kab/kota: Bogor

  • Profil Arif Suhartono, Bos Pelindo yang Kelola 95 Pelabuhan termasuk Tanjung Priok

    Profil Arif Suhartono, Bos Pelindo yang Kelola 95 Pelabuhan termasuk Tanjung Priok

    PIKIRAN RAKYAT – Simak profil Arif Suhartono yang merupakan bos Pelindo (PT Pelabuhan Indonesia Persero). BUMN yang dipimpinnya mengelola 95 pelabuhan termasuk Pelabuhan Tanjung Priok yang sempat macet parah pada Rabu-Kamis, 16-17 April 2025 lalu.

    Arif menjelaskan alasan di balik macetnya pelabuhan di kawasan Jakarta Utara itu pada Jumat, 18 April 2025. Menurut pria 55 tahun tersebut, penyebab insiden adalah meningkatnya jumlah kendaraan sehingga dilakukan pembatasan jumlah kontainer yang masuk dan keluar sampai situasi normal.

    “Penyebab utama dari kemacetan tersebut adalah meningkatnya jumlah kendaraan yang akan mengambil dan mengirim peti kemas, khususnya ke terminal NPCT1. Yang biasanya hanya 2.500 kendaraan, saat ini mencapai lebih dari 4.000,” kata Arif Suhartono.

    Atas kasus Pelabuhan Tanjung Priok yang macet parah, Gubernur Jakarta Pramono Anung sampai menyampaikan permohonan maaf pada Sabtu, 19 April 2025. Hal itu disampaikannya kepada wartawan Pikiran-rakyat.com, Boy Darmawan.

    “Sehingga mengalami kemacetan lalu lintas dan akhirnya saya juga baru tahu tadi pagi dari Kepala Dinas Perhubungan. Bukan lagi 4.000 tetapi menjadi 7.000 truk per hari. Ini menunjukkan bahwa ketidakprofesionalan pengelola yang ada di Tanjung Priok,” ujarnya.

    Kemacetan parah Pelabuhan Tanjung Priok, simak profil Arif Suhartono bos BUMN Pelindo yang mengelola pelabuhan tersebut termasuk 94 pelabuhan lain di Indonesia. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

    Profil Arif Suhartono

    Simak profil sang Dirut Pelindo pengelola Pelabuhan Tanjung Priok:

    Nama lengkap: Arif Suhartono TTL: Banyumas, Jawa Tengah, 8 Mei 1970 Pekerjaan: Direktur Utama Pelindo Riwayat pendidikan Arif Suhartono S1 Institut Teknologi Bandung, Teknik Sipil (1994) S2 Yokohama National University, Master of Infrastructure Management (2001) S2 Nanyang Technological University, Master of Business Administration (2017) Riwayat pekerjaan Arif Suhartono Direktur Operasi PT Multi Terminal Indonesia (2010-2012) Direktur Komersial PT Multi Terminal Indonesia (2012-2013) Direktur Utama PT Terminal Peti Kemas Indonesia (2013-2014) Pj. PMO Leader PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC (2014) Direktur Utama Rukindo PT Pengerukan Indonesia (2014-2015) Direktur Utama PT Pelabuhan Tanjung Priok (2015-2017)
    Direktur Utama PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (2017-2019) Direktur Komersial PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC (2019-2020) Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC (2020 – 2021) Direktur Utama Pelindo (2021 – Sekarang)

    LinkedIn: (KLIK DI SINI)

    Profil Arif Suhartono, ia merupakan BUMN Pelindo pengelola Pelabuhan Tanjung Priok yang sempat macet parah, itu adalah satu di antara 94 pelabuhan lainnya di Indonesia. Website Pelindo

    Daftar pelabuhan yang dikelola Pelindo pimpinan Arif Suhartono

    Arif Suhartono mengelola Pelindo bersama nama-nama lainnya. Di antaranya adalah Wakil Direktur Utama Hambra, Direktur Keuangan Mega Satria, Direktur SDM dan Umum Ihsanuddin Usman, Direktur Strategi Prasetyo, Direktur Investasi Boy Robyanto, sampai Direktur Pengelola Putut Sri Muljanto.

    Berikut daftar pelabuhan yang dikelola Arif cs:

    Regional I

    Pelabuhan Malahayati (Kota Banda Aceh, Aceh) Pelabuhan Krueng Geukueh (Kota Lhokseumawe, Aceh) Pelabuhan Belawan (Kota Medan, Sumatera Utara) Pelabuhan Kuala Tanjung (Batu Bara, Sumatera Utara) Pelabuhan Tanjung Balai Asahan (Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara) Pelabuhan Sibolga (Kota Sibolga, Sumatera Utara) Pelabuhan Angin (Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara) Pelabuhan Pekanbaru (Kota Pekanbaru, Riau) Pelabuhan Tanjung Balai Karimun (Karimun, Riau) Pelabuhan Dumai (Kota Dumai, Riau) Pelabuhan Sri Bayintan dan Pelabuhan Sri Bintan Pura (Bintan, Kepulauan Riau)

    Regional II

    Pelabuhan Teluk Bayur (Kota Padang, Sumatera Barat) Pelabuhan Talang Duku (Muaro Jambi, Jambi) Pelabuhan Boom Baru (Kota Palembang, Sumatera Selatan) Pelabuhan Pulau Baai (Kota Bengkulu) Pelabuhan Panjang (Kota Bandar Lampung, Lampung) Pelabuhan Pangkal Balam (Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung) Pelabuhan Talang Duku (Belitung, Kepulauan Bangka Belitung) Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Sunda Kelapa (DKI Jakarta) Pelabuhan Cirebon (Kota Cirebon, Jawa Barat) Pelabuhan Ciwandan (Kota Cilegon, Banten) Pelabuhan Dwikora (Kota Pontianak, Kalimantan Barat)

    Regional III

    Pelabuhan Tenau Pelabuhan Kotabaru Pelabuhan Tanjung Perak Pelabuhan Labuan Bajo Pelabuhan Tanjung Intan Pelabuhan Tegal Pelabuhan Tanjung Emas Pelabuhan Gresik Pelabuhan Tanjung Tembaga Pelabuhan Kalianget Pelabuhan Tanjung Wangi Pelabuhan Celukan Bawang Pelabuhan Benoa Pelabuhan Lembar Pelabuhan Badas Pelabuhan Bima Pelabuhan Waingapu Pelabuhan Bung Karno Pelabuhan Laurentius Say Pelabuhan Kalabahi Pelabuhan Batulicin Pelabuhan Trisakti Pelabuhan Pulang Pisau Pelabuhan Sampit Pelabuhan Panglima Utar

    Regional IV

    Pelabuhan Kendari Pelabuhan Soekarno–Hatta Pelabuhan Bitung Pelabuhan Semayang Pelabuhan Samarinda Pelabuhan Lok Tuan Pelabuhan Tanjung Redeb Pelabuhan Tarakan Pelabuhan Tunon Taka Pelabuhan Parepare Pelabuhan Pantoloan Pelabuhan Tolitoli Pelabuhan Gorontalo Pelabuhan Manado Pelabuhan Ahmad Yani Pelabuhan Yos Soedarso Pelabuhan Sorong Pelabuhan Fakfak Pelabuhan Manokwari Pelabuhan Biak Pelabuhan Jayapura Pelabuhan Merauke

    Arif Suhartono (kiri), Dirut Pelindo BUMN yang mengelola Pelabuhan Tanjung Priok (kanan) yang sempat macet parah, simak profil dan harta kekayaannya. Kolase foto Pelindo dan ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/rwa.

    Harta kekayaan Arif Suhartono

    Menurut data dari website resmi LHKPN KPK yang dipantau Pikiran-rakyat.com hari ini, Senin 21 April 2025 pukul 13.15 WIB, Arif Suhartono terakhir kali lapor harta kekayaan adalah pada 15 April 2024 atau harta periode 2023. Untuk periode 2024, belum ditemukan dokumennya.

    Berikut rincian hartanya untuk periode 2023 tersebut:

    Tanah dan Bangunan Seluas 500 m2/340 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI, Rp1.250.000.000 Tanah dan Bangunan Seluas 170 m2/54 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI, Rp500.000.000 Tanah dan Bangunan Seluas 248 m2/220 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI, Rp1.250.000.000 Bangunan Seluas 22.75 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK, HASIL SENDIRI, Rp570.700.000 Tanah Seluas 1000 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI, Rp3.500.000.000 Tanah Seluas 10000 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI, Rp500.000.000 Tanah dan Bangunan Seluas 667 m2/250 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI, Rp8.050.000.000 MOTOR, HONDA SEPEDA MOTOR Tahun 2011, HASIL SENDIRI, Rp2.500.000 MOBIL, TOYOTA ALPHARD G 2.5 PUTIH Tahun 2022, HASIL SENDIRI, Rp1.300.000.000 MOBIL, HONDA HONDA HR-V 1.5L SE CVT Tahun 2023, HASIL SENDIRI, Rp390.100.000 HARTA BERGERAK LAINNYA: Rp1.258.635.500 SURAT BERHARGA: Rp7.528.289.071 KAS DAN SETARA KAS: Rp3.372.977.386 HARTA LAINNYA: Rp5.500.000.000

    Total harta kekayaan: Rp34.973.201.957

    Demikian profil Arif Suhartono dan harta kekayaan sang Dirut Pelindo. BUMN yang dipimpinnya adalah pengelola Pelabuhan Tanjung Priok bersama 94 pelabuhan lainnya. Diketahui Priok adalah pelabuhan yang sempat macet parah pada Rabu-Kamis 16-17 April 2025.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Mahkota Binokasih di Bogor Bukan Mahkota Asli, Keraton Sumedang Larang: Replika!

    Mahkota Binokasih di Bogor Bukan Mahkota Asli, Keraton Sumedang Larang: Replika!

    Jabarekspres, BOGOR – Keraton Sumedang Larang mengonfirmasi bahwa Mahkota Binokasih Sanghyang Pake yang dibawa dalam kirab budaya ke Kabupaten Bogor bukanlah mahkota asli, melainkan sebuah replika. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Radya Anom, perwakilan Keraton Sumedang Larang, dalam acara di Gedung Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor pada Senin (21/4/2025).

    Menurutnya, mahkota asli tetap disimpan dan dilestarikan di Museum Prabu Geusan Ulun, dan telah ditetapkan sebagai cagar budaya yang dilindungi oleh undang-undang.

    “Tentu yang kami bawa bukan mahkota asli, karena yang asli ada di Museum Prabu Geusan Ulun dan telah ditetapkan sebagai cagar budaya,” ujar Radya Anom.

    Ia menambahkan, untuk menghadirkan mahkota asli ke luar museum, termasuk ke Kabupaten Bogor, harus melalui prosedur ketat yang diatur oleh regulasi pemerintah.

    “Kalau pun ingin membawa yang asli ke Bogor, tentu harus ada aturan dan jaminan yang jelas, sesuai dengan undang-undang perlindungan cagar budaya,” sambungnya.

    Meski demikian, Radya Anom menyatakan optimisme bahwa di masa depan, jika pemerintah daerah dan Keraton Sumedang Larang dapat memberikan jaminan yang kuat terhadap keamanan dan perawatan benda pusaka tersebut, maka kemungkinan mahkota asli dapat dihadirkan ke Bogor bukanlah hal yang mustahil.

    “Saya yakin, jika ada jaminan dari pemerintah dan keraton, insya Allah Mahkota Binokasih yang asli bisa singgah di sini,” katanya.

    Sebelumnya, Keraton Sumedang Larang menjelaskan alasan Mahkota Binokasih dibawa singgah ke Kabupaten Bogor. Radya Anom menyebutkan bahwa secara historis, Bogor merupakan bagian penting dari perjalanan mahkota tersebut.

    “Mahkota Binokasih dibuat pada masa Kerajaan Galuh di Ciamis, lalu berpindah ke Kerajaan Sunda di Pakuan Pajajaran, yang sekarang menjadi wilayah Kota Bogor. Hingga akhirnya, pada 22 April 1578, mahkota itu diserahkan ke Sumedang Larang,” paparnya.

    Karena nilai sejarahnya yang tinggi, Radya Anom menegaskan bahwa Mahkota Binokasih merupakan warisan budaya milik masyarakat Sunda secara keseluruhan. Oleh sebab itu, penting untuk menjaga nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.

    “Nilai-nilai luhur dari mahkota ini harus kita tanamkan dalam kehidupan pribadi, sosial, dan juga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.

  • Antre Makanan di Acara Kirab Mahkota Binokasih, Siswa SMPN 2 Cibinong Hilang Handphone

    Antre Makanan di Acara Kirab Mahkota Binokasih, Siswa SMPN 2 Cibinong Hilang Handphone

    Jabarekspres, BOGOR – Momen meriah kirab Mahkota Binokasih yang berlangsung di Kompleks Pemkab Bogor pada Senin (21/4/2025) mendadak menyisakan duka bagi Andreas Amos Sihombing, siswa kelas 8 SMPN 2 Cibinong. Ia kehilangan handphone miliknya saat tengah mengantre makanan gratis dalam rangkaian acara penyambutan.

    Andreas menceritakan bahwa insiden tersebut terjadi saat ia sedang mengantre untuk mengambil siomay. Tanpa menyadari, seseorang tiba-tiba mendekat dan merogoh tasnya. “HP saya hilang tadi pas lagi antre makanan, mau ngambil siomay. Tiba-tiba ada orang deketin, gak tahu siapa, terus ngerogoh tas,” ucapnya dengan nada cemas.

    Setelah selesai mengambil makanan dan memeriksa isi tasnya, Andreas baru menyadari bahwa handphonenya telah raib. “Saya gak ngeh pas kejadiannya. Begitu selesai ambil makanan dan cek tas, ternyata HP sudah gak ada,” tambahnya sambil menahan tangis.

    Dalam kondisi panik, Andreas meminta bantuan untuk menghubungi orang tuanya. “Tolongin telfon orang tua saya dong, saya takut dimarahin. Beneran hilang, dicuri, bukan ketinggalan,” katanya sambil terisak.

    Rangga, teman Andreas, turut menyampaikan keterkejutannya atas kejadian tersebut. “Gak nyangka bisa hilang di acara kayak gini. Padahal tasnya udah dikunci. Tadi kita sempat kepisah waktu nyambut Pak Bupati,” tuturnya singkat.

    Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa keamanan dan kewaspadaan tetap perlu dijaga, meski dalam suasana meriah dan penuh antusiasme seperti kirab budaya Mahkota Binokasih.

  • Mahkota Binokasih Singgah di Bogor, Ini Cerita Bupati Rudy Susmanto Soal Momen Bersejarah

    Mahkota Binokasih Singgah di Bogor, Ini Cerita Bupati Rudy Susmanto Soal Momen Bersejarah

    Jabarekspres, BOGOR – Bupati Bogor, Rudy Susmanto, mengungkapkan rasa takjub dan syukur atas kedatangan Mahkota Binokasih Pajajaran yang singgah semalam di Kabupaten Bogor. Ia menyebut, momen tersebut tidak pernah direncanakan maupun diminta oleh pihak Pemkab Bogor kepada Keraton Sumedang Larang.

    Rudy menceritakan bahwa sebelumnya, kompleks Pemkab Bogor sempat dilanda musibah akibat cuaca ekstrem. “Waktu itu terjadi pohon tumbang karena hujan deras, seluruh jalan tertutup, dan kami sedang fokus pada penanganan bencana,” ungkapnya saat memberikan sambutan di lapangan belakang SMKN 1 Cibinong, Senin (21/4/2025).

    Namun di tengah situasi tersebut, datang kabar mengejutkan dan membahagiakan: Mahkota Binokasih akan mampir ke Kabupaten Bogor dalam rangkaian kirab budaya.

    “Beberapa jam setelah kejadian pohon tumbang, kita mendapat kabar bahwa Mahkota Binokasih akan singgah di sini. Itu betul-betul di luar dugaan,” katanya.

    Bupati Rudy pun menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada pihak Keraton Sumedang Larang atas kepercayaan yang diberikan kepada Kabupaten Bogor.

    “Terima kasih atas kehormatan yang sangat besar ini. Satu malam singgahnya Mahkota Binokasih menjadi momen yang sangat berarti bagi kami dan seluruh masyarakat Bogor,” ujarnya. “Terima kasih juga telah membawa semangat The Spirit of West Java ke Kabupaten Bogor.”

    Di akhir sambutannya, Rudy meminta dukungan dan doa dari para tokoh agama agar dirinya dapat memimpin Kabupaten Bogor selama lima tahun ke depan dengan baik dan membawa kemajuan bagi daerah yang ia pimpin.

  • Amunisi ASN Bandung Barat Bertambah, Komisi I DPRD Minta Kinerja Birokrasi Ditingkatkan

    Amunisi ASN Bandung Barat Bertambah, Komisi I DPRD Minta Kinerja Birokrasi Ditingkatkan

    JABAR EKSPRES – Pemkab Bandung Barat secara resmi mengambil sumpah jabatan bagi 3.362 orang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

    Melihat itu, Komisi I DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB) meminta kinerja birokrasi di lingkungan Pemkab Bandung Barat dalam melayani masyarakat terus meningkat.

    “Berharap kinerja Pemkab Bandung Barat lebih baik dan sesuai dengan harapan masyarakat,” ujar Ketua Komisi I DPRD Bandung Barat, Sandi Supyandi saat dihubungi, Senin (21/4/2025).

    Menurut Sandi, dengan dilantiknya ASN di Bandung Barat sebanyak 3.362 orang harus menjadi energi baru, terutama dalam menjalankan roda organisasi pemerintahan yang lebih baik.

    BACA JUGA:Sambut Mahkota Binokasih, ASN Kabupaten Bogor Akan Kenakan Baju Adat Sunda

    Selain itu, pembina kepegawaian di lingkungan Pemkab Bandung Barat pun harus bertindak tegas dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja para ASN di wilayahnya.

    “Kedisiplinan yang harus ditanamkan dan ASN di Pemkab Bandung Barat harus menjadi suri tauladan serta harus bisa memutasi diri setelah pengambilan sumpah. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dan “Out of the box” dalam melaksanakan pengabdian,” katanya.

    Lebih lanjut Ia mengatakan, pihaknya juga akan bekerja sesuai tugas dan fungsinya menjalankan pengawasan kepada seluruh birokrasi di lingkungan Pemkab Bandung Barat serta memperjuangkan aspirasi masyarakat.

    BACA JUGA:Pemkot Cimahi Gelar Retret ASN Pertama di Jawa Barat

    “Kita kemarin sudah mengskemakan minimal satu bulan sekali berkantor d wilayah Pemda. Waktunya tidak akan kita kasih tahu. Intinya kita akan melakukan sidak demi perbaikan dan bukan untuk mencari kesalahan. Demi pelayanan publik kedepannya,” katanya.

    Ia menegaskan, reformasi birokrasi adalah upaya pemerintah untuk mengubah sistem penyelenggaraan pemerintahan, khususnya terkait kelembagaan, ketatalaksanaan, dan sumber daya manusia. Reformasi birokrasi bertujuan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

    “Karena harapan terbesar ada di tangan tangan beliau ini. Karenakan pelayanan publik untuk memperlihatkan keramahan dan mempermudah. Jangan sampai ada pungli di lingkungan Pemkab Bandung Barat,” tandasnya. (Wit)

  • Dewan Sayangkan Hibah untuk Pesantren Dihapus Buntut Pergeseran Anggaran, Tak Sejalan dengan Perda

    Dewan Sayangkan Hibah untuk Pesantren Dihapus Buntut Pergeseran Anggaran, Tak Sejalan dengan Perda

    JABAR EKSPRES – Komisi V DPRD Jabar menyayangkan penghapusan rencana kucuran hibah ke sejumlah pesantren pada pergeseran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.

    Menurutnya, langkah itu tidak selaras dengan Perda No 1 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pesantren.

    Anggota Komisi V DPRD Jabar Zaini Shofari mengungkapkan, kondisi itu tentu sangat disayangkan. Hal itu juga berkaitan hilangnya menu “Pesantren” dalam input SIPD tahun anggaran 2026.

    “Menu pesantren itu sempat tidak ada, tapi ini mau diperbaiki. Itu kan kelalaian. Karena tidak sejalan dengan semangat Perda Pesantren,” terangnya di sela rapat antara Komisi V dengan sejumlah OPD terkait kucuran hibah itu.

    BACA JUGA: Gugus Tugas PKPJ Desak Revitalisasi Pasar Parakanmuncang Sumedang Cepat Dilakukan, Bangunan Kios Rawan Rubuh

    Zaini menerangkan, semestinya akses dukungan bantuan terhadap pesantren di Jabar itu tetap perlu dibuka. Bicara pesantren itu tidak hanya santri tapi juga mulai dari Kyai, kitab, masjid atau langgar termasuk bangunannya.

    Mestinya daerah melalui APBD tetap memberikan porsi yang luas. Hal itu juga sejalan dengan amanat Perpres No 82 tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren.

    “Itu kan jelas bahwa pendanaan penyelenggaraan pesantren salah satunya adalah Pemerintah Daerah,”cetusnya.

    BACA JUGA: Radya Anom: Bupati Bogor Rudy Susmanto Putra Trah dari Sumedang Larang

    Kondisi ini kan juga menyikapi kebijakan Gubernur Jabar yang melarang aksi penggalangan dana di jalan, termasuk untuk pembangunan masjid.

    “Ini perlu dicarikan solusi komperhensif. Salah satunya bisa melalui akses SIPD tersebut,” bebernya.

    Menutur Zaini, jumlah pesantren di Jabar itu tidak sedikit, bisa dibilang terbesar di Indonesia.

    Berdasar satu data Kemenag, tercatat jumlah pesantren di Jabar itu tembus 12.121 pada tahun ajaran 2023. Angka itu terbanyak jika dibandingkan provinsi lain.

    BACA JUGA: Kota Bogor Krisis Tenaga Pendidik di SD, Endah Purwanti Desak Adanya Solusi Konkret: Kondisi Darurat!

    Sebelumnya, sejumlah yayasan pesantren di Jawa Barat nampaknya harus ikut mengencangkan ikat pinggang di 2025. Karena, kucuran dana hibah terpotong. Hal tersebut,  dampak dari kebijakan pergeseran anggaran 2025.

    Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Pemprov Jabar Andrie Kustria Wardana turut mengkonfirmasi terkait pergeseran anggaran hibah tersebut.

  • Ini Daftar Sejumlah Pesantren yang Gagal Menerima Hibah Buntut Pergeseran APBD 2025

    Ini Daftar Sejumlah Pesantren yang Gagal Menerima Hibah Buntut Pergeseran APBD 2025

    JABAR EKSPRES – Rencana kucuran hibah ke sejumlah yayasan atau pesantren di Jawa Barat terpangkas pada 2025. Itu buntut dari kebijakan efisiensi atau pergeseran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.

    Berdasarkan dokumen Peraturan Gubernur No 12 Tahun 2025 tentang Penjabaran APBD 2025, tercatat ada 370 lebih lembaga yang direncanakan bakal menerima kucuran hibah. Itu baru dalam satu sub di Biro Kesra Jabar. Yakni Sub Pengelolaan Sarana dan Prasaranan Spiritual.

    Namun kesemuanya itu kandas karena kebijakan pergeseran anggaran. Tersisa hanya pada dua lembaga. Yakni Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Jabar dengan nilai Rp 9 miliar. Dan Yayasan Mathlaul Anwar Ciaruteun Udik di Kabupaten Bogor senilai Rp 250 juta.

    Beberapa lembaga yang nyaris menerima kucuran hibah di 2025 itu tersebar di beberapa daerah di Jabar. Mulai dari Kabupaten Bogor, Garut, Kota Bandung, hingga Sukabumi.

    Di antaranya, Yayasan Al Busthomi di Kabupaten Cirebon dengan nilai sebelumnya Rp 557 juta. TPA Bahrul Ulum di Kabupaten Ciamis nilai Rp 100 juta.

    Lalu Ponpes Al Huda di Kabupaten Ciamis nilai Rp 350 juta, Ponpes Sirojul Huda di Kabupaten Garut nilai Rp 250 juta. Pondok Pesantren Thoriqul Huda Kabupaten Garut nilai Rp 1 miliar.

    Kemudian ada Yayasan Az-Zahra Parongpong di Kabupaten Bandung nilai Rp 1 miliar. Hingga Yayasan Salaman Fauzan Tiga di Kabupaten Garut nilai Rp 1,3 miliar.

    Di Sub Pengelolaan Sarana dan Prasaranan Spiritual awalnya direncanakan kucuran hibah sampai Rp 153,580 miliar. Tapi kini tinggal Rp 9,250 miliar. Sedangkan total hibah di Biro Kesra dari Rp 345,845 miliar jadi Rp 132,510 miliar.

    Sebelumnya, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Pemprov Jabar Andrie Kustria Wardana turut mengkonfirmasi terkait pergeseran anggaran hibah tersebut. “Kami di Biro Kesra tentu menyesuaikan pagu anggaran. Memang di Pergeseran Anggaran, hibah dikurangi,” jelasnya saat ditemui Jabar Ekspres, Kamis (17/4).(son)

  • Jansen Manansang Bantah Penyetruman Pemain Sirkus OCI: Hewan Saja Kita Sayang, Apalagi Manusia – Halaman all

    Jansen Manansang Bantah Penyetruman Pemain Sirkus OCI: Hewan Saja Kita Sayang, Apalagi Manusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pendiri Oriental Circus Indonesia (OCI), Jansen Manansang tegas membantah adanya kekerasan berupa penyetruman pada pemain sirkus OCI.

    Hal itu diungkapkan Jansen di hadapan Komisi III DPR RI, di di Gedung Parlemen Senayan, Senin (21/4/2025).

    Jansen menegaskan, pihaknya tak pernah melakukan kekerasan fisik kepada para pemain sirkus OCI.

    Termasuk membantah soal adanya kekerasan dengan alat setrum seperti pengakuan salah satu mantan pemain sirkus OCI sebelumnya.

    Jansen menyebut, pihaknya tak mungkin melakukan kekerasan kepada para pemain OCI, karena hewan saja selalu ia sayang, apalagi manusia.

    “Hewan saja kita sayang, apalagi manusia,” kata Jansen dilansir Kompas.com, Senin (21/4/2025).

    Lebih lanjut Jansen menekankan, penggunaan setrum ini bisa membuat gajah mati.

    Namun penggunaan alat setrum ini sebenarnya sudah ada aturannya sendiri, terutama ketika digunakan untuk menjaga gajah yang mengamuk.

    “Kalau di setrum pakai setrum gajah itu langsung mati. Setrum itu ada untuk menjaga gajah ngamuk. Aturan penggunaan senjata itu kan ada,” terangnya.

    Jansen lalu menyinggung juga soal kekerasan lainnya, yakni soal pemukulan di dalam area sirkus yang disebut-sebut dilakukan oleh pihak internal.

    Menurut dia, secara fisik, kondisi di lapangan justru tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan tersebut.

    “Kalau patok sirkus itu satu setengah meter, untuk memukul orang angkat dua tangan saja tidak bisa, berat,” ucap Jansen.

    Cerita Eks Pemain Sirkus OCI Alami Penyiksaan

    Eks pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI), Vivi dan Butet menceritakan pengalaman kelam saat mengalami dugaan penyiksaan.

    Keduanya mengaku kerap disiksa oleh pria bernama Frans dan Jansen yang diduga merupakan pemilik saham Taman Safari Indonesia (TSI).

    Vivi menceritakan, selama jadi pemain sirkus, dirinya tinggal bersama sang bos.

    “Waktu di sirkus, Frans sama Pak Yansen, yang sering menyiksa,” kata Vivi dikutip dari Youtube Forum Keadilan TV, Kamis (16/4/2025).

    Menurut Vivi, saat usianya belasan tahun, dirinya sempat mencoba kabur. Vivi yang tidak pernah tahu siapa orangtuanya itu nekat kabur karena sudah tidak tahan dengan penyiksaan.

    Ia sempat sembunyi di rumah seorang karyawan TSI di daerah Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Namun saat dirinya hendak pergi ke tempat yang lebih jauh lagi, Vivi keburu ditemukan oleh security TSI.

    “Saya kenal security itu bernama Bapak Odo,” jelasnya.

    Vivi lalu dibawa oleh security itu dengan iming-iming tidak akan dipukuli. Setelah dibawa kembali ke pos security TSI, dirinya dijemput oleh Frans dan istrinya untuk dibawa pulang.

    Vivi kemudian dibawa pulang oleh Frans dengan menaiki mobil menuju ke rumahnya. Selama perjalanan, Vivi mengaku dipukuli oleh Frans.

    “Sampai rumah saya diseret, ditarik dari mobil dibawa ke kantornya, nggak lama dia ambil setruman panjang. Saya disetrum badan saya, sampai ke alat kelamin saya,” bebernya.

    Setelah lemas usai dipukuli oleh bos Taman Safari itu, Vivi pun terjatuh dan meminta ampun.

    “Saya ditarik rambutnya, ditendang perutnya sampai ngompol,” kata Vivi menahan tangis.

    Tak cukup sampai di situ, ia pun kembali dihukum dengan cara dipasung. 

    “Dipasung selama dua minggu, nggak boleh ke mana-mana. Selama dua minggu dirantai di tempat tidur,” katanya.

    Setelah dua minggu, Vivi kemudian dibebaskan dari pasung dan dipaksa latihan sirkus seperti biasa lagi.

    “Saya masih merasa tertekan, sempet pengen minta tolong ke pengunjung tapi nggak berani, takut tidak ada yang percaya,” ungkap dia.

    Beruntung, Vivi dibantu oleh karyawan TSI yang sempat jadi guru silatnya hingga akhirnya dibawa kabur ke Semarang, Jawa Tengah.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/willy Widianto)(Kompas.com/Kiki Safitri)

    Baca berita lainnya terkait Pemain Sirkus dan Kehidupannya.

  • Radya Anom: Bupati Bogor Rudy Susmanto Putra Trah dari Sumedang Larang

    Radya Anom: Bupati Bogor Rudy Susmanto Putra Trah dari Sumedang Larang

    JABAR EKSPRES – Radya Anom Sumedang Larang mengungkapkan, Bupati Bogor Rudy Susmanto sebagai putra trah dari Sumedang Larang.

    Mulanya ia menyampaikan, kirab Mahkota Binokasih dimaksudkan untuk memberikan edukasi nilai kasih sayang kepada masyarakat sunda.

    Dia mengatakan, nilai dari kasih sayang dapat melahirkan nilai gotong royong, toleransi, musyawarah, dan kebijaksanaan.

    “Mahkota ini bagi kami merupakan sebuah nilai luhur sebagai peradaban,” kata Radya Anom di Lapangan Muara Beres, pada Senin (21/4/2025).

    BACA JUGA: Kota Bogor Krisis Tenaga Pendidik di SD, Endah Purwanti Desak Adanya Solusi Konkret: Kondisi Darurat!

    Dirinya melanjutkan, mengenai peradaban tidak berhenti pada masa lalu melainkan harus berkesinambungan hingga masa mendatang.

    Menurut Radya Anom, hadirnya Mahkita Binokasih merupakan jiwa dari suku sunda itu sendiri.

    “Maka kehadiran kami ingin memberikan informasi memberikan sebuah khasanah wawasan budaya yang luhur yang kita miliki,” kata dia.

    “Memberikan sebuah edukasi kepada masyarakat luas khususnya masyarakat sunda bahwa mahkota merupakan the soul of the sunda, jiwa nya sunda,” sambungnya.

    Lebih lanjut, mahkota juga sebagai lambang leadership atau kepemimpinan. Radya Anom menambahkan, saat ini Kabupaten Bogor dipimpin langsung oleh trah dari Sumedang Larang.

    BACA JUGA: 3450 Kuota Haji Kabupaten Bogor Paling Banyak se-Indonesia

    “Ahamdulillah hari ini kesempatan yang baik ini Kabupaten Bogor dipimpin oleh Bapak Bupati yang sekaligus beliau adalah putra trah dari Sumedang Larang,” jelasnya.

    Dia menjelaskan, maksud hadirnya Mahkota Binokasih di Ibukota Kerajaan Pajajaran yakni menitipkan spirit keagungan serta kemuliaan dari esensi Mahkota Binokasih Pajajaran.

    “Saya yakin dan saya meyakini, haqqul yakin, Bapak Bupati Bogor, Bapak Rudy bisa membawa masyarakat Kabupaten Bogor sejahtera, Gemah Ripah Loh Jinawi, aman, kondusif, rahmatan lil alamin,” pungkasnya.

  • Anggota Mapala di Bogor Tewas Tertimpa Batu Saat Panjat Tebing
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 April 2025

    Anggota Mapala di Bogor Tewas Tertimpa Batu Saat Panjat Tebing Megapolitan 21 April 2025

    Anggota Mapala di Bogor Tewas Tertimpa Batu Saat Panjat Tebing
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – N (19), anggota mahasiswa pecinta alam (Mapala) tewas saat mengikuti kegiatan
    panjat tebing
    di wilayah Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (20/4/2025). 
    Kepala Polsek Gunung Putri Ajun Komisaris Aulia Robby Kartika Putra mengungkapkan, korban tertimpa batu yang jatuh dari atas tebing ketika sedang melakukan pemanasan.
    “Sebelum panjat tebing, korban bersama teman-temannya melakukan pemanasan terlebih dulu. Tiba-tiba, terdengar suara gemuruh dari atas tebing, kemudian batu jatuh ke bawah,” ucap Aulia dalam keterangannya, Senin (21/4/2025).
    Belum diketahui di mana N berkuliah. Namun, menurut Aulia, korban berlatih panjat tebing bersama empat temannya.
    Saat batu jatuh dari tebing, sambung Aulia, korban dan teman-temannya sempat menghindar.
    Namun, nahas, batu tersebut mengenai N. Korban pun ditemukan dengan posisi telentang di genangan air, tak jauh dari lokasi jatuhnya batu.
    “Korban tidak sadarkan diri. Terus teman-temannya minta bantuan sama warga sekitar buat pindahain tubuh korban dari dalam genangan air,” kata Aulia. 
    “Pas dicek, korban sudah tidak bernapas. Kemudian minta tolong dicarikan ambulans untuk dibawa ke rumah sakit. Oleh dokter di rumah sakit kemudian korban dinyatakan meninggal dunia,” ujarnya.
    Aulia menuturkan, pihak keluarga menolak jenazah korban diotopsi. 
    “Jenazah langsung dibawa ke rumah duka di wilayah Jonggol, Kabupaten Bogor,” tutur dia. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.