Sumatera dan Bali. Setiap kali berlibur, jejak langkah Paribatra selalu jadi sorotan banyak media.

    Sepanjang 1933-1938, tercatat dia mengunjungi Malang, Surabaya, Jogja, Bali, Kediri Bogor, Medan, dan sebagainya. Biasanya, Paribatra datang bersama rombongan dan menginap di hotel selama berhari-hari.

    Saat mengunjungi Malang, misalnya, koran Soerabaijasch handelsblad (15 Juni 1937) melaporkan, dia dan 12 orang lain diberi fasilitas hotel oleh pejabat lokal. Kemudian, mereka diajak jalan-jalan ke tempat wisata. Bahkan terkadang juga dia melakukan napak tilas ke beberapa wilayah yang pernah dikunjungi Rama V di Hindia Belanda.

    Hidup Paribatra Sukhumbandhu berakhir pada 18 Januari 1944. Dia wafat di usia 62 tahun dan dimakamkan di Bandung. Namun, pada 1948, jenazah Paribatra dipulangkan ke tanah kelahiran untuk dikremasi di Istana Raja, Bangkok.

    (lih/fab)